Paparan Topik

Ballon d’Or: Gelar Pemain Terbaik Sejagat dan Politik Sepakbola

Ballon d'Or merupakan lambang supremasi tertinggi untuk pemain sepakbola. Dalam perkembangannya, ajang apresiasi pemain terbaik dunia itu kental diwarnai isu politik sepakbola.

KOMPAS/ALIF ICHWAN
Pemain sepak bola dunia asal Perancis, Zinedine Zidane, unjuk kebolehan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pemain sepak bola yunior dari tim nasional PSSI yunior di halaman tengah Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (6/7/2007).

Fakta Singkat Ballon d’Or

Pertama kali diadakan: 1956
Inisiator: Surat Kabar France Football
Pemenang Pertama: Stanley Matthews (Inggris)
Pemenang terbanyak: Lionel Messi (8 Ballon d’Or)

Pemenang 5 Tahun Terakhir

Tahun Pemain Klub
2020 *ditiadakan karena Covid-19 *ditiadakan karena Covid-19
2021 Lionel Messi Paris Saint-Germain
2022 Karim Benzema Real Madrid
2023 Lionel Messi Inter Miami
2024 Rodri Manchester City

Sumber: Litbang Kompas/IGP. diolah dari https://www.uefa.com/ballondor/

Terpilihnya Gelandang Manchester City asal Spanyol Rodrigo Hernandez atau Rodri sebagai pemenang Ballon d’Or 2024 (edisi ke-68), menyisakan kontroversi. Klub Real Madrid menyikapi dengan memboikot tidak hadir pada acara puncak penghargaan karena merasa pemain mereka lebih pantas mendapatkan gelar itu (29/10/2024).

Rodri terpilih sebagai pemain terbaik dunia usai menyingkirkan dua pesaing dari Real Madrid, Vinicius Junior dan Jude Bellingham. Kemenangan Rodri ternoda karena isu rasisme yang berkembang. Vinicius Jr atau yang biasa dipanggil Vini merasa dirinya tidak menang karena unsur rasisme.

Sepanjang penyelenggaraan, penetapan pemenang Ballon d’Or sering diliputi kontroversi. Salah satu yang diingat saat Lionel Messi meraih Ballon d’Or pada tahun 2010. Messi memenangi Ballon d’Or setelah mengalahkan dua rekannya di Barcelona Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez. Ironisnya, pada tahun yang sama Iniesta dan Xavi berhasil mengantar Spanyol menjadi juara Piala Dunia 2010. Piala Ballon d’Or Messi pun menuai pro dan kontra.

Pada tahun 2013 giliran Franck Ribery yang “dirampok” dalam ajang Ballon d’Or. Meski berkontribusi besar untuk klubnya Bayern Muenchen dalam meraih treble winners (Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions) plus Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub, Ribery kalah suara dari Cristiano Ronaldo (CR7) yang pada tahun itu tidak meraih gelar apapun bersama Real Madrid.

Franck Ribery menyebut pemilihan Ballon d’Or hanyalah ajang politik belaka. Ribery mengaku kecewa, menurutnya bila ada nama Messi atau Ronaldo, maka finalis nomor tiga tidak boleh memiliki harapan (21 Januari 2014). Tak sampai di situ, Ribery juga kesal karena dalam susunan FIFA WORLD XI (11 pemain terbaik di setiap posisi), hanya ada tiga pemain Bayern Muenchen. Padahal pada musim 2012/2013, Bayern Muenchen berhasil menorehkan sejarah dengan juara di lima kompetisi.

Bila ditarik lebih jauh ke dua dekade yang lalu, kontroversi juga terjadi saat Pavel Nedved pemain Juventus (Italia), mengalahkan Thierry Henry dari Arsenal (Inggris) dan Paolo Maldini dari AC Milan (Italia), pada pemilihan Ballon d’Or 2003. Di musim 2002/2003 Henry tampil impresif dengan mencetak 24 gol dan 20 assist (umpan yang menghasilkan gol) dalam 37 laga Liga Inggris. Torehan tersebut dinilai kalah apik dari performa Pavel Nedved di ajang Liga Champion Eropa, walaupun Juventus gagal juara.

KOMPAS/JIMMY S HARIANTO
Michel Platini, mantan atlet sepak bola asal Perancis (23 Februari 1995).

Sejarah

Ajang Ballon d’Or merupakan ajang rutin tahunan untuk memilih pemain terbaik dunia. Ajang ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1956 oleh surat kabar harian di Perancis, France Football. Pemain terbaik dipilih oleh suara jurnalis, pelatih, dan kapten tim nasional. Awalnya penghargaan ini bertujuan untuk memilih pemain terbaik Eropa. Dalam perkembangannya peraih Ballon d’Or dianggap sebagai pemain terbaik dunia.

