Marselino Ferdinan, gelandang Indonesia, melepaskan tembakan pada laga uji coba tertutup melawan Uni Emirat Arab di Stadion Rashid, Dubai, UEA, Selasa (9/4/2024) WIB. Marselino adalah pemain berkarier di luar negeri terakhir yang bergabung dengan tim jelang Piala Asia U-23 2024.
Fakta Singkat
Piala Asia U-23
- Piala Asia U-23 AFC merupakan kejuaraan sepak bola internasional dua tahunan yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
- Putaran final turnamen ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013 di Oman.
- Hingga Piala Asia U-23 tahun 2024, turnamen dua tahunan itu sudah diselenggarakan sebanyak enam kali.
- Sejak pertama kali digelar, belum ada negara tuan rumah sekaligus meraih titel juara.
- Timnas Indonesia U-23 berhasil mencetak rekor setelah menembus putaran final Piala Asia U-23 2024.
Timnas Indonesia U-23 berhasil mencetak rekor setelah menembus putaran final Piala Asia U-23 2024. Timnas Indonesia U-23 lolos ke putaran final Piala Asia karena menang 2 – 0 atas Turkmenistan, di Stadion Manahan, Solo, Selasa (12/9/2023) dan tiga hari sebelumnya di stadion yang sama menang telak atas Taiwan dengan skor 9 – 0. Timnas Indonesia U-23 pun memuncaki klasemen akhir Grup K Kualifikasi Piala Asia dan lolos ke putaran final di Qatar yang diselenggarakan pada 15 April – 3 Mei 2024.
Sejak pertama kali digelar tahun 2013, turnamen untuk timnas junior negara-negara anggota AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) ini sudah lima kali diselenggarakan. Tahun 2024, turnamen edisi ke-6 kembali diselenggarakan di Qatar. Sudah ada lima negara yang menjadi juara, yakni Irak, Uzbekistan, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Sementara lima negara pula sebagai tuan rumah yakni Oman, Qatar, Thailand, China, dan Uzbekistan.
Sepanjang sejarah penyelenggaraan turmanen dua tahunan itu, belum ada satu negara pun yang menjadi tuan rumah juga meraih titel juara. Sementara ini, hanya ada satu negara yang pernah menjadi juara dan tuan rumah namun di waktu penyelenggaraan yang berbeda, yaitu Uzbekistan juara tahun 2016, dan menjadi tuan rumah pada 2019.
Dari tim-tim yang pernah lolos ke putaran final, Arab Saudi tercatat sebagai negara yang paling sukses di ajang tersebut. Dari lima kali berpartisipasi, Arab Saudi mencatatkan prestasi tiga kali lolos hingga partai final, sekali juara dan dua kali runner-up.
Berikutnya, Korea Selatan dan Uzbekistan, yang dua kali mencapai partai final, satu di antaranya keluar sebagai juara dan sekali runner up. Adapun Jepang dua kali lolos hingga semi final, satu di antaranya sebagai juara dan peringkat ke-3. Negara timur tengah lainnya adalah Irak, sama seperti Jepang, dua kali lolos di semifinal, satu kali menjadi kampiun perdana tahun 2013 dan sekali peringkat ke-3.
KOMPAS.ID
Pratama Arhan, bek sayap kiri tim U-23 Indonesia, menguasai bola pada laga uji coba tertutup kontra Uni Emirat Arab di Stadion Rashid, Dubai, UEA, Selasa (9/4/2024) WIB. Arhan akan menjadi andalan Pelatih Shin Tae-yong di Piala Asia U-23 2024.
Sejarah
Piala Asia U-23 AFC merupakan kejuaraan sepak bola internasional dua tahunan yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk tim nasional putra U-23 (usia di bawah 23 tahun). Putaran final turnamen ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013 di Oman. Sebelumnya, tim-tim yang lolos di putaran final melakukan pertandingan kualifikasi yang diselenggarakan pada tahun 2012.
