Kronologi | Bencana

Catatan Kelam Bencana Alam di Indonesia

Indonesia tak pernah luput dari bencana alam. Banjir, tanah longsor, gempa, letusang gunung berapi, dan kebakaran hutan terjadi silih berganti.

KOMPAS/EDDY HASBY

Desa Sriwulan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (27/1/2004), porak-poranda dihantam banjir bandang, setelah pada hari Senin juga mengalami banjir bandang. Sekitar 188 penduduk di Desa Sriwulan, Pagerboyo, dan Sumber Rahayu di lereng Gunung Ungaran tersebut mengungsi karena rumah mereka rusak berat, dan ratusan hektar sawah juga rusak.

Beberapa daerah di Indonesia adalah daerah rawan bencana. Apabila memasuki musim hujan, curah hujan yang intensitasnya tinggi menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah. Kerusakan lingkungan yang terjadi semakin menjadi pemicu meluasnya wilayah yang terkena bencana. Pada musim kemaraupun, akibat dari pembukaan lahan dan hutan dengan cara pembakaran memicu bencana kabut asap. Kekeringan juga menyebabkan beberapa daerah kesulitan air bersih dan lahan pertanian pun menjadi tidak produktif. Keberadaan gunung berapi di Indonesia yang masih aktif, menambah deretan bencana yang ditimbulkan apabila gunung-gunung tersebut sedang mengalami peningkatan aktivitas vulkaniknya.

Keadaan di mana terjadi bencana, tentu memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Kerusakan yang ditimbulkan, kerugian yang tentu cukup besar, maupun korban jiwa yang kadang membuat pilu. Pemulihan terhadap kondisi maupun trauma kadang tidak mudah. Akan tetapi, semua harus bangkit, kehidupan harus tetap berjalan. Kewaspadaan dan kesadaran perlu ditingkatkan karena bencana bisa datang kapan saja dan di mana saja.

Berikut beberapa catatan kelam bencana alam yang terjadi di Indonesia berdasar Arsip Kompas:

Banjir
  • 24 Januari 2001

Hujan deras yang mengguyur Balikpapan menyebabkan ratusan rumah di sekitar Bandara Sepinggan terendam. Belum tercatat adanya korban jiwa, namun sejumlah warga harus dievakuasi dengan perahu-perahu karet karena ketinggian air mencapai 2-3 meter.

Balikpapan banjir, Ratusan Rumah Terendam (Kompas, 25 Januari 2001 halaman 20)

  • 29 Januari 2001

Banjir bandang terjadi di 42 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Rembang, menyebabkan 173 rumah milik warga rusak berat, bahkan hancur dan hanyut. Selain itu, 1.579 rumah rusak ringan, 112 hektar sawah dan 200 hektar tambak terendam. Hingga kini kerugian akibat banjir khususnya rumah dan prasarana umum mencapaiRp 5,750 milyar.

Banjir di Rembang, Puluhan Rumah Hanyut (Kompas, 2 Februari 2001 halaman 19)

  • 30 Juli 2001

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa daerah di Pulau Nias, Sumatera Utara, diperkirakan menewaskan puluhan penduduk serta merusakkan puluhan rumah dan areal pertanian, termasuk ternak yang tak sempat diselamatkan pemiliknya.

Banjir dan Longsor Landa Pulau Nias: Puluhan Penduduk Diperkirakan Tewas (Kompas, 1 Agustus 2001 halaman 1)

  • 22 Oktober 2001

Hujan lebat yang turun selama tiga hari berturut-turut mengakibatkan sebagian wilayah di Jawa Tengah bagian selatan terendam banjir. Daerah paling parah di Kabupaten Kebumen, sekitar 18.000 penduduk kabupaten tersebut harus diungsikan. Genangan air terlihat mulai dari ujung barat Kabupaten Cilacap-Banyumas sampai Kabupaten Kebumen.

Banjir di Jawa Tengah: Sekitar 18.000 Warga Kebumen Diungsikan (Kompas, 24 Oktober 2001 halaman 1)

  • 14 November 2001

Bencana banjir melanda Sumatera Barat menyebabkan sedikitnya 1000 unit rumah warga di Manggopoh, Kabupaten Agam dan sejumlah lokasi di Padang, terendam air hingga mencapai ketinggian 2,5 meter dari atas tanah.

Banjir Landa Kabupaten Agam dan Kota Padang (Kompas, 14 November 2001 halaman 20)

  • 29 Desember 2001

Kota Medan dilanda banjir besar akibat meluapnya Sungai Babura, Sungai Deli, dan Sungai Denai sekaligus. Banjir bahkan nyaris mengisolasi ibu kota Sumatera Utara ini, karena air juga menggenangi landasan pacu Bandara Polonia sehingga membatalkan seluruh penerbangan dari dan ke Medan.

Dilanda Banjir, Medan Nyaris Terisolasi (Kompas, 30 Desember 2001 halaman 1)

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Sekitar 10.000 warga terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat akibat banjir luapan Sungai Citarum yang merendam 15 kecamatan di Kabupaten Bandung. Meski banjir mulai surut, warga yang mengungsi di Gedung Serba Guna Polsek Baleendah, Selasa (15/3/2016), belum kembali karena rumah mereka masih terendam.

  • 2 Januari 2002

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menyebabkan banjir dan tanah longsor di ruas utama Gowa-Malino. Dalam bencana ini, tiga orang tewas terkena longsoran, puluhan rumah hanyut, dan ratusan hektar sawah terendam banjir. Akibat lain, jalur lalu lintas dari Gowa menuju kawasan pegunungan berhawa sejuk Malino terputus total.

Longsor dan Banjir di Kabupaten Gowa: Jalur Gowa-Malino Terputus, Tiga Orang Tewas (Kompas, 3 Januari 2002 halaman 1)

  • 8 Januari 2002

Bencana banjir terjadi di Kalimantan Tengah mengakibatkan sekitar 25.000 hektar ladang dan sawah petani tergenang, dan 20.000 rumah penduduk terendam. Hujan terus turun sehingga mengakibatkan hampir seluruhnya, dari 11 sungai di provinsi itu, meluap.

Sekitar 20.000 Rumah di Kalteng Terendam Banjir (Kompas, 9 Januari 2002 halaman 20)

  • 10 Januari 2002

Air bah datang tiba-tiba dari Gunung Dempo menyapu Dusun Talang Sekunat, Desa Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, 21 warga dusun tersebut tewas.

Air Bah di Sumsel * 21 Tewas (Kompas, 12 Januari 2002 halaman 1)

  • 14 Januari 2002

Banjir besar melanda Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara akibat meluapnya Sungai Babura dan Sungai Belawan. Sedikitnya lima korban ditemukan tewas dan enam lainnya dilaporkan hilang.

Banjir Besar Landa Medan * 5 Tewas dan 6 Hilang, Bandara Ditutup (Kompas, 15 Januari 2002 halaman 1)

  • 28 Januari 2002

Ribuan rumah di berbagai wilayah DKI Jakarta dilanda banjir dengan ketinggian air sekitar 70-150 cm akibat hujan deras dan meluapnya beberapa sungai di sekitar Jakarta. Ribuan penduduk terpaksa mengungsi mencari tempat yang aman sambil membawa barang seadanya.

Banjir Genangi Jakarta, Ribuan Penduduk Mengungsi (Kompas, 29 Januari 2002 halaman 1)

  • 29 Januari 2002

Banjir bandang bercampur lumpur, pasir, dan bongkahan batu-batuan menghantam puluhan rumah penduduk dan satu kompleks pondok pesantren di Desa Klakatan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jatim. Banjir juga terjadi di Sampang, Sidoarjo, Malang, dan Kota Kediri.

Jalur Probolinggo-Banyuwangi Putus * Banjir Bandang di Situbondo (Kompas, 31 Januari 2002 halaman 1)

  • 3 Februari 2002

Setidaknya 15 orang ditemukan tewas dan seorang hilang dalam sebuah rangkaian peristiwa yang berhubungan dengan banjir di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Sebagian besar korban tewas karena hanyut terseret arus banjir.

Banjir Renggut 15 Jiwa – Dalam Satu Hari (Kompas, 4 Februari 2002 halaman 1)

  • 4 Februari 2002

Sekitar 33 desa di Kota Pekalongan tergenang akibat banjir. Ribuan warga mengungsi di pos-pos pengungsian yang tersebar di seluruh kota. Di delapan desa yang terparah, ketinggian air masih sekitar 1,15 hingga 1,8 meter.

80 Persen Kota Pekalongan Terendam Banjir – Jalur KA Di Jateng Sempat Putus (Kompas, 5 Februari 2002 halaman 1)

  • 5 Februari 2002

Sedikitnya 29 orang tewas tertimpa bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Selain itu, lebih dari 1.000 keluarga kehilangan tempat tinggal dan ratusan rumah porak poranda diterjang banjir.

Banjir dan Longsor di Situbondo dan Bondowoso – Sedikitnya 29 Orang Tewas (Kompas, 6 Februari 2002 halaman 1)

  • 29 April 2002

Sedikitnya 4.500 keluarga di sembilan Unit Permukiman Transmigrasi eks Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PPLG) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah terendam banjir. Tinggi genangan di sawah-sawah dan tempat rendah lainnya mencapai 1,5 meter sehingga semua tanaman di sawah terendam.

4.500 Keluarga Transmigran Terendam Banjir (Kompas, 2 Mei 2002 halaman 19)

  • 20 November 2002

Sedikitnya 11 orang tewas dan lima lainnya dinyatakan hilang akibat banjir yang melanda pantai barat dan selatan Provinsi Aceh. Daerah yang dilanda banjir meliputi Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Barat, dan Nagan Raya. Bencana alam itu juga menyebabkan putusnya hubungan telepon, listrik, dan rusaknya sejumlah jembatan dan badan jalan.

Banjir Landa Aceh, 11 Orang Tewas (Kompas, 25 November 2002 halaman 19)

  • 16 Desember 2002

Banjir terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Riau (sekitar 250 kilometer arah utara Pekanbaru). Banjir yang merendam sekitar 27 desa tersebut telah memaksa sekitar 50 ribu jiwa mengungsi ke tempat yang aman dari terjangan air bah. Sedikitnya 74 rumah dinyatakan hanyut terbawa arus deras sungai Rokan Kanan yang meluap.

Banjir di Riau Rendam 27 Desa – Sekitar 50.000 Warga Mengungsi (Kompas, 19 Desember 2002 halaman 20)

  • 26 Desember 2002

Sedikitnya 2.000 rumah pada tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yaitu Kecamatan Beleendah, Dayeuhkolot, dan Ciparay terendam banjir dengan ketinggian sekitar 10-300 cm akibat hujan deras yang terjadi selama dua hari terakhir. Akibat musibah ini, sekitar 1.500 penduduk harus diungsikan ke tempat-tempat yang lebih aman.

Ribuan Rumah Warga Terendam Banjir – Di Bandung Selatan (Kompas, 27 Desember 2002 halaman 19)

  • 27 Desember 2002

Setidaknya 2.162 rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap, yakni Kecamatan Bantarsari (1.241 rumah), Gandrungmangu (821 rumah), dan Sidareja (100 rumah), tergenang air kurang lebih 50 cm hingga satu meter. Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai, di antaranya Sungai Cihaur, Cimeneng, Cibogo, Ciloning, dan Cibeureum.

2.162 Rumah Penduduk Di Cilacap Terendam (Kompas, 30 Desember 2002 halaman 19)

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Belasan ribu hektar kebun kelapa sawit terendam air di Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa (26/12/2006). Banjir tersebut terlihat dari helikopter Bell TNI AD dengan pilot Mayor (Inf) Romy, bersamaan dengan kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Djoko Santoso meninjau para pengungsi. KSAD meminta prajurit TNI AD membantu warga yang terkena bencana banjir.

  • 13 Januari 2003

Kota Singkawang, 150 kilometer barat laut Pontianak, dalam keadaan lumpuh akibat terendam banjir yang tingginya berkisar 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Banjir tersebut menggenangi ribuan rumah, pertokoan, dan perkantoran di kota yang dihuni sekitar 131.000 jiwa. Bahkan, 4.714 warga terpaksa mengungsi.

Singkawang Terendam, 4.714 Warga mengungsi (Kompas, 14 Januari 2003 halaman 19)

  • 15 Januari 2003

Sedikitnya 8.000 warga Kabupaten Pontianak mengungsi setelah desa-desa tempat mereka tinggal terendam banjir yang mencapai 1-3 meter. Daerah yang paling parah dilanda banjir adalah Kecamatan Mempawah Hilir dan di Kota Mempawah, ibu kota Kabupaten Pontianak.

