Tokoh

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto

Andi Widjajanto resmi menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) usai dilantik Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara pada 21 Februari 2022. Andi yang sebelumnya menjabat sebagai Penasihat Senior Kantor Staf Kepresidenan, ditugaskan melakukan penguatan transformasi Lemhannas RI sesuai dengan tantangan geopolitik abad ke-21.

LEMHANNAS

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc., Ph.D.

Lahir
Kediri, Jawa Timur, 3 September 1971

Almamater
Universitas Indonesia
Industrial College of Armed Forces di University of Washington D.C.
S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura

Jabatan Terkini
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)

Andi Widjajanto bukanlah sosok asing di lingkaran Jokowi semenjak Jokowi menjadi Presiden RI tahun 2014. Andi masuk dalam jajaran anggota Tim Sukses (Timses) Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ketika Pemilu Presiden 2014. Ia aktif sebagai Deputi Tim Transisi menjelang terbentuknya Kabinet Kerja.

Ia kemudian ditunjuk sebagai Sekretaris Kabinet (Sekab) pada 3 November 2014. Namun, posisi itu tidak bertahan lama, ia digantikan oleh Pramono Anung pada 12 Agustus 2015. Meskipun demikian, Andi tetap berada di pusat kekuasaan Jokowi.

Putra dari politikus senior PDI-P Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei ini kemudian diangkat sebagai Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan pada tahun 2016–2022. Andi selanjutnya dipercaya menjadi Gubernur Lemhannas sejak 21 Februari 2022 menggantikan Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Ia ditugaskan melakukan penguatan transformasi Lemhannas RI sesuai dengan tantangan geopolitik abad ke-21.

Anak Jenderal

Andi Widjajanto lahir di Kediri, Jawa Timur pada 3 September 1971. Andi adalah putra pertama dari pasangan Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei Daeng Kulle dan Suismiati. Ayahnya adalah mantan Pangdam IX/Udayana yang juga politikus senior PDI-P. Darah Bugis mengalir dalam diri Andi yang merupakan cucu dari Muhammada Syafei Daeng Mambani.

Andi menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI mengambil juruan Hubungan Internasional, dan lulus  tahun 1996. Ia kemudian mengambil studi sarjana S1 lagi di School of Oriental and African Studies University of London.

Selanjutnya, Andi meraih gelar Master of Sciences dari London School of Economis, dan kembali mengambil pendidikan magister di Industrial College of Armed Force, Washington DC, Amerika Serikat pada 2003. Studi program doktor bidang studi Hubungan Internasional ia ambil di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.

Anak sulung Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei ini dikenal sebagai akademisi yang memiliki perhatian pada bidang pertahanan dan hubungan internasional. Berbagai aktivitasnya tidak jauh dari bidang yang selama ini ia tekuni. Andi tercatat sebagai Dewan Editor pada jurnal politik International Global. Ia juga bekerja sebagai Managing Director di Pusat Kajian Global Civil Society (PACIVIS) UI, hingga menduduki jabatan Direktur Eksekutif di PACIVIS UI. Di kampus, selain sebagai dosen FISIP, ia juga dipercaya sebagai Direktur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan UI.

Karier

Awalnya Andi Widjajanto dikenal sebagai akademisi dan pengamat pertahanan. Ia mengajar sebagai dosen di program studi Hubungan Internasional FISIP UI. Andi banyak terlibat dalam forum-forum internasional. Tahun 2001, ia adalah anggota delegasi Indonesia dalam “ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda” untuk menyajikan sebuah makalah akademis bertajuk “The Positif Perdamaian untuk Asia Timur”. Andi juga menjadi anggota delegasi Indonesia dalam “4th ASEAN University Jaringan Forum” untuk menyajikan maslah akademik berjudul “Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN”.

