Paparan Topik | Piala Dunia

Piala Dunia U-17 FIFA: Sejarah, Sistem Kompetisi, Peserta, Tuan Rumah, dan Tim Juara

Indonesia ditunjuk Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 edisi ke-19 tahun 2023. Kejuaraan yang pertama kali digelar pada 1985 ini akan mempertemukan 24 negara.

KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Sejumlah anak berfoto di dekat Trofi Piala Dunia U-17 di Taman Cikapayang Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/10/2023). Trofi yang dipamerkan dalam rangkaian Trophy Experience Piala Dunia U-17 2023 ini akan diperebutkan oleh 24 tim dari seluruh dunia.

Fakta Singkat

Piala Dunia U-17

  • Piala Dunia U-17 pertama kali diselenggarakan tahun 1985 di China dengan diikuti 16 negara.
  • Indonesia menjadi tuan rumah edisi ke-19 yang digelar pada 10 November – 2 Desember 2023 yang diikuti 24 negara.
  • 19 negara pernah menjadi tuan rumah, belum ada satu pun negara yang pernah dua kali menjadi tuan rumah.
  • Terdapat 9 negara yang pernah menjuarai kejuaraan ini.
  • Nigeria menjadi negara peraih gelar juara terbanyak dengan lima gelar, kemudian disusul oleh Brasil (4 kali), Ghana, dan Meksiko sebanyak dua kali.

Piala Dunia U-17 FIFA adalah kejuaraan sepak bola resmi yang diadakan FIFA setiap dua tahun sekali. Kejuaraan diikuti 24 negara yang lolos putaran final setelah melalui babak kualifikasi di enam konfederasi di bawah naungan FIFA. Kejuaraan ini diikuti oleh tim nasional sepak bola di kelompok umur di bawah 17 tahun.

Turnamen ini pertama kali digulirkan pada 1985 dan diikuti 16 negara. Jumlah negara peserta turnamen dua tahunan ini menjadi 24 tim sejak 2007 atau edisi ke-12 yang diselenggarakan di Korea Selatan hingga edisi ke-19 yang akan diselenggarakan di Indonesia pada November – Desember 2023. Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah ajang dua tahunan itu, menggantikan Peru, diputuskan melalui sidang Dewan FIFA, Jumat (23/6/2023).

Kejuaraan sepak bola ini selalu dipantau oleh pemandu-pemandu bakat dari tim-tim sepak bola Eropa supaya mendapatkan pemain sepak bola bertalenta tinggi untuk memperkuat tim-tim Eropa. Selama kejuaraan ini berlangsung, telah banyak menghasilkan bintang-bintang pemain sepak bola masa depan dalam persepakbolaan dunia.

Tahun 2023 Indonesia ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Penunjukan itu dilakukan setelah Peru menyatakan mundur sebagai tuan rumah karena tak dapat memenuhi komitmen terkait pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan turnamen ini.

Berikut ini dipaparkan beberapa hal tentang Piala Dunia U-17 dari sejarah, tim peserta, pembagian grup, format turnamen, tuan rumah, tim-tim juara hingga stadion yang menggelar pertandingan sepak bola.

Sejarah

FIFA menggelar Kejuaraan Dunia U-17 pertama kali pada 1985. Kejuaraan dua tahunan ini terinspirasi dari turnamen serupa yang diselenggarakan oleh Singapura yang disebut Piala Kota Lion (Lion City Cup).

Singapura mulai menyelenggarakan Piala Kota Lion pada 1977. Kejuaraan untuk pemain berusia kurang dari 16 tahun ini hanya melibatkan dua tim dari Singapura dan tim dari negara tetangga Malaysia. Tim dari Malaysia mewakili negara bagian Penang, Perak, Johor, Selangor, Pahang, dan Kelantan.

