Fakta Singkat
Nama Lengkap
Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc.
Lahir
Lawang, Malang, 7 Meil 1968
Almamater
Kumamoto University, Jepang
Hiroshima University, Jepang (1995)
Jabatan Terkini
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 2021–sekarang
Laksana Tri Handoko dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), di Istana Merdeka, Jakarta pada 28 April 2021. Mantan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini menggantikan Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala BRIN. Laksana ditugaskan memimpin BRIN agar lembaga tersebut mampu menciptakan ekosistem riset yang lebih baik di Indonesia.
Pria yang lahir di Lawang, Malang pada tahun 1968 ini merupakan salah seorang fisikawan teori Indonesia dengan fokus penelitian teori fisika partikel. Ia juga salah satu pionir dan penggagas utama Grup Fisikawan Teoritik Indonesia serta Masyarakat Komputasi Indonesia.
Sebagai peneliti di LIPI, Laksana dikenal sebagai sosok yang handal dalam bidang fisika dan fisika teori. Ia banyak menciptakan inovasi-inovasi selama di LIPI, sebut saja misalnya implementasi sistem online penuh untuk Sistem Penerimaan CPNS LIPI, model matematis untuk mengukur kinerja atau indeks kinerja ilmiah, dan sistem pendukung keterbukaan informasi publik pertama di Indonesia.
Kiprahnya menjadi Kepala LIPI terbilang sukses, Laksana memimpin dan mengawal langsung proses transformasi LIPI menjadi lembaga riset yang lebih efisien, efektif, dan produktif. Tranformasi kelembagaan tersebut dijalankan sebagai komitmen mendukung Reformasi Birokrasi (RB) yang dicanangkan pemerintah.
Setelah didapuk memimpin BRIN, Laksana memiliki tugas awal mengonsolidasikan dengan cepat lima lembaga riset, mulai dari LIPI, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa), dan lembaga riset dan teknologi di Kementerian Riset dan Teknologi yang kini digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Kemendikbud Ristek.
Arek Malang
Handoko menghabiskan masa mudanya Lawang, Malang, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengahnya di daerah kelahirannya tersebut. Selama menempuh pendidikan, Kokok, begitu nama panggilan masa kecilnya dikenal sebagai anak yang cerdas oleh guru dan teman-temannya. Ia menempuh pendidikan dasar di SD St Fransiskus II Lawang, Malang dan lulus tahun 1981. Kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Lawang dan lulus tahun 1984.
Setelah lulus SMP tahun 1984, ia pun meneruskan pendidikan di SMA Negeri Lawang. Di sekolah itu ia mengambil jurusan fisika alias A1. Ia lulus dari SMA Negeri Lawang tahun 1987 dan meneruskan pendidikan tingginya di Jurusan Fisika ITB Bandung.
Kokok hanya mengenyam bangku kuliah di Teknik Fisika ITB selama beberapa bulan, kemudian ia melanjutkan studi ke Jepang sebagai karyasiswa pemerintah Indonesia di bawah program OFP IV dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI yang dipimpin B.J. Habibie.
Di negeri sakura itu, ia diterima Jurusan Fisika di Kumamoto University. Setelah empat tahun menimba ilmu di kampus Kumamoto yang terletak di tengah Pulau Kyushu, ia lulus dan menyandang gelar sarjana S1 Fisika dari kampus tersebut pada 1993.
Tak lama kemudian, Handoko meneruskan pendidikan master di Fisika Partikel Elementer Teoritik, Hiroshima University, Jepang dan menyandang master di bidang fisika partikel dari kampus tersebut tahun 1995. Setelah lulus pendidikan master Handoko langsung melanjutkan pendidikan doktornya di bidang teori fisika partikel atau fisika energi di kampus yang sama. Ia memeriah gelar doktor ilmu fisika dari Hiroshima University tahun 1998.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko
Artikel Terkait
Karier
Setelah menyelesaikan pendidikan tingginya, Laksana Tri Handoko melanjutkan karier sebagai peneliti di lembaga-lembaga penelitian dunia seperti The Abdus Salam International Center for Theoretical Physics ICTP di Trieste Italia. Dilanjutkan kemudian di Deutsches Elektronen-Synchroton (DESY) di Hamburg Jerman, serta Department of Physics – Yonsei University di Korea Selatan.
Selain malang melintang di lembaga internasional, Laksana juga tercatat sebagai peneliti LIPI dan mengajar di Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor. Laksana tercatat berkiprah sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak lulus SMA tahun 1987, khususnya di Pusat Penelitian Fisika. Di lembaga tersebut, ia merupakan pionir penelitian di bidang pengetahuan lanjut dengan membangun Grup Fisika Teoritik dan Komputasi.
