LITBANG KOMPAS/FADHLAN ABDUL WADUD IMRON
Untung Jayanto selaku Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo dalam wawancara bersama Litbang Kompas (7/12/2024).
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Untung Jayanto
Lahir
Tanjung Enim, 4 September 1961
Jabatan Terkini
Ketua KUD Mino Saroyo (2007-2027)
Untung Jayanto merupakan Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo yang terletak di Kabupaten Cilacap. Usaha yang dijalankan koperasi ini berfokus pada bidang perikanan.
Kini, KUD Mino Saroyo Cilacap mampu menjadi unit usaha besar dalam bidang perikanan dan kelautan. Bahkan pada 2022, pemerintah telah menetapkan KUD Mino Saroyo Cilacap menjadi lokasi percontohan atau role model program korporasi petani nelayan.
Untung Jayanto mengawali karier di kelautan sebagai nelayan selama 20 tahun dimulai dari tahun 1980 sampai sekitar tahun 2000. Menggunakan kapal milik orang tua yang pada saat itu satu kapal dayung dan layar.
Perjuangannya sebagai nelayan dijalani hingga memiliki tiga kapal dengan kapasitas lebih besar lagi. Selepas mengarungi lautan dan menjadi pelaku utama sebagai nelayan, Untung mendapat kesempatan sebagai Ketua Kelompok nelayan Sentolokawat.
Kedekatannya dengan berbagai pihak di bidang perikanan, memberikan peluang Untung menjadi ketua dari Koperasi Unit Desa Mino Saroyo. Tentu saja Untung Jayanto didukung oleh para anggota KUD Mino Saroyo.
Kepercayaan anggota disematkan pada Untung dari periode awal tahun 2007 hingga 2024 saat ini. Dengan demikian, total sudah empat periode dilalui Untung Jayanto sebagai Ketua di KUD Mino Saroyo.
Berbagai inovasi dan gebrakannya selama menjadi ketua membuatnya terus dipercaya hingga saat ini. Salah satu kuncinya, kepuasan anggota yang diperhatikan kesejahteraannya. Karena itu, kepuasan anggota pun membuahkan hasil dan berbanding lurus dengan prestasi.
Berbagai macam unit bisnis maupun jasa menghasilkan laba dan omset KUD terus meningkat. Prestasi ini membuat KUD Mino Saroyo menjadi percontohan dan sebagai Koperasi Perikanan Nasional Modern.
Dalam pengelolaan KUD Mino Saroyo, Untung membutuhkan mitra yang bisa memberi pembiayaan. Pembiayaan diperlukan agar unit bisnis bisa lebih berkembang.
Pada tahun 2011 Untung Jayanto sebagai ketua memutuskan untuk bermitra dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Lembaga ini merupakan badan layanan umum (BLU) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koperasi.
Lembaga ini diberikan mandat oleh Kementerian Koperasi untuk mendistribusikan dan mengelola dana APBN yang diperuntukkan khusus pelaku koperasi maupun usaha mikro kecil dan menengah.
DOKUMENTASI LPDB-KUMKM
Nelayan anggota KUD Mino Saroyo bersiap menangkap ikan di perairan Cilacap, Jawa Tengah.
Keturunan Yogyakarta
Untung Jayanto pria kelahiran Sumatera Selatan pada 4 September 1961, merupakan putra dari pasangan Joko Sukarno dan Sumarti Rahayu asli Yogyakarta. Ayahnya bekerja sebagai pengajar sekaligus kepala sekolah.
Pada masa itu, jabatan kepala sekolah siap untuk dimutasi dan dapat pindah kemanapun ditugaskan. Konsekuensinya, Untung sekeluarga juga ikut berpindah.
Saudara pertama dan kedua lahir di Yogyakarta saat awal ayahnya bertugas. Kemudian ayahnya dipindah tugas ke Tanjung Enim Sumatera Selatan. Di sini pula Untung Jayanto dilahirkan. Masa kecil Untung Jayanto dihabiskan di Tanjung Enim Sumatera Selatan dan pindah ke Cilacap saat mulai bersekolah.
