Paparan Topik | Superbike

Kejuaraan Dunia Superbike: Sejarah, Regulasi, dan Raja-raja Superbike

Kejuaraan Dunia Superbike memiliki sejarah unik dibandingkan MotoGP. Regulasi kejuaraan ini juga selalu mengikuti pekembangan teknologi sepeda motor produksi massal. Pabrikan motor Ducati meraih juara terbanyak sebanyak 17 kali semenjak kejuaraan ini pertama kali digelar. Pebalap asal Inggris, Amerika, dan Australia paling sering meraih juara dunia.

KOMPAS/RIZA FATHONI

Pebalap tim Pata Yamaha with BRIXX Toprak Razgatlioglu melakukan selebrasi dengan stoppie setelah berganti wearpack dan helm warna emas pada Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) musim 2021 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021). Toprak mencatatkan sejarah sebagai juara dunia baru meski hanya meraih finis kedua di belakang Jonathan Rea sekaligus mematahkan dominasi Jonathan Rea (Kawasaki) yang telah enam kali berturut-turut sejak 2015-2020 tak terkalahkan sebagai juara dunia Superbike.

Fakta Singkat

Superbike

Pertama digelar:
1988

Kategori kelas:

  • Superbike (1000 cc)
  • Supersport (600 cc)
  • Supersport 300 (300 cc)

Jenis motor:
Motor yang diproduksi dan dijual untuk massal

Rekor Juara Dunia terbanyak:
Jonathan Rea (6 kali)
2015 – 2020

Pabrikan motor terbanyak juara dunia:
Ducati (17 kali)

Penyelenggara:
Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) yang dikelola eventnya oleh:

  • FG Sport (1988 – 2008)
  • Infront Motorsport (2008 – 2013)
  • Dorna Sport SL (2013 – sekarang)

Website:
FIM Superbike World Championship

Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat menorehkan sejarah bagi Indonesia sebagai penyelenggara Kejuaraan Dunia Superbike pada 20-21 November 2021. Sebelumnya, Indonesia pernah menggelar kejuaraan ini selama empat musim 1994-1997 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Seri pamungkas musim yang digelar Sirkuit Mandalika pada 2021 juga pernah juga digelar di Sirkuit Sentul pada 1997 yang merupakan seri pamungkas pada musim itu.

Menggelar Kejuaraan Dunia Superbike selama empat musim berturut-turut pada 1994-1997 merupakan prestasi tersendiri bagi Indonesia. Meskipun pada saat itu Indonesia belum memiliki pebalap regular yang tampil penuh selama satu musim, setidaknya negeri ini sudah mencuri perhatian dunia bahwa Indonesia merupakan pasar besar bagi industri pertunjukan balap motor.

Popularitas Kejuaraan Dunia Superbike memang tidak setenar MotoGP. Namun, kejuaraan ini punya penggemar tersendiri. Eropa merupakan lokasi dan pasar utama kejuaran Superbike. Namun beberapa ronde juga diadakan di Jepang, Australia, Qatar dan Australia. Kejuaraan ini punya andil besar dalam mempromosikan motor produksi massal bervolume silinder atau ber-cc besar.

Berbeda dengan MotoGP yang menggunakan sepeda motor prototipe atau motor yang didesain khusus untuk kejuaraan MotoGP, pada World Superbike (WSBK) motor yang digunakan adalah motor berkapasitas cc besar yang diproduksi dan dijual untuk umum. Siapapun bisa memiliki motor yang digunakan untuk kompetisi Superbike. Jika untuk kompetisi Superbike, sepeda motor sudah dimodifikasi dengan suku cadang untuk balap.

Aturan balapan atau regulasi juga berbeda dengan MotoGP. Secara umum, Superbike menerapkan dua kali balapan dalam satu seri atau dua race ditambah satu balapan yang disebut Superpole. Sistem perolehan poin kejuaraan pada masa awal penyelenggaraannya berbeda dengan MotoGP, namun dalam perkembangannya dibuat sama dengan MotoGP ditambah perolehan poin dari balapan Superpole.

KOMPAS/RIZA FATHONI

Pebalap World Superbike (WSBK) tim PATA Yamaha Toprak Razgatlioglu (depan) bersama anggota tim balapnya dan juga pebalap lain mengikuti sesi “track walk” dengan berjalan mengelilingi sirkuit untuk lebih mengenali kondisi trek Sirkuit Internasional Jalan Raya Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Kamis (18/11/2021).

