Paparan Topik | Konferensi Tingkat Tinggi G-20

KTT G-20 periode 2015-2018: Pemulihan Ekonomi, Investasi Global, Transformasi Digital, dan Perubahan Iklim

Pemulihan ekonomi, investasi global, transformasi digital, dan perubahan iklim merupakan fokus kesepakatan KTT G-20 periode 2015-2018. Hasil kesepakatan KTT G-20 periode 2015-2018 juga menekankan revolusi ekonomi yang ditandai dengan makin besarnya porsi digital menggantikan peran manusia.

BPMI/SEKRETARIAT PRESIDEN

Para Kepala Negara peserta KTT G20 berfoto bersama setelah upacara selamat datang di Antalya, Turki, Minggu (15/11/2015). Presiden RI Joko Widodo berdiri di baris depan nomor tiga dari sebelah kiri.

Fakta Singkat

KTT G-20 Antalya, Turki 2015

  • Diselenggarakan pada 15–16 November 2015
  • Tema yang diusung: “Collective Action for Inclusive and Robust Growth”
  • Hasil kesepakatan, antara lain:
    1. Antalya Action Plan, Accountability Assessment Report
    2. G20 Investment Strategies and G20/OECD Report on G20 Investment Strategies
    3. Multilateral Development Banks Action Plan to Optimize Balance Sheet
    4. G20/OECD Principles of Corporate Governance

KTT G-20 Hangzhou, China 2016

  • Diselenggarakan pada 4–5 September 2016
  • Tema yang diusung: “Towards an Innovative, Invigorated, Interconnected, and Inclusive World Economy”
  • Hasil kesepakatan, antara lain:
    1. G20 Leaders’ Communique Hangzhou Summit
    2. G20 Blueprint on Innovative Growth
    3. G20 2016 Innovation Action Plan
    4. G20 New Industrial Revolution Action Plan
    5. G20 Digital Economy Development and Cooperation Initiative
    6. Hangzhou Action Plan
    7. Hangzhou Accountability Assessment Report
    8. G20 Enhanced Structural Reforms Agenda
    9. G20 High Level Principles on Cooperation on Persons Sought for Corruption and Asset Recovery
    10. G20 2017–2018 Anti-Corruption Action Plan.

KTT G-20 Hamburg, Jerman 2017

  • Diselenggarakan pada 7–8 Juli 2017
  • Tema yang diusung: “Shaping an Interconnected World”
  • Hasil kesepakatan, antara lain:
    1. G20 Leaders´ Declaration Shaping an interconnected world
    2. Hamburg Action Plan, Climate and Energy Action Plan for Growth
    3. Hamburg Update: Taking forward the G20 Action Plan on the 2030 Agenda
    4. Annual Progress Report 2017
    5. G20 Action Plan on Marine Litter
    6. G20 Africa Partnership G20 Initiative for Rural Youth Employment
    7. High Level Principles on the Liability of Legal Persons for Corruption.

KTT G-20 Buenos Aires, Argentina 2018

  • Diselenggarakan pada 30 November – 1 Desember 2018
  • Tema yang diusung: “Building Consensus for Fair and Sustainable Development”
  • Hasil kesepakatan, antara lain:
    1. G20 Leaders’ declaration Building consensus for fair and sustainable development
    2. G20 Menu of Policy Options for the Future of Work
    3. G20 Digital Repository
    4. G20 Policy Guide on Digitalization and Informality.
    5. G20 Roadmap to Infrastructure as an Asset Class
    6. G20 Principles for Project Preparation
    7. G20 Initiatiative for Early Childhood Development
    8. G20 Principles on Preventing Corruption and Ensuring Integrity in State-Owned Enterprises
    9. G20 Principles on Preventing and Managing Conflict of Interest in the Public Sector.

KTT G-20 Antalya, Turki 2015

KTT G-20 di Antalya, Turki berlangsung pada 15–16 November 2015. Tema yang diusung dalam KTT ini adalah Collective Action for Inclusive and Robust Growth”. Selain dihadiri negara anggota G-20, KTT Antalya juga dihadiri oleh Azerbaijan, Malaysia, Zimbabwe, dan sejumlah negara lainnya.

Ada dua dokumen penting yang disepakati para pemimpin negara dalam KTT G-20 kali ini. Dua dokumen itu adalah dokumen yang berisi kesepakatan arah kebijakan G-20 dan dokumen rencana aksi bersama pada masa depan.

