KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Para pemimpin ASEAN, termasuk Presiden Joko Widodo (ketujuh dari kiri), serta Perdana Menteri (PM) Kepulauan Cook Mark Brown (kiri), Presiden Bangladesh Mohammad Shahabuddin (kedua dari kiri), dan PM Timor Leste Xanana Gusmao (kanan) berfoto bersama sebelum mengikuti pembukaan KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Kepulauan Cook mewakili Forum Kepulauan Pasifik (PIF), sedangkan Bangladesh mewakili Asosiasi Lingkar Samudra Hindia (IORA).
Fakta Singkat
KTT ASEAN ke-43
- Tema: ”ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”
- Tempat: Jakarta, 5–7 September 2023
- Peserta KTT: 11 negara ASEAN dan 9 negara mitra
- Hasil kesepakatan: 90 outcome dokumen dan sejumlah kesepakatan konkret dengan mitra
Bidang keamanan:
- Pemeliharaan stabilitas kawasan
- Implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP)
- Mekanisme Troika untuk Myanmar
Bidang kemanusiaan
- Promosi dan penegakan HAM
- Pendidikan dini berkualitas
- Pemberdayaan perempuan
Bidang ekonomi
- ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
- Ketahanan pangan, energi, kesehatan, dan keuangan
- Ekosistem kendaraan listrik
- Kerja sama ekonomi digital
- Kerangka kerja ekonomi biru
Kesepakatan lainnya
- Keketuaan ASEAN 2026 dipegang oleh Filipina
- ASEAN Secretariat menjadi Asean Headquarters atau Markas Besar Asean
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara telah berlangsung di Jakarta pada tanggal 5–7 September 2023. Perhelatan ini sekaligus menandai berakhirnya keketuaan bergilir ASEAN yang tahun ini diampu oleh Indonesia. Selanjutnya, Laos akan meneruskan estafet keketuaan pada 2024 nanti.
Konferensi pada 2023 ini mengusung tema “ASEAN Matters Epicentrum of Growth” yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia baik sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan.
KTT ke-43 ASEAN ini dihadiri oleh para pemimpin 11 negara anggota ASEAN, yakni Indonesia, Singapura, Thailand, Malaisya, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste, serta dihadiri sembilan negara mitra, yakni Korea Selatan, India, Jepang, China, Selandia Baru, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat.
Ada tiga pilar utama yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN ini. Ketiga pilar tersebut adalah ASEAN Matters, Epicentrum of Growth, dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacifik (AOIP).
Di samping konferensi utama, yakni pleno dan retreat, terdapat 10 KTT dengan negara mitra dan organisasi internasional, berbagai pertemuan bilateral, dan side events yang meliputi ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) hingga ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF). Sehari sebelum penutupan, para delegasi dan undangan juga dijamu dalam perayaan Gala Dinner di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Rangkaian pertemuan dalam KTT ke-43 ASEAN tersebut, yakni KTT ke-43 dalam format plenary dan retreat, KTT ke-26 ASEAN-China, KTT ke-24 ASEAN-Korea Selatan, KTT ke-26 ASEAN-Jepang, KTT ke-11 ASEAN-Amerika Serikat, KTT ASEAN-Kanada, KTT ke-26 ASEAN Plus Three, KTT ke-20 ASEAN-India, KTT ke-3 ASEAN-Australia, KTT ke-18 Asia Timur (EAS), dan KTT ke-13 ASEAN-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penyelenggaraan pertemuan ASEAN ini tak hanya pertemuan tingkat tinggi belaka, melainkan juga menghasilkan berbagai komitmen penting dalam berbagai aspek kehidupan kawasan, dari keamanan, kemanusiaan, ekonomi hingga tata kelola regional.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, KTT dengan berbagai negara telah menghasilkan 90 dokumen keluaran (outcome documents). KTT juga menghasilkan sebuah kesepakatan dan kemitraan strategis dengan berbagai negara. Komitmen ini menandai langkah penting dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ASEAN.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz; Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri Filipina Alfredo E Pascual; dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong (dari kanan ke kiri) saling berbincang sebelum peluncuran Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dalam The 23rd ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Melalui pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tersebut, negara-negara ASEAN bersepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, salah satunya penguatan kerja sama regional di bidang ekonomi digital.
