Barangkali belum banyak yang tahu. Pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 telah menetapkan tiga jenis bunga dan satwa nasional. Pemilihan bunga dan satwa tersebut berdasarkan atas kekhasan, baik karena keberadaanya yang hanya terdapat di Indonesia, karena kelangkaannya, maupun karena latar belakang budaya yang melingkupinya. Diharapkan dengan ditetapkannya bunga dan satwa nasional menjadi kebanggaan nasional dan bisa dimanfaatkan sebagai pendorong upaya perlindungan dan pelestarian .
Tiga jenis satwa yang masing-masing mewakili satwa darat, air dan udara yang dinyatakan sebagai sebagai Satwa Nasional adalah, komodo (Varanus komodoensis), ikan siluk merah atau arwana merah (Sclerophages formosus) dan elang jawa (Spizaetus bartelsi). Dan tiga jenis bunga yang dinyatakan sebagai Bunga Nasional adalah melati (Jasminum sambac), anggrek bulan (Palaenopsis amabilis) dan padma raksasa atau bunga raflesia (Rafflesia arnoldi).
Komodo
KOMPAS/Agus Susanto
Komodo berebut makanan di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. Foto Agustus 2016.
KOMPAS/Raditya Helabumi
Komodo (Varanus komodoensis) hidup liar di Pulau Rinca, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo (10/6/2016).
Ikan Siluk Merah atau Arwana Merah (dikukuhkan Penyebutannya sebagai satwa pesona)
KOMPAS/Eddy Hasby
Sang naga.
KOMPAS/Wawan H Prabowo
Juara kontes kategori Arwana Super Red Unik yang dihargai Rp 750 juta (28/9/2013).
Elang Jawa (dikukuhkan penyebutannya sebagai satwa langka)
KOMPAS/Lucky Pransiska
Elang jawa (Spizaetus bartelsi) jantan siap dilepasliarkan Kementerian Kehutanan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bogor, Jawa Barat, (27/12/2010). Elang endemik Jawa Barat hasil sitaan dari warga tersebut dilepasliarkan bersamaan peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS)
KOMPAS/Totok Wijayanto
Anak elang jawa (Spizaetus bartelsi) berusia sembilan bulan sedang belajar terbang di kawasan Cagar Alam Telaga Warna, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (3/11/2006).
Melati (dikukuhkan penyebutannya sebagai puspa bangsa)
KOMPAS/FX Puniman
Menur Mekar Sari, bunga melati berbunga 10 susun di Taman Buah Mekar Sari, Cileungsi Bogor.
KOMPAS/Irma Tambunan
Tanaman melati di kawasan restorasi ekosistem Hutan Harapan, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Anggrek Bulan (dikukuhkan penyebutannya sebagai puspa pesona)
KOMPAS/Ambrosius Harto
Anggrek bulan dengan bintik merah muda ini merupakan hasil persilangan. Bunga itu dipamerkan dalam bursa anggrek di Samarinda, Kalimantan Timur (14/9/2006). Di sebelahnya adalah anggrek bulan asli yang belum dibudidayakan.
KOMPAS/Priyombodo
Seorang pekerja tampak sibuk menata tanaman anggrek bulan di salah satu stan pameran anggrek di Taman Anggrek Ragunan (5/4/2006).
Padma Raksasa atau Raflesia (dikukuhkan penyebutannya sebagai puspa langka)
KOMPAS/Adhitya Ramadhan
Bunga Rafflesia arnoldii mekar di Hutan Lindung Bukit Daun Register 5, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu (9/3/2014). Tidak seperti umumnya raflesia dengan lima kelopak, raflesia ini berkelopak enam. Diperlukan komitmen kuat banyak pihak untuk menjaga habitat asli bunga terbesar di dunia ini.
KOMPAS/Arbain Rambey
Bunga raflesia selebar 52 sentimeter yang ditemui pada ketinggian 550 meter di atas permukaan laut di kawasan Gunung Leuser di Aceh Tenggara, tahun 2002. Pada kawasan ini bisa dilihat belasan bunga raflesia sekaligus yang berbunga setahun sekali.
Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.