Paparan Topik | MotoGP

75 Tahun MotoGP: Menuju Masa Depan Balapan Berkelanjutan

Memasuki 75 tahun balapan Grand Prix atau kini dikenal sebagai MotoGP, balap motor itu telah digelar sebanyak 3.392 di semua kelas dan melibatkan lebih dari 6.000 pebalap yang berkompetisi dalam kejuaraan ini.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Peraih peringkat nomor satu hingga tiga balapan MotoGP seri Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, saling menyemprotkan sampanye di atas podium setelah penyerahan trophy, Minggu (15/10/2023). Posisi pertama diraih pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia (tengah), peringkat kedua diraih pebalap Aprilia Racing, Maverick Vinales (kiri) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) berada di posisi ketiga.

Fakta Singkat

  • Kejuaraan dunia balap motor pertama kali digelar pada 1949.
  • Tahun 2024 FIM Grand Prix atau kini disebut MotoGP telah berusia 75 tahun.
  • Sejak 1949 FIM telah menggelar 3.392 balapan.
  • Lebih dari 6.000 pebalap telah berkompetisi di kejuaraan dunia ini.
  • Sebanyak 399 pebalap memenangkan balapan.
  • FIM Grand Prix telah menobatkan 126 pebalap sebagai juara dunia.
  • Honda menjadi pabrikan tersukses dengan mengoleksi 821 kemenangan.
  • Giacomo Agostini, merupakan legenda pebalap tersukses dengan meraih 15 gelar juara dunia dan 122 kemenangan Grand Prix.
  • Tahun 2027, MotoGP akan memasuki era baru yang lebih ramah lingkungan.

Hanya empat tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II, Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) atau Federasi Sepeda Motor Internasional meluncurkan kejuaraan dunia motorsport atau olahraga bermotor yang pertama. Di tahun perdananya pada 1949, kejuaraan ini digelar enam seri yang melombakan kategori mesin motor berkapasitas 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc serta sidecar.

Pada 1949 sebagai musim pembuka, terdapat enam sirkuit di Eropa yang dijelajahi sebagai tempat penyelenggaraan balapan Grand Prix yakni Isle of Man (Inggris), Berne (Swiss), Assen (Belanda), Spa-Francorchamps (Belgia), Clady di Ulster (Irlandia Utara), dan Monza (Italia).

Kejuaraan dunia balapan grand prix pada awalnya merupakan proyek yang luar biasa dengan berani mengambil risiko karena dimulai setelah berakhirnya perang dunia. Penyelenggaraan tahun pertama pada 1949 telah membentuk fondasi kokoh sebagai kejuaraan level dunia yang hingga hari ini masih berkelanjutan penyelenggaraannya.

Catatan sejarah pembuka dimulai pada balapan Grand Prix di Isle of Man pada 75 tahun lalu. Saat itu, pebalap Freddie Frith pebalap motor berasal dari Grimsby, Inggris mungkin tak pernah menyadari pentingnya kemenangan pertama pada balapan di kelas 350cc.

Freddie Frith bertekad untuk menjadi pebalap pertama yang memulai latihan untuk kejuaraan dunia. Dalam kegelapan, lima atau enam jam sebelum dimulainya sesi latihan pagi pertama pukul lima pagi, ia membawa AJS 350cc miliknya ke garis start. Teman-temannya menjaga motornya semalaman agar ia dapat mencatatkan namanya dalam sejarah saat matahari terbit di atas Teluk Douglas.

Pagi itu, 13 Juni 1949, para pebalap yang berbaris di Glencrutchery Road itu tidak menyadari apa yang akan terjadi. Tak hanya dalam pertarungan mereka selama tujuh lap yang berliku-liku di sirkuit TT Mountain sepanjang 60.721 km, tetapi juga perjalanan sejarah penyelenggaraan balapan Grand Prix atau MotoGP yang hingga kini mencapai usia 75 tahun.

Cuaca di kawasan Isle of Man pagi itu sangat cerah ketika bendera start Manx diturunkan tepat pukul 11 ​​pagi. Sepanjang jarak 447 kilometer ditempuh oleh para pebalap, dan kemudian Freddie Frith melintasi garis finish di urutan pertama dan menjadi pebalap yang finish di posisi terdepan mengendarai motor Velocette 350cc miliknya. Frith dinobatkan sebagai menjadi pemenang seri pertama kejuaraan dunia Grand Prix sepeda motor. Kemudian, dilangsungkan perlombaan kelas premier yang pertama, yaitu pada 17 Juni 1949.