Awalnya, turnamen ini bernama Kejuaraan U-22 AFC (AFC U-22 Championship) yang diikuti tim nasional putra U-22 anggota konfederasi AFC. Turnamen yang pertama kali diselenggarakan di Oman pada 2013 diikuti oleh 16 negara. Kejuaraan U-22 AFC 2013 adalah edisi pertama turnamen sepak bola yang diikuti timnas yunior yang kemudian disebut Kejuaraan U-23 AFC.
Putaran final turnamen ini diselenggarakan di Oman pada tanggal 11 – 26 Januari 2014. Sebelumnya, turnamen ini rencananya dijadwalkan pada 23 Juni hingga 7 Juli 2013, namun berbenturan dengan pelaksanaan Piala Asia Timur EAFF 2013 sehingga diundur menjadi awal Januari 2014.
Negara Peserta Putaran Final dan Prestasinya di Piala Asia U-23
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Sebanyak 16 tim yang lolos pada putaran final tersebut terdiri dari 14 tim hasil yang menduduki peringkat satu dan dua di masing-masing grup di babak kualifikasi. Babak kualifikasi yang melibatkan 41 anggota AFC dibagi dalam tujuh grup. Sementara dua tim lainnya berasal dari dua tim peringkat ketiga terbaik dari tujuh grup.
Tim-tim yang menjadi peserta edisi perdana, yaitu Australia, Tiongkok, Iran, Irak, Yordania, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Kuwait, Myanmar, Korea Utara, Suriah, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Yaman, serta Oman sebagai tuan rumah.
Pada edisi perdana, Irak menjuarai turnamen ini untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Arab Saudi di pertandingan final di Stadion Seeb, Muskat, Oman dengan skor 1 – 0. Yordania meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu penalti dalam pertandingan perebutan tempat ketiga di lokasi yang sama.
Sejak edisi kedua, kejuaraan itu diikuti oleh peserta remaja pria U-23, dari sebelumnya U-22. Kejuaraan pun berganti nama menjadi Kejuaraan U-23 AFC 2016 dan digelar di Qatar pada 12 — 30 Januari 2016. Sebanyak 16 tim bertanding pada putaran final, yakni Qatar (Tuan rumah), Irak, Arab Saudi, Yordania, Korea Selatan, Suriah, Australia, Jepang, Uni Emirat Arab, Iran, Korea Utara, Uzbekistan, Tiongkok, Yaman, Thailand, dan Vietnam. Mereka terbagi dalam empat grup.
Turnamen ini juga sekaligus berperan sebagai kualifikasi Zona Asia untuk cabang sepak bola pria pada Olimpiade Musim Panas 2016. Tim yang lolos 3 besar mewakili zona AFC, dan tim diperingkat keempat memainkan pertandingan play off dengan Zona CAF (Afrika) untuk memperebutkan satu tiket tersisa.
Di edisi ke-2, timnas junior Jepang berhasil keluar sebagai juara setelah di partai final mengalahkan timnas Korea Selatan dengan skor 3 – 2. Sementara Irak yang menjuarai edisi perdana menempati peringkat ke-3 setelah di perebutan posisi ke-3 berhasil mengalahkan tuan rumah Qatar dengan skor 2 – 1.
Di edisi ke-3 yang digelar di Tiongkok, timnas junior U-23 Vietnam tampil luar biasa dengan lolos ke babak final. Namun, di partai puncak yang digelar di Changzhou Olympic Sport Cebtre, Sabtu (27/1/2018), Uzbekistan mengalahkan timnas U-23 Vietnam dengan skor 2 – 1. Gol kemenangan Uzbekistan ditentukan lewat babak perpanjangan waktu setelah di waktu normal skor imbang 1 – 1. Sementara itu, Qatar menduduki peringkat ke-3 setelah mengalahkan Korea Selatan dengan skor 1 – 0 di Stadion Khunsan, sehari sebelumnya.
Dua tahun berselang, Piala AFC U-23 kembali digelar di Thailand pada 8 — 26 Januari 2020. Kejuaraan AFC U-23 2020 merupakan edisi keempat dari Kejuaraan AFC U-23. Turnamen ini sekaligus berfungsi sebagai kualifikasi AFC untuk turnamen sepak bola putra Olimpiade Musim Panas 2020. Tiga tim teratas turnamen akan lolos ke Olimpiade di Jepang sebagai perwakilan AFC. Jepang otomatis lolos di kualifikasi sepak bola Olimpiade karena sebagai tuan rumah. Peringkat 1–3 di ajang tersebut bakal mengikuti Jepang sebagai peserta cabang sepak bola Olimpiade 2020.