Ribuan Warga Kabupaten Pontianak Mengungsi * Kota Mempawah Terendam Banjir (Kompas, 19 Januari 2003 halaman 2)

  • 28 Januari 2003

Sungai Indragiri di Provinsi Riau meluap, menggenangi 58 desa di Kabupaten Indragiri Hulu. Bencana alam ini juga menewaskan empat penduduk akibat perahu yang mereka tumpangi terbalik saat mereka menyelamatkan diri.

Banjir Landa Riau * Empat Orang Tewas dan 58 Desa Terendam (Kompas, 29 Januari 2003 halaman 1)

  • 29 Januari 2003

Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citanduy dan Sungai Cikawung menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, persisnya di perbatasan Jabar-Jateng. Akibatnya, sekitar 9.300 penduduk di kedua daerah itu terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam air banjir dengan kedalaman 0,60 meter hingga 3,5 meter.

Banjir Landa Bandung Selatan dan Perbatasan Jabar-Jateng (Kompas, 30 Januari 2003 halaman 19)

  • 5 Februari 2003

Ribuan rumah penduduk di sepuluh kecamatan di Kabupaten Brebes dan tiga kecamatan di Kota Tegal, Jawa Tengah tergenang. Banjir dengan ketinggian antara 30  cm hingga dua meter tersebut diakibatkan oleh meluapnya Sungai Pemali, Sungai Cisanggarung, Sungai Tanjung, Sungai Kaligangsa, Sungai Kebuyutan, Sungai Sinung, serta Bendung Notog di Kecamatan Songgom.

Kabupaten Brebes dan Tegal Dilanda Banjir (Kompas, 6 Februari 2003 halaman 1)

  • 18 Februari 2003

Hujan deras mengguyur Kota Bangil dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menyebabkan banjir setinggi antara setengah meter hingga satu meter. Selain merendam rumah penduduk di kedua wilayah tersebut, banjir itu juga menggenangi seluruh ruas jalan raya. Akibatnya, arus lalu lintas Surabaya-Banyuwangi lumpuh total. Sementara aliran listrik dan telepon juga mengalami gangguan.

Banjir Genangi Bangil dan Pasuruan: Surabaya-Banyuwangi Lumpuh (Kompas, 19 Februari 2003 halaman 20)

  • 19 Februari 2003

Hujan lebat, terutama di kawasan sebelah hulu dan daerah tangkapan hujan, menyebabkan Sungai Batanghari di Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi meluap. Belasan ribu hektar permukiman dan lahan pertanian di Kecamatan Pelayangan, Danauteluk, Telanaipura, dan Jambi Timur, Kota Jambi, serta Kecamatan Jambi Luar Kota, Maro Sebo, dan Kumpeh Ulu di Kabupaten Muarojambi terendam antara 75 – 125 cm.

Batahari Meluap, Jambi Terendam (Kompas, 20 Februari 2003 halaman 20)

  • 20 Februari 2003

Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah di Sulsel menyebabkan air Sungai Maros yang melintas di Kabupaten Maros meluap, mengakibatkan tempat tinggal 1.500 keluarga serta ratusan hektar sawah dan tambak di dua kecamatan tergenang air dengan tinggi rata-rata 80 sentimeter. Kecamatan yang dilanda banjir adalah Maros Baru dan Turikale.

Sungai Maros Meluap, 1.500 Rumah Tergenang (Kompas, 22 Februari 2003 halaman 19)

  • 24 Maret 2003

Hujan deras menyebabkan permukaan air Sungai Barito meluap sehingga ribuan rumah di desa-desa yang terletak di tiga kabupaten Kalimantan Tengah yakni Puruk Cahu (Kabupaten Murung Raya), Muara Teweh (Kabupaten Barito Utara), dan Buntok (Kabupaten Barito Selatan) tergenang banjir sekitar satu meter.

Sungai Barito Meluap, Tiga Kabupaten Tergenang (Kompas, 25 Maret 2003 halaman 30)

  • 2 April 2003

Bencana banjir dan tanah longsor menyusul hujan lebat disertai angin kencang di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dipastikan telah menyebabkan 22 orang tewas dan 20 orang lainnya hilang. Korban tewas masing-masing 11 orang di Ende dan Larantuka, sedangkan korban hilang tercatat 18 orang di Ende serta masing-masing seorang di Bajawa dan Larantuka.

Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Flores: 22 Orang Tewas (Kompas, 3 April 2003 halaman 1)

  • 7 April 2003

Riau mengalami banjir setelah sekitar 25 desa dan jalan lintas timur Sumatera di Kabupaten Indragiri Hulu dan Pelalawan terendam luapan air sungai Indragiri dan Kampar. Terdapat dua orang korban tewas.

Bencana Banjir Kembali Melanda Riau: Dua Orang Tewas, Jalintim Tetap Putus (Kompas, 8 April 2003 halaman 30)

  • 2 November 2003

Sedikitnya 74 orang tewas, enam di antaranya warga negara asing, akibat tertimbun lumpur dan ribuan kayu bulat dalam banjir bandang yang melanda kawasan wisata alam Bukit Lawang di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Sungai Bohorok Meluap, Sedikitnya 74 Tewas (Kompas, 4 November 2003 halaman 1)

  • 26 November 2003

Sekitar 1.050 rumah di Kawasan Wisata Pelabuhan Ratu, Kecamatan Pelabuhan Ratu, sekitar 67 kilometer arah selatan Kota Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir. Hujan lebat mengguyur daerah tersebut sehingga air Sungai Cigangsa dan Cipalabuhan meluap membawa ratusan balok kayu bercampur pasir. Akibatnya, ribuan rumah terendam banjir dengan ketinggian mencapai dua meter.

Pelabuhan Ratu Diterjang Banjir Bandang, 1.050 Rumah Terendam (Kompas, 27 November 2003 halaman 20)

  • 3 Desember 2003

Sekitar 1.420 rumah yang tersebar di lima desa yaitu Desa Tanjung Balam, Buluh Cina, Kampung Pinang, Lubuk Siam, dan Desa Teratak Buluh di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, terendam luapan air Sungai Kampar.

Sungai Kampar di Riau Meluap – 1.420 Rumah Terendam (Kompas, 4 Desember 2003 halaman 30)

  • 8 Desember 2003

Hujan yang mengguyur Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dan sekitarnya mengakibatkan sejumlah sungai meluap. Ratusan rumah penduduk, terendam banjir setinggi satu hingga dua meter. Selain itu, 21 rumah penduduk di Kecamatan Kemranjen, Banyumas, tertimpa longsor. Lima rumah di antaranya hancur lebur, sedangkan lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

21 Rumah Tertimpa Longsor * Ratusan Rumah di Banyumas Terendam (Kompas, 9 Desember 2003 halaman 20)

  • 11 Desember 2003

Jalur jalan lintas timur Sumatera di Kilometer 78 hingga 80, tepatnya di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, terputus karena terendam air Sungai Kampar dengan kedalaman satu meter lebih. Akibatnya, jalintim Sumatera dinyatakan tertutup untuk semua jenis kendaraan, sedangkan arus lalu lintas dialihkan ke jalur jalan lintas tengah melalui Kuantan Singingi, Kabupaten Teluk Kuantan.

Jalur Lintas Timur Sumatera Terputus: Akibat Luapan Sungai Kampar (Kompas, 12 Desember 2003 halaman 29)

  • 12 Desember 2003

Seluruh kawasan di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang terdiri dari 85 desa di sembilan kecamatan dilaporkan telah terendam banjir akibat luapan air sekitar dua meter di atas normal dari tiga sungai sekaligus, yakni Sungai Indragiri, Batang Cenaku, dan Batang Gangsal. Sebanyak 1.223 warga mengungsi ke sejumlah tempat.

Banjir Riau Telan Korban: Seluruh Indragiri Hulu Terendam (Kompas, 13 Desember 2003 halaman 19)

1.223 Warga Indragiri Hulu Mengungsi (Kompas, 19 Desember 2003 halaman 1)

KOMPAS/WISNU AJI DEWABRATA

Warga Desa Peninggalan, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, tinggal di atap rumah karena banjir, Sabtu (22/12/2007). Banjir terjadi sejak Kamis (20/12/2007).

  • 3 Februari 2004

Banjir bandang menerjang sebagian Pulau Jawa. Banjir di Jawa Timur yang kawasannya dilalui aliran Kali Brantas, mulai dari Kota Batu, Kota Malang, hingga Kota Mojokerto mengalami kerusakan infrastruktur dan menyebabkan tiga orang tewas dan satu hilang. Sedangkan di Jawa Tengah mengakibatkan hubungan lalu lintas Semarang-Purwodadi, Kabupaten Grobogan, terputus.

Banjir Bandang Terjang Sebagian Jawa (Kompas, 5 Februari 2004 halaman 1)

  • 5 Februari 2004

Banjir melanda Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dengan korban 25.466 keluarga. Kabupaten/kota lain yang terkena banjir adalah Banjarmasin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, Tanah Bumbu, Kota Baru, dan Tanah Laut.

Banjir Besar di Banjar, 55.741 Rumah Terendam *Lima Warga Meninggal (Kompas, 6 Februari 2004 halaman 20)

  • 20 Februari 2004

Hujan yang turun terus menerus melumpuhkan DKI Jakarta. Banjir dengan tinggi bervariasi, antara 30 sentimeter sampai 2,1 meter menggenangi lebih kurang 70 persen wilayah Ibu Kota. Air, selain menyelusup ke rumah-rumah penduduk, juga memenuhi badan jalan sehingga lalu lintas macet total.

Jakarta Lumpuh (Kompas, 21 Februari 2004 halaman 1)

  • 20 September 2004

Banjir melanda Medan, Sumatera Utara. Sedikitnya 1.500 rumah dan sekitar 20 tempat pemungutan suara di Kecamatan Medan Maimoon, Medan Labuhan, Medan Deli, dan Medan Marelan terendam air.

Medan Dilanda Banjir, 1.500 Rumah Terendam Air (Kompas, 21 September 2004 halaman 1)

  • 4 Desember 2004

Hujan yang turun terus menerus mengakibatkan sekitar 12 desa di dua kecamatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dilanda banjir. Akibat banjir itu, sedikitnya ditemukan 12 orang tewas, lima orang dari Kecamatan Kademangan dan tujuh dari Kecamatan Sutojayan.

Banjir Melanda Blitar, 12 Orang Tewas (Kompas, 5 Desember 2004 halaman 1)

  • 6 April 2005

Hujan yang turun berhari-hari di empat provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung, telah menyebabkan ribuan hektar sawah dan perkebunan kakao di daerah-daerah itu terendam air setinggi satu sampai dua meter. Penduduk di kawasan rawan tersebut terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Banjir Meluas di Empat Provinsi (Kompas, 7 April 2005 halaman 1)

  • 26 April 2005

Hujan lebat yang turun di Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, menimbulkan banjir bandang yang menerjang Desa Lawe Mengkudu, Laklak, dan Lawe Gerger, sekitar 30 kilometer dari Kutacane, ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara. Sedikitnya sembilan orang tewas disapu air bah dan 18 orang lainnya dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Kutacane.

Sembilan Orang Tewas Diterjang Banjir Bandang (Kompas, 28 April 2005 halaman 1)

KOMPAS/PRIYOMBODO

Warga bergotong royong membersihkan batang-batang pohon yang memenuhi area persawahan mereka akibat banjir bandang atau dalam bahasa setempat disebut galodo yang terjadi pekan lalu di Nagari Guguak Sarai, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Senin (19/4/2010). Pembersihan tersebut dilakukan secara manual oleh warga tanpa bantuan alat berat dari pemerintah setempat. Kondisi itu berdampak pada mundurnya musim tanam.

  • 2 Januari 2006

Banjir bandang melanda Kecamatan Panti dan Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyebabkan sedikitnya 31 orang tewas dan tujuh lainnya hilang. Selain itu, sekitar 120 rumah hancur, enam jembatan terputus, sekitar 140 hektar sawah rusak, dan ratusan ternak hilang terbawa banjir yang disertai lumpur.

Banjir Bandang, 31 Tewas * Penyebabnya antara Lain Hutan di Gunung Argopuro Gundul (Kompas, 3 Januari 2006 halaman 1)

  • 21 Februari 2006

Banjir diikuti tanah longsor melanda Manado, Sulawesi Utara, mengakibatkan 20 orang tewas, 25 cedera serius, dan tujuh lainnya hilang tertimbun tanah longsor di kawasan Ranomuut, seperti perbukitan Paal Dua, Pakowa, Bumi Nyiur, Taas, Bailang, dan Perkamil.