KOMPAS/EDDY HASBY

Presiden Soeharto berfoto usai memberikan trofi kepada juara pertama kelas 500cc yakni Michael Doohan dari Australia, juara kedua Alexandre Barros dari Brasil, dan juara ketiga pembalap muda Italia Loris Capirossi dalam kejuaraan Marlboro Indonesian Grand Prix di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu 7 April 1996.

Tinta Emas 75 tahun MotoGP

Banyak hal telah terjadi dalam 75 tahun, baik di dunia maupun di lintasan balap. Sepanjang 75 tahun penyelenggaraan, balapan Grand Prix atau kini dikenal MotoGP telah digelar sebanyak 3.392 balapan di semua kelas. Hingga kini, tercatat sebanyak 31 negara telah menggelar Grand Prix.

Sebanyak 75 sirkuit diberbagai negara telah menjadi tuan rumah Grand Prix selama kurun waktu tersebut. Beberapa sirkuit legendaris seperti Brno, Sachsenring, dan Nurburgring telah beralih dari sirkuit jalan raya ke trek yang dibangun khusus untuk balapan. Assen di Belanda adalah satu-satunya sirkuit yang tersisa dari jadwal lomba 1949 yang menjadi tuan rumah Grand Prix setiap musim.

Selama tiga perempat abad, lebih dari 6.000 pebalap telah mengikuti Kejuaraan Dunia. Mereka telah mewakili 62 negara berbeda yang berkompetisi dalam kejuaraan level dunia ini. Dari 6.000 pebalap tersebut, terdapat 399 pebalap berbeda yang berdiri di podium teratas sebagai pemenang balapan. Sebanyak 126 pebalap telah dinobatkan sebagai juara dunia Grand Prix atau kini disebut MotoGP yang mewakili 21 negara berbeda.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

MotoGP™ juga melahirkan pebalap termuda yang berkompetisi di Grand Prix dan berhasil menjuarai lima kejuaraan dunia, termasuk tiga gelar MotoGP™. Salah satunya Jorge Lorenzo, yang meraih titel juara dunia dalam usia 15 tahun 1 hari, ketika ia melakoni debut 125cc di Jerez pada 2002.

Saat itu, Jorge Lorenzo harus melewatkan hari pertama latihan untuk Grand Prix Spanyol karena masih berusia 14 tahun. Pebalap tertua yang berkompetisi di Grand Prix adalah Frank Cope asal Inggris yang berusia 62 tahun saat mengikuti balapan Grand Prix.

Sementara, pebalap Italia, Giacomo Agostini, merupakan legenda, raja, dan pebalap tersukses dalam sejarah Kejuaraan Dunia Grand Prix. Sebanyak 15 gelar juara dunia di semua kelas, 8 kali diantaranya di kelas utama, dan 122 kemenangan Grand Prix diraihnya dalam Kejuaraan Dunia 350cc dan 500cc, yang belum bisa dikalahkan pebalap lainnya hingga hari ini.

Jika diurutkan, pebalap dengan gelar juara dunia terbanyak dari semua kelas yang diikuti adalah Giacomo Agostini yang mengoleksi 15 titel semua kelas (8 diantaranya kelas utama), disusul Angel Nieto mengoleksi 13 titel, Mike Hailwood meraih 9 titel, Valentino Rossi mengoleksi 9 titel dan Carlo Ubbiali meraih 9 titel. Marc Marquez mengoleksi 8 kali juara dunia di semua kelas yang diikutinya.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pebalap dari tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, bersiap melakukan latihan bebas hari pertama jelang balapan MotoGP seri Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengaj, NTB, Jumat (13/10/2023). MotoGP seri Indonesia berlangsung hingga Minggu (15/10/2023).

Selama 75 tahun, telah ada 399 pebalap telah memenangi Grand Prix. Honda menjadi pabrikan tersukses di balap Grand Prix (kelas tunggal) dengan 821 kemenangan, disusul Yamaha (520 kemenangan), Aprilia (297 kemenangan), MV Agusta (275 kemenangan) dan Kalex (176 kemenangan).

Jika dirunut berdasarkan negara asal pebalap, sebanyak 30 negara telah memenangi balapan Grand Prix. Negara Italia menjadi negara asal pebalap yang memiliki kemenangan terbanyak yakni 888, disusul Spanyol dengan 722.

Tercatat pula 30 negara juga telah menjadi tuan rumah Grand Prix. Negara terbaru yang memulai debut dalam kalender adalah India, dengan Sirkuit Internasional Buddh menyambut MotoGP™ untuk pertama kalinya pada 2023.

