BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo menerima palu dari Perdana Menteri Hun Sen sebagai simbol estafet keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia pada Upacara Penutupan KTT ke-40 dan ke-41 serta KTT Terkait lainnya di Hotel Sokha Phnom Penh, Kamboja, Minggu (13/11/2022). Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.
Fakta Singkat
- Pada 2023, Indonesia menjabat sebagai Ketua ASEAN untuk kelima kalinya.
- KTT ASEAN 2023 mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
- KTT ASEAN 2023 di Indonesia akan diselenggarakan di Labuan Bajo, NTT pada bulan Mei dan di Jakarta pada September.
- Terdapat tiga tujuan strategis yang ditetapkan dalam KTT ASEAN 2023, yakni Recovery-Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability.
- Hasil-hasil kesepakatan dalam KTT ASEAN memiliki dampak signifikan pada negara anggota ASEAN, kawasan Asia Tenggara, bahkan kepentingan global.
- Keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023 dihadapkan pada tantangan ancaman geopolitik dan pelambatan ekonomi global.
- Hubungan panas antara Amerika Serika dengan Tiongkok, perang Rusia-Ukraina, dan konflik berdarah di Myanmar menjadi masalah geopolitik kawasan.
- Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat sehingga hanya mencapai 2,7 persen pada 2023. Meski begitu, ASEAN diperkirakan masih dapat mencatat pertumbuhan hingga 3,2 persen.
- Penyelenggaraan KTT ASEAN di NTT akan diarahkan untuk promosi pariwisata tidak hanya bagi daerah Labuan Bajo, namun juga keseluruhan wilayah di Pulau Flores.
Kesuksesan Presidensi G20 pada 2022 bukanlah tanda usai bahkan cukup bagi keterlibatan Indonesia di kancah global. Sebaliknya, kesuksesan tersebut harus memperoleh tindak lanjut pada KTT ASEAN 2023.
Kesempatan tersebut datang bersamaan dengan terpilihnya bangsa Indonesia sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) tahun 2023.
Keketuaan ASEAN ini akan menjadi salah satu agenda utama bagi keterlibatan internasional Indonesia pada tahun 2023. Sebagai ketua, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan ASEAN Summit 2023 atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.
Untuk itu, Indonesia pun mempersiapkan diri sebagai tuan rumah untuk menyukseskan perhelatan tingkat tinggi internasional ini. Persiapan dilakukan mulai dari soal agenda diplomasi yang akan diusung, keamanan, sarana dan prasarana, hingga lokasi pariwisata. Secara khusus, persiapan dilakukan di Labuan Bajo, Kapubaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selaku lokasi KTT ASEAN 2023.
Keketuaan ini juga menjadi momen penting bagi Indonesia maupun ASEAN mengingat konteks dunia internasional yang tengah dihadapi. Permasalahan pada sektor geopolitik yang berdampak pada stabilitas dan sektor ekonomi yang tengah berada pada masa recovery akan menjadi bahasan utama. Selain itu, keketuaan pada KTT ASEAN 2023 akan menjadi kesempatan Indonesia untuk memberikan arah kawasan dan meningkatkan kebesaran ASEAN pada dunia.
Keseriusan Indonesia dalam menyambut KTT ASEAN 2023 juga ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo. Meski masih dalam nuansa libur Lebaran, Presiden Jokowi datang ke Labuan Bajo untuk mengecek langsung kesiapan lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 pada Sabtu (22/4/2023). Peninjauan diikuti dengan keluarga Presiden yang juga sekaligus berlibur di Labuan Bajo.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sendiri sudah beberapa kali melakukan peninjauan langsung. Terakhir adalah pada 13–14 Maret lalu, dengan meninjau lokasi-lokasi seperti Puncak Waringin, hotel, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tana Mori.
KEK Tana Mori akan menjadi lokasi utama KTT ASEAN 2023. Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum telah membangun round about beach club, shelter dermaga, menata lanskap, memasang geomat, menyiapkan helipad, hingga membangun area parkir berkapasitas 100 unit mobil (Kompas.id, 23/4/2023, “Libur Lebaran, Presiden Pantau Kesiapan Lokasi KTT ASEAN”).
