Paparan Topik | Hari Raya Natal

Makna Hari Raya Natal dan Tahun Baru

Sukacita dan dampak perayaan Hari Natal di Indonesia tidak hanya terasa oleh umat Kristiani, namun juga masyarakat luas. Tak hanya itu, perayaan Natal juga menunjukkan kuatnya ikatan toleransi antaragama di Tanah Air. Peringatan Natal dan Tahun Baru di Indonesia meningkatkan dampak ekonomi, mobilitas masyarakat, dan konsumsi energi.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengunjung berfoto dengan latar belakang dekorasi pohon Natal yang dipersiapkan pengelola agar menarik minat pengunjung di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2022). Memasuki bulan Desember, semarak Natal dan Tahun Baru di pusat perbelanjaan mulai terasa yang ditandai dengan dekorasi-dekorasi bernuansa Natal.

Fakta Singkat

  • Natal bersama telah dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia sejak tahun 1981. Pelaksanaannya ditujukkan untuk menggalakkan keharmonisan antaragama.
  • Natal tahun 2022 bersamaan dengan kebangkitan masyarakat Indonesia dari pandemi Covid-19.
  • Dengan semangat sukacita, Natal dirayakan dengan meriah seperti tradisi pemberian kado.
  • Tradisi pemberian kado turut menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama pasca pandemi.
  • Tradisi toleransi Natal tampak di Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal yang ditunjukkan dengan berbagi lahan parkir serta peran petugas kedua tempat ibadah yang bersama-sama mengatur lalu lintas.
  • Di Kalimantan Tengah, masjid dan gereja dibangun dalam satu dinding yang sama. Para umat beragama dari berbagai agama saling terlibat dalam hari besar yang ada.
  • Tingkat toleransi paling sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan “ndherek mangayubagya” yang artinya “ikut berbahagia”.
  • Pada Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, diperkirakan  wisatawan di Indonesia akan mencapai 60 juta orang.
  • Penumpang transportasi umum pada libur di periode tersebut diproyeksikan mencapai 2,53 juta orang, meningkat hingga 52,7 persen dari tahun sebelumnya.
  • Konsumsi energi pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 diproyeksikan meningkat pesat. Konsumsi elpiji diperkirakan naik 2,5 persen, bahan bakar kendaraan meningkat 18 persen, dan avtur 6,5 persen.

Hari Raya Natal tahun 2022 menjadi penutup hari libur terakhir bagi masyarakat Indonesia sebelum memasuki tahun 2023. Hari libur nasional pada 25 Desember 2022 merupakan hari libur yang tercantum pada Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri (Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022. Selain menandai masa berakhirnya suatu tahun, Natal juga menjadi salah satu perayaan tahunan terbesar di dunia seperti di negara-negara kawasan Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.

Sebagai perayaan keagamaan, Hari Raya Natal dipahami oleh umat Kristiani seluruh dunia sebagai kelahiran Yesus Kristus. Kota Betlehem, yang kini berada di Palestina, diimani sebagai kota kelahiran-Nya. Dalam nuansa latar belakang tersebut, Natal diadakan lewat perayaan penuh sukacita dan kemeriahan.

Besarnya perayaan Natal secara umum tampak dari perayaan-perayaan di berbagai negara dan pergerakan internasional para wisatawan. Sebagai contoh di Vatikan, Paus sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik akan membuka perayaan Natal bagi 1,3 miliar umat Katolik seluruh dunia melalui misa di Basilika Santo Petrus. Sebelum pandemi, misa tersebut dapat dihadiri oleh setidaknya 10 ribu orang dari seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, kemeriahan Natal tampak pada tanggal 24 dan 25 Desember, umat Kristiani ramai-ramai memadati gereja untuk mengikuti kebaktian (Kristen) ataupun misa (Katolik).

Sementara itu, pusat-pusat perbelanjaan diramaikan oleh tema dekorasi seperti pohon terang, ornamen rusa, dan kado-kado. Gerai-gerai perbelanjaan turut melengkapi suasana kemeriahaan dengan berbagai potongan harga (diskon) untuk berbelanja.

Selama dua tahun terakhir, kebesaran dan kemeriahan perayaan Natal tertutup ketika pandemi Covid-19 mulai melanda dunia sejak awal tahun 2020. Pada perayaan Natal 2021, misa di Basilika Santo Petrus “hanya” dihadiri oleh 2.000 umat dan 200 tokoh agama.

