Pemprov Kepulauan Riau
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Ansar Ahmad
Lahir
Kijang Kota, Bintan Timur, Kepulauan Riau, 10 April 1964
Almamater
Universitas Riau
Jabatan Terkini
Gubernur Kepulauan Riau 2021–2024
Ansar Ahmad maju dalam Pilgub Kepri 2020 sebagai calon gubernur berpasangan dengan Marlin Agustina sebagai calon wakil gubernur. Pasangan Ansar–Marlin didukung oleh empat partai, yaitu Partai Golkar, Nasdem, PPP, dan PAN. Paslon ini berhasil meraih 308.553 suara atau 39,97 persen dan KPU Kepri memutuskan Ansar–Marlin sebagai pemenang.
Nama Ansar Ahmad dengan segala kiprah dan reputasinya sudah sangat melekat di hati masyarakat Kepri. Pengalamannya di bidang politik dan pemerintahan tidak bisa dipandang sebelah mata. Ansar telah berkecimpung di dunia politik sejak bergabung dengan Partai Golkar hingga dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kepri selama 15 tahun (2005–2020).
Karier di pemerintahan pun terbilang mulus. Tahun 2000 ia terpilih sebagai wakil bupati Kabupaten Kepri mendampingi Huzrin Hood. Dalam perjalanannya, Huzrin tersandung masalah hukum, Ansar kemudian ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Bupati. Ia kemudian terpilih sebagai bupati dalam Pilkada Kabupaten Bintan 2005. Berkat kepiawaiannya membangun dan memajukan Bintan, ia pun dipercaya menjadi Bupati Bintan selama dua periode.
Usai menjadi Bupati Bintan, Ansar ikut dalam ajang Pemilu Legislatif 2019. Ia bersama Partai Golkar berhasil meraih suara tertinggi di daerah pemilihan Kepulauan Riau dan lolos ke kursi DPR RI. Namun, baru setahun menduduki kursi DPR RI, Ansar memilih mundur dari Senayan dan mengikuti Pilgub Kepri 2020. Ia beralasan bahwa sebagai gubernur ruang gerak dan peran yang dimiliki lebih luas untuk memajukan Kepri.
Putra daerah
Ansar Ahmad lahir di kampung kecil di Kijang, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 10 April 1964. Ansar adalah anak keempat dari lima bersaudara pasangan Abdul Ahad dan Ijah. Keluarga Ansar bukanlah dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya meninggal dunia saat Ansar berusia 2 tahun. Sejak sepeninggalan ayah, ibunyalah yang berjuang membesarkan kelima anak-anaknya.
Sang ibu bekerja serabutan untuk menafkahi kelima anaknya, mulai dari berjualan sayur dari subuh sampai siang hingga menjadi tukang cuci pakaian. Sebagai anak laki-laki pertama Ansar merasa ada tanggungjawab yang harus diembannya setelah ayah tiada. Sejak duduk bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ansar sudah mulai membantu beban keluarga dengan bekerja serabutan. Menjadi tukang bangunan, mencuci bus, bahkan menjadi guru mengaji keliling telah ia lakoni. Ia pandai melantunkan ayat suci Al Quran yang dipelajarinya di Masjid Al Ikhlas bt.3 Tanjungpinang. Kepiawaiannya melantunkan ayat suci Al Quran pernah mengantarnya ikut dalam MTQ tingkat kecamatan mewakili Tanjungpinang Timur.
Lulus dari SMP Negeri 4 Tanjungpinang, Ansar melanjutkan ke SMA Negeri 2 Tanjungpinang. Keseharian Ansar tidak berubah. Sepulang sekolah anak cerdas ini membantu ibunya mengumpulkan kayu dan bekerja menjadi kuli bangunan. Beruntung Ansar dapat melanjutkan kuliah di Universitas Riau Pekanbaru. Ia juga mendapat beasiswa sehingga cukup meringankan kebutuhan hidupnya. Di kampus mantan ketua senat (1986–1989) ini juga dipercaya untuk mengelola Koperasi Mahasiswa UNRI. Koperasi itu pun berkembang pesat dan cukup membantu keuangan Ansar. Ia bisa mengirimkan uang ke ibunya di Tanjungpinang.