Sejarah Singkat KTT ASEAN
Keseriusan Presiden Jokowi maupun pemerintah dalam menyiapkan KTT ASEAN 2023 memiliki alasan yang jelas. Sejarah membuktikkan bahwa forum internasional tingkat regional ini telah menjadi ruang penting dalam diplomasi dan penekanan pengaruh, baik oleh negara maupun region Asia Tenggara sendiri. Tak hanya itu, pentingnya kerja sama dengan negara lain juga dapat terjalin dan terjaga dalam forum ini.
Mengacu pada Kompaspedia (26/1/2023, “Perjalanan KTT ASEAN dan Hasil-Hasil Deklarasinya”), KTT ASEAN pertama-tama berangkat dari pembentukan organisasi ASEAN itu sendiri. ASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dengan nama Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok. Indonesia masuk dalam lima negara yang menjadi inisiator diantara empat negara lainnya adalah Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Para tokoh masing-masing negara pada masa itu menyoroti pentingnya kehadiran ASEAN. Tujuan utamanya adalah untuk menggalang kerja sama antar negara anggota. Kerja sama tersebut diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi baik kawasan maupun nasional, mendorong perdamaian dan stabilitas kawasan, dan kerja sama lain untuk kepentingan bersama. Dalam situasi global yang kerap tidak pasti, negara-negara dalam satu kawasan tersebut menyadari pentingnya ruang netral yang damai dan bersahabat.
Dengan tujuan dipandang penting, para petinggi ASEAN telah melakukan pertemuan pada 1976 sebagai tindak lanjut. Pertemuan pertama pada Januari 1976 tersebut berlanjut dengan sidang-sidang para pejabat senior, terutama di tingkat menteri. Pada titik ini, telah disadari perlunya suatu pertemuan tingkat tinggi antara para pemimpin ASEAN.
Akhirnya pada 23–24 Februari 1976, KTT ASEAN pertama dilaksanakan di Bali. Kelima pemimpin negara inisiator hadir dalam KTT ASEAN 1976 dan melahirkan kesepakatan kerja sama yang dikenal sebagai “Bali Concord”.
Seiring perkembangan yang terjadi, negara-negara lain di region Asia Tenggara mulai bergabung dalam keanggotaan ASEAN. Masuknya daftar anggota ASEAN ini juga menambah jumlah kepesertaan anggota dalam KTT ASEAN.
Timor Leste menjadi negara terakhir yang bergabung setelah keanggotaanya disetujui dalam KTT ASEAN 2022 di Phnom Penh, Kamboja. Kini, anggota ASEAN berjumlah 11 negara. Konferensi di Labuan Bajo nanti akan menjadi kali pertama bagi keikutsertaan Timor Leste dalam KTT ASEAN.
DOKUMENTASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Menteri Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan sarana dan prasarana transportasi sebelum KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (8/4/2023). Salah satu yang ditinjau oleh Menhub yaitu Bandara Komodo yang akan menjadi tempat pendaratan pesawat para delegasi dan tim official baik dari Indonesia maupun dari negara anggota dan mitra negara ASEAN.
Sejumlah kesepakatan dan perjanjian penting telah lahir dari KTT ASEAN. Tidak hanya kepentingan tersebut signifikan bagi kawasan Asia Tenggara, namun juga bagi negara anggota bahkan dunia global di luar kawasan.
Sebagai contoh, penyelenggaraan KTT ASEAN keempat pada 1992 di Singapura melahirkan program kerja sama perdagangan Kawasan Pergadangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA). Melalui AFTA, negara-negara Asia Tenggara didorong untuk menghasilkan komoditas yang kompetitif, sehingga ASEAN dapat menjadi salah satu pusat pasar dunia.
Contoh lain adalah KTT ASEAN kesembilan pada 2003 di Bali. Pada kesempatan tersebut, terlahir tiga pilar kerja sama yakni politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya. Ketiganya termanifestasi dalam tiga komunitas ASEAN, yakni ASEAN Security Community (ASC), ASEAN Economic Community (AEC), dan ASEAN Socio Cultural Community (ASSC). Pilar-pilar ini menjadi landasan penting bagi arah kerja sama dalam kawasan Asia Tenggara.
Sementara pada KTT ASEAN 2007 di Singapura, tercapai penandatanganan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dengan Korea Selatan. Dari situ, lahirlah ASEAN-Korea Center (AKC) sebagai sebuah organisasi untuk mendorong kerja sama antar pemerintah di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Pada 2021, AKC menjadi salah satu aktor dalam membangun adaptasi strategis akibat pandemi Covid-19. Menjalin kerja sama dengan Kementerian Perdagangan Indonesia, salah satu program yang diwujudkan AKC adalah seminar dan publikasi pelatihan untuk transformasi gaya hidup dan bisnis berbasis daring.