Di berbagai negara lain, gereja-gereja membatalkan kebaktian tatap muka. Banyak warga pun akhirnya memilih untuk menghabiskan perayaan Natal di rumah (Kompas.id, 25/12/2021, “Di Misa Malam Natal, Paus Ingatkan Umat untuk Lebih Peduli Kaum Terpinggirkan”).

Meski begitu, Natal tahun ini menunjukkan perbedaan yang istimewa. Tak hanya menjadi tanggal merah terakhir di 2022, Natal kali ini juga menunjukkan kebangkitan masyarakat dunia dari jeratan Covid-19 pada tahun-tahun sebelumnya.

Di Indonesia, hal ini ditandai dengan persiapan berbagai pihak untuk menyambut Natal selayaknya masa sebelum pandemi. Dengan situasi demikian, Hari Raya Natal 2022 pun mampu membuka potensi ekonomi masyarakat secara signifikan.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Sejumlah petugas melaksanakan Gelar Pasukan Astra Infra Group untuk Natal dan Tahun Baru di Kantor Astra Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (13/12/2022). Arus lalu lintas saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 pada ruas jalan tol yang dikelola Astra Infra diprediksi meningkat 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penggerak Ekonomi Nasional

Tradisi Kado dan Hadiah

Hari Raya Natal identik dengan perayaan meriah lewat belanja, makan, dan berwisata. Tradisi ini sendiri tak lepas dari teologi kristiani yang menilai Natal sebagai momen membahagiakan dan menggembirakan. Para umatnya pun melibatkan diri secara langsung dalam sukacita tersebut melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan.

Salah satu upaya memeriahkan Natal adalah lewat tradisi pemberian kado atau hadiah. Penelitian dalam jajak pendapat Litbang Kompas pada awal Desember lalu menunjukkan bahwa bentuk perayaan demikian kerap dilakukan dalam lingkup keluarga dan pertemanan. Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa enam dari 10 responden yang merayakan Natal memberikan kado untuk keluarga dan teman.

Pada jajak pendapat Kompas juga terekam bahwa responden yang bukan umat Nasrani pun ikut menyiapkan bingkisan untuk kerabat yang merayakan Natal. Hal demikian menunjukkan universalitas dari sukacita Natal. Dengan animo yang demikian luas untuk memberikan kado Natal tersebut, dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk kreatif menyediakan beragam pilihan hampers Natal.

Berdasarkan jenis hadiahnya, survei tersebut menunjukkan bahwa 42,1 persen responden akan memberikan kado atau hampers berupa makanan. Bagi para responden, makanan dipilih karena merupakan hadiah universal untuk diberikan kepada siapa saja. Temuan ini sekaligus menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk memperkaya jenis-jenis produk makanan edisi Natal.

Sementara itu, 8 persen responden akan memberikan hadiah berupa uang dan 7,9 persen memberikan barang, seperti pakaian atau perlengkapan rumah tangga. Preferensi jenis kado natal khas masyarakat Indonesia ini ternyata berbeda dengan warga di belahan dunia lain (Kompas.id, 13/12/2022, “Peluang dan Inspirasi Kado Natal”).

Respon nyata dari tradisi pemberian hadiah tersebut tampak pada terciptanya keramaian di pusat-pusat perbelanjaan. Pantauan Kompas pada Senin (12/12/2022), para pedagang pasar pun menjawab perubahan kebutuhan ini dengan beralih menjadi toko pernak-pernik natal musiman. Wujud konkret tampak di Pasar Asemka, Jakarta Barat.

Untuk menghadapi lonjakan pengunjung, para pedagang di Pasar Asemka beralih, dari berjuana bunga menjadi keperluan Natal. Deretan pertokoan di lokasi ini menjadi salah satu tempat favorit pengunjung setiap Natal. Barang dagangan yang tersedia tergolong cukup lengkap seperti pohon natal, aksesoris, lampu-lampu, dan stiker-stiker yang identik dengan natal.

Untuk melengkapi nuansa Natal yang ada, trotoar di Pasar Asemka juga dilengkapi dengan pajangan pohon terang. Meski menyebabkan kesulitan ruang berjalan sebagian pejalan kaki, namun niat dan keramaian pengunjung tidak kunjung surut dalam rangka mempersiapkan Natal

Di pasar ini juga, kebangkitan masyarakat pasca pandemi. Peningkatan pengunjung ke toko-toko yang ada naik hingga 100 persen dibandingkan Natal tahun lalu. Menyambut Natal 2021 lalu, jumlah pengunjung hanya berkisar pada jumlah sekitar 50–100 orang per hari. Namun menjelang Natal 2022 ini, jumlah pengunjung dapat dengan mudah mencapai 200 orang (Kompas.id, 14/12/2022, “Berburu Ornamen Natal Harga Terjangkau di Asemka”).