Usai meraih gelar sarjana, pengalamannya mengelola koperasi di kampus ia praktikkan di tempatnya bekerja di Gabungan Koperasi Negeri Pekanbaru (1990). Tahun berikutnya, masih di Pekanbaru, ia bekerja di PT Uni Seraya Group Pekanbaru (1991)selama setahun. Tahun 1992 ia kembali ke Tanjungpinang dan menjadi Aparat Sipil Negara (ASN).
Ansar Ahmad menikah dengan Dewi Komalasari dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Annisa Sarwidya dan Roby Kurniawan yang saat ini menjadi Wakil Bupati Bintan (2021–2024)
Gubernur Kepri Ansar Ahmad
Artikel Terkait
Karier
Usai menjajal pengalaman bekerja di Pekanbaru, Ansar kembali ke daerah asalnya, Tanjungpinang. Suami Dewi Komalasari ini memilih berkarier sebagai ASN di kantor pemerintahan Kabupaten Kepri. Dua tahun kemudian ia telah menduduki jabatan Kepala Sub Bagian Program Kerja Sekretariat Wilayah Tingkat II Kabupaten Kepri. Kariernya berjalan lancar, tahun 1997 ia dipercaya sebagai pejabat Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Kepri yang dijalaninya sampai tahun 2000.
Tahun 2000 menjadi titik awal karier politik Ansar ketika dirinya terpilih sebagai Wakil Bupati Kepulauan Kepri. Mendampingi Huzrin Hood yang maju sebagai calon bupati pada Pilkada Kabupaten Kepri, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati ini berhasil meraih kemenangan.
Dalam sidang DPRD Kabupaten Kepri 23 Oktober 2000, pasangan Huzrin Hood–Ansar Ahmad terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepri periode 2000–2005. Namun, pada Oktober 2003 Huzrin Hood tersandung masalah hukum sehingga ia diberhentikan Mahkamah Agung. Ansar kemudian melanjutkan tugas Huzrin Hood sebagai Pelaksana Tugas Bupati Kepri.
Mengacu pada UU Nomor 53 Tahun 1999 dan UU No.13 Tahun 2000 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Natuna. Kemudian tahun 2006 berdasarkan PP No.5 Tahun 2006, Kabupaten Kepulauan Riau berubah nama menjadi Kabupaten Bintan.
Ketika Pilkada Langsung Serentak dimulai pada 2005, Ansar ikut dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bintan. Ansar maju sebagai calon Bupati Bintan dan menang. Di tangan Ansar, kabupaten Bintan mengalami banyak kemajuan. Ia berhasil menyulap Bintan dari daerah kantong kemiskinan menjadi Bintan yang berkemajuan.
Ia juga membangun infrastruktur secara masif di semua wilayah Kabupaten Bintan untuk mengejar ketertinggalan daerah ini. Sukses membangun Bintan selama dua periode (2005–2010, 2010–2015), nama Ansar kian melambung. Banyak kalangan memprediksi ia akan meraih kemenangan jika maju dalam Pilgub Kepri 2020 .
Usai menjadi Bupati Bintan karier politiknya terus melesat. Mantan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Riau ini maju dalam Pemilu Legislatif 2019. Ansar bersama Partai Golkar menangguk suara tertinggi di Kepri. Ia pun melenggang ke Senayan mewakili Daerah Pemilihan Kepulauan Riau.
Selama setahun berada di Senayan, Anggota Komisi V DPR RI ini merasa terpanggil untuk ikut dalam kontestasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau tahun 2020. Ia ingin membawa Kepulaun Riau menuju gerbang kemajuan yang luar biasa.
