KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Direktur Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mulyanto (kiri) mengawasi pembuatan prototipe alat tes diagnostik cepat (RTD) RI-GHA Covid-19 RDT IgG/IgM di Laboratorium Hepatika Bumi Gora, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/6/2020). RI-GHA (Republik Indonesia-Gadjah Mada-Hepatika-Airlangga) merupakan RDT buatan dalam negeri yang melibatkan peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram, dan Universitas Airlangga. Setelah proses validasi selesai, RI-GHA yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo dan mendapat izin edar diharapkan bisa diproduksi massal pada akhir Juni 2020.
Ilmu Kedokteran modern berkembang melalui sejumlah penelitian dan uji coba yang dapat dibuktikan secara nyata. Para ilmuwan melakukan serangkaian penelitian dan uji coba di laboratorium tersebut untuk mengungkap hal-hal baru yang bisa dijadikan pemecahan masalah terhadap suatu penyakit ataupun pengobatan di bidang kedokteran. Tentu penemuan yang sudah ada tidak akan mandek begitu saja karena penemuan tersebut akan terus berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi. Ilmuwan akan terus memperbarui hasil temuannya, baik dilakukan sendiri ataupun diteruskan dengan kerja sama bersama ilmuwan lain.
Berikut penemuan-penemuan di bidang kedokteran yang dirangkum berdasar Arsip Kompas:
27 Agustus 2020
- Penemu: Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Monash University, Yayasan Tahija
- Temuan: Rekayasa teknologi melalui pemberian bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti menurunkan kejadian demam berdarah dengue hingga 77 persen.
- Publikasi: Disampaikan oleh Ketua Proyek World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta Adi Utarini dalam diskusi daring, di Yogyakarta, 26 Agustus 2020.
Sumber: “Riset ‘Wolbachia’ Tekan Kasus DBD” (Kompas, 27 Agustus 2020 halaman 8)
20 Januari 2020
- Penemu: Ilmuwan dari University of California San Diego
- Temuan: Cara merekayasa nyamuk Aedes aegypti secara genetis guna menghentikan penularan demam berdarah dengue.
- Publikasi: Jurnal PLOS Pathogens
Sumber: “Rekayasa Nyamuk Lawan Dengue * Inovasi Iptek” (Kompas, 20 Januari 2020 halaman 9)
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (ketiga dari kanan) mendapat penjelasan tentang donor bagi nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia di laboratorium riset Eliminate Dengue Project (EDP) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (26/4/2016). Nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia mampu menghambat perkembangan virus dengue pada nyamuk itu. Cara tersebut diharapkan mengurangi angka kasus demam berdarah dengue.
10 Desember 2018
- Penemu: Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan)
- Temuan: Kit MIBI bertanda teknesium-99m, yaitu alat yang berfungsi untuk mendeteksi fungsi jantung dan mengevaluasi fungsi otot jantung.
- Publikasi: Disampaikan oleh peneliti senior bidang teknologi radiofarmaka Badan Teknologi Nuklir Nasional Widyastuti.
Sumber: “Kit MIBI untuk Diagnosis Fungsi Jantung” (Kompas, 10 Desember 2018 halaman 14)
Sumber: Badan Teknologi Nuklir Nasional
INFOGRAFIK: PANDU
2 Juli 2018
- Penemu: Dadang Makmun
- Temuan: Terapi paliatif melalui tindakan endoskopi terapeutik untuk menghilangkan gejala progresivitas kanker stadium lanjut.
- Publikasi: Pidato upacara pengukuhan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Jakarta, 30 Juni 2018.
Sumber: “Pengukuhan Guru Besar: Endoskopi Terapeutik untuk Atasi Kanker” (Kompas, 2 Juli 2018 halaman 14)
18 Juni 2018
- Penemu: peneliti dari University of California San Diego School of Medicine
- Temuan: Vitamin D dibutuhkan perempuan dewasa untuk mengurangi risiko kanker payudara.