Sejarah

Kejuaraan Dunia Superbike dimulai pada tahun 1988 dan terdiri dari serangkaian seri yang diadakan di sirkuit balap permanen. Kini, kejuaraan ini atau berlabel resmi FIM MOTUL Superbike World Championship. Produk pelumas MOTUL menjadi sponsor utama kejuaraan. World Superbike kemudian biasa disingkat dan populer dengan nama WSBK, SBK atau Superbike.

Penyelenggaraan kejuaraan ini di bawah regulasi Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), yang merupakan badan internasional balap motor. Pengelolaan event kejuaraan pada awalnya dikelola oleh FGSport. Pada tahun 2007 dan 2008 FGSport menjadi bagian dari Infront Group sehingga namanya berubah menjadi Infront Motor Sports. Dalam perkembangannya, pada kejuaraan tahun 2013 diambil alih oleh Dorna Sport yang juga penyelenggara resmi MotoGP. Dengan demikian WSBK dan MotoGP satu payung penyelenggara.

Seri pertama 1998 dilangsungkan di Sirkuit Donington Park, Inggris. Setiap seri memiliki dua balapan, race pertama, race kedua, dan superpole. Hasil akumulasi poin yang diperoleh pembalap setiap seri balapan menentukan dua juara dunia tahunan, satu gelar juara untuk pembalap dan satu untuk pabrikan motor. Selain itu, juga ada poin untuk kejuaraan tim.

Sepeda motor yang digunakan lomba di kejuaraan adalah versi sepeda motor yang dijual dan tersedia untuk masyarakat umum, berbeda dengan mesin prototipe yang dibuat khusus yang digunakan untuk balapan di MotoGP.

KOMPAS/RIZA FATHONI

Pebalap Kawasaki Racing Team Jonathan Rea (depan) mengungguli pebalap tim Pata Yamaha with BRIXX Toprak Razgatlioglu (tengah) pada ajang balap motor Kejuaran Dunia Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021).

Regulasi

Pada awal 1988, regulasi kejuaraan ini melombakan sepeda motor yang dimodifikasi dari model sepeda motor jalanan yang tersedia untuk umum. Selama bertahun-tahun, regulasi tersebut memungkinkan mesin dengan mesin 1.000 cc V-twin (dua silinder) empat langkah. Awalnya jenis mesin ini terdapat pada motor Ducati dan kemudian berkembang diterapkan kemudian untuk motor Honda dan Aprilia. Mesin 1.000 cc V-twin tersebut berhadapan langsung dengan mesin empat silinder 750cc  dari Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Suzuki.

Kejuaraan dunia Superbike melombakan tiga kelas kejuaraan yakni Superbike, Supersport, dan Supersport 300. Penggolongan tiga kelas kejuaraan ini berdasarkan kapasitas volume silinder. Jenis motor yang digunakan adalah motor yang diproduksi dan dijual untuk umum.

Dalam regulasi yang diterbitkan FIM, pada kelas Superbike terdapat dua kategori mesin empat langkah (4-tak) yang bisa digunakan untuk mengikuti lomba, yakni 750 cc – 1000 cc empat langkah dengan 3-4 silinder. Kategori berikutnya, mesin 850 cc – 1200 cc empat langkah dengan 2 silinder. Jika terdapat perubahan atau modifikasi kapasitas mesin harus sesuai dengan homologasi atau aturan dari FIM.

Infografik: Regulasi Superbike, Supersport, dan Supersport 300

Sementara, pada kelas Supersport kapasitas mesin lebih kecil dibandingkan Superbike. Terdapat tiga kategori mesin empat langkah (4-tak) dalam kelas Supersport yakni 400 cc – 600 cc dengan 4 silinder, 500 cc – 675 cc dengan tiga silinder, dan 600 cc – 750 cc dengan dua silinder. Perubahan terkait kapasitas mesin harus sesuai dengan homologasi dari FIM.

Di kelas Supersport 300, yang merupakan kelas penjenjangan bagi pebalap pemula ke kelas Supersport dan Superbike, dalam regulasi FIM terdapat tiga merk motor yang lolos homologasi untuk ajang ini yakni, Kawasaki Ninja 400, Yamaha YZF R3, dan KTM RC390.

