KOMPAS/KARTONO RYADI
Kapten Argentina Diego Maradona dikawal ketat oleh para pemain Jerman Barat di partai final Piala Dunia 1990 Italia.
Fakta Singkat
Piala Dunia
- Dalam sejarah Piala Dunia, pemain asal Jerman Miroslav Klose tercatat sebagai pemain tersubur sepanjang masa di ajang Piala Dunia. Ia berhasil mencetak 15 gol dalam 24 pertandingan bersama timnas Jerman.
- Pemain terbaik di ajang Piala Dunia mendapat Bola Emas (Golden Ball), peringkat kedua dan ketiga menerima penghargaan Bola Perak (Silver Ball) dan Bola Perunggu (Bronze Ball)
- Sejak edisi perdana Piala Dunia tahun 1930 hingga edisi ke-21 di Rusia 2018, Brasil menyumbang pemain terbaik paling banyak di ajang tersebut, yakni tujuh pemain terbaik.
- Dalam sejarah Piala Dunia, pemain asal Jerman Miroslav Klose tercatat sebagai pemain dengan jumlah gol terbanyak. Ia berhasil mencetak 15 gol dalam 24 pertandingan bersama timnas Jerman.
- Vittorio Pozzo dari Italia merupakan satu-satunya pelatih yang dua kali membawa timnya memenangi Piala Dunia, yakni Piala Dunia 1934 dan 1938.
Kompetisi empat tahunan negara-negara anggota Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sudah banyak melahirkan pemain bintang dan pelatih handal. Tim-tim yang lolos hingga ke babak semifinal Piala Dunia dipastikan memunculkan pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak di ajang tersebut. Bahkan predikat pelatih terbaik pun disematkan bagi sosok yang sukses membawa tim asuhannya menjuarai Piala Dunia.
Bintang lapangan yang lantas menjadi pemain terbaik di Piala Dunia kerap muncul dari negara-negara yang pernah menjuarai kejuaraan itu. Sebut saja misalnya Mario Kempes bersama Argentina menjadi kampiun pada 1978, berhasil terpilih sebagai pemain terbaik turmanen itu, kemudian Paulo Rossi dari Italia sebagai pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik di Piala Dunia 1982, serta Diego Maradona dari Argentina yang membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 1986.
Tak hanya pemain terbaik, pencetak gol terbanyak di ajang itu juga kerap lahir dari tim pemenang turnamen empat tahunan itu. Dalam sejarah Piala Dunia, pemain asal Jerman Miroslav Klose tercatat sebagai pemain tersubur sepanjang masa di ajang tersebut. Ia berhasil mencetak 15 gol dalam 24 pertandingan bersama timnas Jerman di empat putaran final, yakni 2002, 2006, 2010, dan 2014. Klose juga sukses mengantarkan Jerman kampiun pada Piala Dunia 2014.
Sementara pemain tersubur kedua, yakni Ronaldo Luis Nazario de Lima atau sering dikenal Ronaldo dari Brasil. Ia mengoleksi 15 gol dari 19 penampilan di tiga edisi Piala Dunia, yakni 1994, 1998, dan 2002. Pada edisi 1994 dan 2002, ia sukses mempersembahkan trofi Piala Dunia bagi Brasil. Kemudian Gerd Muller dari Jerman Barat yang mencetak 14 gol ke gawang lawan dalam 13 kali penampilan di putaran final di Piala Dunia 1970 dan 1974.
Selain pencetak gol terbanyak sepanjang masa, turnamen ini juga mencatat rekor gol terbanyak pertama di Piala Dunia dipegang oleh Guillermo Stabile dari Argentina dengan delapan gol di edisi perdana 1930. Sementara itu, pemain terbanyak mencobloskan bola ke gawang lawan dalam satu edisi Piala Dunia dipegang oleh Just Fontaine dari Perancis dengan 13 gol. Kemudian Sandor Kocsis dari Hongaria dengan sebelas gol yang dicetak pada 1954 dan Gerd Müller mencetak 10 gol untuk Jerman Barat pada 1970.
Di deretan pelatih terbaik, ada 20 nama yang membawa tim besutannya merajai Piala Dunia. Vittorio Pozzo dari Italia merupakan satu-satunya pelatih yang dua kali membawa timnya memenangi Piala Dunia, yakni Piala Dunia 1934 dan 1938.
Kemudian ada nama Helmut Schon dan Franz Beckenbauer dari Jerman yang sukses membawa timnya dua kali ke babak final. Schon membawa Jerman di partai final pada Piala Dunia 1966 dan 1974, sementara Beckenbauer memimpin Jerman hingga babak final di Piala Dunia 1986 dan 1990. Schon membawa Jerman juara pada Piala Dunia 1974 dan Backenbauer pada Piala Dunia 1990.