Korea Selatan menjadi juara setelah mengalahkan Arab Saudi di final dengan skor 1 – 0, sementara Australia mengalahkan Uzbekistan di pertandingan perebutan tempat ketiga dengan skor 1 – 0. Korea Selatan menjadi negara keempat yang menjuarai kejuaraan tersebut setelah Irak, Jepang, dan Uzbekistan.
Sejak edisi ke-5 yang digelar di Uzbekistan, nama kejuaraan itu berubah menjadi Piala Asia U-23 2022. Sebelum tahun 2021, turnamen itu dikenal sebagai Kejuaraan AFC U-23 (AFC U-23 Championship), sebuah kejuaraan sepak bola internasional dua tahunan dengan batasan usia yang diselenggarakan oleh Asian Football Konfederasi (AFC). Untuk mengikuti ajang ke-5 itu, para pemain harus lahir pada atau setelah 1 Januari 1999.
Turnamen ini awalnya direncanakan diselenggarakan pada tanggal 6 – 24 Januari 2022, namun ditunda karena pandemi COVID-19, dan selanjutnya dijadwal ulang menjadi 1 – 19 Juni 2022. Sebanyak 16 tim berkompetisi di turnamen tersebut.
Arab Saudi menjadi negara kelima yang memenangkan turnamen dua tahunan itu, mengalahkan tuan rumah Uzbekistan di final dengan skor 2 – 0, sementara juara ke-3 diraih Jepang setelah mengalahkan Australia 3 – 0. Arab Saudi menjadi juara baru yang menjuarai kejuaraan itu menyusul empat Negara lainnya, yaitu Irak, Jepang, Uzbekistan, dan Korea Selatan.
Piala Asia U-23 Edisi ke-6 kembali digelar di Qatar pada April — Mei 2024. Sebanyak 16 negara berpartisipasi dalam ajang tersebut. Indonesia untuk pertama kalinya lolos dan berpartisipasi di putaran final dan tergabung dalam Grup A bersama Qatar, Australia, dan Yordania. Di ajang itu, pemain yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2001 memenuhi syarat untuk berpartisipasi di turnamen tersebut.
Selain memperebutkan titel juara di Asia, ajang itu sekaligus menjadi penentuan tim-tim mana yang lolos babak kualifikasi di cabang sepak bola Olimpiade Paris 2024 mewakili zona Asia. Tiga tim yang menduduki peringkat satu hingga tiga di ajang Piala Asia U-23 2024 bakal otomatis menjadi peserta kualifikasi cabang sepak bola Olimpiade 2024, sementara yang duduk diperingkat ke-4 akan melakoni babak play off dari wakil Afrika untuk memperebutkan satu tiket tersisa.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Pemain Timnas U-23, Rafael William Struick, berusaha melewati pemain Turkmenistan, Umarov Salim, pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023). Kemenangan Indonesia dengan skor 2-0 atas Turkmenistan mengantarkan timnas ke Piala Asia U-23 2024 di Qatar.
Format pertandingan dan peserta
Sejak pertama kali diselenggarakan, format turnamen yang digunakan adalah 16 tim yang lolos ke putaran final terbagi dalam empat grup. Setiap peserta dalam satu grup melakukan pertandingan round robin atau bertanding satu sama lainnya (masing-masing tim bertanding tiga kali) untuk menentukan peringkat di grup. Dua tim terbaik di masing-masing grup lolos ke babak 8 besar dan selanjutnya memainkan pertandingan dengan sistem gugur.
Delapan tim yang lolos ke babak selanjutnya bakal bertanding dengan tim dari grup lain dengan sistem gugur. Pada babak delapan besar, juara grup bertemu dengan runner up di grup lainnya untuk menentukan pemenang yang melaju di semi final atau empat besar.