Sekretaris Jenderal FIFA saat itu Joseph Blatter berkunjung ke Singapura pada 1982 untuk mempelajari seluk-beluk Piala Kota Lion. Blatter berhasil meyakinkan Komite Teknis FIFA bahwa Piala Kota Lion yang diselenggarakan Singapura menunjukkan cara terbaik untuk mengembangkan sepak bola usia muda.

Kemudian, FIFA membahas dan kemudian memutuskan menyelenggarakan Piala Dunia U-16 yang melibatkan pemain-pemain usia di bawah 16 tahun untuk mewakili negaranya. Tiongkok menjadi tuan rumah pertama bagi Piala Dunia U-16 pada 1985, tiga tahun sejak Blatter mengunjungi Singapura. Ajang perdana yang diikuti 16 negara peserta itu menghasilkan juara perdana, yakni Nigeria.

Nigeria keluar sebagai juara setelah di partai final berhasil mengalahkan Jerman Barat dengan skor 2-0. Sementara peringkat ketiga diraih Brasil setelah mengalahkan Guinea dengan skor 4 – 1.

Keberhasilan itu membuat FIFA kemudian meningkatkan batas atas maksimal umur pemain 17 tahun dari sebelumnya 16 tahun, sehingga mengubah turnamen tersebut menjadi Piala Dunia U-17 pada 1991 atau edisi ke-4 yang digelar di Italia. Edisi ke-4 itu melahirkan juara baru, yakni Ghana setelah mengalahkan Spanyol dengan skor 1 – 0.

Selanjutnya, mulai 2007 atau edisi ke-12 di Korea Selatan, jumlah tim yang berpartisipasi juga meningkat dari 16 tim menjadi 24 tim. Nigeria keluar sebagai juara untuk ketiga kalinya setelah mengalahkan Spanyol lewat adu pinati.

Turnamen terakhir, yakni edisi ke-18 digelar di Brasil pada 2019. Tuan rumah Brasil keluar sebagai juara setelah di partai final mengalahkan Meksiko dengan skor 2 – 1. Edisi berikutnya batal karena pandemi Covid-19 dan baru kembali digelar pada 2023.

Peru yang seharusnya menjadi tuan rumah mengundurkan diri karena tidak sanggup menyelesaikan infrastruktur untuk event dua tahunan itu. Indonesia yang sedah mempersiapkan diri sebagai tuan ruamh U-20, tapi batal digelar karena alasan politik, dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.

Sejak perdana digelar tahun 1985 hingga edisi ke-18 tahun 2019, Nigeria menjadi negara dengan kemenangan terbanyak Piala Dunia U-17 dengan lima gelar. Nigeria memenangkan edisi pada 1985, 1993, 2007, 2013, dan 2015. Kemudian disusul oleh Brasil (4 kali), kemudian Ghana dan Meksiko sebanyak dua kali.

KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Warga berebut untuk memotret trofi Piala Dunia U-17 yang dipamerkan di kawasan bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (15/10/2023). Kota Jakarta menjadi kota pertama berlangsungnya trophy experience Piala Dunia U-17.  Ajang Piala Dunia U-17 akan berlangsung pada 10 November 2023 hingga 2 Desember 2023.

Tuan Rumah

Tuan rumah ajang Piala Dunia U-17 ditentukan dan diumumkan oleh FIFA. Untuk ajang ke-19, Peru ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 FIFA 2021, setelah pertemuan Dewan FIFA pada 24 Oktober 2019 di Shanghai, Tiongkok.

Meski demikian, ajang itu dibatal digelar karena pandemi Covid-19. Setelah pandemi mereda, Peru diberi hak tuan rumah untuk edisi selanjutnya pada 2023. Peru sebelumnya juga pernah menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia U-17 FIFA 2005. Namun, Peru mengundurkan diri sebagai tuan rumah pada 3 April 2023 kerena tidak sanggup menyelesaikan infrastruktur yang digunakan untuk ajang tersebut.

Pada 23 Juni 2023, FIFA secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah baru menggantikan Peru. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia tampil di Piala Dunia U-17 dan menjadi negara Asia Tenggara pertama sebagai tuan rumah ajang ini.