- Publikasi: Jurnal Plos One
Sumber: “Kesehatan: Vitamin D Kurangi Risiko Kanker Payudara” (Kompas, 18 Juni 2018 halaman 10)
23 Februari 2018
- Penemu: Peneliti dari Murdoch Children’s Research Institute (MCRI)
- Temuan: Vaksin RV3-BB yang berfungsi untuk memberi perlindungan lebih awal pada bayi baru lahir dari serangan diare akibat rotavirus.
- Publikasi: Disampaikan oleh Ketua Regional Penelitian Gastroentrologi Anak dan Rotavirus Fakultas Kedokteran Universitas Gdjah Mada Yati Soenarto di Yogyakarta, 22 Februari 2018)
Sumber: “Riset Vaksin Rotavirus untuk Cegah Diare” (Kompas, 23 Februari 2018 halaman 13)
28 Agustus 2015
- Penemu: Ramadhan
- Temuan: Metode terapi hormonal terbukti efektif bagi penderita kanker payudara stadium lanjut. Pasien yang menjalani terapi hormonal memiliki ketahanan hidup lebih panjang dan mengalami efek samping lebih sedikit dibandingkan mereka yang mendapat kemoterapi.
- Publikasi: Sidang promosi doktor Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, di Yogyakarta, 25 Agustus 2015.
Sumber: “Kanker Payudara: Terapi Hormonal untuk Stadium Lanjut” (Kompas, 28 Agustus 2015 halaman 14)
28 Oktober 2014
- Penemu: Khalid Shah, peneliti Sekolah Kedokteran Harvard dan RSU Massachusetts, Amerika Serikat
- Temuan: Penggunaan sel punca untuk membunuh sel kanker otak. Percobaan pada tikus dengan memodifikasi genetika sel punca sehingga menghasilkan racun yang bisa membunuh tumor otak, tetapi tak membunuh sel normal di sekitarnya dan tak mematikan sel punca.
- Publikasi: Jurnal Stem Cells
Sumber: “Kilas Iptek: Sel Punca Bisa Membunuh Sel Kanker” (Kompas, 28 Oktober 2014 halaman 14)
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Penelitian sel punca di laboratorium Unit Pelayanan Terpadu Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM-FKUI, Jakarta, Kamis (8/9). Di tempat itu tersedia layanan, pengolahan, pendidikan, pengembangan, dan riset sel punca. Penelitian sel punca di laboratorium Unit Pelayanan Terpadu Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM-FKUI, Jakarta, Kamis (8/9). Tempat ini menyediakan dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pengolahan, pendidikan, pengembangan, serta penelitian sel punca di rumah sakit.
4 November 2013
- Penemu: Universitas Airlangga, Surabaya
- Temuan: Uji klinis fase tiga konsentrat tanaman Malaleuca alternifolia, bahan obat anti-demam berdarah. Obat ini akan diproduksi massal dan menjadi solusi bagi penderita demam berdarah yang selama ini belum ada pengobatan atau vaksinnya.
- Publikasi: Disampaikan oleh Ketua Lembaga Penyakit Tropik Universitas Airlangga Prof Nasronudin, di Surabaya, 3 November 2013.
Sumber: “Anti DBD Ditemukan * Calon Obat Sukses Melalui Uji Klinis Fase Tiga” (Kompas, 4 November 2013 halaman 13)
15 Juni 2013
- Penemu: Pusat Penelitian Neurosains Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
- Temuan: Pengembangan obat epilepsi dari lada hitam dan obat parkinson dari sel punca. Obat epilepsi dari lada hitam diharapkan mampu mengurangi kelainan aktivitas listrik pada otak penyandang epilepsi.
- Publikasi: Disampaikan oleh Direktur Pusat Penelitian Neurosains Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jan Sudir Purba pada peresmian dan seminar nasional PPN FK UKI, di Jakarta, 13 Juni 2013.
Sumber: “Neurosains: Upaya Mencari Obat Epilepsi dan Parkinson” (Kompas, 15 Juni 2013 halaman 13)
21 Februari 2012
- Penemu: Tim dari Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Departemen Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
- Temuan: Kasus osteoporosis alias keropos tulang yang ditemukan di Indonesia sebagian besar karena gen estrogen reseptor beta.
- Publikasi: Disampaikan oleh Ketua Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia MF Lindawati Soetanto Kusdhany, di Jakarta, 20 Februari 2012.