Pertemuan para pemimpin G-20 di Antalya ini menghasilkan naskah G20 Leaders’ Communiqué Antalya Summit”,  yang terdiri dari 27 poin penting. Selain itu, dihasilkan 22 dokumen kesepakatan, 9 dokumen persetujuan di tingkat kementerian, dan 34 dokumen kelompok kerja.

Beberapa dokumen persetujuan di tingkat kementerian ini adalah “Antalya Action Plan, Accountability Assessment Report”, “G20 Investment Strategies and G20/OECD Report on G20 Investment Strategies”, “Multilateral Development Banks Action Plan to Optimize Balance Sheets”, dan “G20/OECD Principles of Corporate Governance”.

Salah satu kesepakatan yang dihasilkan dalam KTT Antalya adalah mempercepat proses pemulihan perekonomian global. Ada tiga fokus utama dalam leader joint community, yaitu bagaimana mempercepat pemulihan ekonomi global, meningkatkan ketahanan ekonomi global dari terpaan krisis, dan bagaimana menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi global.

Untuk memperkuat pemulihan ekonomi global, dalam KTT G-20, disepakati pentingnya komunikasi kebijakan moneter dan konsolidasi fiskal. Strategi implementasi di setiap negara diperkuat untuk mencapai target tambahan pertumbuhan ekonomi global sebesar 2 persen pada 2018. Caranya adalah dengan memperbaiki iklim investasi, mendorong pertumbuhan infrastruktur, mengembangkan alternatif pendanaan, serta meningkatkan pelibatan swasta.

Para pemimpin negara G20 juga menilai rencana yang akan dilakukan The Fed pada bulan depan adalah tidak tepat, karena perekonomian global sedang melemah. Beberapa negara ekonomi berkembang juga mengeluhkan potensi melonjaknya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lain akibat isu naiknya suku bunga The Fed.

Para pemimpin G20 juga akan berbagi informasi intelijen, menjejak penyeberangan (manusia) lintas batas dan memperketat keamanan penerbangan untuk mencegah perjalanan internasional para teroris.

KTT G-20 Hangzhou, China 2016

KTT G-20 di Hangzhou China diselenggarakan pada 4–5 September 2016. Tema yang diusung adalah “Towards an Innovative, Invigorated, Interconnected, and Inclusive World Economy” (Menuju Ekonomi Dunia yang Inovatif, Dinamis, Interkonektif, dan Inklusif). Beberapa negara undangan hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk negara ASEAN lainnya seperti Laos, Singapura, dan Thailand, serta perwakilan organisasi internasional meliputi Bank Dunia, IMF, dan lainnya.

Pertemuan G-20 kali ini menghasilkan G20 Leaders’ Communique Hangzhou Summit yang terdiri dari 48 paragraf. Di samping itu, KTT Hangzhou menghasilkan 36 kesepakatan, 5 persetujuan di tingkat kementerian, 14 dokumen kelompok kerja, 35 dokumen pendukung, dan 6 rekomendasi dari kelompok organisasi.

Beberapa kesepakatan itu adalah “G20 Blueprint on Innovative Growth, G20 2016 Innovation Action Plan”, “G20 New Industrial Revolution Action Plan”, “G20 Digital Economy Development and Cooperation Initiative”, “Hangzhou Action Plan”, “Hangzhou Accountability Assessment Report”, “G20 Enhanced Structural Reforms Agenda”, “G20 High Level Principles on Cooperation on Persons Sought for Corruption and Asset Recovery”, dan “G20 2017-2018 Anti-Corruption Action Plan”.

Adapun agenda utama yang dibahas dalam KTT ini, yaitu pertama, memperkuat mekanisme perdagangan dan investasi G20. Kedua, meningkatkan pertumbuhan perdagangan global. Ketiga, mendukung sistem perdagangan multilateral. Keempat, mempromosikan kerja sama dan koordinasi kebijakan investasi global. Kelima, mendorong rantai nilai global yang terkoordinasi dan inklusif bagi negara berkembang dan UKM.

