AIC
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Siti Hediati Hariyadi, S.E
Lahir
Semarang, 14 April 1959
Almamater
Universitas Indonesia
Jabatan Terkini
- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra
- Calon Anggota DPR RI terpilih (2024-2029)
Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal Titiek Soeharto adalah anak ke-4 Presiden Soeharto dengan Ibu Tien Soeharto. Perempuan kelahiran Semarang pada 14 April 1959 ini dikenal sebagai pengusaha dan politikus nasional. Bergelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1985, Titiek selanjutnya berkecimpung di dunia usaha.
Ia dikenal sebagai pengusaha yang menduduki sejumlah jabatan tinggi di beberapa perusahaan, antara lain sebagai Komisaris di PT Mekar Unggul Sari sejak 1994, Komisaris di PT Bursa Efek Jakarta pada 1995-1998, Komisaris Utama PT Abhitama, dan Komisaris PT Surya Citra Media Tbk yang bergerak di industri televisi yang menaungi SCTV.
Tahun 2012 Titiek mulai terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Golkar, dan menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019 mewakili Dapil Yogyakarta. Namun, sebelum masa jabatannya berakhir, pada 2018 ia mengundurkan diri dari Anggota DPR RI Fraksi Golkar, dan bergabung dengan Partai Berkarya yang didirikan oleh sang adik, Tommy Soeharto.
Akhir tahun 2023 Titiek sudah bergabung dengan Partai Gerindra, dan menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Pada Pemilu 2024, ibu dari Ragowo Hediprasetyo Djojohadikoesoemo (Didit Prabowo) hasil pernikahannya dengan Prabowo Subianto itu mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra mewakili Dapil Yogyakarta. Titiek meraih 145.489 suara tertinggi dan menjadi Anggota DPR RI periode 2024-2029.
Putri presiden
Titiek lahir di Semarang pada 14 April 1959 sebagai anak keempat dari pasangan Soeharto dan Siti Hartinah. Saat Titiek lahir, sang ayah masih berpangkat kolonel dan menjabat sebagai Panglima TT-IV/Diponegoro. Sebagai anak jenderal dan kemudian sang ayah menjadi Presiden RI, Titiek sejak lahir hidup berkecukupan.
Ia menyelesaikan pendidikan menengah atas dari SMA Negeri 3 tahun 1977, kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia hingga meraih gelar sarjana ekonomi pada 1985. Saat masih kuliah di FEUI, Titiek pernah diajar oleh dosen yang kemudian menjadi mertuanya, Soemitro Djojohadikusumo. Saat Titiek diperkenalkan pertama kali sebagai pacar oleh Prabowo, Soemitro mengatakan, “She looks familiar.”
Setelah menjalin hubungan selama hampir dua tahun, Titiek yang masih kuliah menikah dengan Prabowo Subianto yang seorang perwira TNI pada 8 Mei 1983. Saat itu Prabowo berusia 32 tahun dan Titiek berusia 24 tahun. Saksi pernikahan mereka adalah Panglima ABRI Jenderal M Yusuf.
Setelah menikah, Titiek menjadi istri dan ibu rumah tangga. Ia sempat melupakan kuliahnya di UI karena kesibukannya sebagai istri tentara. Terlebih kemudian ia mengandung, dan pada 22 Maret 1984 melahirkan seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikoesoemo atau biasa dipanggil Didit Prabowo.
Di tengah kesibukannya sebagai ibu dan istri tentara, Titiek berusaha menyelesaikan kuliahnya, dan akhirnya ia dapat meraih gelar sarjana ekonomi pada 1985. Titiek menjadi sarjana pertama di keluarga Soeharto.
Tahun 1998, di saat sang ayah sudah tidak lagi menjadi Presiden RI, pernikahan Titiek dan Prabowo berakhir dengan perpisahan. Setelah berpisah dengan Titik, Prabowo tinggal di Yordania hingga kondisi politik dan pemerintahan RI pulih pasca peristiwa 1998. Meski pun mereka telah berpisah lebih dari 25 tahun, hubungan Titiek dengan Prabowo tetap baik. Keduanya bahkan memilih untuk tidak menikah lagi dengan orang lain hingga kini.