Banjir di Manado, 20 Tewas * Tujuh Warga Masih Dicari (Kompas, 22 Februari 2006 halaman 1)

  • 30 April 2006

Delapan desa di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah-sekitar 550 kilometer dari Palu- terendam air. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih tinggi dan ribuan hektar tanaman dipastikan rusak. Banjir itu disebabkan oleh meluapnya Sungai La-sebuah sungai besar di Morowali yang alirannya melewati kedelapan desa tersebut.

8 Desa di Morowali Terendam * Desa Bunta dan Tobomulya Paling Parah, Seluruh Warganya Mengungsi (Kompas, 1 Mei 2006 halaman 24)

  • 3 Juli 2006

Banjir yang melanda empat kabupaten di Kalimantan Selatan, yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru. Sedikitnya 12.536 hektar sawah rusak. Sebanyak 1.093 hektar di antaranya dipastikan puso. Dengan target produksi Kalsel rata-rata delapan ton per hektar, kerugian akibat puso paling sedikit Rp 14 miliar.

Ribuan Hektar Sawah Terendam * Di Sulawesi Utara, 12 Jembatan Putus akibat Banjir (Kompas, 4 Juli 2006 halaman 1)

  • 22 Desember 2006

Banjir menenggelamkan sedikitnya enam desa di lima kecamatan di Kabupaten Langkat, 12 orang dilaporkan hilang akibat hanyut terbawa arus. Jalan lintas timur Sumatera antara Medan menuju Banda Aceh tertutup total akibat genangan air yang mencapai ketinggian dua meter sepanjang hampir tiga kilometer.

Banjir Tenggelamkan 6 Desa * 12 Orang Dilaporkan Hilang, Jalur Lintas Sumatera Terputus (Kompas, 23 Desember 2006 halaman 1)

  • 23 Desember 2006

Enam kabupaten di Aceh, dilanda banjir yang disertai longsor. Sedikitnya delapan orang tewas, dua orang hilang, dan lebih dari 70.000 warga mengungsi. Banjir tersebut juga menyebabkan hubungan darat dari Banda Aceh ke Medan, Sumatera Utara, lumpuh. Selain itu, jalan lintas timur terputus di kawasan Aceh Tamiang dan Langkat.

Aceh Dikepung Banjir, 70.000 Orang Mengungsi * Di Langkat 17.000 Warga Terpaksa Meninggalkan Rumah (Kompas, 24 Desember 2006 halaman 1)

  • 2 Februari 2007

Hujan lebat yang terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya, menyebabkan banjir semakin meluas dan menggenangi 40 persen wilayah Ibu Kota. Seluruh aktivitas di kawasan yang tergenang lumpuh. Jaringan telepon dan internet terganggu. Listrik di sejumlah kawasan yang terendam juga padam.

Banjir Kuasai Ibu Kota * Jaringan Internet Terganggu, Listrik di Sejumlah Kawasan Padam (Kompas, 3 Februari 2007 halaman 1)

  • 22 April 2007

Luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus bergeser ke arah hilir, 49 desa di 14 kecamatan di Bojonegoro terendam air. Di Desa Sumbangtimun di Kecamatan Trucuk, Desa Ledokkulon, Banjarjo, dan Ngulanan di Kecamatan Bojonegoro, ketinggian air mulai lutut orang dewasa hingga 1 meter.

Bengawan Solo Meluap, Ribuan Rumah Terendam * 16 Desa di Morowali Dilanda Banjir, Empat Desa Terisolasi (Kompas, 23 April 2007 halaman 1)

  • 23 Juli 2007

Banjir melanda Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, merendam 18 desa di Kecamatan Mamosalata, Soyo Jaya, dan Petasia. Banjir yang disertai tanah longsor di sejumlah daerah itu mengakibatkan delapan warga tewas di Desa Ueruru, Kecamatan Bungku Utara dan 40 orang hilang.

8 Orang Tewas dan 40 Hilang * Ribuan Warga Morowali Terisolasi akibat Banjir dan Longsor (Kompas, 24 Juli 2007 halaman 24)

  • 14 Desember 2007

Lebih dari 2.000 rumah di Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Kecamatan Banjaran di Kabupaten Bandung tergenang luapan air berketinggian 30-80 sentimeter, menyusul meluapnya Sungai Citarum.

Banjir Terjang Bandung Selatan: Jakarta Tetap Siagakan 5.000 Petugas untuk Antisipasi Banjir (Kompas, 15 Desember 2007 halaman 1)

KOMPAS/RENY SRI AYU

Salah satu bangunan di bantaran Sungai Masamba di Kecamatan Masamba, ibu kota Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang masih tertimbun sisa material banjir bandang, Rabu (11/11/2020). Banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Luwu Utara pada Senin (13/7) hingga kini masih menyisakan timbunan material setinggi 1-3 meter.

  • 2 Januari 2008

Bengawan Solo meluap menyebabkan banjir di kabupaten Lamongan dan Gresik, Jawa Timur. Sebanyak 8.617 rumah terendam air setinggi atap dan 34.442 jiwa terpaksa mengungsi.

Banjir Kini Meluas ke Lamongan dan Gresik *Ribuan Hektar Sawah dan Rumah Terendam (Kompas, 3 Januari 2008 halaman 1)

  • 4 Desember 2008

Akibat tanggul Sungai Cipariuk jebol, sedikitnya 2.200 rumah di Perumahan Bumi Harapan, Kecamatan Cileunyi, dan Bumi Panyileukan, Kecamatan Panyileukan, Kabupaten Bandung, dilanda banjir. Banjir dengan ketinggian 30 sentimeter hingga 2 meter itu juga melanda enam kecamatan lain di Kabupaten Bandung karena air Sungai Citarum meluap.

Kabupaten Bandung Terendam * Banjir dan Longsor Juga Melanda Tasikmalaya (Kompas, 5 Desember 2008 halaman 1)

  • 30 Januari 2009

Hujan yang turun terus menerus mengakibatkan Sungai Bengawan Solo, Bengawan Madiun, dan beberapa sungai lain meluap. Hal ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur terendam dan ribuan warga terpaksa mengungsi.

Bengawan Solo Meluap, Jateng-Jatim Banjir * Korban Longsor di Karanganyar Menjadi 6 Orang (Kompas, 1 Februari 2009 halaman 1)

  • 25 Februari 2009

Bengawan Solo meluap, merendam sekitar 20.000 rumah, ribuan hektar sawah, dan merenggut dua korban jiwa di Jawa Tengah dan Jawa Timur, menyusul tingginya curah hujan. Ribuan keluarga di Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo mengungsi.

20.000 Rumah Terendam Lagi * Banjir Terbesar sejak 1982 (Kompas, 27 Februari 2009 halaman 1)

  • 27 Maret 2009

Akibat hujan deras, tanggul Situ Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan, jebol. Wilayah seluas 10 hektar di Cirendeu menjadi porak-poranda diterjang air bah yang datang seperti tsunami.

Petaka Dini Hari *Korban Tewas Mencapai 65 Orang, 98 Orang Masih Dicari (Kompas, 28 Maret 2009 halaman 1)

  • 6 Januari 2010

Banjir akibat meluapnya Sungai Telake dan Sungai Pias memaksa 1.454 warga tiga desa di Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengungsi. Banjir setinggi hingga 4 meter itu juga merusak 50 hektar sawah yang baru ditanami padi.

1.454 Warga Mengungsi * Adpel Ambon Tunda Keberangkatan Kapal Perintis (Kompas, 9 Januari 2010 halaman 22)

  • 21 Maret 2010

Banjir akibat luapan air Sungai Citarum merendam 9.561 rumah di 27 desa/kelurahan di sembilan kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Banjir juga merendam 817 hektar tanaman padi usia 1-100 hari.

Banjir: Luapan Citarum Rendam 9.561 Rumah  (Kompas, 24 Maret 2010 halaman 1)

  • 5 Oktober 2010

Hujan yang tiada henti menyebabkan Sungai Batang Salai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy meluap. Luapan air sungai tersebut menyebabkan banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Banjir Wasior: Bagaikan Tsunami Menyapu Rumah Warga (Kompas, 6 Oktober 2010 halaman 1)

  • 28 Agustus 2012

Akses utama dari Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan sebaliknya sempat terputus. Banjir, yang di sejumlah titik mencapai ketinggian 4 meter, merendam jalan raya sepanjang 2 kilometer di Desa Nanga Semangut, Kecamatan Bunut Hulu, Kapuas Hulu. Banjir juga merendam sekitar 100 rumah penduduk.

Air Bah: Banjir Setinggi 4 Meter Putuskan Putussibau (Kompas, 30 Agustus 2012 halaman 1)

  • 22 November 2012

Korban banjir luapan Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan di Jakarta mencapai 11.354 warga, 1.041 orang di antaranya mengungsi di sejumlah tempat. Korban terkonsentrasi di Jakarta Selatan dan ketinggian banjir mencapai 2 meter.

Korban Banjir 11.354 Warga * Puncak Hujan pada Akhir Tahun (Kompas, 24 November 2012 halaman 1)

KOMPAS/A PONCO ANGGORO

Korban banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, Magdalena Karubuy (kiri) dan Paulina Sayori, mengupas jantung pohon pisang dan batang bambu untuk dibuat sayuran, Minggu (7/11/2010). Bantuan makanan sudah tidak mereka terima lagi. Penduduk bertahan hidup dengan bahan makanan dari hutan.

  • 4 Januari 2013

Luapan Sungai Bengawan Solo dan anak-anak sungai merendam sejumlah wilayah Kabupaten Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Hal itu terjadi akibat jebolnya tanggul di Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban, dan tanggul di Gedangan, Kecamatan Maduran, Lamongan.

Banjir Terus Mengancam * Tanggul Bengawan Solo Jebol (Kompas, 5 Januari 2013 halaman 1)

  • 15 Januari 2014

Banjir bandang disertai longsor yang menerjang Kota Manado dan sekitarnya di Sulawesi Utara, nyaris menenggelamkan kota dan penghuninya. Sedikitnya 40.000 warga Kota Manado, Tomohon, Bitung, dan Kabupaten Minahasa terpaksa mengungsi.

Banjir Nyaris Tenggelamkan Kota Manado * Air Bah Juga Menerjang Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Cirebon, Karawang, dan Jember (Kompas, 16 Januari 2014 halaman 1)

  • 20 Januari 2014

Lalu lintas di wilayah Kabupaten Indramayu, Karawang, dan Subang. Genangan air setinggi lebih kurang 1 meter pada sejumlah titik di jalur terpadat di Jawa itu mengakibatkan arus lalu lintas terhenti. Genangan berasal dari luapan air di sawah dan laut.

Pantura Jawa Barat Terkunci * Sungai Makin Meluap karena Laut Pasang (Kompas, 21 Januari 2014 halaman 1)

  • 16 Mei 2016

Tim Search and Rescue gabungan berhasil menemukan 16 jenazah korban banjir bandang yang menghantam pengunjung Air Terjun Telaga Dua Warna di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sekitar 53 kilometer dari Kota Medan.

Banjir Bandang: 16 Orang Tewas dan 5 Masih Hilang (Kompas, 17 Mei 2016 halaman 1)

  • 20 September 2016

Banjir bandang dan longsor melanda Kabupaten Garut dan Sumedang, Jawa Barat.  Tim dokter Rumah Sakit TNI AD Guntur yang menangani korban berhasil mengidentifikasi 23 jenazah, sementara 22 orang dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Banjir Bandang Sergap Kabupaten Garut * 23 Orang Meninggal dan 22 Orang Dinyatakan Hilang (Kompas, 22 September 2016 halaman 1)

  • 27 Februari 2017

Sekitar 11.000 warga Kecamatan Majalaya, Kecamatan Baleendah, dan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdampak banjir. Banjir setinggi 50 sentimeter hingga 1 meter itu disebabkan air Sungai Cisangkuy, Sungai Citarum, dan Sungai Cikapundung meluap.

Bencana Alam: 11.000 Warga Kabupaten Bandung Terdampak Banjir (Kompas, 2 Maret 2017 halaman 1)

  • 17 Maret 2019

Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Kerusakan lanskap hulu Pegunungan Cycloop telah lama terjadi dan minim kendali. Ratusan rumah rusak berat, lebih dari 70 orang tewas, dan puluhan orang lainnya belum ditemukan.

