KOMPAS/PRIYOMBODO
Pengunjung berfoto dengan latar belakang dekorasi pohon Natal yang dipersiapkan pengelola agar menarik minat pengunjung di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2022). Memasuki bulan Desember, semarak Natal dan Tahun Baru di pusat perbelanjaan mulai terasa yang ditandai dengan dekorasi-dekorasi bernuansa Natal.
Fakta Singkat
- Hasil survei potensi pergerakan masyarakat yang dilakukan Kemenhub menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025 memperkirakan terjadi pergerakan sebanyak 110,67 juta penduduk di seluruh Indonesia.
- Angka mobilitas ini sedikit lebih besar dari pergerakan masyarakat pada periode yang sama tahun lalu dengan angka estimasi 39,83 persen.
- Sebagian besar masyarakat yang melakukan perjalanan pada masa akhir tahun ini bertujuan untuk liburan mengujungi lokasi wisata. Diperkirakan 45,67 persen perjalanan tersebut ditujukan untuk wisata akhir tahun.
- Konsumsi energi pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 diproyeksikan meningkat pesat.
Hari Raya Natal tahun 2024 menjadi penutup hari libur terakhir bagi masyarakat Indonesia sebelum memasuki tahun 2025. Hari libur nasional pada 25 Desember 2024 merupakan hari libur yang tercantum pada Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri (Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.
Selain menandai masa berakhirnya suatu tahun, Natal juga menjadi salah satu perayaan tahunan terbesar di dunia seperti di negara-negara kawasan Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.
Sebagai perayaan keagamaan, Hari Raya Natal dipahami oleh umat Kristiani seluruh dunia sebagai kelahiran Yesus Kristus. Kota Betlehem, yang kini berada di Palestina, diimani sebagai kota kelahiran-Nya. Dalam nuansa latar belakang tersebut, Natal diadakan lewat perayaan penuh sukacita dan kemeriahan.
Besarnya perayaan Natal secara umum tampak dari perayaan-perayaan di berbagai negara dan pergerakan internasional para wisatawan. Sebagai contoh di Vatikan, Paus sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik akan membuka perayaan Natal bagi 1,3 miliar umat Katolik seluruh dunia melalui misa di Basilika Santo Petrus. Sebelum pandemi, misa tersebut dapat dihadiri oleh setidaknya 10 ribu orang dari seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, kemeriahan Natal tampak pada tanggal 24 dan 25 Desember, umat Kristiani ramai-ramai memadati gereja untuk mengikuti kebaktian (Kristen) ataupun misa (Katolik).
Sementara itu, pusat-pusat perbelanjaan diramaikan oleh tema dekorasi seperti pohon terang, ornamen rusa, dan kado-kado. Gerai-gerai perbelanjaan turut melengkapi suasana kemeriahaan dengan berbagai potongan harga (diskon) untuk berbelanja.
Beberapa tahun lalu, kebesaran dan kemeriahan perayaan Natal tertutup ketika pandemi Covid-19 mulai melanda dunia sejak awal tahun 2020. Pada perayaan Natal 2021, misa di Basilika Santo Petrus “hanya” dihadiri oleh 2.000 umat dan 200 tokoh agama.
Di berbagai negara lain, gereja-gereja membatalkan kebaktian tatap muka. Banyak warga pun akhirnya memilih untuk menghabiskan perayaan Natal di rumah (Kompas.id, 25/12/2021, “Di Misa Malam Natal, Paus Ingatkan Umat untuk Lebih Peduli Kaum Terpinggirkan”).
Meski begitu, dalam dua tahun terakhir (2022-2023) perayaan Natal menunjukkan perbedaan yang istimewa. Natal dalam dua tahun terakhir juga menunjukkan kebangkitan masyarakat dunia dari jeratan Covid-19 pada tahun-tahun sebelumnya.
Di Indonesia, hal ini ditandai dengan persiapan berbagai pihak untuk menyambut Natal selayaknya masa sebelum pandemi. Dengan situasi demikian, Hari Raya Natal 2024 pun mampu membuka potensi ekonomi masyarakat secara signifikan.
Sejumlah petugas melaksanakan Gelar Pasukan Astra Infra Group untuk Natal dan Tahun Baru di Kantor Astra Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (13/12/2022). Arus lalu lintas saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 pada ruas jalan tol yang dikelola Astra Infra diprediksi meningkat 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Artikel terkait
Penggerak Ekonomi Nasional
Tradisi Kado dan Hadiah
Hari Raya Natal identik dengan perayaan meriah lewat belanja, makan, dan berwisata. Tradisi ini sendiri tak lepas dari teologi kristiani yang menilai Natal sebagai momen membahagiakan dan menggembirakan. Para umatnya pun melibatkan diri secara langsung dalam sukacita tersebut melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan.
