LITBANG KOMPAS/SUSY SARTIKA RUMBO
Eva Marliyanti selaku Presiden Direktur Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Syariah Jawa Timur
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Eva Marliyanti
Lahir
Bandung, Jawa Barat, 16 Maret 1977
Almamater
Universitas Widyagama Malang Akademi Gizi Depkes Malang Universitas Merdeka Malang
Jabatan Terkini
Presiden Direktur KAN Jabung Syariah Jawa Timur (2021-2025)
Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Syariah Jawa Timur telah mengalami beberapa kali pergantian nama, pengurus, dan manajemen. Dari awal berdiri pada tahun 1979, koperasi ini bernama KUD Jabung. Berikutnya pada tahun 1998, berganti nama menjadi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung.
Pada tahun 2019, KAN Jabung memutuskan untuk mengubah keanggotaan koperasi menjadi level provinsi Jawa Timur (Jatim). Perubahan itu membuat lembaga koperasi ini berubah nama menjadi KAN Jabung Syariah Jawa Timur hingga saat ini.
Ali Suhadi tercatat sebagai generasi pertama yang merintis KAN Jabung dari tahun 1985 hingga 2012. Ia menjadi pelopor pengembangan beberapa unit usaha KAN Jabung, seperti bisnis sapi perah. Tak hanya itu, ia berperan dalam merancang beberapa bisnis KAN Jabung agar terintegrasi dari hulu hingga hilir. Sebagai pemimpin yang visioner, ia memberikan kesempatan dan fasilitas pendidikan kepada karyawan untuk meraih gelar yang lebih tinggi.
Eva Marliyanti menjadi salah satu yang ikut merasakan fasilitas pendidikan tersebut. Memulai karier sebagai staf administrasi di KAN Jabung sampai akhirnya ia menjabat sebagai Presiden Direktur hingga saat ini. Pencapaian kariernya tak lepas dari dedikasinya selama kurun waktu 20 tahun bekerja di KAN Jabung. Ia membuktikan bahwa perempuan dapat mendatangkan perubahan positif dalam bisnis, terutama koperasi.
Dalam kepemimpinannya di KAN Jabung Syariah, Eva berhasil memperbaiki layanan kualitas layanan dan produk. Melakukan proses digitalisasi untuk mempermudah anggota koperasi, dimulai dengan recording. Sapi-sapi dipasang airtag yang berfungsi untuk mengetahui kondisi dan riwayat genetik atau penyakit. Data terkait hasil produksi sapi dan susu maupun keuangan kini dapat diakses anggota koperasi melalui aplikasi bernama KAN Mobile.
Penggunaan KAN Mobile ini mulai marak sejak tahun 2020, saat covid-19 merebak. Anggota koperasi yang awalnya tidak menerima teknologi, harus beradaptasi dengan digitalisasi untuk mempermudah proses transaksi koperasi.
Tak berhenti disitu, usaha pengembangan digitalisasi terus dilakukan KAN Jabung Syariah untuk mempermudah anggota koperasi. Ke depannya diharapkan KAN Jabung Syariah memiliki alat ukur untuk mengetahui Good Dairy Farming Practices (GDFP). Dengan demikian ada satuannya, sehingga akan terukur manajemen pemeliharaan sapi perah yang dilakukan oleh anggota ada nilainya.
Untuk itu kehadiran Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) masih sangat dibutuhkan guna mendukung keberhasilan KAN Jabung Syariah dalam pengembangan unit usahanya. Sehingga dalam lima tahun ke depan, impian KAN Jabung Syariah memiliki aset senilai dua triliun pun bisa tercapai.
DOKUMENTASI KAN JABUNG SYARIAH JAWA TIMUR
Kegiatan di sarana produksi peternakan KAN Jabung Syariah, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dari Ahli Gizi menjadi Presiden Direktur
Eva Marliyanti lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 16 Maret 1977. Ia berasal dari keluarga sederhana, ayahnya berprofesi sebagai polisi dan ibunya sebagai guru. Setelah memasuki usia pernikahan yang ke tujuh tahun, orang tuanya dianugerahi Eva Marliyanti sebagai anak pertama dari empat bersaudara.