Tekadnya sudah bulat, niatnya membangun Kepri dapat terwujud jika ia bisa menjadi orang nomor satu di Provinsi Kepri. Ansar memutuskan maju mencalonkan diri sebagai calon gubernur dalam Pilgub Kepri 2020. Ia didukung oleh Partai Golkar, Nasdem, PPP dan PAN. Kursi di Senayan yang baru setahun didudukinya pun ia tinggalkan.
Berpasangan dengan Hj. Marlin Agustina dalam Pilgub Kepri 9 Desember 2020, calon gubernur dan calon wakil gubernur ini meraih kemenangan dengan mengumpulkan 308.553 suara atau sebesar 39,97 persen. Cita-citanya memajukan Provinsi Kepulauan Riau dapat direalisasikannya setelah Presiden Joko Widodo melantiknya menjadi Gubernur Kepulauan Riau 2021–2024.
HUMAS PEMPROV KEPRI
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad (kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (18/3/2021).
Daftar penghargaan
- Grand Award Phorsim Manoham Bidang Education & Training (2009)
- Promotor Mastermind Association of the Chinese University (2010)
- Datuk Stia Bijaya Mahkota Neger (2010)
- Pangripta Nusantara Klasifikasi A terbaik Nasional (2011)
- Penerapan e-KTP Terbaik dari Kementerian Dalam Negeri (2012)
- Citra Pesona Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan (2013)
- Prestasi Kerja Samkarya Parasamya Purnakarya Nugraha dari Kementerian Dalam Negeri (2014)
- Penghargaan Pariwisata dari Kementerian Pariwisata Hongkong (2015)
- Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha dari Wakil Presiden RI (2016)
Penghargaan
Bentuk pengakuan atas berbagai prestasi dan keberhasilan Ansar Ahmad dalam memajukan daerah yang dipimpinnya berupa penghargaan yang banyak ia terima, baik dari pusat, lembaga dan publik. Ansar Ahmad menerima penghargan Satya Lancana Karya Bakti Praja Nugraha dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sebagai penghargaan dalam memperingati Hari Otonomi Daerah ke-20 (25 April 2016).
Pada tahun-tahun sebelumnya, sejumlah penghargaan dari instansi pemerintah maupun dari negara lain ia terima, di antaranya, dari kementerian Dalam Negeri, yaitu penghargaan Penerapan e-KTP Terbaik (2012) dan Prestasi Kerja Samkarya Parasamya Purnakarya Nugraha (2014). Ansar juga pernah mendapat penghargaan Pariwisata dari Kementerian Pariwisata Hongkong (2015).
HUMAS PEMPROV KEPRI
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad (kiri) menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kepri, Rabu (19/5/2021)
Pemprov Kepri
“…kami akan memberi relaksasi-relaksasi sebagai insentif bagi pelaku usaha di Kepri sejalan dengan pusat yang banyak memberi relaksasi dan juga Undang-Undang Cipta Kerja agar kita lebih cepat melakukan pemulihan ekonomi dengan mengundang investasi sebanyak-banyaknya ke Kepri,” Ansar Ahmad (25 Februari 2021)
Memacu investasi di Kepri
Usai dilantik sebagai Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengemukakan prioritas program yang akan dijalankannya. Pertama, menekan dan menanggulangi Covid-19, kemudian memulihkan ekonomi.
Secepatnya Pemprov Kepri akan melakukan usaha-usaha recovery ekonomi, yakni dengan membangun subsistem birokrasi ekonomi, pelayanan birokrasi yang baik, dan realisasi untuk insentif para pelaku investasi di Kepri. Pemberikan insentif ini sesuai dengan langkah pemerintah pusat yang telah memberikan relaksasi. Tidak hanya relaksasi di bidang fiskal tetapi juga dari segi kebijakan dan regulasi.
Pemulihan ekonomi dilakukannya dengan mengundang investasi sebanyak-banyaknya di Kepri.
