KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Calon pembeli memilih pisang di Pasar Lembang, Tangerang, Banten, Minggu (6/9/2020). Aneka jenis pisang, seperti pisang tanduk, ambon, uli, kepok, dan nangka, yang didatangkan dari Lampung dan Palembang itu untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah Banten dan Jakarta. Pedagang mengeluhkan turunnya omzet mereka hingga tinggal 20 persen sejak pandemi berlangsung. Biasanya pisang mereka banyak dibeli warga dalam jumlah besar untuk konsumsi buah dalam hajatan, yang saat pandemi ini kegiatan tersebut menjadi dilarang.
Fakta Singkat
Komoditas Pisang
- Pisang merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan tanaman yang paling tua dibudidayakan manusia.
- Tiap tahun lebih dari 116 juta ton buah pisang dihasilkan di dunia.
- Lima besar negara penghasil pisang, yakni India, China, Indonesia, Brasil, dan Ekuador.
- Sentra pisang di Indonesia terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.
- Produksi pisang Indonesia mencapai 9 juta per tahun.
- Ekspor pisang Indonesia per tahun sekitar 25.000 ton.
- Negara tujuan ekspor pisang Indonesia, yakni Malaysia, Singapura, dan China.
Pisang adalah salah satu jenis buah pertama yang berhasil dibudidayakan manusia. Buah ini telah dibudidayakan manusia sejak masa prasejarah atau ribuan tahun lalu. Nama ilmiah dari pisang adalah Musa parasidiaca yang berasal dari genus Musa. Pisang termasuk dalam famili Musaceae dalam kelas tumbuhan berkeping biji tunggal.
Tanaman asli Asia Tenggara yang sudah menyebar hampir seluruh dunia ini sebagian besar diproduksi di Asia, Amerika Latin dan Afrika. Lima negara penghasil pisang dengan jumlah terbesar, yakni India, China, Indonesia, Brasil, dan Ekuador. Produksi pisang dunia per tahun mencapai 116 juta ton, hampir separuh di antaranya jenis pisang cavendish.
Indonesia sendiri tiap tahun menghasilkan pisang tak kurang dari 7 juta ton dengan sentra produksi di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung. Jawa Timur sebagai daerah penghasil buah pisang terbesar nasional sentranya terdapat di lima kabupaten, yakni Malang, Bojonegoro, Banyuwangi, Probolinggo, dan Jember. Ada lima jenis pisang yang banyak dibudidayakan di Indonesia, yaitu pisang susu, pisang kapok, pisang tanduk, pisang raja, dan pisang ambon yang termasuk jenis pisang Cavendish.
Sebagian besar produksi pisang Indonesia dikonsumsi sendiri oleh penduduknya, sementara hanya sebagian kecil atau 2 persen yang diekspor ke sejumlah negara. Tahun 2022, negara tujuan ekspor utama pisang Indonesia adalah Malaysia, yakni 13.490 ton senilai 3,86 juta dollar AS, Singapura 2.690 ton (1,83 juta dollar AS), dan Cina 3.050 ton (1,54 juta dollar AS).
Pedagang membongkar kardus berisi pisang yang baru datang dari Lampung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (16/10/2020). Buah-buahan dan sayur-mayur menjadi penyumbang kenaikan volume ekspor yang cukup besar pada September 2020. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekspor produk pertanian pada September 2020 meningkat 20,84 persen jika dibandingkan Agustus 2020.
Sejarah
Ada beberapa versi terkait asal usul tanaman ini. Versi pertama, buah pisang ini merupakan tanaman asli dari wilayah yang sekarang disebut Asia Tenggara. Pisang pertama kali ditemukan di wilayah Indonesia, Malaysia, Filipina, hingga Papua Nugini.