Wisata Perjalanan

Selain pemberian hadiah, masyarakat juga kerap merayakan Natal dengan wisata atau perjalanan leisure lainnya. Hal ini sendiri tak lepas dari dekatnya Hari Raya Natal dengan perayaan Tahun Baru, sehingga waktu libur pun menjadi lebih panjang. Sama halnya dengan konteks pemberian hadiah atau hampers, animo wisata perjalanan juga terjadi secara universal di masyarakat Indonesia.

Untuk libur Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, jumlah wisatawan di Indonesia diperkirakan akan mencapai 60 juta orang. Jumlah tersebut setara dengan 22,4 persen dari total populasi penduduk di Indonesia. Diperkirakan juga, berbagai wisatawan tersebut akan menyerbu tempat-tempat wisata favorit dan desa-desa wisata.

Berbagai perkiraan tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat konferensi pers mingguan pada Kamis (10/11/2022), di Jakarta. Sementara data potensi wisata diolah dari data Kementerian Perhubungan untuk menjadi acuan bagi pelaku industri pariwisata menyediakan layanan yang prima.

“Bali akan tetap menjadi destinasi rujukan selama libur Natal dan Tahun Baru. Di luar itu, kami berharap agar pengelola desa wisata tetap siap-siap menyambut kunjungan,” ujar Sandiaga. Ia optimistis bahwa libur Natal dan Tahun Baru ini juga akan dipadati oleh wisatawan mancanegara. Pemerintah Amerika Serikat, Austria, dan Belanda telah menyampaikan minat warga mereka yang cukup tinggi berkunjung ke Indonesia (Kompas, 11/11/2022, “Potensi Wisatawan Capai 60 Juta Orang”).

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Antrean kendaraan dari arah arah Jawa Tengah menuju Jakarta di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (2/1/2022). Hari itu, arus balik kendaraan seusai libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan mencapai puncaknya.

Peningkatan Volume Mobilitas Masyarakat

Dengan beragam tradisi merayakan Natal dan Tahun Baru, maka membawa implikasi nyata yang muncul adalah peningkatan volume mobilitas dan transportasi masyarakat. Sejarah di Indonesia menunjukkan bahwa pada waktu-waktu ini, ribuan kendaraan akan memadati jalan untuk melakukan wisata maupun mudik, terutama menuju luar kota. Sementara di dalam kota, mobilitas masyarakat akan diisi dengan menjajaki berbagai ruang wisata, seperti taman bermain, pusat perbelanjaan, dan restoran.

Kementerian Perhubungan memperkirakan potensi pergerakan masyarakat selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 kali ini akan mencapai 44,17 juta orang. Jutaan orang tersebut akan memanfaatkan berbagai variasi moda transportasi umum maupun privat untuk mengisi liburan yang ada.

Peningkatan Volume Angkutan Umum

Tren positif masyarakat menyambut untuk berwisata menyambut libur Natal dan Tahun Baru telah tampak sejak akhir 2021 lalu. Belajar dari data tahun lalu, pesawat terbang menjadi moda transportasi umum dengan jumlah penumpang terbanyak, yakni mencapai 2,53 juta orang. Sementara moda transportasi umum kereta api mengalami peningkatan jumlah penumpang terbanyak, mencapai peningkatan hingga 52,7 persen atau 325.020 orang.

Peningkatan terbanyak diikuti oleh angkutan darat bus, mencapai 23,54 persen atau 213.521 orang. Secara total, peningkatan jumlah penumpang angkutan umum pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mencapai 62,08 persen (Kompas.id, 16/12/2022, “Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM di Masa Natal dan Tahun Baru”).

Dengan proyeksi demikian, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menyediakan tiket sebanyak 5,56 juta selama periode 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Jumlah tersebut meningkat 202 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hingga 12 November 2022, tiket yang terjual pada periode tersebut sudah mencapai 50 persen – menunjukkan besarnya animo masyarakat menyambut libur akhir tahun.

Direktur Niaga PT Kereta Api Indonesia (KAI) Hadis Surya Palapa menyampaikan bahwa Hari Raya Natal dan Tahun Baru kali ini merupakan peluang untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik setelah keterpurukan pada masa pandemi.

