Paparan Topik | Pemilu 2024

Sejarah Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah dari Masa ke Masa

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah resmi menetapkan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen untuk berlaga di Pilgub Jateng 2024. Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP mendapat nomor urut 1 dan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung gabungan 9 parpol mendapat nomor urut 2.

KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen menunjukkan nomor yang mereka dapatkan dalam Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024 yang digelar di halaman kantor KPU Jateng, Senin (23/9/2024) malam.

Fakta Singkat

  • Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pertama di era reformasi dipilih oleh angota DPRD Jawa Tengah dan hanya memilih gubernur periode 1998-2003, tanpa wakil gubernur.
  • Pemilihan Gubernur yang dilakukan anggota DPRD Jateng terakhir pada 2003 yang memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk periode 2003-2008.
  • Pemilihan gubernur langsung oleh rakyat pertama kali pada Pilkada 2008 di mana saat itu pasangan Bibit Waluyo-Rustiningsih meraih suara terbanyak dan terpilih menjadi kepala daerah Jateng 2008-2013.
  • Ganjar Pranowo adalah satu-satunya Gubernur Jateng pascareformasi yang menjabat selama dua periode yakni 2013-2018 dan 2018-2023.
  • Pilgub 2024 diikuti dua pasangan calon yang berlatar belakang jenderal TNI dan Polri. Mantan Kapolda Jateng Ahmad Luthfi bakal bersaing dengan mantan Panglima TNI Andika Perkasa memperebutkan kursi Gubernur Jateng.

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah yang akan digelar pada 27 November 2024 memunculkan dua pasangan calon yakni pasangan calon Ahmad Luthfi-Tak Yasin dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Pilkada Jawa Tengah (Jateng) diperkirakan akan berlangsung sangat ketat berdasarkan keunggulan masing-masing pasangan calon.

Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi didukung PDIP untuk maju di pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024. PDIP merupakan partai yanag menguasai Jateng sejak Pemilu 1999 hingga Pemilu 2024. Pada Pemilu 2024, PDI-P meraih suara sebesar 5.270.261 dan memiliki 33 kursi di DPRD Jateng.

Sementara Ahmad Luthfi-Tak Yasin didukung koalisi besar yang terdiri dari sembilan partai politik dalam koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Sembilan partai itu yakni Partai Nasdem, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), PAN (Partai Amanat Nasional), PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Golkar, Gerindra, PPP (Partai Persatuan Pembangunan), Demokrat, dan PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Gabungan jumlah suara parpol pengusung itu sebanyak 13.772.832 suara dari hasil Pemilu 2024. Mereka memiliki 87 kursi DPRD Jateng.

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah bakal menjadi ajang ‘perang’ bintang purnawirawan TNI dan Polri. Mantan Kapolda Jateng Ahmad Luthfi bakal bersaing dengan mantan Panglima TNI Andika Perkasa memperebutkan kursi Gubernur Jateng. Selain itu, masing-masing cagub menggandeng pasangan yang berpengalaman di birokrasi yakni Hendrar Prihadi adalah Wali Kota Semarang dua periode, dan Taj Yasin merupakan Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023. Pilkada Jateng mendatang merupakan edisi ke-4 sejak pertama kali pemilihan kepala daerah secara langsung yang diselenggarakan pada 2008.

Sejatinya penyelenggaraan pilkada langsung itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang menggantikan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. Undang-Undang ini memperkenalkan pemilihan langsung kepala daerah, termasuk Pilkada di Jawa Tengah. Pemilihan langsung ini merupakan langkah penting dalam mendorong partisipasi politik masyarakat secara langsung dalam menentukan kepala daerah yang mereka pilih.

Sejarah Pilkada Jawa Tengah yang pertama kali digelar sejak reformasi pada 1998 hingga edisi terkhir pada 2018  menjadi cermin perkembangan demokrasi di provinsi tersebut. Berikut paparan lengkap tentang bagaimana pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng yang dilaksanakan pada 1998, 2003, 2008, 2013, dan 2018.

