Paparan Topik | Sepakbola Nasional

Tim-Tim Juara Liga Indonesia

Liga Indonesia yang kini bertajuk Liga 1 sudah menggelar kompetisi musim 2023-2024. Pada musim 2022-2023 lalu, tim PSM Makasar menjadi juara. Gelar ini merupakan kedua bagi PSM Makassar di era kompetisi profesional yang mengabungkan Perserikatan dan Galatama.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pemain dan ofisiial PSM Makassar merayakan keberhasilan mereka menjuarai BRI Liga I 2022-2023 di Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (31/3/2023). PSM Makassar berhasil menjadi juara setelah menang 3-1 pada laga melawan Madura United.

Fakta Singkat

  • Liga Indonesia merupakan kompetisi sepak bola di Indonesia yang digelar sejak 1994.
  • Pada 2008, kompetisi sepak bola utama Indonesia berganti nama menjadi Liga Super Indonesia.
  • Mulai tahun 2017, PSSI mengubah nama Liga Indonesia menjadi Liga 1 sebagai kompetisi sepak bola teratas di Indonesia.
  • Sepanjang penyelenggaraan Liga Indonesia, sudah ada 14 klub yang pernah menjuarai kompetisi sepak bola kasta teratas itu.

Liga Indonesia merupakan kompetisi sepak bola profesional yang pertama kali digelar tahun 1994. Liga tersebut merupakan pengabungan dari Perserikatan dan Galatama. Dalam perkembangannya, PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) menambahkan nama kompetisi Liga Indonesia menggunakan nama sponsor, seperti Liga Dunhill dan Liga Bank Mandiri.

Pada tahun 2008, nama kompetisi utama mulai diganti menjadi Indonesia Super League atau Liga Super Indonesia (LSI). Kompetisi LSI mengantikan Divisi Utama sebagai kompetisi sepak bola papan teratas di Indonesia. Perubahan itu dilakukan setelah PSSI  membuat peraturan baru di mana setiap klub wajib melakukan verifikasi lisensi kepada Badan Liga Indonesia sebelum mengikuti kompetisi.

Setelah LSI menjalani tiga musim, muncul ketidakpuasan klub-klub sepak bola. Mereka akhirnya menggulirkan liga sepak bola tandingan bernama Liga Primer Indonesia (LPI) sejak tahun 2011. Setelah dua tahun terjadi dualisme, kedua penyelenggara liga menemukan kompromi dan masalah dualisme liga pun terselesaikan.

PSSI kemudian menyetujui untuk menggabungkan LPI dan LSI dalam satu liga dengan nama tetap Liga Super Indonesia yang dimulai pada musim 2014. Belum tuntas liga gabungan itu digelar, PSSI mendapat sanksi FIFA dan liga pun berhenti. Setelah sanksi FIFA dicabut, mulai tahun 2017, PSSI mengubah nama Liga Indonesia menjadi Liga 1 sebagai kompetisi sepak bola teratas di Indonesia.

Sejak kompetisi hasil pengabungan Perserikatan dan Galatama itu digelar, setidaknya sudah ada 23 kompetisi yang digelar secara penuh dari tahun 1995 sampai 2023. Sementara dua kompetisi tidak selesai dan dua musim tidak digelar.  

Kompetisi yang tidak selesai, yakni pada musim 1998 sebagai dampak krisis ekonomi dan peralihan rezim yang berkuasa, sementara musim 2015 batal digelar tuntas karena Indonesia mendapat sanksi FIFA. Adapun kompetisi yang batal digelar, yakni musim 2016 karena PSSI dibekukan Pemerintah dan Indonesia terkena sanksi FIFA, sementara musim 2019/2020 dan 2020/2021 juga gagal dihelat karena pandemi Covid-19.

Sepanjang penyelenggaraan Liga Indonesia, sudah ada 14 klub yang pernah menjuarai kompetisi sepak bola kasta teratas itu. Klub sepak bola Indonesia yang memimpin juara Liga Indonesia terbanyak adalah Persipura Jayapura. Tercatat, Persipura Jayapura memenangkan 4 kali kompetisi Liga Indonesia yang tahun 2005, 2008, 2011, dan 2013.

Sementara tim lain yang meraih gelar juara lebih dari satu kali, yakni Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Sriwijaya FC, Bali United, dan PSM Makasar. Adapun yang meraih satu kali juara Liga Indonesia, yakni PSIS Semarang, Pertokimia Putra, Bandung Raya, Arema FC, dan Bhayangkara FC.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Para pemain mewakili klub sepakbola peserta Liga I hadir dalam Peluncuran Shopee Liga I 2020 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (24/2/2020). Musim kompetisi tahun 2020 ini diikuti 18 tim. Tiga tim diantaranya, yaitu Persita Tangerang, Persik Kediri, dan Persiraja Aceh, adalah tim yang berstatuskan promosi atau tim tiga besar dari Liga II 2019 yang berhak naik mengikuti kompetisi Liga I. Shopee Liga I ini akan menyajikan sebanyak 306 pertandingan semusim dengan waktu selama 8 bulan dan akan dimulai pada Sabtu (29/2/2020).

