KOMPAS/PRIYOMBODO
Ayam kampung petelur di peternakan ayam petelur di kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Arek, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (12/10/2021). Selain ikan, vitamin B12 juga terkandung dalam daging dan telur.
Fakta Singkat
- Badan Pangan Nasional: kelebihan stok atau surplus daging ayam sekitar 700–800 ribu ton per tahun
- Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO memperkirakan ada 19 miliar populasi ayam di dunia
- Produksi daging ayam dunia tiap tahun tak kurang dari 100 juta ton dan tahun 2022 diprediksi mencapai 100,9 juta ton
- Lima negara penghasil daging ayam terbesar dunia, yakni Amerika Serikat, Tiongkok, Brasil, Uni Eropa, dan Rusia.
Kelebihan stok daging ayam hampir terjadi setiap tahun dan belum terkendali. Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional, kelebihan stok atau surplus daging ayam sekitar 700–800 ribu ton per tahun. Peternak lebih menyukai ternak ayam pedaging yang relatif mudah dipelihara dan biaya pemeliharaan yang lebih rendah dibandingkan dengan hewan penghasil daging lainnya.
Di negara maju, peternakan ayam biasanya menggunakan metode pertanian intensif, sementara di negara berkembang menggunakan teknik pertanian yang lebih tradisional. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO memperkirakan ada 19 miliar populasi ayam di dunia saat ini yang melebihi jumlah populasi manusia dengan rasio lebih dari 2:1.
Produksi daging ayam dunia tiap tahun tak kurang dari 100 juta ton dan tahun 2022 diprediksi mencapai 100,9 juta ton. Jumlah itu naik 0,4 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 100,5 juta ton. Produksi ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging ayam dunia mencapai 98,25 juta ton atau naik 0,16 persen dibandingkan pada tahun 2021 yang sebesar 98,1 juta metrik ton.
Produksi daging ayam itu lebih dari separuhnya dihasilkan lima negara penghasil daging ayam terbesar dunia, yakni Amerika Serikat, Tiongkok, Brasil, Uni Eropa, dan Rusia. Amerika Serikat setiap tahun menghasilkan tak kurang dari 20 juta ton, sementara Tiongkok dan Brasil menghasilkan 14 juta ton daging ayam.
Tingginya produksi daging ayam itu tak bisa lepas dari daging ayam sebagai bahan pangan dengan kandungan gizi yang tinggi dan relatif mudah diakses oleh masyarakat dunia. Pertumbuhan jumlah penduduk dan juga selera masyarakat menjadikan konsumsi daging ayam dunia cenderung meningkat setiap tahunnya.
Di Indonesia, konsumsi daging ayam tiap tahun juga cenderung meningkat seperti yang ditunjukkan Data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada periode 2011–2021, konsumsi daging ayam per kapita di Indonesia juga meningkat dan tumbuh rata-rata 6,8 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2014 mencapai 19,77 persen dari 0,09 kg per minggu menjadi 0,10 kg per minggu.
Untuk memenuhi konsumsi itu, Indonesia menghasilkan daging ayam tak kurang dari 3 juta ton per tahun. Dalam dua dekade terakhir, produksi daging meningkat tiga kali lipat dari 1 juta ton pada tahun 2008, menjadi 3 juta ton pada tahun 2018. Selanjutnya produksi selalu di atas 3 juta ton per tahun. Tahun 2021, produksi daging ayam ras nasional mencapai 3,43 juta ton atau meningkat 200 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 3,2 juta ton.
Sebagian besar daging ayam itu dihasilkan di sentra produksi daging ayam ras yang masih terpusat di pulau Jawa. Provinsi Jawa Barat tercatat memiliki produksi terbesar dengan kontribusi 25,11 persen terhadap produksi nasional. Kemudian Jawa Tengah 18,67 persen, Jawa Timur 12,92 persen, Banten 6,56 persen. Di luar Jawa, daging ayam banyak dihasilkan di Sumatera Utara yang berkontribusi 4,87 persen, Sumatera Selatan 3,12 persen, dan Riau 3,05 persen.
