KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC Abdulbar M Mansoer (kiri) menjelaskan maket rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika atau The Mandalika yang akan menjadi lokasi sirkuit MotoGP kepada Presiden Joko Widodo bersama rombongan di Balawisata Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (17/5/2019).Terkait persiapan pembangunan street circuit Mandalika, saat ini sudah dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain survey lokasi, topografi, pemasangan pagar, land clearing serta penyusunan design sirkuit/homologasi.
Fakta Singkat
Dibentuk
12 November 1973
Kegiatan:
- Mengembangkan Destinasi Pariwisata
- Mengelola kawasan pariwisata terintegrasi
Pengembangan kawasan:
The Nusa Dua di Bali (sejak 1974)
Pengembangan saat ini:
- Destinasi Pariwisata Superprioritas
- Kawasan Kuta Mandalika (The Mandalika)
- Pengembagan Sirkuit Mandalika
- Event MotoGP (sejak Maret 2022)
- Event Superbike (sejak November 2021)
Presiden Direktur
Abdulbar M Mansoer (2015-2020 dan 2020-2022)
Ari Respati (Agustus 2022 – saat ini)
Laman:
Indonesia Tourism Development Corporation
*artikel di-update 17 Februari 2023
Sepanjang tahun 2020, Indonesia dan negara-negara di seluruh belahan dunia menghadapi tantangan. Perekonomian dunia dihadapkan dengan berbagai tantangan di semua sektor imbas dari pandemi Covid-19, termasuk sektor pariwisata yang menjadi salah satu sektor dengan dampak terparah.
Kendati demikian, kondisi tersebut tak menyurutkan upaya PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk tetap fokus kepada hal-hal yang ingin dicapai di tengah iklim usaha yang penuh dengan ketidakpastian. Hal ini merupakan pondasi yang bersifat fundamental dalam mempersiapkan masa depan usaha ke level yang lebih tinggi.
Sepanjang 2020, pembangunan infrastruktur tidak mengendor dan terus dilakukan sebagai bukti komitmen perusahaan dalam mewujudkan penyelenggaraan event internasional #IndonesianGP atau MotoGP di Sirkuit Mandalika dan percepatan pembangunan Kawasan The Mandalika.
Seiring dengan program Pemerintah terkait pengembangan destinasi baru di Indonesia, maka semakin banyak permintaan baik dari swasta maupun sinergi BUMN untuk mengembangkan destinasi pariwisata baru di Indonesia maupun di luar negeri. Hal ini turut menjadi daya tarik dalam bidang Destination Management Organization (DMO) untuk pengembangan destinasi baru di Indonesia.
Sementara itu, dalam upaya pemulihan iklim pariwisata di Indonesia pada masa adaptasi normal dan pascapandemi Covid-19, ITDC bertekad untuk selalu memberikan kinerja terbaik melalui implementasi kebijakan dan strategi yang tepat sasaran.
ITDC menjadi salah satu BUMN yang dipercaya untuk menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), guna menjaga stabilitas dan mendorong kebangkitan pariwisata sebagai motor pemulihan ekonomi nasional. Penambahan PMN pada ITDC akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang di KEK Mandalika sehingga diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi sektor pariwisata pascapandemi Covid-19 melalui peningkatan jumlah lapangan pekerjaan serta pemberdayaan UMKM di KEK Mandalika dan sekitarnya. PMN pada ITDC juga akan mendukung pengembangan KEK Mandalika sebagai salah satu dari 10 (sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2020–2024 menjadi “New Bali”.
ITDC telah mengelola The Nusa Dua di Bali, sebuah kompleks pariwisata di Bali Selatan yang telah terkenal di mancanegara, yang selama bertahun-tahun tetap menjadi destinasi wisata yang paling diminati oleh banyak merek perhotelan kelas atas.
Pada tahun 1974 pengembangan Nusa Dua mulai dilakukan. ITDC mengubah daerah pantai yang tidak produktif dengan upaya menciptakan kawasan wisata yang mewah, yang akan terus menarik demografi kelas atas para pelancong internasional serta konvensi dan pameran skala besar, seperti Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Pada 2022, The Nusa Dua di Bali akan dijadikan lokasi pertemuan Forum G20.
Pengembangan The Nusa Dua, merupakan proyek pariwisata pertama Bank Dunia untuk Indonesia, yang berperan sebagai katalis untuk pariwisata Bali, sekaligus sebagai tolok ukur destinasi pariwisata masa depan.
