Tokoh

Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra

Letjen TNI (Purn) Muhamad Herindra ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. Ia dilantik sebagai Kepala BIN pada 16 Oktober 2024 setelah DPR RI menyetujui pencalonan Herindra sebagai Kepala BIN yang sudah melewati proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Kompleks Parlemen,.

KEMENHAM

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra

Lahir
Magelang, 30 November 1964

Almamaterr
Akademi Militer

Jabatan Terkini
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)

Herindra merupakan lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa di Akademi Militer (Akmil). Mengawali karier militer di kecabangan infanteri Kopassus, karier militer Herindra banyak dihabiskan di Korps Baret Merah tersebut. Di pasukan elit TNI AD itu sederet jabatan elit pernah diembannya, di antaranya Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus pada 2013–2014, lalu menjadi Kasdam III/Siliwangi, dan selanjutnya dipercaya menduduki jabatan Danjen Kopassus pada 2016.

Karier militer Herindra terus menanjak, pria kelahiran Magelang 30 November 1964 ini pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di TNI, yakni Pangdam III Siliwangi periode 2016–2017, Irjen TNI periode 2018–2020, sebelum akhirnya diangkat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Kepala Staf Umum TNI.

Kementeri Pertahanan menjadi lahan tugas barunya sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Dengan latar belakang militer yang sama dengan Prabowo akan memudahkan bagi Herindra untuk membantu dan bersinergi dalam tugas dan membawa misi dari Kementerian Pertahanan.

Setelah hampir empat tahun di Kementerina Pertahanan, Herindra kemudian didapuk menjabat sebagai Kepala Badan INtelijen Negara menggantikan Kepala BIN sebelumnya yakni Jenderal Polisi (purn) Budi Gunawan. Herindra dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BIN I pada 16 Oktober 2024 di Istana Merdeka

Prajurit profesional

Pria kelahiran Magelang, 30 November 1964 ini sejak lahir hingga menamatkan sekolah lanjutan atas dijalaninya di kota yang dikenal dengan julukan kota militer. Setelah menamatkan SD dan SMP Negeri 2 Magelang, Herindra melanjutkan ke SMA Negeri 1 Magelang. Lulus dari SMA, mengikuti jejak ayahnya yang berlatar belakang militer yaitu Letkol Inf (Purn) Drs Hudaya, Herindra melanjutkan ke akademi militer, sebuah institusi yang menjadi favorit para remaja putera lulusan SMA di seluruh tanah air. Mereka bercita-cita menjadi tentara profesional, begitu pula dengan Herindra remaja.

Tahun 1987 Herindra resmi menjadi salah satu siswa Lembah Tidar yaitu nama legendaris untuk Akademi Militer Magelang. Di Lembah Tidar inilah Herindra ditempa menjadi perwira militer tangguh, tegas dan profesional. Alumni Lembah Tidar telah terbukti sebagai pemimpin yang memulai kepemimpinannya dari bawah, sejak mereka menyandang pangkat Letnan Dua dan ditempatkan di seluruh teritorial Indonesia.

Di akademi yang mencetak perwira TNI Angkatan Darat ini Herindra seangkatan dengan Jenderal TNI Andika Perkasa.  Herindra lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa, sekaligus meriah Tri Sakti Wiratama, penghargaan sebagai lulusan terbaik yang diberikan di akhir pendidikan. Lulusan Akademi Militer langsung mendapatkan anugerah pangkat Letnan Dua.

Herindra merupakan sosok prajurit profesional yang berprestasi dengan pencapaian karier militer yang cemerlang. Lulus dari Lembah Tidar, Herindra lebih banyak berkecimpung di pasukan elit TNI AD yang dikenal dengan sebutan Korps Baret Merah alias Kopassus.

Sepanjang berkarier di TNI AD Herindra  banyak menempuh pendidikan kemiliteran dan komando, di antaranya The Militery College of Vermont-Norwich University USA dan National Defense University USA. Selain juga menempuh pendidikan khusus, seperti: Free Fall, Suslapa I, Suslapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Seskogab Malaysia, dan Lemhannas. Suami dari drg Eka Diyah Rusyati  ini juga pernah menjalani berbagai operasi tempur dan penugasan, di antaranya ia pernah bertugas di medan perang Timor Timur.

Karier

Herindra mengawali karier militernya di satuan infanteri Korps Baret Merah atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Herindra yang disebut ahli di bidang infanteri banyak menghabiskan karier militernya sebagai bagian dari pasukan elit Kopassus TNI AD.

