Tokoh
Wihaji memiliki pengalaman dengan latar belakang dibidang politik hingga membuatnya menjadi Bupati Batang. kini menjabat sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Dudy Purwagandhi memiliki kombinasi pengalaman bisnis, pemahaman tentang sektor transportasi, serta latar belakang di pemerintahan. Kini, Dudy dipercaya Presiden Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Budi Santoso merupakan ASN dan pejabat karier di lingkungan Kementerian Perdagangan, kini menjabat sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta pada 21 Oktober 2024.
Rachmat Pambudy ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode 2024-2029.
Ulama dari PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti didapuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Ia dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta pada 21 Oktober 2024.
Yandri Susanto dipercaya menjadi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Yandri diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam memajukan daerah-daerah tertinggal dan mengoptimalkan potensi desa di seluruh Indonesia.
Mantan perwira TNI AD dan politikus senior Gerindra Sugiono didapuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Ia dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Luar Negeri di Istana Merdeka, Jakarta pada 21 Oktober 2024.
Poster
Kabinet Reformasi menjadi titik balik perjuangan dan demokrasi di Indonesia menyusul tumbangnya rezim Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun.
Pada era Soeharto, kebiasaan perombakan kabinet yang sering terjadi di era sebelumnya mulai mereda.
Pada periode Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno mengambil langkah signifikan dengan mengurangi peran partai politik dalam penyusunan kabinet.