Saat ini ITDC melakukan pengembangan The Mandalika di sepanjang garis pantai selatan Lombok, Nusa Tenggara Barat. ITDC juga merupakan pemilik Sirkuit Mandalika yang dijadikan sebagai ajang MotoGP dan Kejuaraan Dunia Superbike. The Mandalika dilengkapi dengan fasilitas dan daya tarik berstandar internasional.
Kawasan wisata di Mandalika merupakan contoh dari komitmen pemerintah Indonesia untuk industri pariwisata saat ini dengan tujuan mendongkrak pariwisata sebagai penghasil devisa negara utama. Saham yang dimiliki ITDC 100 persen sepenuhnya dimiliki oleh negara yang diwakili oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemilik saham.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Pada lanskap pemandangan di utara Bukit Seger terlihat dua pantai mengapit Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, seperti terlihat Januari 2021 lalu.
Kegiatan bisnis perusahaan
Sejumlah kegiatan bisnis perusahaan, antara lain, merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah serta menggunakan tanah untuk keperluan daerah pariwisata dan menata serta membagi lebih lanjut dalam satuan-satuan lingkungan tertentu; dan mengembangkan jasa-jasa prasarana dan fasilitas-fasilitas pariwisata lainnya.
ITDC juga menyerahkan dan menyewakan bagian-bagian tanah kepada pihak ketiga untuk membangun sarana pariwisata berikut segala fasilitas pendukungnya menurut persyaratan yang ditentukan perusahaan selaku pemegang hak, yang meliputi segi-segi peruntukan, penggunaan, jangka waktu berikut keuangannya dengan ketentuan pemberian hak atas tanah kepada pihak ketiga dilakukan oleh pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan yang diterapkan dalam anggaran dasar.
Selain itu ITDC juga membangun, membeli, menjual dan mengelola properti termasuk hotel, apartemen, kondominium, vila, dan agrowisata serta fasilitas penunjang lainnya.
Jasa konsultasi juga dilakukan ITDC terutama di bidang pengembangan pariwisata, manajemen properti termasuk hotel, pemeliharaan, perawatan serta penyediaan fasilitas penunjang lainnya.
ITDC juga melakukan perencanaan, membangun, dan mengembangkan jasa-jasa prasarana dan fasilitas-fasilitas umum lainnya meliputi pengelolaan limbah, biro perjalanan, restoran, katering, fasilitas hiburan dan olahraga serta penyewaan ruangan dalam lingkungan daerah-daerah wisata. Membangun infrastruktur yang dipandang perlu untuk keperluan pengusahaan dan administrasi daerah-daerah pariwisata. Selain itu, ITDC juga melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk usaha perkantoran, pusat perbelanjaan, convention center dan periklanan.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Menteri Pariwisata Arief Yahya (dua dari kiri) didampingi Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (tiga dari kiri), mendengar penjelasan Direktur Konstruksi dan Operasi Ngurah Wirawan (paling kanan) terkait pembangunan Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (10/10/2019). Menurut ITDC selaku pengelola KEK Mandalika, hingga saat ini pekerjaan tanah (ground work) sirkuit telah mencapai 30 persen yang meliputi landclearing, penggalian lahan, dan pamagaran lahan. Pengaspalan akan dimulai pada Desember mendatang.
Artikel terkait
Visi dan misi
Visi
Menjadi pengembang destinasi pariwisata kelas dunia.
Misi
- Mengembangkan destinasi pariwisata yang terpilih melalui kerja sama dengan Pemerintah dan masyarakat.
- Membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di bidang pengelolaan destinasi.
- Menjadikan brand equity perusahaan sebagai indikator promosi destinasi pariwisata Indonesia melalui kerja sama dengan institusi internasional.
- Bersinergi dengan BUMN lain dalam pengembangan destinasi pariwisata.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
KEK Pariwisata Mandalika – Potret dari udara jalan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dibangun oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (18/11/2018). Berbekal pengalaman dan kesuksesan mengelola dan mengembangkan the Nusa Dua di Bali, ITDC diharapkan mampu menjadikan KEK Mandalika menjadi tujuan utama wisata dunia.
