Kronologi

Kronologi Penyesuaian Harga BBM Era Reformasi Hingga Kini

Penyesuaian harga BBM subsidi dan nonsubsidi dari periode BJ Habibie hingga kini telah terjadi sebanyak 45 kali. Adanya kenaikan harga BBM, baik subsidi dan nonsubsidi, nyatanya memberikan dampak di berbagai sektor. Selain itu, penyesuaian harga BBM memang jadi pemicu utama kenaikan inflasi.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Papan daftar harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (25/8/2022). Pemerintah masih mengevaluasi harga BBM bersubsidi sebelum memutuskan akan menaikkan atau mempertahankan harganya. Wacana menaikkan harga BBM bersubsidi mengemuka karena kuota pertalite dan biosolar diperkirakan habis pada Oktober 2022. Adapun anggaran subsidi dan kompensasi energi pada 2022 dialokasikan sebesar Rp 502,4 triliun.

Pada 1 Desember 2022, terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak kembali untuk Pertamax Dex, Pertamina Dexlite, dan Pertamax Turbo. Meski kenaikan harga diberlakukan untuk BBM nonsubsidi, cukup memberi dampak di sektor pertanian dan berimplikasi pada kenaikan harga beras dan biaya produksi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, penyesuaian harga BBM menjadi pemicu utama kenaikan inflasi, terlebih di kelompok pengeluaran transportasi. Selain itu, dampak lanjutan (second-round effects) sudah mulai terjadi di sejumlah sektor, terutama pertanian.

Imbas kenaikan harga BBM juga terindikasi dari nilai tukar usaha petani (NTUP). NTUP November 2022 sebesar 107,25 atau naik 0,46 persen secara bulanan. Kenaikan itu ditopang oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani serta kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) seiring kenaikan ongkos angkut, pupuk, dan upah buruh tani (Kompas, 2 Desember 2022).

Selama tahun 2022, terdapat tiga kali kenaikan harga BBM baik subsidi dan nonsubsidi. Awal mula kenaikan harga BBM terjadi pada 3 September 2022 yakni Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Kemudian pada 1 November 2022, terjadi kenaikan pada Dexlite dan Pertamina Dex, meski pada Pertamina Turbo terdapat penurunan harga. Pada 1 Desember 2022 kembali terjadi kenaikan pada Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamina Turbo.

Jika menilik ke belakang, kenaikan dan penurunan harga BBM terjadi sekitar 45 kali sejak periode Presiden BJ Habibie hingga Joko Widodo.

Periode BJ Habibie

Saat pemerintahan BJ Habibie, pada 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999, tidak terdapat kenaikan harga BBM. Hal ini berarti harga BBM kala itu masih sama seperti zaman Presiden Soerharto.

Periode Abdurahman Wahid

Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden mulai 20 Oktober 1999 hingga 21 Juli 2001. Abdurahman Wahid atau kerap disapa Gusdur ini menaikkan dan menurunkan harga BBM sekitar enam kali selama masa kepemimpinannya.

1 Oktober 2000
Terjadi kenaikan harga BBM premium naik Rp150/liter (15 persen) menjadi Rp1.150/liter, solar naik Rp50 (9,09 persen) menjadi Rp600/liter, minyak diesel naik Rp50 (10 persen) menjadi Rp550/liter.

1 April 2001
Harga premium tetap Rp1.150/liter, solar Rp990/liter, dan minyak diesel Rp970/liter.

1 Mei 2001
Harga premium tetap Rp1.150/liter, namun untuk solar terjadi kenaikan menjadi Rp1.150/liter, dan minyak diesel Rp1.115/liter.

1 Juni 2001
Harga premium tetap Rp1.150/liter, namun untuk solar terjadi kenaikan menjadi R 600/liter, dan minyak diesel Rp1.250/liter.

16 Juni 2001
Terjadi kenaikan harga BBM jenis premium dari Rp1.150/liter menjadi Rp1.450/liter, solar dari Rp600/liter naik menjadi Rp900/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.250/liter.