Hasil kesepakatan KTT ke-43 ASEAN 2023
KTT ke-43 ASEAN telah menghasilkan sejumlah keputusan dan deklarasi yang disepakati bersama pada Kamis, 7 September 2023 di Jakarta. Mengutip dari laman Antara News, berikut sejumlah keputusan yang telah disepakati para pemimpin negara dan mitra ASEAN.
Di bidang keamanan, para pemimpin negara menyepakati empat hal. Pertama, pemeliharaan stabilitas kawasan. Setiap negara ASEAN menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas kawasan, menciptakan lingkungan yang aman bagi semua.
Kedua, AOIP. ASEAN mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai respons terhadap isu-isu di kawasan Indo-Pasifik dan menciptakan landasan strategis yang kuat untuk mengatasi tantangan regional.
Ketiga, perdamaian di Laut China Selatan: Para pihak sepakat untuk sepenuhnya menerapkan Deklarasi Perilaku Para Pihak guna menjaga perdamaian di Laut China Selatan dan menegaskan pentingnya penegakan hukum internasional, termasuk Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.
Keempat, mekanisme troika untuk Myanmar. Pembentukan mekanisme troika diinisiasi untuk mengatasi krisis di Myanmar, menunjukkan komitmen ASEAN dalam menangani situasi yang sulit.
Di bidang kemanusiaan, disepakati tiga hal, yaitu pertama, promosi dan pelindungan Hak Asasi Manusia atau HAM. KTT menekankan pentingnya peningkatan promosi dan perlindungan HAM di kawasan melalui dialog yang konstruktif.
Kedua, pendidikan dini berkualitas. Fokus diberikan pada penyediaan akses pendidikan dini berkualitas bagi anak-anak, menggarisbawahi pentingnya investasi dalam masa depan generasi muda.
Ketiga, pemberdayaan perempuan. Para pemimpin ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dalam mempromosikan pemberdayaan perempuan, mengangkat peran kunci perempuan dalam pembangunan.
Sementara di bidang ekonomi, ada lima hal yang disepakati, yakni pertama, ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. ASEAN menyatakan bahwa mereka berada di jalur yang benar untuk menjadi epicentrum of growth atau pusat pertumbuhan yang menunjukkan potensi ekonomi kawasan.
Kedua, ketahanan pangan, energi, kesehatan, dan keuangan. Terjadi peningkatan kerja sama dalam memperkuat ketahanan pangan, energi, kesehatan, dan sektor keuangan.
Ketiga, ekosistem kendaraan listrik. Dukungan dari Jepang, China, dan Korea Selatan akan mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN, menciptakan peluang baru dalam industri otomotif.
Keempat, kerja sama ekonomi digital. Kerja sama ekonomi digital diperkuat, termasuk pelatihan, keamanan siber, dan pembangunan infrastruktur, menggambarkan langkah progresif menuju transformasi digital.
Kelima, kerangka kerja ekonomi biru. Adopsi kerangka kerja ekonomi biru atau blue economy framework (BEF) ASEAN menunjukkan komitmen untuk kolaborasi ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Di samping ketiga bidang tersebut, terdapat dua kesepakatan lainnya, yakni pertama, keketuaan ASEAN 2026 bakal dipegang oleh Filipina, menggantikan Myanmar. Kesepakatan ini merupakan bentuk diskusi Indonesia dan negara ASEAN lainnya mengingat kondisi Myanmar yang belum kondusif.
Kedua, para pemimpin ASEAN sepakat mengubah nama ASEAN Secretariat menjadi ASEAN Headquarters atau Markas Besar ASEAN. Para pemimpin ASEAN menginginkan ASEAN Secretariat diperkuat sejalan dengan prioritas ASEAN saat ini.
Artikel terkait
KTT ke-26 ASEAN - China
KTT ke-26 ASEAN-China digelar di Ruang Cendrawasih 3, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (06/09/2023). Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama di berbagai sektor yang tertuang dalam enam dokumen, yakni dua dokumen diadopsi dan empat dokumen dicatat.