Di empat besar, dua tim saling bertemu untuk lolos ke partai final. Tim yang menang di pertandingan semi final selanjutnya bertemu dengan tim pemenang di semifinal lainnya untuk menentukan juara, sementara tim yang kalah di partai semifinal bertemu dengan tim yang kalah lainnya untuk menentukan juara ke-3 dan ke-4.
Di Piala Asia U-23 Tahun 2024 yang diselenggarakan di Qatar pada 15 April — 2 Mei 2024, sebanyak 16 tim lolos ke putaran final terbagi dalam empat grup.
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Setiap kali ajang itu digelar, lebih dari 40 negara anggota AFC berpartisipasi di Piala Asia U-23 melalui jalur kualifikasi, dan 16 negara di antaranya lolos ke putaran final. Sejak pertama kali digelar hingga edisi ke-6, sudah ada 26 negara yang lolos ke putaran final, delapan negara di antaranya tak pernah absen atau selalu lolos ke putaran final.
Delapan negara itu adalah Arab Saudi, Irak, Australia, Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan, dan Yordania. Sementara yang lolos ke putaran final sebanyak 5 kali, yaitu China, Qatar, Thailand, dan Vietnam. China gagal berpartisipasi pada 2022 karena mengundurkan diri akibat pandemi Covid-19, sedangkan Thailand, Vietnam, dan Qatar tidak berpartisipasi pada edisi perdana 2013.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Pemain Timnas U-23, Ivar Jenner, berlari saat menghadapi Turkmenistan pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023).
Tuan Rumah
Hingga Piala Asia U-23 Tahun 2024, turnamen dua tahunan itu sudah diselenggarakan sebanyak 6 kali. Sebanyak lima negara telah menjadi tuan rumah ajang ini. Untuk kedua kalinya Qatar menjadi tuan rumah turnaman paling bergengsi di benua Asia untuk kelompok usia di bawah 23 tahun ini pada edisi Piala Asia U-23 2024 yang digelar pada April — Mei 2024 mendatang.
Dari lima negara yang menjadi tuan rumah, belum pernah satu negara pun yang berhasil menjadi juara Piala Asia kala menyelenggarakan turnamen tersebut. Qatar menjadi satu-satunya Negara yang lebih dari sekali menjadi tuan rumah.
Sementara empat negara yang pernah menjadi tuan rumah, yakni Oman, China, Thailand, dan Uzbekistan. Negara-negara yang pernah menjadi juara, adalah Irak (2013), Jepang (2016), Uzbekistan (2018), Korea Selatan (2020), Arab Saudi (2022).
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Penentuan tuan rumah putaran final kejuaraan itu oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dilakukan dengan cara penunjukan yang dipilih dari kandidat-kandidat yang melakukan penawaran sebagai tuan rumah. Keputusan penunjukan itu diambil setelah adanya pertemuan Komite Kompetisi AFC di Kuala Lumpur, Malaysia. Sebelumnya, negara-negara calon tuan rumah mengajukan penawaran ke AFC, kemudian Komite AFC melakukan proses evaluasi penawaran yang komprehensif serta penilaian risiko keseluruhan pada negara-negara calon tuan rumah. Setelah itu, diambil keputusan negara yang menjadi tuan rumah.
Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Asia U-22 tahun 2024 misalnya, diputuskan oleh komite setelah melakukan langkah-langkah penilaian dan evaluasi komprehensif pada calon tuan rumah. Qatar mengalahkan empat kandidat lainnya, yakni Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Aksi pemain Timnas U-23 Rafael William Struick saat berusaha menciptakan peluang gol saat menghadapi Turkmenistan pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023). Kemenangan Indonesia dengan skor 2-0 atas Turkmenistan mengantarkan timnas ke Piala Asia U-23 2024 di Qatar.
Tim juara
Sejak pertama kali digelar pada 2013, belum ada satu negara pun yang menjadi juara lebih dari sekali di turnamen Piala Asia U-23. Sudah lima kali diselenggarakan, sudah ada lima negara yang pernah menjadi juara. Lima negara itu adalah Irak, Jepang, Arab Saudi, Uzbekistan, dan Korea Selatan. Irak menjadi juara perdana pada 2013, sementara Arab Saudi menjadi juara edisi ke-5 atau tahun 2022.