1 Juli 2001
Harga premium tetap Rp1.450/liter, namun untuk solar naik menjadi Rp1.250/liter.

KOMPAS, 1 April 2001

Periode Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden pada 23 Juli 2021 hingga 20 Oktober 2004. Selama masa jabatannya, Megawati menyesuaikan harga BBM kurang lebih 17 kali.

1 Agustus 2001
Harga Premium tetap dengan harga Rp1.450/liter, namun solar mengalami kenaikan menjadi Rp1.190/liter.

1 September 2001
Harga Premium tetap dengan harga Rp1.450/liter, namun solar mengalami penurunan menjadi Rp955/liter.

1 Oktober 2001
Harga Premium tetap dengan Rp1.450/liter, namun solar mengalami kenaikan menjadi Rp1.000/liter.

1 November 2001
Untuk Premium tetap dengan harga Rp1.450/liter, namun solar mengalami penurunan menjadi Rp945/liter.

1 Desember 2001
Harga Premium tetap dengan harga Rp1.450/liter, namun solar mengalami penurunan menjadi Rp900/liter.

17 Januari 2002
Terjadi kenaikan harga BBM jenis premium dari Rp1.450/liter menjadi Rp1.750/liter, solar dari Rp900/liter naik menjadi Rp1.550/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.520/liter.

1 Maret 2002
Terjadi kenaikan harga BBM jenis premium menjadi Rp1.550/liter, solar menjadi Rp1.580/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.500/liter.

1 April 2002
Terjadi perubahan harga BBM jenis premium menjadi Rp1.600/liter, solar menjadi Rp1.250/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.240/liter.

3 Mei 2002
Terjadi kenaikan harga BBM jenis premium dari Rp1.600/liter menjadi Rp1.750/liter, solar dari Rp1.250/liter naik menjadi Rp1.600/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.390/liter.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Para tokoh politik yang kini berhimpun dalam Gerakan Nusantara Bangkit Bersatu, yakni mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto, mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid, mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, berkumpul di rumah Akbar di Jalan Purnawarman 18, Jakarta (22/9/2002). Seperti sikap mahasiswa, para mantan pejabat tinggi pemerintahan itu juga menolak rencana pemerintah yang hendak menaikkan harga bahan bakar minyak.

1 Juli 2002
Harga premium tetap Rp1.750/liter, namun ada kenaikan harga solar menjadi Rp1.790/liter.

1 Agustus 2002
Terjadi perubahan harga BBM jenis premium menjadi Rp1.735/liter, solar menjadi Rp1.325/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.300/liter.

1 September 2002
Harga Premium mengalami penurunan menjadi Rp1.690/liter, namun harga solar naik menjadi Rp1.360/liter, dan harga minyak diesel Rp1.340/liter.

1 Oktober 2002
Terjadi perubahan harga BBM jenis premium menjadi Rp1.750/liter, solar menjadi Rp1.440/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.420/liter.

1 November 2002
Harga premium tetap Rp1.750/liter, harga solar mengalami kenaikan menjadi Rp1.550/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.520/liter.

1 Desember 2002
Harga premium tetap Rp1.750/liter, harga solar Rp1.550/liter, dan harga minyak diesel mengalami penurunan adalah Rp1.510/liter.

2 Januari 2003
Harga premium naik Rp1.810/liter, harga solar mengalami kenaikan menjadi Rp1.890/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.860/liter.

21 Januari 2003
Harga premium tetap Rp1.810/liter, harga solar mengalami penurunan menjadi Rp1.650/liter, dan harga minyak diesel adalah Rp1.650/liter.

Periode Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia selama dua periode dari 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2010. Selama menduduki jabatannya penyesuaian harga BBM dilakukan sebanyak delapan kali.

1 November 2004
Harga premium tetap Rp1.810/liter, harga solar Rp1.650/liter, dan harga minyak diesel Rp1.650/liter.

1 Maret 2005
Harga premium naik menjadi Rp2.400/liter, harga solar Rp2.100/liter, dan harga minyak diesel Rp2.300/liter.

1 Oktober 2005
Terdapat kenaikan harga premium menjadi Rp4.500/liter, harga solar Rp4.300/liter, dan harga minyak diesel Rp5.130/liter.

