Fakta Singkat
Nama Lengkap
Sugianto Sabran
Lahir
Sampit, Kalteng, 5 Juli 1973
Almamater
–
Jabatan Terkini
Gubernur Kalimantan Tengah 2021–2024
Sosok Sugianto Sabran sudah begitu dikenal masyarakat Kalimantan Tengah. Semula publik mengenalnya sebagai pengusaha sukses yang membawahi PT Tanjung Lingga, sebuah perusahaan sawit terbesar di Indonesia. Selanjutnya ia lebih dikenal sebagai politikus ketika bergabung dengan PDI Perjuangan dan menjadi Anggota DPR RI periode 2009–2014.
Tahun 2010 ketika Pilkada Kotawaringin Barat digelar, Sugianto maju berpasangan dengan Eko Soemarno. Dalam pemungutan suara pemilihan Bupati Kotawaringin Barat itu, Sugianto meraih kemenangan. Namun, kemenangan itu digugat oleh lawannya, sang petahana, Ujang Iskandar ke Mahkamah Konstitusi. MK lalu menganulir kemenangan Sugianto dan memenangkan Ujang.
Gagal menjadi Bupati Kotawaringin Barat tidak menyurutkan semangat Sugianto untuk menjadi orang nomor satu di daerahnya. Putra Dayak Ot Danum ini kemudian maju dalam Pilkada Kalteng 2015 dan menang. Ia resmi menjadi Gubernur Kalteng untuk periode 2016–2021.
Pada penghujung masa jabatannya sebagai Gubernur Kalteng, Sugianto kembali maju pada Pilkada Kalteng 2020 untuk periode kedua. Ia berpasangan dengan Edy Pratowo dan berhasil mengungguli raihan suara lawannya Ben Brahim-Ujang Iskandar. KPU Provinsi Kalteng menetapkan Sugianto Sabran-Edy Pratowo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih untuk periode 2021–2024.
Asli Dayak
Sugianto Sabran lahir di Sampit pada 5 Juli 1973. Pria berdarah Dayak Ot Danum ini lahir dari pasangan Sabran Afandie Achmad dan Hayanah. Ia mempunyai 8 saudara kandung, 4 laki-laki dan 4 perempuan. Sugianto lahir dari keluarga yang kurang mampu.
Sejak kecil Sugianto sudah membantu ekonomi keluarga dengan berjualan kue. Sugianto kecil sudah terbiasa membantu pekerjaan orang tuanya. Sejak malam hari mulai pukul 01.00 Sugianto kecil membantu ibunya membuat kue untuk dijual esok pagi. Selesai sholat subuh ia berangkat ke sekolah, dan pulang sekolah ia lanjut berjualan es lilin, juga kayu bakar untuk biaya hidup dan sekolahnya.
Karena ketidakmampuan kedua orang tuanya, Sugianto hanya menyelesaikan pendidikan formal sampai sekolah lanjutan tingkat atas di SMK Negeri 1 Pangkalan Bun. Selanjutnya, ia mengembara, keluar dari kampungnya untuk bekerja. Ia tidak malu mengangkat air dari sungai untuk dijual ke warung-warung. Masa kecil, masa muda hingga dewasa Sugianto penuh dengan perjuangan untuk kelangsungan hidupnya dan kedua orang tuanya.
Jalan menuju kesuksesan hidupnya mulai muncul ketika setamat SMK ia dipercaya pamannya H. Abdul Rasyid untuk bergabung dan mengembangkan bisnis di perusahaan PT Tanjung Lingga milik pamannya tersebut. Di tangan Sugianto omset PT Tanjung Lingga terus meningkat dari miliaran hingga trilunan. Karier cemerlang Sugianto mencapai puncaknya di perusahaan ini dengan duduk sebagai direktur utama PT Tanjung Lingga.
Perjalanan hidup Sugianto penuh dengan liku-liku. Kesuksesannya membangun karier di dunia usaha tidak seiring dengan kehidupannya membangun rumah tangga. Tahun 2005 Sugianto menikah dengan artis Ussy Sulistiawaty dan mempunyai seorang anak Syafa Al Zahra. Namun, usia perkawinan mereka tidak bertahan lama. Tahun 2006 mereka memutuskan untuk berpisah di saat Sugianto tengah terlibat kasus illegal logging yang menjeratnya dan membuatnya harus mendekam di penjara selama 5 bulan.