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Dari kiri ke kanan, pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah nomor urut satu, Ganjar Pranowo-Taj Yasin, dan nomor urut dua, Sudirman Said-Ida Fauziyah mengikuti debat publik kedua di Hotel Best Western Premier, Solo baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5/2018). Debat kedua ini mengangkat tema peatanan publik dan perekonomian.

Pemilihan gubernur Jawa Tengah 1998

Pemilihan Gubernur Jateng pascareformasi berlangsung pada 28 Juli 1998 di Gedung DPRD Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Semarang.  Terdapat lima Calon Gubernur yang diajukan DPRD Jateng ke Mendagri yakni Mayjen TNI Mardiyanto (Assospol Kassospol ABRI), Mayjen TNI (Purn) Setiyana (Anggota DPR RI), Mayjen TNI (Purn) Museno (Anggota DPR RI), Drs Soetardjo (Dirjen Pembangunan Desa Depdagri) dan Drs Winarna Surya Adisubrata (Anggota DPR RI).

Dari lima nama yang diajukan DPRD itu, hanya tiga nama yang disetujui Kemendagri untuk menjadi calon gubernur Jawa Tengah.  Tiga calon gubernur Jateng yang disetujui Mendagri itu adalah Mayjen TNI Mardiyanto, Drs Soetardjo Djojobroto, dan Drs Winarna Surya Adisubrata. Keputusan Depdagri soal nama calon gubernur itu diterima DPRD Jateng, Rabu sore tanggal 22 Juli 1998 lewat radiogram.

Tiga nama yang disetujui itu akan dipilih oleh anggota DPRD Jateng dan sosok yang mendapatkan suara terbanyak bakal menjadi Gubernur Jateng periode 1990-2003. Pemilihan gubernur Jateng berlangsung 28 Juli 1998.

Dalam pemilihan yang digelar di Gedung DPRD Jateng, Mayjen TNI Mardiyanto memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan gubernur Jateng yanag digelar pada, Selasa (28/7/1998). Mardiyanto yang masih menjabat Assospol Kassospol Mabes ABRI mendapat 74 dari 99 suara DPRD. Calon lain, Winarna Surya Adisubrata dan Soetardjo Djojobroto, masing-masing mendapat 20 dan empat suara. Satu suara dinyatakan rusak.

Pemilihan yang diselenggarakan di Gedung DPRD Jateng itu dihadiri Dirjen Sospol, Dunidja D, selaku penanggung jawab, Pangdam Diponegoro, Mayjen TNI Tyasno Sudarto, Kapolda Mayjen (Pol) Nurfaizi, dan Kajati Bintoro SH.  Sepanjang acara pemilihan berlangsung dijaga ketat ratusan petugas hingga ke pintu keluar gedung. Sementara di luar gedung, terjadi unjuk rasa kelompok yang menamakan diri Dewan Penegak Reformasi Daerah Jateng, menggugat pelaksanaan pemilihan gubernur.

Setelah ditetapkan sebagai pemenang, Mayjen TNI Mardiyanto dilantik Mendagri Syarwan Hamid sebagai Gubernur Jawa Tengah periode 1998-2003 dalam sidang paripurna DPRD Jateng di Semarang, Senin (24/8/1998). Mardiyanto yangi masih menjabat Assospol Kassospol ABRI menggantikan Gubernur Jateng Soewardi yang habis masa jabatannya pada Agustus 1998.

Pemilihan gubernur Jawa Tengah 2003

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2003 adalah edisi terakhir calon gubernur yang dipilih oleh DPRD. Di ajang pemilihan gubernur yang digelar pada 24 Juli 2003, terdapat 4 pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2003-2008.

Empat pasangan calon yang maju dalam pemilihan yakni cagub Mardijo dan cawagub Hisyam Alie, diajukan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), pasangan Slamet Kirbiantoro-Hisyam Alie, dicalonkan Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP), pasangan Mardiyanto-Ali Mufiz diunggulkan Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-KB), serta Fraksi Amanat Nasional (F-AN) mengajukan Hadi Pranoto-Djoko Wahyudi. Pemungutuan suara digelar dalam Rapat Paripurna Khusus Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur di gedung Berlian DPRD Jawa Tengah, Jl. Pahlawan, Semarang.