24 Mei 2008
Terdapat kenaikan harga premium menjadi Rp6.000/liter, dan harga solar Rp5.500/liter.

1 Desember 2008
Terjadi penurunan harga premium menjadi Rp5.500/liter, dan harga solar tetap Rp5.500/liter.

15 Desember 2008
Terdapat penurunan harga premium menjadi Rp5.000/liter, dan harga solar tetap Rp4.800/liter.

15 Januari 2009
Terjadi penurunan harga premium menjadi Rp4.500/liter, dan harga solar tetap Rp4.500/liter.

22 Juni 2013
Terjadi kenaikan harga premium menjadi Rp6.500/liter, dan harga solar tetap Rp5.500/liter.

KOMPAS, 1 Maret 2005

Periode Joko Widodo

Presiden Joko Widodo menduduki masa jabatan sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2014 hingga 2023 mendatang. Presiden dengan menjabat selama 2 periode ini memiliki kebijakan menghapuskan BBM Premium.

Pengaturan konsumen bahan bakar minyak atau BBM jenis pertalite akan diatur lewat revisi Peraturan Presiden Nomor 141 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Pertalite oleh pemerintah diputuskan sebagai BBM bersubsidi untuk menggantikan premium yang dihapus dari pasaran (Kompas, 30 Juni 2022). Selama menjabat Jokowi menyesuaikan BBM sebanyak 14 kali.

18 November 2014
Harga premium menjadi Rp8.500/liter, dan harga solar tetap Rp7.500/liter.

1 Januari 2015
Harga premium menjadi Rp7.600/liter, dan harga solar tetap Rp7.250/liter.

19 Januari 2015
Harga premium menjadi Rp6.600/liter, dan harga solar tetap Rp6.400/liter.

1 Maret 2015
Harga BBM disesuaikan antara dalam dan luar Jawa, Madura, dan Bali. Untuk harga premium Jawa, Madura, Bali Rp6.900/liter, sedangkan luar Jawa, Madura, dan Bali Rp6.800/liter.

28 Maret 2015
Terjadi kenaikan harga premium menjadi Rp7.300/liter, dan harga solar tetap Rp6.900/liter. Adapun harga solar dan premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali sama dengan harga di luar Jawa, Madura, dan Bali.

5 Januari 2016
Harga premium non-Jawa-Madura-Bali turun menjadi Rp6.950/liter, dan premium di Jawa-Madura-Bali Rp7.050/liter. Sementara harga solar subsidi baik dalam dan luar Jawa-Madura Bali menjadi Rp5.650/liter.

1 April 2016
Adanya penurunan harga premium menjadi Rp6.450/liter, dan solar Rp5.150/liter.

Januari 2018
Pertalite telah ditetapkan sebagai BBM bersubsisi oleh pemerintah dengan harga Rp7.700/liter.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Pengguna kendaraan bermotor antre membeli bahan bakar di SPBU Sagan, Yogyakarta, sekitar pukul 21.59 (17/11/2014). Sejumlah SPBU di Daerah Istimewa Yogyakarta diserbu pengguna kendaraan bermotor yang hendak mengisi bahan bakar setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar jenis Premium dan Solar sebesar Rp 2.000 per liter.

24 Maret 2018
Harga pertalite di wilayah Jawa menjadi Rp7.800 /liter. Adapun, harga di wilayah Sumatera Rp8.000/liter, Riau dan Kepulauan Riau Rp8.150/liter, serta Kalimantan, Sulawesi, dan Papua Rp8.000/liter.

10 Oktober 2018
Harga premium non-Jawa-Madura-Bali mengalami kenaikan menjadi Rp6.900/liter, dan premium di Jawa-Madura-Bali Rp7.000/liter. Untuk pertalite tidak ada perubahan harga.

1 April 2022
Harga pertalite semua daerah menjadi Rp7.650/liter, sedangkan Pertamax menjadi Rp12.500 — Rp13.000 per liter.