Tahun 2002, Andi menjadi bagian dari anggota Task Force yang diadakan oleh LIPI bekerja sama dengan Sesko TNI untuk meninjau Doktrin Militer Indonesia. Ia juga menjadi anggota Task Force yang diselenggarakan oleh Studi Pemerintah Daerah (LOGOS) bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Teritorial Kepala Staf (Kaster TNI) untuk memodifikasi Komando Teritorial di Indonesia selama tahun 2001–2002.

Andi juga tercatat sebagai anggota National Security Task Force yang diselenggarakan oleh Pro Pratia untuk perumusan Polri Bill, Bill Pertahanan, Angkatan Bersenjata Bill, dan Strategic Defence Revie selama 2001–2002. Ia juga menjadi peneliti pada Institut Penelitian untuk Demokrasi dan Perdamaian (RIDEP) untuk menganalisis dan mempublikasikan beberapa artikel pada dinamika keamanan saat ini di Asia Tenggara.

Tahun 2003–2006, Andi tercatat sebagai anggota Kelompok Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan, diselenggarakan oleh Pro Patria untuk meninjau Strategi Keamanan Nasional Indonesia. Selanjutnya tahun 2005–2006 ia menjadi anggota pada Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis yang diselenggarakan oleh Indonesia Institute. Andi berperan dalam perumusan rekomendasi kebijakan untuk restrukturisasi bisnis militer di Indonesia. Tahun 2008, Andi menjadi anggota pada Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis.

Saat menjadi akademisi, Andi banyak mengkaji mengenai isu-isu militer. Tahun 2008 ia menerbitkan sebuah buku berjudul “Hubungan Intelijen – Negara 1945–2004”. Andi juga turut terlibat dalam penelitian Reformasi Militer 2009–2014, yang merupakan kerja sama PACIVIS UI dan Friedrich Ebert Stiftung.

Profesi sebagai dosen kemudian ditinggalkan dan memilih menjadi politisi. Namanya mulai muncul dalam kancah politik nasional ketika Pemilu 2014. Andi masuk dalam jajaran anggota Tim Sukses (Timses) Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Pilpres 2014.

Tim tersebut ditunjuk oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan disetujui oleh Jokowi. Ia memimpin Tim Cakra-19 yang anggotanya para purnawirawan TNI. Dalam Pilpres 2014, Andi disebut-sebut sebagai salah satu figur dan pemikir penting pada pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla. Banyak konsep kampanye hingga debat calon presiden Jokowi yang merupakan hasil pemikiran orisinil Andi.

Sosok pria kalem ini memiliki hubungan sangat dekat dengan PDI-P, sedekat hubungan ayahnya Theo Syafei dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Andi memiliki pengaruh kuat di lingkungan internal partai pengusung pasangan capres Joko Widodo – Jusuf Kalla. Kedekatan pria yang gemar memakai topi fedora ini dengan Ketum PDI-P, yakni ia pernah ditunjuk Megawati menjadi bagian dari Tim 11. Salah satu tugas Tim 11 yang dibentuk langsung oleh Megawati ini adalah memberi masukan kepada partai dalam menentukan calon presiden dan wakil presiden yang paling patut diajukan oleh PDI-P.

Andi kemudian menjadi Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Tugas utama tim ini adalah mempersiapkan transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Joko Widodo.

Pada awal pemerintahan Presiden Jokowi, Andi menempati posisi Sekretaris Kabinet (Sekab) pada 3 November 2014. Namun, tidak lama ia berada di posisi Sekab, kemudian diganti oleh Pramono Anung pada 12 Agustus 2015.

Meskipun demikian, Andi tetap berada di pusat kekuasaan Jokowi. Pada 2016 ia diangkat menjadi Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan. Selain itu, ia juga menjadi Koordinator dan Penasihat Senior Laboratorium Indonesia 45 (LAB 45). Konsentrasi kajianya adalah pertahanan, hubungan internasional, dan keamanan siber.

