Salah satu faktor kerusakan lingkungan, khususnya di wilayah perkotaan adalah sampah, yang disebabkan oleh perilaku buruk sebagaian masyarakat kita yang suka membuang sampah sembarangan. Masih banyak warga yang tinggal di permukiman padat dan bantaran-bantaran sungai membuang sampah seenaknya. Hal tersebut dapat menimbulkan banjir saat musim hujan tiba, karena sampah akan menghambat jalan air di saluran-saluran air dan sungai.
Belakangan ini sampah plastik dan elektronik juga menjadi masalah lingkungan. Plastik lambat laun akan memberi dampak geologis karena plastik bersifat lembam dan sulit terurai, sementara sampah elektronik tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3) yang bila terus bertambah akan mencemari lingkungan dan membahayakan manusia.
Di antara pilihan pekerjaan, ada sebagian masyarakat yang hidup dari sampah. Mereka adalah para pemulung, pengepul dan perajin yang memanfaatkan sampah untuk menyambung hidup. Meski dipandang sebelah mata, pekerjaan mereka sedikitnya membantu menyelamatkan lingkungan dengan membantu proses daur ulang sampah.
Sampah di Perkotaan
KOMPAS/Raditya Helabumi
Kompas, 14 April 2015
Kantong plastik berisi sampah rumah tangga dibiarkan menumpuk di jalur pedestrian Jalan Pesanggrahan Raya, Kembangan, Jakarta Barat (13/42015).
KOMPAS/Agus Susanto
Kompas, 27 Oktober 2017
Sampah menumpuk di Kali Dadap, Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017). Sungai tetap saja dianggap got besar tempat membuang berbagai jenis limbah usaha rakyat ataupun perusahaan besar juga aneka limbah rumah tangga.
KOMPAS/Priyombodo
Kompas, 13 November 2015
Petugas kebersihan beristirahat karena kelelahan membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Sentiong, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (12/11/2015). Sampah yang menyerupai daratan tersebut sebagian besar terdiri atas sampah plastik rumah tangga. Upaya normalisasi dan pembersihan sungai serta gorong-gorong terus dilakukan untuk mengantisipasi banjir Jakarta seiring datangnya musim hujan.
KOMPAS/Hendra A Setyawan
Kompas, 14 Mei 2019
Tumpukan sampah plastik kembali memenuhi pinggir rel di Kelurahan Jombang, Kota Tangerang Selatan, Banten, tepatnya menjelang Stasiun Sudimara dari arah Stasiun Rawabuntu, Minggu (12/5/2019).
KOMPAS/Totok Wijayanto
Kompas, 20 Juli 2020
Anak-anak berbincang di tengah kepungan sampah di permukiman kumuh bantaran Sungai Ciliwung, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
KOMPAS/Riza Fathoni
Kompas, 8 Juni 2020
Iyem (70) memungut sampah plastik di pesisir Jakarta di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Desember 2019. Sembilan sungai dari DKI Jakarta, Tangerang, dan Bekasi setiap hari membawa 23 ton sampah ke Teluk Jakarta.
KOMPAS/Heru Sri Kumoro
Kompas, 15 Februari 2020
Alat berat digunakan untuk mengeruk dan mengangkat sampah yang tersangkut di pelampung penangkap sampah di Kanal Barat, Jakarta, Minggu (12/1/2020).
Geser untuk melihat foto lain.
Klik foto untuk melihat sumber.
Banjir Sampah
KOMPAS/Priyombodo
Kompas, 21 November 2014
Warga menembus banjir yang membawa sampah di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2014). Banjir yang merendam kawasan tersebut akibat meluapnya Kali Ciliwung
KOMPAS/Agus Susanto
Kompas, 23 April 2016
Warga menyelamatkan barang yang tersisa di antara tumpukan sampah dari banjir yang melanda Perumahan Pondok Gede Permai, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (22/4/2016).
KOMPAS/Priyombodo
Kompas, 22 November 2014
Lumpur sisa banjir masih memenuhi permukiman warga di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (21/11/2014). Warga mulai membersihkan rumah mereka dari sampah dan lumpur setelah banjir surut.