Banjir Bandang Telah Terprediksi (Kompas, 18 Maret 2019 halaman 1)

  • 1 Januari 2020

Hujan lebat mengguyur sebagian Indonesia sejak Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu (1/1/2020) tengah hari. Data BNPB dan Humas Polda Metro Jaya, tercatat 24 orang tewas akibat terseret arus banjir, tersetrum listrik, dan terkena longsor. Ke-24 korban itu ialah 10 orang dari Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang, 12 orang asal Bogor, dan 2 orang dari Labuhan Batu Utara. Tiga korban lain di Labuhan Batu Utara hingga Rabu malam masih hilang.

Utamakan Evakuasi Warga (Kompas, 2 Januari 2020 halaman 1)

  • 13 Juli 2020

Banjir bandang menyapu ribuan rumah di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Ribuan warga dievakuasi, 10 orang tewas, dan puluhan orang lainnya masih tertimbun. Sementara itu, di Sulawesi Tenggara, banjir yang melanda Kabupaten Konawe dan Konawe Utara terus meluas. Wilayah yang terdampak banjir mencapai 21 desa di 12 kecamatan. Sebanyak 1.483 keluarga terdampak dan lebih dari 500 keluarga di antaranya mengungsi.

Puluhan Orang Tertimbun (Kompas, 15 Juli 2020 halaman 15)

  • 14 Januari 2021

Banjir setinggi hingga 1,5 meter akibat luapan Sungai Rambut merendam ribuan rumah warga delapan desa di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kemacetan sepanjang 3 kilometer pun tak terhindarkan karena jalan nasional pantai utara (pantura) di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, perbatasan Tegal dan Pemalang, juga terendam banjir setinggi 60 sentimeter.

Kebencanaan: Banjir Rendam Rumah dan Jalur Pantura di Tegal (Kompas, 15 Januari 2021 halaman 11)

  • 14 Januari 2021

Banjir di Kalimantan Selatan meluas akibat curah hujan ekstrem pada awal tahun. Dari 13 kabupaten/kota, 11 di antaranya dilanda banjir hingga diberlakukan tanggap darurat bencana. Banjir kali ini terparah dalam sejarah bencana banjir di Kalsel. Nyaris semua permukiman warga di Kota Banjarmasin tergenang.

Bencana Alam: Banjir Meluas, Kalsel Berlakukan Tanggap Darurat (Kompas, 16 Januari 2021 halaman 11)

  • 19 Januari 2021

Banjir bandang empat kali menerjang kawasan Gunung Mas, Kampung Rawa Dulang, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, setidaknya ada 134 keluarga dengan 474 jiwa yang terdampak bencana itu.

Bencana: Longsor Diduga Picu Banjir Bandang (Kompas, 20 Januari 2021 halaman 1)

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, mengecek penyebab banjir bandang di daerah hulu Cagar Alam Cycloop, Sentani, Papua, Kamis (21/3/2019). Tim ini dibentuk untuk menyelidiki penyebab utama banjir bandang yang hingga Kamis menyebabkan 105 orang tewas, 94 orang hilang, dan 11.156 orang mengungsi.

Tanah Longsor
  • 30 Desember 2000

Bencana longsor terjadi di Desa Kayujao, Kecamatan Lubukselasih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Tiga orang dilaporkan tewas tertimbun, termasuk satu mobil pick-up bermuatan kapuk.

Longsor di Solok, Tiga Orang Tewas (Kompas, 2 Januari 2001 halaman 8)

  • 9 Januari 2001

Bukit Kemisik di Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas mengalami longsor. Sebanyak 39 rumah penduduk yang jaraknya sekitar 2,5 kilometer dari sumber longsoran terendam lumpur, 11 rumah di antaranya rusak. Ketebalan lumpur berkisar 70 cm sampai 100 cm.

Bukit Kemisik Longsor, 39 Rumah Terendam Lumpur (Kompas, 11 Januari 2001 halaman 20

  • 21 Januari 2001

Sebanyak 32 warga ditemukan tewas, 21 warga lainnya masih dalam pencarian akibat terjangan tanah longsor yang melanda lima desa di Pulau Sangir Besar, Kabupaten Sangihe Talaud. Kondisi semakin diperparah oleh datangnya gempa tektonik yang berkekuatan 5,8 pada Skala Richter.

Longsor Dahsyat Terjang Sangir, 32 Tewas (Kompas, 23 Januari 2001 halaman 1)

  • 8 Februari 2001

Setidaknya 45 orang tewas dan puluhan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di berbagai tempat di Provinsi Banten.  Sebagian besar korban, yakni 43 orang, tewas karena tertimpa tanah longsor. Umumnya mereka adalah para penambang emas tanpa izin (PETI) yang sedang beroperasi di daerah Gunung Pongkor, Kabupaten Lebak.

Bencana Longsor dan Banjir di Banten: 45 Orang Tewas (Kompas, 11 Februari 2001 halaman 1)

  • 22 Mei 2001

Lima orang tewas dan satu keluarga dinyatakan hilang dalam peristiwa tanah longsor di Desa Nenggeng Karyamukti, Cililin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Musibah itu mencederai enam warga akibat tertindih reruntuhan rumah. Dilaporkan sekitar lima rumah warga yang terbuat dari kayu amblas tertimbun tanah.

Longsor di Cililin, Lima Tewas (Kompas, 23 Mei 2001 halaman 11)

  • 4 Oktober 2001

Sebanyak sembilan warga Desa Penusupan, Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tewas tertimbun tanah longsor. Bencana ini menimpa Bukit Kembang Abang di atas ketinggian 170 meter dan menimbun empat rumah penduduk beserta seluruh penghuninya.

Longsor di Kebumen, sembilan Warga Tewas (Kompas, 6 Oktober 2001 halaman 11)

  • 3 November 2001

Bencana alam tanah longsor terjadi di Kecamatan Rowokele, dan tanah bergerak (retak-retak) di Desa Seling, Kecamatan Sadang, Kebumen, Jawa Tengah. Akibatnya, 32 rumah di Sadang, dan 105 rumah di Rowokele rusak, dan puluhan di antaranya hancur total.

Tanah Bergerak di Kebumen, 137 Rumah Rusak (Kompas, 5 November 2001 halaman 19)

  • 20 November 2001

Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Kedungrong, Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo DI Yogyakarta, menyebabkan seorang warga tewas, enam orang hilang, empat rumah hancur, dan sembilan rumah lain rusak berat dan ringan.

Longsor di Kulonprogo * Satu Tewas Enam Hilang (Kompas, 21 November 2001 halaman 11)

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Hujan yang turun sejak Minggu malam lalu membuat tanah di Desa Sumbertangkil dan Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Senin (17/10/2005), longsor. Meski tidak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah dan sebagian plengsengan jalan ambrol serta longsoran tanah menutupi badan jalan.

  • 3 Januari 2002

Empat warga Sangir, tewas seketika tertimpa tanah longsor yang melanda Desa Pokol, Kecamatan Tamako dan Kelurahan Apengsembeka, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud, Sulawesi Utara. Longsor terjadi menyusul hujan deras dan angin kencang yang terjadi di daerah tersebut.

Empat Warga Sangir Tewas Tertimbun Tanah Longsor (Kompas, 5 Januari 2002 halaman 18)

  • 8 Januari 2002

Bencana tanah longsor melanda sembilan dari 21 desa di Kecamatan Ninia, Kabupaten Jayawijaya, menyebabkan dua orang tewas, 35 orang luka-luka, dan sekitar 500 hektar ladang pertanian hancur.

Longsor di Jayawijaya, Dua Tewas (Kompas, 10 Januari 2002 halaman 19)

  • 30 Januari 2002

Bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Buleleng, Bali, menyebabkan lima orang korban tewas dan dua korban hilang. Longsor berasal dari sebuah bukit yang di bawahnya terdapat ladang dan sejumlah permukiman penduduk.

Longsor di Buleleng Lima Tewas (Kompas, 31 Januari 2002 halaman 19)

  • 13 November 2002

Sedikitnya 26 rumah pada lima desa di wilayah Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rusak diterjang tanah longsor. Sebanyak 20 rumah di antaranya rusak berat dan enam rumah lainnya rusak ringan. Korban terpaksa diungsikan untuk menghindari longsor susulan.

26 Rumah Diterjang Tanah Longsor * 925 Keluarga Terisolir (Kompas, 15 November 2002 halaman 19)

  • 11 Desember 2002

Tanah longsor yang melanda kawasan Wana Wisata Pacet, Desa Padusan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menewaskan sedikitnya 24 orang. Dari korban tewas tersebut, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan yang sedang berada di lokasi pemandian.

Longsor di Mojokerto, Sedikitnya 24 Tewas (Kompas, 12 Desember 2002 halaman 1)

  • 27 Desember 2002

Sedikitnya 10 orang tewas dan 31 lainnya luka-luka akibat tanah longsor di Desa Gunung Kemala, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Lampung Barat, Lampung. Longsoran dipicu oleh hujan deras yang turun terus-menerus.

Tanah Longsor di Lampung Barat * 10 Orang Tewas Tertimbun (Kompas, 28 Desember 2002 halaman 1)

  • 28 Desember 2002

Bencana tanah longsor menewaskan 11 warga Desa Gunung Kemala, Kecamatan Pesisir Tengah Krui, Lampung Barat dan juga memutuskan jalur lintas barat Sumatera akibat adanya 27 titik longsor. Timbunan tanah di setiap lokasi longsor bisa sepanjang 100 meter sampai 150 meter.

Lintas Barat Sumatera Putus * Akibat Longsor di 27 Titik (Kompas, 29 Desember 2002 halaman 1)

KOMPAS/RENY SRI AYU

Bukit yang longsor di Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Pengambilan pasir dan batu di bukit ini diduga tanpa izin.

  • 10 Januari 2003

Musibah longsor tanah dan bebatuan di daerah perbukitan Gambir, Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat menimpa tujuh rumah penduduk dan  menewaskan 10 warga.

Longsor di Pontianak, 10 Tewas (Kompas, 12 Januari 2003 halaman 1)

  • 28 Januari 2003

Sebanyak 18 orang tewas terkubur dan tiga orang cedera berat akibat tanah longsor yang menimpa empat kampung di Desa Karangmulya dan Mandalasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Musibah itu juga melenyapkan puluhan rumah penduduk yang tertimbun lumpur, tanah, dan bongkahan batu berdiameter satu sampai tiga meter yang meluncur dari lereng dan puncak Gunung Mandalawangi.

Longsor di Garut, 18 Tewas Terkubur (Kompas, 30 Januari 2003 halaman 1)

  • 14 April 2003

Satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka ketika terjadi tanah longsor yang hampir menimbun permukiman penduduk di enam desa, yaitu Desa Sukaresmi, Cinengah, Bojong, Cibeduk, Bojong Salam, dan Cicadas, di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung, sekitar 100 kilometer dari pusat Kota Bandung, Jawa Barat.

Longsor di Kabupaten Bandung: Satu Orang Tewas, 156 Rumah Rusak (Kompas, 16 April 2003 halaman 20)

  • 15 September 2003

Enam orang dipastikan tewas dan tiga warga lainnya hilang dalam musibah tanah longsor yang menimpa warga Kampung Parakan Kadu, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Longsor di Kabupaten Bandung: Enam Orang Tewas, Tiga Lainnya Hilang (Kompas, 17 September 2003 halaman 1)

  • 22 September 2003

Lima orang tewas akibat tertimbun longsoran tanah bukit Pasir Gudang di Kampung Lengkong Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Lima Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor (Kompas, 23 September 2003 halaman 1)

  • 29 Januari 2004

Sebanyak 15 orang tewas dalam bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Purworejo dan Kecamatan Bagelan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sekitar 53 kilometer dari Kota Yogyakarta.

Longsor di Purworejo, 15 Orang Tewas * Pohon Bertumbangan di Jakarta (Kompas, 31 Januari 2004 halaman 1)

  • 21 April 2004

Sebanyak 15 warga Kampung Walahir, Desa Kidang Pananjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tewas seketika akibat kampung mereka disapu tanah longsor dari kaki Bukit Gedugan. Tanah longsor itu menimbun 21 rumah dan merusak 22 rumah lainnya.

Longsor di Cililin, 15 Warga Tewas Seketika (Kompas, 23 April 2004 halaman 1)

  • 23 April 2004

Bencana tanah longsor di Sumatera Barat merenggut korban jiwa. Sebanyak 37 penumpang bus ALS tewas di tempat kejadian, di jalan provinsi kawasan Hutan Lindung Panti di Kuburan Nanduo, Nagari Panti, Kabupaten Pasaman, atau sekitar 211 kilometer utara Kota Padang, Sumatera Barat.

