Kronologi | Hari Dokter

Tenaga Medis yang Gugur Memerangi Covid-19

Mengorbankan nyawa. Itulah yang harus dipertaruhkan para dokter serta tenaga kesehatan dalam memerangi virus korona baru, Covid-19. Banyak di antara para dokter yang gugur dalam ikhtiar melawan virus ini. Pada merekalah, terkenang pengorbanan yang tak terperi.

 

Pengendara sepeda motor melintasi mural yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang ada di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat (5/4/2020). Mural itu dibuat sebagai ungkapan terima kasih dan dukungan kepada tenaga medis yang berada di garda paling depan dalam mengatasi pandemi ini.

KOMPAS/ALIF ICHWAN

Tanggal 2 Maret 2020, pemerintah secara resmi mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama yang ada di negeri ini.

Sebelum diumumkannya kasus pertama di Indonesia, banyak hal telah dilakukan pemerintah, bersama-sama dengan banyak pihak, terutama para dokter. Beberapa hal besar dilakukan seperti penjemputan WNI yang berada di Wuhan, China.

Sebanyak 238 warga Indonesia dievakuasi dari Wuhan, China, dan kemudian diobservasi di Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Mereka diobservasi di RS TNI Terintegrasi Tingkat III Pangkalan TNI AU Raden Sadjad. Setelah 14 hari diobservasi, para WNI dari Wuhan ini akhirnya dipulangkan ke tempat tinggal masing-masing dalam keadaan sehat.

Penjemputan lain pun dilakukan pada 188 warga negara Indonesia awak kapal pesiar World Dream. Mereka dijemput, lalu dikarantina di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. Kemudian penjemputan terakhir yaitu bagi 69 awak kapal pesiar Diamond Princess. Mereka dievakuasi dari Jepang dan mendarat di Bandar Udara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Selanjutnya mereka juga akan dikarantina di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.

Proses penjemputan serta karantina ini tentu tak lepas dari campur tangan mereka para dokter serta tenaga kesehatan lainnya. Campur tangan mereka menghadapi virus ini bahkan telah dimulai sedari awal sebelum ada kasus positif yang dikonfirmasi pemerintah.

Setelah muncul kasus positif, para garda depan ini tak tanggung tanggung dalam berjuang, bahkan mengorbankan nyawanya. Hingga 25 Oktober, Tim Mitigasi Dokter PB IDI mencatat 141 dokter gugur. Dari 141 dokter, 75 dokter merupakan Dokter Umum, empat di antaranya adalah Guru Besar. Kemudian 64 Dokter Spesialis, enam di antaranya adalah Guru Besar, serta dua dokter residen. Arsip Kompas pun merekam beberapa kisah gugurnya para dokter dalam memerangi Covid-19 ini.

Selamat jalan, para pejuang kesehatan. Jasamu terkenang selamanya.

2 Maret 2020
Indonesia mengumumkan adanya dua orang yang terkonfirmasi positif virus Covid-19. Mereka yang berasal dari Depok, Jawa Barat ini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.

12 Maret 2020
Dokter Laurentius Panggabean meninggal dalam usia 57 tahun terpapar virus Covid-19. Beliau merupakan dokter spesialis kesehatan jiwa dan menjadi Dirut RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta sejak 12 September 2018. Sebelumnya, dr Laurentius pernah menjabat sebagai Dirut RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang Jawa Timur, dan Dirut RS Ketergantungan Obat Cibubur Jakarta.

17 Maret 2020
Dokter Ucok Martin, Sp.P gugur saat memerangi Covid-19. Beliau adalah dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan.

21 Maret 2020
Djoko Judodjoko, Sp.B meninggal dunia dan positif Covid-19. Dokter bedah senior anggota IDI Kota Bogor ini dikenal mahir bermain piano, meski tak pernah khusus belajar musik. Beliau aktif membina grup angklung para dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bogor dan tenaga kesehatan di sana.

23 Maret 2020
Efrizal Syamsudin, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang ini terakhir menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih. Beliau adalah salah satu garda depan covid-19 yang gugur.

Pada hari yang sama Guru Besar Epidemiologi FKM UI, Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc berpulang. Sebelum meninggal, Prof Bambang ditangani dan dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta.