“Dari volume (jumlah penumpang) naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021 sehingga pendapatan juga akan seperti itu. Kira-kira pendapatan (tumbuh) 274 persen dibandingkan tahun 2021,” jelas Hadis (Kompas.id, 12/12/2022, “2,73 Juta Kendaraan Diprediksi Keluar Jabodetabek Saat Libur Natal”).

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Antrean kendaraan dari tol Jagorawi di Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menuju arah Puncak, Kamis (23/12/2021). Menjelang libur Natal, suasana lalu lintas menuju Puncak mulai ramai. Mulai Jumat (24/12/2021) hingga Minggu (2/1/2022), lalu lintas menuju kawasan Puncak mulai diberlakukan ganjil genap selama 24 jam. Selain menerapkan ganjil genap, Pemerintah Kabupaten Bogor akan mendirikan 10 titik pos pengawasan arus kendaraan yang masuk, termasuk pemeriksaan sertifitakt vaksin bagi warga yang melintas.

Peningkatan Volume Lalu Lintas dan Moda Transportasi Privat

Tidak hanya angkutan umum, pergerakan masif masyarakat juga diproyeksikkan terjadi pada pilihan moda transportasi privat. PT Jasa Marga sebagai Badan Usaha Jalan Tol memprediksi peningkatan volume lalu lintas pada masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Titik kemacetan lalu lintas yang menjadi pusat perhatian adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 60 hingga Kalikangkung serta ruas Cikampek-Palimanan atau Km 185 hingga Km 188. Lokasi tersebut menjadi pusat kemacetan karena posisinya merupakan titik temu kendaraan, baik dari arah barat, selatan, maupun pusat Jakarta.

Arus mudik yang keluar dari Jabodetabek melalui empat gerbang utama diperkirakan akan mencapai 2,73 juta kendaraan. Dengan jumlah tersebut, terjadi peningkatan hingga 8,4 persen dari hari normal. Proyeksi ini sendiri naik 2,6 persen dari periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang mencapai 2,6 juta kendaraan.

Dari proyeksi yang ada pada waktu wisata kali ini, arus wisata dari Jabodetabek ke arah timur atau Trans-Jawa mencapai 47,0 persen. Sementara ke barat atau Merak 30,6 persen dan ke selatan atau Ciawi 22,4 persen.

Sementara untuk arus balik masuk Jabodetabek, diperkirakan akan mencapai 2,71 juta kendaraan. Jumlah ini meningkat 1,2 persen dari arus balik terhadap Natal dan Tahun Baru sebelumnya dengan total 2,6 juta kendaraan.

Dengan jumlah 2,71 juta kendaraan, maka terjadi peningkatan 9 persen atau 2,48 juta kendaraan di hari normal. Volume arus balik dari arah timur atau Trans-Jawa akan mencapai 47,4 persen. Sementara dari arah barat atau Merak 30,1 persen, dan dari arah selatan atau Ciawi 22,5 persen.

Dengan proyeksi demikian, PT Jasa Marga pun telah mulai mempersiapkan berbagai strategi untuk mengatasi kepadatan lalu lintas pada masa puncak liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Dari berbagai waktu mudik yang sudah-sudah, rekayasa lalu lintas “satu arah” (one-way) kerap menjadi pilihan dalam menghadapi arus lalu lintas yang melonjak.

Meski begitu, rekayasa one-way akan diusahakan untuk menjadi pilihan terakhir demi menjaga tetap hidupnya usaha-usaha kecil di area peristirahatan sepanjang jalan (Kompas.id, 15/12/2022, “Strategi Atasi Kemacetan di Periode Natal Diterapkan”).

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Menjelang perayaan Natal dan akhir Tahun 2021, sejumlah pusat perbelanjaan menghias diri dengan aneka dekorasi unik dan menarik, seperti yang ditemui di Mal Ciputra, Jakarta, Sabtu (18/12/2021). Mal Ciputra Jakarta menghadirkan dekorasi Natal bertajuk Merry Green Christmas yang telah berlangsung sejak 9 Desember lalu dan akan berakhir pada 9 Januari 2022 mendatang. Merry Green Christmas dihiasi oleh pohon Natal setinggi 10 meter, ragam patung serta boneka, aneka tanaman hidup, rangkaian bunga, dan permainan cahaya.

