Foto | Kuliner

Makanan Tradisional Berbahan Baku Kelapa

Buah kelapa adalah bahan baku makanan yang banyak digunakan dalam pengolahan makanan tradisional. Baik untuk makanan berat, camilan atau jajanan pasar.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Getuk dan ande-ande lumut (kanan), makanan tradisional dengan balutan kelapa parut. Getuk berbahan dasar singkong yang dikukus lalu ditumbuk, dicampur gula jawa, dibalut dengan parutan kelapa bergaram. Ande-ande lumut terbuat dari singkong parut yang dibuang acinya lalu diberi gula, garam dan santan, lalu diberi pewarna dan dibentuk bulat-bulat, lalu dimasukkan ke dalam air mendidih. Setelah ditiriskan, digulingkan ke kelapa bergaram, hingga semuanya terbalut parutan kelapa.

Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tumbuhan asli daerah tropis, yang tumbuh subur di garis khatulistiwa. Di wilayah Indonesia, tanaman kelapa dapat ditemukan hampir diseluruh provinsi, dari daerah pantai yang datar sampai ke daerah pegunungan yang tidak terlalu tinggi. Tanaman kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Tidak hanya buahnya, tetapi seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang, sampai ke pucuk tanaman dapat dimanfaatkan (Warisno, 2003).

Manfaat pohon kelapa yang kerap dibutuhkan dan dicari oleh masyarakat adalah daging buahnya. Satu buah daging buah kelapa mengandung sekitar 77 kalori, 1,4 gram protein, 3,6 gram lemak, 10 gram gula, 257 gran kalium, dan 6 miligram vitamin C.

Daging buah kelapa membawa beragam manfaat, antara lain, memenuhi asupan cairan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan tekanan darah tinggi, membakar lemak perut, mencegah batu ginjal, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu mengandalikan berat badan,

Masyarakat Indonesia terbiasa menggunakan kelapa untuk bermacam-macam hidangan. Selain lebih gurih, kelapa juga memberi kombinasi citarasa pada berbagai makanan. Misalnya, untuk kue basah atau jajanan pasar, buah kelapa biasanya diparut untuk teman makan kue basah, atau dibuat unti untuk isi bugis dan dadar gulung. Juga dibuat santan sebagai bahan untuk campuran kue basah. Bahkan ampasnya juga bisa dibuat hidangan yang cukup enak.

Berikut adalah foto-foto makanan yang menggunakan kelapa, yang terekam dalam arsip Kompas.

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Lupis Ganyong adalah makanan tradisional dari yang terbuat dari mi ganyong yang dicampur dengan tepung ketan, kelapa parut dan garam. Disajikan dengan parutan kelapa kukus dan gula kicir (gula cair). Ganyong merupakan golongan umbi-umbian yang banyak terdapat di Jawa Tengah. Kandungan patinya tinggi sehingga dapat dijadikan tepung. Ganyong yang tidak tahan lama disimpan ini biasa diolah dengan direbus dan untuk kudapan. Untuk dapat memanfaatkannya dalam jangka panjang, masyarakat Purbalingga membuat tepung ganyong. Tepung ini kemudian digunakan memproduksi mi kering. Ini merupakan hasil industri lokal yang dapat mengganti nasi atau kue-kue untuk penganekaragaman pangan selain beras.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Getuk lindri terbuat dari singkong rebus yang digiling sampai halus dan diberi pewarna. Dihidangkan dengan kelapa parut yang sudah dibubuhi sedikit garam.

KOMPAS/ARUM TRESNANINGTYAS

Putu ayu dan kue bugis (kanan). Putu ayu terbuat dari parutan kelapa dan adonan tepung terigu, telur dan gula pasir. Sedangkan kue bugis terbuat dari kelapa parut yang dicampur dengan tepung ketan, gula pasir dan gula jawa yang dibungkus daun pisang.