KOMPAS/Riza Fathoni
Kompas, 8 Januari 2020
Pemulung memilah tumpukan sampah sisa banjir di tempat pembuangan sementara di bantaran Kali Malang, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2020). Sampah sisa banjir tersebut merupakan hasil pembersihan di Kampung Cipinang Melayu yang dilanda banjir dari luapan Kali Sunter. Tumpukan sampah ini menanti diangkut truk pengangkut.
KOMPAS/Iwan Setyawan
Kompas, 23 Januari 2013
Sampah menumpuk di tepi Jalan KH Mas Mansyur di depan Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Selasa (22/1/2013). Banjir selain membawa sampah juga menyebabkan pengangkutan sampah permukiman terhenti karena jalanan lumpuh.
KOMPAS/Raditya Helabumi
Kompas, 17 Desember 2016
Sampah yang terbawa banjir rob berserakan di jalan kawasan Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke , Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2016).
Geser untuk melihat foto lain.
Klik foto untuk melihat sumber.
Mereka yang Hidup dari Sampah
KOMPAS/Harry Susilo
Kompas, 5 November 2015
Pemulung mencari sampah yang masih dapat dijual kembali di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Selasa (3/11/2015).
KOMPAS/Priyombodo
Kompas, 14 November 2015
Rusnandi, 3 tahun menjemput sampah dari rumah warga di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
KOMPAS/Amir Sodikin
Kompas, 25 September 2006
Tak pernah tidur, begitulah bisnis sampah di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Tempat ini siang malam selalu dikerubuti para pemulung.
KOMPAS/Yoga Putra
Kompas, 29 Desember 2009
Milah, pemulung sampah di sekitar Stasiun Kereta Api Juanda, Jakarta, membersihkan gelas-gelas plastik bekas, Minggu (27/12/2009). Setiap hari, Milah sanggup membersihkan 10 kilogram gelas plastik. Gelas plastik yang sudah bersih akan didaur ulang di pabrik menjadi beragam produk rumah tangga.
KOMPAS/Riza Fathoni
Kompas, 18 April 2018
Pekerja memilah sampah elektronik dari komputer di usaha pengepul rongsokan di kawasan Penjaringan, Jakarta, Selasa (17/4/2018). Perkembangan teknologi produk elektronik yang relatif cepat turut memicu tingginya volume sampah elektronik dari masyarakat.
KOMPAS/Mukhamad Kurniawan
Kompas, 5 April 2018
Para pekerja Koperasi Pemulung Berdaya memilah botol plastik bekas di Desa Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (4/4/2018). Instalasi milik koperasi itu mengolah 3-4 ton botol plastik bekas menjadi bijih plastik per hari. Penanganan sampah menjadi problem serius seiring terus bertambahnya produksi sampah di Indonesia.
KOMPAS/Gregorius Magnus Finesso
Kompas, 20 Juni 2016
Pasangan Sarimin (dua dari kiri) dan Suyatmi (paling kiri) menimbang sampah plastik dari pemulung yang akan ditukarkan dengan seporsi makan di Kantin Gas Methan, di kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2016). Pembelian makanan dengan plastik dilakukan atas inisiatif bersama Unit Pengelola Teknis TPA Jatibarang dengan pengelola warung.
KOMPAS/Hendra A Setyawan
Kompas, 1 September 2020
Toto Sihono membuat kerajinan tangan berbahan limbah elektronik di rumahnya di Bhakti Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Senin (31/8/2020). Kerajinan seperti lampu meja, boneka robot, dan asbak dijual mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 350.000.
KOMPAS/Totok Wijayanto
Kompas, 14 Januari 2020
Pekerja mengecek payung berbahan plastik bekas kemasan di Pasar Minggu, Jakarta, Senin (13/1/2020). Usaha ini membuat 200-300 produk per bulan, seperti dompet, tas, payung, dan koper, yang dijual Rp 20.000-Rp 700.000 per buah.
Geser untuk melihat foto lain.
Klik foto untuk melihat sumber.
Penulis dan Riset Foto
Eristo Subyandono
Editor
Dwi Rustiono