Paparan Topik | ASEAN

Komitmen ASEAN pada Kendaraan Listrik, Perdagangan, dan Ketahanan Pangan

KTT ke-43 ASEAN yang berlangsung di Jakarta, 5-7 September 2023, menyepakati sejumlah hal, baik melalui pertemuan bilateral Indonesia dan negara-negara mitra, maupun KTT ASEAN dan negara-negara mitra.

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Presiden RI Joko Widodo (kiri) menyerahkan keketuaan ASEAN 2024 kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone (kanan) saat seremoni penutupan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9/2023). Indonesia resmi menyerahkan keketuaan ASEAN 2024 ke Laos.

Fakta Singkat

KTT ke-26 ASEAN Plus Tiga (APT)

  • Hasil: kesepakatan kerja sama pembangunan ekosistem kendaraan listrik kawasan.
  • Diadopsinya dokumen “ASEAN Plus Three Leaders Statement on Developing Electric Vehicle Ecosystem”.

KTT ASEAN – AS

  • Dokumen yang diadopsi: “ASEAN-United States Leaders’ Statement on Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
  • Dokumen “Concept Note on ASEAN-US Center for ASEAN-U.S. Engagement”.

KTT ASEAN – Kanada

  • Kanada secara resmi membentuk ASEAN-Canada Strategic Partnership melalui pengesahan dokumen “Joint Leaders’ Statement on ASEAN-Canada Strategic Partnership”.
  • Mengadopsi dokumen “ASEAN-Canada Joint Leaders’ Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis”.

KTT ke-20 ASEAN – India

  • Dokumen “ASEAN-India Joint-Leaders’ Statement on Strengthening food Security and Nutrition in Response to Crises”.
  • Dokumen “ASEAN-India Joint Statement on Maritime Cooperation”.

KTT ke-3 ASEAN – Australia

  • Disepakati adopsi terhadap dua dokumen, “ASEAN-Australia Joint Leaders’ Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises” dan “Concept Paper Special Summit to Commemorate the 50th Anniversary of ASEAN-Australia Dialogue Relations: ‘A Partnership for the Future”.

KTT ke-13 ASEAN – PBB

  • Ketahanan pangan dan energi
  • Mitigasi perubahan iklim
  • Implementasi Sustainable Development Goals

KTT ke-26 ASEAN Plus Tiga (APT)

Perhelatan KTT ke-26 ASEAN Plus Three (APT) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (06/09/2023), menghasilkan kesepakatan kerja sama pembangunan ekosistem kendaraan listrik kawasan. Kesepakatan tersebut ditandai dengan diadopsinya dokumen “ASEAN Plus Three Leaders Statement on Developing Electric Vehicle Ecosystem”.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan bahwa adopsi dokumen tersebut merupakan implementasi dari kesepakatan para pemimpin ASEAN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik saat KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.

Selain itu, KTT ke-26 APT juga mencatat tiga dokumen lain, yaitu “Progress Report on the Implementation of the APT Cooperation Work Plan 2023-2027”, “Network of East Asian Thinktank Memorandum”, dan “Policy Note on Regional Economic Surveillance and Cooperation”.

Ketiga dokumen tersebut merupakan nota kebijakan mengenai pengawasan perkembangan kerja sama dan pertumbuhan ekonomi di Asia Timur yang disiapkan oleh ASEAN Plus Three Macroeconomic Research Office atau disebut AMRO.

Di samping itu, para pemimpin APT juga menegaskan dukungan terhadap sentralitas ASEAN serta implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Para pemimpin juga menekankan pentingnya mengelola perbedaan dengan cara damai agar situasi kondusif terus terjaga.

Dalam KTT tersebut, Jepang dan China juga mengangkat isu Fukushima. Selain itu, beberapa negara juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap uji coba rudal balistik oleh Korea Utara.

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA 
Sebuah mobil listrik yang digunakan delegasi melintas menjelang pembukaan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center, Selasa (5/9/2023). Rangkaian KTT ke-43 ASEAN berlangsung pada 5-7 September 2023 di enam lokasi. TNI dan Polri menurunkan sekitar 18.000 personel untuk mengamankan jalannya KTT ke-43 ASEAN. 