Andi diangkat menjadi Gubernur Lemhannas berdasarkan Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 21/P Tahun 2022 tentang Pengangkatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Ia resmi menyandang jabatan Gubernur Lemhannas usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 21 Februari 2022. Andi Widjajanto menjadi orang Bugis pertama dan orang sipil keempat sebagai Gubernur Lemhannas. Ia menggantikan Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang menjadi Duta Besar RI untuk Filipina.

SEKRETARIAT PRESIDEN

Presiden RI Ir. H. Joko Widodo melantik Andi Widjajanto menjadi Gubernur Definitif Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Pelantikan tersebut dilakukan bertempat di Istana Negara, Jakarta (21/02/022). Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 21/P Tahun 2022 tentang Pengangkatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia yang ditetapkan Presiden pada 21 Februari 2022

Daftar penghargaan

Penghargaan

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto memberikan kuliah umum pada S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Distinguished Public Lecture yang merupakan rangkaian The Indonesian Leaders Public Lecture Series. Kuliah umum yang mengangkat topik “Indonesia’s Strategic Thinking and National Resilience” tersebut diselenggarakan bertempat di Park Royal Collection Marina Bay, Singapura, pada Jumat (05/08/2022).

AGS

Kita harus mencari benchmark di tingkat global untuk institusi yang serupa kita, yang tujuannya untuk mencetak pemimpin nasional. Tentunya hal ini bisa kita lakukan bersama dengan keterbukaan pemikiran bersama-sama melakukan transformasi ke depan,” tutur Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto pada Senin, 21 Februari 2022

Era Geo V

Kajian strategis Lemhannas untuk membangun dan memperkuat ketahanan nasional Indonesia. Ada lima ranah pertarungan sebagai lompatan strategis yang harus dilakukan Indonesia, yaitu demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Isu atau topik strategis pertama yang harus dikaji Lemhannas adalah Konsolidasi Demokrasi. Implementasi demokrasi Indonesia masih belum sempurna, karena masih ada tantangan untuk mewujudkan kebebasan berpendapat, serta tingginya perilaku koruptif di pemerintahan. Untuk mewujudkan demokrasi matang, Indonesia harus berhasil melaksanakan empat tahapan demokrasi dalam tujuh pemilihan umum demokratis secara berurutan tanpa putus.

Isu strategis kedua adalah Ekonomi Hijau, yakni mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat berlandaskan keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial. Salah satu cara untuk mewujudkan ekonomi hijau adalah transisi energi menuju sumber energi berkelanjutan.

Isu strategis ketiga adalah Ekonomi Biru yang menggunakan paradigma Kesehatan Samudera (Ocean Health) sebagai paradigma utama. Indonesia perlu fokus pada komponen-komponen ekonomi biru yang merupakan pedoman bagi perbaikan ekosistem laut, termasuk dalam pemenuhan target SDGs poin 14 tentang Ekosistem Lautan. Indonesia harus menjalankan empat strategi simultan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi biru, yaitu konservasi perairan, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, budidaya perikanan berkelanjutan, dan pengelolaan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.

Isu strategi keempat adalah transformasi digital. Transformasi ini harus dilakukan untuk memperkuat kapasitas keamanan siber Indonesia yang saat ini masih berada di level kurang baik, sekaligus mendorong inovasi dan investasi di bidang ekonomi digital.

Isu strategis kelima adalah ketahanan Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju, dan salah satu kajian strategis tentang ketahanan IKN adalah gelar pertahanan IKN. Secara geografis, Nusantara memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal, khususnya dari udara. Oleh karena itu, kapasitas anti-access/area-denial (A2/AD) di sekitar IKN perlu diperkuat.

KOMPAS.COM

Harta kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) Andi Widjajanto memberikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara terakhir pada 5 Januari 2015 saat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet. Perincian harta kekayaan yang Andi miliki, sebagai berikut: Total kekayaan Andi tahun 2015 sebesar Rp12,6 miliar. Jumlah kekayaan ini terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp1,99 miliar yang tersebar pada 4 bidang di Kota Depok dan Jakarta Timur.

