Kronologi | Kemerdekaan RI

Beberapa Peristiwa Seputar Perayaan HUT RI

Berbagai peristiwa penting terjadi seputar perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dari tahun 1965. Peresmian Monumen Proklamasi, bom yang terjadi di Aceh, dan persitiwa lainnya terekam di Arsip "Kompas".

                                                                  KOMPAS/Dudy Sudibyo

Ketua Direksi Pembangunan Monumen Proklamator, Ismail Saleh bersama Dirjen Protokol Deplu, Joop Ave pada awal Juli 1980 meninjau proyek pembangunan Patung Proklamator di Jalan Poklamasi. Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden Soeharto sehari sebelum peringatan HUT RI ke-35.

Pemerintah DKI Jakarta mengubah nama Jl. Pegangsaan Timur menjadi Jl. Proklamasi pada tahun 1968, tepatnya sehari setelah perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sementara itu, kompleks bersejarah tempat di mana naskah Proklamasi dibacakan yang terletak di Jl Pegangsaan Timur no. 56 dinamakan “Taman Proklamasi”. Kedua informasi tersebut tertera dalam artikel Kompas berjudul “Djl. Pegangsaan Timur Djadi Djl Proklamasi” yang terbit pada tanggal 19 Agustus 1968. Kejadian tersebut merupakan satu dari beberapa peristiwa seputar peringatan HUT RI yang berhasil disusun oleh Arsip Kompas sejak tahun 1965.

Suasana mencekam juga pernah terjadi di Indonesia pada peringatan HUT RI tahun 2001. Dua bom meledak di Lhokseumawe lima hari sebelum perayaan kemerdekaan, dan ketegangan di Provinsi Aceh menyusul dua hari setelahnya. Kontak senjata terjadi di banyak tempat, hubungan darat terputus, dan sedikitnya 55 gedung hangus. Ketegangan berlanjut hingga peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2001. Puluhan bom pun meledak di berbagai tempat di Provinsi Aceh, merefleksikan bagaimana suasana peringatan HUT RI tidak terlepas dari kondisi politik saat itu.

Berikut beberapa peristiwa lain yang dicatat Arsip Kompas

Tahun 1965-1966
                                 Arsip Kompas

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dikawal Kesatuan-kesatuan Khusus ABRI membawa dan mengiringi  Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan pada peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun 1966 di Istana Merdeka, Jakarta.  Tampak pembawa baki bendera pusaka, Rachmawati Soekarnoputri yang merupakan putri Sang Proklamator

  • 15 Agustus 1965

Menyongsong peringatan kemerdekaan Indonesia, Monumen Pahlawan Samudera Yos Sudarso diresmikan di Bitung oleh Laksamana Madya Laut R.E. Martadinata.

Monumen Pahlawan Jos Sudarso (Kompas, 18 Agustus 1965 halaman 1)

  • 17 Agustus 1966

Diantara barisan pasukan pengibaran Bendera Pusaka Kodjar Sena (Korps Pelajar Serba Guna) di Istana Merdeka, terdapat Rachmawati Soekarnoputri (putri Presiden Soekarno) yang bertugas membawa baki Bendera Pusaka dan Katria Pandjaitan (putri pahlawan revolusi, alm. Letjen D.I. Pandjaitan).

Upatjara di Istana Merdeka: Sederhana – Chidmat – Meriah (Kompas, 18 Agustus 1966 halaman 1)

Tahun 1967-1998
KOMPAS/Kartono Ryadi

Mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta hadir pada peresmian pemugaran Tugu Proklamasi di Pegangsaan Timur (Jl. Proklamasi) 50, Jakarta, Kamis 17 Agustus 1972.

  • 17 Agustus 1967

Untuk pertama kalinya dalam perayaan 17 Agustus, naskah asli Proklamasi dibacakan. Naskah dibacakan kembali oleh Jenderal Nasution dalam upacara yang berlangsung khidmat di halaman muka Istana Merdeka.

Naskah Asli Proklamasi Dibatjakan untuk Pertama Kali (Kompas, 18 Agustus 1967 halaman 1)

  • 19 Agustus 1967

Menteri Penerangan BM Diah menerangkan bahwa teks asli yang berupa tulisan tangan dan penuh dengan coretan-coretan dari naskah Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 disimpan olehnya. Pembacaan pada upacara kenegaraan merupakan salinan dari teks asli tersebut.

Teks Asli Proklamasi Disimpan BM. Diah (Kompas, 19 Agustus 1967 halaman 1)

  • 18 Agustus 1968

Pemerintah DKI Jakarta mengganti nama Jl Pegangsaan Timur menjadi jl Proklamasi. Sementara itu, kompleks bersejarah tempat naskah Proklamasi dibacakan yang terletak di jl Pegangsaan Timur 56 dinamakan “Taman Proklamasi”.