Pekerjaan ayahnya membuat masa kecil Eva dihabiskan dengan berpindah-pindah kota. Pada saat Eva mengenyam pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), ibunya memutuskan berhenti sebagai guru dan fokus mengurus keluarganya. Ia menghabiskan pendidikan dasarnya di empat sekolah dasar yang berbeda di Bandung dan Malang.
Pada tahun 1986, saat kelas tiga SD, Eva harus pindah sekolah ke SD Tajinan 1 Malang, Jawa Timur. Karena mengikuti ayahnya yang harus pindah tugas ke Malang. Sampai akhirnya ia lulus pendidikan dasar pada tahun 1989. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di dua SMP berbeda, hingga lulus pada tahun 1992 dari SMP Negeri 1 Pakis, Malang. Selama mengenyam pendidikan untuk pertama kali, saat SMA Eva melanjutkan pendidikan tanpa berpindah sekolah. Ia lulus dari SMA Negeri 3 Malang, Jawa Timur pada tahun 1995.
Eva kecil pernah bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun, karena kondisi ekonomi keluarganya, ia hanya melanjutkan pendidikan Diploma 3 (D3) Ahli Gizi Kementerian Kesehatan Malang dan lulus pada tahun 1998. Sebelum diterima di KAN Jabung, ia bersama teman-temannya membuat bisnis kantin bergizi. Namun, bisnis tersebut tak berjalan lama karena teman-temannya diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Eva juga sempat melamar pekerjaan di beberapa rumah sakit. Tak berselang lama lulus dari kuliah, Eva Marliyanti menikah dengan Widianto Ika Maxim dikaruniai dua orang anak bernama Naufadi Sulthany Akbar dan Naura Aqila Divarania. Karena alasan keluarga, ia berkeinginan mendapatkan pekerjaan yang lokasinya berdekatan dengan tempat tinggalnya.
Hingga akhirnya pada tahun 2002 Eva diterima bekerja di KAN Jabung sebagai Administrasi Peltek & PPSDM. Karena jarak KAN Jabung hanya kurang lebih 4 KM dari tempat tinggalnya.
Tak hanya itu, KAN Jabung yang saat itu dipimpin oleh Ali Suhadi memberikan peluang dan kesempatan untuk pegawainya mengeyam pendidikan yang lebih tinggi. Ali Suhadi merupakan pemimpin yang sangat visioner sehingga memberikan kesempatan kepada pegawainya untuk belajar. Eva Marliyanti salah satu yang merasakan kesempatan untuk bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi.
Selama hampir empat bulan, ia melanjutkan pendidikan dengan Jurusan Ekonomi di Universitas Merdeka Malang. Namun, karena latar belakang pendidikan D3 yang berseberangan, Eva merasa tak sanggup hingga akhirnya memutuskan untuk keluar. Kemudian melanjutkan ke Jurusan Pertanian Universitas Widyagama Malang dan lulus pada tahun 2009 sebagai Sarjana Pertanian.
Setelah mendapatkan gelar sarjananya, karier Eva mulai menanjak, ia ditunjuk sebagai Kepala Bagian (Kabag) Unit Sarana Produksi Peternakan KAN Jabung. Hal ini membuatnya kembali memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan magister. Karena di KAN Jabung juga memiliki program pendidikan untuk para kepala bagian atau jabatan yang setara.
Di tengah kesibukannya di KAN Jabung, Eva Marliyanti berhasil meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Merdeka Malang pada tahun 2011. Kariernya semakin bersinar sejak tahun 2012, saat ia menjabat sebagai Manajer Umum KAN Jabung yang sekarang berganti menjadi Presiden Direktur hingga periode 2025.
DOKUMENTASI KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) SYARIAH JABUNG
Kegiatan setor susu sapi di Koperasi Agro Niaga Syariah Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
KUD Jabung menjadi KAN Jabung
KAN Jabung yang awalnya bernama KUD Jabung berdiri pada tanggal 27 Mei 1979. Kala itu, koperasi ini lebih dikenal sebagai KUD sebuah lembaga yang menyalurkan bantuan-bantuan dari pemerintah. Saat itu, koperasi ini hanya fokus pada bisnis tebu rakyat dan sarana produksi pertanian.