Pemulihan ekonomi sangat penting karena pertumbuhan ekonomi Kepri pernah mencapai 8 persen dengan Batam sebagai lokomotif ekonomi. Menurutnya, Pandemi Covid-19 membuat fokus ekonomi Kepri dari sisi ekspor dan pariwisata menurun signifikan. Oleh karena itu, penangann Covid-19 menjadi perhatiannya, karena akan mempengaruhi aktivitas ekonomi agar kembali berjalan baik.
Provinsi Kepulauan Riau memiliki letak yang strategis ditunjang dengan infrastuktur dan berbagai fasilitas memadai, menjadikan provinsi ini sebagai salah satu tujuan investor, baik dalam maupun luar negeri. Julukan “Surga Investasi” dinilai tepat bagi provinsi ini. Batam masih menjadi salah satu destinasi para investor untuk menanamkan modal. Berbagai langkah strategis dilakukan untuk terus meningkatkan daya saing Batam sebagai kawasan tujuan investasi internasional dan nasional.
Masuknya investasi sangat penting bagi Kepri, karena memberi sumbangan bagi daerah, menarik banyak tenaga kerja, juga membuat berkembang usaha ekonomi pendukung di daerah sekitar investasi. Ansar menganalogikan setiap investasi merupakan sebuah telur emas yang harus dijaga dan dirawat agar menghasilkan telur emas-telur emas baru yang menguntungkan bagi daerah dan masyarakat.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad
Harta kekayaan
Laporan Harta Kekayaan Ansar Ahmad yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2019, yaitu saat Ansar sebagai Anggota DPR RI dengan total kekayaan yang dilaporkan pada 29 April 2020 senilai Rp2,49 miliar, terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp1,50 miliar yang tersebar pada 4 bidang di Tanjungpinang. Dalam laporan itu Ansar juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp288,33 juta yang terdiri dari satu mobil dan satu motor, serta kas dan setara kas Rp704 juta.
Total kekayaannya ini meningkat dibandingkan saat ia menjadi calon Anggota DPRI RI pada 2019. Dalam LHKPN 2018, Ansar melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp1,87 miliar yang terdiri atas tanah dan bangunan sebanyak empat bidang di Kota Tanjungpinang senilai Rp1,50 miliar. Alat transportasi dan mesin senila Rp288,33 juta, serta kas dan setara kas Rp79,65 juta.
Ansar Ahmad sudah melaporkan harta kekayaanya sebanyak 7 kali, yaitu pada 2001, 2005 (dua kali), 2010, 2015, 2018, dan 2019. Laporannya itu berdasarkan jabatan sejak menjadi Bupati Bintan, calon Anggota DPR RI, dan Anggota DPR RI atau calon Gubernur Kepri. Sementara saat menjabat sebagai Bupati Kepulauan Riau, ia melaporkan kekayaannya pada 2002, 2003, dan 2004 tidak ditemukan laporan harta kekayaannya. Demikian pula saat sebagai Bupati Bintan pada 2006, 2007. 2008. 2009. 2011, 2012, 2013, dan 2014.
Laporan harta kekayaan Ansar Ahmad terbilang fluktuatif, berikut ini:
Wakil Bupati Kepulauan Riau
- Laporan 31 Agustus 2001, harta kekayaan senilai Rp327.000.000,00
Bupati Bintan
- Laporan 7 Mei 2005, harta kekayaannya senilai Rp3.128.226.049,00
- Laporan 31 Desember 2005, harta kekayaannya senilai Rp1.854.829.393,00
- Laporan 24 Februari 2010, harta kekayaan senilai Rp2.197.178.894,00
- Laporan 10 Juli 2015, harta kekayaan senilai Rp5.417.273.208,00
Calon Anggota DPR RI
- Laporan 17 Mei 2019, harta kekayaan senilai Rp1.867.987.545,00
Anggota DPR RI
- Laporan 29 April 2020, harta kekayaan senilai Rp2.492.340.371,00
Referensi
KOMPAS, 7 Oktober 2003, Wakil Bupati Kepri Ambil Alih Tugas Huzrin.