24 Maret 2020
Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Iwan Dwiprahasto berpulang. Beberapa hari sebelumnya, Prof Iwan dinyatakan positif menderita Covid-19.

Tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi turun dari mobil ambulans di Green Hotel, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang dijadikan tempat isolasi khusus pasien positif Covid-19 (12/10/2020) . Manajemen The Green Hotel Bekasi telah menyiapkan 90 tempat tidur untuk isolasi khusus pasien Covid-19 yang masa kontraknya 1-31 Oktober 2020. Sejak dioperasionalkan sudah 20 pasien positif Covid-19 menempati kamar di hotel tersebut, hingga 12 Oktober  2020 siang tinggal 16 pasien. (KOMPAS/AGUS SUSANTO).

26 Maret 2020
Dokter Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh termasuk dokter yang meninggal di awal-awal pandemi melanda Indonesia, ketika rumah sakit dibanjiri pasien dan sistem deteksi dini kita terhadap Covid-19 tidak memadai. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta ini sehari-hari bertugas di Klinik Central Medika, Karang Sambung, Bekasi.

31 Maret 2020
Ratih Purwarini, M.Si bukan hanya dokter, namun dia juga memiliki keberpihakan terhadap perempuan korban kekerasan. Sekalipun masih aktif menjadi dokter, anggota IDI Jakarta Timur ini juga dikenal aktif sebagai Relawan Unit Pengaduan Rujukan (UPR) Komnas Perempuan. Beliau wafat memerangi Covid-19 dengan penyakit penyerta, yaitu asma.

3 April 2020
Ketty Herawati Sultana, dokter senior di RS Medistra, Jakarta. Setelah menjalani perawatan sekiar tujuh hari, dr Ketty akhirnya berpulang di rumah sakit tempatnya mengabdikan hampir seluruh perjalanan karir kedokterannya.

Pada hari yang sama, Prof Nasrin Kodim juga berpulang setelah melawan Covid-19. Prof Nasrin Kodim adalah seorang Guru Besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

4 April 2020
Sebagai salah satu dokter spesialis bedah ortopedi senior dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, DR. dr. Lukman Shebubakar, Sp.OT (K) adalah pegawai negeri sipil di RSUP Fatmawati dan aktif menjadi dosen pembimbing di FK UI. Beliau dirawat sebagai PDP Covid-19 di RS Premier. dr. Lukman kemudian terkonfirmasi positif COVID-19 dan meninggal di RSUP Persahabatan.

15 April 2020
Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P meninggal dunia akibat penyakit paru serta terinfeksi virus SARS-COV-2. Sebelum dirujuk di RSUD Ulin Banjarmasin dan dirawat intensif selama satu minggu, dokter senior yang pernah menjabat sebagai direktur rumah sakit ini sempat dirawat di rumah secara mandiri. Sebelum akhirnya jatuh sakit dan terinfeksi Covid-19, pria berusia 74 tahun ini masih berpraktik melayani pasien di RS Islam Banjarmasin dan RS Suaka Insan Banjarmasin. Selain itu ia juga menjadi Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan (Uniska).

25 April 2020
Dalam usia relatif muda, dr. Michael Robert Marampe (28 tahun) telah mengabdikan dirinya sebagai salah satu dokter di RS Permata Bunda, Cibitung, Bekasi. Dalam masa perawatan, ia membuat dan mengunggah video. Dokter Michael bangga ikut berperan menekan jumlah kasus COVID-19 serta menyembuhkan badan dan jiwa yang sakit. Bahkan merasa tidak menyesal, meskipun dirinya saat ini terpapar.

27 April 2020
Menjadi doker adalah impian dr. Berkatnu Indrawan Janguk sejak kecil. Cita-cita itu akhirnya terwujud, namun dia meninggal di usia sangat muda, 28 tahun, sebagai salah satu dokter yang ada di garis depan melawan Covid-19. Dokter Berkatnu Indrawan Janguk adalah dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohamad Soewandhi, Surabaya, Jawa Timur.