Artikel terkait
Organisasi perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan:
- Commissioner
- Audit Committee
- Risk Management Committee
- Nomination & Remuneration Committee
- President Director
- Internal Audit Division
- Finance, Strategy & Risk Management Director
- Business Development Director
- Operation & Business Innovation Director
- Technical & Human Capital Director
- Corporate Secretary Division
- Finance Division
- Legal & Risk Management Division
- Sales & Marketing Division
- Business Development Division
- Business Innovation Division
- Destination Management Division
- Subdiary Management Division
- Project Management Office (PMO) Division
- Human Capital & General Affair Division
- Provurement Division
- SBU The Nusa Dua
- SBU The Mandalika
- Affiliation Company PT JM Bali Toll
- Affiliation Company PT BGS (Hotel Mercure)
- Affiliation Company PT PBR (Hotel Courtyard)
- Affiliation Company PT Gain (GWK)
- Subsidiary PT ITDC NU
- Subsidiary PT ITDC NP
Profil Sirkuit Mandalika dan Event MotoGP Mandalika. Sumber: Harian Kompas, 16 Maret 2022
Komisaris, direksi, dan grup perusahaan
Komisaris
Komisaris Utama:
- Ricky Joseph Pesik
Komisaris:
- Irzani
- Zainal Mutaqin
Komisaris Independen:
- Ulin Ni’am Yusron
Pimpinan ITDC
Dewan Direksi
- Ari Respati (Presiden Direktur)
- Ahmad Fajar (Direktur Keuangan, Strategi dan Manajemen Risiko)
- Wenda Ramadya Nabiel (Direktur Sumber Daya dan Kepatuhan Hukum)
- Ema Widiastuti (Direktur Pengembangan Bisnis)
- Troy Reza Warokka (Direktur Operasional)
Grup Perusahaan
Entitas Anak (Subsidiaries)
- PT ITDC Nusantara Properti
- PT ITDC Nusantara Utilitas
Entitas Asosiasi (Associates)
- PT Garuda Adi Matra
- PT Jasa Marga Bali Tol
- PT Peninsula Bali Resort
- PT Bali Griya Shanti
Entitas Cucu (Sub-subsidiaries)
- PT Kuta Mandalika Nusantara (MGPA Nusantara Jaya)
- PT Jelajah Keindahan Indonesia
- PT Manajemen CBT Nusantara (Balkondes)
LITBANG KOMPAS/TOPAN YUNIARTO
Tona Artshop merupakan salah satu UMKM yang menjual cendera mata bertema MotoGP (3/3/2021). UMKM yang bergerak di bidang souvenir ini salah satu UMKM binaan ITDC yang berada di Kawasan Bazaar Mandalika, Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Penghargaan dan sertifikasi
Tahun 2020
- BUMN CSR AWARD -Gold Award (Bali CSR Award)
- Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan
- Sertifikat Standar CHSE
- Sertifikat Tatanan Kehidupan Era Baru
- Bintang 4-TOP CSR Awards 2020
- Good Performance- BUMN Performance Excellence Awards 2020
- Reporting Champion-Proyek Pengembangan Infrastruktur Pariwisata Mandalika
Tahun 2021
- Piagam Penghargaan-Wajib Pajak Berkontribusi Signifikan (Kantor Pelayanan Pajak Praya)
- Silver Champion-Branding Campaign Award “Planet Tourism Indonesia 2021”
- BUMN CSR AWARD-Platinum Award (BALI CSR AWARD)
- BUMN CSR AWARD-Gold Award (BALI CSR AWARD)
The Nusa Dua
Kawasan pariwisata The Nusa Dua terletak di tenggara Pulau Bali. Sebagai kawasan pariwisata, The Nusa Dua memiliki aksesibilitas yang memudahkan para wisatawan untuk mengunjunginya. Kawasan ini berjarak 8 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai. The Nusa Dua pertama kali dikembangkan pada awal dekade 1970-an dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan fasilitas akomodasi premium bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
The Nusa Dua pada mulanya merupakan kawasan yang sunyi dan terpencil. Kini kawasan tersebut telah berkembang menjadi kawasan bergengsi pada lingkup internasional yang menguntungkan serta mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di kawasan dan sekitarnya.
The Nusa Dua merupakan salah satu karya pengembangan destinasi pariwisata tingkat dunia yang terbaik saat ini. Untuk mendukung hal tersebut, berbagai event berskala internasional juga telah dilakukan di The Nusa Dua sebagai salah satu upaya mempromosikan pariwisata Indonesia di kancah dunia.