Seiring peningkatan produksi tiap tahun, harga daging ayam pun juga meningkat. Dalam dua dekade, harga daging ayam ras rata-rata melonjak hingga tiga kali lipat, dari Rp11.000 per kg pada tahun 2002, menjadi Rp35.000 per kg pada Desember 2022.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pelanggan memilih sendiri ayam yang hendak dibelinya di distributor ayam potong di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, Rabu (14/9/2022). Walaupun sempat naik menjadi Rp 26.000 per kilogram saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi, saat ini harga ayam potong hidup di tingkat distributor berkisar antara Rp 23.000- Rp 25.000 per kilogram.
Sejarah
Daging ayam yang dikonsumsi sehari-hari sebagian besar dihasilkan oleh ayam ras pedaging. Ada dua jenis daging ayam yang dihasilkan oleh peternakan ayam, yaitu ayam ras pedaging atau sehari-hari disebut ayam broiler dan ayam buras atau biasa disebut ayam kampung.
Selama ribuan tahun silam, manusia terus melakukan proses seleksi dan kawin silang untuk mendapatkan ayam dengan sifat-sifat unggul yang diinginkan, seperti: tumbuh cepat, jinak, dan menghasilkan telur dan daging yang banyak. Salah satu jenis ayam unggul yang menghasilkan daging yang banyak, yakni ayam jenis broiler.
Ayam ras pedaging disebut atau broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an di mana pemerintah saat itu mencanangkan panggalakan konsumsi daging ayam karena daging ruminansia (hewan memamah biak) yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya.
Strain broiler yang berkembang di Indonesia ada beberapa macam. Setiap strain tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda serta memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Strain yang paling sering dikembangkan oleh pembibitan di Indonesia adalah Cobb, Loghman, Ross, dan Hubbard. Setiap strain memiliki kecepatan pertumbuhan, daya tahan, daya adaptasi, dan kualitas daging yang berbeda-beda.
Seiring berjalannya waktu, sudah ada banyak strain broiler yang memiliki pertumbuhan cepat dengan FCR (food convertion ratio) yang rendah sehingga untuk mendapatkan bobot 1 kg tidak memerlukan pakan yang terlalu banyak.
Ayam dengan karakteristik seperti itu disebut sebagai broiler modern. Ayam ini berasal dari strain yang dikembangkan sehingga menghasilkan strain unggul yang lebih baik. Hanya butuh waktu 5–6 minggu sudah bisa dipanen dagingnya.
Budidaya ayam ini dilakukan dilakukan dengan aktivitas memelihara ayam Final Stock atau ayam petelur mulai dari umur sehari atau DOC (Day Old Chicken) sampai umur potong (25–35 hari). Dengan masa pemeliharaan 25–35 hari per putaran produksi, dalam satu tahun, budidaya ayam pedaging atau ayam potong rata-rata dapat dilakukan sebanyak enam kali dalam satu tahun.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Rizal Ansori (41), peternak ayam petelur, memanen telur di kandang miliknya di kawasan Pengasinan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2022). Meroketnya harga telur di pasaran tidak serta merta meningkatkan pendapatan peternak ayam petelur. Menurut Rizal, meski harga jual telur di tingkat peternak di kisaran Rp 24.500 per kilogram, namun harga pakan saat ini juga melambung tinggi dari dibawah Rp 300.000 per sak (50 kg) menjadi Rp 360.000 per sak. Selain itu, bibit ayam petelur juga meroket dari Rp 55.000 per ekor menjadi Rp 90.000 per ekor. Rizal mengharapkan pemerintah mampu menjaga kestabilan harga telur dengan cara menurunkan harga pakan dan bibit.