Dari Benua Amerika, ada sosok pelatih Carlos Billardo yang membawa Argentina kampiun pada Piala Dunia 1986 dan runner up pada Piala Dunia 1990. Kemudian Carlos Alberto Pereira dari Brasil yang sukses membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 1994. Selama karier kepelatihannya, Pereira sudah tampil di enam Piala Dunia dengan lima tim berbeda, yakni Brasil, Kuwait, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Afrika Selatan.
AFP/DANIEL GARCIA
Pelatih Argentina Diego Maradona merangkul striker Lionel Messi setelah pertandingan perempat final Piala Dunia 2010 antara Argentina dan Jerman di Stadion Green Point, Cape Town, Afrika Selatan (3/7/2010). Jerman menang 4-0.
Pemain Terbaik
Pemain terbaik di ajang Piala Dunia mendapat Bola Emas (Golden Ball) dipilih berdasarkan daftar kandidat yang disusun oleh komite teknis FIFA dan pemenang dipilih oleh perwakilan media internasional. Sementara pemain yang memperoleh peringkat kedua dan ketiga menerima penghargaan Bola Perak (Silver Ball) dan Bola Perunggu (Bronze Ball) sebagai pemain terbaik kedua dan ketiga di turnamen itu.
Sejak Piala Dunia 1982, pemain terbaik berhak membawa Penghargaan Bola Emas (Golden Ball). Penghargaan itu kemudian terus berlanjut di setiap turnamen putaran final Piala Dunia. Meski pertama kali diberikan pada 1982, FIFA juga menyebut pemain terbaik di edisi sebelumnya sebagai “pemenang bola emas”, yakni Kempes (1978), Cruyff (1974), Pelé (1970), Bobby Charlton (1966), Garrincha (1962), dan Didi (1958).
Sejak edisi perdana Piala Dunia tahun 1930 hingga edisi ke-21 di Rusia 2018, Brasil menyumbang pemain terbaik paling banyak di ajang tersebut, yakni tujuh pemain terbaik. Kemudian Italia dan Argentina dengan masing-masing tiga pemain, dan Uruguay dengan dua pemain. Adapun beberapa negara perserta pernah menyumbang satu pemain terbaik di Piala Dunia, yakni Hungaria, Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, dan Kroasia.
Pemain Brasil pertama kali yang menyabet gelar pemain terbaik, yakni Leonidas pada Piala Dunia 1938. Kemudian Zizinho pada Piala Dunia 1950, kala negara itu menjadi tuan rumah dan meraih juara ketiga. Setelah itu, pada Piala Dunia 1958 dan 1962, Didi dan Garrincha juga kembali melanjutkan tradisi pemain terbaik dunia dari Brasil. Selain pemain terbaik, Brasil juga menjadi kampiun pada Piala Dunia 1958.
Prestasi itu kembali diulang pada tahun 1970, kala Pele terpilih sebagai pemain terbaik pada Piala Dunia 1970, Brasil juga menyabet gelar juara untuk ketiga kalinya dan berhak menyimpan Piala Jules Rimet di negaranya untuk selamanya.
Di gelaran Piala Dunia selanjutnya, Brasil sempat absen lama tidak ada pemainnya yang terpilih sebagai pemain terbaik di Piala Dunia. Baru ketika Piala Dunia 1994, prestasi itu kembali diulang dengan Romario terpilih sebagai pemain terbaik dan Brasil kampiun untuk keempat kalinya. Empat tahun berselang, Ronaldo pada Piala Dunia tahun 1998 juga menjadi pemain terbaik, meski Brasil gagal mempertahan gelar juara dan menduduki posisi runner up setelah kalah dari Perancis di partai final.