Selain Peru dan Indonesia, sudah ada 17 negara lainnya yang pernah menjadi tuan rumah ajang tersebut. Negera-negara yang menjadi tuan rumah ajang itu, yakni China, Kanada, Italia, Jepang, Ekuador, Mesir, Selandia Baru, Trinidad dan Tobago, Finlandia, Korea Selatan, Nigeria, Meksiko, Uni Emirat Arab, Chile, India, dan Brasil. Pada ajang tersebut belum ada satu negara pun yang ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah sebanyak dua kali.

Dari 19 negara penyelenggara, hanya ada dua negara yang saat menjadi tuan rumah yang juga meraih juara. Dua negara itu, yaitu Meksiko yang menjadi tuan rumah pada tahun 2011 dan Brasil yang menjadi tuan rumah pada 2019. Di partai final, Meksiko berhasil mengalahkan Uruguay dengan skor 2 – 0, sementara Brasil mengalahkan Meksiko dengan skor 2 – 1.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Tim Juara

Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di Indonesia pada November – Desember 2023 merupakan ajang ke-19. Ajang dua tahunan ini pertama kali digelar pada 1985, dan sempat vakum empat tahun karena pandemi COVID-19. Terdapat 9 negara yang pernah menjuarai kejuaraan yang diikuti oleh pemain bola usia di bawah 17 tahun.

Brasil menyandang status sebagai tim juara bertahan. Pada gelaran 2019, skuad Selecao yang menjadi tuan rumah mengangkat trofi di depan publik sendiri berkat kemenangan 2-1 atas Meksiko di final. Trofi tersebut adalah mahkota Piala Dunia U-17 untuk keempat kalinya bagi Brasil. Namun, mereka bukan negara tersukses di kejuaraan ini.

Torehan Brasil masih kalah dari Nigeria yang tercatat sebagai negara terbanyak juara di ajang Piala Dunia U-17, yakni 5 kali yang diraih pada tahun 1985, 1993, 2007, 2013, dan 2015. Sementara Brasil di posisi kedua dengan 4 kali juara yang diraihnya pada 1997, 1999, 2003, dan 2019. Berikutnya Ghana dan Meksiko yang masing-masing meraih 2 kali juara. Ghana keluar sebagai juara pada Piala Dunia U-17 1991 dan 1995, sementara Meksiko pada tahun 2005 dan 2011.

Lima negara lainnya pernah menjuarai kejuaraan ini satu kali, yaitu Prancis (2001), Rusia (Uni Soviet) (1987), Arab Saudi (1989), Swiss (2009), dan Inggris (2017). Adapun Spanyol meski belum pernah memenangi kejuaraan itu, tapi tercatat sebagai negara yang paling banyak masuk babak semifinal. Spanyol tercatat runner up empat kali pada 1991, 2003, 2007, 2017 dan dua kali peringkat ke-3, yakni 1997, 2009.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Peserta dan Format Kompetisi

Sebanyak 24 negara menjadi peserta piala dunia U-17 yang digelar di Indonesia pada November – Desember 2023. Indonesia sebagai tuan rumah lolos secara otomatis sebagai peserta tanpa melalui babak kualifikasi, sementara 23 tim peserta lain yang lolos ke putaran final setelah melalui kompetisi di enam konfederasi secara terpisah.

Berikut Negara peserta

Konfederasi AFC (Asia): 5 Negara

  • Indonesia (tuan rumah)
  • Iran
  • Jepang
  • Korea Selatan
  • Uzbekistan

Konfederasi CAF (Afrika): 4 negara

  • Burkina Faso
  • Mali
  • Maroko
  • Senegal

CONCACAF (Amerika Tengah, Amerika Utara, Karibia): 4 Negara

  • Kanada
  • Meksiko
  • Panama
  • Amerika Serikat.