Sejak berdiri, KUD Jabung sudah mengalami beberapa kali pergantian pengurus dan manajemen. Namun kehadiran KUD Jabung belum mampu memberikan dampak dan manfaat bagi anggota dan masyarakat sekitarnya. Puncaknya pada tahun 1984, KUD Jabung hampir bangkrut.
Di bawah kepemimpinan Ali Suhadi sejak tahun 1985, KUD Jabung mulai berbenah diri. Saat itu, Jabung termasuk dalam kategori Inpres Desa Tertinggal (IDT) yang masyarakatnya lebih banyak buruh tani. Hal itu mendorong Ali Suhadi sebagai generasi pertama pelopor KUD Jabung yang mengupayakan pembiayaan agar para buruh tani dapat memiliki bisnis sendiri.
Ali Suhadi yang memiliki jiwa pengusaha yang sangat kuat mulai merintis bisnis baru sapi perah pada tahun 1989. Upaya yang dilakukan selama beberapa tahun, akhirnya membuahkan hasil dengan adanya 164 ekor sapi perah yang siap dikembangkan. KUD Jabung mulai tumbuh setelah merambah di bisnis pengembangan sapi perah. Ketika bisnis sapi perah lebih banyak berkembang dibandingkan pertanian, KUD Jabung mulai merancang bisnis lain agar semua bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir.
KUD Jabung mengalami pergantian nama menjadi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung pada tahun 1998. Seiring dengan perubahan nama dan pengurus, unit bisnis KAN Jabung ikut mengalami pertumbuhan dimulai dari sarana produksi peternakan, pakan, lembaga keuangan, unit simpan pinjam, retail, hingga angkutan.
Semua yang dibutuhkan untuk kelancaran bisnis, disediakan oleh KAN Jabung sendiri. Unit bisnis yang terus berkembang membuat KAN Jabung mencapai aset hingga 60 miliar pada tahun 2012. Sampai sekarang KAN Jabung berhasil mengelola aset sekitar 280 miliar.
Sejak tahun 2012, kepemimpinan KAN Jabung oleh Eva Marliyanti lebih fokus untuk membuat bisnis-bisnis yang ada agar mencapai skala ekonomi yang lebih baik. Ada beberapa unit bisnis yang terpaksa ditutup karena pertimbangan modal, kompetensi baru, dan teknologi baru. Di era digitalisasi ini, menuntut KAN Jabung harus mampu beradaptasi. Untuk itu, Eva mulai melakukan perencanaan ulang bisnis inti KAN Jabung yang mendukung pertumbuhan sapi perah.
DOKUMENTASI KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) SYARIAH JABUNG
Beragam produk olahan KAN Jabung Syariah Jawa Timur seperti susu kemasan gelas dan susu kemasan botol dengan beragam cita rasa.
Mitra LPDB-KUMKM
LITBANG KOMPAS/SUSY SARTIKA RUMBO
Kandang sapi perah yang dimiliki oleh KAN Jabung di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pada tahun 2014, KAN Jabung mulai mengenal ISO (International Organization for Standardization), dan merasa perlu melakukan evaluasi kebutuhan modal untuk pengembangan unit bisnisnya. Salah satu pengembangannya dengan membangun pabrik pakan.
Dalam sebuah pertemuan dengan koperasi-koperasi di Pakis, KAN Jabung mengenal. Untuk pertama kali pada tahun 2015 KAN Jabung mencoba mengajukan bantuan pembiayaan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) tetapi tidak berhasil karena tidak memenuhi persyaratan.
Kegagalan untuk mendapatkan tambahan biaya dari LPDB-KUMKM tidak membuat KAN Jabung patah arang. KAN Jabung mulai berbenah dengan melakukan analisa kondisi keuangan. Dengan total investasi 20 miliar, KAN Jabung masih mampu melakukan pembiayaan sendiri saat itu.
