Lembaga

Kementerian Pemuda dan Olahraga

Prestasi olahraga Indonesia di kawasan regional maupun internasional sangat ditentukan oleh langkah pembibitan dan pembinaan atlet. Kementerian Pemuda dan Olahraga punya andil untuk melahirkan atlet andal dan berprestasi.

Fakta Singkat

Dibentuk
29 Juni 1946

Menteri Pertama
Wikana (29 Juni 1946 – 29 Januari 1948)

Menteri Saat ini
Zainudin Amali (2019 – 2023)
Ario Bimo Nandito Ariotedjo (2023 – 2024)

Nomenklatur:
• Departemen Negara Urusan Pemuda (1946–1948)
• Departemen Pembangunan/Pemuda (1948–1949)
• Ditiadakan (1949–1964)
• Departemen Olah Raga (1964–1966)
• Ditiadakan (1966–1978)
• Kementerian Muda Urusan Pemuda (1978–1983)
• Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (1983–1999)
• Ditiadakan (1999–2001)
• Ditiadakan (2001–2004)
• Kementerian Pemuda dan Olahraga (2004–sekarang)

Anggaran:
Rp 1,46 Triliun (Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2020)

Dasar Hukum
Peraturan Presiden No 57 Tahun 2015 tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga

*artikel diperbarui 6 April 2023

Sejarah

Chu Ying/Hsinhua News Agency

Menteri Olahraga Maladi (kedua dari kanan) bersama Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ho Lung (paling kanan) dan Menteri Budaya dan Olahraga Tiongkok Jung Kao-tang (ketiga dari kanan) menyaksikan senam massa bertajuk “Lagu Pujian Revolusi” di Peking pada 19 September 1965 di Beijing, China.

Kiprah kelembagaan yang membidangi pembangunan kepemudaan serta keolahragaan sudah ada sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945. Pada awalnya, urusan kepemudaan dan olahraga berada di bawah kewenangan Menteri Pengajaran yang saat itu dijabat oleh Ki Hajar Dewantoro.

Setahun kemudian, pada masa Kabinet Sjahrir II, Presiden Soekarno membentuk Departemen Negara Urusan Pemuda. Lembaga ini dipimpin seorang Menteri Urusan Pemuda. Menteri pertama yakni Wikana memegang tapuk pimpinan Kementerian Urusan Pemuda pada masa Kabinet Sjahrir II dan III serta Kabinet Amir Sjafrudin I dan II pada kurun waktu 29 Juni 1946 – 29 Januari 1948.

Selanjutnya, pada era Kabinet Hatta I, nomenklatur lembaga berubah menjadi Departemen Pembangunan/Pemuda dibawah pimpinan seorang Menteri Pembangunan/Pemuda. Jabatan menteri dipegang oleh Supeno (29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949). Dalam laman Kemenpora disebutkan setelah tahun 1949–1964 nomenklatur menteri yang membidangi pemuda dan olahraga ditiadakan dari kabinet.

Meskipun demikian, kiprah Indonesia dalam ikut serta pada kejuaraan atletik di kawasan Asia dan dunia tetap berjalan. Terbukti, pada tahun 1962 Indonesia justru menjadi tuan rumah Asian Games IV di Jakarta, meskipun lembaga kementerian atau departemen yang membidangi pemuda dan olahraga tidak ada dalam kabinet.

Setelah sekian lama sejak Asian Games IV tahun 1962 di era Soekarno tersebut, baru pada 2018 lalu Indonesia kembali mengukir sejarah sebagai tuan rumah Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang.

Pada era menteri Supeno, lembaga atau departemen kepemudaan dan olahraga ini diadakan lagi nomenklaturnya dalam Kabinet Dwikora I dan II (27 Agustus 1964 – 27 Maret 1966), dengan sebutan Departemen Olahraga. Jabatan menteri diubah menjadi Menteri Olahraga. Saat itu, yang diberi mandat sebagai Menteri Olahraga adalah Maladi.

Memasuki era Orde Baru pada Kabinet Pembangunan III dan IV, Abdul Gafur ditunjuk Presiden Soeharto sebagai Menteri Muda Urusan Pemuda. Jabatan ini dipegang pada Kabinet Pembangunan III (29 Maret 1978 – 19 Maret 1983) dan Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983 – 21 Maret 1988). Presiden Soeharto mengubah nomenklatur lembaga ini menjadi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.

Selama kabinet era pemerintahan Presiden Soeharto, nomenklatur menteri tidak berubah yakni Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Periode berikutnya tercatat tiga menteri memegang lembaga ini yakni Akbar Tanjung (Kabinet Pembangunan V pada 21 Maret 1987 – 17 Maret 1993), Hayono Isman (Kabinet Pembangunan VI pada 17 Maret 1993 – 16 Maret 1998), dan Agung Laksono (16 Maret 1998 – 21 Mei 1998).

