Lembaga

Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

Pendirian Partai Perindo tidak lepas dari latar belakang sosok Hary Tanoesoedibjo yang mengawali karir politiknya pada tahun 2011 yang bergabung dengan Partai Nasdem dan dilanjutkan bergabung dengan Partai Hanura. Kepemilikan jaringan media yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo menjadi salah satu motor penggerak mengenalkan partai ini ke publik.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memencet tombol untuk membuka Rapimnas II Partai Perindo, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Fakta Singkat

Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

Didirikan
8 Oktober 2014

Dideklarasikan
7 Februari 2015

Capaian Pemilu 2019

  • 738.320 suara sah
  • Persentase: 2,67 persen

Ketua Umum :
Hary Tanoesoedibjo

Website:
Partaiperindo.com

Partai Persatuan Indonesia (Perindo) didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo pada 8 Oktober 2014 berdasarkan surat dari Kemenkumham. Selanjutnya, partai ini dideklarasikan pada 7 Februari 2015 di Jakarta yang di hadiri sejumlah kader dari partai politik lain, seperti Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar, Wiranto selaku Ketua Umum Partai Hanura, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Umum PPP Djan Faridz, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung, dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham Hadir. Hadir pula beberapa pejabat pemerintah seperti Saleh Husin selaku Menteri Perindustrian, Ketua DPR Setya Novanto, dan Ketua DPD Irman Gusman.

Pendirian Partai Perindo tidak lepas dari latar belakang sosok Hary Tanoesoedibjo yang mengawali karir politiknya pada tahun 2011 dengan bergabung dalam Partai Nasdem sebagai Ketua Dewan Pakar pada 9 Oktober 2011. Bergabungnya Hary Tanoesoedibjo ke dalam Nasdem mampu membuat eksistensi Nasdem melambung dalam waktu singkat dengan kekuatan media massa yang dimilikinya. Namun, selang beberapa waktu terjadi konflik internal antara Hary Tanoesoedibjo dengan Surya Paloh sang pendiri Partai Nasdem. Hary Tanoesoedibjo menolak Surya Paloh sebagai ketua umum Nasdem karena menurutnya kepengurusan Nasdem harus tetap ditangan kaum muda. Kemudian Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri dari Nasdem secara resmi pada 21 Januari 2013.

Menjelang Pemilu 2014, Hary Tanoesoedibjo bergabung dengan Partai Hanura dan mendapatkan posisi strategis sebagai Ketua Dewan Petimbangan Partai. Selanjutnya Hary Tanoesoedibjo menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura. Terakhir menjadi Calon Wakil Presiden dari Hanura yang berpasangan dengan Ketua Umum Wiranto. Namun, perolehan suara Hanura tidak sesuai target dan Hary Tanoesoedibjo dinilai tidak bekerja secara maksimal. Menyikap hal tersebut, Hary Tanoesoedibjo kemudian menyatakan mengundurkan diri dari Hanura dengan alasan kurang mendapat porsi dalam mengambil keputusan.

Berbekal dari pengalaman politik sosok Hary Tanoesoedibjo tersebut, kemudian berdirilah Partai Perindo. Partai ini Lahir dari semangat untuk mengembalikan cita-cita kemerdekaan dan hadir untuk membangun Indonesia menjadi negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila. Secara singkat, partai ini telah mengahadirkan kepengurusan mulai dari tingkat pedesaan hingga perkotaan di seluruh wilayah Indonesia.

Perindo hadir dengan idealisme dan nilai yang luhur dengan tujuan untuk berjuang bagi kesejahteraan masyarakat. Partai ini meyakini bahwa kesejahteraan masyarakat harus diwujudkan terlebih dahulu guna mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Perindo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa. Hal ini sesuai dengan amanat sebagai mana tertuang di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Negara wajib memberikan perlindungan bagi seluruh warga negara, memajukan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat.

Pada kondisi sosial masyarakat Indonesia, Perindo meyakini sistem liberalisme, kapitalisme dan pasar bebas tidak tepat untuk diterapkan. Karena sistem ini dianggap lebih cocok diterapkan di negara yang sudah mapan dari tingkat kesejahteraan dan pendidikan. Jika dilihat, sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini masih dalam kondisi sosial yang belum mapan dari segi ekonomi dan pendidikan. Partai ini menganggap perlu ada kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, memberikan kesempatan untuk berkembang serta maju menjadikan mereka kelompok masyarakat produktif yang ikut serta dalam membangun bangsa.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Partai Perindo akan terus berjuang dan bertekad, suatu saat memenangkan Pemilu legislatif dan eksekutif, agar dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran dan menjadi bagian penting dalam menjalankan pemerintahan.