KTT G-20 menghasilkan Konsensus Hangzhou yang diharapkan dapat menciptakan perekonomian dunia yang inovatif, konektif, dan inklusif. Konsensus ini dianggap sebagai solusi untuk mengatasi kelambatan ekonomi yang terjadi secara global. Meskipun tidak ada aturan mengikat tetapi konsensus tersebut diharapkan ditaati agar tercipta pertumbuhan ekonomi global yang lebih berkualitas.

Para pemimpin negara G-20 setuju mendukung sistem perdagangan multilateral dan melawan proteksionisme. Untuk mendorong ekonomi, pemimpin G-20 sepakat meningkatkan inovasi dan memperkuat sistem keuangan global sebagai langkah kerja pertama untuk meningkatkan investasi multilateral. Segala macam bentuk proteksionisme di bidang investasi dan perdagangan akan dihilangkan.

Negara-negara G-20 juga menjanjikan untuk tidak menurunkan mata uangnya untuk kepentingan memicu ekspor. Serangkaian pendekatan ini diharapkan implementatif sehingga mampu meningkatkan kapasitas ekonomi negara-negara G-20 dan negara-negara lainnya di dunia.

Selain memperkuat perdagangan global, G-20 juga akan membangun mekanisme yang kuat dalam investasi global guna mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia yang masih lemah.

Dari sisi keuangan, negara-negara G-20 terus berupaya agar mata uang tetap stabil di tengah situasi perekonomian dunia yang tidak menentu sehingga kegiatan perdagangan dan investasi tidak terganggu.

Selain mencapai kesepakatan dalam masalah ekonomi, pada bagian lain, G-20 mengimbau peningkatan bantuan atas terjadinya peningkatan jumlah pengungsi dunia. Bantuan ini terutama ditujukan kepada negara-negara penerima.

KOMPAS/ANDY RIZA HIDAYAT

Presiden Joko Widodo (barisan depan dua dari kiri) melambaikan tangan pada sesi foto bersama pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Hangzhou Hall International Convention Center, Hangzhou, Tiongkok, Minggu (4/9/2016). Pertemuan itu digelar dengan tema membangun ekonomi global yang inovatif, menyegarkan, terkoneksi satu sama lain, dan inklusif.

KTT G-20 Hamburg, Jerman 2017

KTT G20 di Humberg, Jerman diselenggarakan pada tanggal 7–8 Juli 2017. Tema yang diusung adalah “Shaping an Interconnected World”. Fokus utama agenda kali ini adalah mewujudkan tujuan agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan dan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.

Pertemuan para pemimpin G-20 berakhir dengan menghasilkan “G20 Leaders´ Declaration Shaping an interconnected world” . Selain itu, dihasilkan pula 14 kesepakatan. Beberapa kesepakatan itu adalah “Hamburg Action Plan”, “Climate and Energy Action Plan for Growth”, “Hamburg Update: Taking forward the G20 Action Plan on the 2030 Agenda”, “Annual Progress Report 2017”, “G20 Action Plan on Marine Litter”, “G20 Africa Partnership G20 Initiative for Rural Youth Employment”, dan “High Level Principles on the Liability of Legal Persons for Corruption”.

Dalam komunike ditegaskan, bahwa perdagangan internasional dan investasi penting sebagai motor pertumbuhan, produktivitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan.

Dalam pernyataan bersama itu, para pemimpin G-20 mengakui transformasi digital menjadi pendorong pertumbuhan global yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Transformasi digital juga berkontribusi mengurangi kesenjangan dan mencapai agenda pembangunan berkelanjutan.

Para pemimpin negara juga mengakui usaha mikro, kecil, dan menengah serta perusahaan rintisan memainkan peran dalam pembangunan. Karena itu, semua sepakat untuk mendorong akses yang lebih baik pada sumber dan layanan keuangan.

Selain itu, didorong pula kerja sama yang lebih baik di antara para pemangku kepentingan. Penggunaan standar internasional pada produk dan layanan ekonomi digital juga menjadi perhatian. Dalam komunike disebutkan, Peta Jalan G-20 untuk Digitalisasi akan menjadi pedoman.

Setiap negara juga diharapkan memantau perkembangan keuangan digital, termasuk masalah lintas batas, baik di yurisdiksi masing-masing maupun bekerja sama dengan komunitas pelaku usaha dan instansi khusus penyusun standar.