Artikel Terkait
Manfaat daging ayam
Selain memenuhi kebutuhan protein bagi tubuh, daging ayam memiliki banyak manfaat terkait kandungan gizinya. Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram daging ayam segar memiliki kandungan air 55,9 ml, dan mampu menghasilkan energi 298 kalori. Daging ayam mengandung protein 18,2 persen atau 18,2 gram per 100 gram daging ayam dan lemak 25 persen atau 25 gram per 100 daging ayam.
Selain itu, dalam 100 gram daging ayam segar juga mengandung zat-zat mineral, antara lain, Kalsium 14 mg, Fosfor 200 mg, Zat Besi 1,5 mg, Natrium 109 mg, Kalium 385,9 mg, Zinc 0,6 mg, dan Niasin 10,4 mg.
Daging ayam juga banyak mengandung vitamin B6 yang yang diperlukan tubuh untuk memetabolisme karbohidrat, lemak dan protein, memproduksi sel darah merah, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sementara vitamin B3 atau Niacin yang dikandung daging ayam sangat tinggi, bisa memberikan hampir 72 persen dari total kebutuhan harian tubuh. Daging ayam juga mengandung vitamin A dan vitamin C.
Vitamin ini diperlukan untuk metabolisme makanan, mengambil energi dari makanan, dan menjaga fungsi sistem pencernaan, kulit dan saraf. Tubuh yang kekurangan asupan vitamin B3 bisa mengalami kondisi pellagra, yaitu penyakit yang ditandai dengan diare, dermatitis, hiper pigmentasi, radang mulut dan lidah, demensia, bahkan kematian.
Secara umum manfaat dan khasiat daging ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan protein bagi tubuh, terutama dalam membantu kesehatan jantung, penurunan berat badan, meningkatkan kekuatan tulang, meningkatkan hormon testosterone, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Protein hewani daging ayam lebih baik dibanding dari ternak yang lain seperti sapi, babi, dan domba yang memiliki lebih banyak lemak jenuh dibanding ayam. Lemak jenuh dan lemak trans bisa meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung. Protein daging ayam yang tinggi lemak tak jenuh memiliki manfaat untuk mengurangi risiko gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan stroke iskemik. Protein di dalam daging ayam sama baiknya dengan kacang-kacangan dan ikan.
Manfaat lainnya, daging ayam termasuk bahan makanan sehat yang bisa membantu menjaga atau menurunkan berat badan. Pasalnya, daging ayam mengandung rendah kalori tetapi tinggi protein, terutama bagian dada. Protein membuat perut lebih cepat kenyang sehingga bisa membantu penurunan berat badan. Protein di dalam daging ayam juga memiliki manfaat untuk meningkatkan massa otot.
Kandungan protein di dalam daging ayam memiliki manfaat dan khasiat untuk kekuatan tulang. Protein di dalam daging ayam berpengaruh pada kepadatan tulang dan penyerapan kalsium. Mengonsumsi makanan dengan protein tinggi juga bisa meningkatkan massa tubuh tanpa menambahkan lemak.
KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO
Tukinah Wati (53) memasak opor ayam kampung di pawon atau dapur di Rumah Makan Rawisan “Ninine” Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (17/11/2022).
Produksi dunia
Produksi daging ayam dunia diprediksi mencapai 100,9 juta ton pada 2022. Jumlah itu naik 0,4 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 100,5 juta ton. Produksi ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging ayam dunia mencapai 98,25 juta ton pada 2022. Jumlah itu naik 0,16 persen dibandingkan pada tahun 2021 yang sebesar 98,1 juta metrik ton.
Berdasarkan laporan Foreign Agricultural Service, USDA, Amerika Serikat merupakan produsen daging ayam terbesar di dunia. Negara ini menghasilkan daging ayam sebanyak 20,8 juta ton pada 2022. Jumlah itu naik 1,55 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 20,4 juta ton.
Grafik:
AS juga memiliki angka konsumsi daging ayam tertinggi sebanyak 17,6 juta ton pada tahun 2022. Ada lima negara bagian di Amerika sebagai penghasil ayam, yaitu Georgia, Arkansas, North Carolina, Alabama, dan Mississippi.