Dari negara-negara yang berpartisipasi di putaran final, Arab Saudi tercatat sebagai negara yang paling sukses di ajang tersebut. Dari lima kali berpartisipasi, Arab Saudi mencatatkan prestasi tiga kali lolos hingga partai final, sekali juara, dan dua kali runner up. Berikutnya, Korea Selatan dan Uzbekistan, yang dua kali mencapai partai final, satu di antaranya keluar sebagai juara dan sekali runner up. Adapun Jepang dua kali lolos hingga semi final, satu di antaranya sebagai juara dan peringkat ke-3.
Di Piala Asia 2023 U-23, Qatar kembali dipercaya menjadi tuan rumah setelah menyingkirkan empat negara lainnya yang mengajukan penawaran sebagai tuan rumah. Meski sudah dua kali menjadi tuan rumah, Qatar belum sekalipun menjadi juara. Prestasi tertingginya di ajang itu dicapai pada 2016 dan 2018 yang lolos hingga semi final. Pada tahun 2016, Qatar duduk di posisi ke-4, sementara pada 2018 di peringkat ke-3.
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Wakil Asia Tenggara yang paling berprestasi di ajang itu adalah Vietnam. Hingga edisi tahun 2024, Vietnam sudah lima kali lolos ke putaran final. Prestasi tertinggi Vietnam di ajang tersebut adalah sekali runner up dan sekali lolos ke 8 besar. Prestasi tertinggi dicapai pada edisi ke-3 yang digelar di China, timnas junior U-23 Vietnam tampil luar biasa berhasil menembus ke babak final.
Meski demikian, di partai puncak yang digelar di Changzhou Olympic Sport Cebtre, Sabtu (27/1/2018), Uzbekistan berhasil mengalahkan timnas U-23 Vietnam dengan skor 2 – 1. Gol kemenangan Uzbekistan ditentukan lewat babak perpanjangan waktu setelah di waktu normal skor imbang 1 – 1. Saat mencapai final, timnas muda Vietnam dibesut oleh Park Hang-seo, asal Korea Selatan.
Adapun wakil kawasan Asia Tenggara lainnya adalah Thailand hingga tahun 2024. Sama seperti Vietnam, Thailand sudah lima kali lolos di putaran final dengan prestasi tertingginya sekali lolos di perempat final (8 besar) pada edisi ke-4 tahun 2024, saat negara itu menjadi tuan rumah. Sementara itu, Malaysia tiga kali lolos ke putaran final dan sekali menjejak hingga perempat final pada edisi ke-3 tahun 2018.
Tim-tim Juara Piala Asia U-23
Edisi | Tahun | Tuan rumah | Juara | Skor | Peringkat kedua | Peringkat ketiga | Skor | Peringkat keempat |
1 | 2013 | Oman | Irak | 1–0 | Arab Saudi | Yordania | 0–0 | Korea Selatan |
2 | 2016 | Qatar | Jepang | 3–2 | Korea Selatan | Irak | 2–1 (p.w.) | Qatar |
3 | 2018 | Tiongkok | Uzbekistan | 2–1 (p.w.) | Vietnam | Qatar | 1–0 | Korea Selatan |
4 | 2020 | Thailand | Korea Selatan | 1–0 (p.w.) | Arab Saudi | Australia | 1–0 | Uzbekistan |
5 | 2022 | Uzbekistan | Arab Saudi | 2–0 | Uzbekistan | Jepang | 3–0 | Australia |
Sumber: AFC
KOMPAS.ID
Diaspora Indonesia di Qatar berfoto dengan tim U-23 Indonesia ketika menyambut kedatangan skuad Garuda Muda di Bandara Internasional Hamad, Doha, Rabu (10/4/2024). Dukungan penuh akan diberikan diaspora selama Piala Asia U-23 2024.
Kiprah Indonesia
Sepanjang sejarah perhelatan Piala Asia U-23, timnas muda Indonesia selalu berpartisipasi di turnamen yang diikuti hampir seluruh anggota AFC. Sejak pertama diselenggarakan tahun 2013 hingga 2024, Indonesia sudah enam kali berpartisipasi, namun lima kali beruntun selalu kandas di babak kualifikasi.