CONMEBOL (Amerika Selatan): 4 negara

  • Argentina
  • Brasil (juara bertahan)
  • Ekuador
  • Venezuela

OFC (Oseania): 2 Negaraa

  • Kaledonia Baru
  • Selandia Baru.

UEFA (Eropa): 5 Negara

  • Inggris
  • Prancis
  • Jerman
  • Polandia
  • Spanyol

Selanjutnya, sebanyak 24 negara peserta diundi dan terbagi dalam 6 grup.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Setelah enam grup memainkan semua pertandingan di babak penyisihan, dua tim teratas (peringkat 1 dan runner up) lolos ke babak 16 besar yang memainkan sistem gugur. Selain itu, empat tim penghuni peringkat ke-3 terbaik juga lolos ke babak 16 besar.

Di ajang U-17 tidak ada perpanjangan waktu jika skor masih imbang di waktu normal atau 90 menit. Untuk menentukan tim yang lolos ke babak selanjutnya maka langsung dilanjutkan dengan adu penalti. Sistem itu dilakukan sampai babak final hingga menghasilkan juara di turnamen tersebut.

Stadion

Piala Dunia U-17 2023  akan menggunakan empat stadion, yaitu Jakarta International Stadium (JIS), Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), Manahan (Solo), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).

Pembukaan Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di Gelora Bung Tomo. Stadion tersebut juga bakal jadi kandang Timnas Indonesia U-17 selama babak penyisihan Grup A. Grup A sendiri terdiri dari empat negara, yakni Indonesia, Ekuador, Maroko, dan Panama.

Sementara itu, untuk partai final Piala Dunia U-17 2023 akan dimainkan di Stadion Manahan. Selama babak penyisihan, Manahan juga bakal penyelenggarakan pertandingan Grup B yang dihuni oleh Spanyol, Mali, Uzbekistan, Kanada.

Stadion JIS akan digunakan untuk mengelar laga-laga di Grup C dan E. Grup C terdiri dari Brasil, Inggris, Iran, Kaledonia Baru. Sementara Grup E terdiri dari Prancis, Korea Selatan, Amerika Serikat, Burkina Faso.

Sedangkan babak penyisihan Grup D dan F bakal dimainkan di Stadion Jalak Harupat. Grup D berisikan negara Jepang, Argentina, Senegal, Polandia, sementara Grup F dihuni Meksiko, Jerman, Selandia Baru, Venezuela.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Rabu (5/7/2023). JIS rencananya akan menjadi pengganti Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023. Namun, stadion itu membutuhkan perbaikan ataupun peningkatan agar dapat memenuhi standar FIFA ketika dicek.

Stadion Gelora Bung Tomo

Stadion Gelora Bung Tomo adalah sebuah stadion serbaguna atau multifungsi yang terletak di kawasan Benowo, Surabaya. Stadion ini merupakan bagian dari kawasan Surabaya Sport Center. Stadion Gelora Bung Tomo menggantikan Stadion Gelora 10 November yang telah menjadi cagar budaya.

Stadion milik Pemerintah Kota Surabaya ini dibangun sejak 1 Januari 2008 dengan arsitek dari Malaysia, KLIA Arsitek. Stadion Gelora Bung Tomo menjadi markas klub sepak bola Persebaya Surabaya. Stadion yang sebelumnya bernama Stadion Gelora 10 November ini pertama kali dibuka pada 6 Agustus 2010 dan dapat menampung 55.000 penonton.

Sebelum direnovasi, stadion Gelora Bung Tomo memiliki kapasitas 50.000 orang penonton dengan hanya pada bagian tribune VIP yang menggunakan kursi tunggal (single seat). Setelah renovasi dan pemasangan kursi tunggal, kapasitas berkurang menjadi sekitar 46.800 orang penonton. Stadion Gelora Bung Tomo juga sudah berstandar FIFA dan siap menggelar pertandingan skala internasional dengan fasilitas yang modern dan ramah penonton.