Pemain Terbaik dan Peraih Bola Emas di Piala Dunia
Edisi | Tahun | Nama pemain | Negara |
1 | 1930 | Jose Nasazzi | Uruguay |
2 | 1934 | Giuseppe Meazza | Italia |
3 | 1938 | Leonidas | Brasil |
4 | 1950 | Zizinho | Brasil |
5 | 1954 | Ferenc Puskas | Hungaria |
6 | 1958 | Didi | Brasil |
7 | 1962 | Garrincha | Brasil |
8 | 1966 | Bobby Charlton | Inggris |
9 | 1970 | Pele | Brasil |
10 | 1974 | Johan Cruyff | Belanda |
11 | 1978 | Mario Kempes | Argentina |
12 | 1982 | Paulo Rossi | Italia |
13 | 1986 | Diego Maradona | Argentina |
14 | 1990 | Salvatore Schillaci | Italia |
15 | 1994 | Romario | Brasil |
16 | 1998 | Ronaldo | Brasil |
17 | 2002 | Oliver Kahn | Jerman |
18 | 2006 | Zinedine Zidane | Perancis |
19 | 2010 | Diego Forlán | Uruguay |
20 | 2014 | Lionel Messi | Argentina |
21 | 2018 | Luka Modric | Kroasia |
Sumber: Litbang Kompas/ERI, disarikan dari FIFA
Sementara Italia menempatkan tiga pemainnya sebagai pemain terbaik di Piala Dunia melalui Giuseppe Meazza pada Piala Dunia 1934, Paulo Rossi pada 1982, dan Salvatore Schillaci pada 1990. Meazza dan Rossi juga sukses membawa timnas Italia menjuarai turnamen tersebut, sementara Schillaci membawa Italia di posisi ke-3 setelah mengalahkan Inggris dalam babak perebutan juara ketiga.
Di Piala Dunia edisi ke-12, pemain Italia Paolo Rossi menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang putaran final dengan 6 gol. Rossi berhak membawa pulang trofi bola emas dan sepatu emas sebagai tanda penghargaan prestasi itu.
Adapun Argentina juga berhasil mencatatkan tiga pemainnya pada era berbeda meraih bola emas melalui Mario Kempes pada Piala Dunia 1978, Diego Maradona pada 1986, dan Lionel Messi pada 2014. Kempes dan Maradona juga sukses menghantarkan timnas Argentina kampiun di Piala Dunia, sementara Messi membawa negaranya di posisi runner up setelah di partai final kalah dari Jerman dengan skor 0 – 1.
Berikutnya timnas Uruguay yang menjuarai Piala Dunia perdana yang digelar di negaranya juga berhasil menempatkan pemainnya Jose Nasazzi sebagai pemain terbaik pada ajang Piala Dunia 1930. Prestasi itu kembali diulang pada 8 dasawarsa berselang di gelaran Piala Dunia 2010 melalui Diego Forlán yang dinobatkan sebagai pemain terbaik di edisi ke-20 di Afrika Selatan.
Meski hanya mampu membawa Uruguay di posisi ke-4, Forlan juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di ajang itu dengan 7 gol bersama dengan Wesley Sneijder (Belanda) dan David Villa (Spanyol).
AP/MARK J TERRIL
Ujung tombak Brasil, Ronaldo, mencetak dua gol ke gawang Jepang dalam duel tak imbang di Grup F hari Jumat (23/6/2006) WIB di Stadion Westfalen, Dortmund. Brasil sudah dipastikan ke babak 16 besar Piala Dunia, sementara Jepang harus angkat koper pulang ke negaranya.
Pencetak gol terbanyak
Sepanjang sejarah perhelatan Piala Dunia sebagai kasta tertinggi pertandingan sepak bola internasional ini, lebih dari 2.000 gol tercipta dan melahirkan top scorer atau pencetak gol terbanyak. Menurut World of Football, sedikitnya 1,200 pemain sepak bola mencetak gol di Piala Dunia, dan 97 di antaranya yang mencetak setidaknya lima gol di putaran final Piala Dunia yang diikutinya.
Dari seluruh pemain yang mencetak gol di putaran final sepanjang 21 edisi Piala Dunia, Pemain asal Jerman Miroslav Klose tercatat sebagai pemain tersubur di ajang tersebut. Ia berhasil mencetak 15 gol dalam 24 pertandingan tim Jerman di empat putaran final yang diikutinya, yakni 2002, 2006, 2010, dan 2014. Pada edisi tahun 2014 Klose memutuskan pensiun usai membawa Jerman meraih Piala Dunia untuk keempat kalinya. Klose berhasil memasukan 2 gol ke gawang lawan.
Pemain tersubur berikutnya, yakni Ronaldo Luis Nazario de Lima atau sering dikenal Ronaldo dari Brasil. Ia masuk ke dalam daftar pencetak gol terbanyak kedua sepanjang Piala Dunia digelar dengan mengoleksi 15 gol dari 19 penampilan di 3 edisi Piala Dunia, yakni 1994, 1998, dan 2002.
Tak hanya masuk ke dalam daftar pencetak gol terbanyak, Ronaldo juga berhasil mencatatkan sejarah sebagai pemain paling muda yang tampil di Piala Dunia 1994. Ia juga berhasil membawa Brazil meraih trofi Piala Dunia sebanyak 2 kali, yakni pada edisi 1994 dan 2002.