Lulus dari Lembah Tidar, Herindra mulai merintis karier militernya dari pangkat letnan dua sebagai Pa Org Lat Sima Grup 2, kemudian beralih sebagai Komandan Peleton di Grup 1/Pra Komando, selanjutnya Komandan Unit 2 di Grup 1/Para Komando.  Di Korps Baret Merah ini ia juga aktif di unit untuk memberantas terorisme yaitu Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) 81, yaitu sebagai Dansubtim 1 di Sat-81/Gultor, dan Dan Tim 1 di Sat-81/Gultor.

Karier Herindra terus meningkat, ia dipercaya menjadi Komandan Resimen 62 Yon 32 di Grup 3/Sandhi Yudha, ketika itu ia berpangkat Mayor. Di Korps Baret Merah ini sejumlah jabatan menjadi tanggungjawabnya, antara lain Perwira Seksi 2 Yon 2/1/Grup 2 Kopassus, Kepala Urusan Latihan Khusus Staf Operasi Kopassus, dan Perwira Pelatih Sat-81/Gultor.

Mendapat kenaikan pangkat Letnan Kolonel (Letkol) seiring dengan makin besar tanggungjawabnya dalam tugas. Ia didapuk sebagai Komandan Detasemen Bannik Grup 5 Kopassus, Komandan Batalyon 52 Grup 5 Kopassus, Komandan Batalyon Bantuan Sat-81/Gultor, Perwira Pembantu Madya Pengamanan Staf Intelijen Kodam I/Bukit Barisan, Komandan Kodim 0303/Bengkalis, kemudian menjadi Wakil Komandan Resimen Taruna Akmil.

Ketika berpangkat Kolonel Infanteri, Herindra menjabat  Asintel Danjen Kopassus pda 2008, Asintel Kasdam Jaya (2009), Direktur Penelitian dan Pengembangan (Dirbinlitbang) Pusintelad, Pamen Denma Mabesad (Dik LN), Koorspri KSAD, hingga menjadi Komandan Korem 101 Antasari pada 2012.

Saat berpangkat Jenderal bintang satu, Herindra dipercaya menduduki jabatan Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus pada 2013 hingga 13 Februari 2015. Lalu menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) III/Siliwangi tahun 2015.

Kembali ke markas Cijantung, pada 31 Juli 2015 Herindra dilantik menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. Melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 60/TNI/2015 pangkatnya naik dari Brigjen menjadi Mayjen. Menjabat sebagai orang nomor satu di Korps Baret Merah ini menjadi pondasi untuk jabatan strategis lainnya. Selama setahun menjabat Danjen Kopassus, selanjutnya Herindra didapuk menduduki jabatani Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi pada 6 Oktober 2016.

Selang dua tahun, pada 3 Maret 2018 terjadi mutasi di tubuh TNI, Herindra ditarik ke Mabes TNI untuk menduduki jabatan Staf Ahli (Pa Sahli) Tk. III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI kemudian menjadi Inspektur Jenderal TNI. Diangkatnya Herindra sebagai Irjen TNI membuat pangkatnya naik menjadi jenderal bintang tiga. Saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 fotonya dengan pose dua jari sempat viral, dikaitkan dengan isyarat dukungan pada calon presiden Prabowo Subianto yang saat itu menjadi capres nomor urut 02. Padahal sebetulnya itu foto lama, gesture dua jari berupa jempol dan telunjuk merupakan gestur angkatan Akmil, simbol Akabri 87 dan tidak ada kaitannya dengan calon presiden, seperti diutarakan Herindra pada 25 Maret 2019.

Setahun kemudian, pada 22 Oktober 2020 Herindra dilantik Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI menggantikan Letjen TNI Joni Supriyanto. Jabatan sebagai Kasum TNI sejak 21 Oktober 200 tidak lama dijalaninya, karena pada 23 Desember 2020 ayah dari Arif Akbar ini dilantik sebagai Wakil Menteri Pertahanan untuk mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

KEMENTERIAN PERTAHANAN

Menhan Prabowo Subianto beserta jajaran di lingkungan Kemhan menyambut Wakil Menteri Pertahanan yang baru Letjen TNI M. Herindra menggantikan Sakti Wahyu Trenggono yang mengemban jabatan dan tugas sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Kabinet Indonesia Maju. Bersamaan dengan itu, pada hari dan tempat yang sama, Senin (28/12/2020),

Daftar penghargaan

  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • Grand Cross of the Royal Order of Sahametrei – Kamboja
  • Satyalancana Kesetiaan 32 tahun
  • Satyalancana Dharma Bantala
  • Satyalancana Kesetiaan 24 tahun

Penghargaan

Letjen TNI Muhammad Herindra mendapat banyak tanda jasa sebagai penghargaan atas prestasinya di dunia militer, penghargaan juga diberikan oleh negara lain. Tanda jasa itu di antaranya Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, serta Royal Order of Sahametrei (Knight) dari Negara Kamboja.