Secara umum, ada 19 poin kesepakatan bersama dalam KTT G-20, yaitu penerapan inklusifitas pertumbuhan ekonomi global; mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi global; menangani kelebihan kapasitas produk-produk di pasar global; meningkatkan rantai pasokan global yang berkelajuttan; pemanfataan ekonomi digital; memacu pertumbuhan pekerjaan; meningkatkan ketahanan sistem keuangan global; membentuk kerangkan keuangan internasional; meningkatkan kerjasama keterbukaan pajak dan transparansi keuangan global.

Kemudian penguatan sistem kesehatan dunia; memerangi Antimicrobial Resistance (AMR); efisiensi energi tak terbarukan dan meningkatkan upaya menangkal perubahan iklim; memacu pembangunan berkelanjutan dalam kerangka SGGs 2030; pemberdayaan perempuan; meningkatkan ketahanan pangan, keberlanjutan air dan kehidupan pedesaan; efisiensi sumber daya kelautan; meningkatkan perhatian pada kemitraan di Afrika; menindaklanjuti koordinasi dan meningkatkan kerja sama menangani isu migrasi; dan memerangi korupsi.

Para pemimpin negara anggota G-20 juga mengecam keras segala bentuk serangan teroris yang terjadi di berbagai belahan dunia. Mereka sepakat menanggulangi terorisme dengan kerja sama pertukaran informasi intelijen, penegakan hukum, dan memotong jalur logistik kelompok teroris.

Mereka juga sepakat mendukung upaya PBB dalam mencegah dan menanggulangi terorisme. Dukungan untuk korban terorisme juga digarisbawahi dalam pernyataan bersama para pemimpin negara G-20 di Hamburg, Jerman.

KOMPAS/NINA SUSILO

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajol melakukan pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan para kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara G-20 di Hamburg Messe und Congress, Hamburg, Jerman, Jumat (7/7/2017) sore. Dalam pertemuan ini, dibahas kerja sama ekonomi terutama dalam industri strategis serta upaya Indonesia melawan kampanye hitam atas hasil perkebunan sawit Indonesia.

KTT G-20 Buenos Aires, Argentina 2018

KTT G-20 di Buenos Aires Argentina diselenggarakan pada 30 November hingga 1 Desember 2018. KTT G-20 kali ini dihadiri 19 negara G-20 dan Uni Eropa, 7 negara undangan serta 10 perwakilan organisasi internasional.

Adapun tema pertemuan G-20 kali ini ialah Building Consensus for Fair and Sustainable Development (Membangun Kesepakatan untuk Pembangunan yang Adil dan Berkelanjutan). Dengan tema itu, terbentuk tiga prioritas. Yang pertama, The future of work: unleashing people’s potential, yaitu upaya meningkatkan inklusifitas, dan mengurangi kesenjangan melalui pemanfaatan teknologi, investasi pendidikan dan pelatihan, serta kebijakan fiskal dan reformasi struktural.

Kemudian Infrastructure for development: mobilizing private resources to reduce infrastructure deficits. Selanjutnya mengatasi global infrastructure gap melalui mobilisasi investasi swasta dan a sustainable food future: improving soils and increasing productivity.

Pertemuan tingkat tinggi G-20 ini melahirkan sebuah komunike atau kesepakatan bersama “G20 Leaders’ declaration Building consensus for fair and sustainable development” yang terdiri dari 31 butir kesepakatan. Selain itu, dihasilkan pula 11 persetujuan di tingkat kementerian dan 20 dokumen kelompok kerja.

Dokumen-dokumen pendukung lainnya, antara lain, mengenai Isu Ekonomi digital: “G20 Menu of Policy Options for the Future of Work; G20 Digital Repository”; “G20 Policy Guide on Digitalization and Informality”.

Isu Infrastruktur: “G20 Roadmap to Infrastructure as an Asset Class”, “G20 principles for Project Preparation”. Isu Pembangunan berkelanjutan: “G20 Initiatiative for Early Childhood Development”.

Isu Anti korupsi: “G20 Principles on Preventing Corruption and Ensuring Integrity in State-Owned Enterprises”; “G20 Principles on Preventing and Managing Conflict of Interest in the Public Sector”.

Beberapa isu penting yang dibahas di antaranya perdagangan internasional yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global, kerja sama multilateral berdasarkan tatanan internasional berbasis aturan (rules-based international order), dan sistem keuangan international yang stabil.

