Foto | Hari Dokter

Para Dokter yang Mengabdi di Daerah Terpencil

Dokter-dokter yang berbakti demi kemanusiaan di daerah-daerah terpencil

Dari data BPS pada tahun 2018 jumlah dokter di Indonesia berjumlah sebanyak 110.040 orang, mencakup dokter umum, spesialis dan dokter gigi. Jumlah tersebut masih jauh dari cukup dibanding jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 265 juta jiwa. Artinya secara proporsi, setiap 1 (satu) orang dokter menangani sekitar 2.400 orang di Indonesia yang luas wilayahnya sekitar 7,81 juta km2. Penyebarannya pun masih belum merata. Masyarakat di daerah pedalaman, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur masih banyak yang kesulitan mendapatkan pelayanan dokter.

Di tengah banyaknya dokter yang memilih bekerja di perkotaan, masih ada dokter-dokter yang terpanggil untuk melayani kesehatan di daerah-daerah terpencil.

Beberapa foto dari Arsip Kompas mengambarkan kegiatan beberapa dokter yang sedang bertugas memberi pengobatan kepada masyarakat di daerah terpencil. Itulah gambaran sejatinya tugas seorang dokter, yaitu, berbakti demi kepentingan kemanusiaan. Selamat Hari Dokter.

KOMPAS/HARRY SUSILO

KOMPAS, 3 Desember 2018

Dokter Agus Harianto, penggagas terbentuknya Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga, yang merupakan kapal rumah sakit yang diinisiasi oleh alumni Universitas Airlangga, Surabaya. Selain sebagai kapal riset, kapal ini juga bertujuan meningkatkan minat dokter muda untuk mengabdi di wilayah terpencil membantu masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

KOMPAS, 13 Januari 2018

Dokter Carol Jaqueline memeriksa seorang anak yang dirawat di RSUD Agats, Papua karena menderita campak dan gizi buruk.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

KOMPAS, 5 Juni 2017

Dokter Verdyanto Saliama sedang memeriksa seorang anak di Desa Batugoyang, Kecamatan Aru Selatan Timur, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku dalam rangkaian Ekspedisi Kas Keliling Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku. Layanan kesehatan bagi penduduk di wilayah perbatasan itu sangat memprihatinkan.

KOMPAS/FABIO M LOPES COSTA

KOMPAS, 12 Agustus 2015

Dokter Rini Rahman menimbang berat bayi di Balai Desa Kibay, Kecamatan Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua. Rini termasuk salah satu dari delapan dokter PTT yang bertugas di daerah pedalaman di Keerom,

KOMPAS/A PONCO ANGGORO

KOMPAS, 11 April 2013

Dokter Muchtar Nasir, anggota tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan kepada warga di pedalaman Pegunungan Tambrauw, Kampung Kwesefo, Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.

KOMPAS/AGUS SUSANTO 

KOMPAS, 29 Juni 2012

Dokter dan tenaga medis mencatat jumlah pasien dan stok obat-obatan setelah imunisasi di Kampung Yaleskomo, Distrik Asolokobal, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Tenaga medis harus berjuang dengan berjalan kaki selama tiga jam dan mendaki perbukitan untuk sampai di kampung tersebut.

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO 

KOMPAS, 3 Mei 2012

Dokter I Wayan Putra mengecek kondisi Isye Mandacan, warga pedalaman di Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, yang akan melahirkan pada hari itu. Ketersediaan petugas medis dan kedisiplinan untuk bertugas di lokasi penugasan menjadi kendala bagi peningkatan pelayanan medis di daerah pedalaman.

KOMPAS/C WAHYU HARYO PS

KOMPAS, 2 Oktober 2007

Dokter Carlos Dja’afara sedang memeriksa seorang pasien. Ia adalah Kepala Puskesmas Sungai Duri Kabupaten Bengkayang dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang, Kalbar. Sepanjang kariernya sebagai dokter, ia mengabdi dan melayani masyarakat di daerah terpencil. Pada tahun 2006, ia meraih penghargaan sebagai dokter teladan tingkat nasional.