Pasangan Mayjen (Purn) Mardiyanto-Ali Mufiz dinyatakan menang dan  kembali memimpin Jawa Tengah (Jateng) periode 2003-2008. Mardiyanto-Ali Mufiz menang dalam satu putaran pemilihan gubernur Jateng dengan meraih 62 suara dari 99 anggota DPRD Jateng. Sementara Mardijo yang berpasangan dengan Hisyam Ali hanya mendapat 13 suara, adapun Mayjen (pur) Slamet Kirbiantoro-Hisyam Ali mendapat 22 suara, sementara Hadi Pranoto-Djoko-Wahyudi yang diajukan Fraksi Amanat Nasional hanya mendapat satu suara.

Mardiyanto mengungguli Ketua DPD PDIP Jateng Mardijo, calon gubernur yang diajukan oleh Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP). Kekalahan Mardijo ini sempat menimbulkan gejolak di kalangan para pendukungnya yang kecewa terhadap hasil tersebut tetapi aksi sebagai ungkapan ketidakpuasan itu tidak sampai meluas.

Ekspresi kekecewaan anggota PDIP pendukung Mardijo, antara lain berupa pembakaran posko PDI-P dan pembakaran atribut partai. Kekalahan calon dari FPDIP itu terjadi karena perpecahan di partai. DPP PDIP mendukung gubernur petahana Mardiyanto, sementara pengurus daerah mendukung ketuanya yakni Mardijo.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Pemilihan gubernur Jawa Tengah 2008

Pilkada Jawa Tengah tahun 2008 merupakan salah satu tahapan penting dalam sejarah Pilkada di Provinsi Jawa Tengah, di mana masyarakat untuk pertama kalinya memilih secara langsung gubernur dan wakil gubernur yang mereka nilai terbaik dalam memimpin Provinsi Jawa Tengah lima tahun mendatang.

Pada Pilkada 2008, untuk pertama kalinya melaksanakan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng untuk periode 2008-2013. Edisi perdana Pilkada jateng memunculkan lima pasangan calon yang bersaing dalam pemilihan ini.

Lima pasangan itu yakni pasangan nomor urut 1 yakni Bambang Sadono-Muhammad Adnan yang diusung Partai Golongan Karya (Golkar). Bambang Sadono berlatar belakang Anggota DPR RI dari Jateng, sementara wakilnya merupakan Ketua PWNU Jateng.

Kemudian pasangan nomor 2 yakni Agus Soeyitno-Abdul Kholiq Arif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Agus Speyitno merupakan mantan Pangdam IV/ Diponegoro, sementara wakilnya Abdul Kholik adalah bupati Wonosobo 2005-2010. Berikutnya pasangan Sukawi Sutarip-Sudharto dari Partai Demokrat. Sukawi merupakan Wali Kota Semarang 2005-2010, sementara wakilnya anggota DPR RI 2004-2009 dan Ketua PGRI Jateng.

Pasangan berikutnya yakni Bibit Waluyo-Rustriningsih yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendapat nomor urut 4. Bibit Waluyo merupakan mantan Panglima Kodam IV/Diponegoro, sementara Rustiningsih adalah Bupati Kebumen 2000-2008.

Terakhir, pasangan nomor urut 5 yakni Muhammad Tamzil-Abdul Rozaq Rais yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN). Muhammad Tamzil adalah Bupati Kudus 2003-2008 dan wakilnya adalah politikus dari PAN.

Setelah pencoblosan pada 22 Juni 2008, KPU menentapkan hasil perolehan calon kepala daerah Jateng pada 1 Juli 2008.  Pasangan Bibit Waluyo-Rustriningsih berhasil memenangkan pemilihan ini dengan perolehan suara sebanyak 6.084.261 atau 43,44 persen dari 14.007.042 suara sah.