Keketuaan Indonesia atas ASEAN 2023
KTT ASEAN 2023 ini akan menjadi penyelenggaraan KTT ASEAN yang ke-42. KTT ASEAN 2023 juga akan menjadi kali kelima bagi Indonesia sebagai tuan rumah. Sebelumnya, Indonesia telah menjadi tuan rumah pada KTT ASEAN pertama (1976), kesembilan (2003), ke-18 (2011), dan ke-19 (2011).
Bersamaan dengan status tuan rumah, Indonesia juga menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Periode keketuaan Indonesia di ASEAN sendiri berlangsung selama satu tahun, dimulai sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2023. Keketuaan diserahkan dari Kamboja pada KTT ASEAN ke-41 di Phnom Penh, November 2022 lalu.
Menyambut periode keketuaan ini, Presiden Jokowi telah menggelar acara kick-off di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pada 29 Januari 2023 lalu. Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan optimismenya bahwa ASEAN akan tetap relevan serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang penting di kawasan.
Sementara KTT ASEAN dalam periode keketuaan Indonesia ini akan dilangsungkan dua kali, yakni pada 9–11 Mei 2023 di Labuan Bajo, NTT dan September 2023 di Jakarta. Sebagai tema keketuaannya pada tahun 2023 ini, Indonesia mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Tema ini menjadi rangkuman dari arah keketuaan Indonesia, yakni membawa ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan global.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, KTT ASEAN ke-42 ini akan menjadi kali pertama kehadiran Timor Leste sebagai anggota resmi ASEAN. Selain Timor Leste, kesembilan anggota ASEAN lain telah dipastikan hadir oleh Presiden Jokowi pada Mei nanti. Kepastian ini disampaikan pada 14 Maret 2023.
Sementara itu, selain Indonesia dan Timor Leste, negara-negara yang akan hadir, antara lain, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan Laos.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Presiden Joko Widodo membuka acara Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Acara tersebut menjadi pembuka dari rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Mei 2023 di Labuan Bajo dan KTT ASEAN Plus di Jakarta pada September 2023.
Dipilihnya Indonesia sebagai Ketua ASEAN menunjukkan kepercayaan kawasan regional terhadap Indonesia, secara khusus untuk menavigasi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan kawasan di tengah kondisi aktual dunia. Dalam porsi demikian, keketuaan ini akan menjadi peluang dan peran strategis Indonesia untuk memperkuat kapasitas dan kapabilitas kelembagaan ASEAN, utamanya dalam membentuk tatanan kawasan yang mendasarkan pada multilateralisme dan nilai-nilai inklusivitas.
Salah satu tahapan yang telah dilalui Indonesia sebagai Ketua KTT ASEAN 2023 adalah menghadiri KTT antara ASEAN dan Uni Eropa (KTT ASEAN-UE) pada Desember 2022 lalu. KTT yang dilangsungkan di Brussels, Belgia tersebut juga sekaligus menjadi perayaan 45 tahun hubungan diplomatik ASEAN-UE. Sebagai Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi menjadi satu dari enam pemimpin yang diminta menyampaikan pandangan pada acara pembukaan KTT tersebut.
Dalam pidatonya, Presiden menegaskan perlunya relasi setara antara kedua bangsa terkait. ”Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan,” tegas Presiden Jokowi. “Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa ’standarku lebih baik daripada standarmu’,” kata Presiden (Kompas, 15/12/2022, “RI Inginkan Kesetaraan Hubungan ASEAN-UE”).
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Jokowi berbincang bersama pemimpin negara ASEAN yang hadir di sela-sela KTT Peringatan ke-45 ASEAN-Uni Eropa, Brussels, 14 Desember 2022.
Sejak awal Maret 2023, Divisi Imigrasi di Labuan Bajo telah melangsungkan pemantauan orang asing dan memastikan keamanan daerah. Upaya pemantauan tersebut dilaporkan oleh Kepala Divisi Keimigrasian, Kementerian Hukum dan HAM NTT I Ismoyo. Diperkirakan, KTT ASEAN akan dihadiri oleh 1.000 hingga 1.500 tamu asing (Kompas, 9/3/2023, “Kilas Daerah: Jelang KTT ASEAN, Imigrasi NTT Bersiap”).