Mengawali era Reformasi 1998, jabatan Menpora pada Kabinet Reformasi Pembangunan dipegang Mahadi Sinambela (23 Mei 1998 – 26 Oktober 1999). Namun, jabatan Menpora dihapus saat reshuffle Kabinet Persatuan Nasional (26 Oktober 1999 – 9 Agustus 2001). Di Kabinet Gotong Royong pada periode 9 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004, nomenklatur Kementerian Pemuda dan Olahraga juga ditiadakan.

Jabatan Menpora baru diadakan lagi pada Kabinet Indonesia Bersatu (21 Oktober 2004 – 22 Oktober 2009) pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Adhyaksa Dault ditunjuk sebagai Menpora. Nomenklatur kementerian yang semula Menteri Negara Pemuda dan Olahraga diubah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.

Setelah era Menpora Adhyaksa Dault, jabatan Menpora berikutnya dipercayakan kepada Andi Alfian Mallarangeng yang diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu II (22 Oktober 2009 – 7 Desember 2012).

Andi Mallarangeng tidak bisa menyelesaikan tugasnya setelah menjadi tersangka korupsi. Penggantinya juga berasal dari Partai Demokrat yakni Roy Suryo yang melanjutkan tugas sebagai Menpora pada 16 Januari 2013 – 20 Oktober 2014.

Pada era Presiden Joko Widodo, Menpora pada Kabinet Kerja (27 Oktober 2014 – 19 September 2019) dipercayakan kepada Imam Nahrawi. Pada penghujung masa jabatannya, Imam Nahrawi tidak dapat menyelesaikan masa tugasnya. Sekitar sebulan sebelum masa jabatannya berakhir, politis PKB ini mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK.

Kini, pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019–2024, Presiden Joko Widodo memberikan kepercayaan Zainudin Amali sebagai Menpora sejak 23 Oktober 2019 hingga sekarang. Di tangan Zainudin Amali banyak harapan besar di depan mata sebab di Indonesia akan digelar Piala Dunia U-20 FIFA 2021. Turnamen ini diselenggarakan di Indonesia pada bulan Mei–Juni 2021. Sebanyak 24 tim berpartisipasi pada putaran final. Berikutnya akan digelar event olahraga MotoGP dan Superbike Indonesia 2021 di Mandalika, Lombok, NTB.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara Stadion Utama Papua Bangkit dan arena atletik di Jayapura, Papua, Sabtu (29/2/2020). Hambatan terbesar penyelesaian pembangunan 56 arena untuk Pekan Olahraga Nasional atau PON yang akan bergulir pada 20 Oktober – 2 November 2020 mendatang adalah keterbatasan waktu, geografis, dan sumber material pembangunan yang nyaris semuanya dari luar Papua. Pemerintah pusat akan memberikan anggaran penyelenggaraan PON 2020 sebanyak Rp 328 miliar dan peralatan Rp 191 miliar.

Peran Lembaga

Capaian dalam Bidang Kepemudaan

  1. Pemuda Anti Narkoba
    Sampai 2020, Kemenpora telah merekrut 25.000 satgas pemuda anti narkoba di 1.300 desa dengan kader inti mencapai 320 pemuda dan relawan 6.400 orang di Jawa Timur, 368 kader inti dan 7360 relawan di Jawa Tengah, serta 452 kader inti dan 9.040 relawan di Jawa Barat.
  2. Infrastruktur Kepemudaan
    Menyediakan 11 infrastruktur kepemudaan di Indonesia seperti, Pusat Pelatihan Pemuda yang berfungsi sebagai tempat anak muda meningkatkan skill dan kompetensi mereka dengan kapasitas mencapai 3.000 pemuda per tahun. Kemenpora juga menyediakan Pondok Pemuda yang berfungsi sebagai pusat kegiatan kepemudaan yang mengarah pada penguatan karakter dan mental pemuda dengan kapasitas mencapai 10.000 pemuda per tahun.
  3. Program S2 Kemenpora
    Memberikan beasiswa pendidikan untuk 354 pemuda pilihan dari sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yaitu UGM 74 mahasiswa, UIN Sunan Ampel 50 mahasiswa, Universitas Hasanuddin 75 mahasiswa, Universitas Indonesia 77 mahasiswa, serta Universitas Sumatera Utara 78 mahasiswa.
  4. Wirausaha Muda Pemula
    Terfasilitasinya 501 pemuda sebagai wirausaha muda pemuda (WMP) yang tersebar di seluruh Indonesia. Tercatat hingga saat ini adalah 1.910 pemuda terlatih dibidang kewirausahaan, 170 pemuda terbentuk sebagai tenaga pelatih kewirausahaan yang tersebar di 34 provinsi dan terbentuknya Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) di tingkat nasional.
  5. Program Pemimpin Muda
    Sebanyak 950 orang terbentuk menjadi insan yang memiliki kemampuan tingkat madya, 4.375 difasilitasi mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan.
  6. Pemuda Pelopor
    Di 34 provinsi di Indonesia, tersebar Pemuda Pelopor untuk memajukan Indonesia dari wilayah pinggiran. Sebanyak 1.700 pemuda telah tersebar di 34 provinsi sebagai Pemuda Pelopor Pembangunan di Pedesaan (PSP3)
  7. Paskibraka
    Memfasilitasi proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan. Seleksi anggota dilakukan pada bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus.
  8. Pramuka
    Pembangunan fisik dan sarana yang digunakan selama pelaksanaan Jambore Nasional yang diikuti anggota pramuka dari seluruh Indonesia.