Selanjutnya, pisang menyebar ke arah barat mulai dari Samudra Atlantik menuju ke Pulau Madagaskar lalu ke Benua Afrika dan menuju ke Amerika Latin dan Amerika Tengah. Pisang juga menyebar ke arah timur melalui Samudra Pasifik hingga ke Hawaii.
Para pedagang dan pengembara berperan penting dalam penyebaran tanaman pisang ke belahan dunia lain, terutama India dan Afrika. Dalam salah satu manuskrip Buddha, disebutkan bahwa orang-orang India yang datang ke Malaysia mencicipi pisang untuk pertama kalinya. Mereka lalu membawa tanaman tersebut ke wilayah asalnya di India untuk dikembangbiakkan. Dari India, buah ini kemudian menyebar ke belahan dunia lainnya.
Versi lainnya menyebut bahwa buah pisang berasal dari India. Masyarakat Hindu di India menyebut buah pisang ini dengan sebutan dalam bahasa Sansekerta, Kalphataru yang memiliki arti “pohon kebijaksanaan.” Dari India pisang ini kemudian menyebar searah jarum jam menuju Asia Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Australia, Afrika, Eropa, dan berakhir di benua Amerika.
Meskipun penyebaran pisang itu hampir merata ke setiap belahan dunia kecuali Antartika, jika dilihat biodiversity-nya, India merupakan negara yang memiliki varietas pisang paling beragam di dunia, ada sekitar 670 jenis pisang di India. Sementara di Indonesia, varietas pisang tercatat lebih dari 230 jenis dan yang paling banyak dibudidayakan kurang lebih ada 20 varietas karena memiliki nilai ekonomis yang lebih baik dibandingkan di luar 20 varietas tersebut.
Jenis pisang yang paling banyak dibudidayakan, antara lain, kepok, raja, dan tanduk untuk dimasak. Pisang ambon kuning, ambon hijau, barangan, raja serai, dan mas untuk hidangan penutup. Jenis kepok, raja, dan ambon hijau bisa ditemukan di seluruh Indonesia.
Di berbagai daerah di Indonesia, pisang memiliki nama-nama khas tersendiri, beberapa di antaranya: gadang atau gedhang (Jawa), biyu (Bali), puntiq (Sasak), cau atau cawu (Sunda), punti (Lampung), unti (Makassar), koyo (Ternate), kula (Banda), uri (Ambon), dan tema (Seram).
Dari sekian banyak varietas pisang di dunia, ada satu varietas pisang yang merajai pasar pisang dunia dan ditanam di belahan manapun di dunia. Varietas tersebut mudah kita temui di pasar swalayan maupun pasar tradisional Indonesia. Pisang itu kita kenal dengan nama Pisang Cavendish.
Pisang Cavendish termasuk jenis pisang yang bisa langsung dikonsumsi tanpa dimasak dan memiliki rasa yang manis. Orang yang pertama kali menemukan pisang cavendish adalah seorang bangsawan Inggris Bernama William Cavendish.
William Cavendish awalnya mendapat kiriman buah pisang dari Mauritius di Afrika pada 1834. Bersama karibnya, Joseph Paxton, Cavendish kemudian mengembangkan dan membudidayakan pisang asal Mauritius itu. Nama Cavendish kemudian diabadikan untuk temuan buah pisang tersebut. Pisang cavendish sukses dibudidayakan di berbagai tempat di dunia, termasuk Indonesia.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Buruh menurunkan pisang kepok yang didatangkan dari Lampung di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (2/7/2021). Berbagai jenis pisang, seperti ambon, kepok, dan raja, didatangkan dari Lampung dan Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan pasar, khususnya untuk wilayah Jakarta bagian selatan. Mayoritas pelanggan pasar ini adalah para pengusaha katering, pedagang gorengan, maupun pedagang pakan burung.