Persipura Jayapura

Pada masa kejayaannya, Persipura Jayapura hampir selalu menjadi langganan dalam empat besar klasmen di Liga Indonesia sejak 2009–2019. Tak heran bila tim berjuluk Mutiara Hitam ini selalu jadi pesaing kuat dan tim yang disegani lawan-lawannya.

Selama bermain di Liga Indonesia, Persipura pernah empat kali mencicipi gelar juara. Prestasi itu mereka capai pada musim 2005 di bawah asuhan pelatih Rahmad Darmawan, dan di Liga Super Indonesia di bawah besutan Jacksen F Tiago, yakni musim tahun 2009, 2011, dan 2013.

Selain empat kali menjuarai liga, pada musim 2011–2012 Persipura menempati posisi runner-up di bawah Sriwijaya FC. Musim 2014 atau kompetesi resmi terakhir sebelum Indonesia mendapat sanksi FIFA,  Persipura kembali menjadi runner-up setelah kalah lewat drama adu penalti dari Persib Bandung di partai final.

Pada 2016, karena PSSI mendapat sanksi pembekuan dari FIFA mengakibatkan kompetisi resmi juga berhenti. Tahun tersebut digelar kompetisi yang diberi nama ISC yang diikuti 18 tim dari kasta tertinggi Indonesia, Persipura mampu merebut gelar juara pada tahun itu.

Namun pada era Liga 1, prestasi Persipura meredup. Di musim perdana Liga 1, tim ini hanya mampu finis di posisi 6 pada musim 2017, kemudian pada musim 2018, prestasinya makin merosot di urutan 12. Kemudian pada musim 2019, Persipura mampu kembali menjadi tim yang diperhitungkan. Dengan finis di urutan ketiga klasemen akhir Liga 1 2019. Namun, pada musim 2021/2022 prestasi anjlok dan berada di posisi ke-16 sehingga klub terbanyak juara liga itu terdegradasi dan bermain di Liga 2.

KOMPAS/FABIO M LOPES COSTA

Sejumlah pemain Persipura Jayapura sementara berlatih jelang laga menghadapi Madura United di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat (18/5/2018).

Profil Persipura Jayapura

  • Nama klub         : Persipura Jayapura
  • Pemilik                :PT Persipura Jayapura
  • Julukan               : Mutiara Hitam
  • Stadion               : Mandala, Jayapura

Prestasi :

  • Juara Liga Indonesia: 2005, 2009, 2011, 2013
  • Runner-Up Liga Indonesia: 2010, 2012, 2014
  • Runner up Piala Indonesia: 2006, 2007, 2009
  • Juara ISC A 2016
  • Peringkat ke-6 Liga 1 musim 2017
  • Peringkat ke-12 Liga 1 musim 2018
  • Peringkat ke-3 Liga 1 musim 2019

Persib Bandung

Persib Bandung selalu dipandang menjadi salah satu tim kuat dan digadang-gadang bisa menyegel gelar juara liga di musim yang diikutinya. Pada musim 2022–2023, tim berjuluk Maung Bandung ini duduk di posisi runner up setelah PSM Makassar yang menjuarai liga musim tersebut.

Tim yang sudah berdiri sejak 1933 ini punya sejarah panjang di kancah sepak bola nasional. Sebelum lahir nama Persib, pada tahun 1923 di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB). BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu dan menjadi salah satu pelopor berdirinya PSSI tahun 1930.

Dari BIVB itu kemudian muncul dua perkumpulan sepak bola, yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada 14 Maret 1933, kedua klub itu melebur dan lahirlah perkumpulan baru yang Bernama Persib Bandung. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai hari lahir klub tersebut.

Tahun 1937, Persib meraih gelar juara perserikatan untuk pertama kali seusai mengalahkan Persis Solo di final yang digelar di Stadion Sriwedari, Solo. Di kompetisi domestik, Persib mengoleksi tujuh gelar juara terdiri dari lima gelar di Perserikatan dan dua gelar di Liga Indonesia, yakni musim 1995 dan 2014. Selain itu, Persib juga bertabur prestasi antara lain juara Piala Presiden 2015.