Dalam pemilihan kepala daerah yang berlangsung tanggal 22 Juni lalu itu, 10.744.844 pemilih (41,5 persen) dari 25.861.234 pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) tidak memberikan suara mereka atau menjadi golongan putih (golput).

Pasangan yang ditetapkan KPU sebagai pemenang itu berhasil mengalahkan keempat pasangan calon lainnya. Empat calon gubernur-wakil gubernur lain, Bambang Sadono-M Adnan (yang diusung Partai Golkar) meraih 3.192.093 (22,79 persen) suara. Sementara, Agus Soeyitno-Abdul Kholiq Arif (PKB) meraih 957.343 (6,83 persen) suara, Sukawi Sutarip- Sudharto (Partai Demokrat dan PKS) memperoleh 2.182.102 (15,58 persen) suara, sedangkan M Tamzil-Abdul Rozaq Rais (PPP dan PAN) mendapat 1.591.243 (11,36 persen) suara.

Dengan kemenangan ini, Bibit Waluyo-Rustriningsih resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2008-2013. Pasangan itu dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada 23 Agustus 2008.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Bibit Waluyo dan Rustriningsih seusai dilantik Menteri Dalam Negeri Mardiyanto menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Sabtu (23/8/2008). Bibit menggantikan Ali Mufiz sebagai Gubernur Jawa Tengah masa jabatan 2008-2013

Pemilihan gubernur Jawa Tengah 2013

Pilkada Jateng 2013 merupakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur langsung di Jawa Tengah edisi ke-2 yang diadakan pada tanggal 26 Mei 2013.

KPU Jateng  menetapkan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah. Ketiga pasangan calon itu adalah Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo (Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional), Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko (PDI-P), dan Hadi Prabowo-Don Murdono (Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama).

Pasangan nomor urut 1 yakni Hadi Prabowo dan Don Murdono diusung 6 partai. Hadi Prabowo merupakan mantan rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan Sekjen Kemendagri, sementara wakilnya Don Murdono adalah Bupati Sumedang dua periode.

Selanjutnya pasangan nomor urut 2 yakni Bibit Waluyo dan Sudijono diusung tiga parpol. Bibit merupakan gubernur petahana, sementara Sudijono adalah Rektor Universitas Negeri Semarang.  Adapun pasangan nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo dan Heru Sudjadmiko diusung satu parpol yakni PDIP. Ganjar berlatar belakang anggota DPR RI dua periode yakni 2004-2013, sementara Heru merupakan Bupati Purbalingga 2008-2013.

Yang menarik di Pilkada Jateng 2013 yakni Wakil Gubernur Jawa Tengah, dan juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rustriningsih ditolak partainya untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Jateng. PDI-P lebih memilih mencalonkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Ganjar Pranowo, dan Heru Sudjatmoko, Bupati Purbalingga.

Pilkada Jateng digelar pada 26 Mei 2013, berselang beberapa hari kemudian atau pada 4 Juni 2013 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah resmi menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebagai peraih suara terbanyak. Pasangan ini memperoleh 48,82 persen suara atau 6.962.417 dukungan dari total suara sah sebanyak 14.259.945 suara.

Pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjakmiko mengalahkan dua kandidat lainnya yakni patahana Bibit Waluyo-Sudijono yang meraih 4.314.813 suara atau 30,26 persen, dan pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono yang mendapat dukungan 2.982.715 suara atau 20,92 persen dari suara sah.

Ganjar Pranowo-Heru Sudjakmiko selanjutnya dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 pada 23 Agustus 2013 di dalam Gedung Berlian di kompleks DPRD Jawa Tengah, Semarang.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyematkan tanda kepangkatan saat melantik Ganjar Pranowo (kiri) dan Heru Sudjatmoko sebagai Gubernur Jawa Tengah beserta wakilnya di Gedung Paripurna DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang, 23 Agustus 2013. Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko akan mengemban tugas menggantikan Bibit Waluyo dan wakilnya Rustriningsih untuk masa jabatan 2013-2018.