Selama lebih dari 40 tahun, realisasi pengembangan kawasan The Nusa Dua secara konsisten berpegang pada desain zonasi tata ruang, batasan garis pantai, konsep pertamanan, desain utilitas, dan sistem keamanan sesuai rencana induk pengembangan yang dibuat pada 1972.
Sebagai kawasan pariwisata, The Nusa Dua juga mengusung konsep kawasan berwawasan lingkungan. Pada lingkungan The Nusa Dua, terdapat area hijau seluas ± 30 ha (10 persen dari luas kawasan) yang tersebar di seluruh kawasan. Area hijau tersebut ditanami 6.080 pohon, yang terdiri dari berbagai jenis tanaman, termasuk sebanyak 2.899 pohon berkategori langka.
KOMPAS DUDI SUDIBYO
Air mancur seratus kepala naga menghiasi kolam gerbang masuk hotel terindah di Bali, Nusa Dua Beach Hotel, yang dibangun seluas 35.000 m2 di atas tanah seluas 8,5 hekter (17/12/1982).
Konsep pengembangan taman The Nusa Dua mengadopsi konsep Bali, yaitu Panca Warna, penanaman pohon yang didominasi warna gelap di sebelah utara, warna putih di sebelah timur, warna merah di sebelah selatan, dan warna kuning di sebelah Barat. Taman-taman tersebut, salah satunya, berfungsi sebagai tempat konservasi flora lokal, seperti pandan ijo, kayu santen, camplung, bekul, juwet, yang ditanam secara menyebar di seluruh kawasan.
Untuk mendukung hal tersebut, dilakukan pengelolaan sampah yang menyeluruh. Produksi sampah yang tiap harinya mencapai ± 18 meter kubik, sebagian diolah untuk menjadi pupuk organik. Pupuk organik tersebut kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Terdapat Unit Komposting yang telah menggunakan teknologi effective microorganism, sehingga proses pembusukan dalam pembuatan pupuk dapat dipercepat.
Atas konsep wawasan lingkungan ini, pada 2004 lalu The Nusa Dua meraih sertifikasi Green Globe 21 Asia Pasific untuk kategori “Community Resort” yang dikeluarkan oleh Green Globe Foundation, sebuah lembaga dunia yang didukung PBB. The Nusa Dua merupakan kawasan pariwisata pertama di dunia yang memperoleh sertifikasi tersebut. The Nusa Dua juga menjadi destinasi pariwisata pertama di Indonesia yang meraih Sertifikat Peringkat Emas Nasional Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia atau Gold Indonesia Sustainable Tourism Certification (Gold ISTC). Penetapan diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia atau Indonesia
Sustainable Tourism Certification (ISTC) berdasarkan Sertifikat No.01/LS-ISTC/IX/2019. Sertifikasi ini menggunakan standar United Nation World Tourism Organization (UNWTO) maupun Global Sustainable Tourism Council (GSTC).
Hingga 2020, di kawasan The Nusa Dua terdapat 16 hotel, 1 unit condotel dan 4 serviced apartment atau villa. Selain itu, terdapat pula pusat perbelanjaan, museum, tempat pertunjukan budaya, lapangan golf, serta berbagai fasilitas lain penunjang aktivitas pariwisata di kawasan tersebut.
The Mandalika
The Mandalika merupakan destinasi pariwisata yang dikembangkan Perusahaan menjadi satu dari 10 Bali Baru, proyek strategis nasional. The Mandalika terletak di bagian selatan Pulau Lombok dengan garis pantai berpasir putih yang berkilau sepanjang 16 kilometer.
Sejak awal, pembangunan kawasan pariwisata The Mandalika dirancang dengan tujuan ekowisata yang menggabungkan energi surya yang bersih, bangunan desalinasi air, dan menjaga lebih dari 51 persen resort sebagai ruang terbuka hijau.
Perusahaan mengembangkan konstruksi kawasan The Mandalika dengan total luas 1.175 hektare. Infrastrukturyang dibangun oleh perusahaan berupa infrastruktur dasar seperti reverse osmosis (untuk proses penyaringan air), sel surya, tempat pengolahan air bersih dan air limbah, serta fasilitas pendukung aksesibilitas seperti pelabuhan dan marina, sekolah pariwisata, tempat-tempat ibadah, perkantoran, jalan, jembatan, irigasi, listrik gas, serta fasilitas teknologi komunikasi dan informasi.