Peningkatan Kebutuhan dan Konsumsi Energi

Dengan tingginya volume mobilitas tersebut, tampak pula bahwa kehadiran libur pada Hari Raya Natal turut meningkatkan konsumsi energi pada masyarakat Indonesia. Sumber energi diperlukan untuk mendukung penggunaan moda transportasi dan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, penyediaan energi secara khusus Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi isu penting dalam mempersiapkan layanan transportasi umum.

Hal demikian selaras dengan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono. Disampaikan oleh Erry, Pertamina sebagai perusahaan energi pun aktif merespon situasi ini pada 2022. ”Konsumsi energi diprediksi akan naik karena mobilitas masyarakat turut meningkat sebelum dan sesudah perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan pasokan dan layanan tambahan demi melayani kebutuhan energi masyarakat,” katanya pada Kamis (15/12/2022).

Untuk itu, pihak PT Pertamina telah membentuk satgas Natal dan Tahun Baru yang telah bekerja sejak 15 Desember 2022, hingga tanggal 8 Januari 2023. Kehadiran satgas tersebut ditujukkan untuk memastikan kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji selama momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Kompas.id, 16/12/2022, “Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM di Masa Natal dan Tahun Baru”).

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (7/12/2022). Alfian memaparkan, penambahan ketersediaan energi dilakukan PT Pertamina dengan mengacu pada data proyeksi peningkatan kebutuhan energi memasuki Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

“Seperti saat masa Ramadhan dan Idul Fitri, sepanjang masa Natal dan Tahun Baru kebutuhan energi juga diproyeksikan meningkat, sehingga dibutuhkan upaya ekstra dalam memastikan seluruh kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik. Tim Satgas Nataru Pertamina Siaga disini hadir menjadi tulang punggung kelancaran distribusi energi,” jelas Alfian.

Untuk Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, pergerakan masyarakat akan berdampak pada lonjakan permintaan. Proyeksi konsumsi untuk Natal dan Tahun Baru dilakukan dengan membandingkan pada rata-rata konsumsi normal di bulan Oktober. Di sektor rumah tangga, konsumsi elpiji diperkirakan naik 2,5 persen dan kerosin 0,8 persen.

Sementara di sektor transportasi, konsumsi Pertalite naik 4,5 persen, Pertamax 2,9 persen, Pertamax Turbo 18 persen, Dexlite 3 persen, dan Pertamina Dex 1,3 persen. Meski begitu, Biosolar diperkirakan turun 5 persen. Sementara untuk transportasi pesawat, kebutuhan avtur naik 6,5 persen (Kompas.id, 7/12/2022, “Kuota Sudah Ditambah, Pertamina Yakin Stok BBM untuk Natal dan Tahun Baru Aman”).

Kebesaran Toleransi dalam Perayaan Natal

Universalitas Natal dirayakan dengan meriah dan meluas di Indonesia. Meski merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di Indonesia, sukacita dan dampak Hari Raya Natal terasa secara nasional di seluruh Tanah Air. Oleh karenanya, pada berbagai tahun, kemeriahan Natal mampu menunjukkan ragam fenomena toleransi di antara masyarakat Indonesia.

Toleransi dalam Natal ditunjukkan lewat rasa ikut berbahagia dan saling membantu. Abdul Manan dalam artikel ilmiah “Diskursus Fatwa Ulama tentang Perayaan Natal” menuliskan bahwa Natal bersama telah dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia sejak tahun 1981. Kehadiran Natal bersama adalah perayaan Natal yang melibatkan berbagai orang dari berbagai latar belakang agama.

Pada waktu itu, momen kebersamaan ini bertujuan untuk menggalakkan keharmonisan antara orang Islam dan orang Kristen. Apalagi, kedua kelompok agama tersebut baru saja mengalami konflik pada akhir tahun 1960an dan awal 1970an. Banyak penduduk Indonesia lantas memandang hal ini sebagai contoh baik dalam toleransi beragama.

Dari para Tokoh

Narasi toleransi Natal tidak hanya diusung oleh kelompok umat beragama, namun juga oleh tokoh agama itu sendiri. Pada tahun 2021, dalam Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Utama (PBNU) Robikin Emhas menyampaikan harapan dan doa baik pada Natal di tahun tersebut.

Robikin menilai bahwa perayaan Natal adalah momentum untuk meneguhkan persaudaraan antarumat beragama. Ia juga mengharapkan agar Natal pada tahun tersebut mampu melanjutkan spirit kebangkitan dari pandemi. “Semoga di situasi Natal saat ini kita saling bahu-membahu untuk bisa mengatasi keadaan pandemi dan dampaknya. Mari terus bergandengan tangan,” ujar Robikin.