NMP
Karier
Seperti halnya anak-anak Presiden Soeharto lainnya yang terjun ke dunia usaha dan bisnis, demikian pula Titiek. Tahun 1988 Titiek dikenal sebagai pengusaha, ia pernah berbisnis semen dengan adik iparnya Hashim Djojohadikusumo. Ia juga memiliki saham di perusahaan kakaknya, Siti Hardiyanti Rukmana atau mbak Tutut. Ia berada di jajaran direksi dan menduduki sejumlah posisi penting, di antaranya sebagai Komisaris di PT Mekar Unggul Sari yang bergerak di bidang rekreasi dan tanaman sejak 1994, Komisaris di PT Bursa Efek Jakarta pada 1995-1998, dan Komisaris Utama PT Abhitama.
Bisnisnya terus melebar, ia juga merambah ke industri televisi. Pada Juli 2005 Titiek yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Abhitama membeli 25 persen saham kepemilikan PT Surya Citra Media Tbk. dan ia menjabat sebagai Komisaris PT Surya Citra Media hingga 2015. Titiek pernah muncul sebagai presenter SCTV dalam penayangan siaran langsung Piala Dunia FIFA 2006. Terhitung pada 9 Juni 2006, Titiek menjadi presenter dalam tiga kali pertandingan Piala Dunia FIFA 2006 yang ditayangkan SCTV.
Pada Mei 2006 Titiek muncul kembali ke muka publik. Ia tampil memberikan bantuan bagi penungsi Gunung Merapi. Pada kesempatan itu pula Titiek menyampaikan permintaan maaf bagi sang ayah, Soeharto. Selanjutnya, ketika terjadi gempa di Yogayarta tahun 2006 Titiek kembali tampil di Yogyakarta dengan membawa bingkisan “85 tahun Pak Harto” untuk para korban bencana gempa. Titiek juga menyampaikan salam Pak Harto bagi warga setempat.
Aktivitas Titiek lainnya yaitu sebagai juri dalam acara Puteri Indonesia 2014. Ia juga aktif sebagai pengurus di sejumlah yayasan milik keluarga. Ia pernah menjabat sebagai pimpinan Yayasan Seni Rupa Indonesia tahun 2010-2015, Yayasan Gotong Royong Kemanusiaan, dan Yayasan Purna Bhakti Pertiwi.
Sukses di dunia bisnis, Titiek juga terjun ke dunia politik. Perjalanan politik Titiek diawali pada 2010 ketika ia aktif berorganisasi dan mengetuai Yayasan Seni Rupa Indonesia. Dua tahun kemudian, tahun 2012 Titiek bergabung dengan Partai Golkar. Ia menjadi kader dan mengikuti program fungsionaris pusat Partai Golkar.
Kemudian ia dipercaya memimpin Bidang Pertanian dan Nelayan DPP Partai Golkar hingga 2015. Pada Pemilu 2014, Titiek maju sebagai calon legislatif mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Yogyakarta. Ia memperoleh 61.655 suara danterpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019. Di Parlemen, Titiek menduduki posisi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Sebelum masa jabatannya berakhir, pada Juni 2018 ia mengundurkan diri sebagai Anggota DPR RI Fraksi Golkar. Di tahun 2018 itu pula Titiek bersama adiknya, Tommy Mandala Putra atau Tommy Soeharto mendirikan partai baru yang diberi nama Partai Berkarya (2018-2019). Ia menduduki jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya. Dalam Rakornas Partai Gerindra, 15 Desember 2023 Titiek dilantik sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Pada Pemilu 2024, Titiek kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra mewakili Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta. Titiek berhasil meraih suara tertinggi yakni 145.489 suara untuk Dapil DI Yogyakarta.