Produsen Daging Ayam Dunia 2020 (juta ton)
Negara | 2018 | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 | Proyeksi 2023 |
Amerika Serikat | 19,361 | 19,941 | 20,255 | 20,391 | 20,845 | 21,163 |
Brasil | 13,355 | 13,69 | 13,88 | 14,5 | 14,4 | 14,85 |
China | 11,7 | 13,8 | 14,6 | 14,7 | 14,3 | 14,3 |
Uni Eropa | 10,618 | 10,836 | 11,03 | 10,86 | 10,92 | 10,97 |
Rusia | 4,684 | 4,668 | 4,68 | 4,6 | 4,75 | 4,85 |
Meksiko | 3,485 | 3,6 | 3,725 | 3,815 | 3,9 | 4 |
Thailand | 3,17 | 3,3 | 3,25 | 3,22 | 3,27 | 3,36 |
Turki | 2,157 | 2,138 | 2,136 | 2,246 | 2,315 | 2,4 |
Argentina | 2,068 | 2,171 | 2,215 | 2,29 | 2,335 | 2,38 |
Kolombia | 1,695 | 1,761 | 1,685 | 1,773 | 1,88 | 1,925 |
Peru | 1,582 | 1,763 | 1,723 | 1,752 | 1,775 | 1,8 |
Negara lainnya | 18,785 | 19,641 | 20,078 | 20,363 | 20,241 | 20,738 |
Total | 92,66 | 97,309 | 99,257 | 100,51 | 100,931 | 102,736 |
Sumber: Foreign Agricultural Service, USDA
Berikutnya ,Tiongkok di urutan kedua terbanyak sebagai produsen daging ayam dunia, yakni mencapai 14,3 juta ton pada tahun 2022. Ada lima provinsi penghasil daging ayam di China. Kelimanya adalah Provinsi Shandong, Guangdong, Jiangsu, Lialoning, dan Hebei. Negeri Tirai Bambu menjadi negara pengkonsumsi daging ayam kedua terbesar di dunia. Konsumsi daging ayam di China mencapai 14,4 juta ton.
Kemudian Brasil dan Uni Eropa yang memproduksi daging ayam masing-masing sebanyak 14,5 juta ton dan 10,9 juta ton. Negeri Samba juga merupakan negara yang mengonsumsi daging ayam terbanyak keempat di dunia dengan total konsumsi 9,7 juta ton pada 2022, sementara Uni Eropa mengonsumsi daging ayam terbesar ketiga dengan 9,9 juta ton pada 2022. Tahun 2021, Brasil mengkonsumsi daging ayam terbesar ketiga dengan 10,3 juta ton, sementara Uni Eropa peringkat keempat dengan mengkonsumsi daging ayam 9,7 juta ton.
Konsumsi Daging Ayam Dunia (juta ton)
Negara | 2018 | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 | Proyeksi 2023 |
Amerika Serikat | 16,185 | 16,702 | 16,994 | 17,164 | 17,613 | 17,9 |
China | 11,595 | 13,952 | 15,211 | 15,032 | 14,4 | 14,475 |
Uni Eropa | 9,354 | 9,458 | 9,653 | 9,667 | 9,945 | 10,065 |
Brasil | 9,588 | 9,756 | 10,01 | 10,28 | 9,78 | 10,055 |
Meksiko | 4,301 | 4,469 | 4,56 | 4,725 | 4,807 | 4,922 |
Rusia | 4,785 | 4,712 | 4,688 | 4,632 | 4,65 | 4,7 |
Jepang | 2,761 | 2,789 | 2,757 | 2,848 | 2,89 | 2,895 |
Thailand | 2,255 | 2,389 | 2,299 | 2,28 | 2,306 | 2,381 |
Inggris | 2,154 | 2,142 | 2,068 | 2,173 | 2,365 | 2,3 |
Argentina | 1,911 | 1,941 | 2,025 | 2,116 | 2,165 | 2,19 |
Kolombia | 1,781 | 1,871 | 1,779 | 1,869 | 1,95 | 2,015 |
Negara lainnya | 23,493 | 24,475 | 24,716 | 25,294 | 25,379 | 26,208 |
Total | 90,163 | 94,656 | 96,76 | 98,08 | 98,25 | 100,1 |
Sumber: Foreign Agricultural Service, USDA
Grafik
Negara penghasil daging ayam terbesar selanjutnya, yaitu Rusia sebanyak 4,75 juta ton, sementara konsumsi daging ayam negara beruang itu mencapai 4,65 juta ton. Kemudian, produksi daging ayam di Meksiko mencapai 3,9 juta ton, sementara konsumsinya lebih tinggi mencapai 4,8 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhan daging ayamnya, Meksiko mengimpor dari Amerika Serikat dan Brasil.