Jenis Pisang
Tanaman pisang dibedakan atas tiga macam, yaitu pisang serat, pisang hias dan pisang buah. Pada pisang serat (Musa textilis), yang dimanfaatkan bukan buahnya, tetapi serat batangnya untuk pembuatan tekstil. Sementara itu, pisang hias umumnya ditanam bukan untuk diambil buahnya tetapi sebagai hiasan yang cantik. Contohnya adalah pisang kipas dan pisang-pisangan. Adapun Pisang buah (Musa paradisiaca) ditanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya.
Pisang buah dapat dibedakan atas tiga golongan. Golongan pertama adalah yang dapat dimakan langsung setelah matang (disebut juga pisang meja), contohnya adalah pisang kepok, susu, hijau, mas, raja, ambon kuning, ambon lumut, barangan, serta pisang cavendish.
Golongan kedua adalah yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, contohnya pisang tanduk, oli, kapas, dan pisang bangkahulu. Golongan ketiga adalah pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak maupun setelah diolah terlebih dahulu, contohnya pisang kepok dan pisang raja.
Di Indonesia, terdapat lebih dari 230 jenis pisang, tetapi hanya 20 varietas yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi, yakni pisang barangan, raja, raja sereh, raja uli, raja jambe, raja molo, raja kul, raja tahun, raja bulu, kepok, tanduk, mas, ambon lumut, ambon kuning, nangka, kapas, kidang, lampung, dan pisang tongkat langit. Dari 20 jenis pisang yang banyak dibudidayakan di Indonesia, ada 5 jenis pisang yang paling populer, yaitu pisang susu, pisang kepok, pisang tanduk, pisang raja, dan pisang ambon.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun puluhan pedagang pisang belum mematuhi protokol pencegahan Covid-19 dengan tidak menjaga jarak sosial dan tak memakai masker saat berjualan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (11/10/2020).
Manfaat
Buah pisang mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Satu buah pisang ukuran sedang mengandung sekitar 105 kalori, 27 gram karbohidrat, 3 gram serat, 1 gram protein, dan tidak mengandung lemak jenuh. Pisang juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin B6, kalium, magnesium, dan mangan.
Setidaknya ada lima manfaat mengkonsumsi pisang bagi kesehatan. Yang pertama, pisang menjaga kesehatan jantung karena tingginya kandungan kalium, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.
Manfaat kedua, yakni meningkatkan kesehatan pencernaan. Kandungan serat yang terdapat pada buah pisang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Pisang juga meningkatkan kesehatan otak. Kandungan vitamin B6 yang terdapat pada buah pisang dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan mencegah penyakit Alzheimer.
Selain itu, kandungan banyak mineral, seperti magnesium, mangan, dan kalsium yang membantu menjaga kesehatan tulang. Pisang juga dapat menurunkan risiko kanker, berkat senyawa antioksidan yang mampu mencegah perkembangan sel kanker dalam tubuh.
Secara spesifik, ada lima jenis pisang yang populer di Indonesia dimanfaatkan untuk kesehatan. Pisang-pisang tersebut di antaranya pisang susu yang tinggi kandungan asam folat yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin; pisang ambon yang mengandung karbohidrat, protein, zat besi, lemak, serat, mineral, dan vitamin yang bisa membantu untuk memenuhi nutrisi dalam tubuh; serta pisang kepok yang mudah sekali ditemukan dan bermanfaat mengatasi masalah pencernaan, seperti membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan mengatasi maag.
Dua jenis pisang lainnya adalah pisang tanduk yang memiliki panjang mencapai 28 cm dan pisang raja. Pisang tanduk kerap dijadikan pisang goreng yang memiliki banyak nutrisi seperti magnesium, folat, kalium, serat, zat besi, niacin, riboflavin, mangan, protein, vitamin C, vitamin A, dan vitamin B6, sementara Pisang raja juga memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti serat, protein, vitamin C, vitamin A, vitamin B6, kalium, niacin, mangan, magnesium, filat, dan zat besi.