Namun, seiring dengan perkembangan unit usaha yang volumenya semakin besar sehingga resiko investasi juga ikut membesar. Pada tahun 2019, KAN Jabung memutuskan untuk mengubah keanggotaan koperasi menjadi level provinsi Jawa Timur (Jatim) dan kemudian berubah nama menjadi KAN Jabung Syariah Jawa Timur.
KAN Jabung mencoba mendatangi beberapa konsultan bisnis namun tidak sesuai harapan. Karena konsultan-konsultan tersebut lebih fokus ke bisnis sehingga tidak menguasai bidang koperasi.
DOKUMENTASI KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) SYARIAH JABUNG
Kegiatan penyuluhan kepada anggota Koperasi Agro Niaga (KAN) Syariah Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
KAN Jabung juga mendatangi Kementerian Koperasi dan mendapatkan pendampingan dari Agriterra yang merupakan NGO Belanda. Agriterra memberikan pendampingan sehingga menguatkan KAN Jabung untuk mencoba pengajuan pembiayaan ke LPDB-KUMKM. Lembaga ini dianggap memiliki margin yang bersahabat dan dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan KAN Jabung.
Setelah melewati proses panjang, pada tahun 2021 KAN Jabung memperoleh bantuan permodalan dari LPDB-KUMKM. Bantuan permodalan digunakan untuk pengembangan sapi perah. Dan untuk mendukung pembiayaan proses otomasi KAN Jabung seperti Sapronak (Sarana Produksi Peternakan) dan Feed Milk.
LPDB-KUMKM tak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga bantuan manajemen keuangan dan berbagai pelatihan teknis keuangan. Hal itu berguna agar KAN Jabung dapat mengelola dana keuangan yang diberikan dengan tepat. Selain itu, LDPB-KUMKM juga memiliki fasilitas program Business Matching yang tujuannya semakin mengembangkan volume bisnis KAN Jabung. Namun, KAN Jabung belum memenuhi persyaratan untuk fasilitas tersebut.
KAN Jabung sebagai koperasi ingin terus tumbuh lebih baik lagi. Dengan adanya LPDB-KUMKM sebagai mitra KAN JAbung berharap memiliki jalur distribusi produk susu merek JAB Milk bisa merambah ke retail modern di luar JAB Mart.
Selain itu, LPDB-KUMKM bisa mewadahi legalitas atau mendanai kebutuhan permodalan anak-anak perusahaan yang dimiliki KAN Jabung agar bisa terintegrasi. Karena selama ini menjadi kendala untuk memperoleh bantuan modal hanya terbatas di badan hukum berbentuk koperasi. Sehingga koperasi-koperasi yang mengembangkan unit bisnis berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) tidak terjangkau. Ke depannya dirasa perlu untuk LPDB-KUMKM memberikan sosialisasi terkait koperasi atau lembaga pembiayaan yang masuk kategori memperoleh dana permodalan.
DOKUMENTASI KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) SYARIAH JABUNG
JAB Mart yang berada di perumahan Lavanaa Land Malang, Jawa Timur.
“LPDB-KUMKM itu sangat support untuk kebutuhan pertumbuhan koperasi. Dan juga kalau saya lihat mungkin berbeda ketika kami mengakses LPDB-KUMKM pertama. Sekarang, aturan jelas. Lebih profesional. Jadi, men-support kebutuhan koperasi dan prosesnya.”
Penghargaan
Pada 25 Juli 2024, sebagai Presiden Direktur KAN Jabung Eva Marliyanti meraih penghargaan Top 100 Inspiring Womenpreneur 2024 dan tokoh koperasi dari Majalah Peluang.
Dedikasi dan kariernya yang cemerlang selama 22 tahun di KAN Jabung menjadi alasan utamanya meraih penghargaan. Sebagai pemimpin perempuan, Eva berhasil mencapai perubahan signifikan untuk pertumbuhan berbagai bisnis di KAN Jabung.
Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung sebagai lembaga koperasi juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan dan apresiasi dari berbagai kalangan nasional maupun internasional.