Dalam laporan itu Andi juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp2,3 miliar yang terdiri dari empat mobil; harta bergerak lainnya Rp258 juta; surat berharga senilai Rp399 juta; kas dan setara kas Rp6,5 miliar dan 310.000 dolar AS. Dalam laporan itu, Andi tidak mempunyai utang. Dengan demikian, total harta kekayaan Andi tahun 2015 tercatat sebesar Rp11,5 miliar dan 310.000 dollar AS.

Andi tercatat baru sekali ini menyampaikan laporan kekayaannya, yaitu saat dirinya menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Sekab) tahun 2014.

  • Laporan 5 Januari 2015, harta kekayaan sebesar Rp571.799.767 dan 310.000 dollar AS.

Referensi

Biodata

Nama

Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc., Ph.D.

Lahir

Kediri, Jawa Timur, 3 September 1971

Jabatan

Gubernur Lemhannas (sejak 21 Februari 2022)

Pendidikan

  • Sarjana (S1) Prodi Hubungan Internasional, FISIP UI (1996)
  • Sarjana (S1) School of Oriental an African Studies University of London
  • Sarjana (S2) Master of Sciences dari London School of Economics
  • Sarjana (S2) Master of Sciences di Industrial College of Armed Forces di University of Washington D.C.
  • Sarjana (S3) Ph.D dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura

Karier

Pekerjaan:

  • Dosen FISIP UI

Pemerintahan

  • Sekretaris Kabinet (2014–2015)
  • Penasihat Senior Staf Kepresidenan (4 November 2020–2022)
  • Gubernur Lemhannas (sejak 21 Februari 2022)

Organisasi

  • Anggota Delegasi Indonesia dalam ASEAN Plus Three Forum Pemimpin Muda (2000)
  • Anggota Delegasi Indonesia dalam 1st Majelis Rakyat ASEAN (2001)
  • Anggota National Security Task Force (2001–2002)
  • Anggota Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan (2003–2006)
  • Anggota Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis (2008).
  • Koordinator di Gerakan Non Blok Study Center
  • Dewan Editor Jurnal Politik Internasional Global
  • Direktur dan Direktur Eksekutif di PACIVIS, Center for Global Civil Soociety Studies UI
  • Direktur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Keamanan UI,
  • Fasilitator Kelompok Kerja untuk Reformasi Intelijen Negara
  • Koordinator Laboratorium Indonesia 45 (LAB45).
  • Anggota Tim Sukses (Timses) Jokowi – JK pada Pemilu 2014.
  • Deputi Tim Transisi Jokowi – JK

Penghargaan

Karya

Buku 

  • Andi Widjajanto. Reformasi Intelijen Negara. Penerbit: Pacivis dan Center for Global Civil Society Studies. 2005.
  • Andi Widjajanto. Transnasionalisasi Masyarakat Sipil. Penerbit: LKIS. 2006
  • Andi Widjajanto. Kertas Kerja Rahasia Negara. Penerbit: PACIVIS. 2006.
  • Andi Widjajanto. Intelijen: Velox et Exactus. Penerbit: PACIVIS. 2006.
  • Andi Widjajanto. Negara, Intel dan Ketakutan. Penerbit: PACIVIS UI. 2006
  • Andi Widjajanto, Makmur Keliat. Research Indonesia’s Defense Economy Reform. Penerbit: Infid.2006
  • Andi Widjajanto, Artanti Wardhani. Buku: “Hubungan Intelijen – Negara 1945-2004”. Penerbit PACIVIS. 2008
  • Andi Widjajanto, Edy Prasetyono. Dinamika Persenjataan dan Revitalisasi Industri Pertahanan. Penerbit: Universitas Indonesia Press. 2012.
  • Andi Widjajanto. Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang tentang Senjata Api dan Bahan Peledak. Penerbit: Badan Pembinaan Hukum Nasiona, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2015.

Keluarga

Istri

Anak

Sumber
Litbang Kompas