KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ
Ihwan (12) menunggui mangga milik orangtuanya yang dijual Rp 8.000 sampai Rp 13.000 per kilogram di Jalan Gatot Subroto, Medan, Minggu (23/5/2010). Mangga-mangga tersebut didatangkan langsung dari Aceh.
Fakta Singkat
Komoditas Mangga
- Produksi buah mangga dunia tiap tahun mencapai 57 juta ton.
- India adalah penghasil mangga terbesar dunia dengan kontribusi sepertiga dari total produksi dunia.
- Indonesia adalah penghasil mangga terbesar ke-5 dunia.
- Tiap tahun Indonesia mampu memproduksi 3,3 juta ton manga.
- Sentra terbesar mangga berada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
- Jawa Timur merupakan penghasil mangga terbesar dengan produksi tahunan mencapai 1,6 juta ton atau menyumbang hampir separuh produksi mangga di Indonesia.
- Sentra mangga di Jawa Timur terdapat di Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Kediri, Bondowoso, dan Gresik.
- Di Jateng, sentra mangga berada di Kabupaten Tegal, Rembang, dan Jepara.
Buah mangga (Mangifera indica L.) yang rasanya manis dan harum ini, paling banyak diproduksi di Indonesia setelah pisang. Selain di Indonesia, buah eksotis ini diproduksi lebih dari 90 negara dunia. Tanaman mangga hanya mengalami satu kali musim panen per tahun. Penen raya atau musim mangga biasanya terjadi pada akhir hingga awal tahun (Desember – Januari) karena mangga mulai berbungga pada musim kering, September – Oktober. Perbedaan musim di beberapa daerah di Indonesia membuat mangga banyak dipanen pada waktu berbeda.
Data dari BPS menunjukkan bahwa pada 2012, Indonesia memproduksi mangga sebanyak 2,38 juta ton. Satu dekade berselang, produksinya meningkat hampir 50 persen menjadi 3,28 juta ton. Produksi tersebut merupakan produksi buah nasional terbesar kedua setelah pisang. Sentra buah mangga terletak di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Meski demikian, Indonesia tidak termasuk dalam 10 negara pengekspor mangga terbesar. Eksportir mangga terbesar di dunia, yakni Meksiko, Belanda, Thailand, dan Brasil. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor mangga dari Indonesia ke dunia pada 2021 tercatat sebesar USD 4,56 juta dengan jumlah 3.112 ton. Negara tujuan ekspor mangga dari Indonesia, di antaranya Singapura (USD 1,18 juta), Kanada (USD 0,76 juta), Amerika Serikat (USD 0,63 juta), dan Vietnam (USD 0,6 juta).
Pedagang menata mangga gedong gincu di sekitar Jalan Sudirman, Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (21/7/2016). Mangga khas Kabupaten Cirebon, Indramayu, dan Majalengka, Jabar, tersebut saat belum panen dapat mencapai Rp 50.000 per kilogram. Namun, ketika panen raya, harga di tingkat konsumen bisa turun hingga Rp 15.000 per kilogram.
Sejarah
Mangga adalah salah satu buah tropis yang paling populer di dunia. Buah yang rasanya manis dan aroma khas ini berasal dari India dan kemudian menyebar ke penjuru dunia termasuk di Indonesia.
Nama “mangga” berasal dari bahasa Tamil, mankay, yang berarti man “pohon mangga” + kay “buah”. Kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Spanyol dan Inggris). Di Indonesia nama itu dilafalkan menjadi mangga, sementara mangga dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem di Jawa dan buah di Sunda.
Terdapat bukti-bukti sejarah yang menunjukkan bahwa tanaman mangga telah dibudidayakan oleh manusia di India sejak ribuan tahun yang lalu. Naskah-naskah kuno India, seperti kisah Ramayana dan Mahabharata menyebutkan bahwa keberadaan mangga sebagai buah yang sangat populer dalam cerita tersebut.
Banyak pula cerita dan legenda yang terdapat dalam budaya India yang menyebutkan mangga sebagai elemen penting, baik sebagai makanan maupun sebagai simbol keindahan. Orang India mempunyai kepercayaan bahwa mangga adalah penjelmaan Dewa Prajapati. Bahkan, mangga menjadi simbol kekayaan dan keindahan dalam kehidupan orang India.
