Anggota DPR terpilih 2019-2014, Dedi Mulyadi, memghadiri acara pelantikan anggota legislatif 2019-2014 saat akan dilantik melalui Sidang Paripurna MPR di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Artikel Terkait
Tepat pada hari Minggu 11 April 1971 di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Dedi Mulyadi dilahirkan oleh pasangan Sahlin Ahmad Suryana dan Karsiti. Terlahir dari keluarga yang sederhana ayahnya merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader yang pensiun di usia 28 tahun karena sakit. Beban ekonomi keluarga ditanggung oleh ibunya yang sempat menjadi aktivis Palang Merah Indonesia (PMI) juga bekerja sebagai kuli tandur dan menyangkul di sawah.
Dalam pendidikan Dedi menempuh sekolah dasar di SD Subakti, Subang hingga lulus tahun 1984. Kemudian melanjutkan ke SMP Kalijati, Subang hingga lulus tahun 1987. Jenjang SMA diselesaikanya di SMA Negeri 1 Purwadadi, Subang tahun 1990. Selepas SMA, Dedi sempat mendaftar ke AKABRI dan Secapa. Namun, kedua upaya itu kandas. Berat badan Dedi yang 48 kilogram tidak memenuhi syarat untuk kedua pendidikan militer yang mensyaratkan berat badan minimal 55 kilogram.
Dedi kemudian mencoba masuk Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran di Bandung. Namanya termasuk dalam daftar calon mahasiswa yang lulus seleksi masuk kampus tersebut. Namun, karena ketiadaan dana membuat Dedi mengurungkan kesempatan kuliah di Unpad. Lalu Dedi memutuskan ikut sang kakak ke Purwakarta. Di kota ini Dedi mendaftar di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Purnawarman, Purwakarta dan mulai kuliah tahun 1995.
Di kampus Dedi aktif di organisasi ekstra kampus. Ia aktif di Senat Mahasiswa STH Purnawaman pada 1994, juga pernah menjadi Ketua HMI Cabang Purwakarta, Wakil Ketua DPR Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tahun 1997, dan Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) tahun 1998.
Selain aktif berorganisasi, untuk menyelesaikan kuliah dan menyusun skripsi Dedi bekerja sebagai tenaga kontrak di PT Indho Bharat Rayon, lalu berhenti dan bekerja menjadi tenaga administrasi di PT Binawan Praduta. Dedi berhasil menyelesaikan kuliahnya tahun 1999.
Tahun 1998 Dedi menikah dengan Sri Muliawati. Mereka dikaruniai seorang anak yang diberi nama Maulana Akbar Ahmad Habibie. Namun pada 1999 saat Maulana Akbar berusia 3 bulan sang ibunda meninggal dunia. Empat tahun kemudian, Dedi menikah dengan Anne Ratna Mustika, mantan Mojang Purwakarta dan keponakan dari Bunyamin Dudih, Bupati Purwakarta periode 1993–2003.
Dedi dan Anne dikaruniai 2 orang anak, yaitu Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip dan Hyang Sukma Ayu. Namun, setelah 20 tahun berumahtangga, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian pada 22 Februari 2023.
Pada 2023 Dedi mundur dari Partai Golkar dan Anggota DPR RI, selanjutnya bergabung dengan Partai Gerindra. Dedi lantas mencalonkan diri sebagai caleg Pemilu 2024 dan terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029.
Perjalanan Politik
30 Agustus 1999
Dedi Mulyadi mulai meniti karier politik melalui Partai Golkar pada tahun 1999, Dedi menduduki posisi struktural sebagai wakil sekretaris partai Golkar Purwakarta. Lewat partai berlambang pohon beringin itu ia mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Purwakarta dan berhasil lolos kemudian dilantik menjadi Anggota DPRD Purwakarta, duduk sebagai ketua Komisi E DPRD Purwakarta periode 1999-2004.
13 Maret 2003
Dedi Mulyadi ditunjuk Tubagus Lily Hambali Hasan sebagai calon wakil bupati Purwakarta pada Pilkada 2003. Pasangan ini menang dan menjadi bupati dan wakil bupati pertama yang dipilih langsung oleh rakyat periode 2003-2008. Gubernur Jawa Barat HR Nuriana melantik Lily Hambali Hasan dan Dedi Mulyadi masing-masing sebagai Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta, Dedi menjabat sebagai Wakil Bupati sebelum masa jabatannya habis sebagai legislatif Purwakarta.
2004
Dedi Mulyadi ditunjuk sebagai ketua DPC Golkar Purwakarta. Penunjukan ini memperkuat posisinya di kancah politik lokal, menjadikannya salah satu figur penting dalam Partai Golkar di wilayah tersebut. Dedi mulai dikenal dengan gaya kepemimpinan yang khas dan pendekatannya yang populis terhadap masyarakat.