Anak ke-4 dari 8 bersaudara mengawali pendidikan dasarnya bersekolah di SD Pius Cilacap yang merupakan sekolah Katolik yang cukup populer. Sekolah ini didirikan oleh para Suster dan Misionaris Belanda ditamatkan oleh Untung Jayanto pada tahun 1972,
Selanjutnya Untung meneruskan jenjang pendidikan menengah pertama di Sekolah Teknik Negeri. Kemudian ikut sanak familinya yang merupakan Kepala Kantor Pos Pusat Surabaya, Untung melanjutkan pendidikan menengah atasnya dengan bersekolah di STM yang ada di Surabaya.
Sebagai anak yang tumbuh di pinggiran pantai Kabupaten Cilacap, lingkungan yang selalu bersinggungan dengan perikanan dan kelautan membuat Untung memiliki keinginan untuk bisa melaut dan menjelajahi isi lautan. Selepas lulus Sekolah Menengah Atas, Untung Jayanto memilih untuk pulang ke Cilacap, mencoba peruntungannya sebagai nelayan.
DOKUMENTASI LPDB-KUMKM
Aktivitas nelayan anggota KUD Mino Saroyo di TPI Tegalkatilayu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Dari Nelayan hingga Ketua Koperasi
Masa muda Untung Jayanto banyak dihabiskan di lautan, total sekitar 20 tahun Untung Jayanto menjadi nelayan dari tahun 1980 hingga tahun 2000. Berbagai pengalaman saat melaut pernah dialaminya.
Pengalaman masa lalu dari awal selalu mabuk laut saat baru mulai menaiki kapal, hingga menghadapi cuaca yang tidak menentu dan ganasnya lautan menjadi makanan sehari-harinya. Kegigihan yang dijalani telah menempa mentalnya hingga memiliki jiwa tangguh.
Pengalaman melaut juga pernah dilalui dari kapal kecil dengan kapasitan dibawah 10 GT, GT (Gross Tonnage). Kemampuan beban kapal tersebut hanya bisa membawa kapasitas sampai 10 ton beserta peralatan lainnya yang ada di kapal tersebut.
Kapal yang dibawa Untung saat itu, peralatannya belum secanggih saat ini. Bahkan, penerangan mengandalkan lampu petromak dengan bahan bakar spiritus. Navigasi pun masih tradisional hanya mengandalkan kompas untuk menuju titik kordinat yang diinginkan.
Untung bercerita memiliki pengalaman saat melaut mencari ikan, yang tidak akan dilupakan hingga akhir hayatnya nanti. Dengan kapal ukuran lebih besar saat itu sekitar 20 GT, Untung mencoba peruntungannya dengan peralatan mancing kail seadanya.
Pengalaman pertama Untung dan seluruh krunya mencari ikan ke daerah Muncar Banyuwangii. Setelah lama berlayar sampai di wilayah yang diinginkan, 80 mata pancing disiapkan, dari 80 terisi 77 mata pancing dengan tangkapannya. Puas dengan hasil yang didapatkan mencapai 5 ton 6 kuintal, akhirnya berlayar lebih jauh lagi.
Untung kembali kedaratan, karena hasil pertama yang sangat menggiurkan, Untung dan kru makin semangat untuk berlayar lebih jauh lagi dengan hanya mengandalkan penunjuk arah kompas manual untuk navigasi, sebab saat itu belum ada alat navigasii canggih seperti GPS dan lainnya.
Untung hanya mengikuti intuisi ke arah selatan dan tenggara, di lokasi pertama menebar kail yang hanya mendapat 7 tangkapan. Beralih ke tempat lain juga masih kurang tangkapannya.