Tanaman ini dari India kemudian menyebar ke belahan dunia lainnya melalui perdagangan internasional. Seiring berkembangnya perdagangan internasional, mangga pun menyebar ke negara-negara baru dan menjadi buah yang populer di berbagai wilayah.
Pada abad ke-14, mangga diperkenalkan ke Timur Tengah dan Afrika melalui jaringan perdagangan dari India. Selanjutnya pada abad ke-16, mangga tiba di Amerika Selatan melalui pedagang Spanyol dan selama beberapa abad kemudian, buah ini menyebar ke seluruh penjuru Amerika.
Di Eropa, mangga dijadikan sebagai buah eksotis yang mewah pada abad ke-18, namun tetap sulit untuk diproduksi secara komersial karena iklim yang tidak cocok bagi tanaman tersebut di Eropa. Majunya perdagangan internasional mengakibatkan mangga menjadi salah satu buah-buahan paling populer di seluruh dunia, populer di Asia, Amerika Selatan, Karibia, dan negara-negara Eropa.
Ahli botani Kumphius (1741) yang meneliti tanaman mangga menyimpulkan bahwa mangga baru beberapa abad ditanam di kepulauan Asia. Dari India mangga menyebar ke Semenanjung Malaysia, Indonesia, dan sekitarnya. Penyebaran itu dibawa oleh pedagang India dan penyebar agama Budha dan Hindu, sekitar abad keempat hingga kelima SM.
Setelah berkembang di Indonesia, mayoritas jenis mangga yang banyak ditanam, yakni spesies Mangifera indica L. Varietas dari spesies itu, antara lain, arumanis, golek, gedong, manalagi, gedong, dan cengkir. Jenis lainnya yang juga berkembang di Indonesia yaitu kemang dan kweni.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Sejumlah ibu rumah tangga asal Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, menjajakan mangga dengan sepeda di Jalan Kalibayem, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (12/11/2009). Mangga harum manis yang mereka panen dari lahan sendiri dan milik tetangga di kampung mereka itu dijual Rp 4.000 per kilogram.
Manfaat
Buah mangga yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah muda yang rasanya asam dan agak manis biasanya dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga dapat diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan, dan lain-lain.
Di sejumlah daerah di Indonesia, buah mangga yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging.
Buah mangga merupakan golongan buah rendah kalori. Dalam satu buah mangga ukuran sedang (sekitar 200 gram) hanya terkandung sekitar 100 – 110 kalori. Meski demikian, buah ini kaya akan antioksidan (polifenol dan beta karoten) dan sejumlah nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan.
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Kandungan buah mangga yang paling penting adalah vitamin C. Tingginya kandungan vitamin C membantu tubuh memiliki daya tahan yang kuat, melancarkan penyerapan zat besi, dan meningkatkan pertumbuhan, serta perbaikan sel.
Selain itu, vitamin C sangat penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh, jaringan ikat yang kuat, dan dinding pembuluh darah yang sehat. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyembuhan luka yang lama dan nyeri sendi.
Buah tropis ini juga kaya polifenol, yakni senyawa tanaman yang bertindak sebagai antioksidan. Antioksidan dapat membantu melindungi atau menunda kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas yang diyakini para ahli dapat menjadi penyebab kanker, aterosklerosis, dan penyakit lainnya.
Tingginya Kalium dalam mangga dapat membantu mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan tubuh khususnya volume plasma. Kalium juga baik untuk menjaga jantung.
Selain buahnya, biji mangga (pelok atau emplok) dapat dijadikan pakan ternak atau ungags. Di India bijinya bahkan dijadikan bahan pangan pada masa paceklik. Sementara daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Adapun kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dijadikan bahan bangunan dan perabot, namun kurang awet untuk penggunaan di luar.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga menyaring buah mangga gedong gincu menjadi jus di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (4/1/2019). Produk tersebut merupakan hasil pemberdayaan purna pekerja migran Indonesia. Di desa yang menjalankan program Desa Migrasi Produktif itu, pekerja migran dilindungi dan diberdayakan.
Produsen Dunia
Selain dikenal sebagai negara asal mangga, India juga merupakan penghasil mangga terbanyak di dunia. Jumlah produksi mangga di India menurut data Food Agriculture Organisation (FAO) mencapai lebih dari 18,7 juta ton pada 2020 yang ditanam di lahan seluas lebih dari dua juta hektare. Produksi itu berkontribusi sepertiga produksi mangga dunia.