Bus ALS Tertimbun Tanah Longsor, 39 Orang Tewas (Kompas, 25 April 2004 halaman 1)

KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Warga melihat kondisi rumah di Banjar Bantas, Desa Songan B, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, yang rusak dan tertimbun material longsor, Sabtu (11/2/2017). Desa Songan B, yang berada di kawasan kaldera Batur, Kintamani, diterjang tanah longsor pada Jumat (10/2/2017). Akibatnya, tujuh orang meninggal.

  • 2 September 2005

Di Bukit Gaung, Kelurahan Gaung Teluk Nibung, Sungai Baremas Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, sekitar 300 meter dari Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, sembilan rumah yang dihuni 10 keluarga (41 jiwa) tertimbun longsor.

Longsor di Kota Padang, Sedikitnya 15 Tewas * Jalan Lintas Tengah Sumatera Putus (Kompas, 3 September 2005 halaman 1)

  • 4 Januari 2006

Tanah longsor menimbun Kampung Gunungrejo di Kecamatan Banjarmangu, sekitar 15 kilometer arah utara kota Banjarnegara, Jawa Tengah. Sebanyak 16 penduduk ditemukan tewas, 91 penduduk dinyatakan hilang. Namun, jumlah korban, diperkirakan sekitar 200 orang.

Banjir Ancam Pulau Jawa * 200 Orang Dikhawatirkan Tewas akibat Longsor di Banjarnegara (Kompas, 5 Januari 2006 halaman 1)

  • 20 April 2006

Sebanyak 16 orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dari 16 korban tewas, 13 orang di antaranya meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Bendungan. Dari 13 korban tanah longsor, enam korban belum ditemukan karena masih tertimbun tanah setinggi lebih dari 2 meter.

Bah Terjang Trenggalek * 16 Orang Tewas, Jalur Trenggalek-Ponorogo Terputus (Kompas, 21 April 2006 halaman 1)

  • 20 Juni 2006

Jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor di empat kabupaten di Sulawesi Selatan setidaknya mencapai 128 orang. Sebagian lokasi bencana, terutama di Kecamatan Sinjai Tengah dan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, masih terisolasi akibat jalan tertimbun material longsor.

Korban Tewas Capai 128 Orang: Dana Taktis Depsos untuk Penanganan Bencana Habis (Kompas, 22 Juni 2006 halaman 1)

  • 15 Desember 2006

Hujan lebat menyebabkan Bukit Anak Silarian di Jorong Kotobaru, Kenagarian Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, longsor. Kecamatan Lembah Gumanti terletak sekitar 100 kilometer timur Kota Padang. Bencana ini di masyarakat Sumatera Barat disebut “galodo”, longsor dengan material bebatuan bercampur tanah dan air.

“Galodo” di Solok, 18 Tewas * Evakuasi Korban yang Tertimbun Longsor Terhambat Hujan Deras (Kompas, 16 Desember 2006 halaman 1)

  • 11 Januari 2007

Hujan lebat membuat tanah di perbukitan di Tahuna, ibu kota Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, longsor. Sebanyak 20 orang ditemukan tewas, 11 orang cedera, dan 13 orang dinyatakan hilang atau masih dicari.

Bencana Alam: 20 Tewas Tertimbun Longsor di Tahuna (Kompas, 13 Januari 2007 halaman 1)

  • 3 Maret 2007

Hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan longsor menimpa Dusun Roho, Desa Bere, Kecamatan Cibal dan Dusun Wodong, Desa Goreng Meni, Kecamatan Lamba Leda serta banjir di Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Bencana di Manggarai, 21 Tewas * Dilaporkan 48 Orang Hilang Tertimbun dan Terseret Banjir (Kompas, 4 Maret 2007 halaman 15)

  • 26 Desember 2007

Paling tidak 66 warga tewas akibat longsor dan banjir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Korban terbanyak ada di Dusun Ledoksari, Desa Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu. Di Dusun Ledoksari saja, 36 orang tewas tertimbun tanah longsor.

66 Orang Tewas di Karanganyar * Banjir Tak Hanya Melanda Jawa, tetapi Juga Sumatera dan NTB (Kompas, 27 Desember 2007 halaman 1)

  • 13 November 2008

Bencana longsor di Kampung Nyalindung, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merenggut nyawa 5 warga, 10 orang hilang, dan lebih dari 50 rumah serta bangunan lain hancur.

5 Tewas, 10 Hilang di Cianjur * Banjir dan Longsor Juga Terjadi di Sejumlah Daerah (Kompas, 15 November 2008 halaman 1)

KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Tim SAR gabungan bersama warga mencari korban longsor yang melanda Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019). Jalan yang sempit, menanjak, dan banyak tebing curam menjadi salah satu kendala evakuasi terhadap korban longsor.

  • 30 Oktober 2009

Sekitar 900 warga terisolasi menyusul longsor yang menutup jalan di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah. Longsor terjadi setelah hujan deras dan membesarnya debit air di sejumlah mata air yang ada di lereng bukit. Penyebab lainnya, beban lahan pertanian yang terdapat di atas bukit itu membuat lapisan tanah di bukit mudah longsor. Di beberapa bagian tanah di sekitar bukit itu juga labil.

Longsor, 900 Orang Terisolasi * Jalur Alternatif Lewat Sungai (Kompas, 1 November 2009 halaman 2)

  • 23 Februari 2010

Peristiwa longsor terjadi di kawasan perkebunan dan pabrik teh Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Sebanyak 70 buruh perkebunan teh diperkirakan hilang tertimbun.

Longsor, 70 Buruh Teh Hilang *Pengusaha Tekstil dan Garmen Mengalami Kerugian Besar (Kompas, 24 Februari 2010 halaman 1)

  • 11 Maret 2011

Tidak kurang dari 11.000 warga di Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, terisolasi karena akses jalan tertutup tanah longsor. Longsor terjadi di 21 titik menyusul hujan deras yang terus turun di wilayah tersebut.

Longsor, 11.000 Warga di Sumbar Terisolasi * Jalur Alternatif Hanya Berupa Jalan Setapak (Kompas, 17 Maret 2011 halaman 22)

  • 26-27 Januari 2013

Bencana longsor terjadi di Jorong Data Kampung Dadok, Kanagarian Sei Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sehari sebelumnya, longsor juga terjadi di area tambang panas bumi milik Pertamina di perbukitan barisan Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Bencana Alam: Longsor Tewaskan 16 Orang (Kompas, 28 Januari 2013 halaman 1)

  • 17 Juni 2014

Tujuh orang tewas tertimbun tebing setinggi 30 meter yang longsor di RT 011 RW 004 Kampung Neglasari, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bencana Alam: Longsor Tewaskan 7 Warga Cariu (Kompas, 18 Juni 2014 halaman 1)

  • 13 Desember 2014

Bencana longsor besar mengubur Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Tanah di Bukit Telagalele, yang berada di sisi selatan perkampungan, ambrol dari ketinggian 500 meter. Sedikitnya 40 rumah milik 54 keluarga langsung tertimbun material lumpur. Material longsoran juga menutup lahan perkebunan warga seluas 10 hektar.

Duka Menimpa Banjarnegara * Longsor Diperkirakan Mengubur Sekitar Seratus Warga (Kompas, 14 Desember 2014 halaman 1)

  • 18-19 Juni 2016

Longsor di kabupaten Purworejo dan Banjarnegara, menyebabkan puluhan warga tertimbun, 35 orang di antaranya ditemukan tewas, sedangkan 25 orang lainnya belum ditemukan. Longsor terjadi karena curah hujan tinggi.

Longsor Terus Mengancam * 35 Orang Tewas dan 25 Orang Masih Hilang di Jawa Tengah (Kompas, 20 Juni 2016 halaman 1)

  • 9 Februari 2017

Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Pulau Bali telah menyebabkan longsor di tiga desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Longsor menyebabkan 12 orang tewas, 5 orang luka-luka, dan 7 rumah tertimbun. Warga diingatkan untuk lebih waspada.

Bencana Alam: Longsor di Kintamani Telan 12 Korban Jiwa (Kompas, 11 Februari 2017 halaman 1)

  • 31 Desember 2018

Longsor yang menimpa Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berasal dari lereng perbukitan di belakang permukiman warga. Lereng dengan kemiringan lebih dari 30 derajat itu puluhan tahun dimanfaatkan warga sebagai sawah.

24 Korban Masih Dicari (Kompas, 2 Januari 2019 halaman 1)

  • 1 Januari 2020

Bencana tanah longsor terjadi di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data sementara Posko Bencana Desa Harkatjaya, jumlah korban yang tertimbun longsor sebanyak 7 orang dan kediaman warga yang hilang sebanyak 11 rumah.

Longsor di Bogor: Korban Masih Menantikan Bantuan (Kompas, 3 Januari 2020 halaman 1)

  • 11 Februari 2020

Bencana longsor melanda Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Longsor yang dipicu tanah miring jenuh air itu memaksa lebih dari 200 jiwa mengungsi. Luasan longsoran mencapai lebih dari 500 meter persegi dengan kedalaman 20 meter. Sementara pergerakan tanah akibat longsor mencapai 350 meter. Akibatnya, di RW 004 Sukatani, 2 rumah warga hancur, 4 rumah rusak berat, serta 4 rumah rusak ringan akibat tertimbun longsoran.

Bencana Alam: Tanah Miring Jenuh Air Picu Longsor di Bandung Barat (Kompas, 13 Februari 2020 halaman 16)

  • 9 Januari 2021

Tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Evakuasi terganggu karena munculnya longsor susulan yang diduga justru menambah korban jiwa. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, kejadian ini dipicu runtuhnya tebing tanah setinggi 20 meter dan panjang 40 meter yang menimpa 14 rumah di Perumahan Pondok Daud, Desa Cihanjuang.

Bencana Alam: Longsor di Sumedang, 12 Orang Hilang (Kompas, 10 Januari 2021 halaman 4)

KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Sejumlah petugas melewati material longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021).

Letusan Gunung Berapi
  • 25 April 1966

Gunung Kelud (1.731 meter) di Jawa Timur meletus, menyebabkan korban 9 orang tewas yang merupakan warga Desa Bambungan di lereng gunung. Lahar panas juga telah sampai dekat Blitar, sedangkan hujan kerikil serta pasir jatuh pada sekitar radius antara 10 dan 20 km dari puncak gunung.

Gunung Kelut Meletus (Kompas, 29 April 1966 halaman 1)

  • 21 Mei 1966

Gunung berapi Soputan, yang terletak di Minahasa Selatan meletus dan mengeluarkan gumpalan-gumpalan asap setinggi beberapa kilometer. Sebagian daerah Minahasa dan seluruh kota Menado terjadi hujan abu. Di kampung-kampung yang terletak di kaki gunung Soputan, ketebalan abu mencapai 10 cm.

Gn. Soputon Di Minahasa Meletus (Kompas, 28 Mei 1966 halaman 1)

  • 7 Januari 1969

Gunung Merapi meletus ditandai dengan semburan asap tebal dan tinggi ke udara, disertai hujan abu yang sangat lebat, dan banjir lahar dingin.

18000 Orang Terlantar Akibat Letusan Merapi (Kompas, 11 Januari 1969 halaman 1)

  • 10 September 1980

Gunung api Gamalama di Pulau Ternate, Maluku meletus. Letusan berupa dentuman keras dengan diiringi kepulan asap tebal bermuatan pasir halus. Penduduk yang diungsikan telah mecapai 50.828 jiwa.

Rabu Kemarin: Gamalama Meletus Tiga Kali, 50.000 Jiwa Diungsikan * Krakatau, Bromo dan Kie Besi Juga Aktif (Kompas, 11 September 1980 halaman 1)

  • 26 Agustus 1982

Gunung Soputan (1783,7 meter) di Kecamatan Tombatu, Minahasa, Sulawesi Utara, meletus. Letusan pertama diawali kebulan asap tebal berwarna kelabu setinggi dua sampai tiga kilometer dan tertutup kabut.

Gunung Soputan di Sulawesi Utara Meletus (Kompas, 28 Agustus 1982 halaman 1)

  • 5 April 1982

Gunung Galunggung yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meletus disertai suara gemuruh dan lahar panas.

Gunung Galunggung Meletus: Sekitar 24.000 Penduduk Diungsikan (Kompas, 6 April 1982 halaman 1)

  • 22 April 1989

Gunung Soputan yang terletak di Kecamatan Tombatu Minahasa, Sulawesi Utara, meletus. Akibat letusan ini lebih dari 500 rumah penduduk Desa Noongan, Raringas, Ampreng dan Kayuren Atas di Kecamatan Langoan (sekitar 70 kilometer selatan Manado) rusak berat karena tertimpa kerikil, pasir, dan debu tebal.

