Tokoh

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti

Ulama dari PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti didapuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Ia dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta pada 21 Oktober 2024.

TIO

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed

Lahir
Kudus, 2 September 1968

Almamater

Sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Master of Education dari Flinders University

Doktor dari UIN Syarif Hidayatullah

Jabatan Terkini
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (2024-2029)

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti merupakan seorang akademisi dan ulama yang telah lama berkecimpung dalam bidang pendidikan dan sosial keagamaan. Ia juga aktif dalam memperjuangkan pendidikan yang berbasis moral, spiritual, dan intelektual. Mu’ti menyandang gelar Guru Besar dalam bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Karier akademisnya dimulai sebagai dosen di IAIN Wali Songo, Semarang pada tahun 1993 hingga 2013. Kemudian bergabung dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pengajar dan dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Agama.

Selain di dunia pendidikan Abdul Mu’ti juga aktif di Organisasi PP Muhammadiyah. Di organisasi keagamaan terbesar kedua di Indonesia ini, ia menjabat berbagai posisi penting, mulai dari kader hingga memegang posisi struktural. Di structural organisasi, Mu’ti pernah menjadi sekretaris pimpinan wilayah Jateng, Ketua Umum pimpinan pusat pemuda muhammadiyah, Sekretaris Majelis Pendidikan dasar dan Menengah PP Muhammadiyah dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.

Setelah Presiden Prabowo dilantik sebagai Presiden RI, Abdul Mu’ti  dipercaya menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Ia mengggantikan Nadiem Makariem sebagai orang nomor satu di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di pemerintahan Presiden Prabowo, kementerian itu dipecah menjadi tiga kementerian yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kementerian Kebudayaan.

Sebagai seorang cendekiawan, Mu’ti memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengkomunikasikan ide-ide kompleks dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Hal ini membuatnya begitu dekat dengan berbagai kalangan dari orang dewasa hingga anak kecil. Menurutnya pendidikan adalah kunci untuk membangun bangsa, terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Putra Asli Kudus

Abdul Mu’ti lahir 2 Septemmber 1968 dalam keluarga sederhana di Desa Getassrabi, Kudus. Ayahnya, Djamjadi, adalah seorang petani, sementara ibunya, Kartinah, seorang guru mengaji. Masa kecilnya dihabiskan dengan membantu orang tua dan kakeknya dalam bertani dan berkebun. Dari kecil, Mu’ti sudah menunjukkan semangat belajar yang tinggi meskipun harus berjuang dengan keterbatasan ekonomi.

Berasal dari keluarga petani, masa kecil Mu’ti tak pernah lepas dari aktifitas membantu orang tua dan kakeknya. Bertani, berkebun dan beternak adalah salah satu aktivitas utama yang dilakukannya semasa kecil. Etos kerja dan semangat pantang menyerah sudah menjadi bagian dari karakter yang diwariskan oleh orang tuanya.

Meskipun orang tuanya tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi, mereka memiliki prinsip bahwa anak-anak mereka harus mendapatkan pendidikan yang baik. Hal ini menjadi motivasi bagi Mu’ti untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Mu’ti kecil menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di madrasah. Ia mengenyam pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum Kudus, di mana ia menempuh pendidikan dasar selama 6 tahun hingga tamat tahun 1980.

Selanjutnya, ia melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Kudus dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1983. Kemudian Mu’ti melanjutkan pendidikan menengah atasnya di Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial di Kudus dan lulus tahun 1986.

Setelah menamatkan pendidikan menengahnya Abdul Mu’ti melanjutkan Pendidikan tingginya di Jurusan Pendidikan Agama di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 1986 dan meraih gelar Sarjana Pendidikan tahun 1991.

Setelah lulus dari IAIN Walisongo, ia lantas mengambdikan ilmunya di almamaternya. Mu’ti kemudian mengikuti pembibitan Calon Dosen IAIN Jakarta 1993, dan melanjutkan program studi ke luar negeri di Flinders University of South Australia Adelaide 1997. Di kampus Astralia itu, ia ia mempelajari pendidikan dan pengembangan profesional.

Selain pendidikan formal, Abdul Mu’ti juga mengikuti program Short Course on Governance and Shariah di University of Birmingham, Inggris pada tahun 2005. Selanjutnya ia menempuh pendidikan mesternya di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan lulus pada 2008.  Selama menempouh pendidikan pascasarjana, Mu’ti  berfokus pada pendidikan agama dan kebijakan publik.

Berbekal ilmu dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan pendidikan lanjutan di Australia, Abdul Mu’ti memiliki pandangan yang luas tentang sistem pendidikan yang seharusnya diterapkan di Indonesia. Ia percaya bahwa pendidikan adalah salah satu kunci utama untuk memajukan bangsa, dengan fokus pada kualitas guru, pengembangan kurikulum, dan fasilitas pendidikan yang memadai.

Karier

Abdul Mu’ti memulai karier akademisnya sebagai dosen tetap pegawai negeri sipil di IAIN Walisongo  tahun 1993 hingga 2013. Ia kemudian bergabung dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejk 2014 sebagai pengajar dan guru besar di bidang Pendidikan Agama Islam. Ia juga menjabat Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah 2011- 2017 dan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan 2019-2021.

Di tingkat internasional, ia menjadi anggota British Council Advisory Board 2006-2008, dan Indonesia-United Kingdom Advisory Board (2007-2009). Selain itu, ia menjadi anggota Executive Committee of Asian Conference of Religion for Peace dari tahun 2010 hingga 2015 dan anggota Indonesia-United States Council on Religion and Pluralism sejak tahun 2016 hingga sekarang.

