Olimpiade merupakan acara olahraga internasional terbesar yang diikuti ribuan atlet dari lebih 200 negara dan hampir semua cabang olahraga dipertandingkan di sana. Ajang yang diselenggarakan empat tahun sekali itu dimulai sejak tahun 1896 di Athena, Yunani.
Indonesia sendiri baru berpartisipasi pada tahun 1952 dengan mengirim tiga atlet. Setelah 36 tahun, untuk pertama kalinya di Olimpiade Seoul 1988, Indonesia mendapat medali. Tiga srikandi Indonesia, yang terdiri dari, Lilies Handayani, Nurfitriyana, dan Kusuma Wardhani memperoleh medali perak di cabang panahan beregu putri.
Sejak cabang olahraga bulu tangkis resmi dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona tahun 1992, Indonesia—yang merupakan negara bulu tangkis selain China—mulai berhasil mendulang medali emas. Emas pertama diraih oleh pebulu tangkis Susi Susanti setelah mengalahkan atlet Korea Selatan Bang Soo-hyun di final. Selain bulu tangkis, atlet cabang angkat besi Indonesia pun cukup diperhitungkan sejak lama. Pada Olimpiade Muenchen 1972, lifter Charlie Depthios berhasil memecahkan rekor dunia. Sayangnya, Deptios melakukannya pada angkatan keempat (extra lift) sehingga keberhasilan tersebut tidak diperhitungkan sebagai rekor Olimpiade.
Sebagai pesta olahraga paling bergengsi, Olimpiade merupakan impian bagi para atlet. Akan menjadi kebanggaan para atlet, bila dapat ikut dalam ajang tersebut, terlebih jika bisa menyumbangkan medali. Latihan, perjuangan, dan segala kegiatan tentang Olimpiade akan menjadi kenangan indah bagi setiap atlet.
IPPHOS
Presiden Soekarno menerima atlet Olimpiade Indonesia di Istana tahun 1956
ARSIP KOMPAS/Arbain Rambey
Sudarmodjo, mantan atlet lompat tinggi menceritakan pengalamannya bertanding di Olimpiade. Ia bersama Suharko (atlet renang), dan Thio Ging Hwie (atlet angkat besi) merupakan tim Olimpiade Indonesia pertama yang dikirim ke Olimpiade di Helsinki, Finlandia tahun 1952. Foto tahun 1992
KOMPAS/Sumohadi Marsis
Regu atlet Indonesia kembali di Jakarta (15/9/1972) setelah mengikiti Olimpiade di Muenchen. Gambar ketika lifter Charlie Depthios disambut dengan mesra oleh istri dan ketiga anaknya serta ketua PABBSI Ir. Rio Tambunan.
KOMPAS/Valens Doy
Atlet Indonesia yang akan berangkat ke Olimpiade Montreal tahun 1976. Dari kiri: Frans VB (tinju), Warino (angkat besi), dan Syamsul Anwar Harahap (tinju).
KOMPAS/Yesayas Oktovianus
Keempat andalan lari estafet 4 x 100 m putra Indonesia di Olimpiade Los Angeles 1984. Kiri ke kanan Kardiono (21), Christian (25), Purnomo (23), Ernawan (18) dan pelatih Bambang Wahyudi.
KOMPAS/JB Suratno
Tiga Srikandi, peraih medali perak Olimpiade Seoul, Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardani (keempat, kelima dan keenam dari kiri) ketika diterima Presiden Soeharto di Bina Graha (10/10/1988). Tiga atlet itu didampingi Ketua Umum KONI Pusat Surono (nomor tiga dari kiri), Bob Hasan, Wik Djatmika, Ketua Kontingen Indonesia. Presiden didampingi Menpora Ir Akbar Tanjung.
KOMPAS/Julian Sihombing
Tiga Srikandi yang berhasil meraih medali perak di arena Olimpiade Seoul, disambut meriah di Bandara Soekarno – Hatta hari Rabu (5/10/1988). Karangan bunga uluran jabat tangan, ciuman di pipi menghujani trio Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani. Gambar mantan Ketua Harian KONI Pusat Dadang Soeprajogi mendaratkan ciuman bangga pada Nurfitriyana.
KOMPAS/Kartono Ryadi
Ketua Umum PBSI Try Sutrisno mencium banggsa atlet bulu tangkis Susi Susanti yang berhasil mendapat mendali emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade Barcelona (4/8/1992).
KOMPAS/Eddy Hasby
Meski hanya mampu merebut satu medali emas, satu perak, dan dua perunggu di Olimpiade Atlanta, namun kegembiraan menyambut kembalinya “pahlawan” olahraga tidak berkurang. Ketua Umum KONI Pusat Wismoyo Arismunandar dengan antusias mengajak para atlet bernyanyi bersama (7/8/1996).
KOMPAS/JB Suratno
Wakil Presiden Megawati soekarnoputri (3/10/2000) menerima 130 anggota Kontingen Olahraga Indonesia peserta Olimpiade Sydney, dipimpin Ketua Umum KONI Pusat Wismoyo Arismunandar, di Auditorium Istana Wakil Presiden. Wapres Megawati melihat Medali Emas yang diperoleh pasangan Chandra Wijaya.
KOMPAS/Danu Kusworo
Atlet angkat besi Kalimantan Timur yang tergabung dalam Pelatnas Olimpiade 2008, Eko Yuli Irawan, tekun berlatih di Pintu Kuning, kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (14/4 /2008).
KOMPAS/Riza Fathoni
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ny Ani Yudhoyono berpose bersama atlet Indonesia yang akan berangkat ke Olimpiade London, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/7/2012).
KOMPAS/Priyombodo
Ketua kontingen (CDM) Indonesia ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Raja Sapta Oktohari, berswafoto dengan para olimpian dan pelatih seusai upacara pengukuhan dan pelepasan kontingen Indonesia Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, 2016 di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta, (21/6/2015).
Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/ Klik foto untuk melihat sumber.