Djl Pegangsaan Timur Djadi Djl Proklamasi (Kompas, 19 Agustus 1968 halaman 2)

  • 14 Agustus 1972

Tugu Peringatan Proklamasi RI yang dihancurkan bersama-sama Gedung Proklamasi pada tahun 1960, telah selesai dipugar. Tugu tersebut akan diresmikan saat upacara peringatan Kemerdekaan RI.

Gedung Imam Bondjol I Sebagai Monumen Proklamasi (Kompas, 16 Agustus 1972 halaman 1)

  • 16 Agustus 1976

Presiden Soeharto meresmikan SKSD (Sistem Komunikasi Satelit Domestik) Palapa 16 Agustus 1976. Nantinya, diharapkan pidato kenegaraan Presiden di depan sidang pleno DPR-RI dapat diikuti dengan baik di seluruh pelosok tanah air.

SKSD di berbagai daerah, 16 Agustus 1976: Sebagian Baik, Sebagian dalam Penantian (Kompas, 18 Agustus 1976 halaman  1)

  • 17 Agustus 1978

Dalam rangkaian acara peringatan Hari Proklamasi di Padang, nama Dr. Mohammad Jamil diabadikan sebagai nama baru RSUP Padang dan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat Ir.H. Azwar Anas hari Kamis 17 Agustus.

RSUP Padang kini bernama RS “Dr Mohammad Jamil” (Kompas, 21 Agustus 1978 halaman  8)

  • 16 Agustus 1980

Presiden Soeharto meresmikan Monumen Soekarno-Hatta di pekarangan gedung ”Perintis Kemerdekaan” di Jalan Proklamasi No.56

Presiden dan Rangkaian peringatan Hari jadi proklamasi (Kompas, 18 Agustus 1980 halaman  1)

  • 14 Agustus 1986

Satya Lencana Pembangunan untuk pertama kali diperoleh 2 orang asing, yaitu Presdir PT Inalum, Keijiro  dan Hajime Kinoshita, Presdir PT National Gobel. Penyematan Satya Lencana pembangunan dari Presiden Soeharto berkaitan dengan HUT ke-41 Kemerdekaan Indonesia.

Pertama (Kompas, 15 Agustus 1986 halaman  2)

  • 5 Agustus 1987

Mulai tanggal 17 Agustus 1987, para narapidana yang tergolong kambuhan (residivis) tak lagi memperoleh remisi (pengurangan hukuman). Hal itu ditetapkan dalam Keppres No 5 Tahun 1987.

Mulai Tahun Ini Residivis tak Lagi Mendapat Remisi (Kompas, 7 Agustus 1987 halaman 3)

Tahun 1998-1999
KOMPAS/JB Suratno

Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI, Presiden BJ Habibie menganugrahkan 103 Bintang Kehormatan di Istana Negara, Jakarta (14/8/1999).Diantara penerima adalah almarhumah Fatmawati Soekarno, yang di wakili oleh Guruh Soekarnoputra dan Siti Rahmiati Hatta, yang diterima oleh putrinya, Meutia Hatta.

  • 16 Agustus 1998

Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih mulai disimpan di Istana Merdeka. Sebelumnya, Bendera Pusaka itu disimpan di Cendana di kediaman mantan Presiden.

Bendera Pusaka tak di Cendana Lagi (Kompas, 18 Agustus 1998 halaman  6)

  • 14 Agustus 1999

Pertama kali dalam sejarah Indonesia, 103 orang mendapat bintang kehormatan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Presiden BJ Habibie memberikan bintang-bintang tersebut.

Presiden Serahkan 103 Bintang Kehormatan (Kompas, 15 Agustus 1999 halaman  12)

Tahun 2000
KOMPAS/Agus Susanto

Sekitar 1.000 mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Indonesia berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (17/8) bertepatan dengan Proklamasi Kemerdekaan ke-55 RI. Mereka menggelar happening art yang bertemakan Proklamasi atas gagalnya reformasi di Indonesia, karena enam visi.

  • 17 Agustus 2000

Ribuan mahasiswa berunjuk rasa dan berorasi, menilai Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri tidak mampu menggulirkan reformasi.

Turunkan Merah Putih, 37 Mahasiswa Ditangkap* Sidang Tahunan MPR (Kompas, 18 Agustus 2000 halaman  6)

Tahun 2001-2004
KOMPAS/Nadjmuddin Oemar

Sekolah Menengah Umum Negeri 5 Banda Aceh termasuk satu di antara bangunan yang jadi sasaran pembakaran di Aceh menjelang peringatan proklamasi 17 Agustus 2001.