Tanda jasa berupa satyalancana yang dimilikinya antara lain, Satyalancana Dharma Bantala, Satyalancana Kesetiaan XXIV, Satyalancana Kesetiaan XVI, Satyalanana Kesetiaan VIII, Satyalancana GOM IX, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Wira Nusa, Satyalancana Wira Dharma, Satyalancana Ksatria Yudha, Satyalancana Seroja, Satyalencana Dwidya Sistha, Satyalancana Kebaktian Sosial, dan Honorary Police dari Polda Jabar pada 2017.

Tanda jasa berupa brevet antara lain brevet Infanteri, Brevet Komando Kopassus, Brevet Freefall, Brevet Jump Master, Brevet Gultor, Brevet Singapore Army, Brevet Parachutist Thailand, Brevet Bhayangkara Bahari, dan Brevet Cakra Kostrad pada 2019.

KEMENTERIAN PERTAHANAN

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung, Selasa (15/2/2022) dan  meninjau sejumlah fasilitas perusahaan, didampingi Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan.

KEMENHAM

“Semuanya harus saling bersinergi antar-stakeholders pertahanan dan BUMN Indhan, sehingga melalui moment ini diharapkan menjadi lokomotif kemandirian industri pertahanan,” kata Wamenhan Herindra (25 Maret 2021)

 

Sinergitas TNI

Berlatar belakang militer yang sama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan lebih memudahkan bagi keduanya saling bekerja sama. Prabowo mengharapkan Herindra  dapat menciptakan sinergitas dengan semua personel di lingkungan Kementerian Pertahanan untuk mensukseskan visi Kementerian Pertahanan, yakni terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Kemandirian diwujudkan dalam bentuk mengoptimalkan penggunaan produk pertahanan dalam negeri untuk mendukung pemerintah dalam upaya memulihkan perekonomian nasional. Sebagai upaya mendorong implementasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia itu Kementerian Pertahanan melakukan identifikasi potensi belanja barang dan modal Kementerian Pertahanan dan TNI yang dapat dioptimalkan dari dalam negeri.

Meskipun dalam urusan pengadaan beberapa alutista modern dan canggih Indonesia masih harus membeli dari luar negeri. Namun demikian, apabila alutsista tersebut sudah mampu dibuat di dalam negeri, maka Herindra meminta harus diadakan dari dalam negeri. Tidak lagi harus impor dari negera lain. Untuk yang belum bisa dikerjakan di dalam negeri, Kementerian Pertahanan mendorong upaya kontribusi ke industri dalam negeri melalui optimalisasi offset dan transfer of technology.

Herindra mengharapkan industri pertahanan Indonesia bisa menembus 50 besar perusahaan teratas di dunia pada 2024. Untuk mewujudkan target itu, pemerintah telah mempersiapkan payung hukum sebagai landasan. Mencakup industri pertahanan, imbal dagang industri pertahanan, pembinaan industri pertahanan, pengadaan alat perthaanan dan keamanan di lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI, serta UU Cipta Kerja.

Untuk itu semua komponen di bidang pertahanan harus dapat saling bersinergi, agar industri pertahanan dalam negeri benar-benar mandiri.

UKI

Harta kekayaan

Total kekayaan Herindra tahun 2021 sebesar Rp 16,98 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Maret 2022 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 10,72 miliar yang tersebar pada 3 bidang di DKI Jakarta.

Dalam laporan itu Herindra juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 600 juta yang terdiri dari satu mobil, harta bergerak lainnya Rp 320 juta, kas dan setara kas Rp 4,43 miliar, serta harta lainnya sebesar Rp 905,47 juta. Dalam laporan itu Herindra tidak memiliki hutang, sehingga total harta kekayaan tahun 2021 tercatat sebesar Rp 16,98 miliar.

Total kekayaannya meningkat signifikan dari mulai menjadi Danjen Kopassus tahun 2016, Inspektur Jenderal TNI selama tiga tahun (2017-2019), hingga menjadi Wakil Menteri Pertahanan RI tahun 2020 dan 2021.