Trofi Ballon d’Or berbentuk bola emas. Trofi ini merupakan karya dari perusahaan pembuat perhiasan ternama di Perancis, Mellerio dits Meller. Perusahaan ini juga membuat trofi untuk juara tunggal putra turnamen tenis Grand Slam Perancis Terbuka yang bernama Coupe des Mousquetaires.

Ballon d’Or pertama pada tahun 1956 dimenangkan oleh Stanley Matthews, pemain Inggris asal klub Blackpool. Stanley juga tercatat sebagai pemain tertua pemenang Ballon d’Or dengan usia 41 tahun. Bermain di posisi winger kanan, Stanley dikenal dengan kemahirannya dalam menggiring bola.

Perubahan aturan terjadi pada tahun 1995 yang memungkinkan pemain-pemain non-Eropa mendapatkan penghargaan ini jika mereka bermain untuk klub Eropa. Pemain non-Eropa pertama yang meraih Ballon d’Or adalah George Weah, pemain AC Milan asal Liberia. Sebelum pindah ke AC Milan, Weah berhasil mengantar PSG meraih gelar liga dan dua piala Perancis selama tiga musim penampilan.

Penyelenggaraan Ballon d’Or terus berkembang. Pada tahun 2007 setiap pemain di dunia memiliki syarat untuk dipilih dan memilih. Pada tahun ini wartawan yang memilih juga semakin banyak, dari awalnya 52 menjadi 96. Penghargaan Ballon d’Or dan penghargaan pemain terbaik FIFA digabung pada tahun 2010. Saat kontrak habis pada 2016, pengelolaan Ballon d’Or kembali di tangan France Football.

Daftar Pemenang Ballon d’Or

Tahun Pemain Klub
1956 Stanley Matthews Blackpool
1957 Alfredo Di Stéfano Real Madrid
1958 Raymond Kopa Real Madrid
1959 Alfredo Di Stéfano Real Madrid
1960 Luis Suárez Barcelona
1961 Omar Sívori Juventus
1962 Josef Masopust Dukla Prague
1963 Lev Yashin Dynamo Moscow
1964 Denis Law Manchester United
1965 Eusébio Benfica
1966 Bobby Charlton Manchester United
1967 Flórián Albert Ferencváros
1968 George Best Manchester United
1969 Gianni Rivera AC Milan
1970 Gerd Müller Bayern Muenchen
1971 Johan Cruyff Ajax
1972 Franz Beckenbauer Bayern Muenchen
1973 Johan Cruyff Barcelona
1974 Johan Cruyff Barcelona
1975 Oleg Blokhin Dynamo Kyiv
1976 Franz Beckenbauer Bayern Muenchen
1977 Allan Simonsen Borussia Mönchengladbach
1978 Kevin Keegan Hamburger SV
1979 Kevin Keegan Hamburger SV
1980 Karl-Heinz Rummenigge Bayern Muenchen
1981 Karl-Heinz Rummenigge Bayern Muenchen
1982 Paolo Rossi Juventus
1983 Michel Platini Juventus
1984 Michel Platini Juventus
1985 Michel Platini Juventus
1986 Igor Belanov Dynamo Kyiv
1987 Ruud Gullit AC Milan
1988 Marco van Basten AC Milan
1989 Marco van Basten AC Milan
1990 Lothar Matthäus Inter Milan
1991 Jean-Pierre Papin Marseille
1992 Marco van Basten AC Milan
1993 Roberto Baggio Juventus
1994 Hristo Stoichkov Barcelona
1995 George Weah AC Milan
1996 Matthias Sammer Borussia Dortmund
1997 Ronaldo Inter Milan
1998 Zinedine Zidane Juventus
1999 Rivaldo Barcelona
2000 Luís Figo Real Madrid
2001 Michael Owen Liverpool
2002 Ronaldo Real Madrid
2003 Pavel Nedvěd Juventus
2004 Andriy Shevchenko AC Milan
2005 Ronaldinho Barcelona
2006 Fabio Cannavaro Real Madrid
2007 Kaká AC Milan
2008 Cristiano Ronaldo Manchester United
2009 Lionel Messi Barcelona
2010 Lionel Messi Barcelona
2011 Lionel Messi Barcelona
2012 Lionel Messi Barcelona
2013 Cristiano Ronaldo Real Madrid
2014 Cristiano Ronaldo Real Madrid
2015 Lionel Messi Barcelona
2016 Cristiano Ronaldo Real Madrid
2017 Cristiano Ronaldo Real Madrid
2018 Luka Modrić Real Madrid
2019 Lionel Messi Barcelona
2020 * *
2021 Lionel Messi Paris Saint-Germain
2022 Karim Benzema Real Madrid
2023 Lionel Messi Inter Miami
2024 Rodri Manchester City

*2020 tidak ada pemenang karena Covid-19

Sumber: Litbang Kompas/IGP. diolah dari https://www.uefa.com/ballondor/

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Luis Figo.