Soputan Meletus, 500 Rumah Rusak (Kompas, 24 April 1989 halaman 1)

  • 10 Februari 1990

Gunung Kelud, di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meletus. Mula-mula hanya berupa letusan kecil, kemudian disusul letusan besar berkali-kali. Letusan dari puncak gunung dengan ketinggian 1.731 meter itu disertai kilatan petir dan suara gemuruh.

Kelud Meletus (Kompas, 11 Februari 1990 halaman 1)

  • 25 April 1990

Gunung Gamalama (1.715 meter) yang terletak di Pulau Ternate, Kebupaten Maluku Utara, meletus dengan bunyi menggelegar. Gunung memuntahkan lahar panas bercampur debu dan kerikil.

Gunung Gamalama di Ternate meletus lagi (Kompas, 28 April 1990 halaman 1)

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Letusan Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (18/9/2014) dini hari. Letusan gunung itu menimbulkan hujan pasir di sejumlah wilayah di sisi selatan gunung tersebut. Gunung Slamet masih berstatus Siaga dan warga dilarang beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung itu.

  • 22 November 1994

Gunung Merapi (2.968 meter) di perbatasan Propinsi Jateng- Daerah Istimewa Yogyakarta, meletus. Hujan abu, kerikil, serta semburan awan panas menyebar mengarah ke selatan dan barat. Material letusan sebagian besar meleleh ke Sungai Boyong, hulu Kali Code yang mengalir ke kota Yogyakarta. Sedang sebaran abu dilaporkan terbawa angin hingga wilayah Banyumas.

Gunung Merapi Meletus, 18 Orang Tewas * 75 Masih Dirawat, Sekitar 5.000 Diungsikan (Kompas, 23 November 1994 halaman 1)

  • 17 Januari 1997

Gunung Merapi di perbatasan Propinsi DI Yogyakarta – Jateng, meletus. Secara berturut-turut semburan awan panas yang diawali dengan bunyi letupan dan guguran besar, selanjutnya Gunung Merapi menyemburkan awan panas bercampur debu dan pasir melalui letusan keras berbentuk cendawan raksasa, disusul letusan-letusan awan panas lainnya.

Merapi Meletus * 18.000 Penduduk Mengungsi (Kompas, 18 Januari 1997 halaman 1)

  • 11 Juli 1998

Gunung Merapi (2.968 m) di perbatasan Jateng-DIY, meletus. Berawal letusan kecil terus-menerus, disusul letusan-letusan besar pukul 04.55 hingga 40 kali, dengan suara bergemuruh.

Gunung Merapi Meletus (Kompas, 12 Juli 1998 halaman 1)

  • 25 September 2002

Lebih dari 1.200 warga Desa Papunte dan Laenpatehi terpaksa dievakuasi ke sejumlah desa di Pulau Tagulandang menyusul letusan Gunung Api Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Sangihe Talaud, Sulawesi Utara. Penduduk dua desa di Pulau Ruang yang berjumlah lebih dari 2.000 jiwa, menurut laporan dari Tahuna, ibu kota Satal, seluruhnya akan diungsikan ke tempat yang aman.

Gunung Api Ruang Meletus, 1.200 Penduduk Dievakuasi (Kompas, 26 September 2002 halaman 19)                                                 

  • 12 November 2002

Gunung Papandayan (2.665 meter di atas permukaan laut) yang terletak 20 km selatan Kota Kabupaten Garut, Jawa Barat, meletus dan menyemburkan asap tebal berwarna hitam dan abu-abu ke angkasa. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, area dalam radius tujuh km dari puncak Papandayan dinyatakan sebagai daerah tertutup.

Gunung Papandayan Meletus (Kompas, 13 November 2002 halaman 1)

  • 23 Februari 2003

Aksi semburan debu Gunung Api Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara memporak-porandakan seluruh hasil pertanian hortikultura yang tersebar di sejumlah desa di kota itu. Selain itu, cengkeh yang baru mulai berbunga ikut gugur akibat terjangan debu Lokon yang sempat mencapai ketinggian lebih 2.000 meter.

Gunung Lokon Menyemburkan Debu (Kompas, 25 Februari 2003 halaman 19)

  • 18 Juli 2003

Gunung api Soputan yang terletak di dataran tinggi Ondano, Kecamatan Tombatu, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, meletus dan terjadi adanya getaran (tremor).

Gunung Soputan di Sulawesi Utara Meletus (Kompas, 19 Juli 2003 halaman 20)

  • 31 Juli 2003

Gunung api Gamalama meletus, menyemburkan debu dan material pasir. Dari Kota Ternate asap letusan bergumpal-gumpal membubung tinggi ke langit hingga ketinggian sekitar 1.000 meter. Semburan debu panas membagi Kota Ternate menjadi dua bagian, menimpa wilayah Akehuda hingga ke utara sampai daerah belakang gunung.

Gamalama Meletus (Kompas, 1 Agustus 2003 halaman 20)

  • 31 Agustus 2003

Gunung api Lewotobi Laki-laki dan Perempuan di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur meletus tiga kali disertai gempa vulkanik. Selain menyemburkan debu panas, letusan menimbulkan lidah api setinggi kurang lebih 2.000 meter dan pijarannya membakar vegetasi di sekitarnya.

Gunung Lewotobi Semburkan Debu Panas, Lidah Api Setinggi 2.000 Meter (Kompas, 2 September 2003 halaman 29)

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, menunggu dievakuasi oleh petugas. Evakuasi dilakukan karena hujan abu letusan Gunung Kelud menyesakkan napas dan merusak rumah. Gunung Kelud meletus pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50.

  • 29 Januari 2004

Gunung Egon di perbatasan Waigete dan Bola, Kabupaten Sikka, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, menyemburkan debu belerang (solfatar) hitam pekat. Kejadian tersebut membuat panik warga di delapan desa yang mendiami kawasan di kaki gunung setinggi 1.703 meter di atas permukaan laut itu. Warga empat desa di sekitarnya diungsikan.

Gunung Egon di Pulau Flores Menyemburkan Debu Belerang * Warga Empat Desa Dievakuasi ke Maumere (Kompas, 30 Januari 2004 halaman 20)

  • 12 Desember 2004

Gunung Api Soputan yang berketinggian 1.783 meter di atas permukaan laut, di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, meletus dengan menyemburkan asap disertai debu setinggi 700 meter hingga 1.000 meter. Setidaknya 500 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Minahasa Selatan dan Minahasa Induk dihujani debu, sedangkan ratusan hektar tanaman palawija rusak.

Gunung Soputan Kembali Meletus (Kompas, 13 Desember 2004 halaman 1)

  • 15 Mei 2006

Awan panas besar terjadi di Gunung Merapi dan meluncur ke bawah sebanyak 43 kali. Awalnya, guguran lava pijar masih kecil dan mengeluarkan awan putih yang tidak terlalu tebal. Guguran susulan yang berselang sekitar 10 menit menghasilkan awan panas berwarna kelabu gelap dengan gumpalan tebal.

Puncak Awan Panas Belum Tiba * Erupsi Merapi Saat Ini Tak Akan Menghasilkan Letusan Vertikal (Kompas, 16 Mei 2006 halaman 1)

  • 9 Juni 2006

Awan panas beruntun terjadi dengan jarak luncur maksimal 5 kilometer ke arah Kali Gendol. Ini adalah jarak luncur awan panas terbesar sejak proses erupsi Merapi tahun 2006. Awan panas ini sangat rawan karena semakin mendekati kawasan permukiman.

Gunung Merapi: Awan Panas Mendekati Kawasan Permukiman (10 Juni 2006 halaman 1)

  • 14 Agustus 2007

Gunung Soputan di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, meletus dengan menyemburkan debu dari puncak gunung. Akibat letusan gunung setinggi 1.783 meter di atas permukaan laut itu, seluruh wilayah Minahasa Selatan tertutup debu dengan jarak pandang 5-10 meter.

Gunung Api: Gunung Soputan Juga Meletus (Kompas, 15 Agustus 2007 halaman 23)

  • 3 November 2007

Letusan Gunung Kelud yang berada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dipastikan semakin dekat karena sudah memasuki fase akan meletus. Terdengar tiga kali letusan meski tidak terlihat muntahan lava.

Kelud Masuk Fase Meletus * Pos Sempat Ditinggal (Kompas, 4 November 2007 halaman 1)

  • 29 Agustus 2010

Tak kurang dari 18.194 orang dari 32 desa mengungsi, menyusul meletusnya Gunung Sinabung-sekitar 70 kilometer arah barat daya Kota Medan-di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Bencana Alam: Gunung Sinabung Meletus Minggu (Kompas, 30 Agustus 2010 halaman 1)

  • 26 Oktober 2010

Gunung Merapi meletus, terjadi tiga dentuman besar. Letusan diawali suara gemuruh besar yang terdengar dari pos pengamatan Gunung Merapi di Jrakah (Kabupaten Magelang) dan Selo (Kabupaten Boyolali). Nyala api di puncak Merapi diikuti bumbungan asap berketinggian sekitar 1,5 kilometer.

Gunung Meletus: Krisis Letusan Merapi Belum Berakhir (Kompas, 27 Oktober 2010 halaman 1)

  • 9 Januari 2011

Banjir besar lahar dingin di Kali Putih di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membenamkan puluhan rumah di 13 dusun di Desa Jumoyo dan Desa Sirahan dalam material lahar dingin setinggi 2 meter hingga 4 meter. Banjir lahar dingin Gunung Merapi akibat tingginya curah hujan itu juga menghanyutkan sedikitnya 64 rumah di kedua desa dan memaksa 3.554 warga mengungsi.

13 Dusun Terbenam Lumpur * Untuk Keempat Kalinya Jalur Yogyakarta-Magelang Terputus Banjir (Kompas, 11 Januari 2011 halaman 1)

KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI

Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, saat meletus, Selasa (17/9/2013).

  • 15 September 2013

Gunung Sinabung erupsi membuat tak kurang dari 4.739 warga belasan desa di lereng Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara masih berada di pengungsian. Sebanyak 6 desa, dari 11 desa, dengan radius 3 kilometer dari kawah Gunung Sinabung, telah dikosongkan, yaitu Desa Simacem, Bekerah, Sukameriah, Sukanalu Teran, Sigarang-garang, dan Mardinding di Kecamatan Naman Teran.

Gunung Berapi: Sinabung Erupsi, Warga Enam Desa Mengungsi (Kompas, 16 September 2013 halaman 1)

  • 17 September 2013

Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, berlipat ganda. Posko Bencana Kabupaten Karo menyatakan, jumlah pengungsi 11.641 orang, berasal dari 17 desa di sekeliling Sinabung.

Gunung Berapi: Sinabung Meletus Kembali, Jumlah Pengungsi Berlipat Ganda (Kompas, 18 September 2013 halaman 1)

  • 13 Februari 2014

Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meletus ditandai dengan keluarnya lava pijar dari puncak Gunung Kelud.

Gunung Kelud Meletus (Kompas, 14 Februari 2014 halaman 1)

  • 30 September 2014

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali menyemburkan awan panas. Erupsi mengeluarkan awan panas guguran ke selatan. Jangkauan awan panas itu mencapai 3,5 kilometer dari puncak. ”Tinggi kolom asap letusan mencapai 2 kilometer dari puncak, sementara lama erupsinya 147 detik.

Gunung Sinabung Kembali Meletus *Pengungsi Masih Menunggu Kepastian Relokasi (Kompas, 1 Oktober 2014 halaman 13)

  • 25 Mei 2016

Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tetap tinggi. Hampir setiap hari terjadi erupsi, yang diikuti ancaman awan panas guguran, lava pijar, jatuhan material vulkanik berupa batuan kecil, dan abu pekat, masyarakat tetap nekat bertani di zona merah.

Erupsi Gunung Sinabung: Warga Nekat Bertahan di Zona Merah (Kompas, 26 Mei 2016 halaman 1)

  • 1 Juni 2018

Gunung Merapi kembali erupsi sebanyak tiga kali. Erupsi terjadi karena pengaruh aktivitas magma di tubuh gunung. Letusan disertai suara gemuruh dan gempa yang membuat panik masyarakat. Sebaran abu mengarah ke barat, utara, dan timur. Dua bandar udara, di Semarang dan Solo, sempat ditutup sementara.

Merapi Erupsi Tiga Kali (Kompas, 2 Juni 2018 halaman 21)

  • 19 Februari 2019

Gunung Bromo di Jawa Timur erupsi pada Selasa (19/2/2019) pukul 05.30. Gunung setinggi 2.392 meter di atas permukaan laut tersebut mengembuskan abu vulkanik setinggi 600 meter dari puncak. Masyarakat diimbau tidak panik dan menjauhi radius 1 kilometer dari puncak.

