Artikel Terkait
Sosok Jeje Wiradinata lahir di Pangandaran, 14 Februari 1969 merupakan anak kedua dari pasangan Djuha Suhada (alm) dengan Arsih Suwarsih. Saat ini merupakan sosok pemimpin yang berasal dari rakyat. Ayahnya adalah seorang nelayan di Pangandaran memiliki perahu untuk melaut dan menangkap ikan yang berasal dari hasil bantuan.
Ayahnya berpesan agar Jeje kelak tidak berprofesi menjadi nelayan, tugasnya hanya belajar dan hanya diperbolehkan melaut pada saat akhir pekan. Jika melihat dari latar belakang dan keadaan keluarganya saat dulu tak pernah terlintas dalam benaknya bisa diusung jadi calon Kepala Daerah sebagai Gubernur Jawa Barat.
Memulai karier politik dengan merangkak dari bawah, dimulai bergabung menjadi kader PDI Perjuangan sejak 1999 dan terpilih sebagai Ketua PAC PDIP, Jeje maju dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Ciamis dari tahun 1999 hingga 2009. Dua kali periode keanggotaan di DPRD Ciamis. Periode pertama Jeje menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Ciamis dan periode kedua Jeje menjadi ketua DPRD Kabupaten Ciamis.
Suami dari Hj. Ida Nurlaela terpilih menjadi Wakil Bupati Ciamis mendampingi Bupati Iing Syam Arifin periode 2014-2019. Namun posisi alumnus Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta sebagai wakil hanya berlangsung satu tahun saja hingga 2015. Setelah lama berkiprah di Ciamis, Jeje pun berniat pulang kampung menjadi orang nomor satu Pangandaran bersama Adang Hadari dan terpilih untuk memimpin tanah kelahirannya.
Bagi Jeje yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Ciamis, pulang ke Pangandaran merupakan panggilan hati dan rasa sayang atau nyaah ka lembur. Jangan sampai, dia disebut “Kebo Mulih Pakandangan”. Artinya pulang kampung saat tak produktif atau saat pensiun. Saat tak memberikan kontribusi untuk masyarakat. Atau pulang kampung hanya dikubur saat meninggal.
Pengalaman dalam berpolitik dan menjalankan roda pemerintahan, Jeje dinilai sebagai sosok yang diharapkan dapat membangun sebuah pemerintahan yang kuat di Pangandaran sehingga dapat menjalankan berbagai program unggulan terbaik untuk mewujudkan Pangandaran makmur sejahtera dan Pangandaran Hebat.
Dirinya yakin Kabupaten Pangandaran dengan segala potensinya bisa maju dan menjadi daerah hebat. Jika direncanakan dan ditata, lalu dikelola secara tepat. Hanya dalam waktu 10 tahun kedepan, Pangandaran yang memiliki potensi wisata, alam dan lainya akan menjadi daerah termaju di Jawa Barat, seperti halnya Badung di Bali.
Saat Kontestasi Pilkada 2024 mulai bergulir nama Jeje Wiradinata tak pernah masuk dalam radar bursa Pilgub Jabar 2024. Perjalanannya menjadi calon pemimpin Jawa Barat bahkan begitu mengejutkan dan tak disangka-sangka. Meski begitu, kapasitasnya sebagai pemimpin di Jawa Barat tidak perlu diragukan.
Mantan Bupati Pangandaran tak menyangka bakal didaftarkan PDI Perjuangan sebagai calon Gubernur Jawa Barat di detik-detik terakhir pendaftaran, bahkan tawaran untuk maju di Pilgub Jabar datang sejam kurang menjelang waktu penutupan pendaftaran. bersama dengan wakilnya yang lebih dikenal sebagai artis multitalenta, Ronal Surapradja.
Menjadi calon dadakan membuatnya tak sempat mempersiapkan diri, Jeje kaget bukan kepalang. Namun, karena selama menjadi kader PDI Perjuangan dididik untuk siap dalam menjalankan tugas, maka ia menerima tawaran itu. Padahal, kala itu santer dikabarkan bahwa partai berlogo banteng moncong putih itu akan mengusung Anies Baswedan-Ono Surono.