Tahun 2024, dikeikutsertaannya yang keenam kalinya, Garuda Muda mencatatkan prestasi tersendiri, yakni untuk pertama kalinya lolos ke putaran final.
Indonesia pertama kali berpartisipasi pada 2012 kala turnamen masih bernama Kejuaraan Piala AFC U-22. Di babak kualifikasi, tim Merah Putih tergabung ke dalam grup E yang berisikan negara-negara yang memiliki tradisi kuat di sepak bola, seperti dua raksasa Asia, Jepang dan Australia, negara tetangga Singapura, Timor Leste, dan Makau. Agar bisa melaju ke putaran final Piala Asia U-22 2013 itu, Indonesia minimal harus menempati dua posisi teratas di Grup E, atau lolos sebagai peringkat ketiga terbaik babak kualifikasi.
Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah di babak kualifikasi Grup E yang digelar di Pekanbaru, Riau pada 5 — 15 Juli 2012. Di klasemen akhir, Indonesia muda hanya menempati posisi ketiga dengan nilai 9 dari 3 kali menang dan 2 kali kalah. Tiga kemenangan diraih Indonesia dari tim Singapura, Timor Leste dan Makau, sementara dua kekalahan diderita Indonesia dari Australia dan Jepang.
Di laga perdana menghadapi Australia, tim besutan Aji Santoso itu kalah 0 – 1, kemudian menang 2 – 0 atas Timor Leste. Garuda Muda memetik kemenangan kedua atas Makau 2 – 1 sebelum dibantai Jepang 1 – 5 dan menutup laga di Grup E dengan kemenangan 2 – 0 atas Singapura.
Di klasmen akhir, dua tim yang mengalahkan Indonesia menempati peringkat pertama dan kedua dan lolos ke putaran final mewakili grup E di zona Asia Timur. Tim Garuda Muda berpeluang lolos melalui peringkat tiga terbaik, namun kalah bersaing dalam perebutan tempat ketiga untuk lolos ke putaran final dari Oman dan Yaman.
Tiga tahun berselang, Timnas muda Indonesia kembali berpartisipasi di edisi ke-2 yang digelar pada 2015. AFC mengubah regulasi peserta Piala Asia U-23 2016 yang ditujukan untuk pemain di bawah 23 tahun. Timnas U-23,yang dibesut Aji Santoso itu bergabung di Grup H bersama Korea Selatan, Timor Leste, dan Brunei Darussalam. Indonesia kembali dipercaya sebagai tuan rumah babak kualifikasi.
Timnas Indonesia U-23 masih belum mampu lolos ke putaran final Piala Asia U-23. Garuda Muda mengawali pertandingan dengan kemenangan besar 5 – 0 atas Timor Leste disusul kemenangan 2 – 0 atas Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Namun, di laga terakhir Timnas Indonesia U-23 kalah 0 – 4 dari Korea Selatan. Saat itu, hanya juara grup dan lima runner-up terbaik yang lolos ke putaran final. Indonesia yang meraih enam poin dan menduduki peringkat ke-2 grup kalah dari Thailand, Iran, Vietnam, Yaman, serta Uzbekistan dalam perebutan peringkat kedua terbaik. Pada dua kali keikutsertaan Indonesia kembali gagal lolos ke putaran final dan berakhir di fase kualifikasi di grup.
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Pada kesempatan ketiga di Piala Asia U-23 yang babak kualifikasinya digelar pada 2017, Timnas muda Indonesia kembali gagal lolos ke putaran final. Pertandingan kualifikasi yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada Juli 2017, tim besutan Louis Milla tergabung dalam Grup H yang dihuni Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Mongolia.
Indonesia membuka laga dengan kekalahan telak 0 – 3 dari Malaysia. Kemudian, Tim Garuda Muda menang mutlak 7 – 0 atas Mongolia dan meraih hasil imbang 0 – 0 saat jumpa tuan rumah Thailand di laga terakhir. Hasil itu membuat pasukan Luis Milla gagal lolos dengan hanya meraih empat poin. Mewakili Grup H, Thailand lolos ke putaran final Piala Asia U-23 ditemani Malaysia yang untuk pertama kalinya memastikan diri tampil di putaran final.