Selama 12 tahun menduda, Sugianto akhirnya menemukan tambatan hatinya dengan seorang gadis belia asal Semarang, Yulistra Ivo Azhari. Perbedaan usia Sugianto dan calon istrinya terpaut 19 tahun. Sugianto, saat itu, berusia 45 tahun dan Yulistra Ivo berusia 26 tahun. Pernikahan mereka digelar di Istana Isen Mulang, rumah jabatan Sugianto Sabran sebagai Gubernur Kalimantan Tengah pada 25 Januari 2018. Pernikahan mereka dikaruniai dua anak, Nayla Sugianto (2019) dan Khaidir Umar Sugianto (2020)
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran
Artikel Terkait
Karier
Semula dikenal sebagai pengusaha yang sukses membawa PT Tanjung Lingga menjadi perusahaan sawit terbesar berskala nasional, Sugianto mulai menjajaki dunia politik. Ia mulai membangun karier politiknya di Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2009–2014. Ia berada di Komisi IV yang menangani masalah kehutanan, pertanian, dan pangan.
Tahun 2010 saat digelar pemilihan bupati Kotawaringin Barat, Sugianto maju berpasangan dengan Eko Soemarno. Pasangan calon nomor urut 1 ini berhasil meraih 67.199 suara mengalahkan lawannya, pasangan nomor urut 2 Ujang Iskandar–Bambang Purwanto (Ujang–Bambang). KPU Kotawaringin Barat menetapkan pasangan Sugianto–Eko sebagai kepala daerah terpilih.
Meski demikian, kemenangan Sugianto–Eko didiskualifikasi oleh MK setelah gugatan yang diajukan Ujang–Bambang dikabulkan MK. Bambang Widjojanto ketika itu adalah kuasa hukum dari pasangan Ujang–Bambang. Sugianto Sabran harus menelan pil pahit kekalahan setelah sebelumnya sempat dinyatakan menang oleh KPUD Kotawaringin Barat. Pasangan Ujang Iskandar–Bambang Purwanto kemudian dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat 2011–2016 pada 30 Desember 2011 oleh Mendagri Gamawan Fauzi.
Kemudian Sugianto melaporkan seorang saksi bernama Ratna atas tuduhan keterangan palsu ke Bareskrim Polri. Bambang Widjojanto dianggap mengarahkan Ratna untuk memberi kesaksian palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat tahun 2010. Setelah empat tahun berlalu, pada 19 Januari 2015 Sugianto melaporkan Bambang Widjojanto yang saat itu sebagai Wakil Ketua KPK atas tuduhan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu di sidang MK 2010. Kasus Ratna tersebut kemudian dijadikan dasar oleh Polri untuk menangkap Bambang Widjojanto pada 23 Januari 2015.
Gagal menjadi Bupati Kotawaringin Barat, Sugianto kemudian mencalonkan diri dalam Pilkada Gubernur Kalimantan Tengah. Berpasangan dengan Said Ismail, Sugianto terpilih dalam Pilgub Kalteng 2016 dengan meraih 518.895 suara atau 51,52 persen. Pada 25 Mei 2016, Sugianto resmi menjadi Gubernur Kalimantan Tengah (2016–2021), menggantikan gubernur sebelumnya Agustin Teras Narang.
Ketika maju di Pilkada Kalteng 2015, Sugianto memilih keluar dari PDI Perjuangan karena ia tidak memperoleh restu dari DPP PDI Perjuangan. Kemudian ia berpindah dan menjadi anggota Partai Gerindra. Namun, pada 2016 ia kembali ke PDI Perjuangan setelah dirinya dilantik menjadi gubernur. Penegasan kembalinya Sugianto menjadi kader PDIP disampaikan dalam rapat koordinasi daerah PDIP di Palangkaraya, Kalteng pada 7 Mei 2017.
Sugianto Sabran bisa dibilang sosok kontroversial. Sosoknya mendadak viral pada pertandingan sepakbola Liga 1 2019 antara Kalteng Putra vs Persib Bandung terkait aksinya melempar botol dan marah-marah karena kecewa pada keputusan wasit yang memberi kartu merah terhadap penyerang Kalteng Putra, Patrich Steve Wanggai. Bahkan, ia sampai turun ke lapangan untuk menyuarakan protes kepada wasit atas keputusan tersebut.
Tahun 2020 Sugianto kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalteng untuk periode kedua. Ia maju berpasangan dengan Edy Pratowo. Pasangan calon nomor urut 2 ini mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, Perindo, dan PKS. Sugianto–Edy berhadapan dengan Ben Brahim S Bahat–Ujang Iskandar yang pernah menjadi rivalnya di Pilkada Kotawaringin Barat 2010.
KPU Provinsi Kalteng resmi menetapkan Sugianto–Edy sebagai pemenang setelah memperoleh 536.128 suara sah. Sugianto–Edy unggul tipis dari Ben–Ujang yang meraih 502.800 suara sah. Ben–Ujang sempat mengajukan permohonan sengketa hasil Pilkada ke MK. Namun, MK menolak permohonan tersebut. Sugianto–Edy pun sah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng periode 2021–2024.
Pasangan tersebut dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 25 Mei 2021. Pelantikan keduanya tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 76 P Tahun 2021 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah.