Pengalaman di tanah kelahirannya membuat Jeje bertekad untuk membawa kebiasaan selama memimpin Pangandaran ke wilayah yang lebih luas, Jawa Barat. Politisi PDI Perjuangan itu bakal membuka ruang komunikasi yang lebih luas. Dia bahkan mengatakan, bila terpilih menjadi pemimpin di Jawa Barat maka bakal menghilangkan sekat maupun jarak dengan bupati dan wali kota di Jawa Barat.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menghadiri Pangandaran Internasional Kite Festival di Pantai Timur Pangandaran, Sabtu (13/7/2019).
Perjalanan Politik
1999
Memulai karier politik merangkak dari bawah, Jeje bergabung dengan partai belogo banteng moncong putih menjadi kader PDI Perjuangan sejak 1999 dan terpilih sebagai Ketua PAC PDIP
2000
Jeje maju dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Ciamis dari tahun 1999. Periode pertama Jeje menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Ciamis, di periode ini Jeje protes pelaksanaan Proyek Sungai Citanduy (Procit) yang bisa menyebabkan Perairan Pantai Pangandaran terancam rusak berat. Ancaman perairan yang bakal timbul meliputi rusaknya ekosistem laut seperti perikanan dan terumbu karang.
2002
Ketua Komisi A DPRD Ciamis Jeje Wiradinata menilai perintah Bupati Ciamis yang mewajibkan pejabat Ciamis membuat surat loyalitas ke Bupati sebagai tindakan yang tidak masuk akal. Hal ini bermula karena gencarnya kritik dari pers yang diterima Bupati Ciamis, menurut Jeje tindakan Bupati dapat menciptakan konflik baru di kalangan masyarakat dan khususnya pejabat Ciamis.
8 Oktober 2004
Bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ciamis, Jeje Wiradinata dilantik sebagai Ketua DPRD Ciamis periode 2004-2009. Pelantikan dilakukan menyusul kemenangannya dalam pemilihan Ketua DPRD pada Jumat pekan lalu. Saat itu, dari 45 anggota DPRD Ciamis, 36 orang di antaranya memilih Jeje yang diajukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
5 September 2008
PDI Perjuangan mengusung Jeje Wiradinata yang adalah Ketua DPRD Kabupaten Ciamis sebagai calon Bupati Ciamis. Mendapatkan nomor urut lima Jeje Wiradinata berpasangan dengan Husin Al Banjari yang merupakan tokoh yang disodorkan Partai Keadilan Sejahtera.
28 Oktober 2008
Jeje Wiradinata-Husin Al Banjari, menerima kekalahan setelah melihat hasil penghitungan suara sementara pada pemilihan kepala daerah atau pilkada Kabupaten Ciamis. pasangan incumbent Engkon Komara-Iing Syam Arifin memimpin dengan 338.076 (41,35 persen) suara. Namun Jeje cukup berbesar hati karena bangga mendapat dukungan 31 persen suara.
21 Agustus 2013
Pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Drs. H. Iing Syam Arifin -Jeje Wiradinata (SAJIWA) diusung Partai Golkar, PDIP, dan PPP. Pasangan ini mengusung dua puluh dua program unggulan untuk Ciamis.
30 September 2013
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis, mengumumkan pasangan calon bupati/wakil bupati Ciamis, Iing Syam Arifin-Jeje Wiradinata meraih suara terbanyak hasil rapat rekapitulasi perhitungan suara Pilkada. Berdasarkan data hasil perhitungan suara tersebut pasangan nomor urut 1 Iing Syam Arifin berpasangan dengan Jeje diusung Partai Golkar, PDI Perjuangan dan PPP memperoleh 495.522 suara atau 59,98 persen jauh unggul dibandingkan tiga pasangan calon lainnya.
23 Juni 2015
Wakil Bupati Ciamis Jeje Wiradinata secara resmi mengusulkan pengunduran dirinya melalui sidang paripurna DPRD, kemarin. Penguduran diri Jeje ini sebagai syarat pencalonannya dalam Pilkada Pangandaran 2015. Dalam kesempatan itu, usulan jeje langsung diterima Ketua DPRD Ciamis Asep Roni, dan Bupati Ciamis Iing Syam Arifin.
24 Agustus 2015
Tiga pasangan calon yang ditetapkan KPU adalah pasangan Jeje Wiradinata-Adang Hadari yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKS, dan Partai Demokrat; pasangan Azizah Talita Dewi-Sulaksana yang diusung PKB, NasDem, dan Gerindra; serta pasangan Ino Darsono-Erwin Thamrin yang diusung PAN.