Salah satu upaya memeriahkan Natal adalah lewat tradisi pemberian kado atau hadiah. Penelitian dalam jajak pendapat Litbang Kompas pada awal Desember lalu menunjukkan bahwa bentuk perayaan demikian kerap dilakukan dalam lingkup keluarga dan pertemanan. Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa enam dari 10 responden yang merayakan Natal memberikan kado untuk keluarga dan teman.
Pada jajak pendapat Kompas juga terekam bahwa responden yang bukan umat Nasrani pun ikut menyiapkan bingkisan untuk kerabat yang merayakan Natal. Hal demikian menunjukkan universalitas dari sukacita Natal. Dengan animo yang demikian luas untuk memberikan kado Natal tersebut, dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk kreatif menyediakan beragam pilihan hampers Natal.
Berdasarkan jenis hadiahnya, survei tersebut menunjukkan bahwa 42,1 persen responden akan memberikan kado atau hampers berupa makanan. Bagi para responden, makanan dipilih karena merupakan hadiah universal untuk diberikan kepada siapa saja. Temuan ini sekaligus menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk memperkaya jenis-jenis produk makanan edisi Natal.
Sementara itu, 8 persen responden akan memberikan hadiah berupa uang dan 7,9 persen memberikan barang, seperti pakaian atau perlengkapan rumah tangga. Preferensi jenis kado natal khas masyarakat Indonesia ini ternyata berbeda dengan warga di belahan dunia lain (Kompas.id, 13/12/2022, “Peluang dan Inspirasi Kado Natal”).
Respon nyata dari tradisi pemberian hadiah tersebut tampak pada terciptanya keramaian di pusat-pusat perbelanjaan. Pantauan Kompas pada Senin (12/12/2022), para pedagang pasar pun menjawab perubahan kebutuhan ini dengan beralih menjadi toko pernak-pernik natal musiman. Wujud konkret tampak di Pasar Asemka, Jakarta Barat.
Untuk menghadapi lonjakan pengunjung, para pedagang di Pasar Asemka beralih, dari berjuana bunga menjadi keperluan Natal. Deretan pertokoan di lokasi ini menjadi salah satu tempat favorit pengunjung setiap Natal. Barang dagangan yang tersedia tergolong cukup lengkap seperti pohon natal, aksesoris, lampu-lampu, dan stiker-stiker yang identik dengan natal.
Untuk melengkapi nuansa Natal yang ada, trotoar di Pasar Asemka juga dilengkapi dengan pajangan pohon terang. Meski menyebabkan kesulitan ruang berjalan sebagian pejalan kaki, namun niat dan keramaian pengunjung tidak kunjung surut dalam rangka mempersiapkan Natal
Di pasar ini juga, kebangkitan masyarakat pasca pandemi. Peningkatan pengunjung ke toko-toko yang ada naik hingga 100 persen dibandingkan Natal tahun lalu. Menyambut Natal 2021 lalu, jumlah pengunjung hanya berkisar pada jumlah sekitar 50–100 orang per hari. Namun menjelang Natal 2022 ini, jumlah pengunjung dapat dengan mudah mencapai 200 orang (Kompas.id, 14/12/2022, “Berburu Ornamen Natal Harga Terjangkau di Asemka”).
Wisata Perjalanan
Selain pemberian hadiah, masyarakat juga kerap merayakan Natal dengan wisata atau perjalanan leisure lainnya. Hal ini sendiri tak lepas dari dekatnya Hari Raya Natal dengan perayaan Tahun Baru, sehingga waktu libur pun menjadi lebih panjang. Sama halnya dengan konteks pemberian hadiah atau hampers, animo wisata perjalanan juga terjadi secara universal di masyarakat Indonesia.
Menurut survei Kementerian Perhubungan, untuk libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sebagian besar masyarakat yang melakukan perjalanan pada masa akhir tahun ini bertujuan untuk liburan mengujungi lokasi wisata.
Diperkirakan 45,67 persen perjalanan tersebut ditujukan untuk wisata akhir tahun. Selanjutnya, disusul 32,26 persen lainnya untuk melakukan perjalanan liburan pulang ke tanah kelahiran. Khusus perjalanan yang diperuntukkan hari raya Natal berada di urutan ketiga dengan jumlah pelaku perjalanan sebesar 19,96 persen.