HUMAS PROTOKOL PROVINSI KALTENG
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran memberikan keterangan media terkait bantuan Rp9 miliar untuk warga terdampak korona, Rabu (22/4/2020).
Daftar penghargaan
- Lencana Darma Bakti Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2013)
- Anugerah Parahita Ekapraya 2018 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. (19 Desember 2018)
- Penghargaan Pembina Kampung Iklim (Proklim) 2018 dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) R.I (24 Oktober 2018)
- Gubernur Terbaik se Asia dalam Pengembangan Komoditas Pertanian dari Association Agriculture Technology in Southes Asia (November 2019)
- Lencana Melati Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2019)
- Ketua DPD Golkar Terbaik dari DPP Golkar (12 November 2019)
- Penghargaan Peduli HAM RI dari Kementerian Hukum dan HAM RI (11 Desember 2019)
- Pembina Olahraga Berprestasi dari Presiden RI (9 September 2020)
Penghargaan
Selama menjadi orang nomor satu di “Bumi Tambun Bungai”, Sugianto Sabran banyak menorehkan prestasi untuk kemajuan Provinsi Kalimantan Tengah. Keberhasilannya itu diakui oleh pusat, publik maupun lembaga swasta yang diwujudkan dalam bentuk penghargaan di antaranya, penghargaan Dedikasi Konservasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada 27 Desember 2020. Sugianto juga menerima penghargaan sebagai Tokoh Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan dalam ajang Indonesia Awards 2020 yang digelar iNews (MNC Media) pada 7 Oktober 2020. Sugianto juga menerima penghargaan Lencana Manggala Karya Kencana dari pemerintah pusat (BKKBN) pada 18 Agustus 2020.
Tahun 2019, Putra Dayak ini dinobatkan sebagai Gubernur Inovatif tahun 2019 dengan Kategori Pelayanan Masyarakat dalam ajang Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2019 yang digelar oleh Koran Sindo bersama Sindonews.com pada 22 Agustus 2019. Sugianto juga menerima penghargaan Satya Lancana Pembangunan yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Juli 2018. Satyalancana Pembangunan diberikan kepada kepala daerah yang dianggap telah memberikan kemajuan dalam hal pembangunan negara.
Upaya dalam menciptakan kerukunan beragama di Kalteng juga mendapat apresiasi berupa Anugerah Kerukunan Umat Beragama (Harmony Award) dari Menteri Agama RI pada 26 Februari 2017.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan beberapa pejabat daerah memanen perdana padi di lahan marjinal di Kelurahan Tanjung Pinang, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (3/11/2019).
Lumbung pangan Kalteng
Kalimantan Tengah menjadi salah satu provinsi yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo untuk pelaksanaan program pengembangan Food Estate, yakni sebagai daerah yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa. Kawasan lokasi lumbung pangan tersebut berada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas seluas 30.160 hektar, yaitu 20.000 hektar di Kabupaten Kapuas dan 10.160 hektar di Kabupaten Pulang Pisau.
Food Estate atau Lumbung Pangan merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Food Estate ini menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020–2024.
Program Lumbung Pangan ini dilaksanakan di lahan yang sudah bersawah dan juga lahan baru dengan target mencapai lebih kurang 165.000 hektar. Semuanya berada di kawasan eks proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Satu Juta Hektar yang didominasi lahan gambut.
Salah satu keuntungan bagi Kalteng dengan adanya program Food Estate menurut Sugianto Sabran adalah terkait lapangan kerja terbuka bagi anak-anak Kalteng yang baru selesai sekolah. Juga bagi lulusan S-1 Pertanian, Peternakan, Perikanan dapat bekerja di situ.
Food Estate selain padi, pemerintah saat ini telah membuka 600 hektar kawasan hutan produksi di Desa Tewai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalteng untuk dijadikan kebun singkong. Targetnya 1,4 juta hektar akan jadi kebun singkong. Pemerintah juga berencana membuka peternakan sapi di Kabupaten Sukamara.
Food estate Kalteng ini menjadi percontohan pertanian modern atau kiblatnya lumbung pangan nasional dalam beberapa tahun ke depan. Keberhasilan program Food Estate dapat diukur dari seberapa besar keseriusan semua pihak, termasuk para petani dan penyuluh dalam menyelesaikan semua proses masa tanam dan panen.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran
Harta kekayaan
Total kekayaan Sugianto Sabran tahun 2019 sebesar Rp101,24 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 30 April 2020 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp21,45 miliar yang tersebar pada 7 bidang di Kotawaringin Barat. Dalam laporan itu Sugianto juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp2,19 miliar yang terdiri dari lima mobil, harta bergerak lainnya Rp13,86 miliar, kas dan setara kas Rp63,73 miliar, sehingga total harta kekayaan tahun 2020 tercatat sebesar Rp101,24 miliar.