Sumber: “Biologi Molekuler: Gen Penyebab Osteoporosis Ditemukan” (Kompas, 21 Februari 2012 halaman 13)
4 April 2011
- Penemu: Gerard Schellenberg, Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania
- Temuan: Gen terkait penyakit Alzheimer. Penelitian ini membantu memahami mekanisme yang mendasari timbulnya penyakit yang kompleks dan belum bisa disembuhkan ini, serta membantu dokter memprediksi siapa saja yang paling berisiko.
- Publikasi: Jurnal Nature Genetics
Sumber: Kilas Iptek: “Gen Terkait Alzheimer Ditemukan” (Kompas, 4 April 2011 halaman 14)
1 Agustus 2002
- Penemu: Prof. dr. Masrin Munir, Sp.THT
- Temuan: Terapi bedah untuk mengatasi tumor ganas di telinga, hidung, dan tenggorok (THT) dilanjutkan dengan radiasi (penyinaran). Angka harapan hidup setelah terapi tersebut termasuk tinggi meski tumor sudah pada stadium lanjut.
- Publikasi: Pidato pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu Penyakit THT pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 31 Juli 2002.
Sumber: “Terapi Bedah untuk Tumor THT” (Kompas, 1 Agustus 2002 halaman 10)
22 Januari 1998
- Penemu: dr. Nobutaka Inoue dan dr. Seinosuke Kawashima, dari Fakultas Kedokteran Universitas Kobe, Jepang
- Temuan: Identifikasi gen yang melindungi jantung dari penyakit arteri jantung (coronary artery disease-CAD). Individu yang memiliki varian gen p22 phox rendah risiko terkena CAD.
- Publikasi: Jurnal Circulation
Sumber: “Ditemukan Gen Pelindung Jantung” (Kompas, 22 Januari 1998)
5 April 1997
- Penemu: Tim Peneliti yang dipimpin oleh Dr. Franz Fazekas dari Universitas Leopold-Franzens Austria.
- Temuan: Terapi imunoglobulin untuk penderita Sklerosis
- Publikasi: Jurnal The Lancet
Sumber: “Kilasan Iptek: Pengobatan Sklerosis” (Kompas, 5 April 1997 halaman 12)
3 Februari 1996
- Penemu: Tim peneliti Genelabs
- Temuan: Virus hepatitis G
- Publikasi: Jurnal Science
Sumber: “Ditemukan, Virus Hepatitis G” (Kompas, 3 Februari 1996 halaman 3)
18 Juni 1994
- Penemu: Tim Peneliti yang dipimpin oleh Dr. Stephen Strauss dari Lembaga Kesehatan Nasional AS (NIH) di Bethesda, Maryland
- Temuan: Vaksin rekayasa genetika yang bisa menekan gejala herpes genitalis
- Publikasi: Jurnal The Lancet
Sumber: “Kilasan Iptek: Vaksin Herpes” (Kompas, 18 Juni 1994 halaman 8)
6 April 1994
- Penemu: Robert S Ledley dkk, seorang profesor fisiologi, biofisik, dan radiologi di Universitas Georgetown, Washington.
- Temuan: USG (Ultrasonograf) tiga dimensi
- Publikasi: Medical Tribune News Service
Sumber: “USG Baru, Melihat Janin Tiga Dimensi. * Laporan Iptek” (Kompas, 6 April 1994 halaman 1)
3 Juli 1992
- Penemu: Peneliti Jepang yang diketuai oleh Dr. Masayuki Miyake dari Rumah Sakit Kitano di Osaka
- Temuan: Petanda untuk mengidentifikasi sel-sel kanker paru.
- Publikasi: New England Journal of Medicine
Sumber: “Ilmu Pengetahuan & Teknologi: Petanda Kanker Paru Ditemukan” (Kompas, 3 Juli 1992 halaman 11)
KOMPAS/ATIKA WALUJANI M
Alat pemeriksaan radiologi PET/MRI di Seidman Cancer Hospital di RS pendidikan Universitas Case Western Reserve, Cleveland, AS, diletakkan dalam ruang yang didesain untuk meningkatkan kenyamanan pasien. Ruang itu menggunakan pencahayaan lembut, video yang menampilkan gambar yang menyenangkan disertai musik yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan pasien.