KOMPAS.COM
Musisi sekaligus politisi Partai Gerindra, Ahmad Dhani, memperkenalkan mantan istri Prabowo Subianto, Titiek Soeharto, sebagai calon ibu negara. Hal itu disampaikan Dhani saat band yang ia gawangi, Dewa 19, menutup kampanye akbar capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuning, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (10/2/2024)
Daftar Penghargaan
- “The Right Man on The Right Place”dari lensaindonesia.com dalam kategori “The Strong Women Who Humble” saat menjadi Anggota DPR RI Fraksi Golkar periode 2014-2019 (17 April 2015).
Penghargaan
Siti Hediati Haryadi sebagai Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Periode 2014- 2019 mendapatkan penghargaan “The Right Man on The Right Place” dari lensaindonesia.com dalam kategori “The Strong Women Who Humble” pada 17 April 2015.
KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO
Titiek Soeharto menyapa emak-emak sukarelawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (20/3/2019).
Calon ibu negara
Seiring dengan kemenangan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI berdasarkan hitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) hasil Pemilu 2024, Titiek Soeharto, putri keempat Presiden ke-2 RI Soeharto, santer disebut bakal menjadi ibu negara.
Kehadiran Titiek Soeharto saat Prabowo menyampaikan pidato di Istora Senayan pada 14 Februari 2024 menarik perhatian publik. Titiek hadir bersama putra semata wayangnya dengan Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau biasa dipanggil Didit Prabowo.
Kisah cinta Siti Hediati Hariyadi dengan Prabowo Subianto pernah diungkap dalam buku “Jejak Perlawanan Begawan Pejuang,” karya Soemitro Djojohadisumo, ayah dari Prabowo Subianto, yang diterbitkan di awal tahun 2000. Soemitro merupakan ahli ekonomi dan kritikus politik terkemuka. Ia kerap disebut Begawan Ekonomi. Dalam buku tersebut, Soemitro menceritakan awal perkenalan antara anaknya, Prabowo dengan Titiek, saat Titiek menjadi mahasiswanya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Soemitro berupaya menjodohkan putranya, Prabowo dengan Titiek.
Melalui proses perjodohan itu, keduanya kemudian menjalin hubungan asmara selama kurang lebih dua tahun. Saat itu Prabowo masih dalam pendidikan militer. Soemitro mendorong Prabowo untuk serius menjalani hubungan dengan Titiek, dan Prabowo setuju dengan saran sang ayah. Prabowo kemudian mengunjungi keluarga Soeharto dan meminta restu untuk niatnya menikahi putri Soeharto tersebut.
Pernikahan mereka digelar pada 8 Mei 1983 di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putra yang diberi nama Ragowo Hediprasetyo atau dikenal dengan nama Didit Prabowo yang lahir pada 22 Maret 1984. Putra semata wayang ini sukses sebagai desainer.
Runtuhnya pemerintahan Soeharto pada 1998 turut berdampak pada pernikahan Titiek dan Prabowo. Pasangan ini berpisah pada Mei 1998. Di tahun itu pula Prabowo dipecat dari militer atas tuduhan terlibat upaya pelengsera Soeharto. Selain itu, Prabowo juga dihadapkan pada tuduhan serius terkait pelangaran hak asasi manusia (HAM) terhadap aktivis tahun 1998.
Setelah berpisah dengan Titiek, Prabowo meninggalkan Indonesia dan tinggal di Yordania hingga kondisi politik dan pemerintahan Inonesia pulih dari peristiwa 1998. Meskipun telah berpisah, tetapi baik Titiek maupun Prabawo memilih tidak menikah lagi dengan orang lain.
Keduanya kembali dekat seiring dengan Prabowo yang kembali aktif di dunia politik tahun 2014. Mulai dari pencalonan Prabowo sebagai calon presiden sejak 2014 hingga Pemilu 2024, Titiek selalu setia mendampingi Prabowo tiap kali mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden. Keduanya saling mendukung karier politik masing-masing.
Harta kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) Titiek melaporkan harta kekayaannya ke LHKPN saat dirinya menjadi Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar periode 2014-2019. Tercatat di LHKPN hanya satu kali Titiek melaporkan harta kekayaannya tertanggal 31 Desember 2017, yakni khusus awal menjabat sebagai Anggota DPR RI, dengan total kekayaannya sebesar Rp 592.580.441.888.