Sejak era Liga 1, tim Maung Bandung ini kerap masuk jajaran tim papan atas. Pada musim 2018, tim ini duduk di peringkat ke-4 dan pada musim 2019 di peringkat ke-6. Pada musim 2021–2022, prestasi klub kebanggaan warga Jabar ini jeblok di posisi ke-16 dan nyaris degradasi karena berada di papan bawah. Sementara pada musim 2022–2023, prestasi Persib kembali melonjak dengan menempati posisi ke-3 klasemen akhir dengan meraih 19 kemenangan, 5 seri, dan 10 kalah.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Persib Main Imbang Lawan Semen Padang – Kiper Semen Padang M Ridwan (kiri) mengamankan gawang dari ancaman serangan striker Persib Bandung Ezechiel Ndouasel (kanan) dalam laga Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2017). Laga Persib menjamu Semen Padang ini berakhir imbang 2-2.

Profil Persib Bandung

  • Nama klub         : Persib Bandung
  • Berdiri                 : 14 Maret 1933
  • Stadion               : Si Jalak Harupat dan Bandung Lautan Api
  • Pemilik                :  PT Persib Bandung Bermartabat
  • Julukan               :  Maung Bandung

Prestasi :

  • Juara Perserikatan: 1937, 1961, 1986, 1989–90, 1993-94
  • Runner-up Perserikatan: 1933, 1934, 1936, 1959, 1965–66, 1966–67, 1983, 1985
  • Juara Liga Indonesia musim 1994–95 dan 2014
  • Juara 1 Piala Presiden 2015
  • Perempat final Liga Champion AFC 1995

Persija Jakarta

Persija (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) didirikan pada 28 November 1928, tepat sebulan setelah Sumpah Pemuda, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Saat debut dengan nama VIJ, Persija banyak menorehkan prestasi seperti meraih gelar juara perserikatan pada tahun 1931, 1933, 1934 dan 1938. VIJ kemudian berganti menjadi Persija pada tahun 1950.  Dengan nama Persija, kub kebanggan warga Jakarta ini kembali meraih juara perserikatan pada 1954, 1964, 1973, 1975, 1978/1979. Kemudian pada era profesional, Persija meraih dua kali gelar juara Liga Indonesia pada tahun 2001 dan 2018.

Berkat prestasinya, Persija Jakarta juga saat ini menjadi klub dengan piala terbanyak di Indonesia dan salah satu klub sepak bola paling sukses di sejarah sepak bola Indonesia. Di ajang kompetisi domestik, total torehan yang diraih klub ini, yakni 2 kali juara liga domestik dan 9 kali juara turnamen perserikatan.

Persija Jakarta kerap digadang-gadang sebagai kandidat juara liga setiap musim kompetisi Liga Indonesia digelar. Di ajang Liga 1 musim 2023–2024, Persija kembali diunggulkan sebagai kandidat juara sebab pada musim 2022/2023 lalu, pasukan Thomas Doll tampil sangat bagus dan duduk di posisi kedua klasemen akhir Liga 1. Kekuatan utama Persija ada di pemain lokal. Macan Kemayoran punya banyak pemain berlabel Timnas Indonesia, baik level senior maupun kelompok usia.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pemain Bhayangkara FC Vladimir Vujofic (tengah) dan Lee Yujun (kiri) berusaha menghalau bola saat dibayangi pemain Persija Jakarta Marco Simic (kanan) dalam laga pembuka Gojek Liga 1 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (23/3/2018). Kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Profil Persija Jakarta

  • Nama klub         : Persija Jakarta
  • Berdiri                 : 28 November 1928
  • Stadion               : Stadion Internasional Jakarta (JIS)
  • Pemilik                :  PT. Persija Jaya Jakarta
  • Julukan               :  Macan Kemayoran

Prestasi :

  • 9 kali juara Perserikatan, yakni musim 1931, 1933, 1934, 1938, 1954, 1964, 1973, 1975, 1978/79.
  • 5 kali Runner-Up perserikatan, yakni 1932, 1952, 1968/69, 1978, 1987/88
  • Dua kali juara Liga Indonesia musim 2001 dan 2018
  • Dua kali Runner-Up Liga Indonesia 2005 dan 2022–2023
  • Juara Piala Presiden 2018
  • Juara Piala Menpora 2021

Persebaya Surabaya

Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) berdiri pada 18 Juni 1927 sebagai Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). SIVB merupakan salah satu klub yang mendirikan PSSI pada 1930. Klub lainnya yang mendirikan PSSI yakni VIJ Jacatra (sekarang Persija), BIVB Bandung (sekarang Persib), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (sekarang PSM Madiun), VVB (sekarang Persis Solo), dan PSM (sekarang PSIM Yogyakarta).

Nama Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diganti menjadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja (Persibaja) pada 1938. Pada tahun 1959, nama Persibaja sekali lagi dirubah menjadi Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) dan digunakan hingga sekarang.