Selain itu, dibahas pula penanganan masalah migrasi dan pengungsi, perubahan iklim, ketahanan pertanian dan energi, digitalisasi ekonomi yang dapat mendukung pemerataan pembangunan dan keuangan inklusif, hingga isu-isu terkait penanganan anti korupsi, dan aliran dana untuk tindak kejahatan.

Indonesia berhasil memasukkan isu yg menjadi kepentingan dan prioritas dalam deklarasi yakni pengembangan inovasi keuangan melalui bisnis model dengan digitalisasi ekonomi dan isu referensi energi terbarukan.

Sementara itu, Presidensi Argentina membuat agenda G-20 sarat dengan muatan kepentingan negara berkembang. Dua area tematik di bidang perdagangan, yakni pertama, rantai nilai global di sektor pangan dan pertanian (food and agricultural global value chains).

Fokus pembahasan menyoroti kesenjangan dan tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan partisipasi dan mendapatkan manfaat dari rantai nilai global di sektor pangan dan pertanian sebagai bagian dari perdagangan internasional khususnya bagi UMKM.

Beberapa isu yang dibahas, antara lain, pola perdagangan dan investasi produk pangan dalam rantai nilai global (global value chains, GVC), peningkatan nilai tambah produk pangan di tingkat kawasan dan global, hubungan antara pertanian dan teknologi ICT, peran sektor jasa dalam industri GVC pangan, tantangan UMKM dalam partisipasi GVC, dan pemberdayaan perempuan di sektor pangan dan GVC.

Kedua, revolusi industri. Revolusi ekonomi yang ditandai dengan makin besarnya porsi digital yang akan menggantikan peran manusia. Selain dapat memberikan peluang peningkatan kinerja perdagangan dan investasi, revolusi industri juga dapat menyebabkan ketimpangan di Indonesia semakin besar. UKM memerlukan dukungan dalam mengadopsi teknologi dan model bisnis baru.

Beberapa isu yang dieksplorasi terkait revolusi industri keempat, antara lain, dampak revolusi industri keempat terhadap arus perdagangan dan investasi, gap kapasitas teknologi negara berkembang, dan pengaruh revolusi industri keempat. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Arsip Kompas
  • “KTT G-20: Isu Terorisme Jadi Topik Utama Pertemuan Para Pemimpin Negara”, Kompas, 16 November 2015, hlm. 08
  • “Pemulihan Jadi Fokus Utama * Tiongkok Menaikkan Investasi di Sektor Riil”, Kompas, 18 November 2015, hlm. 17
  • “KTT G-20: AS-Tiongkok Sepakat Menurunkan Emisi”, Kompas, 05 September 2016, hlm. 08
  • “Solusi dari Kekuatan Ekonomi * Senin Ini Presiden Jokowi Menjadi Pembicara Utama”, Kompas, 05 September 2016, hlm. 08
  • “Tajuk Rencana: RI, G-20 dan Ekonomi Inovasi”, Kompas, 06 September 2016, hlm. 06
  • “Pertemuan G-20: Penghapusan Proteksi Ekonomi Disepakati”, Kompas, 06 September 2016, hlm. 08
  • “Gagasan Baru dari Hangzhou * KTT G-20 Hasilkan Konsensus untuk Menjawab Pelambatan Ekonomi”, Kompas, 06 September 2016, hlm. 08
  • “Ekonomi Global: Perdagangan Bebas Jadi Pertaruhan G-20”, Kompas, 18 Maret 2017, hlm. 10
  • “Bersatu Melawan Teror * Presiden Jokowi Berbagi Pengalaman RI Mengatasi Terorisme”, Kompas, 08 Juli 2017, hlm. 01, 15
  • “KTT G-20: Kerja Sama Global Berantas Terorisme Disepakati”, Kompas, 09 Juli 2017, hlm. 01
  • “Tajuk Rencana: G-20 Dorong Pertumbuhan Inklusif”, Kompas, 10 Juli 2017, hlm. 06
  • “KTT G-20: Para Pemimpin Dorong Pertumbuhan Digital Ekonomi”, Kompas, 10 Juli 2017, hlm. 10
  • “G-20 dan Ancaman pada Multilateralisme”, Kompas, 01 Desember 2018, hlm. 08
  • “KTT G-20: Ada Desakan Tata Ulang Sistem Perdagangan”, Kompas, 02 Desember 2018, hlm. 01, 15