Adapun di Universitas Indonesia, ia menjadi pengajar di Departemen Fisika UI dan bergabung dengan Grup Fisika Nuklir dan Partikel bersama dengan Terry Mart. Di kamus UI Depok, Laksana memberikan mata kuliah lanjut untuk mahasiswa tingkat akhir dan pasca sarjana terkait fisika teori seperti Fisika Kuantum Relativistik, Teori Medan, Teori Grup, Relativitas Khusus serta Fisika Partikel. Sementara di IPB, ia mengajar di Departemen Fisika dari tahun 2002 hingga 2004.
Dalam perkembangan kariernya, Handoko kemudian menjadi Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika LIPI 2002–2012. Kemudian ia dipromosikan sebagai Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI pada 2014. Selanjutnya kariernya terus meroket hingga ia dipercaya menjabat sebagai Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI sejak 2014. Jabatan deputi itu disandangnya hingga 2018.
Ia mencapai puncak karier di lembaga tersebut saat dilantik menjadi Kepala LIPI pada 31 Mei 2018. Ia dilantik oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang saat itu dijabat Muhammad Nasir. Handoko menggantikan Kepala LIPI sebelumnya Iskandar Zulkarnain yang wafat pada 2 Juli 2017. Sebelumnya, ia bertugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala LIPI.
Selama mengelola LIPI, pria yang fasih bahasa jepang ini berhasil mengubah paradigma peneliti dengan lebih terbuka terhadap kolaborasi dengan pihak lain. Selain itu, ia juga mengemukakan hilirisasi riset kian relevan dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0 sehingga riset itu tak eksklusif oleh akademisi atau peneliti saja. Selain itu, ia mengawal langsung proses transformasi LIPI menjadi lembaga riset yang lebih efisien, efektif, dan produktif.
Hanya sekitar tiga tahun Laksana menjabat kepala LIPI, kemudian pada April 2021 dipercaya Presiden Joko Widodo memegang jabatan sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, sebuah lembaga otonom baru di bawah Presiden setelah pengabungan Kementerian Riset dan Teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Laksana Tri Handoko diangkat berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19M/2021 tentang pengangkatan Kepala BRIN. BRIN adalah lembaga otonom yang terlepas dari Kemenristek. Pembentukan BRIN mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Presiden Joko Widodo resmi melantik Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara pada 28 April 2021. Laksana menggantikan Menristekdikti/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro yang mengundurkan diri. Ia ditugaskan untuk mengkonsolidasikan lembaga-lembaga riset pemerintah. Kemudian ditugaskan membawa riset dan inovasi agar bisa mendukung ekonomi Indonesia secara riil.
Selain berkarier di penelitian dan pendidikan, ia juga membuat beberapa inovasi di ranah birokrasi. Sebut saja misalnya, implementasi sistem online penuh untuk Sistem Penerimaan CPNS yang merupakan revolusi besar untuk mencegah proses penerimaan CPNS yang cenderung rentan KKN.
Selain itu, ia juga menciptakan model matematis untuk mengukur kinerja atau indeks kinerja ilmiah dengan Model SFPM. Ia juga menginisiasi sistem pendukung keterbukaan informasi publik KIP Online pertama di Indonesia.
Laksana juga membidani lahirnya beberapa portal ilmiah terkait seperti fisik@net dan komput@si. Selain itu, ia memiliki perhatian khusus atas manajemen informasi ilmiah yang ditunjukkan dengan merintis berbagai sarana seperti Indeks Ilmiah Indonesia, BUKU-e, IndoTeX, TESIS Online, OSS Indonesia, ISSN Online, Kompetisi Ilmiah, LIPI Press Online, Memory of the World Indonesia serta LIPI-IR.
Tak hanya itu, Laksana juga memegang hak kekayaan intelektual atau HAKI atas sejumlah kreativitas intelektualnya antara lain Sistem Terintegrasi Perangkat Lunak untuk Robot Jaringan Modular, Integrasi Data dengan Algoritma Pemanenan Web Terfokus, Sistem Terpadu ISSN dan Generasi Kodebar Terintegrasi, Sistem Penerimaan Pegawai Online, Sistem Manajemen Online Organisasi Profesi Ilmiah, Sistem Portal Online Terpadu Ilmu Pengetahuan, dan Public Cluster: Mesin Paralel Terbuka Berbasis Web. Ia juga memegang hak paten atas karyanya yakni Sistem Koneksi ke Multi Grid dengan Klaster Terbuka, Sistem Robot Jaringan Modular, dan Pengendali Elektronik Otomatis Ketinggian Air dalam bak Penampung.
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA
Laksana Tri Handoko saat menjabat Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (tengah) mendampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam kunjungannya ke Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI di Subang, Jawa Barat, Jumat (4/8/2018).
Daftar penghargaan
- Senior Fellow IEEE
- Simons ICTP Associate Fellow (2014–2019)
- Chairman Indonesia Science Foundation
- PII Adhidarma Profesi Award (2010)
- Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara (2010)
- The 400 most Highly Cited Papers of All Time in High Energy Physics
- Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (2009 )
- 101 Inovasi Paling Prospektif (2009)
- Satyalancana Wira Karya untuk Sains
- Achmad Bakrie Award untuk Bidang Sains (2008)
- Asia Pacific ICT Award (e-Gov & Services) (2004)
- Habibie Award untuk Bidang Ilmu Dasar (2004)
- Asia Pacific ICT Award (Research & Development) (2004)
- Asia Pacific ICT Award (Education & Training) (2003)
- Peneliti Muda Indonesia Bidang Ilmu Dasar (2002)
- Humboldt Fellow (1999)
- Satyalancana Karya Satya 10 tahun (2005)
- Satyalancana Karya Satya 20 tahun (2009)
- Satyalancana Karya Satya 30 tahun (2018)
- Top Leader on Digital Implementation (2020)
Penghargaan
Di dunia penelitian, Laksana telah mendapatkan puluhan penghargaan ilmiah dari berbagai lembaga di Indonesia maupun dunia. Penghargaan itu antara lain PII Adhidarma Profesi Award pada 2010, Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara pada 2010, Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 untuk bidang sains, 101 Inovasi Paling Prospektif 2009 untuk Aplikasi TI Publik berbasis Data dan Komputasi Terdistribusi, Satyalancana Wira Karya 2009 atas usahanya merintis aneka infrastruktur TI publik berbasis data dan komputasi terdistribusi, serta The 400 most highly cited papers of All Time in High Energy Physics pada 2010. Di tingkat internasional, Laksana mendapatkan kehormatan sebagai Simons Regular Associates Fellow di ICTP Trieste untuk periode 2014-2019
Sebelumnya ia juga mendapat Achmad Bakrie Award untuk Bidang Sains 2008 atas penelitiannya terkait pencarian partikel Higgs, Habibie Award untuk Bidang Sains 2004 atas penelitiannya di bidang fisika teori dan Peneliti Muda Indonesia untuk Bidang IPA dan Lingkungan 2002 atas penelitiannya di bidang fenomenologi fisika partikel.
KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF)
Laksana Tri Handoko saat menjabat Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menganugerahkan LIPI Sarwono Award XVII kepada pakar perubahan iklim dan lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Daniel Murdiyarso dalam puncak peringatan yang menandai HUT ke-51 berdirinya LIPI di Auditorium Utama Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
“Jadi BRIN dibentuk untuk lebih terbuka. Seluruh sumber daya manusia juga infrastruktur bisa digunakan oleh siapa saja, terutama swasta. Harapannya, swasta kemudian bisa memulai RnD (riset dan pengembangan). BRIN pun ada sebagai lembaga pemerintah yang melayani. Swasta hanya perlu membawa masalah dan bahan saja, sementara SDM dan infrastruktur bisa memanfaatkan yang dimiliki BRIN ” ujar Laksana Tri Handoko (Harian Kompas dan Kompas.id, 17/5/2021)
Mengelola BRIN
BRIN adalah lembaga negara yang tugas utamanya menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta investasi dan inovasi yang terintegrasi. Laksana Tri Handoko tercatat sebagai orang pertama yang memimpin lembaga tersebut setelah Kementerian Riset dan Teknologi digabung ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Target awal Laksana saat menahkodai BRIN adalah mengonsolidasikan lima lembaga riset, mulai dari LIPI, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa), dan Kementerian Riset dan Teknologi yang kini digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Kemendikbud Ristek secara cepat.
Lima lembaga riset itu pada 1 Januari 2022 ditargetkan bisa berjalan secara optimal yang juga dibarengi dengan tahun anggaran baru mencapai Rp7 triliun untuk lembaga tersebut. Selanjutnya mengintegrasikan kebutuhan anggaran, infrastruktur, dan administrasi dari seluruh lembaga sehingga bisa langsung bekerja bersama. Adapun target jangka panjang, yaitu menjadi daya ungkit pertumbuhan lembaga riset swasta di Indonesia.