Hal serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyambut Natal tahun 2021. Mewakili Muhammadiyah, ia menyampaikan harapan agar umat Kristiani di Indonesia dan dunia dapat merayakan Natal dengan aman dan damai.

Dengan penyelenggaraan yang masih berada dalam suasa pandemi, ia mengharapkan umat Kristiani dapat mengambil hikmah Natal sebagai manusia yang memberikan yang terbaik bagi sesama dan menyelamatkan kehidupan umat manusia. Ia juga mengimbau agar seluruh masyarakat mendukung acara Natal. “Kepada seluruh masyarakat hendaknya menciptakan situasi yang kondusif dan toleransi sejati sehingga umat Kristiani dapat beribadah dengan khusyuk,” kata Mu’ti. (Kompas.id, 24/12/2021, “Perayaan Natal Jaga Semangat Pemulihan Kolektif Bangsa”).

Teladan toleransi pada Hari Raya Natal juga ditunjukkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT. Kepala BNPT Boy Rafli Amar sendiri yang langsung mengimbau dan memberikan contoh toleransi dan perdamaian pada Hari Raya Natal pada 2021.

Mengacu pada laman resmi BNPT, Boy mendorong perayaan Natal untuk dapat menjadi sarana menguatkan semangat toleransi antar-agama dan kultur di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Boy ketika menghadiri perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di Gereja Kristus Raja PMPP TNI, Bogor, Jawa Barat.

Pada perayaan tersebut, turut diangkat tema “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan”, selaras dengan keputusan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Pesan tersebut diangkat untuk mendorong kasih segenap hati oleh umat kristiani dalam persaudaraan yang tulus melalui bela rasa.

KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Warga berbelanja ornamen bertema Natal di sebuah gerai di Megamall, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (21/12/2021). Penjualan pernak-pernik Natal diperkirakan meningkat seiring meredanya Covid-19 di Sulawesi Utara.

Dari Jakarta sampai Ambon

Contoh toleransi pada hari Natal oleh para umat beragama ditunjukkan dengan indah dalam persahabatan antara Katedral Jakarta (Gereja Katolik Santa Maria Diangkat ke Surga) dan Masjid Istiqlal. Kedua bangunan agama ini menunjukkan kemegahan dan keunikannya masing-masing.

Yang pertama disebutkan adalah katedral terbesar dan tertua di Indonesia. Sementara, Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Keduanya berada begitu dekat dan berhadapan lokasinya.

Tercipta suatu tradisi toleransi yang unik selama Natal antara kedua komunitas di dalamnya. Komunitas Muslim akan membantu dengan memberikan ruang parkir di dalam kawasan Masjid Istiqlal bagi umat Katedral yang akan menghadiri misa. Pada saat yang lain, selama hari raya Muslim, orang-orang dari gereja Katedral juga turut memberikan ruang parkir untuk perayaan Islam.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Pekerja mengangkut tiang steger untuk memasang dekorasi Natal di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (23/12/2021). Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) akan menggelar Misa Natal 2021 di Gereja Katedral Jakarta pada 24 dan 25 Desember dengan tatap muka maupun digital. Misa Natal 2021 di Gereja Katedral Jakarta dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan sangat ketat. Umat yang ingin melaksanakan Ibadah Natal di Gereja Katedral jumlahnya sangat terbatas dan terlebih dulu harus mendaftarkan diri secara daring. Anak di bawah umur 9 tahun tidak diperkenankan untuk hadir langsung mengikuti ibadah Natal secara langsung di Gereja Katedral Jakarta.

Contoh semangat toleransi dan perdamaian beragama juga tampak di Kalimantan Tengah. Di provinsi yang masuk dalam 10 provinsi paling toleran versi Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia oleh Kementerian Agama ini, keberagaman dijunjung tinggi.

Dengan segala kedamaian dan toleransi yang ada, Kalimantan Tengah dikenal dengan sebutan “Bumi Pancasila”. Begitu banyak tempat ibadah berbeda yang dibangun dengan bertetangga. Baik itu berada dalam satu gang, satu jalan, bahkan satu visi yang sama, yakni persaudaraan.