Selanjutnya, Thailand dan Argentina menghasilkan daging ayam masing-masing sebanyak 3,27 juta ton dan 2,33 juta ton pada tahun 2022. Adapun Turki di urutan kedelapan mampu menghasilkan daging ayam sebanyak 2,3 juta ton. Disusul Kolombia 1,88 juta ton dan Peru 1,77 juta ton. Konsumsi daging ayam Thailand dan Argentina masing-masing mencapai 2,3 juta ton dan 2,1 juta ton pada 2022.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Telur ayam ras yang baru saja dipungut dari kandang oleh peternak di Desa Pohgajih, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (14/9/2021). Saat ini peternak ayam layer di Blitar mengeluhkan rendahnya harga jual telur yang mencapai Rp 14.500 per kilogram, sedang di sisi lain harga jagung mahal mencapai Rp 6.000 per kg.
Artikel Terkait
Produksi daging ayam nasional
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, produksi daging ayam ras cenderung mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada 2017, jumlah produksinya hanya 3,18 juta ton. Kemudian, produksi daging ayam ras naik menjadi 3,41 juta ton pada 2018 dan kembali meningkat menjadi 3,50 juta ton.
Namun, jumlah produksi daging ayam ras menurun drastis akibat efek pandemi Covid-19 pada 2020 menjadi 3,22 juta ton. Sementara itu, jumlah produknya kembali meningkat pada 2021 menjadi 3,43 juta ton.
Produksi Daging Ayam Ras Nasional
Tahun | Produksi (ton) |
2005 | 779.109,00 |
2006 | 861.262,00 |
2007 | 942.784,00 |
2008 | 1.018.734,00 |
2009 | 1.101.765,50 |
2010 | 1.214.338,96 |
2011 | 1.337.909,00 |
2012 | 1.400.468,00 |
2013 | 1.497.876,00 |
2014 | 1.544.378,00 |
2015 | 1.628.307,00 |
2016 | 1.905.497,28 |
2017 | 3.175.853,00 |
2018 | 3.409.558,00 |
2019 | 3.495.090,53 |
2020 | 3.219.117,00 |
2021 | 3.426.042,00 |
Proyeksi 2022 | 4.098.000,00 |
Sumber: BPS
Sementara data dari Kementerian Pertanian menunjukkan, produksi daging ayam tahun 2022 diproyeksikan mencapai 4.098 juta ton, terdiri dari 20.000 ton stok awal tahun dan total produksi tahun 2022 diperkirakan mencapai 4.078 juta ton. Sementara untuk total kebutuhan secara nasional tahun 2022 diperkirakan mencapai 3.195 juta ton. Diperkirakan tahun 2022, Indonesia mengalami surplus daging ayam hampir 1 juta ton.
Sentra produksi daging ayam ras di Indonesia masih terpusat di pulau Jawa. Provinsi Jawa Barat tercatat memiliki produksi daging ayam ras sepanjang tahun 2021, yakni mencapai 860 ribu ton atau berkontribusi terhadap 25,11 persen dari total produksi nasional. Produksi daging ayam di Jabar juga tercatat terbesar dibandingkan dengan produksi daging ayam ras di provinsi lainnya.