18 Mei 2020
Irsan Nofi Hardi Nara Lubis, salah satu dokter spesialis saraf di RS Universitas Sumatera Utara (USU) gugur dalam melawan Covid-19 pada usia 55 tahun. Beliau aktif di organisasi Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) Cabang Medan dan ditunjuk menjadi salah satu Koordinator Sumber Daya Manusia (SDM) Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penyebaran Covid-19.

Dua dokter berkomunikasi dengan pasien positif tanpa gejala di gedung Adenium Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (10/10/2020). Selama bulan September-Oktober 2020, jumlah kasus Covid-19 dari kluster keluarga di Kabupaten Tegal semakin tak terkendali. Hal itu terjadi karena pasien positif tanpa gejala tidak menerapkan protokol kesehatan ketat saat isolasi mandiri di rumah. Untuk menekan penyebaran dan perluasan penularan di kluster keluarga, pemerintah setempat menyiapkan tiga rumah sakit khusus untuk mengisolasi pasien positif tanpa gejala. Selama isolasi, pasien diawasi dan dipantau kesehatannya oleh tenaga medis.(KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI)

4 Juni 2020
Dokter Esis Prasasti Inda Chaula yang tercatat sebagai anggota IDI Cabang Tegal ini sehari-hari bekerja di RSUD dr. Soeselo Slawi, Jawa Tengah. Awalnya dr Esis dirawat di ruang isolasi di RSUD Kardinah Tegal, namun karena kondisinya dinilai semakin berat kemudian dirujuk ke RS Kariadi Semarang. Beliau dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Kariadi Semarang.

8 Juni 2020
Dr. dr. Heru Prasetya, SpB., SpU yang aktif bertugas di RSUD Ulin dan praktik di RS Sari Mulia Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meninggal 8 Juni 2020.

10 Juni 2020
Ketika pandemi COVID-19 menerjang wilayah Surabaya, dr. Miftah Fawzy Sarengat adalah satu dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Dr Soetomo. Beliau tanpa kenal lelah, tetap bersemangat mengupayakan sebanyak mungkin pasien COVID-19 untuk sembuh di bagian isolasi.

19 Juni 2020
Dokter Gatot Pramono menghembuskan nafas terakhirnya di ruang isolasi RSUD Sidoarjo. Dirawat tiga hari sebelum wafat dengan gejala demam, muntah dan memiliki riwayat diabetes mellitus. Beliau berprofesi sebagai dokter umum yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sidoarjo

28 Juni 2020
Dokter Elianna Widiastuti bertugas sebagai dokter dan Ketua Tim Gugus COVID-19 di Puskemas Halmahera, Semarang, Jawa Tengah. Sang kakak, dr. Sang Aji Widi Aneswara juga merupakan dokter yang merawat pasien COVID-19 di Rumah Sakit Roemani Semarang dan juga pernah bertugas di rumah dinas Wali Kota Semarang yang menjadi lokasi karantina pasien COVID-19.

30 Juni 2020
Arief Basuki merupakan dokter anestesi yang bertugas merawat pasien COVID -19 di ruang intensive care unit (ICU). Beliau meninggal terpapar Covid-19 dan sempat dirawat secara intensif menggunakan ventilator. Pria yang menyelesaikan studi kedokteran di Universitas Airlangga ini sehari-harinya berpraktik di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, Rumah Sakit Umum Adi Husada Kapasari, Rumah Sakit Surabaya Medical Service, Rumah Sakit Ibu dan Anak Lombok Dua Dua Flores.

4 Juli 2020
Dokter Theodorus Singara, Sp. KJ gugur memerangi Covid-19. Dokter Theodoris Singara merupakan seorang dokter spesialis kedokteran jiwa. Sehari-harinya beliau berpraktik di RS Stella Maris di Makassar dan aktif sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

8 Juli 2020
Sovian Endy Pradjoko yang merupakan dokter umum di RSUD dr. Soedjati Purwodadi gugur melawan Covid-19.

9 Juli 2020

Zulkiflie Saleh tercatatat sebagai dokter ketiga di kota Banjarmasin yang gugur akibat terpapar virus COVID-19 sejak pandemi berlangsung di bulan Maret hingga bulan Juli 2020. Dr Zulkiflie meninggal setelah dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin.