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Menteri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 Indonesia atau INAFOC Zainudin Amali, Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sekaligus Wakil Ketua INAFOC Iwan Budianto, dan Direktur Pusat Pengelola Kompleks GBK Winarto, meninjau renovasi  stadion untuk Piala Dunia Sepak Bola U-20 Indonesia pada 2021 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (10/7/2020)

Capaian Bidang Olahraga

Prestasi sejumlah event olahraga nasional:

  1. Olimpiade Rio (2016)

Indonesia berhasil mengembalikan tradisi emas dengan meraih medali emas dari cabang bulu tangkis melalui pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir. Selain itu, Indonesia juga memperoleh 2 medali perak dari cabang angkat besi atas nama Eko Yuli Irawan dan Sri Agustina.

  1. Paralympic Games Rio (2016)

Olimpiade atlet difabel, Indonesia mendapatkan prestasi atas nama Ni Nengah Widiasih dengan perolehan medali perunggu dari cabang angkat besi.

  1. Asian School Swimming

Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan peringkat di atas Hongkong dan Thailand dalam kompetisi renang antarpelajar di event Asian School Swimming pada 2015 di Palembang.

  1. ASEAN School Games (2016)

Event olahraga pelajar se-Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat ke-2 di bawah Thailand dan di atas Vietnam dengan meraih 30 emas, 34 perak, dan 35 perunggu.

  1. Asian Beach Games (2016)

Indonesia berada di peringkat ke-11 dengan total raihan 3 emas, 5 perak, dan 9 perunggu. Di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia kalah dari tuan rumah Vietnam peringkat 1, Thailand peringkat 2, Kamboja peringkat 6, dan Malaysia peringkat 10.

  1. Asian Games ke-18, di Jakarta dan Palembang (2018)

Indonesia berada di peringkat ke-4 dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

KOMPAS/ALIF ICHWAN

Puncak peringatan Hari Olahraga Nasional XXVII tahun 2010 berlangsung di Gedung Tennis Indoor, Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (21/9/2010). Acara diisi dengan penandatanganan kerja sama, penyerahan penghargaan bidang olahraga, dan oratorium “Kebangkitan Olahraga Nasional Raih Prestasi Dunia”.

Acara yang diselenggarakan

  1. Pekan Olahraga Nasional
  2. Pekan Paralimpik Nasional
  3. Pekan Olahraga Wartawan Nasional
  4. Pekan Olahraga dan Seni Antar-Pondok Pesantren Tingkat Nasional
  5. SEA Games
  6. Asian Games

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kembang api memeriahkan pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8/2018) malam. Pembukaan Asian Games 2018 disambut meriah oleh masyarakat Indonesia dan mancanegara

Tata kelola keolahragaan nasional

  1. Reformasi Tata Kelola Sepak bola Indonesia

Pencabutan Surat Pembekuan PSSI menjadi bukti bahwa pemerintah tetap mengawal komitmen perbaikan sepak bola di Indonesia. Menpora Imam Nahrawi telah menandatangani SK pencabutan pembekuan PSSI dengan dua alasan yaitu, komitmen serius dari FIFA dan komitmen anggota PSSI untuk mendukung perubahan terhadap sepak bola Indonesia.

  1. Pelaksanaan Indonesia Soccer Championship (ISC 2016)

ISC menjadi tonggak kebangkitan sepak bola Indonesia dengan dimulainya Kick Off babak kedua di Stadion Mandala Jayapura, Papua bulan April 29 April 2016. ISC bisa bergulir kembali karena pemerintah menilai ada perubahan sikap yang ditunjukkan oleh para stakeholder sepak bola. Perubahan ini terkait hubungan antara negara, dalam hal ini pemerintah dengan para stakeholder sepak bola.

KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTRO

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kanan) didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (dua dari kanan) saat membuka Kongres Biasa PSSI 2020 di Badung, Bali, Sabtu (25/1/2020). Kongres tersebut membahas persiapan Piala Dunia U-20 2021 dan membentuk badan yudisial PSSI.

Terobosan

1. Menggalang dukungan publik untuk partisipasi Rio Haryanto dalam Balapan Formula One. Inisiasi Gerakan Merah Putih untuk Rio Haryanto hingga meminta dukungan pendanaan parlemen.

2. Persiapan Pembangunan Olympic Center
Sesuai dengan amanat dari Presiden Joko Widodo saat menerima atlet Indonesia yang berhasil di Olimpiade Rio, Presiden menugaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk fokus dalam pengembangan olahraga yang dapat menghasilkan medali di Olimpiade, seperti, bulu tangkis, panahan dan angkat besi.

3. Peningkatan prestasi olahraga secara berjenjang, menyeluruh dan menyasar pada semua kalangan:
a. Kompetisi olahraga di berbagai jenjang usia mulai dari Liga Sepak bola untuk usia 14, 16 dan usia 18 tahun.
b. Liga Santri Nusantara untuk kalangan santri di pondok pesantren agar kalangan ponpes di seluruh Indonesia memiliki aktivitas positif di bidang olahraga dan melahirkan bibit unggul dalam dunia sepak bola.

4. Penghargaan dan Jaminan Hari Tua bagi atlet berprestasi
Pemerintah memberikan Jaminan Hari Tua untuk para atlet berprestasi sebagai masa depan atlet. Seperti diberi penghargaan sebesar 5 miliar rupiah untuk peraih emas di olimpiade, peraih perak sebesar 2 miliar dan peraih perunggu sebesar 1 miliar.

5. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur olahraga di desa-desa dan juga di wiliayah pinggiran di seluruh Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan konsep Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari desa dan wilayah pinggiran. Seperti program 1 desa 1 lapangan olahraga yang telah berbangun 400 lapangan dengan target 800 lapangan.

6. Kesetaraan Pengembangan Olahraga untuk Penyandang Disabilitas
Perhatian terhadap atlet disabilitas sangat menjadi perhatian pemerintah. Saat di Brazil dalam Paralimpic Games, Indonesia berhasil meraih 1 perunggu melalui angkat besi yaitu Ni Nengah Widiasih. Komitmen bonus dan penghargaan akan diperoleh dalam jumlah yang sama untuk atlet penyandang disabilitas yang berprestasi di arena, emas dengan 5 miliar rupiah, perak dengan 2 miliar rupiah, dan perunggu dengan 1 miliar rupiah.

7. Pelaksanaan Olimpiade Olahraga Rekreasi dan Tradisional dalam The 6th Tafisa Games 2016
Ajang ini telah menjadi momentum kebangkitan olahraga tradisional Indonesia dan diapresiasi oleh dunia internasional dan acara ini diikuti oleh 87 negara dan 29 provinsi dari seluruh Indonesia.

8. Asian Games 2018
Pesta olahraga bangsa-bangsa Asia ke-18 yang berlangsung pada 18–28 Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia sebagai penyelenggara kejuaraan atletik tingkat Asia. Sebelumnya terakhir kali Indonesia menggelar Asian Games yakni tahun 1962.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Indah Pennywati, ibunda dari pembalap formula 1 Rio Haryanto menghadiri acara Solidaritas Merah Putih untuk Rio Haryanto di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016). Kegiatan solidaritas tersebut untuk menggalang dana bagi Rio Haryanto yang membawa nama Indonesia berlaga di Formula 1.

Organisasi

  • Menteri Pemuda dan Olahraga
  • Sekretariat Kementerian
  • Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
  • Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
  • Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga
  • Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga
  • Staf Ahli Bidang Politik
  • Staf Ahli Bidang Ekonomi Kreatif
  • Staf Ahli Bidang Hukum Olahraga
  • Staf Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan

Anggaran

Dalam Lampiran Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur Anggaran Kementerian dan Lembaga Pemerintah, semula anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga sebesar 1,73 triliun rupiah. Namun, karena ada penyesuaian anggaran akibat pandemi Covid-19, maka anggaran diubah menjadi 1,46 triliun rupiah.

Referensi

Kementerian Pemuda dan Olahraga

Peraturan Presiden No 57 Tahun 2015 tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga