KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Gedung pembangkit listrik di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (3/9/2021). JIIPE terdiri dari 3.000 Ha yang terbagi menjadi Kawasan Industri 1800 Ha, Deep Seaport 400 Ha, dan Kawasan Perumahan 800 Ha. JIIPE adalah proyek terintegrasi skala besar pertama di Indonesia yang menggabungkan pelabuhan laut dalam, kawasan industri modern dengan infrastruktur berkualitas tinggi, dan kota perumahan berstandar internasional. Terhubung dengan baik ke berbagai tujuan di Jawa dan bagian lain Indonesia melalui laut, jalan tol, dan kereta api, dan ke seluruh dunia oleh pelabuhan laut yang dalam.
Pembangunan pembangkit listrik di Indonesia di antaranya dengan memanfaatkan sumber energi seperti air, angin, surya, uap, dan panas bumi. Pembangkit listrik tenaga air termasuk pembangkit listrik tertua yang ada di Indonesia. Dalam catatan arsip Kompas, pada tahun 1918-1924 dibangun pembangkit listrik yaitu PLTA Plengan dan PLTA Lamajan. Pembangkit listrik yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung ini memanfaatkan aliran air Sungai Cisangkuy. Pembangkit yang termasuk tertua di Indonesia ini difungsikan untuk memenuhi kebutuhan perkebunan, pabrik teh, dan juga untuk pasokan listrik interkoneksi Jawa-Bali. (Tatar Sunda: Di Manakah PLTA Tertua di Indonesia, Kompas Jawa Barat, 10 Maret 2010)
Pembangkit listrik energi terbarukan terus dikembangkan di Indonesia mengingat sumber energi fosil pada akhirnya akan habis. Selain itu, energi terbarukan diharapkan lebih ramah lingkungan. Dalam dokumen Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, pemerintah memberikan porsi lebih besar pada sumber energi terbarukan. Dengan tambahan kapasitas pembangkit listrik 40.600 megawatt (MW) sampai 2030, porsi energi terbarukan sebanyak 51,6 persen dari jenis hidro, bayu, surya, panas bumi, dan biomassa. Sisanya berasal dari sumber energi fosil, seperti batubara, minyak, dan gas bumi. (Pasokan Energi Bersih Perlu Keseimbangan, Kompas, 25 Oktober 2021).
Dengan terus dibangun dan dikembangkannya pembangkit listrik di seluruh wilayah Indonesia, diharapkan kebutuhan listrik terutama untuk kebutuhan listrik rumah tangga akan dapat terpenuhi.
Berikut beberapa potret pembangkit listrik yang ada di Indonesia berdasar arsip foto Kompas.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Pembangkit Listrik Tenaga Air Tonsealama yang berada di antara lebatnya kawasan hutan di Desa Tonsealama, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Selasa (28/9/2021). Pembangkit yang menggunakan potensi air Danau Tondano tersebut mulai dibangun bertahap pada tahun 1928 dan mulai beroperasi 1950. Kawasan PLTA Tonsea Lama merupakan salah satu bangunan bersejarah milik PT PLN.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Foto udara turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Ir H Juanda (Jatiluhur) di Waduk Jatiluhur di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (12/7/2020). Bersama dua waduk lain di Sungai Citarum, Saguling, dan Cirata, Jatiluhur menghasilkan energi bagi PLTA sebesar 1.880 megawatt (MW). Listrik itu memasok interkoneksi kelistrikan Jawa-Bali untuk menerangi lebih dari setengah penduduk negeri ini di Pulau Jawa dan Bali.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Aktivitas alat berat terlihat di sekitar tiga pipa yang mengalirkan air dan menggerakkan tiga turbin berkapasitas masing-masing 65 megawatt di PLTA Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (8/11/2012). PLTA yang memanfaatkan air Sungai Sulewana yang bersumber di Danau Poso ini menambah keandalan listrik di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan karena menggunakan sistem yang terkoneksi melalui jaringan transmisi yang dibangun PT Poso Energy di Kota Palopo.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Petugas mengecek operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Unit III di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (4/6/2012). Selasa, (5/6/2012), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dijadwalkan meresmikan PLTU yang dioperatori PT IPMOMI itu. PLTU Paiton Unit III ini berkapasitas produksi 815 megawatt. Adapun PLTU Paiton akan memasok listrik 4.055 megawatt.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Aktivitas pekerja di ruang turbin di PLTU Cilacap ekspansi fase 2 di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (16/9/2019). PLTU Cilacap ekspansi fase 2 merupakan pembangkit batubara dengan kapasitas 1 x 1.000 megawatt yang diperkirakan beroperasi secara komersial pada Oktober 2019. PLTU ini akan memasok kebutuhan listrik untuk Jawa-Bali.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Truk membawa cangkang sawit yang digunakan sebagai campuran bahan bakar batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, 12 Oktober 2021. PLTU Sintang yang memiliki kapasitas terpasang 21 megawatt (MW) menggunakan bahan bakar “co-firing” atau pencampuran biomassa, dalam hal ini cangkang sawit, dengan batubara.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta, Senin (7/6/2021). Pasokan listrik untuk DKI Jakarta dan sekitarnya akan mendapat tambahan sebesar 171 megawatt (MW) setelah PLN mulai melakukan operasi secara komersial Steam Turbine Unit 3 PLTGU Muara Karang. Pembangkit tersebut juga digunakan untuk mendukung sejumlah infrastruktur yang ada dan tengah dikembangkan, seperti MRT, LRT, perluasan Bandara Soekarno-Hatta, serta pusat bisnis.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Uap terlihat keluar dari cerobong Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (27/9/2021). Dengan total kapasitas terpasang 120 megawatt, enam unit pembangkit di PLTP Lahendong tersebut memasok 21,33 persen kebutuhan listrik di Sulawesi Utara-Gorontalo, sesuai data 2020.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Uap keluar dari cerobong instalasi panas bumi milik PT Geo Dipa Energi yang dialirkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2019). PLTP Dieng, yang telah menghasilkan 60 megawatt, akan ditambah kapasitasnya sebesar 10 megawatt. Pengembangan tersebut merupakan bagian dari eksplorasi energi terbarukan yang ramah lingkungan.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2015). Pembangkit milik PT Pertamina Geothermal Energi tersebut mempunyai kapasitas sebesar 200 megawatt untuk memperkuat suplai listrik di Jawa Barat. Presiden Joko Widodo didampingi Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit V di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/7/2015).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Sebanyak 936 panel surya digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga surya di Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019). Selain panel surya, kawasan waduk juga memiliki fasilitas pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Pengendara melintasi jalan di samping Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Karangasem di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (8/10/2017). PLTS seluas 1,2 hektar tersebut mampu menghasilkan daya listrik hingga 1 megawatt. Pemerintah terus didorong untuk mengembangkan sumber energi terbarukan.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Sejumlah turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap terlihat di salah satu dari tiga bukit di Desa Mattirosi dan Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (22/7/2019). Pembangkit dengan kapasitas total sebesar 75 MW ini terdiri dari 30 turbin yang masing-masing berkapasitas 2,5 MW. Pembangkit tenaga bayu komersial pertama di Indonesia ini dibangun dengan biaya sekitar 150 juta dollar amerika. Bulan Juli 2019, pembangkit ini genap setahun memasok kebutuhan listrik untuk masyarakat.
Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.