Meski demikian, Persebaya pernah mengubah namanya menjadi Persebaya 1927 akibat dari konflik Dualisme Persebaya Surabaya yang terjadi pada tahun 2010 hingga 2017 yang menyebabkan keanggotaan Persebaya di PSSI dibekukan. Setelah persoalan dualisme Persebaya selesai, status keanggotaan Persebaya dipulihkan kembali pada tanggal 8 Januari 2017.

Klub kebanggan Arek Surabaya ini empat kali juara Perserikatan, yakni musim 1951, 1952, 1978, dan 1987/1988. Sementara pada era professional bernama Liga Indonesia klub ini meraih dua kali juara, yakni musim 1996–1997 dan 2004.

Klub ini baru kembali ke ajang kompetisi sepak bola teratas negeri ini pada musim 2017 setelah sebelumnya berkutat di Liga 2. Pada musim 2022–2023, Persebaya mengumpulkan 52 poin dari 34 pertandingan dan menempatkan mereka di peringkat keenam klasemen akhir. Sementara pada musim 2021–2022, Persebaya di papan atas liga dan duduk di peringkat ke-5 dengan meraih 18 kemenangan dari 34 laga.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pemain Persebaya, Feri Ariawan (kanan) dan Taufiq (tengah), berebut bola dengan Pemain Persema, Naum Sevolovski (kiri), dalam laga Liga Primer Indonesia di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya (12/2/2012). Persebaya ditahan 0-0. 

Profil Persebaya Surabaya

  • Nama klub         : Persebaya Surabaya
  • Berdiri                 : 18 Juni 1927
  • Stadion               : Gelora Bung Tomo (Gelora 10 November)
  • Pemilik                : PT. Persebaya Indonesia
  • Julukan               : Bajul Ijo, Green Force

Prestasi :

  • Empat kali juara Perserikatan, yaitu pada 1951, 1952, 1975/1978, 1987/1988.
  • Dua kali juara Liga Indonesia musim 1996–1997 dan 2004.

Persik Kediri

Persik Kediri adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Kediri, Jawa Timur. Klub ini didirikan pada tahun 1950 dan bermarkas di Stadion Brawijaya, Kota Kediri. Persik saat ini berkompetisi di Liga 1, kasta tertinggi sepak bola di Indonesia.

Persik Kediri memiliki sejarah yang cukup manis dalam persepakbolaan Indonesia. Klub ini pernah meraih dua gelar juara Liga Indonesia pada tahun 2003 dan 2006.

Klub berjuluk Macan Putih ini juga pernah mengalami masa-masa sulit dengan degradasi ke Liga 3 pada tahun 2015–2017, namun berhasil promosi ke Liga 2 pada musim 2019 setelah menjuarai liga itu musim 2028–2019. Prestasinya kembali menanjak dan promosi ke kompetisi kasta teratas, yakni Liga 1 musim 2020 setelah menjuarai Liga 2 Musim 2019-2020. Namun, musim itu batal digelar karena pandemi Covid-19.

Partisipasi perdana di Liga 1 musim 2021–2022, Persik bertengger di papan bawah dengan duduk di peringkat ke-11 dengan torehan 9 kemenangan, 12 seri, dan 13 kalah dari total 34 laga yang dikaloni kub tersebut. Sementara pada musim 2022–2023, tim ini tetap di peringkat ke-11 dengan 12 kemenangan, 8 seri, dan 14 kekalahan.

KOMPAS/INGKI RINALDI

Penjaga gawang Persija Jakarta asal Moldova, Evgheny Khmaruk, mengamankan bola dari serangan Persik Kediri dalam lanjutan Liga Djarum Indonesia 2007 (12/9/2007) di Stadion Brawijaya, Kediri. Dalam partai tersebut, “Macan Kemayoran” Persija menahan imbang tuanrumah 1-1. 

Profil Persik Kediri

  • Nama klub         : Persik Kediri
  • Berdiri                 : 19 Mei 1950
  • Stadion               : Brawijaya Kediri
  • Pemilik                : PT. Astar Asia Global
  • Julukan               : Macan Putih, Laskar Jayabaya

Prestasi :

  • Juara Divisi Dua 2000 (promosi ke Divisi Satu Liga Indonesia)
  • Juara Divisi Satu 2002 (promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia)
  • Juara Liga Indonesia musim 2003 dan 2006
  • Juara Liga 3 2018 (Promosi ke Liga 2 2019)
  • Juara Liga 2 2019 (Promosi ke Liga 1 2020)

Sriwijaya FC

Sriwijaya Football Club (dikenal dengan Sriwijaya FC) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Klub yang berdiri pada tahun 2004 ini bermarkas di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

Cikal bakal klub ini berasal dari nama “Persijatim Jakarta Timur” pada tahun 1976. Pada awal dekade 2000-an, klub ini sempat berganti nama menjadi Jakarta FC, tetapi kembali berganti menjadi Persijatim. Karena alasan finansial, klub ini sempat pindah ke Kota Surakarta dan menjadi “Persijatim Solo FC” pada tahun 2002-2004. Setelah itu, klub ini dibeli oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dan diganti namanya menjadi “Sriwijaya FC” pda 2004.