Gunung Bromo Erupsi (Kompas, 20 Februari 2019 halaman 11)

  • 3 Maret 2020

Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah erupsi pada Selasa (3/3/2020) pukul 05.22. Kolom letusan mencapai 6.000 meter di atas puncak dengan semburan abu vulkanik terasa hingga 60 kilometer. Hujan abu mengguyur sebagian wilayah eks Karesidenan Surakarta, Jateng.

Abu Merapi Hingga 60 Km (Kompas, 4 Maret 2020 halaman 11)

  • 27 Maret 2020

Gunung Merapi kembali erupsi. Erupsi diikuti hujan abu, tetapi tak mengubah status Waspada dan radius bahaya gunung itu. Hujan abu bercampur pasir melanda 47 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Magelang. Hujan sempat memicu kepanikan di sejumlah lokasi.

Erupsi, Status Merapi Tetap (Kompas, 28 Maret 2020 halaman 11)

  • 10 Agustus 2020

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, erupsi dengan tinggi kolom abu 5.000 meter dan 2.000 meter. Abu pekat memapar empat kecamatan di Karo, yakni Berastagi, Merdeka, Dolat Rayat, dan Namanteran. Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang juga terpapar abu. Dampak paling parah terjadi di Kecamatan Namanteran yang berada sekitar 5 kilometer dari Sinabung.

Erupsi Sinabung: Abu Merambah hingga Radius 5 Kilometer (Kompas, 11 Agustus 2020 halaman 11)

  • 18 November 2020

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran. Awan panas guguran Sinabung meluncur sejauh 1.500 meter ke arah timur-tenggara. Angin pun membawa abu dari awan panas tersebut ke arah selatan-barat.

Gunung Meletus: Sinabung Erupsi, Merapi Siaga (Kompas, 19 November 2020 halaman 11)

  • 16 Januari 2021

Luncuran awan panas Gunung Semeru pada pukul 17.24 disertai hujan abu ke arah utara di sejumlah desa di kaki gunung di wilayah Lumajang, Jawa Timur. Awan panas terpantau dari sejumlah desa, tetapi jaraknya cukup jauh dengan permukiman. Desa itu ialah Curah Krobokan, Sumber Mujur, dan Kamar Krajan.

Gunung Semeru: Luncuran Awan Panas Disertai Hujan Abu (Kompas, 17 Januari 2021 halaman 4)

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Lelehan lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Dusun Tunggularum, Wonokerto, Turi, Sleman, DI Yogyakarta, pada pukul 03.05, Kamis (11/5/2006). Meskipun aktivitasnya meningkat, hal itu belum mengubah status Merapi dari Siaga ke Awas.

Gempa Bumi dan Tsunami
  • 18 Juli 1979

Suatu gelombang raksasa telah menyerang pantai selatan Pulau Lomblen, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Bencana ini telah menewaskan 154 penduduk Desa Waitabe, Lebala dan Bala, sedangklan 23 lannya menderita luka berat.

Gelombang raksasa serang Pantai Selatan Lomblen * 154 penduduk tewas (Kompas, 21 Juli 1979 halaman 1)

  • 12 Desember 1992

Gempa dahsyat berkekuatan sampai 7,5 pada skala Richter, yang diikuti gelompang pasang yang menerjang sejauh 300 meter ke daratan, menghantam bagian tengah dan timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Bencana yang terutama menimpa Kaputan Sikka (Maumere) dan Kabupaten Ende itu sebegitu jauh menewaskan sedikitnya 90 orang dan lebih banyak lagi yang cedera.

Gempa Dahsyat Guncang Flores Sedikitnya 90 Orang Tewas * Terjangan Tsunami 300 Meter (Kompas, 13 Desember 1992 halaman 1)

  • 16 Februari 1994

Gempa bumi berkekuatan 6,5 pada Skala Ritcher (SR), mengguncang pesisir barat kawasan selatan Pulau Sumatera. Akibat paling parah terjadi di pesisir barat Propinsi Lampung. Sedikitnya 134 orang dilaporkan tewas, 355 orang luka berat dan sekitar 590 luka ringan. Sedang bangunan yang hancur sekitar 700 buah.

Gempa Dahsyat Mengguncang Pesisir Barat Propinsi Lampung. *134 Meninggal, 355 Luka Berat dan 700 Bangunan Hancur (Kompas, 17 Februari 1994 halaman 1)

  • 1 Januari 2001

Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,3 pada skala Richter (SR), mengguncang Kota Ternate dan sekitarnya. Gempa tektonik di Maluku Utara itu berpusat pada 8,84 Lintang Utara dan 127,02 Bujur Timur di kedalaman 100 kilometer.

Ternate Diguncang Gempa (Kompas, 2 Januari 2001 halaman 11)

  • 25 Mei 2001

Gempa tektonik berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) mengguncang hampir seluruh wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Pusat gempa berada di Samudra Hindia, 95 kilometer arah selatan Yogyakarta, atau 8,62 Lintang Selatan dan 110,11 Bujur Timur dengan kedalamannya mencapai 156 kilometer.

Gempa Guncang Jawa Tengah dan Yogyakarta (Kompas, 26 Mei 2001 halaman 19)

  • 28 Juni 2001

Empat kabupaten di Jawa Barat yaitu Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Majalengka diguncang gempa tektonik berkekuatan 5,1 pada skala Richter. Dampak terbesar dari guncangan itu dirasakan di Majalengka yang mengakibatkan ribuan rumah hancur.

Empat Kabupaten di Jabar Diguncang Gempa (Kompas, 29 Juni 2001 halaman 1)

  • 2 Juli 2001

Gempa tektonik berkekuatan 5,6 pada Skala Richter (SR) mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Titik pusat atau episentrum gempa berada di Teluk Tomini pada koordinat 0,05 derajat Lintang Utara (LU) dan 120,26 derajat Bujur Timur (BT), sekitar 103 kilometer arah timurlaut Donggala. Kedalaman pusat gempa diperkirakan 91 kilometer dari permukaan laut, atau di atas kedalaman normal 33 kilometer.

Gempa Tektonik Guncang Palu dan Sekitarnya (Kompas, 3 Juli 2001 halaman 10)

  • 5 Juli 2001

Gempa tektonik berkekuatan 5,0 pada Skala Richter (SR), mengguncang Pulau Enggano, atau sekitar 155 kilometer selatan Kota Bengkulu. Gempa tersebut berada pada episentrum 5,18 Lintang Selatan (LS) dan 102,11 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 33 kilometer. Gempa dapat dirasakan di Kota Bengkulu dan sekitarnya dengan intensitas getaran II-III modified mercalli intensity (MMI).

Gempa Tektonik Guncang Enggano (Kompas, 6 Juli 2001 halaman 10)

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Suasana Pasar Atjeh yang porak poranda di hempas sapuan gempa dan gelombang tsunami di Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa (28/12/2004).

  • 10 Oktober 2002

Gempa tektonik berkekuatan 6,5 pada skala Richter di Manokwari, menewaskan tiga orang, dan 162 bangunan rusak. Pusat gempa diperkirakan di dasar laut sekitar 99 km dari Kota Manokwari dan getaran dahsyat gempa terasa di dua wilayah, yakni Kecamatan Ransiki dan Kecamatan Oransbari.

Gempa di Manokwari, Tiga Tewas dan 162 Bangunan Rusak (Kompas, 12 Oktober 2002 halaman 11)

  • 2 November 2002

Gempa tektonik berkekuatan 5,3 skala Richter terjadi di Pulau Simeulue, terutama di Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, menyebabkan 60 penduduk luka parah dan 11 lagi kritis. Pusat gempa berada pada 5,7 Lintang Utara (LU) – 97,1 Bujur Timur (BT), 36 kilometer sebelah utara Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Aceh Diguncang Gempa Tektonik (Kompas, 3 November 2002 halaman 1)

  • 22 Januari 2003

Gempa tektonik berkekuatan 4,6 pada skala richter (SR) terjadi di kawasan Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh Timur. Pusat gempa itu berada pada koordinat 4,5033 Lintang Utara dan 97,59 Bujur Timur atau sekitar 35 kilometer barat daya Kabupaten Langsa, Aceh Timur. Gempa tersebut berada pada kedalaman 30 kilometer.

Gempa Guncang Sumut dan Aceh (Kompas, 23 Januari 2003 halaman 20)

  • 20 Juli 2003

Yogyakarta dan sekitarnya dikejutkan dengan getaran gempa yang cukup kuat. Gempa yang berlangsung beberapa detik itu berasal dari Samudera Hindia, sekitar 80-90 kilometer Timur Selatan Yogyakarta atau di wilayah perairan Pacitan, Jawa Timur. Dari data kompilasi, seismograf Gunung Batur di Bali mencatat getaran gempa tektonik di sekitar Pacitan dengan kekuatan 5,6 pada skala Richter.

Yogyakarta Diguncang Gempa 5,6 Skala Richter (Kompas, 21 Juli 2003 halaman 28)

  • 14 November 2003

Gempa tektonik berkekuatan 5,0 pada skala Richter dan berpusat di Samudera Indonesia menggoyang Provinsi Bengkulu. Gempa terasa di hampir semua wilayah Bengkulu. Pusat gempa terletak 4,36 derajat Lintang Selatan dan 102,32 derajat Bujur Timur, di kedalaman 33 kilometer di Samudera Indonesia, sekitar 112 kilometer arah barat daya Kota Bengkulu.

Gempa Tektonik Goyang Bengkulu (Kompas, 15 November 2003 halaman 20)

  • 26 Desember 2004

Gempa dan gelombang tsunami terjadi di Aceh dan Sumatera Utara menyebabkan korban tewas yaitu di Kabupaten Nias, Nias Selatan, dan Serdang Bedagai, dan Aceh.  Gempa terjadi dua kali, yang pertama berkekuatan 6,8 pada skala Richter dan yang kedua berkekuatan 5,9 pada skala Richter.

Bencana Nasional *Korban Tewas Sementara Tercatat 814 Orang, Hilang 100 Orang (Kompas, 27 Desember 2004 halaman 1)

  • 24 Januari 2005

Gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, menimbulkan kepanikan ratusan ribu warga kota itu. Mereka ketakutan, mengira Kota Palu akan didera tsunami seperti terjadi di Aceh.

Diguncang Gempa 6,2 SR, Warga Palu Lari ke Gunung (Kompas, 25 Januari 2005 halaman 1)

  • 27 Mei 2006

Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang DI Yogyakarta dan sekitarnya. Tercatat 3.098 korban tewas dan 2.971 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Bantul. Gempa juga meluluhlantakkan 3.824 bangunan, infrastruktur, dan memutuskan jaringan telekomunikasi di Yogyakarta dan Bantul.

Gempa Yogya Tewaskan 3.098 Orang * Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban (Kompas, 28 Mei 2006 halaman 1)

  • 17 Juli 2006

Gempa pertama berkekuatan 6,8 skala Richter (SR) berpusat di Samudera Hindia sekitar 360 kilometer (km) selatan Jakarta, atau sekitar 100 km dari kota Cilacap, Jawa Tengah. Kemudian, terjadi gempa susulan berkekuatan 5,5 SR dan 6,1 SR. Gempa disusul gelombang pasang menyebabkan korban tewas. Kecamatan Pangandaran, Jawa Barat menjadi daerah terparah.

Gempa Guncang Selatan Jawa * Gelombang Tsunami Tewaskan Puluhan Orang (Kompas, 18 Juli 2006 halaman 1)

  • 23 Juli 2006

Gempa bumi berkekuatan 6,6 skala Richter mengguncang sejumlah wilayah di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Guncangan gempa yang terjadi beberapa kali itu membuat masyarakat panik, terutama setelah beredar isu akan terjadi tsunami.

Gempa Guncang Gorontalo *Banggai, Bali, dan Nias Pun Dilanda Gempa pada Waktu yang Berbeda-beda (Kompas, 24 Juli 2006 halaman 1)

  • 12 September 2007

Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan orang luka-luka akibat gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang mengguncang Provinsi Bengkulu. Puluhan rumah, kantor pemerintah, dan Rumah Sakit Umum Muhammad Yunus Bengkulu rusak parah.

Gempa 7,9 SR Guncang Pantai Barat Sumatera * Tiga Tewas, Kerusakan Parah di Bengkulu dan Padang (Kompas, 13 September 2007 halaman 1)

  • 17 November 2008

Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter, di Laut Sulawesi, memorakporandakan ratusan rumah dan fasilitas umum, termasuk sekolah di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, serta Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Gempa yang berpusat pada 1,41 derajat Lintang Utara dan 122,18 derajat Bujur Timur atau 138 kilometer barat laut Gorontalo itu semula disebut berpotensi tsunami. Namun, BMKG kemudian mencabut peringatan soal potensi tsunami itu.