24 November 2015
Jeje Wiradinata-Adang Hadari berhasil memenangi kontestasi dengan memperoleh 140.481 suara atau 58,66 persen.Pasangan ini didukung koalisi empat partai politik besar yang menguasai separuh kursi di DPRD 18 kursi atau 51,4 persen. Keempat partai tersebut adalah PDIP, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. PDIP merupakan pemenang pemilu di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2014 dengan menempatkan delapan anggotanya di DPRD.
14 November 2020
Petahana Bupati Jeje Wiradinata menggandeng Ujang Endin Irawan dengan dukungan koalisi parpol yang gemuk. PDIP yang kembali menjadi pemenang di Kabupaten Pangandaran pada Pemilu 2019 dengan 15 kursi tetap setia mengusung kadernya, Jeje Wiradinata. Kali ini PDIP membentuk koalisi dengan lima parpol lain, yaitu Partai Gerindra, PKS, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Indonesia untuk memuluskan Jeje Wiradinata menuju periode keduanya. Koalisi enam partai pendukung Jeje Wiradinata-Ujang Endin Irawan menguasai tiga perempat kursi (30 kursi) di DPRD.
17 Februari 2021
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangandaran menetapkan pasangan Jeje Wiradinata dan Ujang Endin Indrawan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran terpilih hasil Pilkada 2020. Pada Pilkada Pangandaran, pasangan nomor urut 1 Jeje Wiradinata-Ujang Endin Indrawan berhasil menjadi peraih suara terbanyak dengan 138.152 suara. Sementara seterunya pasangan Adang Hadari-Supratman meraih sebanyak 128.187 suara. Selisih yang tergolong tipis ini, atau hanya terpaut selisih 3 persen kemudian digugat oleh pasangan Adang Hadari-Supratman ke Mahkamah Konstitusi.
26 Februari 2021
Bupati dan Wakil Bupati terpilih Jeje Wiradinata dan Ujang Endin Indrawan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Merdeka Jalan Asia Afrika, Bandung (26/2/2021). Pelantikan Jeje Wiradinata dan Ujang Endin Indrawan tersebut bersamaan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat yang menyelenggarakan Pilkada serentak.
31 Agustus 2024
PDI Perjuangan mendaftarkan pasangan Jeje-Ronal sebagai bakal cagub-bakal cawagub Jawa Barat 29 menit sebelum pendaftaran ditutup. Dua jam sebelumnya, PKB mendaftarkan Acep-Gita untuk berlaga di Pilkada Jawa Barat. Jeje-Ronal juga kaget dengan penunjukan ini. Mereka tengah sibuk dengan urusan masing-masing saat dihubungi dan hanya bertatap muka secara virtual dengan anggota KPU Jabar.
(LITBANG KOMPAS)
Referensi
-
Pejabat Ciamis Wajib Membuat Surat Loyalitas ke Bupati. Kompas, 27 September 2002, hlm. 20.
-
Pilkada Ciamis : Memecahkan Mitos di Tatar Galuh. Kompas, 8 Agustus 2008, hlm. 1.
-
Proyek Citanduy Ancam Perairan Pangandaran. Kompas, 2 Maret 2000, hlm. 19.
-
Jabar Sekilas: Pelantikan Ketua DPRD Ciamis. Kompas, 9 Oktober 2004, hlm. 19.
-
Pilkada : KPU Tetapkan Nomor Urut Pasangan Calon. Kompas, 5 September 2008, hlm. 8.
-
Pasangan Kalah Terima Hasil Pilkada * Masyarakat Masih Menghendaki Kepemimpinan “Incumbent”. Kompas, 29 Oktober 2008, hlm. 1.
-
Pilkada Serentak: Pola Petahana Pertahankan Kekuasaan. Kompas, 1 September 2015, hlm. 5.
-
Menyelamatkan Masa Depan Pangandaran * Rumah Pilkada 2020. Kompas, 14 November 2020, hlm. 11.
-
Uji Kekuatan Dua Petahana di Pangandaran * Rumah Pilkada 2020. Kompas, 14 November 2020, hlm. E.
-
Akrobat Politik di Detik-detik Terakhir. Kompas, 31 Agustus 2024, hlm. 3.
-
Kontestasi Pilkada Dimulai. Kompas, 23 September 2024, hlm. 1.
Penulis
Fadhlan Abdul Wadud Imron
Editor
Topan Yuniarto
Artikel terkait