Pisang raja bisa meningkatkan imun tubuh, meningkatkan energi tubuh, menguatkan tulang, mengurangi gangguan penglihatan, menurunkan hipertensi, mengurangi risiko batu ginjal, menyembuhkan maag, mengatasi anemia, dan lain sebagainya.
Manfaat lain dari pisang terdapat pada kandungan tinggi karbohidratnya yang tinggi. Ini membuat pisang bisa dapat dijadikan pengganti makanan pokok, sehingga mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras. Buah pisang mentah dapat diolah menjadi gaplek, tepung, pati sebagai bahan pokok penganti beras.
Selain buahnya, tanaman pisang juga dapat dimanfaatkan bagian bonggol hingga daunnya. Bonggol tanaman pisang (berupa umbi batang) dan batang muda dapat diolah menjadi sayuran. Bunga pisang (dikenal sebagai jantung pisang) dapat digunakan untuk sayur maupun lalapan. Adapun daunnya lazim digunakan untuk pembungkus makanan yang dapat memberikan rasa harum spesifik pada makanan yang dibungkus dalam keadaan panas.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Penjual pisang menunggu pelanggannya di Jalan Pattimura, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (4/12/2013). Indonesia merupakan salah satu penghasil pisang terbesar di dunia dengan kapasitas 6,3 juta ton per tahun. Hingga saat ini komoditas buah lokal tersebut sebagian besar masih dikelola secara tradisional belum berorientasi ekspor.
Produsen dunia
Food and Agriculture Organization (FAO) organisasi pangan dan pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa jenis pisang yang paling banyak dijual adalah pisang jenis Cavendish yang menyumbang sekitar 47 persen dari produksi pisang global.
Sebagian besar jenis pisang ini diproduksi di Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Data dari FAO pada tahun 2019 menunjukkan 116 juta ton pisang diproduksi dunia per tahun. India menempati posisi pertama sebagai negara produsen pisang terbesar di dunia dengan produksi mencapai 30,4 juta ton per tahun. Pisang yang banyak tumbuh di India dikonsumsi oleh penduduk India itu sendiri, sehingga India juga merupakan negara pengonsumsi pisang terbesar di dunia.
Sementara China berada di urutan kedua dengan produksi tahunan 11,9 juta ton. Sama seperti India, negeri tirai bambu ini merupakan negara dengan pengonsumsi pisang terbesar karena pisang yang dihasilkan dikonsumsi secara domestik.
Sedangkan Indonesia merupakan negara produsen pisang terbesar ketiga dengan produksi mencapai 7,28 juta ton per tahun. Daerah yang banyak membudidayakan pisang, yaitu Lampung, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Berikutnya, Brasil dan Ekuador menjadi negara keempat dan kelima penghasil pisang terbesar di dunia dengan produksi 6,5 juta ton per tahun. Ekuador juga merupakan negara pengekspor pisang terbesar di dunia. Berdasarkan data FAO, Ekuador banyak mengekspor pisang ke Amerika serikat, Uni Eropa, dan Asia.
Filipina yang menghasilkan 6 juta ton pisang per tahun di posisi ke-6 sebagai produsen pisang dunia. Sebagian besar produksi pisang Filipina diekspor ke sejumlah negara dan menempatkan negara itu sebagai pengekspor pisang terbesar kedua setelah Ekuador. Di Kawasan Asia Tenggara, Filipina penghasil pisang terbesar kedua setelah Indonesia.
Grafik:
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Sentra produksi Indonesia
Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar karena sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi 9,24 juta ton pisang pada 2022. Angka tersebut naik 5 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,74 ton. Dalam kurun 10 tahun terakhir, produksi pisang Indonesia rata-rata 7 juta ton dan menunjukkan tren meningkat. Produksi pisang pada tahun 2022 merupakan rekor terbesar dalam satu dekade terakhir.