Sementara dari segi sarana, juga telah dibangun infrastruktur telekomunikasi berbasis jaringan 4G dan 5G. Hingga akhir Maret, Ketua Tim Pusat Monitoring Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Indra Apriadi menyatakan bahwa infrastruktur telekomunikasi untuk penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 telah siap 94 persen. Akan ada 1.635 unit base transceiver station (BTS) untuk jaringan 4G dan tiga unit BTS untuk jaringan 5G (Kompas, 25/3/2023, “Kilas Ekonomi: Infrastruktur KTT ASEAN 2023 Diperkuat”).
Konteks Tantangan Global KTT ASEAN 2023
Keketuaan Indonesia untuk ASEAN pada tahun 2023 memiliki tantangan dan permasalahan internasional yang cukup kompleks. Tantangan terutama sekali datang dari segi geopolitik maupun ekonomi. Kedua konteks tantangan tersebut akan menjadi warna utama dalam penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo nanti. Keduanya pun telah disampaikan dan diingatkan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi.
Retno LP Marsudi mengakui bahwa tantangan global akan semakin berat dan situasi tersebut akan memengaruhi fokus Keketuaan ASEAN oleh Indonesia. “Tantangan dunia di tahun 2023 akan semakin berat. Ketidakpastian global dan situasi geopolitik akan semakin berat. Ketidakpastian global dan situasi geopolitik yang dinamis masih akan menjadi karakteristik dunia. Rivalitas antarkekuatan besar juga terus menajam,” kata Retno LP Marsudi dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2023 (11/1/2023).
Pada segi ekonomi, Retno LP Marsudi mengutip prediksi lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) akan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,2 persen pada 2022 menjadi 2,7 persen pada 2023. “Sepertiga ekonomi dunia diprediksi akan mengalami resesi pada tahun ini. Bahkan, di negara yang tidak mengalami resesi, ratusan juta penduduknya akan merasa berada dalam resesi,” ucapnya (Kompas, 12/1/2023, “Prioritas Politik Luar Negeri 2023”).
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan didampingi Menteri BUMN RI Erick Thohir (kiri), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kedua dari kiri), serta para duta besar negara anggota ASEAN dan negara sahabat dalam parade Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Tantangan Geopolitik Global dan Regional
Situasi geopolitik terus memanas, baik dari lingkup internasional maupun regional Asia Tenggara sendiri. Dalam konteks global, tantangan datang dari persaingan negara besar, seperti antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta Amerika Serikat dan Rusia. Perang antara Ukraina dan Rusia juga kian melibatkan berbagai negara, terutama kawasan Uni Eropa untuk menegaskan keberpihakan mereka.
Pada lingkup regional, isu Myanmar juga tengah menguji kapasitas dan efektivitas organisasi ASEAN dalam mengatasi permasalahan internal di dalam kawasannya sendiri. Kekerasan dan konflik bersenjata tak kunjung berakhir di Myanmar. Sebaliknya, Angkatan Bersenjata Myanmar, dikenal sebagai Tatmadaw, justru kian keras. Terakhir, sebanyak 50 orang termasuk perempuan dan anak-anak tewas dalam serangan udara pada Selasa (11/4/2023) (Kompas, 13/4/2023, “Kilas Luar Negeri: Serangan Udara Junta Myanmar, 50 Tewas”).
Sebagaimana disampaikan Retno LP Marsudi, stabilitas kawasan pun menjadi isu penting yang akan diangkat. Hal ini tidak hanya karena situasi yang berisiko terhadap stabilitas kawasan itu sendiri maupun terhadap relevansi ASEAN sebagai aktor yang berperan dalam membentuk tatanan di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik, melainkan juga untuk penegasan diri negara-negara Asia Tenggara akan prinsip ketidakberpihakkan.
Prinsip ketidakberpihakkan ini telah disuarakan oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen yang menjabat sebagai Ketua ASEAN 2022. ASEAN menilai penting berbagai hubungan yang stabil dalam berbagai relasi antarnegara – baik itu dalam konteks hubungan antara China dan Amerika Serikat maupun Amerika Serikat dengan Rusia. Oleh karena itu, ASEAN akan terus menjaga dialog dengan semua negara adidaya.