Pencetak Gol Terbanyak dan Peraih Sepatu Emas di Piala Dunia
Negara Penyelenggara | Pemain dan Asal Negara | Jumlah Gol |
Uruguay, 1930 | Guillermo Stabile (Argentina) | 8 Gol |
Italia, 1934 | Nejedly (Cekoslowakia), Conen (Jerman), Schiavio (Italia) | 4 Gol |
Perancis, 1938 | Leonidas (Brasil) | 8 Gol |
Brasil, 1950 | Ademir (Brasil) | 9 Gol |
Swiss, 1954 | Kocsis (Hongaria) | 11 Gol |
Swedia, 1958 | Fontaine (Perancs) | 13 Gol |
Cile, 1962 | Garrincha (Brasil), Vava (Brasil), L Sanchez (Cile), Jerkovic (Yugoslavia), Albert (Hongaria), V Ivanov (Uni Soviet) | 4 Gol |
Inggris, 1966 | Eusebio (Portugal) | 9 Gol |
Meksiko, 1970 | Mueller (Jerman Barat) | 9 Gol |
Jerman Barat, 1974 | Lati (Polandia) | 7 Gol |
Argentina, 1978 | Kempes (Argentina) | 6 Gol |
Spanyol, 1982 | Paolo Rossi (Italia) | 6 Gol |
Meksiko, 1986 | Lineker (Inggris) | 6 Gol |
Italia, 1990 | Schillaci (Italia) | 5 Gol |
Amerika Serikat, 1994 | Salenko (Rusia), Stoichkov (Bulgaria) | 6 Gol |
Perancis, 1998 | Suker (Kroasia) | 6 Gol |
Jepang/Korea, 2002 | Ronaldo (Brasil) | 8 Gol |
Jerman, 2006 | Miroslav Klose (Jerman) | 5 Gol |
Afrika Selatan, 2010 |
Thomas Muller (Jerman) Diego Forlan (Uruguay) Wesley Sneijder (Belanda) David Villa (Spanyol) |
5 gol |
Brasil, 2014 | James Rodríguez (Kolumbia) | 5 Gol |
Rusia, 2018 | Harry Kane (Inggris) | 6 Gol |
Sumber: Litbang Kompas/ERI, dari FIFA dan pemberitaan Kompas
Urutan ketiga dihuni oleh striker fenomenal asal Jerman, Gerd Muller. Muller berhasil masuk ke dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang gelaran Piala Dunia dengan mencetak 14 gol ke gawang lawan dalam 13 kali penampilan di putaran final di Piala Dunia 1970 dan 1974. Muler berhasil membawa tim panser kampiun pada tahun 1974. Namun, usai membawa Der Panzer juara ia memilih mundur dari Timnas karena perselihan dengan DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman).
Just Louis Fontaine adalah pemain Perancis yang masuk peringkat ke-4 dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang Piala Dunia digelar dengan 13 gol dalam 6 laga bersama tim Perancis. Ia mencatatkan rekor tersendiri yang tak bisa dilalui pemain lain, yaitu mencetak 13 gol dalam satu turnamen di putaran final Piala Dunia 1958 di Swedia.
Berikutnya Pele dari Brasil dengan mencetak 12 gol dalam 14 pertandingan yang ia mainkan selama empat kali edisi Piala Dunia, yakni 1958, 1962, 1966, dan 1970. Tak hanya menjadi pemain dengan pencetak gol terbanyak, Pele juga berhasil meraih tiga kali trofi Piala Dunia pada edisi 1958, 1962, dan 1970. Menariknya, pada edisi Piala Dunia 1958 Pele tercatat sebagai pesepakbola termuda yang mencetak gol di partai final, saat itu usianya masih 17 tahun 249 hari.
Di posisi pencetak gol terbanyak ke-6 ada dua nama, yakni Sandor Kocsis (Hungaria) dan Jurgen Klinsmann (Jerman Barat) masing-masing mencetak 11 gol. Kocsis mencetak 11 gol dalam satu turnamen Piala Dunia 1954 di Swiss, bahkan 6 gol di antaranya dicetak Kocsis dalam dua laga awal Hungaria di fase grup.
Pencapaian itu mencatatkan dirinya sebagai pemain bola pertama yang mampu mencetak dua hat-trick secara beruntun dalam satu edisi Piala Dunia sekaligus pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1954. Sementara Klinsmann mencatak gol itu dalam tiga ajang Piala Dunia, yakni pada 1990, 1994, dan 1998. Ia juga sukses mempersembahkan satu trofi Piala Dunia pada tahun 1990.