Ratusan juta perjalanan tersebut mayoritas diakomodasi dengan menggunakan kendaraan pribadi hingga 53,78 persen. Kendaraan pribadi ini sebagian besar berupa mobil pribadi sebanyak 39,2 juta perjalanan dan sepeda motor sebanyak 19,6 juta perjalanan.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Antrean kendaraan dari arah arah Jawa Tengah menuju Jakarta di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (2/1/2022). Hari itu, arus balik kendaraan seusai libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan mencapai puncaknya.
Peningkatan Volume Mobilitas Masyarakat
Dengan beragam tradisi merayakan Natal dan Tahun Baru, maka membawa implikasi nyata yang muncul adalah peningkatan volume mobilitas dan transportasi masyarakat.
Sejarah di Indonesia menunjukkan bahwa pada waktu-waktu ini, ribuan kendaraan akan memadati jalan untuk melakukan wisata maupun mudik, terutama menuju luar kota. Sementara di dalam kota, mobilitas masyarakat akan diisi dengan menjajaki berbagai ruang wisata, seperti taman bermain, pusat perbelanjaan, dan restoran.
Kementerian Perhubungan memperkirakan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025 memperkirakan terjadi pergerakan sebanyak 110,67 juta penduduk di seluruh Indonesia.
Jumlah ini setara dengan 43,41 persen dari populasi nasional. Angka mobilitas ini sedikit lebih besar dari pergerakan masyarakat pada periode yang sama tahun lalu dengan angka estimasi 39,83 persen.
Ratusan juta perjalanan tersebut mayoritas diakomodasi dengan menggunakan kendaraan pribadi hingga 53,78 persen. Kendaraan pribadi ini sebagian besar berupa mobil pribadi sebanyak 39,2 juta perjalanan dan sepeda motor sebanyak 19,6 juta perjalanan.
Untuk angkutan umum jumlahnya bervariasi, tetapi pilihan terbanyak menggunakan angkutan massal berbasis transportasi darat. Bus umum diprediksi 6,54 juta perjalanan; kereta api 3,44 juta perjalanan; pesawat udara 4,14 juta perjalanan; kapal penyeberangan 3,40 juta perjalanan; dan kapal laut sekitar 2,3 juta perjalanan. (Kompas.id, “Survei Natal-Tahun Baru: Masa Liburan Akhir Tahun yang Lebih Panjang”, 16 Desember 2024)
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Antrean kendaraan dari tol Jagorawi di Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menuju arah Puncak, Kamis (23/12/2021). Menjelang libur Natal, suasana lalu lintas menuju Puncak mulai ramai. Mulai Jumat (24/12/2021) hingga Minggu (2/1/2022), lalu lintas menuju kawasan Puncak mulai diberlakukan ganjil genap selama 24 jam. Selain menerapkan ganjil genap, Pemerintah Kabupaten Bogor akan mendirikan 10 titik pos pengawasan arus kendaraan yang masuk, termasuk pemeriksaan sertifitakt vaksin bagi warga yang melintas.
Survei Kemenhub 2024 juga menunjukkan bahwa sekitar 66 persen moda transportasi yang digunakan merupakan kendaraan berbasis jalan raya darat. Persentase moda berbasis jalan raya ini lebih banyak dari persentase moda darat tahun lalu yang sebesar 62,99 persen.
Artinya, pada musim libur akhir tahun sekarang berpotensi lebih banyak volume kendaraannya sehingga menimbulkan tingkat kerawanan lalu lintas yang tinggi. Rawan terjadi kemacetan dan kecelakaan di sejumlah tempat yang volume kendaraannya meningkat.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Menjelang perayaan Natal dan akhir Tahun 2021, sejumlah pusat perbelanjaan menghias diri dengan aneka dekorasi unik dan menarik, seperti yang ditemui di Mal Ciputra, Jakarta, Sabtu (18/12/2021). Mal Ciputra Jakarta menghadirkan dekorasi Natal bertajuk Merry Green Christmas yang telah berlangsung sejak 9 Desember lalu dan akan berakhir pada 9 Januari 2022 mendatang. Merry Green Christmas dihiasi oleh pohon Natal setinggi 10 meter, ragam patung serta boneka, aneka tanaman hidup, rangkaian bunga, dan permainan cahaya.
