Paparan Topik | Piala Dunia

Skenario Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 dan Prestasi Indonesia di Piala Dunia

Timnas Sepak Bola Indonesia masih mengarungi kompetisi kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga. Lantas, bagaimana hitung-hitungan peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 dan Bagaimana prestasi Timnas Indonesia di Piala Dunia?

KOMPAS/RIZA FATHONI

Para pemain Indonesia merayakan gol Rizky Ridho ke gawang Filipina pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Indonesia lolos ke putaran ketiga usai menang 2-0 atas Filipina.

Fakta Singkat

  • Timnas Indonesia tercatat sudah 15 kali mengikuti kualifikasi Piala Dunia. Dari 15 kali itu, sekali berpartisipasi sebelum era kemerdekaan dengan nama Hidia Belanda, dan 14 kali lainnya setelah kemerdekaan dengan nama Timnas Indonesia.
  • Putaran 3: 18 tim (juara dan runner-up grup ronde 2) akan dibagi menjadi tiga grup dengan sistem kompetisi penuh alias system round robin dimana setiap tim bertemu dengan tim lain lewat dua pertandingan kandang dan tandang. Dua tim teratas (juara dan runner up) di klasemen berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
  • Putaran 4 :Tim peringkat ke-3 dan 4 di klasmen akhir putaran ke-3 akan melaju ke putaran ke-4 ( berisi 6 tim yang dibagi dalam 2 grup, tanding di tempat netral dan hanya sekali berhadapan). Juara grup lolos ke Piala Dunia 2026 sehingga total wakil Asia 8 negara.
  • Putaran 5: Runner-up putaran ke-4 akan bertanding dan pemenang akan jadi wakil Asia di babak play-off antar-konfederasi. Pemenang babak play-off akan berlaga di Piala Dunia 2026

Piala Dunia 2026 yang diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko memakai format yang berbeda dibanding edisi sebelumnya. FIFA memutuskan Piala Dunia 2026 akan diikuti 48 tim dari enam konfederasi yang berbeda, pada edisi-edisi sebelumnya hanya 32 tim yang berlaga di putaran final Piala Dunia.

Format baru itu membuat jatah bagi wakil Asia di Piala Dunia 2026 bertambah. Jika biasanya empat negara Asia lolos langsung ke Piala Dunia dan satu lagi  lewat play-off, pada edisi 2026 ada delapan negara Asia lolos langsung ke putaran final dan satu lagi bisa lolos lewat jalur play-off melawan wakil konfederasi lain.

Bertambahnya wakil Asia itu berdampak pada peluang Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026.  Timnas Indonesia yang di edisi-edisi sebelumnya selalu kandas di kualifikasi, kini berpeluang ke Piala Dunia jika mampu duduk di peringkat pertama atau kedua grup di putaran ketiga babak kualifikasi, namun jika gagal Indonesia masih berpeluang lolos lewat jalur kualifikasi putaran ke-4 jika di kualifikasi putaran ketiga  di peringkat ketiga atau keempat. Jika gagal juga, masih berpeluang lewat jalur play off dengan konfederasi lain jika di putaran ke-4 di posisi runner up.

Dalam sejarah sepak bola Indonesia, Timnas Indonesia sudah 15 kali berpartispasi, satu di antaranya pernah lolos ke putaran final kala mewakili Hindia Belanda di Piala Dunia 1938. Sebanyak 14 partisipasi lainnya di era kemerdekaan, namun prestasi Timnas Indonesia berkutat di babak kedua atau ketiga di kualifikasi zona Asia  sehingga tak pernah sekalipun lolos ke putaran final Piala Dunia.

KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Pemain timnas Indonesia, Justin Hubner (kanan), berebut bola dengan pemain timnas Vietnam, Pham Xuan Manh, pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Indonesia mengalahkan Vietnam dengan skor tipis 1-0.

Regulasi AFC dan FIFA

Federasi  Sepak Bola Dunia (FIFA) melakukan perubahan terkait aturan Piala Dunia 2026. Salah satu yang paling mencolok adalah tentang perubahan jumlah peserta dari 32 tim di putaran final menjadi 48 tim atau negara peserta. Hal ini meningkatkan jumlah pertandingan di putaran final dari 64 menjadi 104 laga. Konsekuensinya, Piala Dunia biasanya dimainkan selama total 32 hari, namun dengan penambahan peserta itu diperkirakan bakal berlangsung dalam 38 hingga 40 hari.