Indonesia untuk pertama kali menggelar Grand Prix di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada tahun 1996. Setahun kemudian atau 1997, Indonesia kembali mengelar ajang itu di tempat yang sama. Tepat 25 tahun kemudian, Indonesia kembali menggelar MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret 2022, dilanjutkan Oktober 2023 dan September 2024.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Regulasi MotoGP 2027

MotoGP™ mendukung keberlanjutan masa depan dunia. Sebagai kompetisi puncak dari roda dua kelas dunia, semua yang dikembangkan di MotoGP™ memberikan dampak positif pada industri olahraga, sepeda motor, dan dampak positif yang lebih luas bagi dunia.

Motor adalah bentuk transportasi yang paling berkelanjutan, dan MotoGP™ mendorong kemajuan untuk berinovasi dalam teknologi, serta efisiensi motor, yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan.

MotoGP™  berkomitmen membawa dampak positif ke mana pun diselenggarakan, serta menciptakan iklim kompetisi di sirkuit untuk menjaga berkelanjutan ekosistem dan lingkungan alam di dunia.

Upaya masa depan berkelanjutan direalisasikan dengan menciptakan bahan bakar berkelanjutan. Regulasi motor baru akan dimulai pada 2027, ditambah pula inovasi balapan motor listrik di kelas MotoE™.

Kejuaraan dunia MotoGP™ akan memperkenalkan motor baru mulai 2027. Regulasi baru ditetapkan untuk membuat olahraga ini lebih aman, berkelanjutan, dan bahkan lebih spektakuler. Motor-motor baru bakal lebih relevan di jalan raya dan lebih efisien, mendukung keberlanjutan global, serta dirancang untuk menciptakan balapan yang lebih baik dan lebih banyak aksi overtaking atau saling berebut posisi menjadi yang terdepan.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Mesin

Mulai 2027, kapasitas mesin akan dikurangi dari 1.000cc menjadi 850cc. Hal ini akan menurunkan kecepatan tertinggi (top speed), membuat olahraga lebih aman, serta meningkatkan jarak tempuh, sehingga lebih efisien.

Lubang silinder (bore) maksimum akan berkurang dari 81mm menjadi 75mm, yang juga akan membatasi performa. Hal ini membuat mesin lebih relevan di jalan raya, sekaligus memastikan mesin tetap mempertahankan karakteristik khas MotoGP™.

Untuk menjadikan olahraga ini lebih efisien, alokasi mesin maksimum yang diperbolehkan untuk setiap pebalap dalam satu musim juga akan dikurangi, dari tujuh menjadi enam mesin.

Bahan Bakar

Seperti yang telah diumumkan FIM, MotoGP™ akan dilombakan dengan 100 persen bahan bakar ramah lingkungan mulai 2027, meningkat dari jumlah minimum 40 persen yang digunakan sejak 2024. Sebagai bagian dari regulasi baru, kapasitas tangki bahan bakar juga akan berkurang, dari 22 liter menjadi 20 liter, dan pebalap diperbolehkan menggunakan 11 liter saat balapan sprint di hari Sabtu, atau lebih dikenal sebagai Tissot Sprint.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Aerodinamika

Aerodinamika akan dikurangi dan dikontrol lebih ketat mulai 2027, dengan tujuan meminimalkan dampak negatifnya. Lebar bagian atas fairing depan akan lebih sempit 50mm dan hidung akan didorong ke belakang 50mm, sehingga mengurangi efek aero di area yang penting, di trek lurus dan area pengereman. Hal ini akan menciptakan balapan yang lebih ketat, dengan lebih banyak aksi menyalip.

Di bagian belakang, aero di belakang pebalap akan menjadi bagian dari homologasi mulai 2027, dan tim hanya diperbolehkan memperbaruinya satu kali per musim untuk mengendalikan biaya.

Perangkat Ride-Height dan Holeshot

Dalam era baru mulai 2027, semua perangkat ride-height dan holeshot akan dilarang. Ini untuk mengontrol performa dan membuat olahraga lebih aman, terutama saat balapan dimulai. Hal ini juga akan makin mementingkan skill masing-masing pebalap, seperti halnya aero yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyalip.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Data GPS

Untuk menyamakan level persaingan, data GPS dari semua pebalap akan tersedia bagi semua tim setelah setiap sesi. Memberikan data kepada semua kompetitor menawarkan peluang kemajuan yang lebih baik bagi tim dan pebalap dengan performa kurang, serta dengan biaya yang terkendali. Akses terhadap berbagai data ini akan membantu menjadikan olahraga ini lebih aman, dan juga akan meningkatkan sensasi dan pengalaman baru bagi para penggemar di seluruh dunia saat menonton MotoGP.