KOMPAS/MYRNA RATNA

Wingko merek Kelapa Muda yang dikelola Fivi (Go Swie Nio). Jenis penganan ini berawal dari Kota Babat, Lamongan, Jawa Timur. Dimulai sejak permulaan abad ke-20, ketika warga keturunan China memulainya lewat industri rumahan. Kini, generasi keempat masih meneruskan tradisi itu.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Getuk mawur terbuat dari singkong manehot yang berkulit merah kecoklatan yang direbus dan ditumbuk. Dihidangkan dengan kelapa parut bergaram. Sering disajikan dengan pelengkap abon, bumbu pecel dan dendeng ragi.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Kue pancong terbuat dari kelapa parut yang dicampur dengan tepung beras dan garam. Diberi santan, diulenin, dicetak, lalu dimasak hingga matang. Dihidangkan dengan diberi parutan keju untuk toppingnya. Adanya kelapa parut kering mempermudah pembuatan kue. Tidak harus dengan kelapa parut. Selain itu, kelapa kering juga menjadikan kelapa pada kue tidak cepat basi.

KOMPAS/LASTI KURNIA

Kue rangi di pinggir Jalan Ki Samaun, Tangerang. Kue rangi adalah kue yang terbuat dari parutan kelapa muda dicampur sagu dan dibakar dalam cetakan logam. Setelah matang disiram dengan saus gula jawa yang diberi kanji. Saus isian ini berada di bagian tengah adonan rangi. Tekstur kue rangi terasa kenyal, lengket, dengan rasa gurih dan manis yang melenakan.

KOMPAS/PUTU FAJAR ARCANA

Kue lupis ketan asli Padang Panjang yang pulen. Kue lupis ketan yang berbalut kelapa parut biasanya disajikan dengan saus gula aren cair.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kulit dadar gulung dibuat dari tepung terigu, telur dan santan. Sedangkan isiannya terbuat dari kelapa parut yang agak muda, diberi gula pasir dan gula jawa secukupnya.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kue bugis terbuat dari tepung ketan dan kentang rebus yang dicampur dengan gula halus, garam dan santan. Dibungkus dengan daun pisang setelah diisi dengan isian unti (kelapa parut dan gula jawa). Beberapa literasi menyebutkan kue ini berasal dari suku Bugis yang merantau ke Jakarta. Namun sekarang ini, kue bugis lekat dengan budaya dan tradisi Betawi.

KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Kicak, makanan khas asal Kampung Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kota Yogyakarta, yang hanya bisa dijumpai saat bulan Ramadhan, Jumat (17/6/2016). Kicak dibuat dengan sejumlah bahan, seperti jadah ketan, kelapa, dan nangka. Rasanya manis dan aromanya wangi. Janajan ini bisa dibeli di Pasar Sore Ramadhan di Kampung Kauman.

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH

Dange yang disajikan di Restoran Dodoha Mosintuwu, Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (20/9/2017). Penganan asli Poso ini terbuat dari kelapa giling yang dicampur sagu dan gula merah sebagai isi,

KOMPAS/LASTI KURNIA

Kue klepon yang terbuat tepung ketan dan tepung tapioka. Penganan ini berasal dari Jawa, tapi dikenal juga di Sumatera dan Sulawesi.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Potret geblog, kuliner tradisional dari Indramayu ini berbahan baku singkong, gula merah, dan parutan kelapa.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Gatot atau gathot adalah jajanan tradisional khas Gunung Kidul yang terbuat dari ketela pohon atau singkong yang sudah diolah menjadi gaplek. Penganan ini juga dapat dijumpai di pasar-pasar yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

SHANTY YULIA

Gemblong terbuat dari tepung atau beras ketan yang dicampur dengan kelapa parut. Bagian luarnya dilapisi dengan gula merah cair yang mengkristal setelah kering. Penganan ini adalah jajanan tradisional Betawi, namun banyak ditemui juga di pasar tradisional khas jawa.

Referensi

Arsip Kompas
  • “Dapur Kita: Aneka Hidangan dari Kelapa”, Kompas, 29 November 2015, hlm 20.