Semakin penasaran dengan hasil yang kurang, Untung terus memberi instruksi semakin ke tenggara hingga ia menyadari bahwa dia telah terlalu jauh dari wilayah yang ingin di jelajahi, ditandai dari air laut yang sudah mulai kehijauan berarti sudah semakin dekat dengan daratan.
Tak lama berselang kapalnya dihampiri oleh kapal perang dengan gambar Kangguru, ternyata saat itu kapal Untung sudah memasuki teritori Australia, pimpinan kapal perang Australia menyuruh Untung untuk putar haluan dan menjauhi laut Australia.
Pengalaman hampir ditangkap di negeri orang ini terus membekas di ingatannya, karena rasa penasarannya dan alat seadanya Untung beserta kru kapalnya tersasar ke teritori negara lain.
Selepas menjadi nelayan Untung pernah ditunjuk sebagai Ketua Kelompok Nelayan selama 2 tahun menggantikan ketua saat itu. Selanjutnya, Untung mengikuti pemilihan pada tahun 2002 dan terpilih sebagai Ketua Kelompok Nelayan Sentolokawat hingga tahun 2007 masa bakti lima tahun.
DOKUMENTASI LPDB-KUMKM
Aktivitas nelayan anggota KUD Mino Saroyo di TPI Tegalkatilayu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Perjalanan KUD Mino Saroyo
Pada 2007, Untung didukung oleh anggota koperasi untuk menjadi Ketua KUD Mino Saroyo kabupaten Cilacap, Koperasi Mino Saroyo merupakan Koperasi Perikanan berkedudukan di Kabupaten Cilacap berdiri Tahun 1942 dengan nama Gyo-Gyo Kumiai (bahasa Jepang).
Perkembangan selanjutnya menyesuaikan Undang-Undang Koperasi Tahun 1958 menjadi Primer Koperasi Perikanan Laut (KPL), dengan keluarnya Inpres No. 2 Th. 1978, maka KPL dan BUUD diamalgamasikan atau dileburkan menjadi KUD (Koperasi Unit Desa) berganti nama menjadi KUD Mino Saroyo. Badan Hukum No 2479/12-67 6174/d/BH/PAD/KWK.11/IX/96.
KUD ini memiliki visi terwujudnya koperasi nelayan sebagai kekuatan ekonomi rakyat yang tangguh dan professional untuk meningkatkan kesejahteraan anggota nelayan dan masyarakat sekitar.
Visi berikutnya yakni meningkatkan citra koperasi sebagai perilaku ekonomi yang professional dan mandiri sebagai basis ekonomi kerakyatan. Berikutnya, meningkatkan akses permodalan melalui kemitraan dengan anggota dan lembaga keuangan.
Saat ini, Koperasi Mino Saroyo memiliki berbagai macam lini unit bisnis, yang tersebar dari sektor perdagangan, Tempat pelelangan ikan, jasa simpan pinjam dan UPI. Kerja sama dengan Pertamina dalam pemenuhan BBM untuk nelayan dengan pendirian SPBUN.
Terdapat pula kerja sama dengan PDAM mengenai pemenuhan air tawar untuk isi kapal, memiliki TPI, warung serba ada (waserda) yang bisa digunakan anggota dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari dan kebutuhan logistik saat melaut.
LITBANG KOMPAS/FADHLAN ABDUL WADUD
KUD Mino Saroyo yang terletak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (07/12/2024).
Bisnis yang dikelola oleh KUD Mino Saroyo memberikan suatu gambaran bahwa terintegrasinya usaha-usaha yang dilakukan koperasi dari hulu ke hilir. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nelayan mulai dari tempat pelelangan ikan, penyediaan sarana prasarana, penangkapan ikan, termasuk kebutuhan bahan bakarnya.
Tak hanya bergerak dalam urussan bisnis, KUD Mino Saroyo juga memberikan bantuan sosial kepada nelayan berupa pelayanan ambulans dan mobil jenazah gratis, pencarian kecelakaan di laut, santunan kematian, bantuan anak sekolah, beras dan dana simpanan yang diberikan menjelang hari raya.