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018

Pilkada Jateng untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur edidi ke-3 digelar pada tanggal 27 Juni 2018. Terdapat dua pasangan calon yang bersaing dalam pemilihan tersebut. Pasangan Ganjar Pranowo yang mengandeng Taj Yasin Maimoen berkompetisi dengan pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah.

Ganjar Pranowo merupakan petahana yang kembali mencalonkan diri untuk mempertahankan jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Wakilnya Taj Yasin adalah anggota DPRD Jateng dari PPP dan putra dari ulama Nahdlatul Ulama (NU) Almarhum KH Maimoen Zubair  dari Rembang atau Mbah Moen. Pasangan Ganjar-Taj Yasin diusung oleh PDIP, Golkar, Demokrat, PPP, dan Nasdem. Gabungan lima parpol itu memiliki 58 kursi di DPRD Jateng. Ganjar-Taj Yasin juga didukung partai yang tidak meraih kursi yakni Perindo, PSI, dan Hanura.

Sementara itu, Sudirman Said adalah mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK. Adapun wakilnya Ida Fauziyah merupakan anggota DPR RI dari PKB. Pasangan ini diusung PKB, Gerindra, PKS, dan PAN yang gabungan parpol itu memiliki 42 kursi di DPRD Jateng.  Selain itu, PKPI dan PBB yang tidak meraih kursi juga mendukung pasangan tersebut.

Setelah berlangsung pemungutan suara pada 27 Juni 2018, pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen berhasil keluar sebagai pemenang. Ganjar Pranowo memperoleh dukungan sebesar 10.362.694 suara atau 58,78 persen dari suara sah yang masuk 17.630.687 suara. Sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah mendapatkan dukungan sebanyak 7.267.993 suara atau 41,22 persen.

Pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Jateng Periode 2018-2023 bersama pasangan gubernur dan wakil gubernur delapan provinsi lainnya hasil pemilihan kepala daerah serentak 2018 di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

(LITBANG KOMPAS)

Referensi

Arsip Kompas
  • Pemilihan Gubernur Jateng Tertunda, Kompas, 22 Jul 1998, Halaman: 11
  • Empat Daerah akan Pilih Gubernur: Rapat Maraton DPRD Sumsel Menemui Jalan Buntu, Kompas, 24 Jul 1998, Halaman: 8
  • Pemilihan Gubernur di Jateng dan Bali: Mardiyanto dan Beratha Raih Suara Terbanyak, Kompas, 29 Jul 1998, Halaman: 8
  • Empat Cagub Jateng Ditetapkan DPRD, Kompas edisi Jawa Tengah, 12 Jul 2003, Halaman: 19
  • Pemilihan Gubernur Jateng Dilangsungkan Hari Ini, Kompas edisi Jawa Tengah, 24 Juli 2003, Halaman: 019
  • Dunia Usaha Merespons, Kompas edisi Jawa Tengah, 25 Jul 2003, Halaman: 018
  • Hanya Sesaat, Gejolak Politik Jateng Pascapilgub, Kompas edisi Jawa Tengah, 25 Jul 2003, Halaman: 19
  • Bibit Gubernur Terpilih, Golput 41,5 Persen, Pelantikan Dijadwalkan Tanggal 23 Agustus 2008, Kompas, 02 Juli 2008, halaman: 24
  • KPU Jawa Tengah Tetapkan 3 Calon, Rustriningsih: Tidak Semua Calon Aspirasi Murni, Kompas, 12 April 2013, Halaman: 23
  • Pilkada: KPU Tetapkan Kemenangan Ganjar-Heru, Kompas, 05 Jun 2013, Halaman: 22
  • Pilkada Jawa Tengah: Pasangan Calon Terpilih Disampaikan ke Menteri, Kompas, 15 Juni 2013, Halaman: 23
  • Parpol Tampak Pragmatis, Kompas, 11 Januari 2018, Halaman: 1
  • Gubernur Segera Selaraskan Program, Kompas, 6 September 2018, Halaman: 4

Artikel terkait