DOKUMENTASI KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) SYARIAH JABUNG
Penghargaan Mitra Kolaborasi Terbaik tahun 2023.
Pada tahun 1997, PT Nestle Indonesia memberikan penghargaan kepada KAN Jabung sebagai KUD Teladan Nasional. Selama hanya itu tahun 2009, 2011, dan 2013 KAN Jabung juga meraih penghargaan sebagai supllier terbaik dari PT Nestle Indonesia. Pada tahun 2015 KAN Jabung berhasil masuk sebagai Kategori 100 Koperasi Besar Nasional.
Dari skala internasional, KAN Jabung meraih penghargaan ASEAN Inclusive Business (IB) Summit tahun 2023. KAN Jabung dianggap sebagai koperasi yang aktif mengajak anggotanya untuk tumbuh secara ekonomi dan menyediakan fasilitas yang diperlukan bagi anggotanya untuk mencapai tujuan. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
- Eva Marliyanti. diwawancarai oleh Susy Sartika Rumbo. 3 Desember 2024, Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Syariah, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Biodata
Nama
Eva Marliyanti S.P., M.M.
Lahir
Bandung, Jawa Barat, 16 Maret 1977
Jabatan
Presiden Direktur KAN Jabung Syariah Jawa Timur (2021-2025)
Pendidikan
- SD Tajinan 1 Malang (1983-1989)
- SMP Negeri 1 Pakis, Malang (1989-1992)
- SMA Negeri 3 Malang (1992-1995)
- D3 Akademi Gizi Depkes Malang (1995-1998)
- S1 Pertanian Universitas Widyagama Malang (lulus 2009)
- S2 Manajemen Universitas Merdeka Malang (2009-2011)
Karier
- Administrasi Peltek & PPSDM Koperasi Agro Niaga Jabung (2002-2005)
- Administrasi Peltek & Populasi Koperasi Agro Niaga Jabung (2005-2009)
- Kepala Bagian Unit Sarana Produksi Peternakan Koperasi Agro Niaga Jabung (2009-2012)
- Manajer Umum/Presiden Direktur Koperasi Agro Niaga Jabung Syariah (2012-sekarang)
Penghargaan
- KUD Teladan Nasional dari PT Nestle Indonesia (1997).
- Koperasi Pertanian Binaan CCA Terbaik Tahun 2004.
- The Winner Of IDM (Indonesia Development Marketplace) Program (2005) dari PT. Nestle Indonesia.
- The Best Overall Performance Direct Supplier dari PT. Nestle Indonesia (2005).
- Koperasi Produsen Berprestasi Tingkat Nasional (2007).
- Supplier terbaik PT. Nestle Indonesia Tahun 2009, 2011 dan 2013.
- Koperasi Produsen Berprestasi Tingkat Nasional (2013).
- Penghargaan Energi Prakarsa Tingkat Nasional (2013).
- Kategori 100 Koperasi Besar Nasional (2015).
- Mitra Pembangun Terproduktif dari Yayasan Rumah Energi (2015).
- Penghargaan Kelembagaan dan Pengembangan SDM (Praja Widya Satya Nugraha) pada event Indolivestock (2016).
- Koperasi Berprestasi Nasional Kategori Koperasi Produsen (2017).
- Penghargaan Revolusi Mental (2019).
- Koperasi Skala Besar Nasional dengan Teknologi Informasi/IT terbaik dari Majalah Peluang (2021).
- Koperasi Skala Besar Nasional dengan Aset Terbesar dari Majalah Peluang (2021).
- Perusahaan dengan program pencegahan dan penanggulangan covid-19 dengan kategori gold (2022).
- Penghargaan desa potensi ekspor untuk produk susu, gula merah, dan pakan ternak oleh Dinas Perindustrian Propinsi Jawa Timur (2022).
- Penghargaan ASEAN Inclusive Business (IB) Summit Award (2023).
- Mitra Kolaborasi Terbaik tahun 2023.
Keluarga
Suami
Anak
Widianto Ika Maxim
- Naufaldi Sulthany Akbar
- Naura Aqila Divarania
Sumber
Litbang Kompas