Uttar Pradesh adalah penghasil mangga terbesar di India diikuti oleh Andhra Pradesh, Telangana, Karnataka, Bihar, dan Tamilnadu. Uttar Pradesh berkontribusi sebanyak 23 persen dari total produksi mangga di India, sementara Andhra Pradesh (16 persen), Telangana (8 persen), Karnataka (9 persen), Bihar (6 persen), dan Tamilnadu (5 persen).
Grafik:
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Produsen terbesar kedua, yakni China dengan jumlah produksi mangga lebih dari empat juta ton pada 2020. Sebagian besar mangga China ditanam di daerah bagian selatan China karena memiliki suhu ideal. China menyumbang 8 persen produksi mangga dunia.
Selanjutnya, Thailand memproduksi lebih dari tiga juta ton mangga pada 2020. Thailand tercatat sebagai pengekspor mangga terbanyak di dunia. Nilai ekspor mangga Thailand mencapai 734 juta dolar sepanjang 2020 – 2021.
Thailand mengekspor mangga dalam sajian segar, beku, kalengan, maupun yang dikeringkan. Mayoritasnya dijual di pasar domestik dan hanya sekitar 2 persen buah segar yang diekspor ke Korea Selatan, China, jepang, Malaysia, dan Singapura.
Meksiko tercatat sebagai negara penghasil mangga terbanyak keempat dengan jumlah 2,2 juta ton. Beberapa negara bagian, yakni Sinaloa. Nayarit, Jalisco, Michoacan, Veracruz, dan Chiapas merupakan daerah tanam mangga terpopuler di Meksiko.
Indonesia berada di urutan kelima sebagai negara penghasil mangga terbanyak di dunia dengan jumlah produksi lebih dari dua juta ton pada 2020. Probolinggo merupakan daerah produksi mangga terbesar di Indonesia, yang diikuti dengan wilayah lainnya di Jawa Timur, seperti Bondowoso, Kediri, dan Pasuruan.
Brasil tercatat sebagai penghasil mangga terbanyak keenam. Jumlah produksi mangga di Brasil mencapai 1,6 juta ton. Lebih dari 50 persen di antaranya diproduksi di wilayah timur laut. Kemudian Pakistan sebagai negara asal Asia Selatan yang memproduksi mangga dalam jumlah besar. Pada 2020 lalu, Pakistan diketahui memproduksi 1,4 juta ton mangga.
Mesir yang memproduksi 1,3 juta ton mangga pada 2020 lalu diurutan ke-8, sementara Bangladesh dengan jumlah produksi 1,1 juta ton mangga pada 2020 di peringkat ke-9 dan Nigeria memproduksi satu juta ton mangga pada 2020 lalu, Nigeria menjadi negara ke-10 penghasil mangga terbanyak di dunia.
Grafik:
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Sebanyak lima persen dari produksi dunia diperdagangkan di pasar dunia. Tahun 2022, volume ekspor mangga dunia sebanyak 2.142.008 ton atau turun lima persen dibandingkan tahun 2021 yang tercatat 2.262.047 ton.
Ekspor terbesar dari negara-negara di Asia, yakni 863.885 ton dengan negara eksportir utama India dan Thailand. Kemudian, ekspor dari Amerika Tengah 531.897 sebanyak ton, dengan eksportir utama Meksiko. Di urutan ketiga, ada ekspor dari Amerika Latin 522.254 ton, dengan negara eksportir utama Brasil dan Peru. Ekspor Afrika 221.261 ton dan Oceania 2,711 ton.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Buah dan sayur lokal dengan harga terjangkau ditawarkan dalam festival buah dan sayur nusantara di Lulu Hypermarket & Department Store, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/8/2018). Berdasarkan data Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, total produksi buah di Indonesia 19,8 juta ton. Pemerintah mendorong agar produksi buah lokal ditingkatkan sehingga kebutuhan domestik terpenuhi.
Produksi Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi mangga di Indonesia mencapai 3,28 juta ton pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 15,70 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang tercatat 2,84 juta ton. Dalam periode 10 tahun, produksi mangga Indonesia cenderung fluktuatif. Produksi mangga paling rendah sebanyak 1,81 juta ton pada 2016, sementara volume produksi terbesarnya pada tahun 2022.