  • 13 Agustus 2001

Dua bom meledak dan dua lainnya berhasil dijinakkan polisi pada empat lokasi di Lhok Seumawe, hari Senin (13/8). Sedikitnya lima orang diangkut ke rumah sakit dalam keadaan kritis.

Bom Guncang Lhok Seumawe, Lima Kritis (Kompas, 14 Agustus 2001 halaman  21)

  • 15 Agustus 2001

Ketegangan meningkat di Provinsi Aceh, kontak senjata dilaporkan terjadi di banyak tempat, hubungan darat terputus, dan sedikitnya 55 gedung sekolah hangus. Aksi pembakaran dan penggranatan bus penumpang umum juga terjadi.

Menjelang HUT Proklamasi, Aceh Panas * Hubungan Darat Lumpuh, 55 Sekolah Dibakar (Kompas, 16 Agustus 2001 halaman  1)

  • 16-17 Agustus 2001

Ledakan bom dan aksi pembakaran mewarnai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-56 Kemerdekaan Republik Indonesia di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Puluhan bom meledak di berbagai tempat di provinsi sarat konflik itu.

Ledakan Bom Warnai Peringatan HUT RI di Aceh *60 Sekolah Hangus, 20.000 Siswa Telantar (Kompas, 18 Agustus 2001 halaman  1)

  • 17 Agustus 2002

Sedikitnya 15 orang diangkut ke rumah sakit akibat ledakan pada hari ulang tahun kemerdekaan ke-57 Republik Indonesia di Banda Aceh. Ledakan terjadi sekitar pukul 07.45 di Lapangan Blang Padang tempat upacara dilaksanakan, mengakibatkan 13 korban.

Ledakan pada HUT Proklamasi di Aceh * Di Medan, Granat Diledakkan (Kompas, 18 Agustus 2002 halaman  2)

  • 18 Agustus 2003

Walaupun penjagaan aparat keamanan cukup ketat, di Lhok Seumawe terjadi delapan ledakan bom rakitan di beberapa lokasi.

Delapan Ledakan Bom Warnai Perayaan HUT RI * Penyelamatan Aceh (Kompas, 19 Agustus 2003 halaman  8)

Tahun 2005-2014
KOMPAS/Wawan H Prabowo

Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Bot dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Hassan Wirajuda di Yogyakarta tahun 2006. Pada Agustus tahun lalu Pemerintah Belanda melalui Menteri Bernard Bot menyatakan pengakuan kemerdekaan Indonesia yang dicapai atas keputusan dan proklmasinya sendiri.

  • 16 Agustus 2005

Pemerintah Kerajaan Belanda melalui Menteri Luar Negeri Bernard Bot akhirnya mengakui secara politik dan moral atas Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Proklamasi RI: Belanda Akhirnya Mengakui (Kompas, 18 Agustus 2005 halaman 1)

RI Sambut Pengakuan Belanda * Soal Permintaan Maaf Diserahkan pada Hati Nurani (Kompas, 18 Agustus 2005 halaman 9)

  • 17 Agustus 2006

Pada peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2006, untuk pertama kali pembacaan teks proklamasi yang sebelumnya dibacakan oleh Ketua MPR, berubah dibacakan oleh Ketua DPR.

Teks Proklamasi Dibaca Ketua DPR: Air Mata Menetes saat Padamu Negeri (Kompas, 18 Agustus 2006 halaman 2)

  • 17 Agustus 2008

Dalam jumpa pers seusai peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku bangga ketika lagu Indonesia Raya dikumandangkan di Olimpiade Beijing. Hendra Wijaya dan Markis Kido memperoleh medali emas dalam pertandingan ganda putra cabang olahraga bulu tangkis.

Hut Ke-63 RI: Medali Emas pada Hari Kemerdekaan (Kompas, 18 Agustus 2008 halaman 1)

Tahun 2015-Sekarang
KOMPAS/Heru Sri Kumoro

Simpang Susun Semanggi, Jakarta, yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis (17/8). Joko Widodo memuji pengerjaan Simpang Susun Semanggi yang cepat dengan biaya Rp 360 miliar.

  • 17 Agustus 2017

Bertepatan dengan Hari Ulang Kemerdekaan RI ke-72 infrastruktur jalan layang Simpang Susun Semanggi diresmikan

Simpang Susun Semanggi Dapat Apresiasi * Integrasi Antarangkutan Publik Masih Belum Maksimal (Kompas, 16 Agustus 2019 halaman 24)

(AAN/SNT).Riset Foto: RIS

Editor: Dwi Rustiono