Foto

Pedagang Buku di Sekitar Pasar Senen

Kawasan Senen dikenal sebagai pusat perdagangan buku sejak tahun 1970-an. Meskipun sering dijuluki tempat beredarnya buku bekas dan "aspal" (asli tapi palsu), keberadaan pedagang buku di sana dianggap membantu para pelajar dan mahasiswa untuk mendapatkan buku dengan mudah dan murah.

KOMPAS/Kartono Ryadi

Keberadaan pedagang buku di Senen sudah ada sejak lama. Tampak kios penjaja buku bekas di Pasar Inpres Proyek Senen, tahun 1978.

Pada era teknologi informasi saat ini, makin banyak buku dan karya cetak lainnya dibuat dalam bentuk digital. Hal tersebut memudahkan pembaca untuk mengakses sekaligus menggandakan buku yang dibutuhkan. Teknologi kini juga memudahkan orang untuk mencari dan membeli buku secara daring.

Berbeda dengan masa sebelumnya, di mana era digital belum berkembang. Pembaca atau orang yang membutuhkan buku harus mencari dan membeli langsung ke toko-toko buku.

Salah satu lokasi yang terkenal untuk hunting buku adalah di sekitar Pasar Senen dan Kwitang, Jakarta Pusat. Keberadaaan pedagang buku di kawasan tersebut sudah ada sejak tahun 1970-an. Sebagian pedagang merupakan korban gusuran yang sebelumnya berjualan buku di sekitar Terminal Lapangan Banteng. Meskipun pembelinya tak seramai dahulu, sebagian besar pedagang di kawasan Senen tersebut masih bertahan sampai saat ini.

Pada masa jayanya, keberadaan pedagang-pedagang buku di Senen dan Kwitang menjadi oase bagi penggemar buku atau orang-orang yang mencari buku. Meskipun dijajakan di lapak atau kios-kios sederhana di pinggir jalan, hampir semua jenis buku ada di sana, seperti kamus, ensiklopedia, buku-buku populer, novel dan buku teks pelajaran, termasuk majalah dan terbitan berkala lainnya, baik yang baru atau bekas. Bahkan, bila mujur kita bisa mendapatkan buku-buku langka.

Harganya pun relatif miring. Pembeli masih bisa menawar harga dari yang ditawarkan pedagang. Tak heran pengunjung yang datang mencari buku pun tidak hanya dari seputar Jabodetabek, tetapi juga dari daerah lain di Indonesia.

Meskipun keberadaan para pedagang buku di sekitar Senen dan Kwitang dianggap sebagai tempat beredarnya buku bajakan. Namun, bagi banyak pelajar dan mahasiswa, adanya pusat perdagangan buku di sana sangat membantu mereka untuk untuk mendapatkan buku-buku pelajaran dengan mudah dan harga lebih terjangkau.

KOMPAS/JB Suratno

Sebagian dari sekitar 700 pedagang di sekitar Pasar Senen pada Juli 1978. Pedagang buku ini umumnya tergusur dari Jalan Wahidin dan Jalan Lapangan Banteng.

KOMPAS/Mohammad Nasir

Pedagang buku di sekitar Terminal Pasar Senen, Jakarta Pusat (8/3/1998). Sebagian buku yang dijual merupakan buku bekas, yang diperoleh dari pemulung yang keluar masuk gang dan jalan di Jakarta. 

KOMPAS/Mohammad Nasir

Pedagang buku di sekitar Pasar Senen, Jakarta Pusat tahun 1998. Pedagang yang membuka kios buku di sana rata-rata mengatakan sepi pembeli. Pelajar dan mahasiswa yang hilir mudik di depan kios buku, banyak yang sekadar jalan-jalan.

KOMPAS/Subhan SD

Pedagang buku bekas di Kwitang. Buku-buku loak yang tampak lusuh itu digelar begitu saja di tepi Jalan Kwitang Senen, Jakarta Pusat (9/6/1997). Harganya tentu tak semahal buku baru. Kalau nasib mujur, siapa tahu menemukan buku tua dan langka.

KOMPAS/Lasti Kurnia

Berganti-gantinya buku pelajaran membuat sebagian pelajar harus kreatif untuk mendapatkan buku pelajaran berharga miring, seperti di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Foto Juli 2004.

KOMPAS/Wisnu Widiantoro

Seorang ibu menemani anaknya mencari buku-buku pelajaran bekas yang dijual pedagang kaki lima di Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2008). Banyak orangtua yang membeli buku pelajaran bekas untuk menekan belanja kebutuhan sekolah. Di pasar tersebut harga buku pelajaran bekas dijual 50 persen lebih murah daripada buku baru.

Foto lainnya dapat diakses melalui: https://data.kompas.id/
Klik foto untuk melihat sumber.