10 Juli 2020
Dokter Pepriyanto Nugroho (51) gugur memerangi virus Covid-19. Dokter Pepriyanto terpapar Covid-19 dari salah satu pasiennya.  Ia mulai dirawat di RS Ngudi Waluyo Blitar pada 24 Juni dan 25 Juni dirujuk ke salah satu RS swasta di Malang.

Pada hari yang sama, dr. Ahmadi Nur Huda, Sp.Kj meninggal dalam usia 57 tahun. Beliau adalah seorang dokter spesialis kejiwaan yang bertugas sebagai tenaga kesehatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang.

12 Juli 2020
Dokter Deni Crismono merupakan dokter jaga di IGD RSJ Menur. Namun, setelah rumah sakitnya ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, dr Deni masuk dalam tim dokter jaga pasien, selain juga berdinas sebagai dokter jaga di RS Gotong Royong Surabaya.

28 Juli 2020
Dokter Sony Putrananda (59) adalah dokter kedua yang gugur melawan Covid-19 di area Blitar Raya. Selama 27 tahun, dr. Sony konsisten menjalankan praktik di klinik sederhananya di Jalan Mawar No. 76, Blitar. Selain itu, Beliau juga melakukan pelayanan di Klinik Pratama Seminari Garum, milik kesusteran Puteri Kasih dan terkenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan bakti sosial, baik di gereja maupun kegiatan lainnya.

1 Agustus 2020
Dr Andhika Kesuma Putra berkarir sebagai seorang Spesialis Paru atau Pulmonologist di RS Columbia Asia dan RS Islam Malahayati Medan gugur setelah terinfeksi Covid-19. Di masa awal merebaknya infeksi virus Covid-19 di Medan, dr Andhika adalah orang pertama yang bersemangat membuka dan menjadi penanggung jawab rumah sakit GL Tobing yang dikhususkan menangani pasien Covid-19.

8 Agustus 2020
Sebagai dokter senior, dr. H.M. Syamsu Rizal bin Moenif Ahmadi gugur dalam melawan Covid-19. Pria berusia 50 tahun kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, ini terakhir bertugas di RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT), Tanjungpinang. Sebelumnya, beliau mengabdi di wilayah kabupaten Natuna selama 16 tahun, termasuk pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga.

14 Agustus 2020
Dr. dr. Adnan Ibrahim, Sp. PD merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang bekerja sebagai Ahli Penyakit Dalam di RS Pelamonia, Makassar. Beliau meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 dan dirawat secara intensif di RS Wahidin sejak 3 Agustus 2020.

16 Agustus 2020
Dr. dr. Letkol Laut (K) Paulus, SpPD menyelesaikan sekolah kedokterannya di Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, lalu meneruskan Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. Tempat tugas terakhir di Markas Besar Angkatan Laut/Rumah Sakit Angkatan Laut Dr Ramelan, Surabaya. Beliau gugur dalam usia 53 tahun.

18 Agustus 2020
Seorang dokter bedah di Daerah Istimewa Yogyakarta gugur positif terinfeksi virus Covid-19. Beliau masuk ke RSUP Dr Sardjito pada 14 Agustus 2020. Mulanya, dia dirawat di ruang isolasi biasa selama dua hari kemudian dipindahkan ke ruangan perawatan intensif karena tim medis ingin melakukan pemantauan lebih ketat.

Sulis Bayusentono adalah dokter yang bertugas di RSUD Dr Soetomo dan RS Bhayangkara di Surabaya. Dikenal sebagai sosok yang rajin olahraga dan peduli dengan kesehatan, dr. Sulis sempat dirawat di RS Universitas Airlangga (RSUA) dengan gejala seperti Covid-19, kemudian dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Dokter Sulis adalah dokter kedua yang gugur pada tanggal 18 Agustus 2020.

24 Agustus 2020
H. Raden Nurul Jaqin, Sp.B adalah dokter bedah umum yang sehari-hari berpraktik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RS PKU Muhammadiyah Gamping. Dokter Jaqin mulai dirawat di RSUP Sardjito sejak 14 Agustus setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menjadi dokter pertama di Yogyakarta yang meninggal karena wabah ini.