Jawa Timur merupakan provinsi produsen pisang terbesar nasional, yakni mencapai 2,62 juta ton atau berkontribusi 28,35 persen dari total produksi pisang di Indonesia pada 2022. Berikutnya, Jawa Barat merupakan produsen pisang terbesar nasional, yaitu sebanyak 1,31 juta ton. Kemudian, posisinya diikuti Lampung dengan produksi pisang sebanyak 1,22 juta ton pada tahun 2022. Adapun Jawa Tengah dan Sumatera Selatan penhasil pisang terbesar ke-4 dan ke-5. Tahun 2022, Jateng menghasilkan pisang sebanyak hampir 1 juta ton, sementara Sulsel sebanyak 0,33 juta ton.
Grafik:
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Jawa Timur sebagai daerah yang memproduksi buah pisang terbesar nasional sentranya di lima kabupaten, yakni Malang, Bojonegoro, Banyuwangi, Probolinggo, dan Jember.
Pada tahun 2022 Kabupaten Malang menghasilkan buah pisang sebanyak 1,2 juta ton dengan sentranya di Kecamatan Dampit, Poncokusumo, dan Tajinan. Berikutnya, Bojonegoro dengan produksi mencapai 0,23 juta ton dan Banyuwangi yang menghasilkan buah pisang sebanyak 0,232 juta ton. Kecamatan yang menjadi sentra buah pisang di Banyuwangi berada di kacamatan Bangorejo, Tegaldlimo, Purwoharjo, Muncar, dan Cluring.
Sementara Kabupaten Probolinggo memproduksi buah pisang sebesar 0,11 juta ton dan Jember 0,10 juta ton pada tahun 2022. Kecamatan yang memproduksi buah pisang paling banyak di Jember adalah Kecamatan Sumberbaru. Kemudian disusul dengan Kecamatan Bangsalsari, Kalisat, hingga Sukowono.
Grafik:
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Ekspor
Tahun 2018, Indonesia telah mengekspor pisang sebanyak 30.373 ton atau senilai 14,61juta dollar AS ke sejumlah negara. Ekspor pisang terbesar dari Indonesia adalah ke China, yaitu sebesar 17.793 ton atau senilai 8,623 juta dollar AS, diikuti oleh Malaysia sebesar 4.132 ton atau senilai 1,114 dollar AS dan Uni Emirat Arab (UAE) sebesar 2.563 ton atau senilai 1,435 dollar AS.
Sementara pada tahun 2022, negara tujuan ekspor utama pisang Indonesia adalah Malaysia dengan nilai ekspor mencapai 3,86 juta dollar AS (13.490 ton), Singapura dengan nilai ekspor mencapai 1,83 juta dollar AS (2.690 ton), dan Cina dengan nilai ekspor mencapai 1,54 juta dollar AS (3.050 ton).
Grafik:
INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO
Namun demikian, permintaan dari negara-negara tersebut hingga kini masih belum dapat tercukupi oleh Indonesia. Pasalnya, pada tahun yang sama, China mengimpor 1,5 juta ton pisang dari seluruh dunia. Hal ini berarti Indonesia hanya dapat memenuhi 1,15 persen dari total permintaan pasar negeri Tirai Bambu itu. Sedangkan UAE mengimpor hampir 200 ribu ton pisang dari seluruh dunia, yang berarti Indonesia hanya dapat memenuhi 1,28 persen dari total permintaannya. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
- Dadjawak, Jack. Pisang dan Langkah Menuju Kemakmuran. Jakarta: Swadiri Indonesia.
- https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/10/16/pisang-budaya-yang-dibudidayakan
- https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/06/120732123/kenapa-buah-pisang-sangat-sehat?page=all
- https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/31/110200823/5-manfaat-pisang-menurut-sains?page=all
- https://health.kompas.com/read/2008/08/17/18545832/pisang-sebagai-buah-kehidupan
- https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/07/120000079/kisah-pisang-cavendish-penemunya-bangsawan-inggris?page=all