Klub berjuluk Laskar Wong Kito ini merupakan klub pertama di Indonesia yang meraih raihan gelar ganda di musim 2007–08 yaitu gelar Liga Indonesia dan Piala Indonesia. Klub ini konsisten berlaga di Liga Indonesia sejak klub itu berdiri.

Di Liga 1, nama baru kompetisi sepak bola teratas Indonesia, yang mulai bergulir 2017, Sriwijaya FC hanya menduduki peringkat ke-11 dengan meraih 11 kemenangan, 9 seri, dan 14 kalah dari 34 pertandingan yang merekan mainkan. Kemudian di musim 2018, Laskar Wong Kito ini di urutan ke-17 dari 18 klub yang berlaga. Sriwijaya FC hanya meriah 11 kemenangan, 6 seri, dan 17 kekalahan.

Pada musim 2018, klub ini untuk pertama kalinya terdegradasi ke Liga 2 di musim 2019. Akibat pendemi Covid-19, semua liga domestic dihentikan  dan Sriwijaya FC baru berlaga di Liga 2 musim 2021-2022, 2022-2023, dan 2023-2024.  Tim ini digadang-gadang menjuarai liga 2 pada musim 2023-2024 dan berpotensi kembali ke Liga 1 musim berikutnya.

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Duel antara pemain Persija Jakarta Pandi Ahmad Lestaluhu (hitam) dan pemain Sriwijaya FC Yanto Basna (kuning) di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (7/10/2017). Laga pekan ke-28 Liga 1 antara Sriwijaya FC vs Persija Jakarta berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Sriwijaya FC. Gol kemenangan Sriwijaya FC diciptakan oleh penyerangnya, Alberto Goncalves alias Beto lewat tandukan kepala di menit ke-76.

Profil Sriwijaya FC

  • Nama klub         : Sriwijaya FC
  • Berdiri                 : 23 Oktober 2004
  • Stadion               : Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring
  • Pemilik                : PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM)
  • Julukan               : Laskar Wong Kito

Prestasi :

  • Dua kali juara Liga Indonesia yakni 2008, 2012
  • 3 kali juara Piala Indonesia yakni 2008, 2009, 2010
  • Runner up Piala Presiden 2015
  • Juara ke-3 Piala Presiden 2018

Bali United

Cikal bakal klub kebanggan Pulau Dewata ini dari klub Putra Samarinda yang berdiri 1989.  Nama Putra Samarinda pun mengalami perubahan di 2003 lantaran klub tersebut bergabung  dengan Persisam menjadi Persisam Putra Samarinda.

Penggunaan nama Persisam Putra Samarinda berlangsung selama 11 tahun. Di 2015, klub itu dijual ke pengusaha asal Indonsia, Pieter Tanuri. Nama klub kemudian berubah menjadi Bali United. Tak hanya ganti nama klub, markas tim yang sebelumnya di Samarinda dipindahkan ke Stadion Kapten I Wayan Dipta yang berlokasi di Gianyar, Bali.

Bali United langsung digemari banyak fans yang berada di Pulau Dewata lantaran Bali belum memiliki klub sepakbola yang bermain di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Kiprah di Ajang Liga Indonesia baru mencuat di Liga 1 musim 2018 kala klub ini runner up musim tersebut. Di musim berikutnya Bali United kembali mengharumkan Pulau Dewa setelah menjuarai Liga 1 Musim 2019.

Bali United kembali menjadi juara di ajang Liga 1 2021-2022.  Gelar juara itu sekaligus menjadi trofi kedua Bali United sepanjang sejarah Liga Indonesia, bahkan klub ini meraih gelar juara secara beruntun.  Ini merupakan rekor tersendiri mengingat tak ada satupun tim yang pernah melakukannya sejak Liga Indonesia bergulir di musim 1994/1995.

Prestasi tim berjuluk Serdadu Tridatu ini menempatkan  Bali United secara resmi masuk dalam tim dengan koleksi lebih dari satu gelar juara Liga Indonesia menyamai klub dengan torehan dua gelar juara sebelumnya yakni Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Sriwijaya FC, dan PSM Makassar.