Bertambahnya jumlah peserta itu berimplikasi besar kepada pembagian grup. Biasanya, Piala Dunia menggunakan formasi delapan grup untuk 32 peserta dengan masing-masing grup berisi 4 tim, juara dan runner up grup lolos ke babak berikutnya. Dengan 48 peserta, Piala Dunia 2026 akan memiliki total 16 grup. Setiap grup hanya diisi oleh tiga tim saja. Juara grup dan runner-up dari setiap grup berhak untuk lolos ke babak knock-out alias babak gugur, yang dimulai pada 32 besar.

Penambahan peserta di putaran final Piala Dunia 2026 berimplikasi besar kepada negara-negara di luar Eropa. Asia yang biasanya hanya mengirim empat wakil, kini berpeluang mengirimkan hingga sembilan perwakilan. Ada delapan wakil yang bakal lolos secara otomatis ke putaran final. Kemudian, ada juga satu lagi jatah jika lolosmelalui jalur playoff dengan perwakilan dari benua lain.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Perjalanan Indonesia di Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia harus menempuh jalan panjang untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026. Indonesia memulainya dengan melalui kualifikasi perdana untuk Piala Dunia yakni putaran pertama yang mempertemukan tim-tim papan bawah di Asia menurut peringkat FIFA. Di kualifikasi putaran pertama, sebanyak 20 tim di Asia (peringkat 27–46) bermain kandang dan tandang dalam dua leg. Sepuluh pemenang melaju ke babak kedua.

Sementara Negara-negara yang di peringkat 1 – 26 Asia langsung berlaga di putaran kedua. Jepang menduduki peringkat pertama Asia di ranking FIFA atau 20 di ranking dunia, sementara Tukmenistan di peringkat ke-26 atau ke-138 di ranking dunia.  26 negara peringkat atas itu langsung berlaga di putaran ke-2.

Indonesia yang menduduki peringkat ke-28 dari negara-negara Asia di Ranking FIFA atau ke-150 peringkat dunia FIFA, harus mengikuti kualifikasi lewat putaran pertama alias paling dasar.  Hasil undian, Indonesia bertemu dengan Brunei di putaran pertama kualifikasi zona Asia.

Di pertandingan pertama yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno atau GBK, Indonesia berhasil menang telak atas Brunei dengan skor 6 -0 pada 12/10/2023, sementara di leg kedua yang digelar Stadion Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Brunei pada Selasa (17/10/2023), Indonesia kembali menang telak 6 – 0. Dengan agregat 12 – 0, Indonesia pun lolos ke babak kedua kualifikasi zona Asia.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Sebanyak 10 tim yang lolos dari putaran pertama kembali berlaga di putaran kedua untuk bertemu dengan peringkat 1 – 26 negara-negara di Asia, sehingga di putaran kedua melibatkan 36 tim di Asia yang dibagi menjadi sembilan grup. Masing-masing grup terdiri dari empat tim yang bermain satu sama lain dengan sistem kandang dan tandang. Sembilan juara grup dan runner-up grup melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Sebanyak 18 tim yang lolos babak ketiga itu juga otomatis lolos ke Piala Asia AFC 2027 yang akan diselenggarakan di Arab Saudi.

Di putaran kedua, Indonesia tergabung dalam Grup F yang dihuni Indonesia, Irak, Vietnam, dan Filipina. Setelah masing-masing tim menyelesaikan enam pertandingan dengan sistem kandang dan tandang, Irak dan Indonesia lolos ke putaran ketiga sebagai wakil dari Grup F setelah duduk di peringkat pertama dan runner up. Irak mengemas poin sempurna 18 setelah mengalahkan lawan-lawannya, sementara Indonesia mengemas 10 poin dari tiga kali menang, sekali seri, dan dua kali menelan kekalahan dari Irak.

Indonesia yang lolos dari putaran kedua sebagai runner up Grup F menjadi salah satu negara dari 18 negara yang lolos ke putaran ketiga. Sebanyak 18 negara itu dibagi dalam 3 grup.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pemain depan timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen (atas), berusaha melewati pemain Australia yang terjatuh pada pertandingan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2024). Pertandingan berakhir seri, 0-0.

Skenario Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026

Perjalanan Timnas sepak bola Indonesia menuju Piala Dunia 2026 masih panjang  mengingat kualifikasi zona Asia yang lebih ketat di putaran ketiga. Hanya dua tim teratas di setiap grup yang otomatis lolos ke putaran final Piala Dunia.  Di akhir putaran ketiga bakal menghasilkan enam tim Asia yang lolos ke Piala Dunia.