Dalam menjalankan visi dan misi partai, Perindo membentuk berbagai sayap dan organisasi kemasyarakatan dengan tugas yang khusus untuk melengkapi aktivitas dan perjuangan partai. Perindo memiliki keyakinan bahwa semakin banyak kelompok masyarakat yang produktif maka semakin cepat negara ini maju dan sejahtera, kemudian terwujudlah Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Selain karena latar belakang Hary Tanoesoedibjo sebagai pengusaha sukses, hal tersebut juga disebabkan sebagian pemimpin Partai Perindo merupakan pejabat penting di perusahaan yang tergabung dalam di MNC Group milik Hary Tanoesoedibjo.

Kesejahteraan rakyat

Indonesia merupakan sebuah ide tentang persatuan, kemajuan, dan kesejahteraan. Ide yang lahir dari sejarah panjang keluhungan budaya kemanusiaan nusantara untuk hidup merdeka, bahagia, dan menjadi suluh bagi kedamaian pergaulan dunia. Partai ini percaya bahwa kesejahteraan merupakan kunci terpenting dalam mewujudkan kekokohan persatuan nasional, dan dengan persatuan itulah Indonesia mampu lebih cepat mencapai kesejahteraan dan pemerataan.

Saat zaman semakin maju, segala hal ingin diurus lebih praktis, mudah, dan langsung mengena pada sasaran yang bermanfaat. Demikian pula dengan perjuangan politik yang harus mengena pada intinya, yaitu berikhtiar sekuat-kuatnya untuk mengangkat harkat dan martabat hidup manusia Indonesia, khususnya bagi mereka yang masih berada di kelompok menengah-bawah agar dapat memiliki kesempatan untuk berkembang maju dan menjadi bagian produktif dalam membangun lingkungan bangsa, maka kebijakan publik yang berpihak kepada mereka dan seluruh rakyat Indonesia mutlak dibentuk secara demokratis dan terlaksana secara kondusif, efektif, sekaligus akuntabel.

Perlindungan ekonomi dalam negeri dari dominasi asing yang menyangkut hajat hidup orang banyak juga mutlak dilakukan hingga pada saatnya Indonesia siap bersaing di pasar bebas. Percepatan digitalisasi nasional guna menunjang pelayanan optimal bagi rakyat termasuk pendidikan jarak jauh baik formal dan informal, kesehatan terjangkau baik ketersediaan maupun harga, sektor keuangan, pemberdayaan UMKM, tani, juga nelayan harus terjamin keadilannya agar seluruh keluarga Indonesia memperoleh penghidupan yang sejahtera dan bahagia.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo usai melakukan pendaftaran sebagai parpol peserta pemilu 2019 di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (9/10/2017). Partai Perindo menjadi partai pertama yang melakukan pendaftaran sebagai peserta pemilu 2019.

Kepartaian

Partai Perindo hadir untuk berupaya mewujudkan kesejahteraan rakyat yang merata, berkarakter nasionalis, religius, dan berlandaskan Pancasila. Partai ini lahir di tengah Indonesia era modern yang dengan kuat tidak ingin mengikat apalagi terikat oleh politik aliran dan identitas yang bisa mencederai jiwa Pancasila, mempersempit kebebasan, mempertajam perbedaan, dan memperkecil kesempatan untuk hidup sejahtera.

Perindo merupakan ruang tengah politik yang terbuka, sejuk, dan bernilai bagi masa depan warga. Partai ini berpijak pada gagasan yang sederhana namun padat makna, bahwa kunci eksistensi suatu bangsa terletak pada kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. Demokrasi hanya bisa tumbuh di tengah ekosistem pembangunan ekonomi yang merata dan adil yang bebas dari tekanan perilaku koruptif elektoral. Hak asasi bisa dihormati saat masyarakat memiliki tanggung jawab atas nasib individu tanpa sekat identitas, dan penghormatan dunia terhadap Indonesia hanya bisa dicapai jika kita berjuang agar nilai-nilai keluhuran bangsa Indonesia dapat teradopsi sebagai tuntunan pergaulan antarnegara.