Pada Natal 2020, ketika pandemi tengah begitu tinggi, penjaga Masjid Nurul Iman di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ikut menjadi pengurus parkir di halaman Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Efrata. Dinding kedua bangunan bahkan saling berhimpitan. Para pengurus dari masjid juga ikut membantu panitia gereja memeriksa protokol kesehatan. Mereka ikut mendorong, menggeser, dan menyiapkan motor agar parkiran rapi. Ibadah Natal berlangsung khidmat.

Hal serupa terjadi di GKE Nasaret yang satu dinding dengan Masjid Al-Azhar. Perayaan Natal di GKE Nasaret digeser beberapa menit seusai shalat Maghrib. Ketika perayaan malam Natal dimulai, para petugas dibantu jemaah masjid mengatur lalu lintas karena pada saat hari raya apa pun jalanan di depan kedua bangunan tersebut selalu ramai, kadang macet.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Jemaat memegang lilin saat mengikuti Ibadah Malam Natal di Gereja GPIB Immanuel Jakarta, Jumat (24/12/2021). Untuk menekan penyebaran Covid-19, pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Immanuel dilakukan secara tatap muka dan dalam jaringan (daring). Gereja GPIB Immanuel Jakarta hanya mengijinkan 150 orang jemaatnya untuk mengikuti ibadah secara tatap muka. Selain itu, jemaat yang bisa mengikuti ibadah tatap mukadi Gereja GPIB Immanuel Jakarta dibatasi dari usia 12 hingga 70 tahun.

Pengurus Masjid Al-Azhar, Haji Noorsabri, menceritakan, kedua tempat ibadah itu dibangun bersama-sama tahun 1984. “Alasannya hanya satu, toleransi. Kami sepakati untuk dibuat satu dinding saja. Dibangunnya juga bersamaan,” ungkapnya.

Dinding kedua bangunan dibangun menyatu, bagian terbawah atapnya saling bersentuhan, menyiratkan eratnya persaudaraan di antara pemeluk kedua agama. Sejak pertama dibangun, tak pernah ada konflik di antara kedua belah pihak (Kompas, 26/12/2020, “Persaudaraan dalam Natal di ”Bumi Pancasila””).

Pada Natal di tahun yang sama, toleransi juga tampak di Ambon, yang pernah menjadi kota neraka penuh konflik, mengakibatkan ribuan orang tewas dan ditinggalkan para penduduknya. Pada Natal 2020, para jemaat gereja Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) membagikan santunan bagi pekerja harian di sekitar gereja-gereja GPM.

Pemberian bantuan dilakukan dalam rasa persaudaraan sesama warga yang tinggal di Ambon. Bagi umat Kristiani dan Muslim, tetangga mereka telah menjadi bagian dari proses bersama merangkai persaudaraan selama ini. Selain saling berbagi, hari raya besar keagamaan juga diisi oleh para pemuda dengan saling menjaga keamanan.

Saat salat Idul Fitri 2020 misalnya, para pemuda Kristiani hadir menjaga keamanan di masjid-masjid. “Malam Natal nanti, kami akan jaga keamanan di gereja,” ujar Zulkifli Lestaluhu, tokoh pemuda Muslim Maluku. (Kompas, 22/12/2020, “Dongeng Cinta Tanpa Batas”).

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Pengunjung bersepeda di dekat pohon Natal raksasa yang menghiasi Taman Fatahillah di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Keberadaan pohon Natal raksasa di tempat tersebut menjadi bagian dari kegiatan Christmas in Jakarta. Untuk memeriahkan perayaan Natal 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi bersama sejumlah komunitas dan warga dengan menghadirkan rangkaian Christmas in Jakarta yang mengusung tema Harmony with History.

Sebelumnya, yakni pada 2019, media sosial Twitter diramaikan oleh video yang menunjukkan toleransi warga di Yogyakarta. Dalam video yang ada, tampak bagaimana kedamaian Natal ikut memupuk semangat toleransi antar umat beragama.

Pada video media sosial tersebut, tampak saat momen Natal 2019, sejumlah masyarakat yang tidak merayakan Natal pun, turut mengucapkan secara langsung “Selamat Hari Natal” kepada mereka yang merayakannya. Pada video yang viral tersebut, terlihat sejumlah warga mengunjungi rumah ibadah dan mengucapkan selamat Hari Natal 2019. Peristiwa yang terekam tersebut terjadi di Gereja Katolik St. Antonius, Kota Baru, tepat pada malam Natal.