Indonesia yang bergabung di Grup C, sudah melakoni dua pertandingan dari 10 pertandingan yang bakal dijalani Timnas Indonesia. Timnas Indonesia mendapatkan hasil positif dari dua hasil imbang saat melawan Arab Saudi dan Australia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pencapaian itu membuka peluang bagi skuad Garuda untuk tetap bersaing memperebutkan tiket Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Dua poin itu diraih Indonesia dari pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (10/9/2024), melawan Australia tanpa gol, dan berhasil menahan imbang tuan rumah Arab Saudi pada 6/9/2024 dengan skor 1 – 1.

Tim asuhan Shin Tae-yong ini masih memiliki peluang besar untuk lolos melalui berbagai skenario.  Skenario pertama lolos langsung ke putaran final jika menduduki peringkat pertama atau kedua di akhir klasmen. Namun scenario itu sangat berat bagi Indonesia karena harus melewati peringkat pertama Asia yakni Jepang, dan Arab Saudi yang enam kali tampil di Piala Dunia.

Target yang realistis untuk lolos ke Piala Dunia yakni melalui jalur peringkat tiga atau empat klasemen akhir Grup C. Jika posisi itu bisa dicapai, Indonesia masih berpeluang ke Piala Dunia dengan melalui kualifikasi zona Asia putaran ke-4.

Berdasarkan regulasi FIFA, tim-tim yang menempati posisi tiga dan empat di fase grup babak ketiga kualifikasi masih berpeluang lolos ke putaran final Piala Dunia melalui babak putaran keempat. Di putaran ke-4 akan menghasilkan dua Negara Asia lagi yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Putaran ke-4 merupakan jalur realistis yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia jika mereka gagal menembus dua besar klasemen.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pemain timnas Indonesia, Sandy Walsh (kiri), berusaha keluar dari hadangan pemain Australia, Aziz Behich (tengah) dan Craig Goodwin (kanan), pada pertandingan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Skenario lolos Piala Dunia dari putaran ke-3 zona Asia

Setelah dua kali hasil imbang, Skuad Garuda dijadwalkan melawat ke markas Bahrain pada 10 Oktober 2024, sebelum bertandang ke Tiongkok lima hari kemudian. Dua laga tandang ini sangat krusial bagi Timnas Indonesia untuk mencuri poin demi menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya. Jika berhasil meraih hasil positif di kedua pertandingan tersebut, posisi Indonesia di klasemen bisa naik ke peringkat dua atau ketiga, membuka jalan lebih lebar untuk melaju ke babak keempat.

Skenario ini tidak akan mudah, mengingat kualitas lawan yang akan dihadapi. Bahrain dan Tiongkok adalah dua tim yang memiliki peringkat di atas Indonesia dan bermain di kandang mereka yang pasti bakal mendapat dukungan besar dari pendukungnya. Posisi September 2024, Bahrain di peringkat 76 FIFA, sementara China peringkat ke-91. Adapun Indonesia di peringkat 129 FIFA.

Setelah dua laga tandang pada Oktober, Timnas Indonesia akan kembali ke Tanah Air untuk menjalani dua pertandingan kandang yang sangat menentukan. Pada 15 November 2024, skuad Garuda akan menjamu Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sebelum menghadapi Arab Saudi empat hari kemudian di venue yang sama. Kedua laga ini akan menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk meraih poin maksimal, terlebih mengingat performa impresif mereka saat menahan imbang Arab Saudi di laga tandang.

Jika Timnas Indonesia mampu memanfaatkan keunggulan bermain di kandang, posisi Indonesia di klasemen bisa semakin kokoh. Tiga poin dari kedua laga kandang tersebut akan sangat penting untuk menjaga peluang Indonesia tetap berada di jalur menuju Piala Dunia 2026.

Selepas November 2024, kualifikasi akan kembali berlanjut di tahun 2025 dengan jadwal yang padat. Pada Maret 2025, Timnas Indonesia akan melawat ke Australia dan menjamu Bahrain. Ini akan menjadi laga balas dendam bagi Australia, sementara bagi Indonesia, ini kesempatan besar untuk memperbaiki posisi di klasemen grup. Jika mampu mencuri poin di Australia dan mengalahkan Bahrain di kandang, peluang untuk lolos melalui jalur peringkat tiga atau empat akan semakin terbuka.

Tidak hanya itu, pada Juni 2025, Indonesia akan menghadapi dua laga terakhir, yakni melawan Tiongkok di kandang dan melawat ke Jepang. Pertandingan melawan Jepang, yang dijadwalkan sebagai laga terakhir di fase grup, bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia. Mengingat kemungkinan Jepang sudah memastikan tempat di putaran final, ada peluang bagi mereka untuk menurunkan pemain pelapis. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meraih kemenangan dan mengunci posisi di peringkat tiga atau empat.