Adapun provinsi dengan produksi daging ayam ras terbesar berikutnya adalah Jawa Tengah, yaitu mencapai 639,69 ribu ton (18,67 persen). Kemudian Jawa Timur dengan produksi sebanyak 442,48 ribu ton (12,92 persen), Banten sebanyak 224,76 ribu ton (6,56 persen), Sumatera Utara sebanyak 166,73 ribu ton (4,87 persen).
Sentra Produksi Daging Ayam Nasional 2021
Provinsi | Produksi (Ton) |
Jawa Barat | 860.156,00 |
Jawa Tengah | 639.685,00 |
Jawa Timur | 442.478,71 |
Banten | 224.759,80 |
Sumatera Utara | 166.729,34 |
Sumatera Selatan | 106.978,28 |
Riau | 104.619,48 |
Lampung | 103.926,89 |
Kalimantan Selatan | 97.729,57 |
Sulawesi Selatan | 90.029,43 |
Sumber: BPS
Grafik:
Kemudian ada Sumatera Selatan dengan produksi daging ayam ras sebesar 106,98 ribu ton (3,12 persen), Riau seberat 104,62 ribu ton (3,05 persen), Lampung seberat 103,93 ribu ton (3,03 persen), serta Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan masing-masing seberat 97,73 ribu ton (2,85 persen) dan 90,03 ribu ton (2,63 persen).
Grafik:
Jika dicermati, Jawa Barat sebagai penghasil daging ayam ras terbesar nasional, sentranya terdapat di Kabupaten Bogor, Ciamis, dan Karawang. Tahun 2020, produksi daging ayam ras di tiga kabupaten itu mencapai 167.289 ton, 126.694 ton, dan 97.981 ton. Sementara di Jawa Tengah, sentranya di Kabupaten Boyolali, Demak, Kendal, dan Kudus.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ayam Kampung yang didatangkan dari daerah Salatiga, Jawa Tengah, dijajakan dipinggir jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan, Rabu (15/8/2012). Eko, pedagang ayam kampung musiman mengakui jelang lebaran permintaan ayam kampung meningkat. Ayam kampung tersebut dijual mulai dari harga Rp80.000 hingga Rp150.000 per ekor tergantung besar kecilnya.
Konsumsi daging ayam
Konsumsi daging ayam per kapita di Indonesia masih terhitung rendah dibandingkan rata-ratanya secara global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi daging ayam penduduk Indonesia hanya sebesar 0,14 kilogram per minggu atau 9,23 kg per kapita pada 2021. Meski demikian, konsumsi daging ayam per kapita di dalam negeri pada 2021 mengalami peningkatan 9,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni 0,13 kg per minggu atau 8,45 kg per kapita.
Dalam satu dekade terakhir, konsumsi daging ayam per kapita di Indonesia juga cenderung meningkat. Pada periode 2011–2021, konsumsi daging ayam tumbuh rata-rata 6,8 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2014 mencapai 19,77 persen dari 0,09 kg menjadi 0,10 kg per minggu.
Konsumsi Daging Ayam per Kapita
Tahun |
Konsumsi per minggu (Kg/Kapita/minggu) |
Konsumsi per tahun (Kg/Kapita/tahun) |
2011 | 0,083 | 4,316 |
2012 | 0,076 | 3,952 |
2013 | 0,078 | 4,056 |
2014 | 0,086 | 4,472 |
2015 | 0,103 | 5,356 |
2016 | 0,111 | 5,772 |
2017 | 0,124 | 6,448 |
2018 | 0,121 | 6,292 |
2019 | 0,124 | 6,448 |
2020 | 0,13 | 6,760 |
02021 | 0,142 | 7,384 |
2020 | 0,13 | 8,450 |
2021 | 0,142 | 9,230 |
Sumber: BPS
Konsumsi daging ayam per kapita di Indonesia lebih besar dibandingkan daging sapi atau kerbau. Tercatat, penduduk Indonesia hanya mengonsumsi daging sapi kurang dari 500 gram per kapita pada 2021. Konsumsi daging ayam lebih tinggi dibandingkan daging sapi karena harganya relatif lebih terjangkau, selain produksinya yang lebih besar dibandingkan daging sapi.