Mengenai berbagai contoh nyata toleransi Natal ini, pendiri Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menilai bahwa tingkat toleransi paling sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menghormati hak orang lain untuk merayakan hari raya mereka. Hal ini dapat ditunjukkan dalam konteks kehidupan beragama dan bermasyarakat. “Dalam bahasa Jawa, ada istilah ndherek mangayubagya yang artinya ikut berbahagia,” ujar Alissa.

Menurut Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi, toleransi tidak bisa hanya sebatas edukasi dan narasi, namun juga harus dialami dan dirasakan. “Semakin sering kita terekspose dengan perbedaan, sifat toleran juga akan semakin besar,” katanya. Sementara tingkatan tertinggi dari toleransi, menurut Ayu, adalah kemauan untuk bersikap melindungi orang-orang atau kelompok yang mendapat perlakuan intoleran. Untuk itu, upaya bersama menjadi instrumen penting meningkatkan toleransi (Kompas, 21/12/2022, “Menjaga Keistimewaan Hidup Berdampingan”).

Perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 pascapandemi tidak hanya bermakna telah terbebas dari pandemi seiring dengan berputarnya roda ekonomi. Namun lebih dari itu, semangat memupuk toleransi dan persaudaraan menjadi kunci bagi bangsa ini untuk bersama-sama menatap dan menghadapi tantangan di masa depan. (LITBANG KOMPAS)

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO 

Pekerja mengecat patung rohani di industri Green Home, Desa Tanjungan, Wedi, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (8/12/2022). Menjelang Natal, permintaan patung berbahan resin tersebut meningkat sekitar 75 persen dibanding saat hari biasa. Patung bermacam tokoh pada kisah kelahiran Yesus Kristus tersebut sebagian besar dipasarkan ke Flores dan Papua dengan harga berkisar Rp 85.000 – Rp 145.000 per set.

Referensi

Arsip Kompas

• Kompas. (2020, Desember 22). Dongeng Cinta Tanpa Batas. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 2. .
• Kompas. (2020, Desember 26). Persaudaraan dalam Natal di ”Bumi Pancasila”. Jakarta: Harian Kompas. Hlm C.
• Kompas. (2022, Desember 21). Menjaga Keistimewaan Hidup Berdampingan. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 2.
• Kompas. (2022, November 11). Potensi Wisatawan Capai 60 Juta Orang. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 9.
• Kompas.id. (2021, Desember 25). Di Misa Malam Natal, Paus Ingatkan Umat untuk Lebih Peduli Kaum Terpinggirkan. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/internasional/2021/12/25/di-misa-malam-natal-paus-ingatkan-umat-untuk-lebih-peduli-kaum-terpinggirkan
• Kompas.id. (2021, Desember 24). Perayaan Natal Jaga Semangat Pemulihan Kolektif Bangsa). Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/humaniora/2021/12/24/perayaan-natal-jaga-semangat-pemulihan-kolektif-bangsa
• Kompas.id. (2022, Desember 12). 2,73 Juta Kendaraan Diprediksi Keluar Jabodetabek Saat Libur Natal. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/12/12/273-juta-kendaraan-diprediksi-keluar-jabodetabek-saat-libur-natal
• Kompas.id. (2022, Desember 14). Berburu Ornamen Natal Harga Terjangkau di Asemka. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/metro/2022/12/12/warga-jakarta-mulai-berburu-ornamen-natal
• Kompas.id. (2022, Desember 7). Kuota Sudah Ditambah, Pertamina Yakin Stok BBM untuk Natal dan Tahun Baru Aman. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/12/07/kuota-telah-direvisi-pertamina-yakin-stok-bbm-untuk-nataru-aman
• Kompas.id. (2022, Desember 13). Peluang dan Inspirasi Kado Natal. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/riset/2022/12/12/peluang-dan-inspirasi-kado-natal
• Kompas.id. (2022, Desember 16). Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM di Masa Natal dan Tahun Baru. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/12/15/antisipasi-lonjakan-pemudik-jelang-natal-pertamina-pantau-distribusi-bbm
• Kompas.id. (2022, Desember 15). Strategi Atasi Kemacetan di Periode Natal Diterapkan. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/metro/2022/12/14/volume-lalu-lintas-naik-menjelang-natal-strategi-atasi-kemacetan-diterapkan

Jurnal dan Laporan Riset
  • Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama. (2021). Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 2021. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama.
  • Manan, A. (2016). Diskursus Fatwa Ulama tentang Perayaan Natal . Jurnal MIQOT Vol. XL No. 1, 25-43.
Internet