KOMPAS/Max Margono
Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf pada acara peresmian kapal selam KRI Nanggala menjadi bagian dari armada laut Indonesia di Dermaga Ujung Surabaya, Rabu 21 Oktober 1981. Saat itu diresmikan juga kapal latih KRI Dewantoro, yang merupakan jenis destroyer escort dan KRI Teluk Sampit, jenis LST.
KOMPAS/Ansel Da Lopez
Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf di atas Kapal selam KRI Nanggala setelah mendapat penghargaan Bintang Utama Jalasena yang penyerahannya di dalam kapal selam pada kedalaman 13 meter di bawah permukaan Laut Jawa depan Pulau Madura, (16/3/1983).
ARSIP KOMPAS
Indonesia adalah negara pertama di kalangan negara-negara Asean yanng memiliki kapal selam. Tampak satu dari dua kapal selam Tipe U 209 buatan HDW Jerman Barat yang diserahkan ke Indonesia tahun 1981.
KOMPAS/Ansel Da Lopez
Awak kapal selam KRI Nanggala-402. Foto tahun 1983
Kapal selam KRI Nanggala-402
- Dipesan pada April tahun 1977
- Diserahkan kepada Pemerintah Indonesia di Jerman Barat pada 6 Juli 1981
- Diresmikan menjadi bagian Armada Laut RI oleh Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf pada 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung, Surabaya
- Dibuat oleh galangan kapal Howaldt Deutsche Werke (HDW) Kiel, Jerman Barat
- Tipe U-209
- Berat di permukaan 1000 ton dan sewaktu menyelam 1200 ton
- Panjang 55,9 meter
- Lebar 6,25 meter
- Mesin Utama: Diesel Listrik
- Kecepatan: 10 knot dipermukaan dan 22 knot sewaktu menyelam
- Dilengkapi 8 tabung toperdo 21 inci (533mm)
- Dua Tangki ballast
- Dua periskop dan radar
- Dilengkapi dengan sonar pasif dan aktif, sonar deteksi dan telepon bawah air
- KRI Nanggala-402 dan kembarannya KRI Cakra-401 telah ditropikalisasi dan lebih canggih sistem pengendaliannya sehingga menjadi cocok berlayar di laut Nusantara
- Dalam kondisi blackout (mati listrik), persediaan oksigen masih bisa menyuplai kebutuhan kru hingga 72 jam
- Selama 40 tahun beroperasi, KRI Nanggala-402 telah menyusuri perairan Indonesia mulai barat hingga timur, mulai utara sampai selatan. Sebagaimana kerja kapal selam di beberapa negara lainnya, KRI Nanggala-402 juga berpatroli di perairan perbatasan.
- Tahun 2005 kapal selam KRI Nanggala-405 menjadi ujung tombak dalam operasi menjaga Kawasan Ambalat yang menjadi konflik perebutan blok Ambalat yang kaya migas antara Indonesia dan Malaysia
KOMPAS/Wisnu Widiantoro
Kompas, 06 Oktober 2015
Helikopter TNI menerjunkan pasukan ke atas kapal selam KRI Nanggala -402 saat simulasi pertempuran dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-70 TNI di dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, (5/10/2015)
KOMPAS/Dwi Bayu Radius
Kompas, 7 September 2014
Kapal selam KRI Nanggala-402 bertolak dari Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (6/9/2014). Aktivitas itu merupakan bagian dari acara penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada beberapa menteri.
KOMPAS/Bahana Patria Gupta
Kompas, 7 Februari 2012
Kapal selam KRI Nanggala-402 merapat di Dermaga Madura, Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2012). Kedatangan KRI Nanggala setelah menjalani perbaikan di Korea Selatan.
DATA SEPUTAR HILANGNYA KAPAL SELAM KRI NANGGALA-402
Rabu (21/4/2021)
- Kapal selam KRI Nanggala-402 dini hari hilang sekitar 60 mil atau sekitar 95 km utara Pulau Bali saat akan melakukan latihan penembakan torpedo SUT (surface and underwater target).
- Kontak terakhir sebelum menyelam pada pukul 03.46. WITA.
- Pukul 07.00 WITA dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter dan ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam.
Sabtu (24/4//2021)
- Penemuan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala.
Minggu (25/4/2021)
- KRI Nanggala -402 ditemukan terbelah tiga di kedalaman 838 meter di bawah laut perairan utara Pulau Bali setelah peralatan pemancar sonar mulibeam echosounder (MBES) dan magnetometer yang dipasang di KRI Rigel-933 berhasil memindai bagian dari kapal selam KRI Nanggala dan selanjutnya hasil pemindaian dikonfirmasi dengan pencitraan bawah air secara visual dari peralatan kendaraan bawah air yang dikendalikan dari jarak jauh (ROV) oleh kapal MV Swift Rescue, bantuan Singapura.
- Panglima TNI Hadi Tjahjanto memastikan 53 personel dalam kapal selam KRI Nanggala-402 gugur dalam menjalankan tugas negara.
- Jumlah Awak: 53 orang. Terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan dan 3 personel arsenal.
- Komandan: Letkol Laut (P) Heri Octavian.
Kompas, 26 Maret 1981. Kapal Selam Indonesia “Cakra” Diserahkan
Kompas, 2 Juli 1981. Cakra Tiba
Kompas, 12 Juli 1981. “Nanggala II” diserahkan
Kompas, 22 Oktober 1981. Tiga Kapal Perang baru dalam Jajaran Armada TNI-AL
Kompas, 7 Desember 2011. KRI 401 Cakra Si Jagoan Menyusup
Kompas, 22 April 2021. Berharap Terbaik untuk 53 Awak KRI Nanggala
Kompas, 22 April 2021. KRI Nanggala-402 dan Moto Tabah sampai Akhir
Kompas, 23 April 2021. Waktu Penyelamatan Awak KRI Nanggala Kian Terbatas
Kompas, 25 April 2021. Hormat bagi Para Patriot
Kompas, 26 April 2021. Pengabdian Paripurna Patriot Bangsa