Menurut Laksana, BRIN dikatakan berhasil jika lembaga riset swasta sudah banyak tumbuh. Jadi, setelah lembaga riset swasta mulai banyak, BRIN akan fokus pada riset-riset yang lebih sulit, riset yang advance, riset yang berbiaya mahal, bahkan riset yang aplikasinya sulit namun diperlukan. Itu juga termasuk riset dasar.
Keberhasilan yang lain, yaitu menjadi platform transisi dari talenta riset yang unggul. Selama ini pemerintah banyak menyianyiakan talenta. Jadi pemerintah harus bisa memaksimalkan talenta yang ada jangan sampai justru bekerja di luar negeri. Tentu remunerasi dan infrastruktur yang disediakan juga akan bersaing sehingga mereka juga mau bekerja di dalam negeri. Dengan begitu, menurut Laksana, BRIN bisa menjadi landasan pembangunan riset dan inovasi bangsa yang unggul untuk mendukung menjadi negara yang maju. (Kompas, 17/5/2021)
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko
Harta kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Laksana Tri Handoko ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia memiliki total kekayaan Rp5,6 miliar pada 2020. Ia menyerahkan LHKPN saat menjabat Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 31 Desember 2020.
Menurut laporan itu, Laksana tercatat memiliki dua bidang tanah dan bangunan hasil sendiri di Kota Depok senilai 5,2 miliar. Selain itu, ia tercatat memiliki alat transportasi berupa Nissan Evalia tahun 2012 senilai Rp80 juta, harta bergerak lainnya senilai Rp250 juta, dan kas atau setara kas senilai Rp193 juta.
Dalam laporan itu, Laksana Tri Handoko juga tercatat memiliki hutang sebesar Rp85 juta, sehingga total kekayaaannya setelah dikurangi hutang sebesar Rp5,6 miliar. Harta itu meningkat sekitar Rp200 juta dibandingkan kekayaannnya Desember tahun 2018 yang dilaporkan ke KPK tercatat sekitar Rp5,4 miliar. Sementara pada tahun 2017, ketika ia menjabat deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, ia melaporkan hartanya sebesar Rp3,6 miliar.
Referensi
KOMPAS, 02 Jun 2018 Halaman: 14, Kelembagaan: Perlu Pembenahan di Lembaga Riset
KOMPAS, 13 Sep 2018 Halaman: 10, Penelitian Dan Inovasi: Wacana Badan Riset Nasional Meresahkan
KOMPAS, 27 Oct 2018 Halaman: 14, Ubah Paradigma Peneliti
KOMPAS, 20 Dec 2018 Halaman: 13 Sumber Daya Manusia: Peneliti Diaspora Menjadi Andalan
KOMPAS, 09 Feb 2019 Halaman: 10 Kaji Reorganisasi LIPI
KOMPAS, 27 Jun 2019 Halaman: 24 Nama & Peristiwa: Laksana Tri Handoko – Inspirasi Peneliti
KOMPAS, 03 Dec 2020 Halaman: 08 Koordinasi Riset Diperkuat
KOMPAS, 29 Apr 2021 Halaman: 03 Di Balik Penunjukan Bahlil, Nadiem, dan Handoko
KOMPAS, 07 May 2021 Halaman: 08 Riset Dan Inovasi: BRIN Menghadapi Tantangan Substansial
KOMPAS, 17 May 2021 Halaman: 08, BRIN Dibentuk untuk Lebih Terbuka
Bima Arya Abdi Bogor, Penulis Effendy, Fenty, Penerbit, Ide Kini, 2018
Positif!, Penulis Bima Arya, Penerbit Buku Kompas, 2020
http://lipi.go.id/staf/detail/laks002
http://lt.handoko.id/personal.htmlhttp://lt.handoko.id/
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/28/17244191/profil-laksana-tri-handoko-fisikawan-yang-aktif-ciptakan-inovasi-hingga-jadi?page=all
https://www.kompas.tv/article/169176/laksana-tri-handoko-ahli-fisika-pembawa-gerbong-riset-indonesia
Biodata
Nama
Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc.