Dua dokumen yang diadopsi, yaitu pertama, “ASEAN-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)”. Dokumen tersebut berisi kesepakatan untuk mendorong kerja sama konkret implementasi AOIP, antara lain, di bidang maritim, transisi energi, infrastruktur, smart cities, e-commerce, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dokumen kedua yang diadopsi adalah “ASEAN-China Joint Statement on Deepening Agricultural Cooperation”. Dokumen ini berisi kesepakatan kerja sama yang menjadikan pertanian sebagai mesin pertumbuhan baru untuk membangun ketahanan pangan.
Sementara empat dokumen yang dicatat dalam pertemuan adalah pertama, “ ASEAN-China Action Plan on Green Agricultural Development”. Dokumen ini bertujuan meningkatkan nilai kompetitif produk-produk pertanian ASEAN di tengah rantai pasok global.
Kedua, “ASEAN-China Joint Initiative on Enhancing Cooperation on E-Commerce”. Dokumen ini bertujuan mendorong kerja sama e-commerce untuk memajukan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kesenjangan pembangunan kawasan.
Ketiga, “Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea”. Tujuannya untuk mempercepat penyelesaian negosiasi COC dengan hasil yang efektif dan substantif.
Keempat, “Joint Initiative on Advancing the China-ASEAN Science, Technology and Innovation Enhancing Program”. Dokumen ini bertujuan memperkuat kerja sama transfer teknologi dan riset bersama untuk isu-isu strategis seperti Industry 4.0, infrastruktur digital, dan energi bersih.
Artikel Terkait
KTT ke-24 ASEAN - Korea Selatan
KTT ke-24 ASEAN – Korea Selatan (RoK) digelar di Ruang Cendrawasih 3, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 6 September 2023 dan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi dalam KTT menerangkan, “Kemitraan ASEAN-Korea adalah partnership of the future dengan pilar utama kemitraan melalui transisi energi dan transformasi digital. Ketergantungan ASEAN terhadap sumber energi fosil harus dikurangi, transisi energi kawasan perlu dipercepat. Hal ini dapat dicapai melalui pemanfaatan digitalisasi ekonomi dan transfer teknologi”.
Dari sisi perekonomian, dalam lima tahun terakhir tercatat total nilai perdagangan ASEAN dan Korea Selatan mengalami peningkatan, dari 162,55 miliar dolar AS di 2018 menjadi 223,96 miliar dolar AS di 2022.
Berkenaan dengan itu, beberapa pemimpin negara ASEAN menyampaikan dukungan untuk dilakukan studi bersama tentang review implementasi ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA). Hasil studi bersama ini dapat menjadi referensi untuk memulai upgrading perjanjian dalam waktu dekat.
Di samping itu, beberapa fokus area kerja sama komprehensif yang didorong, yakni di antaranya upaya digitalisasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), fasilitasi perdagangan dan investasi, hingga pengembangan infrastruktur dalam transformasi hijau.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa hubungan kemitraan ASEAN dan Republik Korea sebagai kemitraan masa depan memiliki transisi energi dan transformasi digital sebagai pilar utama.
ASEAN, ungkap Presiden Jokowi, harus mengurangi 78 persen sumber energi fosil. Pada saat yang sama, ASEAN bepotensi besar dalam ekonomi digital di mana dalam satu dekade ke depan, ekonomi digital di ASEAN diperkirakan akan 1 triliun dolar AS untuk PDB kawasan.
Di sisi lain, Presiden Yoon mengumumkan komitmennya untuk meningkatkan dukungan ke kawasan melalui platform ASEAN, Mekong River, dan Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippine East Asia Growth Area (BIMP-EAGA). Disampaikan pula komitmen dukungan sebesar 30 juta dolar dalam lima tahun ke depan untuk mendukung transformasi digital kawasan ASEAN.
Inisiatif lain yang juga disampaikan oleh Presiden Yoon Suk-Yeol adalah Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI) sebagai strategi Indo-Pasifik kedua pihak untuk mempromosikan sentralitas ASEAN guna menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Para pemimpin negara juga membahas isu mengenai Semenanjung Korea, terutama peluncuran rudal dan program nuklir yang bertentangan hukum internasional dan mengancam keamanan kawasan.