Sulteng dan Gorontalo Diguncang Gempa * Empat Orang Tewas, Lebih dari 500 Rumah Rusak Parah (Kompas, 18 November 2008 halaman 1)

  • 2 September 2009

Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera berguncang menyusul gempa besar berkekuatan 7,3 skala Richter dan berpusat di kedalaman 30 kilometer di bawah dasar Samudra Indonesia atau 142 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Jawa, Bali, Sumatera Guncang *39 Orang Tewas, Puluhan Lainnya Tertimbun Longsor, dan 1.000-an Rumah Roboh (Kompas, 3 September 2009 halaman 1)

  • 30 September 2009

Gempa bumi berskala 7,6 skala Richter yang mengguncang beberapa wilayah Sumatera Barat, mengakibatkan Kota Padang porak poranda, diikuti sejumlah kebakaran. Hujan lebat mengguyur Kota Padang yang berada dalam kondisi gelap gulita tanpa aliran listrik.

Padang Porak Poranda * 75 Orang Lebih Tewas, Ratusan Bangunan Runtuh (Kompas, 1 Oktober 2009 halaman 1)

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Para penyintas, Sabtu (28/9/2019), berdoa di bekas tempat tinggalnya di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, yang masih porak-poranda akibat likuefaksi yang dipicu oleh gempa, tepat setahun yang lalu. Peristiwa tersebut menyebabkan 3.124 orang tewas, 705 orang hilang, dan 1.016 orang tanpa identitas dikubur massal.

  • 25 Oktober 2010

Tsunami setinggi 1,5 meter menyapu wilayah Pulau Pagai Selatan dan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Tsunami muncul setelah terjadi gempa tektonik berkekuatan 7,2 skala Richter. Akibat tsunami, 112 orang tewas dan ratusan penduduk Pulau Pagai Selatan dan Pulau Pagai Utara diperkirakan hilang tersapu tsunami.

112 Orang Tewas, Ratusan Hilang * Tsunami Hancurkan Dusun Monga dan Munte Kecil (Kompas, 27 Oktober 2010 halaman 1)

  • 25 Januari 2014

Ratusan bangunan di Kabupaten Kebumen, Banyumas, Purworejo, Magelang, dan Temanggung di Jawa Tengah serta Kabupaten Bantul dan Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta rusak karena gempa. Gempa berkekuatan 6,5 skala Richter (SR) berpusat sekitar 104 kilometer barat daya pesisir Kebumen.

Ratusan Rumah Rusak *Gempa 6,5 Skala Richter Guncang Jawa Bagian Selatan (Kompas, 26 Januari 2014 halaman 1)

  • 7 Desember 2016

Gempa berkekuatan M 6,5 yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menimbulkan kerusakan hebat. Korban yang ditemukan sebanyak 99 orang meninggal dunia, 127 orang luka berat, dan 462 orang luka ringan.

Gempa Aceh: Pengungsi Krisis Air Bersih (Kompas, 9 Desember 2016 halaman 1)

  • 29 Mei 2017

Warga empat desa di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tinggal di tenda darurat karena khawatir terjadi gempa susulan. Mereka tinggal di tenda dalam keadaan gelap karena listrik padam sejak gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang wilayah itu.

Gempa Poso: Warga Tinggal di Tenda Darurat (Kompas, 31 Mei 2017 halaman 1)

  • 28 September 2018

Gempa bermagnitudo 7,4 terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah,  disusul tsunami di pesisir Teluk Palu. Tsunami menyapu wilayah pesisir Kota Palu, menyisakan kehancuran bangunan dan fasilitas publik di ibu kota Sulteng itu. Kota Palu berbatasan langsung dengan Donggala.

Petaka di Pesisir Teluk Palu (Kompas, 29 September 2018 halaman 1)

  • 22 Desember 2018

Bencana tsunami menerjang Provinsi Banten dan Provinsi Lampung tercatat menewaskan 223 jiwa. Dampak terparah dirasakan di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Tsunami tak Terprediksi * Bencana Selat Sunda (Kompas, 24 Desember 2018 halaman 1)

  • 10 Maret 2020

Sebanyak 52 rumah di Kabupaten Sukabumi dan 664 rumah di Kabupaten Bogor rusak karena terdampak gempa berkekuatan M 5 yang berpusat di Sukabumi. Warga terdampak mengungsi di tenda dan rumah tetangga. BPBD Sukabumi mencatat, gempa mengakibatkan 17 rumah rusak berat, 17 rumah rusak sedang, dan 18 rumah rusak ringan.

Gempa Sukabumi: Ratusan Rumah di Kabupaten Bogor dan Sukabumi Rusak, Warga Mengungsi (Kompas, 12 Maret 2020 halaman 16)

  • 28 Maret 2020

Gempa magnitudo 5,8 terjadi di selatan Sigi Biromau, ibu kota Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Gempa dirasakan cukup kuat hingga ke Kota Palu dan Kabupaten Poso, Sulteng, sehingga menyebabkan dua orang terluka tertimpa reruntuhan bangunan.

Gempa Sigi Picu Kepanikan (Kompas, 30 Maret 2020 halaman 15)

  • 15 Januari 2021

Sedikitnya 42 orang meninggal di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, akibat gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 yang berpusat sekitar 6 kilometer timur laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer. Dalam hujan dan gelapnya malam, para penyintas gempa di Mamuju tidur di tenda-tenda darurat, di kendaraan, dan teras rumah.

Mamuju Gelap Gulita (Kompas, 16 Januari 2021 halaman 1)

KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Polisi berjaga di sepanjang Jalan Raya Anyer-Carita, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (23/12/2018). Tsunami menyapu bangunan dan pondok yang ada di pantai hingga ke badan jalan.

Kebakaran Hutan dan Lahan
  • 5 Juli 2001

Seluruh warga Pontianak, Kalimantan Barat yang akan keluar rumah diimbau untuk menggunakan masker pelindung mulut dan mata. Penggunaan masker itu dimaksudkan untuk mencegah gangguan kesehatan yang muncul akibat kabut asap kebakan hutan yang dirasakan semakin pekat menyelimuti kota itu.

 Kabut Asap Landa Pontianak Seluruh Warga Diimbau Menggunakan Masker (Kompas, 7 Juli 2001 halaman 1)

  • 10 Juli 2002

Kota Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah terkurung api yang membakar hutan dan semak belukar di sekeliling pinggiran kota. Akibatnya, kabut asap makin pekat dan jarak pandang makin pendek, bahkan jarak pandang paling jauh hanya 500 meter.

Palangkaraya Terkurung Api *Titik Api Meningkat di Sumatera (Kompas, 11 Juli 2002 halaman 1)

  • 25 Mei 2003

Memasuki musim kemarau yang mulai melanda Riau Daratan, titik api kembali ditemukan di Kabupaten Bengkalis, Dumai, Siak, Pelalawan, dan Indragiri Hulu. Titik api mulai marak setelah 119 titik api teridentifikasi pada bulan Mei 2003 dan menempatkan Riau sebagai penghasil asap terbanyak di Indonesia.

Titik Api Marak di Riau *Ditemukan 119 Titik (Kompas, 28 Mei 2003 halaman 30)

  • 15 Juni 2004

Kebakaran hutan dan lahan di Jambi semakin meluas. Hal ini ditandai dengan bertambah banyaknya titik panas (hot spot) yang terpantau Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). 200 hektar kebun kelapa sawit milik PT Produk Sawitindo Jambi (Makin Grum) di Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, musnah terbakar.

Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi Meluas *200 Hektar Kebun Kelapa Sawit Musnah Terbakar (Kompas, 18 Juni 2004 halaman 20)

  • 3 Agustus 2005

Sedikitnya 46 titik api atau hot spot mulai terdeteksi oleh satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) yang melintas di atas wilayah Kalimantan Barat. Di sekitar Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Pontianak, mulai terlihat sumber asap tebal dari lahan yang terbakar. Penduduk melakukan pembakaran lahan karena langkah itu merupakan cara yang paling praktis untuk menyiapkan areal pertanian menjelang musim tanam.

Kebakaran: 46 Titik Api Terdeteksi (Kompas, 4 Agustus 2005 halaman 24)

  • 8 Juni 2006

Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration memantau adanya titik panas akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. Kebakaran umumnya terjadi di areal penggunaan lain (APL) atau bekas areal perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) dan lahan masyarakat. Akibat kebakaran hutan dan lahan, asap mulai menyelimuti daerah ini, terutama sebelah barat.

Lingkungan: Kebakaran Lahan dan Hutan Terjadi di Daerah Jambi (Kompas, 21 Juni 2006 halaman 24)

  • 20 September 2007

Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Selatan kini terus meningkat dengan muncul sedikitnya 170 titik api di hutan lindung, hutan produksi, dan rawa lebak. Maraknya kebakaran ini terjadi selain karena suhu mencapai 35 derajat Celsius juga banyak warga yang membuka lahan dengan cara membakar.

Kebakaran Hutan dan Lahan Kalsel Meningkat * Membakar Lahan Calon Ladang Masih Jadi Pilihan Utama (Kompas, 24 September 2007 halaman 23)

  • 13 Februari 2008

Kebakaran yang melanda kawasan hutan gambut di Selinsing, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau, belum dapat dikendalikan dan sudah mencapai luas 1.000 hektar. Kebakaran sulit dipadamkan karena sebagian besar areal yang terbakar berupa kawasan gambut dan tersebar di beberapa titik.

Lahan Gambut Terbakar * Kabut Asap Sudah Sampai ke Kota Pekanbaru (Kompas, 16 Februari 2008 halaman 23)

KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Api melahap lahan warga di Desa Talio Hulu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pertengahan November 2019. Pada musim hujan kebakaran justru semakin masif dan tak terkendali.

  • 18 September 2014

Kabut asap akibat kebakaran lahan menyelimuti sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Di Riau, kualitas udara di sebagian wilayah semakin buruk dan sangat tak sehat. Angka indeks standar pencemaran udara di beberapa daerah bahkan telah masuk kategori berbahaya.

Kabut Asap: Udara Riau di Ambang Bahaya (Kompas, 19 September 2014 halaman 1)

  • 4 September 2015

Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan sudah masuk kategori darurat karena mengganggu kehidupan masyarakat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat ada 156 titik panas sumber kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Dari 156 titik tersebut, 95 titik di Sumatera dan 61 titik di Kalimantan.

Kabut Asap Sudah Darurat * Presiden Minta TNI Turun Tangan (Kompas, 5 September 2015 halaman 1)

  • 18 Juli 2018

Lahan seluas 300 hektar di dua kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, terbakar, yakni Pedamaran dan Pedamaran Timur. Tim Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Sumsel berupaya memadamkan api dari darat dan udara dibantu pihak swasta.

Asap Bayangi Asian Games (Kompas, 19 Juli 2018 halaman 1)

  • 30 Juli 2019

Kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah meluas, termasuk cakupan gangguannya. Data dari situs SiPongi Karhutla Monitoring Sistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kebakaran di seluruh Indonesia mencapai 42.740,42 hektar. Kebakaran terluas terjadi di Riau (27.683 ha), Kalimantan Timur (5.153 ha), Kepulauan Riau (4.969 ha), Kalimantan Barat (2.273 ha), Kalimantan Utara (792 ha), Sulawesi Selatan (441 ha), dan Sumatera Selatan (236 ha). Di Jawa, 40 hektar hutan di lereng Gunung Arjuno juga terbakar.

kebakaran Lahan dan Hutan: Asap Selimuti Kota Pekanbaru (Kompas, 31 Juli 2019 halaman 1)

  • 15 September 2019

Kabut asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan melumpuhkan operasional empat bandara di Kalimantan, yaitu Bandara Kalimarau Berau (Kalimantan Timur), Bandara Juwata Tarakan (Kalimantan Utara), Bandara APT Pranoto Samarinda (Kalimantan Timur), dan Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru (Kalimantan Selatan). Penutupan operasional bandara berdampak pembatalan sedikitnya 99 penerbangan serta keterlambatan dan pengalihan puluhan penerbangan lain.

Kebakaran Hutan dan Lahan: Operasional 4 Bandara Lumpuh akibat Asap (Kompas, 16 September 2019 halaman 1)

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Petugas Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan berjibaku memadamkan titik api di Desa Talang Pengeran Ilir, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Jumat (28/8/2020). Sepanjang tahun 2020, kebakaran hutan dan lahan di Sumsel telah menghanguskan 95,5 hektar lahan.

Sumber: Arsip Kompas