13 Maret 2008
Dedi Mulyadi ikut ambil bagian dalam Pilkada Purwakarta sebagai calon Bupati berpasangan dengan Dudung B Supardi, pada tanggal ini Dedi Mulyadi-Dudung Bachtiar Supardi resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta periode 2008-2013.
13 Maret 2013
Pada Pilkada Purwakarta 2013, Dedi sebagai petahana kembali maju. Ia berpasangan dengan Dadan Koswara sebagai wakil Bupati Purwakarta. Dedi kembali menang dan menjadi Bupati Purwakarta untuk masa jabatan 2013-2018. Dedi berhasil mempertahankan jabatan Bupati Purwakarta selama dua periode.
23 April 2016
Pada Musda Golkar Jabar Dedi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2016-2020. Hal ini terjadi setelah calon ketua lainnya, Irianto MS Syafiuddin atau Yance, menyatakan mundur saat pembukaan Musda Golkar.
6 Januari 2018
Usai menjalankan tugasnya sebagai Bupati Purwakarta, selanjutnya Dedi turut dalam kontestasi Pilkada Jabar 2018. Ia mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur. Dedy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapat dukungan dari partai Golkar dan Demokrat, namun pasangan ini dikalahkan oleh Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum.
21 September 2018
Pada Pilpres 2019, Dedi Mulyadi dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Regional Jawa Barat Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Jawa Barat untuk Pilpres 2019. Surat penugasan mantan Bupati Purwakarta sebagai Ketua TKD ditandatangani langsung oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir dan juga Sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja Hasto Kristiyanto.
1 Oktober 2019
Bersama 575 anggota lain DPR 2019-2024 Dedi Mulyadi dilanti menjadi anggota DPR. Dedi berhasil duduk sebagai Anggota DPR periode 2019-2024 mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VII dari Fraksi Partai Golkar. Dedi berhasil duduk sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI pada 2019 sampai 2024
10 Mei 2023
Dedi memutuskan keluar dari Partai Golkar surat pengunduran dirinya ditujukan ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ia juga mengundurkan diri sebagai anggota dewan, selanjutnya pada 2023 Dedi bergabung dengan Partai Gerindra dan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
14 Mei 2023
Dedi Mulyadi kembali mencalonkan diri sebagai caleg dari Partai Gerindra mewakili daerah pemilihan Jabar VII, meliputi wilayah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang dan Kota Bekasi. Pemilik akun Youtube Kang Dedi Mulyadi ini berhasil meraih suara tertinggi di dapil Jabar VII dan melenggang ke Senayan sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029.
20 Maret 2024
Pada pemilu 2024 Dedi Mulyadi mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Dapil Jabar VII, Dedi Mulyadi berhasil meraih suara tertinggi dengan total 375.658 suara di Dapil Jabar VII. Di Purwakarta mantan Ketua Partai Golkar Jawa Barat ini sukses meraih 125.161 suara, di Karawang meraih 133.329 suara, dan di Bekasi meraih 117.168 suara.
27 Agustus 2024
Dedi Mulyadi yang berasal dari partai Gerindra dicalonkan sebagai Kepala Daerah pada Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi berpasangan dengan Erwan Setiawan yang diiringi relawan Dedi-Erwan menampilkan pertunjukan seni dan budaya, kirab dari Stadion Sidolig atau Stadion Persib saat pendaftaran dirinya ke KPU Jabar.
Referensi
- Besok Diambil Sumpah, Anggota MPR/DPR 1992-97. Kompas, 30 September 1992, hlm. 1.
- Daerah Sekilas: Purwakarta-Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta. Kompas, 14 Maret 2003, hlm. 20.
- Pilkada Jabar: Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Bersaing. Kompas, 10 April 2017. hlm. 5
- Pilkada 2018: Sejumlah Partai Ubah Dukungan. Kompas, 6 Januari 2018, hlm. 1.
- Menanti Pembuktian DPR * Satu Meja. Kompas, 04 Oktober 2019, hlm. 3.
- https://regional.kompas.com/read/2016/04/23/18230711/Dedi.Mulyadi.Terpilih.Jadi.Ketua.DPD.Golkar.Jabar.secara.Aklamasi
- https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/tokoh/dedi-mulyadi-calon-legislatif-peraih-suara-terbanyak-dari-dapil-jawa-barat-vii-pemilu-legislatif-2024?track_source=kompaspedia-paywall
Penulis
Fadhlan Abdul Wadud Imron
Editor
Topan Yuniarto
Artikel terkait