Sebagai gambaran, harga daging ayam rata-rata per kg sekitar Rp30.000, sementara daging sapi per kg sekitar Rp100.000. Selain itu, produksi daging ayam jauh lebih besar dibandingkan sapi, yakni mencapai 3,43 juta ton pada 2021. Sedangkan, produksi daging sapi hanya 437.783 ton pada tahun 2021.
Grafik:
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pekerja memilihkan ayam negeri yang hendak dibeli konsumen di tempat pengepulan ayam potong di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020). Harga ayam potong di tingkat pengepul anjlok menjadi Rp15 ribu perkilogram. Padahal dua minggu sebelumnya harganya masih pada kisaran Rp24 ribu perkilogram. Anjloknya harga dipicu hasil panenan ayam yang melimpah.
Perkembangan harga
Selama 40 tahun terakhir, harga daging ayam sudah melonjak hingga 20 kali lipat dibandingkan harga ayam tahun 1980-an. Harga daging ayam ras rata-rata pada tahun 1980 tercatat Rp1.618/kg kemudian menjadi Rp30.600/kg pada Desember 2022.
Jika dicermati, pada periode 1980–2004, harga daging ayam hanya meningkat 8 kali lipat, yakni dari Rp1.618/kg pada tahun 1980, kemudian meningkat menjadi Rp11.894/kg pada tahun 2004. Lonjakan tertinggi terjadi pada periode 2005–2020, yakni dari 12.000 per kg pada 2005, kemudian menjadi 30.000 per kg atau melonjak tiga kali lipat dalam kurun 15 tahun.
Grafik:
Jika dicermati lebih jauh, lonjakan harga daging ayam ras tertinggi terjadi pada tahun 1998, yakni sebesar 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 1997, harga daging masih Rp5.100/kg kemudian menjadi Rp8.500/kg pada tahun 1998. Setahun kemudian, harga kembali meningkat 30 persen, yakni dari Rp8.500/kg menjadi Rp11.000/kg pada 1999.
Pada periode 2000–2021, harga daging ayam ras mengalami kenaikan rata-rata sebesar 4 persen per tahun. Harga ayam pada periode itu melonjak pada tahun 2008, yakni menyentuh angka Rp25.000 per kg, sementara pada tahun 2007 harga daging ayam masih Rp17.000/kg.