Peneliti isu ASEAN di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Khanisa Krisman, menjelaskan bahwa prinsip ketidakberpihakkan ini telah menjadi karakteristik ASEAN. Dalam diplomasi strategis dan budaya bilateral yang dibangun, negara-negara anggota ASEAN mengedepankan musyawarah dan keguyuban, terlepas ideologi politik setiap anggota (Kompas, 15/12/2022, “RI Inginkan Kesetaraan Hubungan ASEAN-UE”).
Atas dasar ini jugalah, tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth menjadi semakin relevan. Tema ini menjadi arah besar keketuaan Indonesia untuk mengupayakan stabilitas dan kemakmuran regional di Indo-Pasifik serta menjadikan ASEAN relevan dan penting. Salah satu cara yang akan diupayakan adalah mengedepankan dialog mengenai hak asasi manusia dan penguatan kerja sama ASEAN.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Peserta parade berbincang dalam acara Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Presiden Joko Widodo resmi membuka keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. Acara tersebut menjadi pembuka dari rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Mei 2023 di Labuan Bajo dan KTT ASEAN Plus di Jakarta pada September 2023.
Tantangan Pemulihan Ekonomi
Tantangan juga datang dari keadaan ekonomi yang masih dalam kondisi pemulihan pasca pandemi COVID-19. Selain itu, lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) juga memperkirakan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia disebabkan oleh pengaruh Tiongkok yang belum mampu pulih dari pandemi, eskalasi perang Rusia-Ukraina, laju inflasi, dan perluasan fragmentasi geopolitik.
Mengacu pada laman resmi Keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023 (ASEAN2023.id), proyeksi IMF menyebutkan pertumbuhan ekonomi global hanya akan mencapai 2,7 persen pada 2023. Angka tersebut terus menurun sejak 2021, yakni 3,2 persen pada 2022 dan 6 persen pada 2021. Sementara Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 hanya akan mencapai 1,7 persen.
Atas dasar tersebut, ancaman resesi akan terus membayangi. Sementara itu, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mewarnai kondisi ekonomi saat ini dan diprediksi masih akan terus berlanjut. Hal ini jelas akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara juga.
Meskipun ekonomi global diproyeksikan menurun, kawasan Asia Tenggara menyajikan cercah harapan dalam gelap tersebut. Kondisi ekonomi yang ada menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara masih berada di atas pertumbuhan rata-rata dunia. Dalam satu dekade terakhir, rata-rata pertumbuhan tahunan ASEAN yang mencapai 3,98 persen juga berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,6 persen.
Situasi positif tersebut mendorong pada prediksi ekonomi yang juga optimistis. IMF memproyeksikkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN pada tahun 2022 mencapai 5,1 persen. Sementara oleh Bank Dunia, rata-rata proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN pada 2023 adalah 3,2 persen.
Meski masih berupa kalkulasi prediktif, namun hal-hal positif tersebut ingin dipertahankan oleh Keketuaan Indonesia. Diharapkan pula kawasan ASEAN dapat tumbuh lebih kuat secara ekonomi dan saling mendukung satu sama lain. Selain itu, Indonesia akan mengusahakan agar asumsi ekonomi makro ASEAN dapat diwujudkan melalui kemakmuran yang manfaatnya dapat berdampak secara langsung oleh masyarakat ASEAN.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Upacara Penutupan KTT ke-40 dan ke-41 serta KTT Terkait lainnya di Hotel Sokha Phnom Penh, Kamboja, Minggu (13/11/2022). Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.
Secara potensi ekonomi, ASEAN sendiri sejatinya memang memiliki pengaruh dan kedudukan yang kuat di kancah internasional. Oleh sebab itu, KTT ASEAN sendiri mampu memberikan dampak nyata pada konteks global. Kekuatan tersebut diperoleh dari jumlah penduduk di negara-negara ASEAN yang mencapai 660 juta jiwa. Jumlah tersebut membuat ASEAN masuk dalam 10 kekuatan ekonomi terbesar dunia. Bahkan, Asia Tenggara telah menjadi kekuatan ekonomi selama beberapa dekade.
Kawasan Asia Tenggara pun memiliki perspesi bisnis yang baik di mata publik internasional. Pada September 2022, hasil survei ASEAN-Uni Eropa Business Council menunjukkan bahwa 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan peluang ekonomi terbaik. Sementara 69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam dua tahun ke depan.
