Kronologi | Vaksinasi Covid-19

Kronologi Pengembangan Vaksin Sinopharm hingga Digunakan di Indonesia

China telah meletakkan dasar-dasar riset inactivated vaccine selama bertahun-tahun. Sinopharm melalui anak perusahaannya China National Biotech Group bergerak cepat kembangkan vaksin Covid-19 menggunakan teknologi ini.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Vaksin Sinopharm yang akan diberikan kepada karyawan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. dalam program vaksinasi gotong-royong di Tangerang Selatan, Banten (18/5/2021).

Sinopharm, sebuah perusahaan induk farmasi China memulai perjalanan pembuatan vaksin Covid-19 sejak bulan Februari 2020. Sinopharm meluncurkan proyek “2019-nCov Inactivated Vaccine”. Para peneliti mulai menggarap vaksin untuk melawan virus yang mulanya dinamai SARS-CoV-2 ini.

Tiga belas hari kemudian, tim peneliti berhasil membuat antigen murni dari virus SARS-CoV-2. Lalu, 14 hari selanjutnya, produksi vaksin batch pertama untuk uji klinis dimulai.

Proses yang sangat cepat ini tak lepas dari riset bertahun-tahun Sinopharm atas teknologi vaksin, inactivated vaccine. Teknologi vaksin ini dikembangkan dari patogen yang sudah mati dari virus penyebab Covid-19. Menggunakan mikroorganisme patogen yang sudah dibuat tak aktif atau sudah dimatikan, jenis vaksin ini dinilai memiliki standar keamanan dan efektivitas internasional serta perlindungan yang luas.

Sinopharm mengembangkan vaksin ini dengan anak perusahaannya China National Biotech Group Co Ltd dan Wuhan Institute of Virology di bawah naungan the Chinese Academy of Science. Pengembangan vaksin ini berhasil mendapatkan lampu hijau dari Otoritas kesehatan China (National Medical Products Administration) pada 12 April 2020 untuk dilakukan uji klinis.

Uji klinis tahap I/II dilaksanakan di China. Sedangkan uji klinis tahap III dilangsungkan di luar negeri China yaitu antara lain di Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Maroko, Peru, dan Argentina.

Hasil uji klinis tahap III di Uni Emirat Arab menunjukkan nilai efikasi vaksin sebesar 86%, sedangkan nilai efikasi berdasarkan uji klinis tahap III di China sebesar 79,34%. Perbedaan ini disebabkan adanya keberagaman standar diagnose kasus dan juga proses kajian ulang. Namun menurut Sinopharm, nilai efikasi yang berbeda tersebut tetaplah valid.

Setelah disetujuinya penggunaan darurat vaksin Sinopharm oleh beberapa negara termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain, Indonesia juga memasukkan Sinopharm ke dalam daftar vaksin yang akan digunakan di Indonesia.

Empat bulan setelah dimasukkan daftar vaksin yang akan digunakan di Indonesia, Badan POM mengeluarkan ijin penggunaan darurat vaksin Sinopharm.

Berikut perjalanan vaksin Sinopharm menjadi salah satu vaksin untuk Covid-19 hingga digunakan di Indonesia.

1 Februari 2020
Sinopharm meluncurkan proyek “2019-nCov Inactivated Vaccine”. Para peneliti mulai menggarap vaksin untuk melawan virus yang mulanya dinamai SARS-CoV-2 ini.

14 Februari 2020
Tim peneliti berhasil membuat antigen murni dari virus SARS-CoV-2.

16 Februari 2020
Kajian imunologi vaksin pada binatang seperti tikus dan yang dikelompokkan dalam rhesus monyet dimulai.

28 Februari 2020
Bank benih virus level 3 dibuat. Produksi vaksin batch pertama untuk uji klinis dimulai.

12 April 2020
Otoritas kesehatan China (National Medical Products Administration) memberikan lampu hijau atas pengembangan calon vaksin Covid-19 yang tengah dikerjakan oleh Sinopharm melalui anak perusahaannya China National Biotech Group Co Ltd dan Wuhan Institute of Biological Products. Di hari yang sama, uji klinis vaksin ini dimulai.

14 April 2020
Pemerintah China secara resmi mengeluarkan persetujuan calon vaksin Covid-19 China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).

24 April 2020
Uji klinis tahap II dimulai. Pada uji klinis tahap II, tidak hanya keamanan vaksin, namun lebih lanjut uji coba dilakukan untuk menemukan dosis pemberian yang tepat.

30 April 2020
Total 96 orang usia 18-60 tahun telah mendapatkan dosis pertama vaksin Sinopharm pada uji klinis tahap I/II yang diselenggarakan di Jiaozuo, provinsi Henan.

30 Mei 2020
Produksi massal vaksin Sinopharm dimulai. Produksi vaksin Sinopharm dilakukan di Beijing Institute of Biological Products Co Ltd dan Wuhan Institute of Biological Products. Produksi massal ini dilangsungkan setelah lebih dari 2.000 orang divaksin di uji klinis vaksin yang sedang berlangsung.