Selanjutnya ada enam nama yang mencetak 10 gol di ajang piala dunia, yakni Helmut Rahn (Jerman Barat), Gabriel Batistuta (Argentina), Gary Lineker (Inggris), Teófilo Cubillas (Peru), Thomas Müller (Jerman), dan Grzegorz Lato (Polandia). Rahn mencetak gol pada ajang Piala Dunia 1954 dan 1958, Lato di 1974, 1978, dan 1982, serta Lineker di Piala Dunia 1986 dan 1992. Tiga pemain lain, yakni Cubilas pada 1978 dan 1982, Batistuta pada 1994, 1998, dan 2002, serta Muller pada 2014 dan 2018.
Selain pencetak gol terbanyak sepanjang masa, ajang Piala Dunia juga mencatat rekor gol terbanyak pertama di ajang itu, yakni Guillermo Stabile dari Argentina dengan delapan gol di edisi perdana 1930.
Pencetak Gol Terbanyak Piala Dunia Sepanjang Masa
Nama | Negara | Jumlah gol | Jumlah pertandingan | Piala dunia (Tahun) |
Miroslav Klose | Jerman | 16 | 24 | 2002, 2006, 2010, 2014 |
Ronaldo | Brasil | 15 | 19 | 1998, 2002, 2006 |
Gerd Muller | Jerman Barat | 14 | 13 | 1970, 1974 |
Just Fontaine | Perancis | 13 | 6 | 1958 |
Pelé | Brasil | 12 | 14 | 1958, 1962, 1966, 1970 |
Sandor Kocsis | Hongaria | 11 | 5 | 1954 |
Jurgen Klinsmann | Jerman | 11 | 17 | 1990, 1994, 1998 |
Helmut Rahn | Jerman Barat | 10 | 10 | 1954, 1958 |
Gary Lineker | Inggris | 10 | 12 | 1986, 1990 |
Gabriel Batistuta | Argentina | 10 | 12 | 1994, 1998, 2002 |
Teofilo Cubillas | Peru | 10 | 13 | 1970, 1978 |
Thomas Müller | Jerman | 10 | 16 | 2010, 2014 |
Grzegorz Lato | Polandia | 10 | 20 | 1974, 1978, 1982 |
Eusébio | Portugal | 9 | 6 | 1966 |
Christian Vieri | Italia | 9 | 9 | 1998, 2002 |
Vavá | Brasil | 9 | 10 | 1958, 1962 |
David Villa | Spanyol | 9 | 12 | 2006, 2010, 2014 |
Paolo Rossi | Italia | 9 | 14 | 1978, 1982 |
Jairzinho | Brasil | 9 | 16 | 1970, 1974 |
Roberto Baggio | Italia | 9 | 16 | 1990, 1994, 1998 |
Karl-Heinz Rummenigge | Jerman Barat | 9 | 19 | 1978, 1982, 1986 |
Uwe Seeler | Jerman Barat | 9 | 21 | 1958, 1962, 1966, 1970 |
Guillermo Stábile | Argentina | 8 | 4 | 1930 |
Leônidas | Brasil | 8 | 5 | 1934, 1938 |
Ademir | Brasil | 8 | 6 | 1950 |
Óscar Míguez | Uruguay | 8 | 7 | 1950, 1954 |
Rivaldo | Brasil | 8 | 14 | 1998, 2002 |
Rudi Voller | Jerman Barat | 8 | 15 | 1986, 1990, 1994 |
Diego Maradona | Argentina | 8 | 21 | 1982, 1986, 1994 |
Sumber: Litbang Kompas/ERI, disarikan dari FIFA dan pemberitaan Kompas
Sementara pemain yang terbanyak mencobloskan bola ke gawang lawan dalam satu edisi Piala Dunia dipegang oleh Just Fontaine dari Perancis dengan 13 gol hanya dalam enam pertandingan meski timnya hanya di peringkat ke-3 di Piala Dunia 1958.
Kemudian Sándor Kocsis dari Hongaria dengan sebelas gol yang dicetak pada 1954. Di turnamen berikutnya, Gerd Muller mencetak 10 gol untuk Jerman Barat pada 1970. Kemudian Eusébio dari Portugal di Piala Dunia di Inggris 1966, dengan 9 gol.
Penghargaan Sepatu Emas (Golden Boot) kepada pencetak gol terbanyak di setiap putaran final Piala Dunia diberikan secara resmi mulai pada Piala Dunia 1982. Kemudian sejak Piala Dunia tahun 2010 di Afrika Selatan, penghargaan itu berganti nama menjadi Golden Shoe hingga sekarang. Pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1982, yakni Paulo Rosi berhak membawa pulang sepatu emas perdana, sekaligus Bola Emas karena Rosi terpilih sebagai pemain terbaik di turnamen tersebut.