Sejumlah fasilitas yang tersedia, antara lain, tribun dengan penerapan single seat berkapasitas hingga 46.800 penonton, tribun khusus bagi penyandang disabilitas, ruang media,4 lapangan latihan berstandatr FIFA, lintasan sepatu roda, GOR serba guna, dan sirkuit.

Stadion ini menjadi tempat pembukaan gelaran Piala Duni U-17 edisi ke-19 yang akan diselenggarakan pada 10 November 2023. Stadion ini juga menjadi tempat bertandingnya tim-tim di Grup A yang dihuni Indonesia, Ekuador, Maroko, dan Panama.

KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO

FIFA saat pengecekan kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/2/2023) untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Surabaya termasuk dalam enam kota penyelenggara turnamen bersama Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, dan Gianyar (Bali).

Stadion Manahan, Solo

Stadion Manahan berada di pusat kota Solo, yakni di Jalan Adi Sucipto, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Stadion milik Pemerintah Kota Surakarta ini menjadi lokasi penyelenggaraan babak final Piala Dunia U-17 yang akan digelar pada 2 Desember 2023.

Stadion Manahan telah berstandar Internasional dan FIFA, sehingga bisa menggelar pertandingan bertaraf Internasional maupun Nasional. Gelanggang olahraga ini diresmikan pertama kali oleh Presiden Soeharto pada 21 Februari 1998. Setahun setelah diresmikan, Stadion Manahan terpilih menjadi lokasi gelaran puncak peringatan Hari Olahraga nasional (Haornas) XVI.

Sebelum menjadi stadion, lapangan ini kerap digunakan untuk pacuan kuda Kadipaten Mangkunegaran. Stadion Manahan mulai dibangun pada 1989 dengan luas sekitar 170.000 meter persegi dan total bangunan seluas 33.300 meter persegi.

Pada 2018, pemerintah kota Solo melakukan renovasi terhadap Stadion Manahan untuk persiapan gelaran Piala Dunia U-20 2023 dengan biaya renovasi mencapai sekitar Rp 301 miliar. Saat direvitalisasi pada 2018, Stadion Manahan bakal menjadi versi mini dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Revitalisasi itu dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk KSO PT Penta Rekyasa meliputi pekerjaan struktur stadion bagian tribun barat, tribun timur, tibun utara dan tribun selatan, serta pekerjaan field of play.

Stadion ini mampu menampung 20.000 penonton dengan sistem kursi tunggal (single seat). Area lapangan Stadion Manahan ditanami rumput Zoysia Japonica yang warnanya lebih hijau dan berakar kuat. Rumput ini serupa dengan jenis rumput yang ditanam di Stadion Gelora Bung Karno.

Stadion Manahan dilengkapi dengan berbagia fasilitas antara lain lintasan lari mengelilingi lapangan sebagaimana stadion tipe Olympic pada umumnya. Fasilitas lainnya berupa ruang ganti pemain yang dilengkapi dengan kolam berendam air panas (jacuzzi) dan Area parkir yang mampu menampung 2.300 motor dan 300 mobil.

Stadion Manahan pernah menjadi kandang klub sepak bola tanah air, salah satunya Pelita Jaya pada 2000 – 2002. Kemudian Persijatim yang menjadi cikal bakal Sriwijaya juga pernah berkandang di Stadion Manahan dalam Liga Indonesia pada 2003 – 2006. Stadion ini juga pernah menjadi rumah Persis Solo pada 2006 hingga sekarang.

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/1/2020). Stadion ini ditetapkan menjadi salah satu tempat untuk pertandingan Piala Dunia U-20 pada 2021.

Stadion Si Jalak Harupat, Bandung

Stadion Si Jalak Harupat terletak di Desa Kopo dan Desa Cibodas, Kecamatan Kutawaringin, Soreang, Kabupaten Bandung. Stadion milik Pemerintah Kabupaten Bandung ini bakal menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada 10 November hingga 2 Desember 2023. Stadion ini menjadi lokasi pertandingan babak penyisihan tim-tim yang tergabung dalam Grup D dan Grup F. Grup D berisikan negara Jepang, Argentina, Senegal, Polandia, sementara Grup F dihuni Meksiko, Jerman, Selandia Baru, Venezuela.