Sebelumnya ada Honda CBR500R, tetapi pada regulasi terbaru 2021 motor tersebut tidak dicantumkan. Jenis sepeda motor yang digunakan balap merupakan motor yang diproduksi dan dijual untuk konsumsi umum.  Kapasitas mesin 300 cc – 400 cc. Pembatasan maksimum RPM dilakukan agar kompetisi berjalan seimbang.

Poin Kejuaraan

Pada kejuaraan Superbike, Supersport, dan Supersport 300 sistem perolehan poin yang diraih setiap pebalap berdasasarkan posisi finish sama dengan kejuaraan MotoGP. Pemenang pertama dalam setiap lomba meraih poin penuh 25. Posisi kedua 20, ketiga meraih 16 poin, dan seterusnya hingga posisi finish ke-15 yang meraih 1 poin. Di luar posisi 15 besar tidak meraih poin dalam satu race atau balapan.

Khusus untuk Superbike, terdapat Superpole Race, atau balapan yang digelar antara race 1 dan race 2. Balapan ini juga meraih poin untuk pebalap. Jarak tempuh balapan Superpole adalah 10 putaran.  Sembilan pembalap dengan posisi finish terbaik dalam sesi superpole race itu akan mendapat poin secara berturut-turut 12, 9, 7, 6, 5, 4, 3, 2, dan 1. Poin ini akan digabungkan dengan poin kejuaraan race pada setiap seri kejuaraan. Posisi sembilan pebalap terdepan pada balapan Superpole akan menempati urutan posisi start pada race 2 atau balapan kedua Superbike.

Sebagai ilustrasi penghitungan skor tiap seri atau putaran balapan Superbike, setiap pebalap Superbike bakal mengikuti Race 1, Superpole, dan Race 2. Jika seorang pebalap memenangi tiga balapan itu, ia akan mendapatkan nilai maksimal yakni 62 (25+12+25), sementara jika seorang pebalap yang di Race 1 keluar sebagai juara 1, kemudian di Superpole di posisi ke 2, dan di Race 2 di peringkat 2, maka poinnya yakni 54 (25+9+20).

Sumber: laman FIM World Superbike, www.worldsbk.com, diolah oleh Litbang Kompas/TPN

Raja-raja Superbike

Sejak penyelenggaraan pertama 1988, Kejuaraan Dunia Superbike telah melahirkan 18 juara dunia. Pebalap terbanyak yang meraih gelar juara dunia yakni Jonathan Rea asal Inggris. Gelar tersebut diraih Jonathan Rea selama lima kali berturut-turut sejak 2015 – 2020 dengan motor yang sama yakni Kawasaki. Pada 2021, gelar yang sejak lama dipertahankan Jonathan Rea dipatahkan oleh Toprak Razgatlıoğlu pebalap asal Turki dengan motor Yamaha.

Kemenangan Toprak ini termasuk mengukir dua sejarah yakni mematahkan dominasi Kawasaki di tangan Rea dan diraih di sirkuit baru yakni Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bagi Indonesia, kemenangan Toprak juga bersejarah karena Sirkuit Mandalika untuk pertama kalinya menggelar event pertama.

Infografik: Juara Dunia Superbike dari masa ke masa

Rekor Jonathan Rea meraih gelar juara dunia Superbike selama enam kali berturut-turut, hingga kini belum ada yang menyamai. Pebalap yang mendekati rekor ini adalah Carl Forgaty dari Inggris yang meraih empat kali juara dunia Superbike. Carl Forgaty menggunakan Ducati dalam meraih juara dunia.

Rea juga meraih podium pertama terbanyak yakni 107 podium juara pertama. Raihan ini belum ada pebalap Superbike yang mendekati. Dua pebalap lainnya yang mencapai lebih 50 kali podium pertama yakni Carl Forgaty sebanyak 59 kali dan Toy Bayliss  sebanyak 52 kali. Pebalap lainnya di rentang 20 – 30 kali podium.

Pabrikan sepeda motor Ducati menjadi pabrikan yang paling banyak meraih juara dunia konstruktor yakni sebanyak 17 kali sejak kejuaraan ini digelar. Rekor Ducati ini belum terpatahkan pabrikan sepeda motor lainnya seperti Kawasaki (6 kali juara dunia konstruktor), Honda (4 kali), Aprilia (4 kali), Yamaha (2 kali), dan Suzuki (1 kali).