Sejak itu, pencetak gol terbanyak di putaran final Piala Dunia berhak membawa pulang sepatu emas dari FIFA. Kemudian, sejak Piala Dunia 1994, sistem tie-breaker diperkenalkan oleh FIFA untuk memilih pemenang sepatu emas yang hanya 1 orang.
Sistem tie-breaker menyatakan, jika dua atau lebih pemain berakhir dengan jumlah gol yang sama, pemain dengan golnya dicetak tidak melalui tendangan penalti paling banyak berhak memenangkan Sepatu Emas. Jika pemain masih seri, pemain dengan torehan assist lebih banyak yang memenangkan penghargaan. Jika pemain tidak dapat dipisahkan setelah dua kriteria pertama, pemain yang memainkan jumlah menit lebih sedikit akan dianggap sebagai pemenang.
Aturan itu pernah diterapkan pada Piala Dunia 2010 di mana saat itu ada empat pencetak gol terbanyak Piala Dunia 2010 dengan koleksi 5 gol. Empat pemain itu, yakni Thomas Muller dari Jerman, Diego Forlan (Uruguay), David Villa (Spanyol), dan Sneijder (Belanda). Dari empat pemain, Muller akhirnya terpilih sebagai pencetak gol terbanyak turnamen itu, sementara Villa dan Sneijder meraih Bola Perak dan Bola Perunggu.
Jika dicermati, pemain Timnas Brasil di Piala Dunia merupakan peraih terbanyak sepatu emas alias pemain tersubur di ajang Piala Dunia. Terdapat lima pemain Brasil yang pernah jadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia, yakni Leonidas da Silva pada edisi 1938 dengan 7 gol dalam 5 pertandingan, Ademir de Menezes sukses mencetak 9 gol dalam 6 pertandingan pada Piala Dunia 1950, Vava dan Garrincha dengan 4 gol pada Piala Dunia 1962, serta Ronaldo pada Piala Dunia 2002 dengan 8 gol dalam 7 penampilan.
AP/DANIEL BARDOU
Bintang sepak bola Perancis, Zinedine Zidane, tengah berbicara dalam wawancara televisi di Paris, Rabu (12/7/2006) lalu. Zidane meminta maaf atas kekerasan yang dilakukannya pada final Piala Dunia 2006 di Berlin, Jerman.
Pelatih terbaik
Prestasi timnas suatu negara di cabang sepak bola tak bisa diraih jika sebuah tim tak punya pelatih hebat dengan pemikiran-pemikiran dan taktik yang brilian dalam mengalahkan lawan. Di tangan pelatih, permainan dan nasib tim ditentukan. Sebuah tim bisa menunjukkan performa yang gemilang, namun bisa juga malah tampil jauh dari harapan.
Dalam sejarahnya, Piala Dunia sudah melahirkan banyak pelatih hebat yang sukses menghadirkan juara buat tim yang diasuhnya. Tercatat ada 20 nama pelatih yang sukses membawa timnya menjuarai Piala Dunia. Hingga edisi ke-21, semua pelatih yang menjuarai Piala Dunia merupakan pelatih lokal, belum ada pelatih asing yang mengantarkan tim yang dibesutnya menjuarai Piala Dunia.
Dari 20 nama pelatih yang sukses mengantarkan timnya meraih Piala Dunia, hanya Vittorio Pozzo pelatih timnas Italia yang sukses dua kali membawa timnya memenangi Piala Dunia.
Hingga kini Pozzo masih disebut sebagai legenda terbesar pelatih terbaik sepanjang masa timnas Italia sepanjang sejarah Piala Dunia. Sejak Piala Dunia pertama digelar pada 1930 hingga edisi terakhir yang digelar di Rusia pada 2018, Vittorio Pozzo menjadi satu-satunya pelatih yang dua kali mengangkat trofi Piala Dunia.
Vittorio Pozzo pertama kali mengangkat trofi Piala Dunia pada edisi 1934 saat Italia menjadi tuan rumah. Timnas Italia besutan Pozzo berhasil keluar sebagai juara dunia untuk kali pertama setelah di partai final sukses menundukkan Cekoslowakia dengan skor 2-1.
Berselang empat tahun kemudian, Italia kembali menjadi juara usai mengalahkan Hongaria 4-2 di Paris, Perancis, pada Piala Dunia 1938. Italia pun tercatat sebagai tim pertama yang berhasil memenangi Piala Dunia dalam dua edisi beruntun. Di sela-sela euforia, Pozzo juga berhasil membawa Italia meraih medali emas Olimpiade tahun 1936.