Harta kekayaan Sugianto Sabran dalam laporan LHKPN sejak tahun 2010 hingga 2019 terlihat fluktuatif. Tahun 2010 total kekayaannya senilai Rp3,39 miliar. Kemudian selama kurun lima tahun, pada 2015 Sugianto melaporkan LHKPN-nya senilai Rp994 juta. Dengan demikian harta kekayaan Sugianto menyusut lebih dari Rp2 miliar dalam lima tahun. Namun, selang tiga tahun kemudian terjadi lonjakan kekayaan yang sangat fantastis. Sugianto melaporkan LHKPN 2018 sebesar Rp112,22 miliar. Sementara pada LHKPN 2019 harta kekayaannya menyusut sebesar 11 miliar menjadi Rp101,24 miliar.
Sugianto Sabran tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak 6 kali. Laporan berdasarkan jabatannya itu dibuat sejak menjadi Anggota DPR RI 2010, dan saat menjadi Gubernur Kalteng 2015, 2017, 2018, 2019.
Anggota DPR RI 2009–2014
- Laporan 11 Januari 2010, harta kekayaan sebesar Rp3.391.500.000,00
- Laporan 8 Maret 2010, harta kekayaan sebesar Rp3.391.500.000,00
Gubernur Kalimantan Tengah
- Laporan 29 Juli 2015, harta kekayaan sebesar Rp994.000.000,00
- Laporan 31 Desember 2017, harta kekayaan sebesar Rp2.523.815.547,00
- Laporan 31 Desenber 2018, harta kekayaan sebesar Rp112.229.380.547,00
- Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp101.248.910.436,00
Referensi
KOMPAS, 4 November 2019, Kilas Daerah: Lempar Botol, Gubernur Kalteng Minta Maaf.
KOMPAS, 5 Juni 2020, Kilas Daerah: Kalteng Cetak Sawah untuk Ketahanan Pangan.
KOMPAS, 3 Februari 2021, Gubernur: Jangan Pesimistis di Lumbung Pangan Kalteng.
https://antikorupsi.org/id/node/87778
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/05/26/gubernur-kalteng-dilantik-masyarakat-adat-ingatkan-pekerjaan-rumah/
https://www.kompas.id/baca/riset/2020/10/02/kontestasi-lama-di-panggung-baru-pilkada-kalsel/
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/04/06/96-persen-lahan-sawah-di-lokasi-food-estate-kalteng-sudah-ditanami-padi/
https://kalteng.go.id/berita/read/1017/gubernur-kalteng-optimis-program-food-estate-akan-berhasil
https://www.kompas.com/topik-pilihan/list/3415/bambang-widjojanto-ditangkap
https://www.nasional.kompas.com/read/2015/02/03/2231129/Sugianto.Klaim.Punya.Bukti.BW.Suruh.Saksi.Beri.Keterangan.Palsu
https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/14/200300265/menilik-proyek-food-estate-di-indonesia-yang-disebut-jokowi-dalam-pidato?page=all
Biodata
Nama
Sugianto Sabran
Lahir
Sampit, Kalteng, 5 Juli 1973
Jabatan
Gubernur Kalimantan Tengah 2021–2024
Pendidikan
- SD
- SMP
- SMK Negeri I Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat
Karier
Pekerjaan:
- Presiden Direktur PT Tanjung Lingga
- Anggota DPR RI (2009-2014)
Pemerintahan
- Gubernur Kalimantan Tengah (2016–2021)
- Gubernur Kalimantan Tengah (2021–2024)
Organisasi
- Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) (2005–2015)
- Anggota Partai Gerindra (2015–2016)
- Anggota PDIP (2017–sekarang)
Penghargaan
- Anugerah Kerukunan Umat Beragama (Harmony Award) dari Menteri Agama RI pada 26 Februari 2017.
- Satya Lancana Pembangunan yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Juli 2018.
- Gubernur Inovatif tahun 2019 dengan Kategori Pelayanan Masyarakat dalam ajang Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2019 yang digelar oleh Koran Sindo bersama Sindonews.com pada 22 Agustus 2019
- Lencana Manggala Karya Kencana dari pemerintah pusat (BKKBN) pada 18 Agustus 2020.
- Tokoh Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan dalam ajang Indonesia Awards 2020 yang digelar iNews (MNC Media) pada 7 Oktober 2020.
- Dedikasi Konservasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada 27 Desember 2020
Karya
Buku
–
Keluarga
Istri
Yulistra Ivo Azhari
Anak
- Syafa Al Zahra (dari mantan istri pertamanya Ussy Sulistiawaty)
- Nayla Sugianto (anak)
- Khaidir Umar Sugianto (anak)
Sumber
Litbang Kompas