Sebagai dampaknya, berbagai pihak internasional pun mengharapkan kemitraan ekonomi dengan ASEAN. Bahkan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara ASEAN dan anggota-anggota Uni Eropa. Kawasan Uni Eropa sendiri menjadi salah satu kawasan internasional yang secara nyata menunjukkan harapan besar dalam kemitraan ekonomi dengan ASEAN.
Seorang pejabat Uni Eropa yang menolak disebutkan namanya mengungkapkan bagaimana Uni Eropa ingin terlibat lebih jauh dalam berbagai program ASEAN. Salah satu sebabnya, ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar ketiga bagi mereka setelah Amerika Serikat dan China (Kompas, 15/12/2022, “RI Inginkan Kesetaraan Hubungan ASEAN-UE”).
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo mengajak semua negara ASEAN menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam pidatonya di KTT ASEAN ke-40, di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (11/11/2022).
KTT ASEAN 2023 akan diarahkan secara konkret pada tujuan-tujuan besar untuk kepentingan regional bersama, global, maupun masing-masing negara. Terutama sekali dari kedua tantangan yang mewarnai pelaksanaan konferensi, akan turut menentukan tujuan KTT ASEAN 2023. Pada titik ini, Indonesia memegang peranan penting untuk mengarahkan agenda bersama dalam konferensi.
Mengacu kembali pada ASEAN2023.id, berangkat dari konteks geopolitik yang mengancam stabilitas kawasan Asia Tenggara, keketuaan Indonesia di ASEAN akan mengambil fokus tujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai serta menjadi jangkar stabilitas dunia.
Untuk mencapai hal tersebut, maka ASEAN harus menjaga konsistensi menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak mengambil keberpihakkan bagi siapapun. Indonesia akan menekankan perlunya ASEAN menjaga perdamaian internal di Asia Tenggara dan di kawasan Indo-Pasifik. ASEAN juga harus menjadi kawasan bermartabat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. Untuk itu, sebagai cara konkret adalah dengan ASEAN terus memperkuat sentralitasnya.
Sementara menjawab tantangan ekonomi, sedari awal Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa Kepemimpinan Indonesia akan berfokus pada pembangunan ekonomi regional. Dengan pembangunan ekonomi regional, ASEAN dapat secara mandiri bertahan dalam arus ketidakpastian ekonomi global.
Secara lebih spesifik, yang akan menjadi fokus adalah penguatan kawasan ekonomi Asia Tenggara untuk tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Untuk itu, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 akan mendorong pembangunan arsitektur kesehatan kawasan yang kokoh, menjaga ketahanan pangan dan energi, serta menjaga stabilitas keuangan.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menyampaikan dua hal penting saat menyampaikan pidatonya pada sesi pleno KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa (UE) di Gedung Europa, Brussels, 14 Desember 2022.
Dalam konteks mewujudkan tema Epicentrum of Growth di bidang ekonomi, Indonesia akan mengusahakan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan. Pada tataran ini, Indonesia akan berperan penting mengelola kerja sama internal ASEAN sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia saat ini dengan nilai 3,3 triliun USD pada 2021. Di luar itu, Indonesia juga akan memimpin kerja sama ekonomi ASEAN dengan mitra-mitra luar dengan nilai kerja sama mencapai 84,6 triliun USD pada 2021.
Selain mengupayakan stabilitas internasional dan pembangunan ekonomi sebagai tujuan KTT ASEAN 2023, Indonesia sebagai ketua juga bertanggungjawab untuk mengusahakan tujuan lainnya. Termasuk dari tujuan lain tersebut adalah memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan. Indonesia telah bertekad untuk mengawal gerak awal arah besar kawasan menuju ASEAN 2045, yang perlu senantiasa lebih adaptif, responsif, dan kompetitif.