Dalam memastikan tiket menuju Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia harus konsisten mengumpulkan poin. Kemenangan melawan tim-tim seperti Bahrain, China, dan Arab Saudi menjadi kunci penting, selain tentunya mencoba mencuri poin dari Australia dan Jepang yang lebih diunggulkan.

Dengan hitung-hitungan itu, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir menargetkan Timnas Indonesia mendapatkan 15 poin di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dari sepuluh pertandingan Grup C. Timnas Indonesia sudah meraih dua poin hasil dari mengimbangi Arab Saudi 1-1 dan Australia 0-0. Dari 8 pertandingan tersisa, Skuad Garuda memerlukan 13 poin lagi di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C.

Jika Timnas Indonesia telah memiliki 15 poin di Putaran Ketiga Grup C, posisi ke-3 atau ke-4 dapat diraih Timnas Indonesia. Dengan begitu Skuad Garuda masih punya peluang untuk menembus Piala Dunia 2026. Seperti diketahui, peringkat pertama dan kedua di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C akan lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Sementara posisi ketiga dan keempat bermain di putaran keempat adapun kelima dan keenam tersingkir.

PSSI

Maarten Paes menunjukkan dokumen naturalisasinya setelah mengambil sumpah WNI di Jakarta, Selasa (30/4/2024). Maarten menjadi pemain naturalisasi ke-11 pada durasi 2021-2024.

Skenario lolos melalui putaran ke-4 zona Asia

Jika Indonesia duduk di peringkat ke-3 atau ke-4 di klasmen akhir putaran ke-3 Zona Asia, Indonesia bakal mengarungi kualifikasi lagi putaran ke-4 untuk lolos ke Piala Dunia. Di putaran keempat, Peringkat ke-3 dan 4 pada putaran 3 akan dibagi menjadi dua grup (masing-masing grup berisi tiga tim). Laga dimainkan di tempat netral, hanya sekali berhadapan. Indonesia harus menjadi Juara grup untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun jika putaran ke-4 Indonesia juga gagal menjuarai grup, peluang untuk lolos masih tersisa lewat kuaaifikasi babak ke-5 jika Indonesia menduduki runner up grup.  Runner-up grup ronde keempat akan antar konfederasi.

Selanjutnya jika Indonesia menang dari runner up di putaran ke-4, Indonesia akan bermain di play off inter-confederation melawan tim dari konfederasi lain anggota FIFA. Tim pemenang babak play-off itu akan berlaga di Piala Dunia 2026.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Prestasi Indonesia di Piala Dunia

Timnas Indonesia tercatat sudah 15 kali mengikuti kualifikasi Piala Dunia. Dari 15 kali itu, sekali berpartisipasi sebelum era kemerdekaan dengan nama Hidia Belanda, dan 14 kali lainnya setelah kemerdekaan dengan nama Timnas Indonesia. Terakhir, Timnas Indonesia masih mengarungi babak ke-3 kualifikasi zona Asia untuk Piala Dunia 2026. Indonesia tergabung dalam Grup C bersama dengan Jepang, Arab Saudi, Australia, China, dan Bahrain.

Timnas Indonesia pertama kali berpartisipasi di kualifikasi Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda. Dalam kualifikasi Piala Dunia 1938, Hindia Belanda, dilatih oleh Johannes Christoffel van Mastenbroek dengan beberapa pemain lokal antara lain  Sutan Anwar, Achmad Nawir, Tan See Han, Tan Ho Heng, dan Rudi Telwe.

Di babak kualifikasi Hindia Belanda satu grup dengan Timnas Jepang di babak kedua Grup 12. Akibat Jepang mundur, Skuad Hindia Belanda lolos ke putaran final dan menjadi satu-satunya wakil Asia di Piala Dunia 1938 yang digelar di Perancis.

Dalam Piala Dunia edisi ketiga itu, Hindia Belanda langsung berhadapan dengan Hungaria di pertandingan pertama, atau babak 16 besar mengingat kompetisi saat itu dilakukan dengan sistem gugur. Dalam pertandingan kontra Hungaria, Hindia Belanda kalah telak dengan skor 0-6.

Keikutsertaan Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 ini tercatat dalam sejarah sebagai satu-satunya negara dari Asia yang ikut serta di Piala Dunia sebelum terbentuknya AFC, di mana Indonesia menjadi satu di antara anggota yang mendirikan konfederasi itu pada 1954.