3 September 2022
Kenaikan harga ditetapkan untuk BBM bersubsidi, yakni pertalite dan solar. Harga pertalite naik dari sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000/liter. Harga per liter solar bersubsidi naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800/liter. Selain itu, pemerintah juga mengumumkan kenaikan harga pertamax dari Rp12.500/liter jadi Rp14.500/liter.

1 November 2022
Harga pertamax turbo turun menjadi Rp14.300 /liter. Sementara harga dexlite dan pertamina dex naik masing-masing menjadi Rp18.000/liter dan Rp18.550/liter. Adapun harga pertamax tetap, yakni Rp13.900/liter.

1 Desember 2022
Seluruh Pulau Jawa harga BBM Pertamax Turbo naik menjadi Rp15.200/liter dari sebelumnya Rp14.300/liter. Harga Dexlite naik menjadi Rp18.300/liter dari sebelumnya Rp18.000. Sementara harga Pertamina Dex naik menjadi Rp18.800 dari sebelumnya Rp18.550, sedangkan harga Pertalite dan Pertamax tidak berubah.

Referensi

Arsip Kompas
  • “Kenaikan Harga Perlu Diikuti Pembenahan”, Kompas, 04 September 2022, Halaman: 01, 15.
  • “Ketua Umum Kadin: Jangan Naikkan Harga di Luar Kewajaran”, Kompas, 2 Oktober 2000. Halaman: 001.
  • “Mulai Hari Ini: BBM Industri Naik 50-100 Persen”, Kompas, 1 April 2001. Halaman: 001.
  • “Harga Pasar BBM Berdasarkan MOPS”, Kompas, 03 Mei 2001, Halaman: 014.
  • “Kilasan Ekonomi: Harga BBM Sektor Industri dan Kapal”, Kompas, 01 Juni 2001, Halaman: 014.
  • “Pemerintah Naikkan Harga BBM * Dana Kompensasi Rp 2,2 Trilyun”, Kompas, 16 Juni 2001, Halaman: 001.
  • “Kenaikan Harga BBM dan TDL Harus Diikuti Daya Beli Masyarakat”, Kompas, 04 Oktober 2001, Halaman: 014.
  • “Soal Pemotongan Dana Subsidi BBM: Justru BPKP yang Harus Diperiksa”, Kompas, 01 November 2001, Halaman: 009.
  • “Harga BBM Sektor Industri dan Kapal Turun 7,8 Persen *Premium Berharga Internasional”, Kompas, 03 Desember 2001, Halaman: 013.
  • “Harga BBM Naik * Rata-rata 22 Persen”, Kompas, 17 Januari  2002, Halaman: 001.
  • “1 April 2002 Harga BBM Naik Lagi *Kenaikan Tarif Listrik Triwulan Kedua Diberlakukan”, Kompas, 01 April  2002, Halaman: 001.
  • “Harga Bensin Capai Batas Atas Rp 1.750”, Kompas, 03 Mei  2002, Halaman: 001.
  • “Pertamina Turunkan Harga Solar”, Kompas, 01 Juli 2002, Halaman: 014.
  • “Harga Bensin Cuma Turun Rp 15 per Liter”, Kompas, 01 Agustus  2004, Halaman: 014.
  • “Harga Bensin Turun, Solar Naik”, Kompas, 01 September 2002, Halaman: 002.
  • “Rupiah Menguat, Harga BBM Naik”, Kompas, 01 Oktober 2002, Halaman: 014.
  • “Harga Solar Naik Rp 110 Per Liter”, Kompas, 01 November 2002, Halaman: 014.
  • “Harga BBM Periode Desember Turun”, Kompas, 01 Desember 2002, Halaman: 001.
  • “Tarif Listrik, Telepon, dan BBM Serentak Naik”, Kompas, 02 Januari 2003, Halaman: 001.