Namun prestasi klub ini meredup di musim 2022-2023 dengan mengumpulkan 54 poin dan menduduki peringkat ke-5 klasmen akhir. Poin itu didapat dari 16 kali menang,  6 kali seri, dan 12 kali kalah. Klub ini kembali berlaga di musim 2023-2024.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Striker Bali United Mochammad Fahmi Al Ayyubi (tengah) diganjal striker Bhayangkara FC Jajang Mulyana (kanan) dalam lanjutan laga Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (13/9/2019). Dalam laga ini Bhayangkara FC selaku tuan rumah bermain imbang melawan tim Bali United dengan skor 0-0. Bali United saat ini memimpin puncak klasemen liga. Sedangkan Bhayangkara FC berada pada peringkat 10 klasemen liga.

Profil Bali United

  • Nama klub         : Bali United
  • Berdiri                 : 15 Februari 2015
  • Stadion               : Stadion Kapten I Wayan Dipta< Gianyar
  • Pemilik                :  PT Bali Bintang Sejahtera Tbk
  • Julukan               :  Serdadu Tridatu

Prestasi :

  • Dua kali juara Liga 1 (2019 , 2021–2022)
  • Runner-up Liga 1 pada musim 2017
  • Runner-up Piala Presiden pada musim 2018

Arema FC

Klub asal Jawa Timur yang menjadi kebanggaan arek Malang Raya ini berdiri pada pada tanggal 11 Agustus 1987. Sejak hadir di dunia sepak bola nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya.

Sebelum bernama Arema FC, tim tersebut pernah dikenal dengan sebutan Arema Cronus. Tapi, jauh sebelum itu nama tim tersebut adalah PS Arema Malang yang berdiri  pada 11 Agustus tahun 1987, dan tanggal berdirinya itu diperingkati sebagai hari jadi klub tersebut.

Total Arema FC telah berganti nama empat kali. Berawal dari PS Arema Malang (1987-1995) yang menjadi peserta di  Galatama, lantas berganti lagi menjadi PS Arema Bentoel (1995-2009) yang menjadi peserta Liga Indonesia, kemudian Arema Indonesia FC (2009-2013) di Liga Super Indonesia, lantas berganti lagi menjadi Arema Cronus (2013-2016), dan terakhir Arema FC (2017-sekarang) di Liga 1.

Arema FC yang bermain di Liga 1 2023-2024 bermarkas di Stadon Kanjuruhan Malang yang memiliki kapasitas sekitar 42 ribu penonton. Tim berjuluk Singo Edan ini menjadi tim papan atas negari ini berkat deretan prestasinya yang sulit dicapai klub sepak bola tanah air antara lain juara Liga Indonesia di musim 2009-2010. Setelah itu, Arema tiga kali finish sebagai runner up, yakni musim 2011, 2013 dan 2016.

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Pemain Arema FC Dedik Setiawan dipeluk rekan setimnya usai mencetak gol saat melawan Persela Lamongan dalam lanjutan laga Shopee Liga I 2019, Senin (27/05/2019) di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Pada babak pertama, kedudukan 3-2 untuk keunggulan sementara tuan rumah Arema FC.

Profil Arema FC

  • Nama klub         : Arema Football Club
  • Julukan               : Singo Edan
  • Pemilik                : PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia
  • Stadion               : Kanjuruhan Malang
  • Berdiri                 : 11 Agustus 1987

Prestasi :

  • Juara Galatama 1992-1993
  • Juara Copa Indonesia 2005
  • Juara ISL 2009-2010,
  • Runner-up ISL 2010-2011
  • Runner-up ISL 2012-2013
  • Juara Menpora Cup 2013
  • Juara Piala Bhayangkara 2016
  • Juara Piala Presiden 2017
  • Juara Piala Presiden 2019

Bhayangkara FC

Bhayangkara FC merupakan klub yang terbilang muda atau baru berdiri tahun 2016. Baru terlibat di liga sejak musim 2017 lalu, namun demikian ia termasuk tim yang prestasi relatif konsisten di era Liga 1.

Di musim 2017, Bhayangkara FC berhasil menjadi kuda hitam dan memastikan gelar juara Liga 1 2017 pada pekan ke-33 seusai menang 3-1 atas Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Madura (8/11/2017).  Di akhir musim kompetisi, poin yang dikoleksi Bhayangkara FC sama dengan Bali United yakni 68 poin. Namun Bhayangkara FC menang head to head dari Serdadu Tridatu.

Sejarah klub ini diwarnai gonta-gonta nama tim dan markas. Sebelum bernama Bhayangara FC, klub ini memegang rekor terbanyak klub yang berganti nama. Di awal berdirinya, cikal bakal klub ini menyandang nama Persebaya buah dari dualisme Persebaya Surabaya dan dualisme kompetisi liga pada 2010.   Ada dua Persebaya yang bermain di kompetisi tersebut, Persebaya 1927 bermain di Liga Primer Indonesia dan Persebaya Surabaya di Divisi Utama.