Perlu dicatat, juara konstruktor suatu pabrikan dalam satu musim belum tentu sama dengan juara dunia pebalap pada musim yang sama. Konsistensi finish di urutan depan dari pebalap yang mewakili suatu pabrikan memberikan kontribusi pabrikan motor tersebut meraih juara dunia. Sebagai contoh, di musim 2009, juara dunia diraih pebalap Ben Spies dari Yamaha, akan tetapi juara konstruktor pabrikan diraih Ducati karena motor Ducati konsisten meraih posisi di depan. Hasil ini mirip dengan MotoGP 2021 pembalap juara dunia dari Yamaha sementara juara konstruktor diraih Ducati.

Kiprah Indonesia

Indonesia memiliki pebalap yang berlaga di ajang Supersport yakni Galang Hendra Pratama. Pebalap asal Yogyakarta ini, pada 2021 berlaga penuh satu musim kompetisi di keas Supersport 600 cc di bawah bendera tim Ten Kate Racing Yamaha satu tim dengan juara dunia Supersport 2021 pebalap asal Swiss yakni Dominique Aegerter.

Dalam dua tahun terakhir ini, Galang Hendra Pratama mengikuti kejuaraan di kelas Supersport. Pada 2021 Galang Hendra berada di peringkat 21 dengan raihan poin 27. Sebelumnya pada 2020, Galang Hendra Pratama berada di posisi 24 dengan raihan poin 12.

KOMPAS/RIZA FATHONI

Pebalap nasional Galang Hendra di ajang World Supersport (WSS) 600 menunjukkan grafis helmnya yang dibuat khusus saat berlaga di Sirkuit Internasional Jalan Raya Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Kamis (18/11/2021).

Prestasi Galang Hendra Pratama saat ini tidak secemerlang saat terjun di kelas Supersport 300 pada 2017-2019. Pada saat terjun di kelas ini, tren prestasi Galang Hendra Pratama menunjukkan peningkatan cukup signifikan, misalnya pada 2017 peringkat ke-14, kemudian 2018 peringkat ke-10, dan 2019 naik menjadi peringkat ke-7.

Bahkan di kelas Supersport 300, Galang Hendra Pratama dua kali meraih podium pertama, yakni pada seri Spanyol 22 Oktober 2017 dan pada seri Ceko pada 10 Juni 2018. Catatan prestasi ini menjadi sejarah bahwa pebalap Indonesia mampu berbicara di level internasional.

Sirkuit Mandalika

Dalam rilis resmi MotoGP terkait jadwal test resmi musim 2022 mendatang, Sirkuit Mandalika ditetapkan sebagai lokasi jadwal resmi untuk test motor dan pembalap MotoGP untuk persiapan dimulainya balapan musim 2022. Sirkuit Mandalika dijadwalkan digunakan test pramusim MotoGP pada tanggal 11–13 Februari 2022. 

Sesuai kalender yang telah dikeluarkan FIM-Dorna, Indonesia akan menggelar MotoGP pada 20 Maret 2022.

Sirkuit Mandalika memiliki panjang 4,31 kilometer dengan 17 tikungan. Konsep sirkuit ini dipadukan dengan pariwisata karena terletak di tepi pantai. Jika tidak ada gelaran MotoGP, maka sebagian jalanan sirkuit bisa digunakan sebagai jalur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Konsep dan desain yang diusung sirkuit ini adalah Mandalika International Street Circuit. 

Pentas balap motor kelas dunia di Indonesia bisa menjadi momentum kebangkitan pariwisata di Indonesia yang terpuruk selama pandemi Covid-19. Bahkan, event ini diprediksi akan mendatangkan multiplier effect yang memiliki pengaruh luas yang ditimbulkan oleh satu kegiatan dan selanjutnya mempengaruhi kegiatan lainnya. Event Superbike dan MotoGP diharapkan akan membangkitkan perekonomian lokal di Nusa Tenggara Barat dan pariwisata nasional.

Kehadiran Sirkuit Mandalika diharapkan tidak hanya mendatangkan magnet bagi pariwisata tetapi semakin banyak prestasi pebalap Indonesia yang gemilang di ajang balap motor internasional. (LITBANG KOMPAS)