KOMPAS, 11 November 2003, Huzrin Hood Serahkan Tugas.
KOMPAS, 1 Juli 2004, Bupati dan Wakil Bupati Kepri Resmi Diberhentikan.
KOMPAS, 27 Juli 2015, Petahana Borong Dukungan.
https://infopemilu2.kpu.go.id/file/dok/syarat_calon/SYARAT_CALON_CAKADA_2_0254050103_ANSAR_AHMAD.pdf
https://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1920
https://www.partaigolkar.com/h-ansar-ahmad-s-e-m-m/
https://antikorupsi.org/id/node/87776
https://ansarahmad.co/tentang-ansar-ahmad/profil/
https://seputarkepri.co.id/2019/10/10/jalan-berliku-ansar-ahmad-ke-senayan/
https://humas.kepriprov.go.id/ansar-ahmad-gubernur-yang-bekerja-tanpa-batas-waktu.php
Biodata
Nama
Ansar Ahmad
Lahir
Kijang Kota, Bintan Timur, Kepulauan Riau, 10 April 1964
Jabatan
Gubernur Kepulauan Riau 2021–2024
Pendidikan
- SD Negeri 3 Kijang, Bintan Timur (1971–1977)
- SMP Negeri 4, Tanjungpinang (1978–1981)
- SMA Negeri 2 Tanjungpinang (1982–1985)
- Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Riau (1984–1989)
- Sarjana (S2) Magister Manajemen Universitas Muhammdiyah Prof. Dr. Hamka (2002–2003)
Karier
Pekerjaan:
- Manager Gabungan Koperasi Negeri Pekanbaru (1990)
- Karyawan PT Uni Seraya Group Pekanbaru (1991)
Pemerintahan
- Aparatur Sipil Negara (1992)
- Kasubbag Program Kerja Sekretariat Wilayah Daerah Tk. II Kabupaten Kepulauan Riau (1994–1997)
- Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Riau (1997–2000)
- Wakil Bupati Kepulauan Riau (2001–2003)
- Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Riau (2003–2005)
- Bupati Bintan (2005–2010, 2010–2015)
- Anggota DPR RI – Komisi V (2019–2020)
- Gubernur Kepulauan Riau (2021–sekarang)
Organisasi
- Ketua Koperasi Mahasiswa Universitas Riau (1986–1989)
- Ketua Senat Mahasiswa Universitas Riau (1986–1989)
- Ketua HSNI Kabupaten Kepulauan Riau (1996–2000)
- Ketua KNPI Kepulauan Riau (1996–2000)
- Ketua Kosgoro Provinsi Kepulauan Riau (2004–2009)
- Ketua DPD Partai Golkar Wilayah Provinsi Kepulauan Riau (2005–2020)
- Ketua Dekopin Wilayah Provinsi Kepulauan Riau (2005–2015)
Penghargaan
- Grand Award Phorsim Manoham Bidang Education & Training (2009)
- Promotor Mastermind Association of the Chinese University (2010)
- Datuk Stia Bijaya Mahkota Neger (2010)
- Pangripta Nusantara Klasifikasi A terbaik Nasional (2011)
- Penerapan e-KTP Terbaik dari Kementerian Dalam Negeri (2012)
- Citra Pesona Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan (2013)
- Prestasi Kerja Samkarya Parasamya Purnakarya Nugraha dari Kementerian Dalam Negeri (2014)
- Penghargaan Pariwisata dari Kementerian Pariwisata Hongkong (2015)
- Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha dari Wakil Presiden RI (2016)
Karya
Buku
–
Keluarga
Istri
Dewi Komalasari
Anak
- Annisa Sarwidya
- Robby Kurniawan
Sumber
Litbang Kompas