Pelatih yang membawa timnya Juara Piala Dunia 1930–2018
Edisi | Kejuaraan | Nama pelatih | Kewarganegaraan | Timnas juara |
1 | Piala Dunia 1930 | Alberto Suppici | Uruguay | timnas Uruguay |
2 | Piala Dunia 1934 | Vittorio Pozzo | Italia | timnas Italia |
3 | Piala Dunia 1938 | Vittorio Pozzo | Italia | timnas Italia |
4 | Piala Dunia 1950 | Juan López | Uruguay | timnas Uruguay |
5 | Piala Dunia 1954 | Sepp Herberger | Jerman | timnas Jerman |
6 | Piala Dunia 1958 | Vicente Feola | Brasil | timnas Brasil |
7 | Piala Dunia 1962 | Aymore Moreira | Brasil | timnas Brasil |
8 | Piala Dunia 1966 | Alf Ramsey | Inggris | timnas Inggris |
9 | Piala Dunia 1970 | Mario Zagallo | Brasil | timnas Brasil |
10 | Piala Dunia 1974 | Helmut Schön | Jerman | timnas Jerman |
11 | Piala Dunia 1978 | Cesar Luis Menotti | Argentina | timnas Argentina |
12 | Piala Dunia 1982 | Enzo Bearzot | Italia | timnas Italia |
13 | Piala Dunia 1986 | Carlos Bilardo | Argentina | timnas Argentina |
14 | Piala Dunia 1990 | Franz Beckenbauer | Jerman | timnas Jerman |
15 | Piala Dunia 1994 | Carlos Alberto Parreira | Brasil | timnas Brasil |
16 | Piala Dunia 1998 | Aime Jacquet | Prancis | timnas Prancis |
17 | Piala Dunia 2002 | Felipe Scolari | Brasil | timnas Brasil |
18 | Piala Dunia 2006 | Marcello Lippi | Italia | timnas Italia |
19 | Piala Dunia 2010 | Vicente del Bosque | Spanyol | timnas Spanyol |
20 | Piala Dunia 2014 | Joachim Loew | Jerman | timnas Jerman |
21 | Piala Dunia 2018 | Didier Deschamps | Prancis | timnas Prancis |
Sumber: Litbang Kompas/ERI, dari laman FIFA dan pemberitaan Kompas
Pelatih tersukses berikutnya, yakni Helmut Schon yang menukangi timnas Jerman Barat. Ia dua kali membawa Jerman Barat ke babak final, yakni di Piala Dunia 1966 dan 1974. Pada tahun 1966, Jerman Barat kalah dari Inggris, namun pada tahun 1974, dia sukses membawa Jerman Barat menang Piala Dunia pertamanya.
Schon dikenal sebagai pelatih yang mencatatkan jumlah kemenangan terbanyak di Piala Dunia, yakni 16 kemenangan di pentas Piala Dunia. Jumlah itu ia catatkan saat memimpin Timnas Jerman Barat pada tiga edisi Piala Dunia, yakni Piala Dunia 1966 (runner-up), Piala Dunia 1970 (juara tiga) dan Piala Dunia 1974 di mana Jerman Barat jadi juara.
Kemudian pelatih handal lainnya, yakni Franz Beckenbauer yang menangani tim Jerman sejak 1984, sukses memimpin Jerman hingga babak final di Piala Dunia 1986 dan 1990. Pada Piala Dunia 1986, Franz Beckenbauer gagal membawa timnya kampiun setelah dikalahkan Argentina di final, sementara pada Piala Dunia 1990, timnas Jerman sukses mengalahkan Argentina di partai final yang digelar di Amerika Serikat.
AP/ MARKUS SCHREIBER
Presiden panitia penyelenggara Piala Dunia, Franz Beckenbauer dari Jerman, mempersembahkan trofi ‘Bola Emas’ untuk pemain sepak bola terbaik saat upacara pencalonan di Berlin pada Kamis 6 Juli 2006. Pemain yang dinominasikan adalah Patrick Viera, Thierrry Henry dan Zinedine Zidane dari Prancis, Maniche dari Portugal, Gianluigi Buffon dari Italia, Gianluca Zambrotta, Fabio Cannavaro dan Andrea Pirlo serta Michael Ballack dan Mirislav Klose dari Jerman.
Pelatih yang mumpuni di Piala Dunia selanjutnya, yakni Enzo Bearzot yang sukses dengan strateginya membawa Italia kampiun di Piala Dunia 1982. Bearzot memiliki sejumlah pemain handal seperti Paulo Rosi, Gaetano Scirea dan Claudio Gentile yang berhasil memenangi turnamen ini.
