Foto | Alutsista

Alutsista Prajurit TNI Angkatan Darat

Alutsista yang dimiliki TNI-AD merupakan alat yang digunakan oleh pasukan militer Angkatan Darat untuk bertempur di daratan. Alat-alat tersebut digunakan untuk pertahanan negara dari serangan musuh, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Helikopter Mi-35 TNI Angkatan Darat melakukan serangan udara dalam Latihan Bantuan Tembakan Terpadu TNI 2018 di Asem Bagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (28/11/2018). Latihan bersama tiga matra TNI ditujukan untuk mematangkan koordinasi komando dan penggunaan senjata.

Tentara Nasional Indonesia merupakan salah satu lembaga pertahanan negara yang dibentuk untuk melakukan pertahanan negara dari serangan musuh. Salah satu pembentuk kekuatan militer suatu negara adalah Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata). Alutsista ini memiliki beberapa macam bentuk serta penggunaan, antara lain senjata, kendaraan, dan perlengkapan militer yang dimiliki oleh TNI. Kekuatan militer Indonesia pada 2022 berada di urutan ke-15 dari 140 negara sedunia menurut Globel Firepower.

Pengertian alutsista terdapat dalam Permenham Nomor 17 Tahun 2014, yang menjelaskan aturan tentang Pelaksanaan Pengadaan Alat Utama Sistem Senjata dalam Lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut Alutsista TNI adalah alat peralatan utama beserta
pendukungnya yang merupakan suatu sistem senjata yang memiliki kemampuan untuk pelaksanaan tugas pokok TNI.

Alutsista ada beberapa kategori dalam pembagiannya berdasarkan  Permenhan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Laporan Data Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI. Pasal 2 menyatakan pengkategorian alutsista TNI di lingkungan Kemenhan, Markas Besar (Mabes) TNI, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Alutsista Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat adalah sistem persenjataan, baik berupa kendaraan tempur, kendaraan taktis, pesawat helikopter, dan pelontar roket, yang digunakan oleh pasukan militer yakni TNI-AD untuk bertempur di daratan.

Beberapa alutsista yang dimiliki oleh prajurit angkatan darat, antara lain, Helikopter Mi-35 TNI, Helikopter Wasp, Helikopter tipe Bell-412 EP, Drone, Multirotor, Tank Leopard, Tank Scorpion, Kendaraan Lapis Baja, dan Panser. Alutsista yang dimiliki tersebut yang dipergunakan oleh prajurit Angkatan Darat untuk melakukan pertahanan negara dari berbagai ancaman bahaya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Berikut ini beberapa foto-foto tentang Alutsista Angkatan Darat Indonesia dari Arsip Kompas.

                                                      KOMPAS/KARTONO RYADI

Pameran persenjataan milik ABRI menyongsong Hari ABRI 5 Oktober 1995 di Kemayoran Jakarta. Diikuti oleh persenjataan produk PINDAD, IPTN, yang tergabung dalam BPIS Badan Pengelola Industri Strategis. ditambah industri asing GIAT dari Perancis. Gambar helikopter Wasp TNI-AD.

                                                                  KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Sebanyak enam unit helikopter angkut tipe Bell-412 EP buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) siap diserahkan kepada Kementerian Pertahanan di Hanggar Rotary Wing PT DI KP II, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/3/2013). Keenam helikopter berkapasitas 13 penumpang ini dibeli dengan sumber dana dari Fasilitas Kredit Ekspor Tahun Anggaran 2009 untuk pengadaan alat utama sistem senjata. Helikopter tipe Bell-412 EP merupakan heli serbaguna, bisa dijadikan heli angkut sekaligus heli serbu mengguna-kan sepasang mesin jenis Pratt & Whitney PT6T-3D serta 4 bilah rotor utama dan 2 rotor ekor.

                                                               KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

“Drone” milik Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat diterbangkan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/2). Lembaga ini aktif mengembangkan drone untuk kepentingan pertahanan, salah satunya merancang agar drone bisa dilengkapi senjata api.

                                                                KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Personel TNI Angkatan Darat menerbangkan multirotor saat peluncuran dan uji coba hasil riset dan rancang bangun di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

.

KOMPAS/ADI PRINANTYO

Tank Leopard dikeluarkan dari garasi di Markas Komando Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (19/2/2016). Dengan kehadiran tank Leopard, TNI kini memiliki armada tank berkategori berat (heavy tank). Sebelum membeli tank Leopard yang produk Jerman, TNI hanya punya armada tank ringan, yakni tank Scorpion.

                                                 KOMPAS/DANU KUSWORO

Puluhan Tank Scorpion yang tergabung dalam Batalyon Kavaleri (Yonkav) 1, Kostrad, Minggu (22/6), tiba di Pelabuhan Krueng Geukeuh, Lhok Seumawe. Selanjutnya Yonkav 1 ini akan memperkuat TNI dalam pelaksanaan operasi pemulihan keamanan di Aceh.

KOMPAS/KARTONO RYADI

Pameran persenjataan milik ABRI menyongsong Hari ABRI 5 Oktober 1995 di Kemayoran Jakarta. Diikuti oleh persenjataan produk PINDAD, IPTN, yang tergabung dalam BPIS Badan Pengelola Industri Strategis. ditambah industri asing GIAT dari Perancis. Gambar kendaraan lapis baja TNI-AD.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Anggota TNI Angkatan Darat mempersiapkan senjata tempur yang akan dipamerkan di Lapangan Monumen Nasional, Kamis (4/10/2016). Selama tiga hari TNI AD akan memamerkan alat utama sistem senjata (alutista) dalam rangka hari ulang tahun TNI ke-67 yang akan dibuka mulai Sabtu (6/10/2012).

KOMPAS/PIET WARBUNG

Panser Angkatan Darat.

Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.