KTT ASEAN-Amerika Serikat

Dukungan terhadap implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) datang dari berbagai pihak, termasuk dari Amerika Serikat. Dukungan tersebut ditegaskan dengan diadopsinya dokumen pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-Amerika Serikat (AS) yang digelar di Ruang Cendrawasih 3, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (06/09/2023).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa dokumen yang diadopsi adalah “ASEAN-United States Leaders’ Statement on Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific”. Dokumen ini berisi komitmen kerja sama implementasi AOIP. Ini adalah implementasi dari bentuk dukungan AS terhadap AOIP.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa banyaknya dukungan terhadap AOIP juga menekankan kembali bahwa ASEAN berhasil untuk merangkul semua pihak. “Tidak hanya untuk mendukung AOIP, tetapi mengimplementasikan dalam kerja sama-kerja sama yang saling menguntungkan,” imbuhnya.

KTT ASEAN-AS juga mencatat satu dokumen, yaitu “Concept Note on ASEAN-US Center for ASEAN-U.S. Engagement”. Selain itu, dalam KTT tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN-AS perlu diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan mengatasi perubahan iklim tanpa menghambat pembangunan negara berkembang.

Di samping itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang menjadi inisiatif dari Amerika Serikat harus inklusif dan saling menguntungkan, termasuk mendorong akses pasar critical minerals.

Sementara itu, dari pihak Amerika Serikat, Wakil Presiden Kamala Harris menyampaikan komitmen untuk mendukung sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas. Kemudian, Amerika Serikat akan mendirikan ASEAN-US Center di Washington D.C. untuk mempererat hubungan ASEAN-AS, terutama hubungan antarmasyarakat.

KTT ASEAN – Kanada

Presiden Joko Widodo memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Kanada yang digelar di Ruang Cendrawasih 3, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu (6/9/2023). Dalam pidato pembukanya, Presiden Joko Widodo menyambut baik kemitraan ASEAN dan Kanada yang memasuki fase baru sebagai mitra strategis.

Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Kanada merupakan mitra strategis ASEAN dalam membangun ketahanan pangan, hilirisasi industri, dan perdagangan. Presiden Jokowi berharap, kemitraan strategis ASEAN-Kanada dapat mendorong kerja sama yang lebih konkret di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyampaikan kenaikan persentase perdagangan antara ASEAN dengan Kanada. Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut para pemimpin berharap agar kerja sama ASEAN-Kanada dapat memperkuat perdamaian dan stabilitas kawasan serta mengatasi berbagai tantangan, terkait utamanya masalah pangan, energi, dan perubahan iklim.

Dalam pertemuan tersebut, dihasilkan dua kesepakatan kerja sama. Pertama, ASEAN dan Kanada secara resmi membentuk ASEAN-Canada Strategic Partnership melalui pengesahan dokumen “Joint Leaders’ Statement on ASEAN-Canada Strategic Partnership”. Kedua, pertemuan tersebut juga mengadopsi dokumen “ASEAN-Canada Joint Leaders’ Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis”.

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Penampilan paduan suara mengakhiri seremoni penutupan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9/2023). Indonesia resmi menyerahkan keketuaan ASEAN 2024 ke Laos.  

KTT ke-20 ASEAN - India

Presiden Joko Widodo memimpin KTT ke-20 ASEAN-India di Jakarta Convention Center, Kamis (7/09/2023). Presiden Joko Widodo menyampaikan perlunya ASEAN-India untuk menjaga stabilitas Samudra Hindia yang menghubungkan 33 negara, 2,9 miliar jiwa, dan mewakili seperlima PDB dunia tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi menyebutkan bahwa ASEAN memainkan peran penting dalam perkembangan global dan perlu meningkatkan perannya lebih jauh. Abad ke-21 merupakan abad milik Asia (century of Asia), sehingga penting untuk membangun tatanan dunia pasca Covid-19 melalui upaya kolektif dalam mewujudkan kesejahteraan umat manusia.

Setidaknya terdapat enam area kunci kerja sama yang dibahas dalam pertemuan ini. Pertama, keberlanjutan kerja sama untuk meningkatkan konektivitas. Proyek trilateral highway India-Myanmar-Thailand kini dalam proses untuk diperluas kepada Kamboja, Laos, dan Vietnam.

Kedua, dalam konteks transformasi digital, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan ASEAN-India Fund for Digital Future sebagai upaya bersama untuk mengembangkan kecakapan digital bagi negara-negara ASEAN.

Beberapa pemimpin ASEAN memuji perkembangan digitalisasi, teknologi dan inovasi di India dan mengucapkan selamat atas keberhasilan India dalam pendaratan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 di bulan baru-baru ini.

Ketiga, proses review ASEAN-India Trade in Goods Agreement (AITIGA) perlu dilakukan secepat mungkin guna mempercepat integrasi ekonomi kawasan.  Keempat, global south perlu bekerja sama untuk menyuarakan tantangan dalam forum multilateral, seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pengembangan obat-obatan tradisional.