Atas dasar-dasar tujuan tersebut, Indonesia merumuskan arah Keketuaan ASEAN 2023 di bidang perekonomian pada tiga tujuan strategis atau strategic thrust. Disampaikan dalam laman resmi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Indonesia, ketiganya adalah:
- Pemulihan-Pembangunan Kembali (Recovery-Rebuilding)
Tujuan ini akan meletakkan kebangkitan dari pandemi Covid-19 yang melanda semua negara sebagai fokusnya. Selain itu, akan disusun perencanaan untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko inflasi. Termasuk dalam cara konkret yang diusahakan dalam tujuan strategis ini adalah pendirian Sekretariat Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) di Jakarta, finalisasi substansi perjanjian ASEAN–Kanada, penyusunan kerangka kerja rantai pasok regional, pembentukan ASEAN Creative Economy Business Forum Network untuk menopang ekonomi kreatif, dan mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
2. Ekonomi Daring (Digital Economy)
Pada tujuan strategis ini, Indonesia memfokuskan penguatan inklusi keuangan dan literasi digital. Masing-masing negara anggota ASEAN memerlukan peningkatan kapasitas untuk menyusun strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional. Masuk dalam langkah konkret di tujuan strategis ini adalah ASEAN Single Window, penyusunan rencana aksi implementasi ekonomi digital di ASEAN, dan digitalisasi keuangan inklusi untuk UMKM.
3. Keberlanjutan (Sustainability)
Pembangunan berkelanjutan telah menjadi salah satu isu utama dalam masyarakat internasional maupun Asia Tenggara. Dalam tujuan strategis ini, ASEAN pun memasukkan diskusi transisi menuju ekonomi hijau melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk. Selain itu, Indonesia juga akan mendorong penyusunan arah pembangunan menuju “blue economy” di Asia Tenggara.
Dengan berbagai ambisi yang ada tersebut, Indonesia akan memimpin ASEAN dengan “ASEAN Way” atau “Jalan ASEAN”. Perjuangan ASEAN Way ini menjadi semangat utama dalam kerja sama dan implementasi penuh prinsip dalam Piagam ASEAN. Indonesia bertujuan untuk menjaga kedudukan ASEAN tetap penting dan relevan. Sebagai perwujudan dari tema “ASEAN Matters” ini, Indonesia akan mengarahkan penting dan relevannya ASEAN bagi masyarakat, kawasan Indo-Pasifik, bahkan dunia.
Berbagai tujuan KTT ASEAN 2023 dan Keketuaan Indonesia 2023 ini terejawantahkan dalam logo Keketuaan ASEAN 2023 oleh Indonesia. Bentuk keseluruhan simbol menunjukkan desain yang dinamis. Kedinamisan menjadi metafora dari arah sikap ASEAN yang responsif dan adaptif merespon segala perubahan yang terjadi secara internal maupun eksternal.
KOMPAS/ANITA YOSSIHARA
Kawasan wisata Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur menjadi destinasi wisata prioritas nasional. Pemerintah terus melakukan penataan dengan membangun berbagai sarana penunjang pariwisata. Foto diambil Rabu (10/7/2019).
KTT ASEAN 2023 dan Promosi Pariwisata Lokal
Perhelatan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo tidak hanya akan signifikan bagi peran serta Indonesia di kancah internasional dan penentuan arah ASEAN sepanjang 2023. Pada konteks nasional, KTT ASEAN 2023 akan menjadi ruang promosi yang baik bagi pariwisata nasional, terutama di kawasan NTT.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, Presiden Jokowi ingin semua tempat wisata yang ada di Labuan Bajo dapat dipromosikan kepada para kepala negara dan kepala pemerintahan yang hadir nanti. Itulah sebabnya Presiden tak hanya meninjau lokasi KTT nantinya, melainkan juga beberapa tempat wisata yang ada.
“Pada pelaksanaan KTT ASEAN nanti, Presiden berharap UMKM-UMKM dapat menghadirkan suvenir dengan kualitas yang baik dan berciri khas daerah sehingga para tamu dari negara-negara ASEAN nantinya akan tertarik membeli produk UMKM tersebut,” kata Bey Machmudin.
Dalam konteks kunjungan, KTT ASEAN akan dihadiri oleh ribuan warga negara asing. Para kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara anggota ASEAN ataupun tamu delegasi lainnya akan hadir. Untuk itu, setidaknya 22 hotel dan resor di Labuan Bajo telah disiapkan untuk menampung delegasi dan panitia.
Mengacu pada Kompas.id (10/3/2023, “KTT ASEAN Momentum Perkenalkan Destinasi di Flores”), potensi promosi pariwisata dari KTT ASEAN 2023 ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi Labuan Bajo semata, melainkan bagi destinasi lain di Pulau Flores. Labuan Bajo sendiri adalah kota kecil yang terletak di ujung barat Pulau Flores.