Partai Perindo berjuang agar upaya pembangunan kesejahteraan umum dijalankan dengan bersih, akuntabel-aspiratif, dan transparan tanpa biaya-biaya sosial-politik yang akan bermuara pada perilaku koruptif. Oleh sebab itu pula, pergaulan para pelaku politik, pelaku ekonomi, dan pelaku kemasyarakatan harus tertata dalam suatu pola pergaulan kelembagaan yang bermartabat dan berorientasi pada kepentingan bersama.

Kepemimpinan

Bagi Partai Perindo, kepemimpinan adalah kunci sukses bagi kemajuan dan kesejahteraan. Pemimpin adalah sumber inspirasi, penguat solidaritas, dan pendorong semangat juang. Partai Perindo digagas dan dipimpin oleh figur yang bertabur keberhasilan dalam membangun ekonomi kesejahteraan di bidangnya, Hary Tanoesoedibjo.

Dengan keyakinan bahwa semangat nasionalisme Indonesia berpijak kokoh pada nilai luhur ketuhanan dan keagamaan atau religiusitas, sehingga nasionalisme Indonesia bukanlah nasionalisme sempit. Maka atas dasar itu, tumbuhlah keterbukaan atau inklusivitas yang bermuara pada kesejahteraan umum.

Keberhasilannya tidak ditujukan bagi diri sendiri, Hary Tanoesoedibjo mewakafkan sukses ikhtiarnya untuk menjadi inspirasi nyata bagi Indonesia. Strategi kesuksesan membangun ekosistem ekonomi digital, akses pendidikan terjangkau, dan akses pembiayaan yang mudah bagi UMKM, hanyalah sedikit bukti nyata keberhasilan yang akan diperjuangkan dalam pemerintahan menjadi kebijakan publik melalui Partai Perindo, agar generasi baru Indonesia bisa bangkit, sukses, membanggakan, dan menjadi insan nusantara yang taqwa kepada Allah SWT Tuhan Maha Esa ditengah kemajuan peradaban dunia.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (kedua kanan) dan Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq (kanan) menyambut kedatangan Ketua KPU Arief Budiman (keempat kanan) dan komisioner KPU lainnya untuk melakukan verifikasi faktual di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta, Rabu (20/12/2017). Hari itu, verifikasi faktual terhadap parpol calon peserta pemilu 2019 serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.

Menuju Pemilu 2024

Persiapan menuju Pemilu 2024 mendatang sedang dilakukan oleh Partai Perindo dalam konteks rekrutmen calegĀ  akan melakukan langkah-langkah khusus dan strategis untuk dapat memenuhi kebutuhan pemenangan (Selasa (14/9/2021).

Pada Hari Ulang Tahun Partai Perindo Ke-7 pada 2021, Hary Tanoesoedibjo selaku Ketua Umum DPP Partai Perindo dalam pidatonya mengatakan untuk mewujudkan cita-cita partai politik dan sebagai bagian dari proses demokrasi yang transparan dan inklusif mendeklarasikan lahirnya Konvensi Rakyat untuk memilih Calon Anggota Legislatif di tingkat pusat maupun daerah tahun 2024.

Menurutnya, Konvensi Rakyat lahir dari gagasan untuk membangun ekosistem politik berbasis digital dan tetap menjunjung tinggi demokrasi yang memberi kedaulatan penuh kepada rakyat untuk memilih calon wakil-wakil mereka di parlemen. Konvensi ini tentu memberi ruang partisipasi yang sama dan inklusif dalam berpolitik sebagai dasar untuk membangun kelembagaan partai, sehingga proses pemilihan wakil-wakil rakyat di parlemen berjalan transparan dan merupakan wujud aspirasi rakyat murni yang jauh dari praktek transaksional dan konektivitas.

Partai Perindo menjadi partai pertama di Indonesia yang mengusung e-democracy dengan adanya Konvensi Rakyat yang berbasis digital. Yakni dengan membangun demokrasi modern dengan menggunakan teknologi informasi yang mengikuti perkembangan zaman yang serba cepat, transparan serta merata, sehingga dapat mewujudkan aspirasi politik dengan keterbukaan bagi siapa saja.