Kelima, pertemuan mencatat pentingnya kerja sama antar masyarakat (people-to-people) dan mengumumkan pembukaan Kedutaan Besar India di Timor-Leste dan menyambut masuknya Timor-Leste sebagai bagian dari ASEAN. Keenam, India juga terbuka pada kerja sama strategis bidang maritim, penanganan bencana alam, dan eksplorasi potensi ekonomi biru.

Relasi ekonomi ASEAN-India senantiasa memainkan peranan penting, mengingat keduanya merupakan dua ekonomi besar dunia. Pada tahun 2022, jumlah perdagangan ASEAN-India mencapai 112,48 miliar dolar AS, meningkat 23 persen dari tahun sebelumnya, yakni sebesar 91,40 miliar dolar AS.

Di sisi lain, ASEAN diproyeksikan sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, China, dan India, yakni ekonomi mencapai 3,7 triliun dolar AS dengan lebih dari 670 juta jiwa populasi pada 2030.

Pertemuan ditutup dengan adopsi dua dokumen, yakni “ASEAN-India Joint-Leaders’ Statement on Strengthening food Security and Nutrition in Response to Crises” dan “ASEAN-India Joint Statement on Maritime Cooperation”.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Bendera negara-negara ASEAN dan negara mitra menghiasi salah satu ruangan tempat pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9/2023). 

KTT ke-3 ASEAN - Australia

Presiden Joko Widodo memimpin KTT ke-3 ASEAN – Australia yang berlangsung di Jakarta Convention Centre, pada Kamis (7/9/2023). Konferensi ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan KTT ke-43 ASEAN dan dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Australia Antoni Albanese, dan seluruh kepala negara ASEAN atau yang mewakili.

Australia merupakan salah satu mitra ekonomi utama ASEAN dengan nilai perdagangan hingga 127,1 miliar dolar AS pada tahun 2022. Kerja sama ini semakin diperkuat dengan disepakatinya “2nd Protocol to Amend the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (2nd AANZFTA)” yang ditandatangani pada Agustus 2023.

Negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat proses domestik sehingga kesepakatan tersebut dapat segara diberlakukan. Protokol kedua AANZFTA merupakan kesepakatan untuk mendukung liberalisasi dalam rangka kelancaran perdagangan barang dan jasa antara ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.

Pada pembukaannya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi partisipasi aktif Australia dalam rangka mendukung ASEAN Outlook on Indo-Pacific di mana ASEAN dan Australia memiliki kepentingan yang sama.

Kerja sama ASEAN di kawasan Indo-Pacific mengedepankan prinsip inklusif dengan mendorong kerja sama dengan berbagai fora. Tahun ini Sekretariat ASEAN jalin kerja sama dengan India Ocean Rim Association (IORA) dan Pacific Island Forum (PIF).

Presiden Joko Widodo secara khusus menyampaikan urgensi pengembangan ekosistem kendaraan listrik bagi kedua belah pihak. Hal ini mempertimbangkan potensi pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara diperkirakan mencapai 2,7 miliar dolar AS pada tahun 2027 dan potensi perkembangan nilai hingga 26 persen setiap tahunnya di pasar global.

Kerja sama dengan Australia akan menguntungkan kedua belah pihak. “Sebagai penghasil lithium terbesar dunia, dukungan Australia sangat penting untuk menjadikan ASEAN sebagai hub ekosistem kendaraan listrik di Kawasan,” ungkap Presiden Joko Widodo.

Selanjutnya, konferensi menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan kerja sama dalam rangka memperkuat ketahanan pangan, transformasi digital, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui program Technical and Vocational Education and Training (TVET).

Konferensi kemudian menyepakati adopsi terhadap dua dokumen, yaitu “ASEAN-Australia Joint Leaders’ Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises” dan “Concept Paper Special Summit to Commemorate the 50th Anniversary of ASEAN-Australia Dialogue Relations: ‘A Partnership for the Future”.

Pertemuan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN dengan Australia menyepakati penguatan keamanan pangan di tengah ancaman krisis pasokan yang dapat membuat harga melambung. Penguatan itu berupa kemudahan prosedur kepabeanan dan penghapusan hambatan perdagangan.

Pernyataan Bersama Pemimpin setelah pertemuan ASEAN-Australia ke-3 dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9/2023), menyatakan akan berupaya meningkatkan usaha-usaha pengamanan keamanan pangan di tengah disrupsi. Para pemimpin negara menugaskan lembaga sektoral di ASEAN untuk menindaklanjuti dan mengimplementasikan pernyataan bersama tersebut untuk memastikan keamanan dan pasokan pangan di kawasan di tengah krisis.