Partisipasi kedua Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia terjadi pada 1958. Namun, Skuad Garuda mundur di babak kedua, meski mampu menjadi juara Grup 1 di atas China dan Chinese Taipei. Timnas Indonesia memilih mengundurkan diri dari babak kedua kualifikasi Piala Dunia 1958 akibat satu grup dengan Timnas Israel. Timnas Indonesia meminta kepada FIFA untuk menggelar partai kontra Israel di tempat netral. Namun, keinginan Skuad Garuda ditolak FIFA.

Pada kualifikasi Piala Dunia 1978 dan 1982, kiprah Timnas Indonesia terhenti di babak pertama, kemudian pada 1986 di babak kedua, dan pada 1990 hingga 2006 di babak pertama.

Tahun 1986 terbilang prestasi yang cukup membanggakan karena Indonesia nyaris lolos ke Piala Dunia 1986 di Meksiko. Indonesia mengawali langkah ke kualifikasi Piala Dunia 1986 dengan bergabung di AFC Zona B, bersama India, Thailand, dan Bangladesh. Indonesia memulai pertarungan pada 15 Maret 1985 melawan Thailand dan menang 1-0. Pada laga berikutnya,  Indonesia mengalahkan Bangladesh 2-0. Indonesia menutup putaran pertama dengan menang atas India 2-1.

Pada putaran kedua, timnas Pra Piala Dunia 1986 yang mayoritas diisi pemain dari klub Galatama ditahan imbang India 1-1. Dua laga lain berhasil dimenangkan, yakni versus Bangladesh unggul 2-1 dan menang 1-0 atas Thailand. Hasil itu membuat Indonesia maju ke babak kedua sebagai juara grup.

Babak kedua Zona B AFC kualifikasi Piala Dunia 1986 mempertemukan Indonesia dengan Korea Selatan. Indonesia kalah 0-2 pada pertemuan pertama, 21 Juli 1985 di Seoul. Kemudian pada pertemun 30 Juli 1985, Indonesia kalah 1-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kekalahan agregat 1-6 membuat Indonesia harus mengubur impian menuju Piala Dunia. Seandainya menang atas Korea Selatan, Indonesia berhak lolos ke putaran final di Meksiko.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Pada Piala Dunia 2010, Indonesia kembali lolos ke babak ke-2 setelah di putaran pertama Indonesia dinyatakan menang atas Guam yang mengundurkan diri dan dinyatakan kalah Walkover (WO).  Pada babak kedua, Indonesia berjumpa dua kali melawan Suriah. Hasilnya Indonesia babak belur dihajar Suriah dengan kekalahan agregat 1-11 dari kekalahan leg 1 dengan skor 1 – 4, dan leg kedua kalah 0 -7.

Pada Kualifikasi Piala Dunia 2014, Timnas Indonesia melaju hingga ke babak ketiga. Lolosnya Indonesia ke babak ketiga setelah di babak kedua, Timnas Indonesia yang melakoni dua laga kontra Turkmenistan, menang agregat 5-4. Leg pertama Indonesia imbang 1 -1, leg kedua Indonesia menang 4-3.

Memasuki babak ketiga, Timnas Indonesia masuk Grup E bergabung bersama Iran, Qatar, dan Bahrain. Hasilnya memalukan karena menduduki juru kunci dengan selalu kalah dalam enam laga dengan kebobolan 26 gol dan hanya memasukkan 3 gol. Kekalahan paling menyesakkan adalah tunduk 0-10 dari Bahrain dan tercatat sebagai kekalahan terbesar Timnas Indonesia sepanjang sejarah di semua ajang.

Indonesia tidak berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 karena mendapat sanksi FIFA. Federasi Sepaka Bola Dunia itu menjatuhkan sanksi kepada PSSI karena adanya campur tangan pemerintah terhadap kisruh PSSI yang berimbas pada Timnas.

Setelah sanksi FIFA dicabut, Timnas Indonesia kembali bisa berpartisipasi di kualifikasi Piala Dunia 2022. Timnas Indonesia memulai kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dari babak kedua. Indonesia tergabung dalam Grub G bersama Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Partisipasi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2002 tercatat yang terburuk setelah Piala Dunia 2014.

Dari 8 kali bertanding, Timnas Indonesia hanya sekali imbang, dan 7 lainnya menuai kekalahan. Indonesia hanya bermain imbang lawan Thailand 2 – 2, dan tujuh pertandingan lainnya berakhir kekalahan bagi skuad Garuda. Timnas Indonesia mengakhiri perjalannya di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan hasil mengenaskan. Skuad Garuda hanya mampu mendulang satu poin dari delapan penampilan dan terbenam di dasar klasemen Grup G. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Artikel terkait