Lima tahun berselang atau di bulan Agustus 2015 nama Persebaya diganti dengan Persebaya United, lantas sebulan kemudian berganti nama lagi menjadi Bonek FC. Nama Bonek FC hanya bertahan satu bulan dan berganti nama menjadi Surabaya United hingga tahun 2016.

Pada tahun 2016, Surabaya United merger dengan PS Polri  dan berganti nama lagi menjadi Bhayangkara FC untuk berlaga di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 dan bermarkas di Stadion PTIK Jakarta. Nama Bhayangkara FC  selanjutnya terus dipergunakan untuk mengikuti kompetisi Liga Indonesia yang memiliki nama baru yakni Liga 1 di musim 2017, musim 2018, dan musim 2019. 

Di musim Liga 1 musim 2021-2022, nama Bhayangkara FC kembali digunakan klub itu dan menempati posisi ke-3 di klasemen akhir dengan meraih poin 66 dari 19 kali menang, 9 seri, dan 6 kalah. Sementara di Liga 1 2022/2023, tim ini mampu berada di peringkat ke 7 dengan poin 51 setelah 15 kali menang, enam laga imbang, dan 13 kali kalah.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Gelandang Bhayangkara FC M Ichsan (belakang) berebut bola dengan gelandang Persija Jakarta Osvaldo Ardiles Haay (depan) dalam laga Shopee Liga I di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Sabtu (14/3/2020). Laga antara Bhayangkara FC melawan Persija berakhir imbang, dengan skor 2-2. Gol Bhayangkara FC dicetak oleh gelandang Renan Da Silva di menit ke 20 dan striker Ezechiel Ndouasel di menit ke 69. Sedangkan gol Persija dicetak oleh bek Otavio Dutra di menit ke 52 dan gelandang Evan Dimas Darmono di menit ke 64.

Profil Klub

  • Nama klub         : Bhayangkara Football Club
  • Pemilik                : Badan Usaha Korlantas Polri
  • Stadion               : Manahan Solo dan Patriot Bekasi
  • Julukan               : The Guardian
  • Tahun berdiri     :   2010 (sebagai Persebaya DU)
                                    2016 (sebagai Bhayangkara FC)

Prestasi :

  • Juara Liga 1 musim 2017
  • Peringkat 3 Liga 1 musim 2018
  • Peringkat 4 Liga 1 musim 2019
  • Peringkat 3 di Liga 1 musim 2021-2022
  • Peringkat 7 di Liga 1 musim 2022-2023

KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Pemain Arema FC berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung Jawa Barat, Jumat(14/4/2017). Arema akan menghadapi tuan rumah Persib Bandung pada laga pembuka Liga 1, Sabtu (15/4/2017).

Daftar Juara Liga Indonesia

Kompetisi musim 2023-2024 sudah digelar. Hingga pertengahan Juli 2023 setiap klub peserta sudah memainkan 3 pertandingan dari 34 laga yang bakal dimainkan setiap tim peserta. Barito Putra dan Dewa United semantara menduduki peringkat pertama dan kedua klasemen dengan meraih 7 poin dari dua kali menang dan satu kali seri.

Tim-tim yang pernah meraih juara liga masih berkutat di papan tengah yakni PSIS di posisi ke-6 dan Persija di posisi ke-7 dengan poin 6 dari dua kali menang dan satu kali kalah. Sementara tim-tim juara lainnya yakni Persebaya, PSM Makasar, Persik, Persib, Bali United, Arema, dan Bhayangkara FC, masih berjuang bertengger di papan tengah dan bawah klasemen.

  • Musim 1994/1995, Juara: Persib Bandung
  • Musim 1995/1996, Juara: Bandung Raya
  • Musim 1996/1997, Juara: Persebaya Surabaya
  • Musim 1998/1999, Juara: PSIS Semarang
  • Musim 1999/2000, Juara: PSM Makassar
  • Musim 2001, Juara: Persija Jakarta
  • Musim 2022, Juara: Petrokimia Putra
  • Musim 2003, Juara: Persik Kediri
  • Musim 2004, Juara: Persebaya Surabaya
  • Musim 2005, Juara: Persipura Jayapura
  • Musim 2006, Juara: Persik Kediri
  • Musim 2007, Juara: Sriwijaya FC
  • Musim 2008/2009, Juara: Persipura Jayapura
  • Musim 2009/2010, Juara: Arema
  • Musim 2010/2011, Juara: Persipura Jayapura
  • Musim 2011/2012, Juara: Sriwijaya FC
  • Musim 2013, Juara: Persipura Jayapura
  • Musim 2014, Juara: Persib Bandung
  • Musim 2017, Juara: Bhayangkara FC
  • Musim 2018, Juara: Persija Jakarta
  • Musim 2019, Juara: Bali United
  • Musim 2021/2022, Juara: Bali United
  • Musim 2022/2023, Juara: PSM Makassar