  • “Kenaikan Harga Sejumlah BBM Direvisi * Tarif Dasar Listrik Tetap”, Kompas, 21 Januari 2003, Halaman: 001.
  • “Tak Ada Kenaikan Harga BBM untuk Umum pada Bulan Maret”, Kompas, 01 Maret  2002, Halaman: 014.
  • “Pemerintah Kaji Penyesuaian Harga Minyak Mentah pada APBN 2005”, Kompas, 01 November 2004, Halaman: 013.
  • “Harga BBM Akhirnya Naik”, Kompas, 01 Maret 2005, Halaman: 001.
  • “Harga Solar Naik, Petani Makin Terpuruk: HKTI Sulit Bayangkan Situasi Berat Saat Masuki Masa Tanam”, Kompas, 01 Oktober 2005, Halaman: 001.
  • “Kebijakan BBM: Harga Minyak Tanah Naik 185 Persen”, Kompas, 01 Oktober 2005, Halaman: 001.
  • “Diperlukan Solidaritas Sosial * Pemerintah Gunakan Pasal 14 untuk Kelola Harga BBM”, Kompas, 24 Mei 2008, Halaman: 001.
  • “Bahan Bakar: Bensin Turun, Masyarakat Pun Menyerbu”, Kompas, 02 Desember 2008, Halaman: 001.
  • “Kebijakan Harga BBM: Harga Premium Jadi Rp 5.000/Liter, Solar Rp 4.800”, Kompas, 15 Desember 2008, Halaman: 001.
  • “Foto : Harga Baru Premium dan Solar”, Kompas, 16 Januari 2009, Halaman: 002.
  • “Partai Politik: Kepentingan Politik dalam Kebijakan BBM”, Kompas, 24 Juni 2013, Halaman: 005.
  • “Bahan Bakar Minyak: Pengaturan Konsumen Pertalite lewat Perpres”, Kompas, 30 Juni 2022, Halaman: 010.
  • “Saatnya APBN bagi Pembangunan * BBM Naik Rp 2.000 Per Liter”, Kompas, 18 November 2014, Halaman: 001.
  • “Pemerintah Turunkan Harga BBM”, Kompas, 31 Desember 2014, Halaman: 002.
  • “Penurunan Harga BBM: Strategi Kendalikan Bahan Pokok Disiapkan”, Kompas, 16 Januari 2015, Halaman: 001.
  • “Harga BBM: Tarif Angkutan Tidak Otomatis Turun”, Kompas, 20 Januari 2015, Halaman: 001.
  • “Bahan Bakar Minyak: Harga Premium Naik Rp 200, Solar Tetap”, Kompas, 01 Maret 2015, Halaman: 001, 015.
  • “Bahan Bakar Minyak: Premium dan Solar Naik Rp 500″`, Kompas, 28 Maret 2015, Halaman: 017.
  • “Kilas Ekonomi: Penurunan Harga BBM Bisa Dorong Ekonomi”, Kompas, 06 Januari 2016, Halaman: 018.
  • “Topik Tren: Mempertanyakan Dampak Penurunan Harga BBM”, Kompas Web, 31 Maret 2016, Halaman: -.
  • “Harga Bbm: Pemerintah Akan Pastikan Tarif Transportasi Ikut Turun”, Kompas, 31 Maret 2016, Halaman: 017.
  • “Premium Dibahas Lagi”, Kompas, 11 Oktober 2018, Halaman: 018.
  • Bahan Bakar Minyak: Pertalite Ikuti Harga Minyak Dunia”, Kompas, 26 Maret 2018, Halaman: 020.
  • “Bahan Bakar Minyak: Pertalite Ikuti Harga Minyak Dunia”, Kompas, 26 Maret 2018, Halaman: 020.
  • “Konsumen Pilih Pertalite”, Kompas, 02 April 2022, Halaman: 011.
  • “Selisih Harga Berpotensi Picu Distorsi Subsidi”, Kompas, 05 April 2022, Halaman: 009.
  • “Kenaikan Harga Perlu Diikuti Pembenahan”, Kompas, 04 September 2022, Halaman: 001,015.
  • “Kilas Ekonomi: Pertamina Sesuaikan Harga BBM”, Kompas, 01 Noovember 2022, Halaman: 010.