Promosi dan kelangsungan pariwisata di Labuan Bajo sendiri telah berjalan dengan baik. Pemerintah pusat telah menetapkan Labuan Bajo sebagai destinasi superprioritas. Kehadiran reptil purba komodo menjadi salah satu daya tarik utama. Rekor kunjungan tertinggi ke Labuan Bajo pun mencapai 221.000 orang, terjadi pada tahun 2019.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Zeth Sony Libing, Jumat (10/3/2023), menyampaikan harapannya agar momentum KTT ASEAN 2023 tidak hanya memberikan manfaat bagi promosi pariwisata Labuan Bajo, tetapi juga destinasi lain di Pulau Flores. ”Kalau Labuan Bajo sudah terkenal karena menjadi destinasi superprioritas,” ujarnya. Oleh karena itu, Zeth menyampaikan bahwa Pemprov NTT akan lebih gencar mendorong promosi destinasi di sembilan kabupaten lain di Pulau Flores.
Selain komodo dan Labuan Bajo, Pulau Flores menyimpan begitu banyak destinasi wisata lainnya. Terdapat Pulau Padar yang indah dengan lekukan bukit, Pantai Pink dengan suguhan pasir berwarna, dan pesona bawah air. Selain itu, juga terdapat juga wisata budaya di kampung adat Wae Rebo, Kampung Adat Bena, pusat kerajinan bambu di Kabupaten Ngada, perkampungan tenun ikat di Kabupaten Sikka, pasar barter di Kabupaten Lembatam dan kota beribu kapel di Kabupaten Flores Timur
Untuk wisata alam, terdapat Gunung Ebulobo di Kabupaten Nagekeo, danau tiga warna Kelimutu di Kabupaten Ende, deretan gunung api aktif, dan surga bawah air di Alor. Sementara untuk wisata sejarah, terdapat rumah pengasingan presiden pertama Indonesia, Soekarno dan jejak manusia purba Homo Florensiensis di Kabupaten Manggarai. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
• Kompas. (2023, Maret 9). Kilas Daerah: Jelang KTT ASEAN, Imigrasi NTT Bersiap. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 11.
• Kompas. (2023, Maret 25). Kilas Ekonomi: Infrastruktur KTT ASEAN 2023 Diperkuat. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 10.
• Kompas.id. (2023, April 23). Libur Lebaran, Presiden Pantau Kesiapan Lokasi KTT ASEAN. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/polhuk/2023/04/23/libur-lebaran-presiden-pantau-kesiapan-lokasi-ktt-asean
• Kompaspedia. (2023, Januari 26). Perjalanan KTT ASEAN dan Hasil-Hasil Deklarasinya. Diambil kembali dari Kompaspedia.Kompas.id: https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/perjalanan-ktt-asean-dan-hasil-hasil-deklarasinya
• Kompas. (2022, Desember 15). RI Inginkan Kesetaraan Hubungan ASEAN-UE. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 4.
• Kompas. (2023, Januari 12). Prioritas Politik Luar Negeri 2023. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 1&15.
• Kompas. (2023, April 13). Kilas Luar Negeri: Serangan Udara Junta Myanmar, 50 Tewas. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 4.
• Kompas.id. (2023, Maret 10). KTT ASEAN Momentum Perkenalkan Destinasi di Flores . Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/03/10/ktt-asean-momentum-perkenalkan-destinasi-di-flores
- Kementerian Perdagangan. (2021, Februari 11). Indonesia Dukung ASEAN–Korea Centre Digitalisasi Kegiatan Promosi . Diambil kembali dari kemendag.go.id: https://www.kemendag.go.id/berita/perdagangan/indonesia-dukung-asean-korea-centre-digitalisasi-kegiatan-promosi
- MEA Indonesia. (2022, Maret 19). Indonesia Usung 3 Prioritas Bidang Ekonomi: Recovery–Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability dalam Chairmanship Indonesia di ASEAN tahun 2023 . Diambil kembali dari meaindonesia.ekon.go.id: https://meaindonesia.ekon.go.id/indonesia-usung-3-prioritas-bidang-ekonomi-recovery-rebuilding-digital-economy-dan-sustainability-dalam-chairmanship-indonesia-di-asean-tahun-2023/
- Panitia Nasional Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. (2023). ASEAN Matters . Diambil kembali dari asean2023.id: https://asean2023.id/id/page/asean-2023/asean-matters