Dari Benua Amerika ada sosok pelatih Carlos Billardo yang membawa Argentina kampiun di Piala Dunia 1986 dan runner up di Piala Dunia 1990. Ia didukung pemain hebat Argentina Diego Maradona dalam meraih prestasi itu. Tak cuma Maradona, pemain lainnya, yakni Sergio Batista, Jorge Burruchaga, dan Jorge Valdano juga menjadi andalan Argentina di bawah Billardo meraih juara.
Kemudian ada Carlos Alberto Pereira sebagai pelatih spesialis Piala Dunia. Pria asal Brasil ini sukses membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 1994 yang digelar di Amerika Serikat. Ia berhasil membawa tim Selecao mengandaskan Italia di babak final. Selama karier kepelatihannya, Pereira sudah tampil di enam Piala Dunia dengan lima tim berbeda, yakni Kuwait (Piala Dunia 1982), Uni Emirat Arab (Piala Dunia 1990), Brasil (Piala Dunia 1994), Arab Saudi (Piala Dunia 1998), Brasil (Piala Dunia 2006), dan Afrika Selatan pada Piala Dunia 2010.
Pelatih terbaik berikutnya asal Brasil, yakni Luis Felipe Scolari yang sukses mengantarkan negaranya kampiun di Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan. Kiprahnya di ajang Piala Dunia membuat ia tercatat sebagai pemegang rekor pelatih dengan rekor kemenangan beruntun terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.
Scolari mencatatkan 11 kemenangan beruntun di Piala Dunia dengan dua tim berbeda, yakni Timnas Brasil (2002) dan Timnas Portugal yang dilatihnya sukses hingga babak semifinal di Piala Dunia 2006. (LITBANG KOMPAS)
Referensi
- Crouch, Terry. 2006. The World Cup: The Complete History. London: Aurum Press Limited.
- Ginanjar, Asep. 2010. 100+ Fakta Unik Piala Dunia. Jakarta: Penerbit Serambi.
- Aczel, German. 2010. World Cup 1930–2010. Jakarta: Penerbit Tiga Kelana.
- “Brasil Juara Dunia 2002 – Berkat Dua Gol yang Dibuat Ronaldo”. Kompas, 01 Juli 2002 Halaman: 001
- “Kilas Balik: Piala Dunia 1930, Berawal dari Rue Saint Honore”. Kompas, 03 April 2006 Halaman: 032
- “Kilas Balik: Italia 1990, Rusaknya Keindahan Sepak Bola”. Kompas, 16 April 2006 Halaman: 010
- “Akhir Perjalanan “Zizou” *Italia Juara Dunia di Tengah Guncangan Skandal Liga Serie A”. Kompas, 11 Juli 2006 Halaman: 001
- “Selamat Datang Juara Baru!”. Kompas, 08 Juli 2010 Halaman: 052
- “Piala Dunia: “Espana, Campeones del Mundo””. Kompas, 13 Juli 2010 Halaman: 001
- “Sejarah Memihak Raksasa * Brasil 2014”. Kompas, 07 Juli 2014 Halaman: 30
- “Messi Bola Emas, Neuer Tangan Emas”. Kompas, 14 Juli 2014 Halaman: 07
- “Hadiah: Rp 408 Miliar untuk Skuad Jerman *Brasil 2014”. Kompas, 15 Juli 2014 Halaman: 28
- “Piala Dunia 2018: Negeri Rusia Juara Tanpa Trofi”. Kompas, 17 Juli 2018 hlm: 01
- “Romansa ”Garuda” di Puncak Dunia”. Kompas, 23 Juli 2019 Halaman: 20
- “Piala Dunia 2026: FIFA Tetapkan 16 Kota Penyelenggara”. Kompas, 18 Juni 2022 Halaman: 14
- https://www.fifa.com/
- https://www.fifa.com/fifaplus/en/tournaments/mens/worldcup/qatar2022
- https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/23/05000018/sejarah-dan-daftar-juara-piala-dunia?page=all
- https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/13/090500865/hari-ini-dalam-sejarah–piala-dunia-pertama-digelar-di-uruguay?page=all
- https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/22/17000088/daftar-tuan-rumah-piala-dunia-sejak-1930-2022
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/10/14/184500782/mengintip-proses-pembuatan-trofi-piala-dunia?page=all
- https://www.kompas.com/sports/read/2022/08/31/07400068/3-sosok-juara-piala-dunia-sebagai-pemain-dan-pelatih?page=all
- https://www.kompas.com/sports/read/2022/02/02/17400068/pemain-sepak-bola-terbaik-dan-pencetak-gol-terbanyak-di-dunia