Pada periode tahun 2011 hingga 2014, Perusahaan telah melakukan berbagai persiapan pengembangan kawasan seperti pembuatan Visioning Masterplan,
Detail Masterplan, dokumen-dokumen lingkungan seperti AMDAL/RKL/UKL. Setelah AMDAL/RKL/UKL disahkan pada 2013, perusahaan langsung memulai pembangunan fisik badan jalan sepanjang 4 kilometer di area pantai Tanjung Aan.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menetapkan kawasan The Mandalika sebagai 1 dari 10 destinasi wisata unggulan Indonesia. Pada Oktober 2017, secara resmi Presiden Joko Widodo juga telah meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika.
Sesuai dengan visi Perusahaan, The Mandalika akan dipenuhi oleh hotel-hotel ternama berkapasitas besar. Keberadaan hotel berbintang 4 dan 5 di kawasan The Mandalika nantinya akan membantu pertumbuhan bisnis MICE seiring pengembangan pusat konvensi eksibisi yang terpadu dengan pembangunan sirkuit jalan raya yang diharapkan mampu mendorong penyelenggaraan acara-acara besar, baik berskala domestik maupun internasional.
Selain itu, perusahaan juga merancang pembangunan Theme Park dengan total luas 40,49 ha yang menjadi daya tarik tersendiri dalam menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Lokasi Theme Park berada di Distrik Timur di area The Rainbow.
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri), di dampingi Wakil Gubernur NTB, M Amin (kedua kiri), DirutPT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer (ketiga kanan) dan Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT (kedua kanan) menekan tombol peresmian “Signage” Kawasan KEK Mandalika di pantai Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (27/1/2017).
Dengan pertimbangan sisi ekonomi, lahan tempat area yang direncanakan cukup strategis di pintu masuk Mandalika, maka Water Park diposisikan di area The Lagoon di Distrik Barat. Sementara itu, perusahaan juga melakukan pengembangan wisata berbasis alam di daerah Gerupuk di Mandalika, yaitu The Mangrove Sanctuary of Gerupuk Beach atau The Santuary yang direkomendasikan agar Mangrove Eco Park ini juga memiliki fasilitas akomodasi yang dikemas menyatu dengan alam sekitarnya yang memiliki luas total 103,9 ha.
Sebagai hasil dari percepatan pembangunan kawasan yang diemban Perusahaan sejak akhir 2015, berbagai perbaikan fisik telah dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan dan sustainability kawasan The Mandalika dan lingkungan sekitar, antara lain, pembangunan fasilitas publik Masjid Nurul Bilad yang berkapasitas 4.000 jamaah, beautifikasi Kuta Beach Park berikut renovasi fasilitas penunjang area Kuta Beach Park dan Masjid Nurul Bilad berupa Sentral Parkir berkapasitas 900 kendaraan bermotor, penataan landscape dan pembersihan Area Bazaar Mandalika, peningkatan infrastruktur kawasan (rambu-rambu lalu lintas maupun signage) dan pemagaran perimeter Kawasan The Mandalika, serta peningkatan fasilitas Mandalika Dog Shelter.
Sementara itu, berbagai event diselenggarakan, dari mulai event berbasis pemberdayaan komunitas dalam program Community Colaboration yang diselenggarakan setiap bulannya berkolaborasi bersama komunitas-komunitas Kuta Mandalika pada khususnya dan Lombok pada umumnya, menampilkan seni, budaya, kreatifitas dan juga olah raga serta lingkungan hidup.
Pembangunan dan pengembangan Kompleks Mandalika International Circuit termasuk Jalan Kawasan Khusus (JKK) yang terus berjalan saat ini akan melengkapi fasilitas di dalam kawasan untuk menjamu berbagai atraksi sportainment kelas dunia. Hal ini akan memperkuat positioning The Mandalika sebagai destinasi pariwisata untuk menikmati berbagai kegiatan dan atraksi sportainment di Indonesia dan dunia. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC)/ PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)
ITDC Gunakan Rp 500 Miliar Penyertaan Modal Negara Bangun Mandalika, Kompas.id, 13 April 2021
ITDC Menerima Proyek Infrastruktur Dasar Mandalika, Kompas.id, 5 Oktober 2021
ITDC-MGPA Tingkatkan Kualitas ”Marshal” Mandalika, Kompas.id, 29 Januari 2022