Dalam pertemuan tersebut, dihasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama di berbagai sektor yang tertuang dalam satu dokumen yang diadopsi dan satu dokumen yang dicatat. Satu dokumen yang diadopsi adalah “Joint Statement of the 24th ASEAN-Republic of Korea Summit on Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)”. Dokumen ini juga merupakan dukungan terhadap implementasi kerja sama AOIP.
Sementara satu dokumen yang dicatat adalah “Progress Report on the Implementation of the ASEAN-Republic of Korea (ROK) Plan of Action to Implement the Joint Vision Statement for Peace, Prosperity, and Partnership (2021-2025)”. Dokumen ini berisi kemajuan pelaksanaan rencana aksi Joint Vision Statement RI-RoK 2021–2025.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Wartawan beraktivitas di Media Center KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (5/9/2023). Pusat media ini berkapasitas 2.500 jurnalis.
Artikel Terkait
KTT ke-26 ASEAN - Jepang
Dalam KTT ke-26 ASEAN – Jepang, para pemimpin negara menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif di kawasan, khususnya di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan. Selain itu, para pemimpin negara ASEAN menyambut baik dan mendorong upaya transisi energi melalui akselerasi infrastruktur dan industri hijau, termasuk dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC) yang mencakup empat immediate projects yakni teknologi nol emisi, infrastruktur finansial, standar aturan teknis dan bisnis, serta Asian Carbon Credit Market.
Dalam KTT ini, Presiden Joko Widodo mengatakan “ASEAN membutuhkan investasi infrastruktur senilai USD184 miliar per tahun. ASEAN berharap Jepang dapat terus meningkatkan kontribusinya pada ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Catalytic Green Finance Facility untuk mendukung konektivitas dan infrastruktur hijau.”
Sebagai mitra perdagangan terbesar keempat ASEAN, Jepang memegang peranan penting dalam dinamika perdagangan di kawasan. Tercatat pada 2022, total nilai perdagangan ASEAN-Jepang mencapai 268 miliar dolar AS atau mewakili sekitar 7 persen dari keseluruhan angka perdagangan ASEAN pada 2021. Jepang juga merupakan investor asing terbesar kedua di ASEAN, yakni pada 2022 memiliki investasi sebesar 26,7 miliar dolar AS.
Jepang menyampaikan komitmen pendanaan sebesar 100 juta dolar AS atau Rp 1,5 triliun untuk mendukung implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pasific (AOIP) melalui Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) 3.0. Lalu, Jepang juga meluncurkan “Comprehensive Connectivity Initiative” pada saat bicara di ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).
KTT Asean-Jepang mencatat tiga dokumen. Pertama adalah “Progress Report of the Revised Implementation Plan of the Vision Statement on ASEAN-Japan Friendship and Cooperation”. Dokumen ini berisi kemajuan implementasi “Vision Statement on ASEAN-Japan Friendship and Cooperation”.
Kedua, “Future Design and Action Plan of an Innovative and Sustainable ASEAN-Japan Economic Partnership”. Dokumen ini berisi rencana kerja 10 tahun di bidang konektivitas siber, pengembangan SDM dan inovasi.
Ketiga, “ASEAN-Japan Economic Co-Creation Vision”. Dokumen ini berisi visi ekonomi kemitraan ASEAN-Jepang yang melibatkan pihak swasta, komunitas bisnis, dan akademisi.