Herindra tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak enam kali.  Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi Komandan Jenderal Kopassus 2016; Inspektur Jenderal TNI 2017, 2018 dan  2019; Wakil Menteri Pertahanan RI 2020 dan 2021, sebagai berikut:

Komandan Jenderal Kopassus

  • Laporan 1 Januari 2016, harta kekayaan sebesar Rp. 10.667.386.162

Inspektur Jenderal TNI

  • Laporan 31 Desember 2017, harta kekayaan sebesar Rp 11.548.542.848
  • Laporan 31 Desember 2018, harta kekayaan sebesar Rp 12.520.768.996
  • Laporan 31 Desembeer 2019, harta kekayaan sebesar Rp 14.572.899.947

Wakil Menteri Pertahanan

  • Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesar Rp 15.775.164.667
  • Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp 16.982.658.676

 

Referensi

Biodata

Nama

Letjen TNI Muhammad Herindra

Lahir

Magelang, 30 November 1964

Jabatan

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)

Pendidikan

Umum :

  • SD
  • SMP Negeri 2 Magelang
  • SMA Negeri 1 Magelang
  • Akademi Militer (1987)
  • The Militery College of Vermont-Norwich University USA
  • National Defense University USA

Khusus:

  • Sesarcabif
  • Pendidikan Komando
  • Free Fall
  • Suslapa I
  • Suslapa II
  • Seskoad (2000)
  • Susdanyon
  • Susdandim
  • Seskogab Malaysia
  • Lemhannas

Karier

  • Pa Org Lat Sima Grup II
  • Danton di Grup 1/Para Komando
  • Dan Unit 2 di Grup 1/Para Komando
  • Dansubtim 1 di Sat-81/Gultor
  • Danmen 62 Yon 32 di Grup 3/Sandhi Yudha
  • Pasi 2 Yon 2/1/Grup 2 Kopassus
  • Kepala Urusan Latihan Khusus Staf Operasi Kopassus
  • Perwira Pelatih Sat-81/Gultor
  • Danden Bannik Grup 5 Kopassus
  • Danyon 52 Grup 5 Kopassus
  • Danyonban Sat-81/Gultor
  • Pabandya Pam Sraf Intelijen Kodam I/Bukit Barisan
  • Dandim 0303/Bengkalis
  • Wadanmentar Akmil
  • Asintel Danjen Kopassus (2008)
  • Asintel Kasdam Jaya (2009)
  • Direktur Penelitian dan Pengembangan (Dirbinlitbang) Pusintelad
  • Pamen Denma Mabesad (Dik LN)
  • Koorspri KSAD
  • Danrem 101/Antasari (2012-2013)
  • Wadanjen Kopassus (2013-2014)
  • Kasdam III/Siliwangi (2015)
  • Danjen Kopassus (2015-2016)
  • Pangdam III/Siliwangi (2016-2017)
  • Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI (2017-2018)
  • Irjen TNI (2018-2020)
  • Kasum TNI (2020)
  • Wamenhan RI (23 Desember 2020-2024)
  • Komisaris Utama PT LEN Industri (Persero) (2021-sekarang)
  • Wakil Menteri Pertahanan (2020-2024)
  • Kepala BIN (2024-sekarang)

Organisasi

Penghargaan

  • Adhi Makayasa – Tri Sakti Wiratama (1987)
  • Master Parachutist Badge (Singapore Army)
  • Basic Parachutist Badge (Royal Thai Army)
  • Brevet Bhayangkara Bahari
  • Brevet Kualifikasi Komando Kopassus
  • Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad
  • Brevet Free Fall
  • Brevet Para Utama
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • Grand Cross of the Royal Order of Sahametrei – Kamboja
  • Satyalancana Kesetiaan 32 tahun
  • Satyalancana Dharma Bantala
  • Satyalancana Kesetiaan 24 tahun
  • Satyalancana Kesetiaan 16 tahun
  • Satyalancana Kesetiaan 8 tahun
  • Satyalancana Ksatia Yudha
  • Satyalancana Seroja (penghargaan kali ketiga)
  • Satyalancana Dwidya Sistha
  • Satyalancana Kebhaktian Sosial
  • Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor)
  • Honorary Police dari Polda Jabar (2017)

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Drg. Eka Diyah Rusyati

Anak

Arif Akbar

Sumber
Litbang Kompas