Fakta Singkat
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berdiri pada Oktober 2015,
- PT KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co.Ltd,
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Uji coba kereta cepat dari Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Padalarang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).
Setelah dimulai konstruksi awal sejak 2016, Indonesia akhirnya merasakan kehadiran layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Kereta cepat ini mulai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 2 Oktober 2023, di Stasiun Halim, Jakarta.
Peresmian ini juga menandakan Whoosh bisa beroperasi dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 terkait Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Api Cepat Indonesia-China (KCIC).
Kereta tersebut merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan pertama di Asia Tenggara dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam. Kereta yang menghubungkan Jakarta dan Bandung ini memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer dengan empat stasiun pemberhentian, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Kereta Cepat Jakarta-Bandung “Whoosh” saya nyatakan dioperasikan,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden Jokowi menyatakan proyek kereta cepat ini menandai transportasi massal yang lebih efisien dan ramah lingkungan.Dengan teknologi modern di dalamnya,Whoosh membawa berbagai hal baru dan memberikan pengalaman berharga bagi Indonesia.
Usai peresmian, Presiden Jokowi juga kembali menjajal kereta cepat yang kini dikenal dengan nama Whoosh untuk ketiga kalinya. Presiden, antara lain, didampingi Ibu Iriana Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Selain itu, hadir pula Ketua MPR Bambang Soesatyo, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirut KAI Didiek Hartantyo, dan Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi. Presiden dan rombongan menjajal Kereta Whoosh pergi-pulang dari Halim ke Stasiun Padalarang.
Di balik capaian itu, ada perusahaan yang memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan proyek kereta cepat tersebut, yakni PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC). PT KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co.Ltd, dengan bisnis utama di sektor transportasi publik.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo menggandeng Ibu Iriana memasuki gerbong setelah meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023). Setelah peresmian, Presiden Joko Widodo menjajal kereta cepat yang kini dikenal dengan nama Whoosh ini pergi pulang dari Jakarta menuju Bandung.
Sejarah PT KCIC
PT Kereta Cepat Indonesia China atau biasa disingkat KCIC merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab di balik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Mengacu pada laman resmi KCIC (kcic.co.id), perusahaan ini baru berdiri pada 2015 berdasarkan akta No. 86 tanggal 16 Oktober 2015 dan kemudian mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dalam Surat Nomor AHU-2461647 AH.01.01.11, tertanggal 20 Oktober 2015.
Pendirian KCIC sendiri bermula dari keputusan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Cina untuk membangun Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Dalam kerja sama ini, pemerintah Indonesia menyepakati untuk tidak menggunakan dana yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) melainkan menggunakan skema B to B (bussiness to bussiness) oleh BUMN Indonesia dan China Railway International Co.Ltd.
Guna menjalankan skema itu, pemerintah Indonesia dan Cina membentuk konsorsium yang diberi nama PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pada 16 Oktober sebagai pelaksana proyek pengembangan dan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Kerja sama ini dilakukan melalui anak usaha BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian Cina melalui Beijing Yawan HSR Co.Ltd.
PT PSBI sendiri merupakan perusahaan gabungan (joint venture) dari empat BUMN yang dibentuk pada tanggal 2 Oktober 2015. PSBI terdiri dari PT Wijaya Karya (38 persen), PT Kereta Api Indonesia (25 persen), PT Jasa Marga (12 persen) dan PT Perkebunan Nusantara VIII (25 persen). Sementara Beijing Yawan HSR Co.Ltd terdiri dari China Railway International Co. Ltd, China Railway Engineering Corporation, China Railway Rollingstock Corporation, China Railway Signal and Communication Co. Ltd, dan Sinohydro.
Berdasarkan perjanjian, PT PSBI memegang 60 persen saham PT KCIC. Sedangkan Beijing Yawan HSR Co.Ltd memegang 40 persen saham. Adapun jangka waktu konsensi awal, yakni 50 tahun. Namun, pada tahun 2022 KCIC mengajukan agar konsesi itu diperpanjang sampai 80 tahun.
Permohonan tersebut didasari oleh beberapa faktor seperti perubahan demand forecast penumpang dikarenakan dampak pandemi dan perubahan total biaya proyek setelah adanya cost overrun (pembengkakan biaya). Alasan lainnya, perpanjangan waktu masa konstruksi, perubahan skema bisnis non farebox, dan berbagai faktor lainnya.
Artikel terkait
Visi dan Misi
Merujuk laman resmi KCIC (kcic.co.id), perusahaan ini hadir untuk mengembangkan infrastruktur transportasi massal perkeretaapian tanah air. Selain pengembangan infrastruktur transportasi publik, PT KCIC turut berupaya menunjang peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD). Konsep TOD yang dipadukan dengan kereta cepat ini diharapkan dapat meningkatkan kemudahan akses wilayah, sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah sekitar.
Visi:
To make people’s life better by providing first choice of connectivity and creating the happy living environment (Menjadikan kehidupan masyarakat lebih baik dengan menyediakan konektivitas pilihan pertama dan menciptakan lingkungan hidup yang bahagia).
Misi:
To provide the safest, fastest, punctual, comfortable, modern transportation and to create the most wonderful, happy and environment friendly living style along the corridor to be elaborated (Menyediakan transportasi yang paling aman, tercepat, tepat waktu, nyaman, modern dan untuk menciptakan gaya hidup yang paling indah, bahagia dan ramah lingkungan di sepanjang koridor yang akan dikembangkan).
