KOMPAS/Kartono Ryadi
Kanan luar Indonesia Iswadi Idris (13) ketika menerobos masuk mendekati gawang Korea Selatan dengan dibayang-bayangi bek kiri Korea Choi Jee Mo. Indonesia menang 5-2, Dengan demikian Indonesia menjadi juara Anniversary Football Tournament III (20/06/1972).
Sekilas Djakarta Anniversary Cup
Setelah sukses mendatangkan dua klub Eropa Timur, Dynamo dan Scela untuk bertanding melawan beberapa kesebelasan di Indonesia, maka dalam rangka perayaan HUT Kota Jakarta tahun 1970, PSSI memberanikan diri untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional. Kompetisi yang diberi nama Djakarta Anniversary Football Tournament dan menurut rencana diadakan setiap tahun itu adalah sebuah turnamen sejenis King’s Cup di Bangkok, Thailand dan Merdeka Games di Malaysia.
Dalam perjalanannya turnamen yang memperebutkan piala setinggi satu meter itu hanya berlangsung sembilan kali, yaitu sejak tahun 1970 sampai 1981, dan absen pada tahun 1977, 1979 dan 1980
-Negara peserta pertama Australia Barat, Hongkong, Korsel, Malaysia, Singapura, Indonesia
-Pengurus Annivesary Cup pertama Sultan Hamengkubuwono IX, Dirdjen Olahraga Supardi dan Gubernur DKI Ali Sadikin.
Juara dan Runner Up Djakarta Anniversary Cup
1970: Malaysia – Korsel
1971: Birma – Indonesia
1972: Indonesia – Korsel
1973: Birma – Indonesia
1974: Birma – Indonesia
1975: Birma – Malaysia
1976: Korsel – Birma
1978: Korsel – Indonesia (PSSI Harimau)
1981: Juara bersama Korea Selatan dan Bulgaria
Tanggal 20 Juni 1972 adalah hari bersejarah bagi persepakbolaan Indonesia. Disaksikan Presiden Soeharto bersama 75.000 penonton di Stadion Utama Senayan, tim nasional Indonesia berhasil keluar sebagai juara turnamen sepak bola Djakarta Anniversary Cup III, mengalahkan tim tangguh Korea Selatan 5-2.
Usai pertandingan pelatih timnas Endang Witarsa digotong oleh anak asuhnya ke tengah lapangan, kemudian pemain-pemain Indonesia melakukan victory lap membawa Bendera Merah Putih diiringi sorak sorai dan tepuk tangan bergemuruh dari seluruh penonton.
Tepat pukul 19.00 ketika korps musik DKI Jaya bersama barisan bendera negara-negara peserta memasuki lapangan, Gubernur DKI Ali Sadikin turun ke pinggir lapangan untuk menyerahkan Piala Anniversary.
Kapten kesebelasan Indonesia Anwar Udjang menerima piala tersebut. Juara kedua tim Korea Selatan menerima medali yang diserahkan oleh Dirjen Olahraga dan Pemuda Supardi. Juara ketiga menerima medali dari ketua OC DAFT Sjarnubi Said.
Dari awal sampai pertengahan babak kedua pertandingan para pemain Indonesia bermain sangat bagus dan sempat memimpin 5-0 terlebih dahulu. Hampir di semua lini selalu unggul serta terlihat ketekunan pemain untuk merebut bola.
Meskipun pemain Korea Selatan mengimbangi dengan permainan cepat dan tendangan-tendangan jarak jauh, karena kesulitan menyusup ke pertahanan Indonesia, kiper Ronny Paslah selalu berhasl menghalau bola.
Gol pertama Indonesia diciptakan oleh Risdianto pada menit ke-17 setelah menerima umpan dari Basri. Gol kedua bagi Indonesia dicetak melalui tendangan efek Abdul Kadir setelah bekerja sama dengan kanan luar Iswadi Idris. Iswadi Idris pun tidak mau ketinggalan di menit ke-35 berhasil menyusup ke muka gawang Korea Selatan dan berhasil melesakkan bola ke jaring lawan.
Belum berjalan tiga menit di babak kedua, Risdianto kembali berhasil membobol gawang Korea Selatan. Setalah menerima umpan throw in dari Iswadi, ia berhasil melewati bek kiri Korea Choi Jae Mo dan menendang langsung ke gawang yang dijaga kiper Yoon Jong Bum.
Gol kelima Indonesia lahir dari tendangan penalti Abdul Kadir di menit ke-52. Wasit Ramalingan dari Malaysia menunjuk titik penalti ketika pemain belakang Korea melakukan gerak membahayakan atas Jacob Sihasale di dalam kotak penalti mereka.
Setelah memimpin 5-0, pemain-pemain Indonesia mulai turun ke bawah semua. Strategi bertahan dan mengulur waktu Indonesia dimanfaatkan oleh para pemain Korea dengan meningkatkan serangan. Saat pemain Indonesia lengah, kanan dalam Korea Lee Chung Wen berhasil menyundul bola dan masuk ke gawang yang dijaga Ronny Paslah. Melihat sebagian pemain Indonesia panik akibat kemasukan satu gol, Korea mulai kembali menekan, dan Muljadi membuat kesalahan dengan membuat hands ball di dalam garis penalti. Hadiah penalti di menit ke-64 tidak disia-siakan oleh kanan luar Korea Kim Hak Kie, hingga mengubah skor menjadi 5-2, dan bertahan sampai peluit panjang terdengar.
KOMPAS/Kartono Ryadi
Penjaga gawang Korea Selatan Yoon Jong Bum menghalau bola. Selama pertandingan khususnya di babak pertama dia harus berjuang keras menyelamatakan gawangnya dari serangan pemain-pemain Indonesia.
KOMPAS/Kartono Ryadi
Para pemain Indonesia yang telah berhasil mengalahkan Korea Selatan pada final Anniversary Cup III di Stadion Utama Senayan naik ke podium untuk mendapatkan ucapan selamat dari Presiden Soeharto.
KOMPAS/Kartono Ryadi
Pemain tim nasional Indonesia dan Korea Selatan yang bertanding di final memperebutkan Anniversary Cup III di Stadion Utama Senayan, Jakarta.
KOMPAS, 2 Juni 1970, hal 2 . Anniversary Cup Dimulai 20 Juni
KOMPAS, 22 Juni 1970, hal 1. Anniversary Cup dibuka Presiden
KOMPAS, 29 Juni 1970, hal 1. Malaysia Menjuarai Anniversary Cup
KOMPAS, 21 Juni 1972 hal 1. Indonesia Juara Anniversary Cup III
KOMPAS, 22 Agustus 1981, hal 1. Korsel dan Bulgaria Juara Bersama
KOMPAS, 18 Agustus 1982, hal 10. Piala Kemerdekaan.
Foto lainnya dapat diakses melalui https://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.