Dokumentasi LPDB-KUMKM
Aktivitas bongkar muat Kapal KUD Mino Saroyo di TPI Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Mitra LPDB-KUMKM
Beberapa tahun setelah Untung Jayanto menjadi ketua tepatnya tahun 2011, KUD Mino Saroyo memerlukan suntikan dana pembiayaan yang dapat digunakan untuk operasional SPBUN dan TPI.
Melalui Dinas Koperasi Kabupaten Cilacap dikenalkan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) merupakan Lembaga keuangan bukan bank yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM.
Dengan bunga relatif kecil dibanding lembaga keuangan perbankan, LPDB-KUMKM jadi pilihan utama karena meringankan pembayaran dan dana tersebut bisa diinvestasikan kembali. Hingga saat ini KUD Mino Saroyo telah empat kali melakukan peminjaman melalui LPDB-KUMKM.
Salah satu inovasi dan pengembangan bisnis yang ingin dilakukan KUD Mino Saroyo, selain memiliki produk awal berupa ikan. KUD ingin berinovasi dengan penciptakan produk turunan lainnya seperti tepung ikan atau mengolah ikan yang nilai ekonominya kecil tapi bisa dijadikan minyak ikan dengan nilai ekonomi yang lebih besar.
Untuk itu, harapan kedepannya KUD Mino Saroyo mendapat pinjaman kembali dari LPDB-KUMKM saat ingin melakukan pengembangan unit usaha dengan diversifikasi produk baru yang berbeda dari kompetitor. Produk yang lebih modern dan bisa diterima oleh pasar.
Dengan pengelolaan yang profesional sejak diketuai Untung Jayanto, KUD Mino Saroyo terus mengalami kenaikan pendapatan. Pada awal kepemimpinannya Koperasi memiliki pendapat sekitar 28 milyar rupiah tahun 2008.
Saat ini ditahun 2024 KUD Mino Saroyo telah menarget pendapatan mencapai150 milyar rupiah yang baru terealisasi 126 Milyar di bulan Oktober 2024.
KUD Mino Saroyo menjadi perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah dan juga swasta, Saat ini jumlah anggota sebanyak 8.428 orang dengan kepemilikan aset sebesar Rp 28,8 miliar serta omzet sebesar Rp 234,9 miliar.
KUD Mino Saroyo juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pengusaha Jepang dan PT Toxindo Prima yang berperan menjadi offtaker.
Karena pencapaiannya. Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan terciptanya 500 koperasi modern pada tahun 2024. Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo, menjadi salah satu pilot project, sekaligus role model, sebagai Koperasi Perikanan Nasional Modern.
Penghargaan
LITBANG KOMPAS/FADHLAN ABDUL WADUD
Penghargaan Satyalancana Wira Karya yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Ketua KUD Mino Saroyo Untung Jayanto, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (07/12/2024).
Untung Jayanto mendapat piagam penghargaan Satyalancana Wira Karya, yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada 4 September 2024.
Satyalancana Wira Karya merupakan tanda kehormatan yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang telah berjasa dan berbakti kepada bangsa dan negara.
Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2013 Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menangah. Selain itu, KUD Mino Saroyo mendapatkan penghargaan Koperasi Berprestasi 2014 dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menangah. Penghargaan Koperasi Skala Besar 2017 dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menangah. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
- Untung Jayanto. diwawancarai oleh Fadhlan Abdul Wadud. 7 Desember 2024, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Biodata
Nama
Untung Jayanto
Lahir
Tanjung Enim, 4 September 1961
Jabatan
Ketua KUD Mino Saroyo (2007-2027)
Pendidikan
- SD Pius Cilacap
- STN Cilacap
- STM Surabaya
Karier
- Nelayan (1980-2000)
- Ketua Kelompok Nelayan Sentolokawat (2000-2007)
- Ketua KUD Mino Saroyo (2007-2027)
Sumber
Litbang Kompas