Dalam pertemuan itu, Australia mengumumkan tambahan 1 juta dollar Australia untuk ASEAN-CGIAR (Consultative Group on International Agricultural Research) Innovate for Food Regional Program yang akan meningkatkan kapasitas riset dan inovasi untuk keamanan pangan. Selain itu, Australia juga menambah dana senilai 1 juta dollar Australia pada program Meryl Williams Fellowships untuk membangun kapasitas perempuan, termasuk di kawasan ASEAN, dalam ilmu pertanian.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Beragam suvenir dipajang di salah satu gerai dalam pameran Pekan Ekonomi Kreatif ASEAN di Stasiun MRT ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9/2023). Pameran berbasis komunitas untuk mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN Ke-43 di Jakarta tersebut menampilkan gerai desa wisata, gerai produk UMKM dan gerai produk ekonomi kreatif.

KTT ke-13 ASEAN - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Merupakan penutup dari rangkaian kegiatan KTT ke-43 ASEAN, Presiden Joko Widodo memimpin KTT ke-13 ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center pada Kamis (7/09/2023).

Pertemuan ini menjadi ajang bagi negara-negara ASEAN untuk memperkuat komitmennya bersama PBB dalam mengadvokasikan agenda pembangunan yang lebih adil bagi negara-negara berkembang, mereformasi tata kelola global, serta pemenuhan kesejahteraan masyarakat dalam konteks yang lebih luas.

“Preambul Piagam ASEAN dan PBB sama-sama dimulai dengan “We, the peoples” menunjukkan bahwa rakyat harus tetap menjadi prioritas,” ungkap Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaannya.

Komitmen bersama ini kemudian tercermin dalam “ASEAN Common Statement” yang diadopsi dalam pertemuan KTT ke-13 ASEAN-PBB. Dokumen ini mencantumkan dua isu prioritas yang harus dicapai oleh ASEAN dan PBB untuk menghadapi tantangan global saat ini, yaitu mencapai stabilitas di kawasan dan membangun ketahanan kawasan.

Presiden Joko Widodo dan pemimpin-pemimpin lainnya setuju bahwa dukungan PBB terhadap ASEAN Outlook Indo-Pasifik (AOIP) dapat membantu ASEAN menciptakan Kawasan Indo-Pasifik yang lebih tangguh, adaptif, dan responsif.

Peserta pertemuan juga menegaskan pentingnya kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, termasuk PBB, dalam mendorong skema investasi dan transfer teknologi untuk menghadapi perubahan iklim global. Hal ini berkaitan erat dengan aspirasi Asia Tenggara untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia pada masa mendatang, terutama dalam konteks ketahanan pangan dan energi yang memengaruhi banyak orang.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dalam kesempatan ini, menyatakan komitmennya untuk mendukung agenda mitigasi perubahan iklim di kawasan ASEAN sebagai salah satu modalitas untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Selain ketahanan pangan dan energi, ASEAN dan PBB telah menjalin kolaborasi ekstensif dalam implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) yang mencakup hak asasi manusia, perlindungan buruh, pendidikan, dan kesetaraan gender. Semua bentuk kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan kawasan yang selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Visi Masyarakat ASEAN Tahun 2025.

Terakhir, Presiden Joko Widodo menutup pertemuan dengan menegaskan, “Sinergi harus diperkuat agar agenda pembangunan di kawasan dan dunia dapat berjalan seiringan. Penguatan dialog menjadi kunci agar ASEAN dan PBB dapat berkolaborasi untuk perdamaian di kawasan dan dunia”. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Arsip Kompas
  • “KTT Ke-43 ASEAN: ASEAN Perkuat Rantai Pasok Kendaraan Listrik di Kawasan”, Kompas, 03 September 2023, hlm. 02
  • “ASEAN Lebih Fokus Agenda Ekonomi * KTT Ke-43 ASEAN 2023”, Kompas, 04 September 2023, hlm. 02
  • “Indonesia untuk ASEAN, ASEAN untuk Indonesia * KTT Ke-43 ASEAN 2023”, Kompas, 04 Sep 2023, hlm. 03
  • “ASEAN Perlu Aliran Data Lintas Negara * KTT Ke-43 ASEAN 2023”, Kompas, 05 September 2023, hlm. 03
  • “KTT Ke-43 ASEAN: Melanjutkan Episentrum Pertumbuhan di ASEAN * ASEAN Indonesia 2023”, Kompas, 06 September 2023, hlm. 01, 15
  • “Sentralitas Kolaborasi Bank Sentral di ASEAN”, Kompas, 06 September 2023, hlm. 06

Artikel terkait