Lahir
Lawang, Malang, 7 Mei 1968
Jabatan
Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) 2021–sekarang
Pendidikan
- SD Katolik St Fransiskus II, Lawang, Malang (1981)
- SMP Negeri 1 Lawang, Malang (1984)
- SMAN Lawang, Malang (1987)
- Jurusan Fisika FMIPA ITB (1988)
- S1 Fisika Kumamoto University, Jepang (1993)
- S2 Fisika Partikel Elementer Teoritik, Hiroshima University, Jepang (1995)
- S3 Fisika Partikel Elementer Teoritik Hiroshima University, Jepang (1998)
Karier
- Peneliti di LIPI (1987–sekarang)
- Pusat Penelitian Fisika LIPI (1993–2002)
- Dosen Fisika di FMIPA Universitas Indonesia (2002–sekarang)
- Dosen FIsika di FMIPA Institut Pertanian Bogor (2002-2-004)
- Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika LIPI (2002–2012)
- Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI (2012–2014)
- Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI (2014–2018)
- Plt Sekretaris Utama LIPI (2018)
- Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (2018–2021)
- Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (2021–sekarang)
Organisasi
Organisasi profesi
- South East Asia Theoretical Physics Association (SEATPA)
- Young Nuclear & Particle Physicist Group of Japan (YONUPA) (1994 – 1998)
- Japan Theoretical Particle Physics Group (Soryuushiron Group) (1994 – sekarang)
- Japan Physical Society (JPS) (1994 – 2002)
- Grup Fisikawan Teoritis Indonesia (GFTI) (1995 –sekarang)
- American Physical Society (APS) (1995-2002)
- Himpunan Fisika Indonesia (HFI) (1998 –sekarang)
- Masyarakat Komputer Indonesia (MKI) (2004 –sekarang)
- International Association of Computer Science and Information Technology (IACSIT) (2009 – sekarang)
- Himpunan Peneliti Indonesia (HIMPENINDO) (2013 –sekarang)
Organisasi non-profesional:
- Arek-arek Sastroprawiro (Arsapra) (1968 –sekarang)
- Alumni Lomba Ilmiah Pemuda Nasional Indonesia LIPI (LKIR LIPI) (1986 –sekarang)
- PPI Jepang di Tokyo (1987 – 1989)
- PPI Jepang di Kumamoto (1989 – 1993)
- PPI Jepang di Hirosima (1993 – 1998)
- Alumni Program Beasiswa Luar Negeri IV (OFP IV) 1987 –sekarang
- Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) 1988 –sekarang
- Alumni AvH Fellows (AvH Indonesia, Portal Alumni) 2000 –sekarang
- Komite Data Iptek –Indonesia (CODATA Indonesia) 2004 –sekarang
- Alumni Kavli Frontier of Sciences (KFoS) 2012 –sekarang
Penghargaan
- Senior Fellow IEEE
- Simons ICTP Associate Fellow (2014-2019)
- Chairman Indonesia Science Foundation
- PII Adhidarma Profesi Award (2010)
- Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara (2010)
- The 400 most Highly Cited Papers of All Time in High Energy Physics
- Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (2009 )
- 101 Inovasi Paling Prospektif (2009)
- Satyalancana Wira Karya untuk Sains
- Achmad Bakrie Award untuk Bidang Sains (2008)
- Asia Pacific ICT Award (e-Gov & Services) (2004)
- Habibie Award untuk Bidang Ilmu Dasar (2004)
- Asia Pacific ICT Award (Research & Development) (2004)
- Asia Pacific ICT Award (Education & Training) (2003)
- Peneliti Muda Indonesia Bidang Ilmu Dasar (2002)
- Humboldt Fellow (1999)
- Satyalancana Karya Satya 10 tahun (2005)
- Satyalancana Karya Satya 20 tahun (2009)
- Satyalancana Karya Satya 30 tahun (2018)
- Top Leader on Digital Implementation (2020)
Karya
Buku
- Panduan Penelitian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik bagi Pemula
- Aplikasi Teori Medan di Sistem Fluida
- Pengenalan Teori Medan dan Aplikasinya di Fisika Partikel
- LaTeX : alat bantu karya tulis ilmiah
Hak kekayaan Intelektual
- Sistem Terintegrasi Perangkat Lunak untuk Robot Jaringan Modular
- Integrasi Data dengan Algoritma Pemanenan Web Terfokus
- Sistem Terpadu ISSN dan Generasi Kodebar Terintegrasi
- Sistem Penerimaan Pegawai Online
- OPI LIPI: Sistem Manajemen Online Organisasi Profesi Ilmiah
- SciBlog: Sistem Manajemen Online Kolaborasi Ilmiah
- Portal Ilmiah: Sistem Portal Online Terpadu Ilmu Pengetahuan
- Jurnal Online: Sistem Manajemen Online Publikasi Jurnal Ilmiah
- Public Cluster: Mesin Paralel Terbuka Berbasis Web
Hak Paten
- Sistem Koneksi ke Multi Grid dengan Klaster Terbuka
- Sistem Robot Jaringan Modular
- Pengendali Elektronik Otomatis Ketinggian Air dalam bak Penampung
Keluarga
Istri
–
Anak
–
Sumber
Litbang Kompas