Nama Si Jalak Harupat sendiri diambil dari julukan salah seorang pahlawan nasional dari Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yaitu Otto Iskandardinata. Stadion ini dibangun pada Januari 2003. Stadion diresmikan pada hari jadi Kabupaten Bandung ke-364 tepatnya 26 April 2005, Peresmian saat itu dilakukan langsung oleh Agum Gumelar yang menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

Stadion Si Jalak Harupat dijadikan sebagai home base dari klub sepak bola Persikab Bandung yang merupakan kontestan di Liga 2. Bukan cuma Persikab, Persib Bandung juga kerap memakai stadion ini sebagai kandang.

Stadion berkapasitas 30 ribu kursi ini punya beberapa fasilitas seperti lampu penerangan berkekuatan 1.000 lux yang memungkinkan dilaksanakannya pertandingan malam hari, papan skor elektronik hingga lintasan untuk atletik dengan ukuran standar sebanyak 8 lintasan.

KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Delegasi FIFA meninjau Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Stadion ini direncanakan sebagai satu lokasi pertandingan Piala Dunia U-20.

Stadion Jakarta International (JIS)

Stadion Jakarta International atua biasa disebut Stadion JIS awalnya Bernama Stadion Bersih Manusia Wibawa (BMW). Stadion bertaraf internasional ini terletak di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Jakarta International Stadium atau biasa disebut JIS akan digunakan untuk mengelar laga-laga babak penyisihan di Grup C dan E. Grup C terdiri dari Brasil, Inggris, Iran, Kaledonia Baru. Sementara Grup E terdiri dari Prancis, Korea Selatan, Amerika Serikat, Burkina Faso.

Proyek pembangunan Stadion JIS sudah dicanangkan sejak 2008 pada era Fauzi Bowo. Sengketa lahan membuat pembangunan JIS maju-mundur di kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pada era Gubernur Anies Baswedan pembangunan stadion berlanjut pada 2019 dengan biaya pembangunannya mencapai Rp 4,5 triliun.

Stadion milik Pemerintah DKI Jakarta ini diresmikan pada 24 Juli 2022. Peresmian JIS berlangsung diwarnai konser musik dan pertandingan persahabatan Persija Jakarta vs Chonburi FC.

JIS memiliki atap yang bisa dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan. Selain itu, bagian lantai 9 JIS juga direncanakan dapat dipakai jogging dengan pemandangan laut utara Jakarta, bahkan diperuntukkan Sirkuit Formula E. Pemprov DKI Jakarta baru meresmikan JIS pada 24 Juli 2022.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Rabu (5/7/2023). JIS rencananya akan menjadi pengganti Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023. Namun, stadion itu membutuhkan perbaikan ataupun peningkatan agar dapat memenuhi standar FIFA ketika dicek.

JIS dipilih menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 yang berlangsung mulai November mendatang karena Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah jauh-jauh hari dijadwalkan untuk menggelar konser band Coldplay pada November 2023.

Stadion JIS menjadi stadion dengan jumlah daya tampung penonton terbanyak di Indonesia, yaitu 82.000 penonton. Selain itu, stadion dilengkapi dengan CCTV yang punya kemampuan FaceID untuk menjerat mereka-mereka yang membuat onar dalam pertandingan. Kemudian dilengkapi kursi-kursi penonton single seater, stadion juga mempunyai 52 boks VIP untuk menampung tamu-tamu penting.

Keunggulan JIS lainnya adalah adanya retractable roof alias atap yang bisa terbuka dan tertutup saat stadion menjadi tuan rumah konser musik kelas dunia, pameran.  Stadion JIS memiliki dua lapangan latihan, hingga ruang ganti pemain yang mewah. (LITBANG KOMPAS)

Artikel terkait