Sumber: PSSI

Klub-klub yang pernah juara itu tidak semua kini berlaga di kompetisi Liga 1, bahkan ada beberapa klub yang bubar atau merger dengan klub lain.  Klub juara yang sudah tidak ada alias bubar yakni Bandung Raya. Sementara yang masih eksis dan berlaga di Liga 1 musim 2023/2024 yakni PSM Makasar, Persija, Persib, Persebaya, PSIS, Persik Kediri, Bhayangkara FC, dan Bali United. (LITBANG KOMPAS)

Artikel Terkait

Referensi

Buku
  • Herfiyana, Novan, dkk. 2011. Ensiklopedia Sepak Bola Indonesia. Jakarta: PT Lentera Abadi.
  • Saputra, Asep, dkk. 2010. Sepakbola Indonesia Alat Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Nurdin Halid (1930-2010). Jakarta: Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.
Arsip Kompas
  • “Liga Indonesia Bergulir November. * Perserikatan dan Galatama Digabung”, KOMPAS 28 Juli 1994, hal. 19.
  • “Realisasi Liga Indonesia, Harus Melalui Persiapan yang Matang”, KOMPAS 31 Juli 1994, hal. 1.
  • “Liga Indonesia Menjadi Liga Dunhill. *Status Kompetisi Belum Jelas”, KOMPAS 1 September 1994, hal. 19.
  • “Juara Galatama dan Juara Perserikatan Mengawali Kompetisi Liga Indonesia * Perserikatan Berhak Memakai Pemain Asing”, KOMPAS 2 November 1994, hal. 19.
  • “Liga Bank Mandiri 2003 Dihadang Napas, Prestasi, dan Kualitas”, KOMPAS 3 Januari 2003, hal. 28.
  • “Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia 2005 Diikuti 28 Klub”, KOMPAS 27 Januari 2005, hal. 24.
  • “Sepak Bola: Liga Super Indonesia Akan Diikuti 18 Klub”, KOMPAS 17 Juni 2008, hal. 28.
  • “Kongres Segera Digelar * Permintaan Presiden Bukti Pengurus PSSI Tidak Lagi Dipercaya”, KOMPAS 30 Januari 2010, hal. 30.
  • “Kongres Sepak Bola Nasional: PSSI Didesak Lakukan Reformasi dan Restrukturisasi”, KOMPAS 1 April 2010, hal. 1.
  • “Liga Primer Indonesia: Tonggak Kemerdekaan Sepak Bola Indonesia”, KOMPAS 25 Oktober 2010, hal. 31.
  • “Awal Perubahan di Solo”, KOMPAS 8 Januari 2011, hal. 29.
  • “FIFA Bentuk Komite Normalisasi untuk Kasus PSSI”, KOMPAS 5 April 2011, hal. 1.
  • “PSSI dan KPSI Akhiri Konflik”, KOMPAS 19 Februari 2013, hal. 30.
  • “FIFA Tegaskan Status KLB”, KOMPAS 6 Maret 2013, hal. 30.
  • “Dualisme PSSI Berakhir Sudah”, KOMPAS 18 Maret 2013, hal. 1.
  • “Verifikasi Klub Harus Pastikan Finansial”, KOMPAS 21 Maret 2013, hal. 30.
  • “Liga Super Indonesia: Polri – Persebaya dan Arema Tak Diberi Izin”, KOMPAS 4 April 2015, hal. 30.
  • “Peringatan FIFA Harus Jadi ”Cambuk” bagi PSSI”, KOMPAS 13 April 2015, hal. 30.
  • “Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional”, KOMPAS 31 Mei 2015, hal. 1.
  • “Akuntabilitas, Prasyarat Pencabutan Pembekuan”, KOMPAS 25 Februari 2016, hal. 1.
  • “PSSI ”Rumah Besar” Sepak Bola Indonesia”, KOMPAS 11 November 2016, hal. 1.
  • “Liga Indonesia Dihentikan hingga Akhir Juni”, KOMPAS 28 Maret 2020, hal. 19.
  • “Kompetisi Dipastikan Berlanjut”, KOMPAS 18 September 2020, hal. 13.
  • “Kompetisi Liga 1 dan 2 Dimulai Juli”, KOMPAS 25 Mei 2021, hal. 14.