Mekanisme

Menjadi pemenang Ballon d’Or bukan perkara mudah. Selain prestasi yang gemilang, peraih Ballon d’Or harus mampu merebut hati para jurnalis, kapten, dan pelatih. Pada kategori putra, setidaknya 100 jurnalis dari 100 besar negara ranking FIFA turut terlibat.

Tata cara pemilihan sering berganti dari tahun ke tahun. Pada mekanisme pemilihan Ballon d’Or 2024, masing-masing pemilih memilih 10 kandidat juara dari 30 nama kandidat yang telah disusun oleh tim editorial France Football. Peringkat pemain disusun berdasarkan tiga kriteria yakni, performa individu, kemampuan mengangkat tim, dan penetapan fairplay pemain.

Pemain yang berada di posisi paling atas akan mendapat 15 poin, sementara peringkat dua memperoleh 12 poin, peringkat tiga 10 poin, peringkat empat hingga sepuluh secara berurutan mendapat poin 8, 7, 5, 4, 3, 2, 1. Pemain yang memperoleh nilai paling tinggi akan memenangkan Ballon d’Or.

Bila terdapat poin sama, maka pemenang ditentukan dari jumlah peringkat satu terbanyak. Bila masih imbang, jumlah peringkat kedua dan ketiga akan menjadi dasar penghitungan. Bila masih sama, maka akan diadakan voting ulang untuk kedua pemain. Bila masih belum bisa ditentukan pemenangnya, direktur editorial France Football selaku ketua juri akan diminta untuk menentukan pemenangnya.

Mekanisme ini berlaku juga untuk pemilihan Ballon d’Or kategori putri. Bedanya dengan kategori putra, jurnalis yang terlibat sebanyak  50 jurnalis dari 50 besar negara ranking FIFA. Untuk mekanisme pemilihan kurang lebih sama yakni masing-masing jurnalis ini memilih 30 nama dari dalam daftar. Suara terbanyak akan menang.

KOMPAS/ASWIN RIZAL HARAHAP
Cristiano Ronaldo, pemain tim nasional Portugal/pemain Real Madrid (27/06/2013)

Messi dan Ronaldo

Pada dua dekade terakhir, nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo silih berganti mendominasi ajang Ballon d’Or. Persaingan keduanya sempat ramai dan menimbulkan perdebatan siapa yang lebih hebat. Antara Messi dengan bakat alami, atau Ronaldo dengan kedisiplinan melatih diri?

Memasuki senja karier, Lionel Messi yang lebih muda dua tahun dari Ronaldo, memiliki gelar Ballon d’Or lebih banyak dari Ronaldo. Puncaknya, Messi kembali membawa pulang gelar pemain terbaik dunia setelah membawa Argentina juara Piala Dunia 2022. Dengan pencapaian ini, gelar Messi semakin tak terkejar oleh Ronaldo.

Messi tercatat sebagai pesepakbola paling sering mendapat gelar Ballon d’Or dengan torehan 8 Ballon d’Or. Sementara Ronaldo membayangi Messi dengan torehan 5 Ballon d’Or. Pencapaian keduanya sulit ditandingi oleh pesepakbola manapun saat ini. Sejak ajang Ballon d’Or pertama, hanya 10 orang yang pernah memperoleh gelar Ballon d’Or lebih dari satu kali.

Pada tahun 2023 saat Messi memperoleh Ballon d’Or ke-8, Cristiano Ronaldo untuk pertama kali tidak masuk nominasi. Hilangnya nama Ronaldo pada ajang Ballon d’Or seolah menutup kisah rivalitas antara dua pemain terbaik dalam sejarah sepabola dunia. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Arsip Kompas
  • Takhta Ballon d’Or *Franck Ribery Dinilai Paling Layak. Kompas, 12 Januari 2014, hlm. 08.
  • Fakta Ringan: FIFA Ballon D’or. Kompas, 15 Januari 2014, hlm. 31.
  • Ballon d’Or Ungkap Sisi Manusiawi Ronaldo * Michel Platini Kecewa Franck Ribery Kalah. Kompas, 15 Januari 2014, hlm. 31.
  • Ronaldo Mengejar Messi: Manuel Neuer: Ini Hari Kemenangan Saya. Kompas, 14 Januari 2015, hlm. 31.
Internet
  • https://www.goal.com/en/lists/biggest-ballon-dor-robberies-lewandowski-ribery-golden-ball-deserved/blt176851ec2ceac290
  • https://www.fourfourtwo.com/features/ranked-the-10-biggest-ballon-dor-robberies-ever
  • https://www.forbes.com/sites/zakgarnerpurkis/2024/10/29/vinicius-junior-should-never-win-the-ballon-dor-for-this-reason/
  • https://www.goal.com/id/berita/ballon-dor-bagaimana-tata-cara-pemilihan-pemain-terbaik-dunia/1s55d3e04vq2j1ucydmsksxj5l