Hary Tanoesoedibjo juga menuturkan bahwa, pada tahun 2022 Partai Perindo akan menandai sebagai tahun perubahan dengan gagasan besar untuk membangun pondasi partai yang kokoh dan kuat, agar dapat mengawal percepatan pembangunan bangsa menuju Indonesia sejahtera.

Di jajaran Kabinet Indonesia Maju, Perindo menempatkan Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sebagai partai baru kehadiran Perindo cukup menarik perhatian. Hasil Survei Litbang Kompas pada Oktober 2018 dan Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Perindo sebesar 1,5 persen, berada di peringkat ke-10 dari 16 partai peserta pemilu. Hal ini tidak lepas dari kuatnya dukungan jaringan media milik Hary Tanoesoedibjo, yakni dapat menjadi faktor yang cukup signifikan dalam menaikkan popularitas Perindo. Perindo menjadi salah satu partai politik yang dikelola dengan manajemen yang tertata seperti layaknya sebuah perusahaan modern.

Pada Survei Litbang Kompas periode Januari 2022, tren pilihan partai ini sebesar 2,5 persen. Angka ini meningkat dari beberapa survei periodik sebelumnya. Tren positif pilihan pada Perindo menyamai partai lama seperti PAN yang menempati peringkat kesepuluh dengan elektabilitas 2,5 persen.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo
  • Majelis Persatuan Partai

Ketua: Hary Tanoesoedibjo

Sekretaris: David Fernando Audy

Anggota: Henry Suparman

Anggota: Liliana Tanoesoedibjo

Anggota: Ahmad Rofiq

  • Dewan Pimpinan Pusat

Ketua Umum: Hary Tanoesoedibjo

Ketua Bidang Organisasi: Syafril Nasution

Ketua Bidang Kader, Anggota, dan Saksi: Armyn Gultom

Ketua Bidang Litbang dan IT: Sururi Alfaruq

Ketua Bidang Media dan Komunikasi Massa: Arya Mahendra Sinulingga

Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan: Budiyanto Darmastono

Ketua Bidang Politik dan Kebijakan Publik: Mohammad Yamin Tawary

Ketua Bidang Umkm dan Koperasi: A. Wishnu Handoyono

Ketua Bidang Hukum Dan Advokasi : Christophorus Taufik

Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan : Ratih Purnamasari

Ketua Bidang Perekonomian: Susy Meilina

Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan: Hendrik Kawilarang Luntungan

Ketua Bidang Keagamaan: Abd. Khaliq Ahmad

Ketua Bidang Hubungan Antar-Lembaga: R. Fathor Rahman

Sekretaris Jenderal: Ahmad Rofiq

Wakil Sekretaris Jenderal: Muhammad Sopiyan

Wakil Sekretaris Jenderal: Donny Ferdiansyah

Wakil Sekretaris Jenderal: H. Muhammad Amin

Wakil Sekretaris Jenderal: Ajun Damayanti

Wakil Sekretaris Jenderal: Angela Herlian Tanoesoedibjo

Wakil Sekretaris Jenderal: Debora Debby Wage

Bendahara Umum: Henry Suparman

Bendahara I: Stien Maria Schouten

Bendahara II: The Jenny

Bendahara III: Eva Mutia

  • Mahkamah Partai

Ketua: Syafril Nasution

Sekretaris: Christophorus Taufik

Anggota:

  1. Armyn Gultom
  2. M. Budi Rustanto
  3. Agus Mulyanto
Visi dan Misi

Visi

Mewujudkan Indonesia yang berkemajuan, bersatu, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat, dan berbudaya.

Misi

  • Mewujudkan pemerintahan yang berkeadilan, yang menjunjung tinggi nilai-nilai hukum sesuai dengan UUD 1945.
  • Mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme untuk Indonesia yang mandiri dan bermartabat.
  • Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, bermartabat dalam rangka menjaga keutuhan NKRI
  • Menciptakan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik indonesia.
  • Menegakan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang susuai Pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan keadilan dan kepastian hukum guna melindungi kehidupan rakyat, bangsa dan negara.
  • Mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara Indonesia.

Referensi

Buku

—. 2016. Partai Politik Indonesia 1999–2019. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Arsip Kompas
  • “Menguji Langkah Politik Hary Tanoesoedibjo”. Kompas, 5 April, 2019.