Foto | Musik

Konser Mick Jagger di Jakarta

Meskipun tanpa personel lengkap The Rolling stones, penampilan Mick Jagger di Stadion Utama Senayan 35 tahun silam disambut antusias puluhan ribu penggemar.

KOMPAS/Kartono Ryadi

Mick Jagger muncul di panggung dengan pakaian warna kuning, warna kerajaan. Dan banyak orang bilang “kerajaan setan”. Kerusuhan, kekerasan dan kebrutalan terasa membayangi pertunjukan mahabintang asal Inggris yang berlangsung Minggu sore (30/10/1988) di Stadion Utama Senayan.

Konser-konser yang menghadirkan penyanyi mancanegara bukan hal baru di tanah air. Sejak Deep Purple manggung di Jakarta tahun 1975, sederet penyanyi dan grup musik dari berbagai genre sering tampil meramaikan panggung musik di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

Yang spektakuler dan hampir pasti tak akan terulang adalah pertunjukan mahabintang musik rock, Mick Jagger di Stadiun Utama Senayan (sekarang menjadi Stadion GBK) pada 30 Oktober 1988.

Meskipun tampil tanpa diiringi personel The Rolling Stones lainnya, Charlie Watts (drum), Keith Richard (gitar) dan Bill Wyman (bass), Vokalis yang 26 Juli 2023 ini genap 80 tahun berhasil mengguncang stadion terbesar di Indonesia.

Mick Jagger, selain asyik dalam membawakan lagu, ia juga dikenal dengan gayanya di atas panggung. Hal itu dipertontonkan ketika ia tampil di Senayan. Di atas panggung sepanjang 70 meter, Mick Jagger tak hentinya berlari dari ujung sayap panggung ke ujung lainnya, menggoyangkan pinggul dalam gaya sensual dan menyiram penonton dengan seember air.

Atraksi sang superstar membuat sebagian besar penonton, yang jumlahnya 70.000 menjadi histeris. Mereka ikut bernyanyi, berjoget dan melompat-lompat di tribun dan dibawah panggung.

Selama dua jam pertunjukan, Mick Jagger yang  diiringi pemusik panggung membawakan 22 lagu, di antaranya Hongky Tonk Woman, Throwaway, She is the Boss, Radio Control dan Ruby Tuesday. Namun sayang, ketika pertujukan tengah berlangsung, terjadi aksi kekerasan dan kerusuhan di luar stadion.

Menurut cerita Adi (58 tahun), salah seorang yang berada di lokasi, suasana di luar stadion mulai panas ketika konser tengah berlangsung sekitar 40 menit. Massa di luar stadion yang tidak memiliki tiket mulai membakar kendaraan dan melempari petugas dengan batu. Akhirnya, untuk menghindari kerusuhan yang lebih besar terpaksa panitia membuka beberapa pintu masuk. “Seru pokoknya! Semua yang di luar akhirnya bisa nonton semua”, katanya

Di dalam lingkungan Stadion Utama Senayan sendiri pun tak kalah kacaunya. puluhan penonton harus berhadapan dengan tongkat rotan aparat keamanan. Penonton di bagian tribun atas memaksakan diri turun ke tribun bawah dengan menggunakan tali. Setelah itu mereka meloncat menuju lapangan  mendekati panggung yang terlatak di bagian utara.

Tiket tribun atas seharga Rp 25.000 merupakan yang termurah dibanding dua kelas lain. Masing-masing Rp 50.000 (VIP Barat dan Timur) dan Rp 30.000 (lapangan dan tribun bawah di luar VIP).

KOMPAS/Kartono Ryadi

Penampilan Mick Jagger yang berlari dari ujung sayap panggung ke ujung lain, menggoyangkan pinggul dalam gaya sensual membuat histeris penonton.

KOMPAS/Kartono Ryadi

Bertelanjang dada, Mick Jagger menyudahi konsernya di Jakarta Minggu petang (30/10/1988) dengan lagu lama (I can’t get no) Satiffaction, yang paling ditunggu penonton.

KOMPAS/Kartono Ryadi

Penonton memadati area depan panggung konser Mick Jagger, yang posisinya sebelah utara lapangan Stadion Utama Senayan (30/10/1988).

KOMPAS/Don Sabdono

Salah seorang penonton konser hanyut dalam lagu yang dibawakan langsung bintang pujaannya, Mick Jagger di Stadion Utama Senayan (30/10/1988).

KOMPAS/Kartono Ryadi

Penonton konser Mick Jagger yang berada di tribun atas menggunakan tali turun ke tribun bawah Stadion Utama Senayan. Mereka berusaha ingin menyaksikan pertunjukan Mick Jagger lebih dekat.

KOMPAS/JB Suratno

Sebelum konser di Stadion Utama Senayan  tanggal 30 Oktober 1988, mahabintang musik rock, Mick Jagger bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Akbar Tanjung pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1988 berkesempatan melepas peserta lomba balap sepeda Tour d’ISSI ke-9 di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta

Referensi

KOMPAS,  29 Oktober 1988. hal 10 Menpora dan Mick Jagger Lepas Peserta Tour d’ISSI

KOMPAS, 31 Oktober 1988. hal 1.Kebrutalan Mengiringi Pertunjukan Mick Jagger.

Foto lainnya dapat diakses melalui https://data.kompas.id/
Klik foto untuk melihat sumber.