Perincian harta kekayaan Titiek, sebagai berikut: Total kekayaan Titiek tahun 2017 sebesar Rp 592,6 miliar. Jumlah kekayaan itu terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 423,4 miliar, yang tersebar di 16 bidang di Jakarta Pusat (6 bidang), Kota Bogor (2 bidang), Kota Bekasi (2 bidang), Kota Solo (2 bidang), Gianyar, Bali (2 bidang), dan Badung, Bali (2 bidang).
Dalam laporan itu Titiek juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 100 juta berupa satu buah mobil; harta bergerak lainnya senilai Rp 20 miliar; surat berharga senilai Rp 45,8 miliar; kas dan setara kas sebesar Rp 103,1 miliar. Dalam laporan itu Titiek tidak memiliki hutang. Dengan demikian, jadi total harga kekayaan Titiek tahun 2017 tercatat sebesar Rp 592,5 miliar.
Referensi
- KOMPAS, 8 Desember 1995. Nama dan Peristiwa: Titiek Prabowo dicalonkan salah seorang Ketua DPP Gakari.
- KOMPAS, 3 Maret 1996. Titiek Prabowo Terpilih Menjadi Ketua Tenis Meja.
- KOMPAS, 21 Mei 2006. Keluarga Soeharto Minta Maaf kepada Rakyat *Presdien: Serahkan Semua pada Hukum.
- KOMPAS, 23 Juni 2014. Kampanye Prabowo: Ketika Titiek Soeharto Disebut * Indonesia Satu
- KOMPAS, 21 September 2018. Anak Mantan Presiden Warnai Kontestasi
–
- https://gerindra.id/daftar-calon-legislatif/
- https://nasional.kompas.com/read/2023/12/16/12070431/karier-politik-titiek-soeharto-malang-melintang-di-sejumlah-parpol-kini-jadi
- https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/15/173000365/profil-dan-sepak-terjang-titiek-soeharto-mantan-istri-prabowo-subianto?page=all
- https://www.kompas.com/stori/read/2023/12/22/190000479/kisah-cinta-prabowo-subianto-dengan-titiek-soeharto?page=all
- https://nasional.kompas.com/read/2024/03/09/15465211/titiek-soeharto-jadi-caleg-gerindra-yang-raih-suara-tertinggi-di-dapil-diy
- https://nasional.kompas.com/read/2024/03/13/10384531/momen-prabowo-buka-puasa-hari-pertama-bareng-titiek-soeharto-dan-didit?page=all
Biodata
Nama
Siti Hediati Hariyadi, S.E
Lahir
Semarang, 14 April 1959
Jabatan
Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra
Calon Anggota DPR RI Terpilih dari Dapil Yogyakarta 2024-2029
Pendidikan
- SMP Negeri 1 Jakarta
- SMA Negeri 3 Jakarta Selatan (1974-1977)
- Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1978-1985)
Karier
Pekerjaan:
- Komisaris PT Mekar Unggul Sari (1994)
- Komisaris PT Bursa Efek Jakarta (1995-1998)
- Komisaris PT Aditya Wirabakti
- Komisaris Utama PT Abhitama
- Komisaris PT Surya Citra Media (2005-2015)
- Anggota DPR RI Fraksi Golkar (2014-2019)
- Anggota DPR RI Partai Gerindra (2024-2029)
Organisasi
–
- Ketua Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI) (2010-2015)
- Pengurus Yayasan Gotong Royong Kemanusiaan
- Pengurus Yayasan Purna Bhakti Pertiwi
- Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) (1996-2000)
- Ketua Pengurus Bidang Pertanian dan Nelayan DPP Partai Golkar (2014-2018)
- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya (2018-2019)
- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra (15 desember 2023-…)
Penghargaan
- “The Right Man on The Right Place”dari lensaindonesia.com dalam kategori “The Strong Women Who Humble” saat menjadi Anggota DPR RI Fraksi Golkar periode 2014-2019 (17 April 2015).
Karya
Keluarga
Suami
Prabowo Subianto
Anak
Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo (Didit Prabowo)
Sumber
Litbang Kompas