Konsesi

Sistem konsesi saat ini, yang diperkenalkan akhir musim 2023, akan terus berlanjut. Namun, seiring dengan berlakunya regulasi teknis baru pada 2027, semua pabrikan akan memulai musim di Peringkat B. Mereka kemudian akan dinilai lagi pada pertengahan musim, saat musim panas 2027, dan dapat mengubah peringkat naik atau turun untuk memiliki akses ke lebih banyak atau lebih sedikit konsesi. Sistem reaktif ini berarti kinerja pabrikan diperhitungkan sejak hari pertama atau saat free practice, demi menjaga persaingan sedekat mungkin ketika dimulainya era baru.

Diharapkan, MotoGP™ pada 2027 akan lebih aman, lebih ramah lingkungan, dan bahkan lebih spektakuler dari musim-musim sebelumnya.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pebalap dari tim Prima Pramac Racing, Jorge Martin, bersiap melakukan latihan bebas hari pertama jelang balapan MotoGP seri Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengaj, NTB, Jumat (13/10/2023). MotoGP seri Indonesia berlangsung hingga Minggu (15/10/2023).

MotoGP Mandalika 2024

Pertamina Mandalika International Circuit di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat kembali menjadi tuan rumah Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP 2024 yang ketiga kalinya pada tanggal 27-29 September 2024.

Menteri BUMN, Erick Thohir saat peluncuran event MotoGP Indonesia 2024 pada 21 Juni 2024 menyampaikan, penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP 2024 bukan hanya sekedar ajang balap motor kelas dunia. Perhelatan kelas dunia ini juga menjadi peluang besar bagi Sport Tourism di Indonesia, yang berpotensi menjadi penyumbang devisa yang signifikan bagi negara.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina Mandalika International Circuit telah terbukti mampu meningkatkan Nation Branding Indonesia di tingkat internasional serta berkontribusi dalam meningkatkan nama Indonesia di mata dunia.

“Kita memiliki kesempatan untuk menarik perhatian dunia sekaligus memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan perekonomian lokal, serta mengukuhkan posisi The Mandalika sebagai The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination. Saya optimistis Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP, tak hanya balapan motor, tetapi juga kesempatan emas untuk mempromosikan Indonesia, khususnya The Mandalika, sebagai destinasi sportainment berkelas dunia,” ujar Erick.

Erick menambahkan, Kementerian BUMN mendukung penuh event internasional ini. Sinergi yang baik antara semua pihak akan memastikan gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP 2024 berjalan dengan lancar dan memberikan sensasi berbeda bagi pengunjung maupun pebalap.

Sementara itu, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria pada peluncuran Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP 2024 pada 21 Juni 2024 menyebutkan bahwa pada tahun ini, InJourney bersama stakeholder terkait berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan.

“Penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP 2024 sangatlah penting guna menunjukkan komitmen Indonesia dalam menciptakan pariwisata yang berkelanjutan atau sustainability tourism. Kepercayaan dari internasional dan pemerintah harus dijaga sebagai bukti kontribusi BUMN kepada bangsa dan negara, untuk itu sukses acara menjadi prioritas utama kami,” terang Dony.

Direktur Utama ITDC Ari Respati menambahkan, panggung balapan level dunia itu juga akan dimeriahkan konser musik dan pameran UMKM. “Kami berharap, gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP tahun ini, jumlah penonton melebihi dari tahun lalu dan side event yang akan diawali dengan kegiatan penanaman pohon, yang dilakukan bersama para pebalap untuk green tourism sustainability. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah NTB, seluruh sponsor dan stakeholder lainnya atas kerjasama yang terjalin,” jelasnya.

Pengembangan kawasan The Mandalika dan penyelenggaraan event balap internasional di Pertamina Mandalika International Circuit, merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata dunia. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Buku
  • Scott, Michael, MotoGP: The Illustrated History, Carlton Books, London: 2017
  • Tomaselli, Judith, Official Grand Prix Book 1995, IHM Publishing.sc., Brussels, Belgium, 1995
  • Turco, Michel, Rossi Snag Legenda (buku edisi terjemahan dari Rossi La Legend), Repositori Teknologi Indonesia, Jakarta, 2017
  • Sasono, Santi (ed.), Valentino Rossi: Otobiografi (buku terjemahan dari The autobiography of Valentino Rossi: what if i had never tried it), Ufuk Press, Jakarta: 2006
Internet
  • Laman Resmi MotoGP.com
  • Laman Dorna Sport

Artikel terkait