Di Piala Asia U-23 2020 atau edisi ke-4, Indonesia kembali kandas di babak kualifikasi dan gagal lolos ke putaran final. Bahkan, pencapaian Indonesia di edisi ke-4 itu terburuk dibandingkan edisi-edisi sebelumnya. Timnas Indonesia U-23 kalah di dua laga perdananya. Yang pertama, Indonesia kalah telak dari Thailand empat gol tanpa balas, kemudian Indonesia ditundukkan Vietnam dengan skor tipis 0 – 1 di Stadion My Dinh, Hanoi.
Dua kali kekalahan beruntun itu membuat timnas Indonesia U-23 yang dilatih Indra Sjafrie dipastikan tersingkir dari kualifikasi Piala Asia U-23 edisi ke-5 meski masih menyisakan satu pertandingan melawan Brunei. Di laga terakhir Grup K kualifikasi Piala Asia U23 melawan Brunei Darussalam di Stadoin My Dinh, (26/3/2019), Indonesia menang 2 – 1.
Di edisi ke-5, Timnas Indonesia U-23 kembali gagal lolos ke Piala Asia 2022. Indonesia tergabung dalam Grup G bersama China, Brunei dan Australia. Dalam perkembangannya, di Grup itu hanya berisi dua tim, yaitu Indonesia dan Australia, setelah China dan Brunei Darussalam mengundurkan diri akibat kondisi pandemi Covid-19.
Dengan hanya dua tim yang berkompetisi, maka hanya juara grup yang berhak mendapatkan satu tiket dari 16 tim yang lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2022. Untuk menentukan juara grup, dilakukan pertandingan play off antara Indonesia dan Australia. Pada pertandingan pertama, Indonesia kalah 2 – 3 dari Australia pada laga pembuka Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 di Stadion Utama Tajikistan, Dushanbe, Selasa (26/10/2021). Di Leg II, Garuda Muda gagal melewati hadangan Australia U-23, kalah 0 – 1 di Central Republican Stadium, Jumat (29/10/2021), sehingga Indonesia kalah agregat 2 – 4 dari Australia.
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Sejak pertama digelar pada 2013, Indonesia tercatat sudah lima kali berpartisipasi namun selalu kandas di di babak kualifikasi pada tahun 2013, 2016, 2018, 2020, dan 2022. Namun, tak sekalipun Indonesia pernah melangkah lebih jauh dari babak kualifikasi alias lolos ke putaran final.
Meski demikian, “tradisi” tersebut berhasil dipatahkan di Piala Asia U-23 2024 yang akan berlangsung di Qatar. Indonesia jadi tim debutan di ajang dua tahunan edisi ke-6 setelah menjadi juara grup K yang dihuni Indonesia, Tukmenistan, dan Taiwan.
Di babak kualifikasi Grup K, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah dan Stadion Manahan Solo menjadi lokasi pertandingan. Pertandingan perdana yang digelar pada 9 September 2023, Timnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Taiwan dengan skor 5 – 0, sementara di pertandingan kedua yang diselenggarakan pada 12 September 2023, Garuda Muda menang atas Tukmenistan dengan skor 2 – 0. Di klasemen akhir, Indonesia menduduki perungkat 1 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024 yang digelar di Qatar pada April — Mei 2024.
Pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang diasuh Shin Tae Jong itu merupakan sejarah tersendiri bagi timnas U-23. Untuk pertama kalinya Timnas Garuda Muda lolos di putaran final. Pada edisi-edisi sebelumnya, timnas U-23 selalu kandas di babak kualifikasi.
Timnas junior lolos ke Piala Asia U-23 2024 setelah melewati babak kualifikasi dan menjadi satu dari 16 tim lainnya yang lolos ke putara final. Hasil undian menempatkan Indonesia di Grup A. Lawan-lawan yang akan dihadapi Indonesia adalah tim tuan rumah Qatar, Australia, dan Yordania. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
Artikel terkait