Berdasarkan wilayahnya, produksi mangga paling banyak di Jawa Timur mencapai 1,59 juta ton pada 2022. Jawa Tengah menyusul di urutan kedua dengan produksi mangga sebanyak 501.919 ton. Kemudian, produksi mangga di Jawa Barat tercatat sebanyak 450.974 ton. Ada pula Nusa Tenggara Barat yang mencatatkan produksi mangga sebesar 163.485 ton.
Grafik:
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Buah mangga biasanya tersedia melimpah saat panen raya pada September – Januari. Total produksi buah mangga itu berkontribusi sekitar 12,5 persen dari total produksi buah-buahan di Indonesia.
Sentra produksi mangga terbesar ada di Pulau Jawa dengan total produksi 80 persen dari total produksi mangga nasional. Jawa Timur menguasai sekitar 48 persen dari total produksi mangga nasional, sementara Jawa Tengah berkontribusi sekitar 17 persen. Adapun Jawa Barat menyumbang 15 persen.
Sentra produksi Mangga
Jawa Timur sebagai sentra produksi mangga nasional banyak dihasilkan di wilayah Probolinggo, Pasuruan, Kediri, Bondowoso, dan Gresik. Kabupaten Probolinggo memproduksi buah mangga sebanyak 379.363 ton pada tahun 2022. Kabupaten Probolinggo menjadi daerah di Jawa Timur yang paling banyak memproduksi buah mangga terbesar, baik dari segi kualitas maupun jumlahnya, khususnya buah mangga dengan jenis Arumanis dan Gadung.
Kabupaten Probolinggo memiliki kondisi alam yang mendukung hasil produksi buah mangga untuk tumbuh dengan besar. Kondisi geografis yang dimilikinya adalah dataran rendah yang kering, cuaca musim panas yang kuat disertai curah hujan yang rendah.
Grafik:
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Berikutnya, Kabupaten Pasuruan yang menghasilkan buah mangga sebanyak 268.825 ton pada tahun 2022. Jenis mangga yang terkenal dan bahkan menjadi ikon Kabupaten Pasuruan adalah jenis mangga Alpukat, hasil dari persilangan antara mangga Gadung dengan mangga Arumanis. Mangga Alpukat ini kebanyakan tumbuh di Kecamatan Rembang, Sukorejo, Wonorejo, Nguling, dan Grati.
Selanjutnya, Kabupaten Kediri memproduksi buah mangga sebanyak 135.100 ton pada tahun 2022. Angka produksi ini meningkat cukup banyak dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 76.212 ton. Jenis mangga unggulan, yaitu mangga Podang yang banyak ditanam di Kecamatan Banyakan, Tarokan, Grogol, Mojo, dan Semen.
Jawa Tengah sebagai penghasil mangga terbesar kedua sentranya di Tegal, Rembang, dan Jepara. Tahun 2022, Kabupaten Tegal menghasilkan mangga sebanyak 121.826 ton, sementara Rembang sebanyak 57.549 ton, dan Jepara sebanyak 45.869 ton. Sementara penghasil terbanyak ketiga, yakni Jawa Barat dengan sentra produksinya di Indramayu yang tiap tahun menghasilkan mangga tak kurang dari 150.000 ton. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
- “Menengok Sumber Bibit Mangga bagi Dunia * Inovasi Iptek”, Kompas, 9 Desember 2019, Hal. 11
- “Eksotika Buah Nusantara * Hari Buah Internasional”, Kompas, 4 Juli 2021, Hal. 1
- “Buah: Indonesia Berpotensi Menjadi Pemasok Utama Dunia”, Kompas, 18 November 2016, Hal. 18
- https://www.kompas.com/food/read/2022/06/14/080800775/asal-usul-mangga-buah-dari-india-yang-mendunia
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/27/130000165/8-manfaat-makan-mangga-setiap-hari-apa-saja-?page=all
- https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/27/140000923/kandungan-nutrisi-dan-manfaat-buah-mangga-untuk-kesehatan
- https://ppid.pertanian.go.id/doc/1/Mangga.pdf
- https://www.kompas.com/food/read/2022/06/14/100800375/kapan-musim-panen-mangga-di-indonesia