Nilai Perusahaan:
- Akuntabilitas
- Pola Pikir Pertumbuhan
- Integritas
- Kepemimpinan
- Keunggulan
Struktur Organisasi KCIC:
- Dwiyana Slamet Riyadi (Direktur Utama)
- Adhi Priyanto Putro (Direktur HR, SSHE & Asset)
- Zhang Chao (Direktur Keuangan)
- Xiao Songxin (Direktur HSR)
- Allan Tandiono (Direktur PMBD)
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Lanskap Depo Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).
Pemilihan Jenama “Whoosh”
Presiden menjelaskan bahwa nama Whoosh, dibaca ‘wus’, yang dipilih sebagai nama KCJB terinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi tersebut. Selain itu, nama tersebut merupakan singkatan dari waktu hemat, operasi optimal, sistem hebat.
Dalam peresmian itu, ada perubahan kepanjangan “H” dalam Whoosh dari sebelumnya handal menjadi hemat. Sebelumnya, pemerintah resmi menamakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi “Whoosh” pada Kamis (21/9/2023). Saat itu, Whoosh memiliki kepanjangan Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, Whoosh merupakan hasil sayembara terbatas pembuatan desain identitas oleh tim penilai. Tim itu diketuai Triawan Munaf, yang bekerja sejak Juli 2023. Triawan dibantu tim pengarah, yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Budi Karya.
Sayembara diikuti 10 agensi terpilih. Kemudian mengerucut menjadi tiga finalis yang akan dinilai kembali sehigga terpilih satu karya terbaik. Karya ketiga finalis, yaitu agensi Visious Studio, Ou Creative, dan Feat, dapat dilihat dalam laman kcic.co.id/jenamakeretaapicepat/.
Dalam Press Conference Kandidat Nama dan Logo Kereta Cepat Indonesia, Kamis (21/9/2023), Ketua Tim Panel Sayembara Desain Identitas Jenama Kereta Api Cepat Indonesia Triawan Munaf menyampaikan, pemberian jenama atau branding sebagai kebutuhan dalam setiap program atau produk yang diluncurkan baik oleh pemerintah maupun non-pemerintah.
”Sekarang kita memiliki kereta cepat yang perlu diberikan jenama yang sesuai agar semakin populer dan disukai masyarakat. Sekarang kita semua sudah memiliki sebutan untuk kereta cepat, bukan lagi naik KCIC atau KCJB, tetapi naik Whoosh,” ujarnya.
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN
Antrean calon penumpang yang akan mengikuti uji coba operasional Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (15/9/2023). KCIC resmi menjalankan uji coba operasional dengan penumpang tidak berbayar untuk relasi Jakarta-Bandung.
Animo Uji Coba Kereta Cepat
Pada tanggal 16 September, KCIC mulai membuka uji coba perdana gratis bagi masyarakat umum hingga 30 September. Pada masa uji coba ini, masyarakat bisa menjajal kereta cepat dari Stasiun Halim, Jakarta, hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan sebaliknya.
Animo masyarakat untuk menikmati uji coba kereta cepat sangat tinggi. Hal ini diketahui dari kuota pendaftaran uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah ludes dipesan masyarakat saat pendaftaran tahap 1 dan 2 pada 17 dan 24 September 2023 untuk perjalanan selama 18 sampai 30 September 2023.
Sebagai informasi, kuota peserta uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung selama 15 sampai 24 September 2023 sebanyak 35.000 peserta. Sementara kuota peserta pada pendaftaran tahap 2 untuk keberangkatan 25 sampai 30 September 2023 sebanyak 500 peserta.
Tarif
Harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung belum diputuskan. Namun, PT KCIC telah mengusulkan tarif sebesar Rp 250.000–350.000 kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Besaran tarif KCJB akan dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Premium Ekonomi, Bisnis, dan First Class. Selain itu, ada kemungkinan juga berlaku tarif jarak dekat atau dua stasiun saja.
PT KCIC juga mengusulkan adanya tarif terintegrasi kereta cepat. Tarif bundling terintegrasi tersebut mencakup tiket kereta cepat, LRT Jabodebek, dan kereta api (KA) Feeder. Namun, usulan tarif terintegrasi ini masih dibicarakan PT KCIC dengan dua operator lainnya, yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan KAI Divisi LRT Jabodebek.
Terkait tarif kereta cepat, masyarakat berharap tarif yang akan ditetapkan nanti bisa lebih terjangkau. Salah seorang penumpang yang mengikuti uji coba, Amelia Safitri (32), warga Cileunyi, Kabupaten Bandung, yang bekerja di Jakarta Timur, berharap tarif yang akan ditetapkan nanti bisa menjangkau semua kalangan. Sebab, jika harga mahal, ia akan berpikir dua kali untuk menaiki kereta cepat.
Amelia juga berharap adanya keringanan harga bagi warga sekitar stasiun kereta cepat. Dengan begitu, warga Bandung tetap dapat memiliki kesempatan untuk menyambangi Ibu Kota menggunakan kereta cepat, begitu pun sebaliknya. (LITBANG KOMPAS)
- “Bisnis Kawasan Jadi Andalan Pendapatan”, Kompas, 17 Oktober 2015.
- “Kereta Cepat Jakarta-Bandung Simbol Transformasi Transportasi Indonesia”, Kompas, 15 Agustus 2023.
- “Merayakan Peradaban Baru di Era Kecepatan Lewat Kereta Cepat”, Kompas, 13 September 2023.
- “Masyarakat Nikmati Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung”, Kompas, 21 September 2023.
- “Suara Lesatan “Whoosh” Jadi Nama Kereta Cepat”, Kompas, 22 September 2023.
- “Resmikan Kereta Whoosh, Presiden Tak Targetkan Untung-Rugi”, Kompas, 2 Oktober 2023.
- “Impian Transportasi Tanah Air Melesat Maju dalam Laju Whoosh”, Kompas, 2 Oktober 2023.