Peningkatan Kebutuhan dan Konsumsi Energi
Dengan tingginya volume mobilitas tersebut, tampak pula bahwa kehadiran libur pada Hari Raya Natal turut meningkatkan konsumsi energi pada masyarakat Indonesia. Sumber energi diperlukan untuk mendukung penggunaan moda transportasi dan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, penyediaan energi secara khusus Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi isu penting dalam mempersiapkan layanan transportasi umum.
Menurut PT Pertamina, kebutuhan Gasoline (BBM) selama periode Satgas diperkirakan meningkat sekitar 5 persen dibanding rerata normal, sedangkan Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 3,3 persen karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.
Sementara kebutuhan LPG untuk konsumsi rumah tangga selama periode Satgas diprediksikan mengalami kenaikan sekitar 2,7 persen dibanding rerata normal.
Pertamina juga melakukan peningkatan layanan di jalur potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama. Fasilitas yang disiapkan meliputi SPBU Siaga, Agen LPG Siaga, Agen Mitan Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, Mobil tangki stand by, dan Serambi MyPertamina.
Untuk menghadapi libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 juga disiapkan langkah-langkah strategis lain oleh Pertamina. Diantaranya pada sektor transportasi udara sesuai yang diamanahkan pemerintah, Pertamina menurunkan harga Avtur selama periode Desember di 19 bandara.
Pertamina berkontribusi menurunkan harga Avtur di 19 lokasi Bandar Udara prioritas. Pelita Air juga akan menyediakan 200,952 kapasitas kursi penerbangan atau naik 44 persen untuk melayani 16 rute penerbangan domestik, untuk mendukung kebutuhan liburan akhir tahun. (LITBANG KOMPAS)
Artikel terkait
Referensi
Kompas.id, (2024, Desember 16). Survei Natal-Tahun Baru: Masa Liburan Akhir Tahun yang Lebih Panjang, Harian Kompas.
• Kompas. (2020, Desember 22). Dongeng Cinta Tanpa Batas. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 2. .
• Kompas. (2020, Desember 26). Persaudaraan dalam Natal di ”Bumi Pancasila”. Jakarta: Harian Kompas. Hlm C.
• Kompas. (2022, Desember 21). Menjaga Keistimewaan Hidup Berdampingan. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 2.
• Kompas. (2022, November 11). Potensi Wisatawan Capai 60 Juta Orang. Jakarta: Harian Kompas. Hlm 9.
• Kompas.id. (2021, Desember 25). Di Misa Malam Natal, Paus Ingatkan Umat untuk Lebih Peduli Kaum Terpinggirkan. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/internasional/2021/12/25/di-misa-malam-natal-paus-ingatkan-umat-untuk-lebih-peduli-kaum-terpinggirkan
• Kompas.id. (2021, Desember 24). Perayaan Natal Jaga Semangat Pemulihan Kolektif Bangsa). Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/humaniora/2021/12/24/perayaan-natal-jaga-semangat-pemulihan-kolektif-bangsa
• Kompas.id. (2022, Desember 12). 2,73 Juta Kendaraan Diprediksi Keluar Jabodetabek Saat Libur Natal. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/12/12/273-juta-kendaraan-diprediksi-keluar-jabodetabek-saat-libur-natal
• Kompas.id. (2022, Desember 14). Berburu Ornamen Natal Harga Terjangkau di Asemka. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/metro/2022/12/12/warga-jakarta-mulai-berburu-ornamen-natal
• Kompas.id. (2022, Desember 7). Kuota Sudah Ditambah, Pertamina Yakin Stok BBM untuk Natal dan Tahun Baru Aman. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/12/07/kuota-telah-direvisi-pertamina-yakin-stok-bbm-untuk-nataru-aman
• Kompas.id. (2022, Desember 13). Peluang dan Inspirasi Kado Natal. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/riset/2022/12/12/peluang-dan-inspirasi-kado-natal
• Kompas.id. (2022, Desember 16). Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM di Masa Natal dan Tahun Baru. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/12/15/antisipasi-lonjakan-pemudik-jelang-natal-pertamina-pantau-distribusi-bbm
• Kompas.id. (2022, Desember 15). Strategi Atasi Kemacetan di Periode Natal Diterapkan. Diambil kembali dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/metro/2022/12/14/volume-lalu-lintas-naik-menjelang-natal-strategi-atasi-kemacetan-diterapkan
- Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama. (2021). Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 2021. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama.
- Manan, A. (2016). Diskursus Fatwa Ulama tentang Perayaan Natal . Jurnal MIQOT Vol. XL No. 1, 25-43.
- Pertamina, Jelang Nataru 2024/2025, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Aman, 9 Desember 2024.