17 Juni 2020
Uji klinis tahap I/II calon vaksin Covid-19 Sinopharm selesai dilaksanakan.  Sejumlah 1.120 sukarelawan telah divaksin sebanyak 2 kali dengan rentang waktu vaksinasi 28 hari. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa vaksin berhasil memicu antibodi penetral dengan level tinggi, yang mampu menghentikan pathogen dalam menginfeksi sel tubuh manusia.

23 Juni 2020
Uji klinis tahap III dimulai. Uji klinis ini merupakan uji klinis vaksin asal China pertama yang dilakukan di luar negeri. Uji klinis tahap III vaksin Sinopharm ini dilaksanakan di Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Mesir, Peru, Maroko, dan Argentina.

14 September 2020
Uni Emirat Arab telah mengumumkan menyetujui vaksin Covid-19 Sinopharm untuk penggunaan darurat. Vaksin yang tengah masuk fase ketiga uji coba itu akan diberikan untuk petugas kesehatan. Vaksin telah diuji kepada 31.000 sukarelawan. Dari uji coba itu disebutkan ada efek samping ringan sebagaimana telah diperkirakan. Selain itu, dari 1.000 subyek uji dengan penyakit kronis menunjukkan hasil tidak ada komplikasi.

3 November 2020
Bahrain menjadi negara kedua yang menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinopharm.

4 Desember 2020
Pemerintah Indonesia menetapkan Sinopharm menjadi salah satu vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Penggunaannya akan dilakukan setelah Sinopharm mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan darurat dari BPOM.

9 Desember 2020
Uni Emirat Arab mengumumkan secara resmi pendaftaran vaksin Sinopharm di Uni Emirat Arab. Hal ini menyusul diumumkannya hasil uji klinis tahap III yang dilakukan di Uni Emirat Arab. Di negara ini, uji klinis tahap III menunjukkan efikasi vaksin sebesar 86% terhadap infeksi Covid-19.

13 Desember 2020
Mengikuti jejak Uni Emirat Arab, Bahrain juga mengumumkan secara resmi pendaftaran vaksin Sinopharm di Bahrain.

31 Desember 2020
Otoritas kesehatan China (National Medical Products Administration) memberikan izin edar vaksin Sinopharm untuk melawan Covid-19.

30 April 2021
Badan POM berikan izin penggunaan darurat/Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 buatan Sinopharm.

30 April 2021
Sebanyak 982.400 dosis vaksin Sinopharm diterima Indonesia. 482.400 dosis vaksin dari Sinopharm China National Pharmaceutical Group dan 500.000 dosis pemberian dari pemerintah Uni Emirat Arab.

7 Mei 2021
WHO menyetujui vaksin Sinopharm untuk penggunaan darurat pencegahan Covid-19. WHO merekomendasikan vaksin Sinopharm untuk digunakan pada kategori usia 18 tahun ke atas dengan pemberian 2 dosis. Rentang waktu pemberian dosis pertama dan kedua antara 3-4 minggu.

12 Juli 2021
Sinopharm menandatangani komitmen kerjasama dengan GAVI untuk menyuplai vaksinnya melalui COVAX Facility. Sinopharm berkomitmen memberikan suplai vaksin sejumlah 60 juta dosis pada bulan Juli hingga Oktober 2021. Melalui kerjasama ini, GAVI juga mempunyai opsi untuk menambah pembelian jumlah vaksin sebanyak 60 juta dosis lagi jika diperlukan.

Karyawan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. antre untuk mendapatkan suntikan vaksin sinopharm dalam program vaksinasi gotong-royong di Tangerang Selatan, Banten (18/5/2021). Sebanyak 4.000 karyawan perusahaan tersebut mengikuti program vaksinasi gotong royong yang mulai diluncurkan pemerintah hari ini. Pemerintah secara resmi telah menetapkan harga pembelian vaksin untuk vaksinasi gotong royong sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif layanan vaksinasi tertinggi sebesar Rp 117.910 per dosis. Sementara, vaksin Sinopharm yang saat ini digunakan untuk vaksinasi gotong royong harus diberikan dua dosis. [KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO]
13 Juli 2021

Sebanyak 1.408.000 dosis vaksin jadi Sinopharm tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kedatangan vaksin Sinopharm kali ini merupakan bagian dari kedatangan tahap ketiga.

30 Juli 2021
Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Covid-19 produksi Sinopharm sebanyak 1,5 juta dosis atau setara 750.000 vial.

21 September 2021

Indonesia menerima 200  ribu vaksin Sinopharm, hibah dari Red Cross Society China melalui mekanisme bilateral.

 

Referensi

Arsip Kompas

Penulis
Agustina Rizky Lupitasari

Editor
Susanti Agustina Simanjuntak