26 Agustus 2020
Selain menjabat sebagai Ketua IDI Wilayah Papua Barat, dr. Titus Taba, SpTHT-KL bertugas di RSUD Kabupaten Sorong. Sejak pandemi COVID-19 menginjak Papua Barat, beliau dipercaya mengatur sumber daya manusia (SDM) kesehatan bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di provinsinya. Setelah terkonfirmasi positif Covid-19 pada 22 Agustus 2020, dr Titus Saba mulai dirawat di ruang isolasi rumah sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar hingga beliau wafat.

30 Agustus 2020
Edwin Parlindungan Marpaung SpOT gugur setelah menjalani perawatan sepekan di RS Colombia Asia, Medan. Dokter Edwin menjadi dokter ke-100 yang gugur dalam memerangi Covid-19. Alumni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) tahun 2008 ini merupakan dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi. Di Kota Medan, dia bekerja di Rumah Sakit (RS) Siloam Hospital Dhirga Surya, RS Murni Teguh, RS Columbia Asia Medan, dan RS Methodis Medan.

2 September 2020
Imai Indra (52), dokter spesialis anestesi atau pembiusan, yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Ini adalah kasus pertama tenaga medis di Aceh meninggal akibat Covid-19.

10 September 2020
Dr Darma Widia, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Abdul Aziz Syah (RSUD SAAS) Peureulak, Aceh Timur, Provinsi Aceh, meninggal diduga karena Covid-19. Sebelum mengalami gejala Covid-19, seperti sesak napas, dr Darma menangani pasien Covid-19. Ini kasus kedua dokter di Aceh meninggal karena Covid-19.

21 September 2020
Dokter Handry Tri Handojo, dokter spesialis radiologi dengan sub-spesialis radiologi muskulosketal di Rumah Sakit Orthopedi (RSO), dr. Soeharso, Solo, tercatat sebagai dokter pertama di Solo yang meninggal karena Covid-19. Sempat dirawat selama 15 hari, dr. Handry menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr. Moewardi (RSDM), Solo.

27 September 2020
Lukman MN yang sehari-harinya bertugas sebagai dokter umum di Puskesmas Samudera, Kabupaten Aceh berpulang setelah terkonfirmasi positif Civid-19. Dokter Lukman merupakan salah satu alumni terbaik Universitas Diponegoro angkatan 1991.

1 Oktober 2020
Devid Erfiyanto, salah satu dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Koesma Tuban gugur terpapar Covid-19. Menurut Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Koesma, Abdul Rochman, almarhum diduga terpapar dari seorang pasien dengan status OTG yang ia tangani di ruang IGD.

Pada hari yang sama, dr. Mahyono SpBA juga berpulang. Beliau adalah dokter spesialis bedah anak di RS Stella Maris Medan. Almarhum meninggal dunia di usia ke-64 tahun setelah menjalani perawatan selama sepuluh hari di Rumah Sakit Royal Prima, Medan

13 Oktober 2020
Dr Fendy Wahyu Widodo, anggota Ikatan Dokter Indonesia Banyuwangi gugur memerangi Covid-19. Kasus ini merupakan kasus pertama di Banyuwangi, Jawa Timur. Dr Fendy merupakan dokter umum yang bertugas di salah satu klinik kesehatan di Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Mural tenaga medis menghiasi kolong jalan tol lingkar luar Jakarta di jalan Raya Setu, Cipayung, Jakarta Timur (20/8/2020). Berbagai mural terkait Covid-19 baik itu bentuk dukungan terhadap tenaga medis yang tengah berjuang mengobati pasien Covid-19 maupun upaya mengingatkan masyarakat akan bahaya Covid-19 banyak dijumpai di titik-titik strategis. Sosok tenaga medis menjadi pejuang masa kini yang digambarkan melalui mural-mural pada peringatan HUT Republik Indonesia ke-75. (KOMPAS/PRIYOMBODO)

22 Oktober 2020
Dokter Handrianto (74) menjadi dokter ketiga yang gugur di Blitar Raya sejak bulan Juli 2020 dalam memerangi Covid-19. Dia biasa membuka praktik swasta di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Dokter Handrianto tercatat sebagai dokter ke 141 yang gugur dalam memerangi Covid-19.

Referensi

Penulis
Agustina Rizky Lupitasari
Editor
Rendra Sanjaya