Di dalam KTT ke-43 ASEAN, para pemimpin sepakat untuk secara resmi membentuk Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership Asean-Japan). Hal itu tertuang dalam “Joint Statement on the Establishment of the Asean-Japan Comprehensive Strategic Partnership”. (LITBANG KOMPAS)
Dokumen Terkait
Referensi
- “Catatan Awal Pekan: ”Peluru Perak” Indonesia”, Kompas, 28 Agustus 2023, hlm. 04
- “Masih Adakah ”ASEAN Way”?”, Kompas, 28 Agustus 2023, hlm. 07
- “Wawancara Khusus: Menlu: Fokus ASEAN Bukan Hanya Myanmar”, Kompas, 29 Agustus 2023, hlm. 01, 15
- “ASEAN Dinilai Jadi Lebih Prosedural”, Kompas, 01 September 2023, hlm. 04
- “KTT KE-43 ASEAN: Jaga Kedamaian dan Pertumbuhan ASEAN”, Kompas, 03 September 2023, hlm. 01
- “Keketuaan Indonesia Di ASEAN 2023: ”ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” * ASEAN Indonesia 2023, Kompas, 3 September 2023, 01,15
- “ASEAN Bisa Menua Sebelum Kaya * KTT Ke-43 ASEAN 2023”, Kompas, 03 September 2023, hlm. 02
- “KTT Ke-43 ASEAN: ASEAN Perkuat Rantai Pasok Kendaraan Listrik di Kawasan”, Kompas, 03 September 2023, hlm. 02
- “ASEAN Lebih Fokus Agenda Ekonomi * KTT Ke-43 ASEAN 2023”, Kompas, 04 September 2023, hlm. 02
- “Indonesia untuk ASEAN, ASEAN untuk Indonesia * KTT Ke-43 ASEAN 2023”, Kompas, 04 Sep 2023, hlm. 03
- “ASEAN Perlu Aliran Data Lintas Negara * KTT Ke-43 ASEAN 2023”, Kompas, 05 September 2023, hlm. 03
- “KTT Ke-43 ASEAN: Melanjutkan Episentrum Pertumbuhan di ASEAN * ASEAN Indonesia 2023”, Kompas, 06 September 2023, hlm. 01, 15
- “Sentralitas Kolaborasi Bank Sentral di ASEAN”, Kompas, 06 September 2023, hlm. 06
- “Keketuaan Indonesia 2023: ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan”, Kompas, 08 September 2023, hlm. 06
- ASEANpedia. ASEAN Indonesia 2023, Kominfo
- Serukan Konektivitas dan Ketahanan, Keketuaan ASEAN Indonesia Secara Resmi Diserahkan kepada Laos dalam Penutupan KTT ASEAN ke-43. Diakses dari https://www.ekon.go.id/
- KTT Ke-26 ASEAN-RRT Hasilkan Kesepakatan Kerja Sama Berbagai Sektor. Diakses dari https://setkab.go.id/
- KTT Ke-24 ASEAN-Korsel Bahas Kerja Sama Sektor Ekonomi Baru. Diakses dari https://kemlu.go.id/
- KTT Ke-26 APT Sepakati Kerja Sama Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik Kawasan. Diakses dari https://setkab.go.id/
- Doorstop Menlu RI Jakarta, 6 September 2023. Diakses dari https://kemlu.go.id/
- KTT ASEAN-Jepang ke-26: Masuki Tahun Emas Kemitraan, ASEAN-Jepang Dorong Kemitraan yang Berfokus pada Transisi Energi melalui Akselerasi Infrastruktur dan Industri Hijau. Diakses dari https://www.ekon.go.id/
- ASEAN Leaders’ Review And Decision On The Implementation Of The Five-Point Consensus. Diakses dari https://asean.org/
- ASEAN Blue Economy Framework. Diakses dari https://asean.org/
- ASEAN Declaration On Disability-Inclusive Development And Partnership For A Resilient Asean Community. Diakses dari https://asean.org/
- ASEAN Leaders’ Declaration On Strengthening Food Security And Nutrition In Response To Crises. Diakses dari https://asean.org/
- Jakarta Declaration On Asean Matters: Epicentrum Of Growth (Asean Concord IV). Diakses dari https://asean.org/
- Chairman’s Statement Of The 18th East Asia Summit Jakarta, Indonesia 7 September 2023. Diakses dari https://asean.org/
- East Asia Summit Leaders’ Statement On Maintaining And Promoting The Region As An Epicentrum Of Growth. Diakses dari https://asean.org/
- ASEAN-China Joint Statement on Deepening Agricultural Cooperation. Diakses dari https://asean.org/
- ASEAN-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Diakses dari https://asean.org/
- Joint Statement of the 24th ASEAN-Republic of Korea Summit on Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Diakses dari https://asean.org/
- Joint Statement on The Establishment of The ASEAN-Japan Comprehensive Strategic Partnership. Diakses dari https://asean.org/
Artikel terkait