Mu’ti juga menjabat Ketua Umum Indonesia Conference on Religion and Peace (ICRP) untuk periode 2023-2028. Sebagai ketua umum, ia berkomitmen untuk mempromosikan dialog antaragama dan kerukunan di masyarakat.

Selain itu, Abdul Mu’ti yang tinggal dalam lingkungan keluarga Muhammadiyah, aktif dalam organisasi Muhammadiyah. Abdul Mu’ti tercatat sebagai anggota Muhammadiyah sejak 1994 dengan nomor baku Muhammadiyah 750.178. Kiprahnya di Muhammadiyah dimulai dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di IAIN Walisongo tahun 1987. Kemudian menjabat Ketua Pimpinan Cabang IMM Semarang (1991-1992) dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Tengah (1993- 1994).

Sepulang dari Australia, Mu’ti terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah (1998-2002). Lantas didapuk menjabat Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (2000-2002), dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (2002-2006).

Karirnya di Persyarikatan kemudian berlanjut pada tahun (2005-2010) Mu’ti ditunjuk menjadi Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2005-2010). Kemudian Abdul Mu’ti terpilih sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah (2010-2015).

Pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, Mu’ti ditunjuk sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode (2015-2020) kemudian diperpanjang selama dua tahun (2020-2022), jabatan itu kembali diamanahkan kepada Mu’ti pada Muktamar ke-48 di Surakarta untuk periode kepemimpinan (2022-2027). Abdul Mu’ti tercatat menjabat  Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah selama dua periode yakni 2015-2027.

Saat Presiden Prabowo Subianto menyusun kabinet, sejumlah kader Muhammadiyah masuk ke dalam jajaran Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya adalah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti yang dilantik di Istana Negara pad Jakarta, sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada 21 Oktober 2024.

KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti memberikan keterangan pers seusai pelantikan, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2024).

Penghargaan

Abdul Mu’ti diangkat sebagai Profesor/Guru Besar dalam bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1 Juli 2020,. Pengukuhan ini merupakan salah satu pencapaian tertinggi dalam karier akademisnya dan menunjukkan kontribusinya yang signifikan dalam dunia pendidikan. Sebelumnya, Abdul Mu’ti diumumkan sebagai salah satu dari 200 mubalig yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Abdul Mu’ti juga mendapat penghargaan Internasional antara lain  Australian Alumni Award kategori Inspiration Award, dan International Visitor Leadership Program di Amerika Serikat.

KOMPAS/STEPHANUS ARANDITIO

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti saat diwawancarai awak media di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Layanan Pendidikan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan, pelayanan pendidikan di daerah 3T, yakni terluar, tertinggal, dan terdepan, menjadi persoalan serius yang harus segera ditangani oleh pemerintah. Hal itu agar tidak ada seorang pun anak Indonesia yang kehilangan hak konstitusionalnya untuk mendapatkan pendidikan bermutu.

Menurut Mu’ti, konsep layanan pendidikan yang tepat untuk diterapkan di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan ialah yang mengedepankan pembelajaran (learning), bukan pendidikan di sekolah (schooling). Dengan paradigma learning, pembelajaran bisa dilakukan di mana saja, seperti di rumah atau tempat ibadah, tidak harus di sekolah.

Untuk mengimplementasikan konsep pembelajaran ini, Kemendikdasmen akan merekrut sukarelawan guru untuk mengajar di daerah 3T sehingga tidak ada seorang pun anak Indonesia kehilangan hak konstitusionalnya untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Dengan adanya sukarelawan guru, anak-anak bisa terfasilitasi untuk mendapatkan pendidikan. Menurut Mu’ti, sukarelawan guru ini bukan guru formal yang diangkat sesuai dengan ketentuan perundangan atau peraturan yang berlaku. Sukarelawan guru merupakan tenaga pendidik yang mau mengabdi sebagai guru.

Sukarelawan guru ini bisa berasal dari para ustaz atau guru mengaji, para tokoh agama, bahkan pemuda aktivis yang tinggal di daerah tertentu. Syaratnya, mereka bersedia memberikan layanan pendidikan secara sukarela kepada anak-anak yang belum berkesempatan memperoleh pendidikan.

 

Referensi

Biodata

Nama

Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed

Lahir

Kudus, 2 September 1968

Jabatan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (2024-2029)

Pendidikan

  • Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum, Kudus (1980)
  • Madrasah Tsanawiyah Negeri, Kudus (1983)
  • Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial, Kudus (1986)
  • Sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang (1991)
  • Master of Education dari Flinders University, Australia Selatan (1997)
  • Doktor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008)

Karier

  • Dosen IAIN Wallsongo (1993-2013)
  • Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2014-sekarang)
  • Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (2011- 2017)
  • Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (2019-2021)
  • Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (2024-2029)

Organisasi

  • Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (2000-2002)
  • Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (2002-2006)
  • Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah (2005-2010)
  • Sekretaris Umum PP Muhammadiyah (2010-2015, 2015-2022, dan 2022-2027)

Buku

  • Mengarusutamakan Wasathiyah (2018)
  • Kristen Muhammadiyah: Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan (2009)
  • Inkulturasi Islam: Menyemai Persaudaraan, Keadilan, dan Emansipasi Kemanusiaan (2009)
  • Deformalisasi Islam (2004)
  • Ta’awun Untuk Negeri: Transformasi Al-Ma’un dalam Konteks Keindonesiaan (2019)
  • Beragam dan Pendidikan yang Mencerahkan: Perspektif Multidisiplin dalam Orientasi Harishun (2019)

Keluarga

Istri       : Hj. Masmidah

Anak       : 3 Orang

Sumber
Litbang Kompas