Perkembangan Harga Daging dan Telur Ayam
Tahun | Daging Ayam (Rp/Kg) | Telur Ayam (Rp/Kg) |
1980 | 1.618 | 931 |
1981 | 1.686 | 977 |
1982 | 1.817 | 911 |
1983 | 2.041 | 1.089 |
1984 | 2.336 | 1.186 |
1985 | 2.516 | 1.148 |
1986 | 2.515 | 1.265 |
1987 | 2.140 | 1.379 |
1988 | 2.310 | 1.541 |
1989 | 2.352 | 1.753 |
1990 | 2.638 | 1.951 |
1991 | 2.944 | 1.948 |
1992 | 3.128 | 2.031 |
1993 | 3.379 | 2.277 |
1994 | 3.639 | 2.137 |
1995 | 4.799 | 2.253 |
1996 | 5.352 | 2.536 |
1997 | 5.127 | 2.838 |
1998 | 8.394 | 5.145 |
1999 | 11.058 | 7.194 |
2000 | 11.509 | 8.276 |
2001 | 12.019 | 7.045 |
2002 | 11.825 | 7.533 |
2003 | 11.837 | 6.923 |
2004 | 11.894 | 7.313 |
2005 | 12.000 | 7.720 |
2006 | 15.000 | 7.938 |
2007 | 17.000 | 8.998 |
2008 | 25.000 | 12.670 |
2009 | 25.000 | 14.755 |
2010 | 28.000 | 15.384 |
2011 | 28.639 | 16.829 |
2012 | 30.198 | 17.591 |
2013 | 33.458 | 19.013 |
2014 | 34.534 | 20.063 |
2015 | 36.695 | 21.998 |
2016 | 38.613 | 23.384 |
2017 | 33.000 | 22.679 |
2018 | 34.300 | 21.482 |
2019 | 33.900 | 21.400 |
2020 | 33.700 | 28.500 |
2021 | 34.700 | 28.300 |
2022 | 35.200 | 31.100 |
Sumber: Litbang Kompas/ERI, disarikan dari pemberitaan Kompas, BPS, dan Kementerian Perdagangan
Perkembangan harga daging ayam ras terbaru terlihat pada harga rata-rata daging ayam berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Kementerian Perdagangan. Harga daging ayam ras pada 12 Desember 2022 terpantau dibanderol pada Rp35.200/kg. Nilai tersebut sama dari perdagangan pekan sebelumnya (5/12) pada Rp35.200/kg.
Berdasarkan wilayah, harga daging ayam paling mahal berada di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp47.450/kg, dan Kalimantan Utara mencapai Rp46.250/kg. Sementara, harga daging ayam terendah berada di Gorontalo senilai Rp24.650/kg dan Sulawesi Selatan Rp25.760/kg.
Di Pulau Jawa, harga daging ayam diperdagangkan rata-rata sebesar Rp32.150/kg. Sepanjang bulan November–Desember, harga daging ayam di Pulau Jawa cenderung stabil di angka Rp32.000/kg. Di DKI Jakarta harga daging ayam lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya di Jawa, yakni Rp35.000 per kg, sementara di Jabar, Jateng dan Jatim, harga daging ayam masing-masing Rp32.450/kg, Rp32.400/kg, dan Rp31.450/kg. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
- Kementerian Perdagangan. 2012. Profil Komoditas Ayam Ras.
- Badan Pusat Statistik. 2021. Distribusi Perdagangan Komoditas Daging Ayam Ras Indonesia 2020.
- “Problem Ketidakseimbangan”. Kompas, 24 April 2021, Halaman: 9
- “Perunggasan: Alarm dari Peternak”. Kompas, 26 Juli 2021, Halaman: 11
- “Regulasi Tak Cukup Lindungi Peternak”. Kompas, 28 Juli 2021, Halaman: 12
- “Perunggasan: Harga Acuan Belum Berdampak, Pengaturan Suplai Mendesak”. Kompas, 15 Oktober 2022, Halaman: 9
- https://apps.fas.usda.gov/psdonline/circulars/livestock_poultry.pdf
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/08/31/kenaikan-harga-belum-tutup-kerugian-peternak
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/06/21/indonesia-mesti-benahi-struktur-harga-daging-ayam
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/04/24/pengendalian-populasi-ayam-jadi-andalan-stabilkan-harga
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/02/03/struktur-harga-daging-ayam-dievaluasi
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/04/21/harga-ayam-melambung-terdampak-harga-jagung
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/01/27/tantangan-menangani-surplus-daging-dan-telur-ayam
- https://www.kompas.id/baca/utama/2019/11/27/kenaikan-harga-di-konsumen-belum-dinikmati-peternak
- https://www.kompas.id/baca/utama/2018/12/17/harga-daging-ayam-melonjak-tajam
- https://money.kompas.com/read/2022/09/22/181000126/produksi-ayam-potong-diproyeksi-surplus-pengusaha-disarankan-pakai-resi-gudang
- https://money.kompas.com/read/2022/09/22/203209726/setiap-tahun-ri-oversupply-ayam-bikin-peternak-merugi