27 Juli 1991
- Penemu: Sutaryo
- Temuan: Diagnosis penyakit demam berdarah dengue bisa dilihat dari perubahan darah. Jika sel darah limfosit warna biru penderita mencapai 4 persen, sudah merupakan indikasi yang bersangkutan mengidap penyakit itu.
- Publikasi: Disampaikan di depan tim penguji UGM untuk memperoleh gelar doktor di Yogyakarta, 25 Juli 1991.
Sumber: “Ditemukan, Diagnosa Baru Penderita Demam Berdarah” (Kompas, 27 Juli 1991 halaman 14)
31 Januari 1991
- Penemu: Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford dan Baylor College of Medicine di Houston
- Temuan: Gen yang mungkin menonaktifkan ribuan gen lainnya pada embrio perempuan.
- Publikasi: Jurnal Ilmiah Nature
Sumber: “Kilasan Iptek : Gen Non-Aktif pada Wanita” (Kompas, 31 Januari 1991 halaman 10)
1 Mei 1984
- Penemu: Peneliti dari Amerika Serikat dan Perancis
- Temuan: Virus HLTV (salah satu varian virus kanker yang digolongkan dalam virus leukimia pada sel-T manusia)
- Publikasi: Jurnal The Lancet
Sumber: “Penyebab ‘AIDS’ Si Pembunuh Misterius Ketemu Sudah” (Kompas, 1 Mei 1984 halaman 9)
16 Desember 1981
- Penemu: Institut Fisiologi Eksperimental dan Kedokteran Howard Florey di Melbourne, Australia
- Temuan: Relaxin Hormon yang dapat mengurangi luka-luka ketika melahirkan dan menyempurnakan pengobatan arthritis.
- Publikasi: Disampaikan oleh Profesor Derek Denton, Direktur Institut Physiologi Eksperimental dan Kedokteran Howard Florey di Melbourne, Australia.
Sumber: “Institut di Melbourne ‘Menyetek’ Hormon” (Kompas, 16 Desember 1981 halaman 7)
23 Januari 1973
- Penemu: dr. Suharno Josodiwondo
- Temuan: Diagnosis penyakit TBC dengan cara serologik
- Publikasi: Dalam acara penganugerahan gelar doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 27 Januari 1973.
Sumber: “Doktor Dalam Ilmu Kedokteran untuk Sukarno Josodiwondo” (Kompas, 23 Januari 1973 halaman 2)
1 Februari 1971
- Penemu: Robert Geoffrey Edwards dan Patrick Christopher Steptoe
- Temuan: teknik fertilisasi in vitro yang populer disebut bayi tabung
- Publikasi: Disampaikan oleh Dr. James Watson dalam panel diskusi di Kongres AS.
Sumber: “Bayi Tabung Lahir Tahun Ini dan Dunia Akan Gempar” (Kompas, 1 Februari 1971 halaman 1)
10 Oktober 1966
- Penemu: dr. Matsu Kanedo dari Departemen Radioactive di Pusat Pendidikan Kanker Aichi Nagoya, Jepang
- Temuan: Diagnosis Kanker dengan menggunakan 1-131 macro aggregated albumin, suatu unsur radioaktif.
- Publikasi: Disampaikan oleh dr. Matsu Kanedo
Sumber: “Tjara Baru Diagnose Kanker” (Kompas, 10 Oktober 1966 halaman 3)
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Seharusnya ada suatu pola di mana pasien dapat secara pasti menerima pelayanan kesehatan yang terkini, pengobatan yang dapat terjangkau, dan efektivitasnya dapat diawasi dan dijamin oleh kemampuan klinik yang terlatih dengan pengetahuan kedokteran yang baik untuk mendapatkan pengobatan yang aman guna mencapai kesembuhan, termasuk pelayanan berdasar perspektif pasien. Pelaksanaan operasi bayi tabung pertama di Jawa Barat yang dilakukan oleh tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, 10 Februari 2006.
Sumber: Arsip Kompas
Riset foto: AAN
Editor: Dwi Rustiono